Anda di halaman 1dari 17

ASKEP KKP

Moh. Arip
Askep pada klien dengan KKP

1.Pengkajian
subyektif :
● Riwayat sosial ekonominya
● Pola makan dan nafsu makan sehari-
hari
Obyektif :
● Hasil laboraorium
● Timbangan berat badan / TB
● Tanda- tanda vital
Gejala klinis
A.Kwashiorkor
1. Edema, umumnya seluruh tubuh,terutama pada
punggung
2. Wajah membulat dan sembab (mood fase)
3. Pandangan mata sayu
4. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut
jagung,mudah dicabut, tanpa rasa sakit,dan rontok
5. Perubahan status mental, apatis dan rewel
6. Pembesaran hati
7. Otot kecil (Hyportropi),lebih nyata bila diperiksa
pada posisi berdiri atau duduk
8.Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang me -
luas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas

9. Sering disertai penyakit infeksi umumnya akut,


anemia dan diare
B. Marasmus
1.Tampak sangat kurus hngga tulang terbungkus kulit
2. Wajah seprti orang tua ( old man face)
3. Cengeng, dan rewel
4. Kulit keriput,jaringan kulit subkutis sangat sedikit
sampai tak ada didaerah pantat tampak seperti
memakai celana longgar
5. Perut cekung, iga gambang
6. Sering disertai penyakit infeksi umumnya kronis
C. Marasmus - Kwashiorkor
campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor –
marasmus
2.Diagnosa Kperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bahwa
dengan tidak adanya intake nutrisi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria :
●Berat badan normal sesuai umur
●Nafsu makan meningkat
●Manisfestasi makan nutrisi tidak ada
Rencana tindakan :
1. Tingkatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Kaji pola makan
3. Kaji antropometri
4. Beri intake makanan tinggi kalori,protein mineral dan vitamin
5. Tingkatkan prekuensi makan 3-4 jam dan sehingga dengan
makanan kecil yang tinggi kalori protein
6. Timbang berat badan setiap hari
7. Tingkatkan pemberian ASI dengan pemasukan intake nutrisi
yang adekuat
2. Kuragnya volume cairan dan konstipasi bahwa
dengan kurangnya intake cairan

Tujuan :Kebutuhan cairan terpenuhi,tanda-tanda


dehidrasi tidak ada

Kriteria:
●Ubun-ubun tidak cekung
●Membrane mukosa lembab
●Turgor kulit normal
●Output urine sesuai
●BAB normal
Rencana Tindakan :
1. Tingkatkan rehidrasi cegah konstipasi
2. Beri makan yang adekuat sesuai kondisi
3. Berikan cairan atau nutrisi parentral
4. Ukur intake & out put 2-3 ml/kg/jam
5. Ukur BJ urine
6. Auskultasi bising usus
7. Kaji tanda dehidrasi
8. Pantau adanya overload cairan
t
3.Gangguan integritas kulit b/d tidak adanya kandungan
makanan yang cukup
Tujuan : kebutuhan integritas kulit bisa dipertahankan
Kriteria: ●kulit tidak bersisik
●Kulit tidak kering
Rencana Tindakan :
1. Kaji tingkat keutuhan kulit setiap pergantian dinas
2. Berikan suplemen vitamin
3. Berikan cream kulit
4. Ganti segera pakaian yang lembab atau basah
5. Lakukan kebersihan kulit
6. Hindari penggunaan sabun yang dapat menyebabkn
iritasi kulit
4.Kurangnya pengetahuan ortu b/d tidak tahu memberi-
kan intake cairan nutrisi yang adekuat
Tujuan : Orang tua mengerti tentang pemberian nutrisi
Kriteria :●Orang tua faham
●Orang tua bisa memberikan nutrisi yang adekuat
Rencana tindakan :
1. Ajarkan ortu akan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Jelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat
3. Jelaskan kondisi yang terkait dengan malnutrisi
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat untuk meningkatkan produksi ASI
Penanganan KKp berat
Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur tinggi badan dan berat badan
b. Menghitung indeks massa tubuh,yaitu BB(dalam
kilogram) dibagi dengan TB (dalam meter)
c. Mengukur kekebalan kulit dilengan atas sebelah
belakang(lipatan trisep)ditarik menjauhi lengan,
sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat
diukur,biasanga dg menggunakan jangka lengkung
(kapiler). Lemak dibawak kulit banyaknya a/ 50 %
dari lemak tubuh :Lipatan lemak normal sekitar
1,25 cm pd laki-laki dan sekitar 2,5 cm pd wanita.
d.Status gizi juga dapat diperoleh dgn mengukur
LLA untuk memperkirakan jumlah otot rangka
dalam tubuh(masa tubuh yang tidak berlemak)
2. Pemeriksaan laboratorium
albumin, kreatinin, nitrogen,elektrolit, Hb,Ht,transferin

Fokus intervensi :
1.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake
makanan tidak adekuat( nafsu makan berkurang )
Tujuan :klien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :Meningkatkan masukan oral
Intervensi
1.Dapatkan riwayat diet
Diet KKP berat
a. Menurut arisman,2004 : 105
- Komposisi pemberian CRO (cairan rehidrasi oral )
sebanyak 70 – 100 cc/kg BB biasanya cukup utk
mengoreksi dehidrasi
- cara pemberian dimulai sebanyak 5cc/kg BB setap
30 mnt selama 2 jam pertama peroral atau NGT
kemudian ditingkatkan menjadi 5-10 cc/kg BB/jam
habis dalam 12 jam
- Pemberian ASI sebaiknya tidak dihentikan
- Berikan makanan cair yg mengandung 75-100
kkal/cc,masing-masing disebut sebagai →
F-75 dan F-100
b. Menurut nuchsan Lubis
penatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di
RS dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap awal
● 24-48 jam pertama merupakan tahap kritis yaitu :
tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain
mengoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dgn
pemberian cairan IV Laktat dextrose 5 %
- mula=2 diberikan 60 ml/kg BB pd 4-8 jam pertma
- Kemudian 140 ml sisanya diberikan dlm 16-20
jam berikutnya
- Cairan diberikan 200 ml/kg BB/hari
2. Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan
●Pada hari-hari pertama jumlah kalori yg diberikan
sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50
kalori/kg BB/hari,dengan protein 1-1,5 gr/kg BB/hr
●Kemudian dinaikan bertahap 1-2 hari hingga men-
capai 150-175 kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5
gr/kg BB/hari
●waktu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP
ini lebih kurang 7-10 hari.
Intervensi Lanjutan:
b. Dorong orang tua atau anggauta keluarga lain untuk
menyuapi anak atau ada disaat makan
c. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat
waktu makan menyenangkan
d. Gunakan alat makan yang dikenalnya
e.Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan
mencegah gangguan dan memuji anak untuk
makan mereka
f.Sajikan makan sedikit tapi sering
g. Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi
secara terpisah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai