Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMUALAIKUM

WR WB
MU;AWANAH, SKEP, NERS, MHKES

Prodi D3 Keperwatan Blora


Gizi & Diet
Terapi nutrisi diet pada luka bakar
DIET LUKA BAKAR

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan


disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu sangat tinggi
Klasifikasi luka bakar

Berdasarkan kedalaman pengaruh panas ( derajat luka)


a. Derajat I :
Terjadi kematian lapisan atas (superficial) epidermis kulit disertai pelebaran
pembuluh darah, kulit terlihat kemerah merahan, kering, hyperemis, dan nyeri.
b. Derajat II (Dangkal).
Terjadi pada kedalaman superficial dermis, kerusakan pada epidermis dan
sepertiga bagian superficial dermis, karakteristik bula, dan nyeri.
Derajat II (dalam)
Kerusakan dua pertiga bagian superficial dermis dan jaringan dibawahnya,
karakteristik seperti marbel, putih, dan keras
c. Derajat III
Kerusakan seluruh lapisan kulit (dermis dan epidermis) serta lapisan yang lebih
dalam. Karakteristik luka berbatas tegas, tidak ditemukan bula berwarna
kecoklatan, kasar, tidak nyeri
Pelayanan Gizi pada Luka Bakar

• Tujuan Diet
• Tujuan dari dukungan nutrisi pada luka bakar adalah :
• 1. Memberikan energi, cairan, dan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan fungsi vital dan homeostasis.
• 2. Memperbaiki aktivitas sistem imun
• 3. Menurunkan resiko overfeeding
• 4. Mengganti protein yang hilang
• 5. Mempertahankan massa tubuh terutama lean body mass
• 6. Mencegah kelaparan dan defosiensi nutrisi tertentu
• 7. Mempercepat penyembuhan luka dan mengatasi infeksi
Syarat diet
1. Makanan dalam bentuk cair sedini mungkin (nutrisi enteral dini/ NED)
2. Kebutuhan energi dihitung berdasarkan kedalaman dan luas luka bakar
3. Protein tinggi (20-25% kebutuhan energi total)
4. Lemak sedang (15-20% kebutuhan energi total)
5. KH sedang (50-60% kebutuhan energi total)
6. Vitamin diberikan diatas angka kecukupan gizi (AKG)
7. Mineral tinggi, terutama Fe, Zn, Na, K, Ca, Phosphor dan Mg
8. Cairan tinggi, 48 jam pertama ditujuan sebagai pengganti cairan hilang agar tidak terjadi
shock
Jenis Diet & Indikasi Pemberian
A. Diet Bakar I Diberikan berupa cairan Air Gula Garam Soda (AGGS) & Makanan Cair
Penuh (MCP) dg pengaturan sbb :
1. 0-8 jam pertama sd residu lambung kosong, diberi V2 kkal/ml, mell drip 50 ml/jam
2. 8-16 jam kemudian, energi menjadi 1 kkal/ml dg kecepatan sama
3. 16-24 jam kemudian, bila tak kembung & muntah, energi ditingkatkan 1 kkal/ml dg
kecepatan 50-75 ml/menit. Diatas 24 jam bila tak ada keluhan kecepatan mengagumi
s.d 100 ml/menit
4. Bila ada keluhan kembung & mual, pemberian diberikan dalam keadaan dingin. Bila
muntah mempersembahkan dihentikan selama 2 jam
B. Diet Luka Bakar II Selanjutnya perpindahan Diet Luka Bakar I, segera
diberikan setelah px mampu menerima cairan AGGS dan MCP dg nilai 1 kkal/ml,
serta sirkulasi cairan tubuh normal.

a. Bentuk yang disesuaikan dengan kemampuan pasien.


b. Cairan AGGS, tidak terbatas
c. Bila diberikan dalam bentuk cair, pemberian 8 kali sehari.
d. Bila diberikan dalam bentuk saring, pemberian 3-4 kali sehari dan dapat dikombinasikan
dengan Makanan Cair Penuh untuk memenuhi kebutuhan gizi.
e. Bila diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, pemberian disesuaikan dengan kemampuan
pasien sehingga asupan zat gizi terpenuhi.
Pengaturan Pemberian:
PRESKRIPSI DIET
Preskripsi Diet (Penetapan Diet)
2.Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti
3.Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat lebih dianjurkan
untuk memberikan glutamin dan arginin yang banyak terdapat di dalam produk
kacang kacangan, khususnya kacang merah
4.minum banyak air untuk mengencerkan darah
5.Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari trauma, luka bakar atau
pembedahan, kepada pasien dapat ditingkatkan agar makan sedikit-sedikit tetapi
sering.

1.Pemberian makanan dapat dimulai sebelum fase akut terlewatl dan aliran darah ke
saluran cerna kembali normal.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan
Tidak Dianjurkan

* Bahan makanan yang dianjurkan


merupakan semua bahan makanan
sumber energi dan protein seperi susu,
telur, daging, ayam, dan keju, serta gula
pasir, dan sirup.
* Bahan makanan yang tidak dianjurkan
yaitu bahan makanan hiperalergik seperti
udang
Sekian Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai