Anda di halaman 1dari 2

Nama : Angel Kristin Gabriela Sirait

Pandemi Mengubah Sistem Pembelajaran

Pengertian perubahan menurut Atkinson dan Brooten adalah proses yang membuat sesuatu
berbeda dengan keadaan sebelumnya. Tidak ada manusia yang dapat menghindari perubahan.
Setiap orang harus berjuang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Pandemi COVID-
19 yang terjadi hingga saat ini memberikan perubahan terhadap sistem pendidikan Indonesia,
khususnya dalam aspek media pembelajaran.

Begitu pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, pemerintah dengan sigap langsung


memberlakukan aturan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dari rumah.
Dengan adanya hal ini, para pelajar diharuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktu
dengan menggunakan gawai atau laptop mereka. Sebab, kegiatan belajar saat ini lebih banyak
memanfaatkan bidang teknologi.

Kegiatan pembelajaran biasa dilakukan melalui Zoom dan Google Meet. Pandemi menuntut
siswa untuk belajar mandiri. Dimana siswa harus banyak baca buku dan menggunakan
internet. Pratama dan Pratiwi (2019) menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang memiliki
kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian
belajar rendah. Menjadi masalah besar buat siswa yang tidak membiasakan dirinya untuk
belajar mandiri.

Dalam pembelajaran daring ini pelajar harus memiliki cara untuk belajar yang baik. Seperti
merecord Zoom dan Google Meet saat belajar, sehingga pelajar bisa mengulanginya lagi.
Konsistensi dalam belajar sangat di perlukan ketika belajar daring. Penelitian Mela Marlena
mendapati bahwa siswa cenderung kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring, mulai
dari siswa yang belum begitu mengerti menggunakan aplikasi classroom dan aplikasi zoom,
kemudian siswa juga agak kesulitan dalam memahami materi yang diberikan berupa file,
bahkan sebagian siswa hanya mengisi absen kemudian meninggalkan materi pembelajaran
dan kembali lagi ketika sesi diksusi di mulai.

Oleh karena itu, orang tua mempunyai peranan sangat penting membimbing anak belajar
secara daring. Namun sebagian orangtua justru mengalami kesulitan dalam mengarahkan
anak untuk belajar. Val menjelaskan peran orangtua sebagai mitra anak perlu diwujudkan
dalam hubungan dan komunikasi yang mendorong proses kreatif, sehingga dapat
memaksimalkan potensi anak.
"Orangtua juga harus memahami kendala yang dihadapi oleh seorang anak dalam proses
pembelajaran jarak jauh, seperti misalnya sulit fokus, tidak mengerti materi, banyak tugas
tidak tuntas, kangen sekolah, dan lain-lain," dikutip Suara.com. Untuk itu, orangtua harus
hadir sepenuhnya saat berkomunikasi dengan anak, bukan hanya sekedar menanyakan tugas-
tugas sekolah, tapi berupaya untuk menangkap dan memahami kata-kata, emosi dan makna
tersirat dalam berinteraksi dengan anak.

Pembelajaran daring mengharuskan setiap orang harus kreatif dalam memilih cara belajar
yang baik bagi dirinya agar tidak tertinggalnya pendidikan. Diperlukan dukungan yang sangat
intens untuk konsistensi seseorang dalam belajar. Sehingga apapun perubahan sistem
pembelajarannya tidak mengubah tingkat pendidikan pelajar.

Anda mungkin juga menyukai