0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan14 halaman
Sumbing merupakan malformasi bibir dan langit-langit mulut yang disebabkan oleh gangguan perkembangan janin. Diagnosis dapat dilakukan sejak bayi baru lahir melalui pemeriksaan fisik. Penatalaksanaannya melibatkan tim multidisiplin dan pembedahan rekonstruksi. Pendidikan kesehatan untuk orangtua penting untuk menangani komplikasi dan mencegah rekurensi.
Sumbing merupakan malformasi bibir dan langit-langit mulut yang disebabkan oleh gangguan perkembangan janin. Diagnosis dapat dilakukan sejak bayi baru lahir melalui pemeriksaan fisik. Penatalaksanaannya melibatkan tim multidisiplin dan pembedahan rekonstruksi. Pendidikan kesehatan untuk orangtua penting untuk menangani komplikasi dan mencegah rekurensi.
Sumbing merupakan malformasi bibir dan langit-langit mulut yang disebabkan oleh gangguan perkembangan janin. Diagnosis dapat dilakukan sejak bayi baru lahir melalui pemeriksaan fisik. Penatalaksanaannya melibatkan tim multidisiplin dan pembedahan rekonstruksi. Pendidikan kesehatan untuk orangtua penting untuk menangani komplikasi dan mencegah rekurensi.
Fakultas Kedokteran Universitas Nomensen 2021 PENGERTIAN O Merupakan malformasi kongenital pada bibir bagian atas dan/atau kavum oral sehingga mengganggu struktur normal wajah dan fungsi oromotor. O Disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, migrasi, diferensiasi, dan/atau apoptosis dari sel yang dibutuhkan selama perkembangan janin sehingga tulang maksilaris dan tulang nasal/palatum tidak menyambung. O Sebagian besar kasus sumbing tidak berkaitan dengan suatu sindrom. EPIDEMIOLOGI SUMBING O Banyak ditemukan pada populasi Asia dan asli Amerika. O Kondisi sumbing ditemukan dalam 1 dari 700 kelahiran secara global. O Prevalensinya di dunia berkisar antar 7,94–9,92 per 10.000 kelahiran. O Sumbing lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dengan perbandingan 2:1, namun cleft palate atau palatoschisis lebih sering ditemukan pada anak perempuan dengan perbandingan 2:1. PROGNOSIS SUMBING Secara umum, kondisi sumbing atau orofacial cleft, baik pada bibir (cleft lip atau labioschisis), pada palatum (cleft palate atau palatoschisis) atau kombinasi keduanya (cleft lip and palate atau labiopalatoschisis), dapat meningkatkan risiko mortalitas atau morbiditas. Peningkatan risiko mortalitas atau morbiditas ini terutama terjadi jika sumbing merupakan bagian dari sindrom lain. Komplikasi yang muncul juga dapat meningkatkan morbiditas. PATOFISIOLOGI SUMBING O Patofisiologi sumbing atau orofacial cleft, baik pada bibir (cleft lip atau labioschisis), pada palatum (cleft palate atau palatoschisis) atau kombinasi keduanya (cleft lip and palate atau labiopalatoschisis), memiliki kaitan erat dengan proses embriologi terbentuknya struktur wajah. O Kegagalan penyatuan tulang maksilaris dengan tulang palatum dan tulang nasal menjadi dasar terjadinya bibir sumbing. O Untuk memahami patofisiologi secara menyeluruh, anatomi dan embriologi struktur palatum perlu dipahami terlebih dahulu. ANATOMI Palatum terdiri dari palatum durum atau hard palatum dan velum palatinum atau soft palate. Palatum durum merupakan bagian tulang dari palatum yang memanjang dari sisi anterior foramen incisivum sampai ke velum palatinum. Palatum durum terdiri dari dua bagian yaitu primary palate yang terletak di sisi anterior foramen incisivum dan secondary palate yang terletak di posterior foramen incisivum. Struktur ini memisahkan saluran hidung dengan faring. ETIOLOGI SUMBING O Merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan teratogen. O Sumbing dapat menjadi bagian dari suatu sindrom kongenital, walaupun sebagian besar tidak berkaitan. O Bibir sumbing yang tidak berkaitan dengan sindrom dapat disebabkan oleh mutasi genetik (gen IRF6, MAFB, ABCA4, MSX1, VAX1, atau gen lain yang terlibat dalam jalur transduksi sinyal Wnt (Wnt signaling pathway). Faktor Lain yang Berhubungan O Merokok saat kehamilan. O Defisiensi vitamin atau asam folat. O Konsumsi alkohol selama kehamilan. O Paparan zat dan penggunaan obat-obat tertentu selama kehamilan. O Faktor stres. DIAGNOSIS SUMBING O Dapat dilakukan dengan inspeksi dan palpasi palatum pada bayi baru lahir. O Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan untuk skrining saat kehamilan, mencari keterkaitan dengan sindrom, dan persiapan operasi. ANAMNESIS O Sumbing biasanya dapat terlihat pada saat pemeriksaan awal bayi baru lahir. O Anamnesis biasanya dibutuhkan untuk menilai apakah terdapat kesulitan pemberian makan pada bayi (terutama saat menyedot puting susu) dan apakah ada tersedak selama pemberian makan. O Kesulitan saat menyedot puting ini biasa ditemukan pada anak dengan celah pada palatum durum atau hard palate. Karena adanya sambungan antara oronasal, maka tekanan negatif tidak dapat terjadi sehingga proses menghisap menjadi terganggu. PENATALAKSANAAN SUMBING Penatalaksanaan utama untuk sumbing atau orofacial cleft, baik pada bibir (cleft lip atau labioschisis), pada palatum (cleft palate atau palatoschisis) atau kombinasi keduanya (cleft lip and palate atau labiopalatoschisis), adalah pembedahan. Pembedahan dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik dan bertujuan untuk memperbaiki anatomi palatum sehingga tidak menimbulkan gangguan perkembangan pada anak. PENATALAKSANAAN SUMBING Sumbing merupakan kompetensi 2 sehingga dokter umum perlu merujuk kasus ini. Penatalaksanaan kasus membutuhkan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah, dokter spesialis THT, konselor genetik, dokter gigi, tim rehabilitasi medik, dan psikolog. Sebelum merujuk, pastikan tidak ada masalah pada jalur napas yang dapat menyebabkan kematian mendadak. EDUKASI DAN PROMOSI KESEHATAN SUMBING Pasien perlu diberikan edukasi mengenai definisi sumbing, bagaimana perawatannya, apa komplikasinya, dan adanya kemungkinan rekurensi pada kehamilan berikutnya. Anak dengan sumbing sering kali mengalami kesulitan makan, terutama pada kasus cleft palate, di mana terdapat hubungan antara rongga mulut dengan hidung; kesulitan berbicara; dan mengalami gangguan pendengaran. Hal ini perlu dijelaskan kepada orangtua sehingga anak dapat diberi penatalaksanaan yang sesuai, seperti pelatihan pemberian makan, penggunaan dot khusus untuk memberikan makan, speech therapy, atau pemasangan alat bantu dengar.