Anda di halaman 1dari 2

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

INSTRUKSI KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL


NOMOR 2 TAHUN 2000
TENTANG
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN
PENYELESAIAN MASALAH HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi hak-hak ulayat masyarakat hukum adat
yang secara nyata masih ada, telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat;

b. Bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana tersebut di atas pada huruf


a, perlu ditetapkan lebih lanjut dengan Instruksi Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang pelaksanaan peraturan dimaksud;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-


pokok Agraria;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

4. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan


Nasional;

5. Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas


Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 Tentang Badan Pertanahan
Nasional;

6. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 2 Tahun 1998 tentang Surveyor Berlisensi;

7. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 8 Tahun 1998 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Paretanahan Nasional Nomro 2 Tahun
1998 tentang Surveyor Berlisensi;

8. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak
Ulayat Masyarakat Hukum Adat.

MENGINSTRUKSIKAN :

Kepada : 1. Deputi Bidang dan Pendaftaran Tanah.

2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi di seluruh


wilayah Indonesia.

3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI Page 1 SJDI HUKUM


Untuk :
PERTAMA : Deputi Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah :
a. Melakukan pembinaan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999
khususnya pelaksanaan Pasal 5.
b. Menyusun petunjuk teknis pemetaan tanah ulayat masyarakat hukum
adat.

KEDUA : Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi :


1. menyusun rencana kerja sebagai bahan masukan pemerintah daerah
untuk penyusunan Peraturan Daerah tentang Hak Ulayat sebagaimana
dimaksud Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999.
2. memberikan arahan kepada Kepala Kantor Pertanahan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana berdasarkan Pasal 17 Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
3. membantu pelaksanaan petunjuk pelaksanaan pemetaan tanah ulayat
masyarakat hukum adat.

KETIGA : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota :


1. melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah terhadap persiapan
dan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Hak Ulayat.
2. pengukuran dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan tanah ulayat
yang keberadaannya telah disahkan oleh Pemerintah Daerah
berdasarkan Peraturan Daerah tentang Hak Ulayat.
3. menyiapkan sarana dan prasarana berdasarkan Pasal 17 Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 untuk dipergunakan sebagai dasar pemetaan tanah ulayat.
4. hasil dari pengukuran di atas agar segera dicatatkan dalam daftar-daftar
tanah.

KEEMPAT : Deputi Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Propinsi dan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota secara berjenjang melaporkan pelaksanaan Instruksi ini
kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Wakil Kepala Badan
Pertanahan Nasional .

KELIMA : petujuk teknis Pelaksanaan lebih lanjut sebagai pelaksanaan Instruksi ini
dilakukan oleh Deputi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 14 April 2000

MENTERI DALAM NEGERI


SELAKU
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TTD

SURJADI SOEDIRJA

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI Page 2 SJDI HUKUM

Anda mungkin juga menyukai