Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAHAN DAN ANALISIS DATA KUANTITATIF

Diajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dosen Pengampu : Dr.H.Salim,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 8 :


1. Widya Ika Pratiwi (0306173225)
2. Rosni Putri Lisa Simamora (0306171018)
3. Halimatusakdiah Lubis (0306173186)
4. Vita Murliana Siregar (0306171006)
5. Intan Curratuaini Sambo (0306171074 )
PGMI – 4/ Semester VI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga makalah
initerselesaikan.
Makalah ini disusun dengan maksimal untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Penelitian Tindakan Kelas dengan dosen pengampu Bapak Dr H
Salim,M.Pd. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah
swt. yang telah mempermudah kami dalam pembuatan makalah ini.
Adapun sumber dari makalah ini kami dapatkan dari buku pegangan yang
ditulis oleh dosen pengampu kami dkk dan untuk itu kami sangat berterimakasih
atas sumber yang telah diberikan yang dapat membantu kami dalam
penyelesaikan makalah ini.
 Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi serta menambah wawasan dari pada pembaca.

Medan, 10 Juni 2020

    
                                                                                          Penyusun
BAB VIII
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA KUANTITATIF

A. PENGOLAHAN DATA

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan pengukuran terhadap


keberadaan suatu variabel.variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi
sasaran pengamatan penelitian. data yang diperoleh melalui pengukuran variabel
dapat berupa data nominal, ordinal, interval atau rasio. pengolahan data adalah
suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap
dianalisis. pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, transformasi data
(coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-
masing objek untuk setiap variabel yang diteliti.

1. Pengeditan Data (Editing)


Pengeditan data adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah
dikumpulkan.pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau
menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. kekurangan dapat
dilengkapi dengan mengulangi pengumpula data atau dengan cara penyisipan
(interpo-lasi) data. kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang
tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
contoh kegiatan dalam pengeditan data adalah pemeriksaan kuesioner yang
telah diisi oleh responden.aspek-aspek yang perlu diperiksa antara lain
kelengkapan responden dala mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner. jika pengisian belum lengkap,penelitian dapat meminta responden
untuk mengisinya kembali. misalnya ketika ditanyakan tentang status perkawinan
responden memberikan jawaban belum kawin, akan tetapi ketia ditanya jumlah
anak responden menjawab 2 orang. dari kedua jawaban tersebut, terlihat
inkonsistensi dalam memberikan jawaban.artinya, terdapat salah satu jawaban
yang salah.
2. Coding Dan Transfortasi Data
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu
pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama.
kode adalah simbol tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan
identitas data.
3. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel
dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan
analisis.misalnya seorang peneliti melakukan pengukuran terhadap empat variabel
yaitu : (1) jenis kelamin, (2) tingkat pendidikan, (3) pengalaman kerja, (4)
kompetensi profesional, serta (5) kinerja guru.

B. PENYAJIAN DATA
Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan rnenggunakan teknik
statistik. Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk
menyajikan dan mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks tergantung jenis data serta tujuan atau masalah penelitian.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Tabel adalah model penyajian yang disusun dalam baris dan kolorn Tabel
data kumpulan angka- angka berdasarkan kategori tertentu. Suatu tabel minimal
mernuat judul tabel, judul kolorn,judul baris nilai pada setiap baris dan kolom,
serta sumber yang menunjukkan dari mana data tersebut diperoleh.

Berdasarkan pengaturan baris dan kolom, suatu tabel dapat dibedalan dalam
beberapa bentuk misalnya tabel klasifikasi satu arah, tabel klasifikasi dua arah
atau lebih (tabel silang) , serta tabel distribusi frekuensi.

a. Tabel Klasifikasi Satu Arah


Tabel ini digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan satu kriteria
tertentu. Misalnya,dengan rnenggunakan data sebagaimana contoh di atas dapat
dibuat tabel komposisi responden rrnelitian berdasarkan jenis kelamin sebagai
betikut:
Tabel 2. Contoh Tabel Satu Arah KomposiSi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden

1 Laki – Laki 24
2 Perempuan 16
Total 40
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 orang dan jumlah responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 16 orang.

b. Tabel Silang
Täbel silang biasanya digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan
dua atau lebih kriteria. Misalnya, dengan menggunakan data pada halaman di
depan dapat dibuat tabel silang dua arah yang menunjukkan komposisi responden
berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Contoh Tabel Silang Komposisi Responden
Berdasarkan Jenis Kela.min dan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
Total
Dilpoma Sanana Magister
Jenis Laki-Laki 7 11 6 24
Perempuan 1 13 2 16
Total 8 24 8 40
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki dan berpendidikan Diploma sebanyak 7 orang; jumlah
responden yang berjenis kelamin laki-laki dan berpendidikan Sarjana sebanyak 11
orang; jurnlah responden yang berjenis kelamin laki-laki dan berpendidikan
magister sebanyak 6 orang; dan seterusnya.
c. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi disusun apabila jumlah data yang akan disajikan
cukup banyak sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa (seperti pada tabel 3)
menjadi tidak efisien dan kurang kornunikatif. Selain itu, tabel ini dapat pula
digunakan untuk pengujian normalitas data. Tabel distribusi frekuensi disusun
melalui tahapan sebagai berikut:

(1) Mengurutkan data dari yang ter kecill sampai yang terbesar

(2) Menghitung rentangs kor Skor tertinggi — Skor terendah

(3) Menetapkan jumlah kelas dengan menggunakan aturan Strugess.

Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data


(4) Menetapkan panjang kelas interval

Interval Kelas = Rentang

Jumlah Kelas

(5) Menentukan batas bawah kelas interval pertama (diambil data terkecil)

(6) Menetapkan panjang batas setiap kelas setiap

(7) Menghitung frekuensi relatif yaitu jumlah anggota dari masing- masing
kelompok kelas interval

(8) Menghitung persentase frekuensi relatif yaitu persentase frekuensi untuk


masing masing kelas interval

(9) Menghitung frekuensi kumulatif dan persentase nya untuk masing-masing


Batas bawah kelas interval.

2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik

Selain menggunakan tabel, bentuk lain penyajian data adalah grafik atau diagram.
Grafik atau diagram biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik merupakan
visualisasi data pada tabel yang bersangkutan. Berikut disajikan contoh contoh
bentuk grafik atau diagram yang biasa digunakan dalam penyajian data penelitian
kuantitatif.
a. Diagram Lingkaran (Pie Chart)
Digram lingkaran atau pie chart biasanya digunakan untuk melihat
komposisi data dalam berbagai kelompok. Dengan rnenggunakan data pada
halarnan terdahulu dapat dibuat diagram lingkaran yang memperlihatkan
kornposisi responden penelitian.

b. Diagram Batang
Diagram batang biasanya digu_nakan untuk melihat perbandingan
berdasarkan panjang batang dalam suatu diagram.
c. Diagram Garis
Digram garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan suatu kondisi
Perkembangan tersebut bisa naik dan bisajuga turun. Hal ini akan nampak secara
visual dalarn bentuk garis.

d. Grafik Histogram Frekuensi


Histogram adalah penyajian tabel distribusi frekuensi yang diubah dalam
bentuk diagram batang. Untuk Membuatnya digunakan sumbu mendatar sebagai
batas kelas dan sumbu vertikal sebagai frekuensi.

C. DESKRIPSI DAN UKURAN DATA


Penelitian kuantitatif biasanya berkenaan dengan kelompok data. Deskripsi
data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran sekelompok data
dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Tujuannya adalah memperoleh
gambaran umum mengenai data atau skor variabel yang diukur. Teknik analisis
yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain: (1) Ukuran
pemusatan data (rata-rata, median dan modus), serta (2) Ukuran penyebaran data
(rentang, simpangan baku, dan varians).

1. Ukuran Pernusatan Data


Ukuran pernusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan Skor
dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan pemusatan
data (central tendency) yang sering digunakan dalam mendeskripsikan data
kuantitatif yaitu rata-rata, dan modus. Ukuran tersebut sering digunakan untuk
menggarnbarkan karakteristik kelompok data tanpa harus menunjukkan semua
data yang ada dalarn kelompok tersebut. Misalnya, dengan rnenyebutkan rata-
ratanya sudah terjelaskan gambaran umurn suatu kelompok data.

1) Modus
Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu
distribusi dalam satu kelornpok data. Modus dapat digunakan pada data yang
berskala norninal, ordinal, interval dan rasio. Jika datanya berbentuk ordinal
dapat digunakan ukuran median.

2) Median

Median atau nilai tengah diperoleh dengan mengururkan data mulai dari
Skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompok kemudian dicari nilai
tengahnya. Jika jumlah anggota kelornpoknya ganjil misalnya 9, maka median
adalah Skor pada urutan ke 5. Jika jumlah anggota kelornpoknya genap
misalnya 10, maka median adalah Skor hasil penjumlahan skor urutan ke S
dan ke 6 dibagi dua.

3) Rata-rata (X)
Rata-rata diperoleh dengan cara menjurnlahkan seluruh data dalam Satu
kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut.

2. Ukuran Penyebaran Data


Penjelasan keadaan sekelompok data dapat pula didadapatkan pada ukuran
penyebarannya atau variasinya. Sebaran data menunjukkan variasi data secara
keseluruhan dilihat dari nilai tengahnya (rata-ratanya). Ukuran penyebaran data
biasanya dilakukan dengan melihat rentang skor (kisaran data), varians, dan
simpangan baku (standard deviation).

a. Rentang
Rentang diperoleh dengan cara mengurangi data terbesar dengan data terkecil
dalam satu kelompok.

b. Varians (si)

Varians yang diberi simbol (sZ) dapat menjelaskan homogenistas suatu


kelompok. Semakin kecil varians maka semaltin homogen data dalam kelompok
tersebut. Sebaliknya, semakin besar varians maka makin heterogen data dalarn
kelompok tersebut. Varians dari sekelompok dara sampel dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

n ( n—l)

n = jumlah sampel X = skor

c. SimpanganBaku

Simpangan baku atau standar deviasi yang diberi simbol (s) adalah akar
varians (sZ). Sirnpangan baku memiliki fungsi yang sama dengan varians dalam
menjelaskan sekelompok data.

D. PENGUJIAN HIPOTESIS
Penelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk menguji kebenarana
hipotesis .Penelitian harus dibuktikan berdasarkan data yang telah dikurnpulkan.
Penelitian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian kuantitatif. Berdasarkan sifat masalahnya dapat
dibedakan dua jenis hipotesis yaitu:
1. Hipotesis Komparatif
Yaitu hipotesis yang diajukan sebagai jawaban atas rumusan masalah
penelitian yang menanyakan tentang ada atau tidaknya perbedaan keberadaan
variabel dari dua kelompok data atau lebih. Contoh rumusan masalah komparatif:

1) Apakah terdapat perbedaan disiplin kerja guru antara guru umum dengan guru
PAP ?

2) Apaluh terdapat perbedaan kompetensi pedagogik antara guru SD, guru SMP
dan guru SMA ?

Contoh hipotesis penelitian komparatif:

1) Terdapat perbedaan disiplin kerja guru umum dengan guru

2) Terdapat perbedaan kompetensi pedagogik guru SD, SMP dan SMA


2. HipotesisAsosiatif
Yaitu yang diajukan sebagaij awaban atas rumusan masalah penelitian yang
rnenanyakan tentang hubungan antar dua variabel atau lebih. Contoh rumusan
masalah asosiatif:
1) Apakah rerdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja
guru?
2) Apakah terdapat hubungan antara kepusan kerja dan inter superrvisi
kepala sekolah dengan kinerja guru?

Contoh hipotesis penelitian asosiatif

1) Terdapat hubungan positif antara kompetensi profesional dengan kinerja


guru.
2) Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dan inter supervisi
kepala sekalah dengan kinerja guru.

3.Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban


sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel
tunggal/mandiri.

Contoh:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso di restoran Bakso Idola Malang
mengandung boraks atau tidak.

Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah bakso di
restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks?

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yakni
bakso di restoran Bakso Idola Malang, maka hipotesis yang digunakan adalah
hipotesis deskriptif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti
sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:

Ho : Bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks

Atau

H1 : Bakso di restoran Bakso Idola Malang tidak mengandung boraks

CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

Setiap orang bisa membuat hipotesis, entah hipotesis dalam penelitian


maupun hipotesis untuk hal-hal yang lebih sederhana dalam berbagai gejala di
kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang baik. Menurut Moh.
Nazir, setidaknya ada 6 ciri-ciri hipotesis yang baik, yaitu:

1. Harus menyatakan hubungan


2. Harus sesuai dengan fakta
3. Harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu
pengetahuan
4. Harus dapat diuji
5. Harus sederhana
6. Harus bisa menerangkan fakta

Dengan demikian, untuk membuat sebuah hipotesis yang baik, seorang


peneliti harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal dan tidak
bertentangan dengan hukum alam. Selain itu, hipotesis juga harus bisa diuji
sebagai langkah verifikasi dalam penelitian.

PERUMUSAN HIPOTESIS

Setelah mengetahui pengertian hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan ciri-ciri


hipotesis yang baik, sekarang saatnya kita belajar untuk membuat hipotesis. Untuk
menghasilkan sebuah hipotesis, tentunya kita harus mengikuti langkah-langkah
tertentu. Dengan langkah dan cara yang benar, sebuah hipotesis yang baik akan
memudahkan jalannya proses penelitian.

Awal terbentuknya hipotesis dalam sebuah penelitian biasanya diawali atas dasar
terkaan atau conjecture peneliti. Meskipun hipotesis berasal dari terkaan, namun
sebuah hipotesis tetap harus dibuat berdasarkan paca sebuah acuan, yakni teori
dan fakta ilmiah.

Teori Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Untuk memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti


biasanya menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat.
Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang
mendasari hipotesis. Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan
menggunakan data melalui proses penelitian adalah dasar untuk memperoleh
kesimpulan.

Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Selain menggunakn teori sebagai acuan, dalam merumuskan hipotesis


dapat pula menggunakan acuan fakta. Secara umum, fakta dapat didefinisikan
sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan kenyataan
yang dapat dikenali dengan panca indera.

Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai
cara, misalnya :

1. Memperoleh dari sumber aslinya


2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari
sumber yang asli.
3. Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya
dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).

Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan
beberapa sumber lain, yakni:

1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk


2. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
3. Analogi
4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman

 
KESIMPULAN

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan pengukuran terhadap


keberadaan suatu variabel.variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi
sasaran pengamatan penelitian. data yang diperoleh melalui pengukuran variabel
dapat berupa data nominal, ordinal, interval atau rasio.

Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan rnenggunakan


teknik statistik. Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk
menyajikan dan mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks tergantung jenis data serta tujuan atau masalah penelitian.

Penelitian kuantitatif biasanya berkenaan dengan kelompok data.


Deskripsi data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran sekelompok data
dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Tujuannya adalah memperoleh
gambaran umum mengenai data atau skor variabel yang diukur. Teknik analisis
yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain: (1) Ukuran
pemusatan data (rata-rata, median dan modus), serta (2) Ukuran penyebaran data
(rentang, simpangan baku, dan varians).

Penelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk menguji kebenarana


hipotesis .Penelitian harus dibuktikan berdasarkan data yang telah dikurnpulkan.
Penelitian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Salim, dkk. 2020. Penelitian tindakan Kelas. Medan : Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai