Anda di halaman 1dari 14

DIET LUKA BAKAR

oleh: Mu’awanah, S.Kep.,Ners.,MHKes


Definisi
Terapi nutrisi pada luka bakar: terapi yang
diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
dikarenakan luka bakar.
TUJUAN DIET LUKA BAKAR
Untuk mempercepat penyembuhan & mencegah
tjdnya gangguan metabolik serta mempertahankan
status gizi scr optimal selama proses penyembuhan
dg cara:
1. Mengusahakan& mempercepat penyembuhan
jaringan yg rusak
2. Mencegah tjdnya keseimbangan nitrogen yg negatif
3. Memperkecil tjdnya hiperglikemia&
hipergliseridemia.
4. Mencegah tjdnya gejala-gejala kekurangan zat gizi
mikro.
SYARAT DIET LUKA BAKAR
1. Memberikan makanan dlm bentuk cair
sedini mungkin/ Nutrisi Enteral Dini (NED).
2. Kebutuhan energi dihitung dg pertimbangan
kedalaman& luas luka bakar yaitu:
a. Menurut Curreri : 25 kkal/kg BB aktual +
40 kkal x % luka bakar
b. Menurut Asosiasi Dietetik Australia
berdasarkan % luka bakar. (Tabel 1.1)
Kebutuhan energi sehari
berdasarkan persen luka bakar
Luka Bakar (%) Kebutuhan Energi (kkal)
<10 1,2 x AMB
11-20 1,3 x AMB
21-30 1,5 x AMB
31-50 1,8 x AMB
> 50 2,0 x AMB
lanjutan
3. Protein tinggi : 20-25 % dari kebutuhan
energi total.
4. Lemak sedang:15-20 % dari kebutuhan energi
total. Pemberian lemak yg tinggi
menyebabkan penundaan respon kekebalan
shg pasien lebih mudah terkena infeksi.
5. Karbohidrat sedang: 50-60 % dari kebutuhan
energi total. Bila pasien mengalami trauma
jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat
diberikan 45-55 % dari kebutuhan energi total.
lanjutan
6.  Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yg
dianjurkan, u/membantu mempercepat penyembuhan. Vit
umumnya ditambahkan dlm bentuk suplemen. Kebutuhan bbrp
jenis vitamin:
a.  Vit. A minimal 2 kali AKG
b.  Vit. B minimal 2 kali AKG
c.  Vit. C minimal 2 kali AKG
d.  Vit. E 200 SI

7.  Mineral tinggi, terutama zat besi, seng ,natrium, kalium, kalsium,
fosfor,& magnesium. Sebagian mineral diberikan dlm bentuk
suplemen.
8. Cairan tinggi. Akibat luka bakar tjd kehilangan cairan & elektrolit
scr intensif. Pd 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan u/
mengganti cairan yg hilang agar tdk tjd shock
PRINSIP DIET LUKA BAKAR
1. Kebutuhan kalori dpt dihitung dg menggunakan rumus
Ireton-Jones, sementara kebutuhan proteinnya dpa
diperkirakan berdasarkan rasio kalori thdp nitrogen/
jmlh protein yg dibutuhkan pd masing-masing keadaan.
2. Terapi imunonutrisi dpt dilakukan dg memberikan
suplemen preparat enteral yg mengandung glutamin,
arginin& asam lemak omega 3. Glutamin & arginin
mrpkn asam-asam amino yg dlam keadaan sehat
tergolong non-esensial tetapi pd keadaan stres berat
akan mjd asam-asam amino esensial. Kadar glutamin&
arginin yg memadai akan mengendalikan respon
inflamasi& mempercepat proses penyembuhan
lanjutan
3. Pemberian cairan dilakukan berdasarkan
jmlh darah yg hilang dg ditambah jumlah
keluar urine serta feses& insensible
waterloss.
4. Pemberian suplemen vitamin& mineral
diperlukan pd trauma, luka bakar&
pembedahan. Vitamin C dg takaran 500-
1000 mg/hari diperlukan u/ pembentukan
kolagen bagi proses kesembuhan luka yg
optimal.
JENIS DIET DAN INDIKASI
1. Diet Luka Bakar I
Diet Luka Bakar I diberikan pd pasien luka bakar
berupa cairan Air Gula Garam Soda (AGGS)&
Makanan Cair Penuh dg pengaturan:
a. 0-8 jam pertama sampai residu lambung kosong
diberi AGGS& Makanan Cair Penuh ½ kkal/ml, dg
cara drip (tetes) dg kecepatan 50 ml/jam.
b. 8-16 jam kemudian, jmlh energi per ml
ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dg kecepatan yg
sama.
lanjutan
c. 16-24 jam kemudian, apabila tdk kembung&
muntah, energi ditingkatkan menjadi 1
kkal/ml dg kecepatan 50-75 ml/menit. Diatas
24 jam bila tdk ada keluhan kecepatan
pemberian makanan dinaikkan s.d100
ml/menit.
d. Apabila ada keluhan kembung& mual,
AAGS & Makanan Cair Penuh diberikan dlm
keadaan dingin. Apabila muntah, pemberian
makanan dihentikan selama 2 jam.
 2.    Diet Luka Bakar II

Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan


dari Diet Luka Bakar I: diberikan segera
setelah pasien mampu menerima cairan
AGGS& Makanan Cair Penuh dg nilai energi
1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal.
Cara pemberiannya :
a. Bentuk makanan disesuaikan dg kemampuan
pasien, dpt berbentuk cair, saring, lumat,
lunak, biasa.
b. CairanAGGS, tidak terbatas.
lanjutan
c. Bila diberikan dlm bentuk cair, frekuensi
pemberian 8x sehari. Volume setiap kali
pemberian disesuaikan dg kemampuan pasien,
maksimal 300 ml.
d.Bila diberikan dlm bentuk saring, frekuensi
pemberian 3-4x sehari& dpt dikombinasikan dg
Makanan Cair Penuh u/memenuhi kebutuhan gizi.
e. Bila diberikan dlm bentuk lunak/ biasa, frekuensi
pemberian disesuaikan dg kemampuan pasien shg
asupan zat gizi terpenuhi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai