Anda di halaman 1dari 33

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Penelitian Korelasional Pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Negeri Lawanggintung 01 Kota Bogor Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Skripsi

Oleh
Lisda Nurazizah
037115038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
12 Juni 2020
Analisis dibuat jika pendapatnya sama, tapi jika pendapatnya berbeda maka analisisnya dikosongkan
NO. VARIABEL SUB VARIABEL PENGARANG JUDUL BUKU PENDAPAT ANALISIS
1 Hasil Belajar a. Pengertian Hasil 1. Susanto, Ahmad 2013. Teori Belajar dan Hasil belajar yaitu perubahan- Hasil belajar adalah perubahan-
Belajar Pembelajaran di perubahan yang terjadi pada diri perubahan yang terjadi pada diri
Sekolah Dasar. Jakarta: siswa, baik yang menyangkut aspek siswa, baik yang menyangkut
Prenadamedia Group. kognitif, afektif, dan psikomotor aspek kognitif, afektif, dan
h. 5 sebagai hasil dari kegiatan belajar. psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar
2. Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Hasil belajar adalah perubahan
Haris, Abdul Pembelajaran. tingkah laku siswa secara nyata
Yogyakarta: Multi setelah dilakukan proses belajar
Pressindo. h.15 mengajar yang sesuai dengan tujuan
pengajaran.

3. Rusmono 2014. Strategi Hasil belajar adalah perubahan


Pembelajaran Problem perilaku individu yang meliputi ranah
Based Learning. Bogor: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Penerbit Ghalia
Indonesia. h.10
4. Abdurrahman, 2012. Anak Hasil belajar adalah kemampuan
Mulyono Berkesulitan Belajar. yang diperoleh anak setelah melalui
Jakarta : PT. Rhineka kegiatan belajar.
Cipta. h. 29
5. Purwanto 2009. Evaluasi Hasil Hasil belajar merupakan perolehan
Belajar. Yogyakarta: dari proses belajar siswa sesuai
Pustaka Pelajar. h.45 dengan tujuan pengajaran (ends are
being attained).

b. Tujuan Hasil Belajar 1. Hamdani 2011. Stategi Belajar Tujuan penilaian hasil belajar ada
Mengajar. Bandung: dua yaitu tujuan umum dan tujuan
Pustaka Setia. h. 302 khusus.
1. Tujuan umum:

1) Menilai pencapaian
kompetensi siswa

2) Memperbaiki proses
pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan


laporan kemajuan belajar
siswa

2. Tujuan khusus:

1) Mengetahui kemajuan dan


hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan
belajar

3) Memberikan umpan balik


atau perbaikan proses
belajar mengajar

4) Menentukan kenaikan
kelas

5) Memotivasi belajar siswa


dengan cara mngenal dan
memahami diri dan
merangsang untuk
melakukan usaha
perbaikan.

2. Musfiqon 2012. Pengembangan Tujuan hasil belajar adalah untuk


Media Dan Sumber menemukan suatu makna
Pembelajaran. Jakarta: pengetahuan, keterampilan dan
PT Prestasi sikap melalui pesan dari
Pustakarya. h. 8 seseorang pengajar, sumber
belajar dan sebagai pengalaman
hidup dengan harapan terjadi
perubahan positif pada diri anak
sebagai suatu hasil belajar
tersebut
3. Arifin, Zainal 2013. Evaluasi Tujuan hasil belajar adalah:
Pembelajaran. 1. Untuk mengetahui tingkat
Bandung: PT Remaja penguasaan peserta didik
Rosdakarya. Halaman terhadap materi yang telah
15 diberikan

2. Untuk mengetahui
kecakapan, motivasi, bakat,
minat, dan sikap peserta didik
terhadap program
pembelajaran

3. Untuk mengetahui tingkat


kemajuan dan kesesuaian
hasil belajar peserta didik
dengan standar kompetensi
dasar yang telah ditetapkan

4. Untuk mendiagnosis
keunggulan dan kelemahan
peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Keunggulan peserta didik
dapat dijadikan dasar bagi
guru untuk memberikan
pembinaan dan
pengembangan lebih lanjut,
sedangkan kelemahannya
dapat dijadikan acuan untuk
memberikan bantuan atau
bimbingan

5. Untuk seleksi, yaitu memilih


dan menentukan peserta didik
yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu

6. Untuk menentukan kenaikan


kelas

7. Untuk menempatkan peserta


didik sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.

4. Purwanto 2009. Evaluasi Hasil Hasil belajar merupakan realisasi


Belajar. Yogyakarta: tercapainya tujuan pendidikan,
Pustaka Pelajar. sehingga hasil belajar yang diukur
Halaman 46 sangat tergantung kepada tujuan
pendidikannya
5. Sudjana, Nana 2017. Penilaian Hasil Tujuan hasil belajar pada hakikatnya
Belajar Proses Belajar adalah perubahan tingkah laku yang
Mengajar. Bandung: PT diinginkan pada diri siswa, oleh
Remaja Rosdakarya. sebab itu penilaian hendaknya
Halaman 2 diperiksa sejauh mana perubahan
tingkah laku siswa telah terjadi
melalui proses belajarnya

c. Faktor-faktor yang 1. Musfiqon 2012. Pengembangan Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh Hasil belajar siswa dipengaruhi
Mempengaruhi Media Dan Sumber dua faktor, yakni faktor dari dalam diri oleh dua faktor, yakni faktor dari
Hasil Belajar Pembelajaran. Jakarta: siswa (internal factor) dan faktor yang dalam diri siswa (internal factor)
PT Prestasi datang dari luar diri siswa atau faktor dan faktor yang datang dari luar
Pustakarya. Halaman 8 lingkungan (external factor). Faktor diri siswa atau faktor lingkungan
dari dalam diri siswa terutama (external factor)
menyangkut kemampuan yang
dimiliki siswa. Faktor ini besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar
2. Syah, Muhibin 2014. Psikologi Belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Jakarta: PT belajar siswa menjadi tiga macam
Rajagrafindo Persada. yaitu:
Halaman 145 1. Faktor internal (faktor dari
dalam siswa) yakni
keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa yang meliputi:
aspek fisiologis seperti
intelegensi

2. Faktor eksternal (faktor dari


luar siswa) yakni kondisi
lingkungkan di sekitar siswa
yang meliputi: lingkungan
sosial, lingkungan nonsosial
(rumah, gedung sekolah, dan
sebagainya

Faktor pendekatan belajar


(approach to learning) yakni jelas
upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran.
3. Susanto, Ahmad 2013. Teori Belajar Dan Mengidentifikasi faktor-faktor yang
Pembelajaran Di mempengaruhi hasil belajar ke
Sekolah Dasar. Jakarta: dalam sepuluh macam, yaitu:
Prenadamedia Group. kecerdasan, kesiapan anak bakat
Halaman 14 anak, kemauan belajar, minat
anak, model penyajian materi,
pribadi dan sikap guru, suasana
belajar, kompetensi guru, dan
kondisi masyarakat.
4. Susanto, Ahmad 2013. Teori Belajar Dan Sekolah merupakan salah satu
Pembelajaran Di faktor yang ikut menentukan hasil
Sekolah Dasar. Jakarta: belajar siswa. Semakin tinggi
Prenadamedia Group. kemampuan belajar siswa dan
Halaman 13 kualitas pengajaran di sekolah,
maka semakin tinggi pula hasil
belajar siswa. Kualitas pengajaran
di sekolah sangat ditentukan oleh
guru
5. Susanto, Ahmad 2013. Teori Belajar Dan Guru adalah komponen yang sangat
Pembelajaran Di menentukan dalam implementasi
Sekolah Dasar. Jakarta: suatu strategi pembelajaran.
Prenadamedia Group. Berdasarkan pendapat ini dapat
Halaman 13 diegaskan bahwa salah satu faktor
eksternal yang sangat berperan
memengaruhi hasil belajar siswa
adalah guru.

d. Macam-macam 1. Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Macam-macam hasil belajar yang Macam-macam hasil belajar
Hasil Belajar Haris, Abdul Pembelajaran. dicapai oleh siswa sangat erat meliputi pemahaman konsep
Yogyakarta: Multi kaitannya dengan rumusan tujuan (aspek kognitif), keterampilan
Pressindo. Halaman 15 intruksional yang telah direncanakan proses (aspek psikomotorik), dan
oleh guru sebelumnya yang aspek siswa (aspek afektif)
dikelompokan menjadi kategori yaitu
dominan kognitif, afektif dan
psikomotor
2. Susanto, Ahmad 2013. Teori Belajar Dan Macam-macam hasil belajar meliputi
Pembelajaran Di pemahaman konsep (aspek kognitif),
Sekolah Dasar. Jakarta: keterampilan proses (aspek
Prenadamedia Group. psikomotorik), dan aspek siswa
Halaman 6 (aspek afektif). Dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pemahaman konsep diartikan
sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari

2. Keterampilan proses diartikan


sebagai suatu keterampilan
yang mengarah kepada suatu
pembangunan kemampuan
mental, fisik dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi
dalam diri individu siswa

3. Sikap bukan merupakan


aspek mental saja melainkan
mencakup pula aspek respon
fisik.

3. Sudjana, Nana 2017. Penilaian Hasil Macam-macam hasil belajar yaitu:


Belajar Proses Belajar 1. Ranah kognitif
Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Berkenaan dengan hasil
Halaman 22 belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2. Ranah afektif

Berkenanaan sikap yang


terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi,
dan internalisasi.

3. Ranah psikomotorik

Berkenaan dengan hasil


belajar keterampilan dan
kemampuan berkehendak.

4. Suprihatiningrum, 2016. Strategi Hasil belajar dibedakan dalam tiga


Jamil Pembelajaran. aspek, yaitu
Jogjakarta: Ar-ruzz a. Aspek kognitif
Media. Halaman 38
b. Aspek afektif

c. Aspek psikomotorik

5. Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Hasil belajar dapat dikelompokan ke


Haris, Abdul Pembelajaran. dalam dua macam yaitu
Yogyakarta: Multi pengetahuan dan keterampilan.
Pressindo. Halaman 15 Pengetahuan terdiri dari empat
kategori, yaitu:
1. Pengetahuan tentang fakta

2. Pengetahuan tentang
procedural

3. Pengetahuan tentang konsep

4. Pengetahuan tentang prinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat


kategori, yaitu:
1) Keterampilan untuk berpikir
atau keterampilan kognitif

2) Keterampilan untuk bertindak


atau keterampilan motorik

3) Keterampilan bereaksi atau


bersikap

e. Prinsip-prinsip 1. Tim Direktorat 2011. Pedoman Dalam melakukan penilaian hasil Prinsip-prinsip hasil belajar
Hasil Belajar Pembinaan Penilaian Hasil Belajar belajar, pendidik perlu adalah:
Sekolah Dasar Dan Kalender memperhatikan prinsip-prinsip  Valid/sahih
Pendidikan Di Sekolah penilaian sebagai berikut:  Objektif
Dasar. Direktorat 1. Valid/sahih  Adil
Pembinaan Sekolah  Berkesinambungan
Dasar. Halaman 5 2. Objektif  Terpadu
 Menyeluruh
3. Transparan/terbuka
 Sistematis
4. Adil 

5. Terpadu

6. Menyuluruh dan
berkesinambungan

7. Sistematis

8. Akuntabel

9. Beracuan kriteria

2. Suryanto, Adi 2010. Evaluasi Agar penilaian yang anda lakukan


Pembelajaran Di SD. benar-benar dapat memberi
Jakarta: Universitas gambaran yang sebenarnya tentang
Terbuka. Halaman 10 hasil belajar siswa maka dalam
melakukan penilaian anda perlu
memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian berikut:
1. Berorientasi pada pencapaian
kompetensi

Penilaian yang anda lakukan


harus berfungsi untuk
mengukur ketercapaian siswa
dalam pencapaian
kompetensi seperti yang telah
dietapkan dalam kurikulum.
2. Valid

Penilaian yang anda lakukan


harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur.
3. Adil

Penilaian yang anda lakukan


harus adil untuk seluruh siswa
4. Objektif

Dalam menilai hasil belajar


siswa anda harus dapat
menjaga objektivitas proses
dan hasil penilaian.
5. Berkesinambungan

Penilaian yang anda lakukan


harus terencana, bertahap,
teratur, terus menerus dan
berkesinambungan untuk
memperoleh informasi hasil
belajar dan perkembangan
belajar siswa.

3. Hamdani 2011. Stategi Belajar Penilaian hasil belajar peserta didik


Mengajar. Bandung: harus memerhatikan prinsip-prinsip
Pustaka Setia. sebagai berikut:
Halaman 130 1. Sahih (valid) yaitu penilaian
didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan
yang diukur.

2. Objektif, yakni penilaian


didasarkan pada prosedur
dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas
penilai

3. Adil, yakni penilaian tidak


menggantungkan atau
merugikan peserta didik dan
tidak membedakan latar
belakang sosial ekonomi,
budaya, agama, bahasa, suku
bangsa, dan jender

4. Terpadu, yakni penilaian


merupakan komponen yang
tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran

5. Terbuka, yakni prosedur


penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang
berkepentingan

6. Menyeluruh dan
berkesinambungan, yakni
penilaian mencangkup semua
aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik
yang sesuai untuk membantu
perkembangan kemampuan
peserta didik

7. Sistematis, yakni penialian


dilakukan secara berencana
dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah
yang baku

8. Menggunakan acuan kriteria,


yakni penilaian didasarkan
pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan

9. Akuntabel, yakni penilaian


dapat
dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik prosedur
maupun hasulnya.

4. Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Sistem penilaian dalam


Haris, Abdul Pembelajaran. pembelajaran, baik pada penilaian
Yogyakarta: Multi berkelanjutan maupun penilaian
Pressindo. Halaman 63 akhir, hendaknya dikembangkan
berdasarkan berjumlah prinsip
sebagai berikut:
a. Menyeluruh yaitu penguasaan
kompetensi/kemampuan
dalam mata pelajaran
hendaknya menyangkut
standar kompetensi,
kemampuan dasar, serta
keseluruhan indikator
ketercapaian, menyangut
domain kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap,
prilaku, dan menilai) serta
psikomotor (keterampilan),
maupun menyangkut evaluasi
proses dan hasil belajar.

b. Berkelanjutan, yaitu penilaian


dilakukan secara
direncanakan dan dilakuakan
terus menerus guna
mendapatkan gambaran yang
utuh mengenai
perkembangan hasil belajar
peserta didik sebagai dampak
langsung maupun dampak
tidak langsung dari proses
pembelajaran.

c. Berorientasi pada indikator


pencapain yang sudah
ditetapkan berdasarkan
kemampuan
dasar/kemampuan minimal
dan standar kompetensinya.
Dengan demikian hasil
penilaian akan memberikan
gambaran mengenai sampai
seberapa indikator
kemampuan dasar dalam
suatu mata pelajaran yang
telah dikuasai oleh peserta
didik.

d. Sesuai dengan pengalaman


belajar. Misalnya, jika
pembelajaran menggunaan
pendekatan problem solving
maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses
(keterampilan proses)
maupun produk/hasil
melakukan problem solving.

5. Syah, Muhibin 2014. Psikologi Belajar. Prinsip-prinsip hasil belajar yaitu:


Jakarta: PT 1. Perubahan intensional
Rajagrafindo Persada.
Halaman 147 Perubahan yang terjadi dalam
proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktek
yang dilakukan dengan
sengaja dan disadari, atau
dengan kata lain bukan
kebetulan.
2. Perubahan positif-aktif

Perubahan yang terjadi


karena proses belajar bersifat
positif dan aktif. Positif artinya
baik, bermanfaat, serta sesuai
dengan harapan.
3. Perubahan efektif-fungsional
Perubahan yang timbul
karena proses belajar bersifat
efektif, yakni berhasil guna.
Artinya perubahan tersebut
membawa pengaruh, makna,
dan manfaat tertentu bagi
siswa, selain itu, perubahan
dalam proses belajar bersifat
fungsional dalam arti bahwa
ia relatif menetap dan setiap
saat apabila dibutuhkan,
perubahan tersebut dapat
direproduksi dan
dimanfaatkan

2 Konsep Diri a. Pengertian 1. Desmita 2009. Psikologi Konsep diri adalah gagasan tentang Konsep diri merupakan gagasan
Konsep Diri Perkembangan Peserta diri sendiri yang mencakup tentang diri sendiri yang
Didik. Bandung: PT keyakinan, pandangan, dan penilaian mencangkup keyakinan,
Remaja Rosdakarya. seseorang terhadap dirinya sendiri. pandangan, dan penilaian
Halaman 164 Konsep diri merupakan tentang seseorang terhadap dirinya
bagaimana cara kita melihat diri sendiri.
sendiri sebagai pribadi, dan
bagaimana diri kita menginginkan
untuk menjadi seseorang
sebagaimana yang diharapkan
2. Djaali 2017. Psikologi Konsep diri adalah pandangan
Pendidikan. Jakarta: PT seseorang tentang dirinya sendiri
Bumi Aksara. Halaman yang menyangkut apa yang ia
129 ketahui dan rasakan tentang
perilakunya, isi pikiran dan
perasaannya serta bagaimana
perilakunya tersebut berpengaruh
terhadap orang lain.
3. Ghufron.Risnawita 2012. Teori-Teori Konsep diri didefinisikan apa yang
Psikologi. Jogjakarta: dirasakan dan dipikiran oleh
Ar-Ruzz Media. seseorang mengenai dirinya sendiri
Halaman 14
4. Wibowo 2013. Perilaku Dalam Konsep diri adalah suatu keyakinan
Organisasi. Jakarta: PT atau evaluasi diri individu tentang
Rajagrafindo Persada. siapa dirinya dan bagaimana merasa
Halaman 28 tentang dirinya sebagai makhluk fisik,
sosial dan spiritual yang berbeda
pada berbagai situasi.
5. Agustiani,Hendriati 2009. Psikologi Konsep diri merupakan gambaran
Perkembangan. yang dimiliki seseorang tentang
Bandung: PT Refika dirinya yang dibentuk melalui
Aditama. Halaman 138 pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari interaksi dengan
lingkungan.

b. Ciri-ciri Konsep 1. Lestarini, Rizky 2015. Hubungan Ciri-ciri seseorang yang memiliki Ciri-ciri seseorang yang memiliki
Diri Konsep Diri Siswa konsep diri positif, antara lain: konsep diri positif, antara lain:
Dengan Kemandirian 1. Bersifat terbuka  Yakin akan
Belajar Siswa Kelas IV kemampuannya
SD Negeri Se- 2. Tidak memiliki hambatan mengatasi masalah
Kecamatan untuk berbicara dengan orang
Pakualaman lain  Menerima pujian tanpa
Yogyakarta.
rasa malu
Yogyakarta: Universitas 3. Cepat tanggap dalam situasi
Negeri Yogyakarta. sekelilingnya  Merasa setara dengan
Halaman 12
orang lain
4. Yakin akan kemampuannya
mengatasi masalah  Keinginan dan perilaku
yang tidak seluruhnya
5. Merasa setara dengan orang
disetujui masyarakat serta
lain
mampu memperbaiki
6. Menerima pujian tanpa rasa dirinya
malu

7. Menyadari bahwa setiap


orang mempunyai berbagai
perasaan

8. Keinginan dan perilaku yang


tidak seluruhnya disetujui
masyarakat

9. Mampu memperbaiki dirinya

2. Rakhmat, 2011. Psikologi sebelas karakteristik orang yang


Jalaludin Komunikasi. Bandung: memiliki ciri konsep diri positif, yaitu:
PT Remaja 1) Ia meyakini betul-betul nilai-nilai
Rosdakarya. Halaman dan prinsip-prinsip tertentu serta
104 bersedia mempertahankannya, 2) Ia
mampu bertindak berdasarkan
penilaian yang baik tanpa merasa
bersalah yang berlebihan, 3) Ia tidak
menghabiskan waktu yang tidak
perlu, 4) Ia memiliki keyakinan pada
kemampuannya untuk mengatasi
persoalan, 5) Ia merasa sama
dengan orang lain sebagai manusia
tidak tinggi atau rendah, 6) Ia
sanggup menerima dirinya sebagai
orang yang penting dan bernilai bagi
orang lain, 7) Ia dapat menerima
pujian tanpa berpura-pura rendah
hati dan menerima penghargaan
tanpa merasa bersalah, 8) Ia
cenderung menolak usaha oranglain
untuk mendominasinya, 9) Ia
sanggup mengaku kepada orang lain
bahwa ia mampu merasakan
berbagai dorongan dan keinginan 10)
Ia mampu menikmati dirinya secara
utuh dalam berbagai kegiatan, 11) Ia
peka pada kebutuhan orang lain.
3. Sakti, Irawan 2016. Pengaruh Konsep diri positif mempunyai
Konsep Diri Terhadap karakteristik yaitu:
Kemandirian Belajar a. Yakin akan kemampuannya
Siswa Kelas V Se mengatasi masalah
Gugus 4 Kecamatan
Loana. Yogyakarta: b. Merasa setara dengan orang
Universitas Negeri lain
Yogyakarta. Halaman
9-10 c. Menerima pujian tanpa rasa
malu,

d. Sadar bahwa setiap orang


memiliki perasaan

e. Keinginan dan perilaku yang


tidak seluruhnya disetujui
masyarakat serta mampu
memperbaiki dirinya

f. Menerima apapun dalam


dirinya

g. Merancang tujuan-tujuan
yang sesuai dan realistis
serta mempunyai harga diri
yang tinggi.

Sedangkan konsep diri negatif


mempunyai karakteristik antara lain:
a) Tidak tahan kritik

b) Mudah marah

c) Responsif terhadap pujian

d) Hiperkritis

e) Merasa tidak disenangi orang


lain dan pesimis

f) Pandangan tentang dirinya


yang tidak teratur

g) Tidak memiliki perasaan


kestabilan dan keutuhan diri

h) Tidak mengetahui kekuatan


dan kelemahannya atau apa
yang ia hargai dalam
hidupnya

i) Harapan yang tidak realistis


dan harga diri yang rendah

4. Subaryana 2015. Konsep Diri dan Seseorang anak yang memiliki


Prestasi Belajar. konsep diri yang positif akan
Volume 7. Nomor 2. cenderung berusaha untuk
September. 2015. mempergunakan secara
Halaman 25 maksimal segala potensi yang ia
miliki, sehingga yang
bersangkutan akan mampu
mewujudkan apa yang menjadi
impiannya, termasuk didalamnya
adalah dalam meraih prestasi
belajar.
5. Wibowo 2013. Perilaku Dalam konsep diri seseorang dapat
Organisasi. Jakarta: PT diorganisir dalam dua kategori
Rajagrafindo Persada. karakteristik berbeda, yaitu: personal
Halaman 28 identity (identitas personal) dan
social identity (identitas sosial)
1. Personal Identity

Identitas personal terdiri dari


karakteristik yang membuat
kita unik dan berbeda dari
orang dalam kelompok sosial
dimana kita mempunyai
hubungan. Sebagai identitas
personal, konsep diri
mengandung unsur self-
esteem, self-efficacy, dan self
monitoring.
2. Sosial Identity

3. Identitas sosial merupakan


implikasi etika dalam
identifikasi organisasional.
Dalam identitas sosial, orang
mendefinisikan dirinya
dengan kelompok dimana
mereka menjadi bagian atau
mempunyai ikatan emosional

c. Faktor-faktor 1. Astuti, Ratna Dwi 2014. Identifikasi Beberapa faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang memengaruhi
yang Faktor-Faktor Yang pembentukan dan perkembangan konsep diri sebagai berikut :
Mempengaruhi Mempengaruhi Konsep konsep diri seseorang dibedakan  faktor yang berasal dari
Konsep Diri Diri Siswa Sekolah menjadi faktor yang berasal dari dalam diri meliputi
Dasar Negeri dalam diri dan faktor eksternal yang pengalaman, keadaan
Mendungan 1 berasal dari luar diri. faktor yang fisik, usia.
Yogyakarta. berasal dari dalam diri meliputi  Sedangkan faktor yang
Yogyakarta: Universitas kompetensi, pengalaman, aktualisasi berasal dari luar diri
Negeri Yogyakarta. diri, perasaan berarti, kebajikan, citra meliputi orang tua,
Halaman 29 fisik, jenis kelamin dan usia. keterbatasan ekonomi
Sedangkan faktor yang berasal dari
luar diri meliputi orang tua, faktor
sosial, keterbatasan ekonomi dan
kelas sosial.
2. Misri, Laily 2018. Upaya Guru BK Konsep diri dapat dipengaruhi oleh
Dalam Meningkatkan beberapa faktor yaitu: keadaan fisik,
Konsep Diri Positif keadaan keluarga, persepsi orang
Siswa. Medan: terhadap diri individu, tuntutan orang
Universitas Islam tua terhadap individu, orang-orang
Negeri Sumatera Utara. yang dekat dalam lingkungan individu
Halaman 24 dan persepsinya terhadap
keberhasilan dan kegagalan.
3. Afifah, Nurul 2017. Hubungan Faktor-faktor yang memengaruhi
Konsep Diri Dan konsep diri sebagai berikut :
Kemandirian Terhadap 1) Harapan dari orang tua; 2)
Hasil Belajar IPS Siswa Keadaan fisik seseorang; 3) Sikap
Kelas V SD Negeri anggota keluarga; 4) Kematangan
Gugus Dewi Kunthi biologis; 5) Pengaruh media massa;
Kecamatan Gunungpati 6) Kesempatan untuk menempuh
Semarang. Semarang: pendidikan; 7) Tuntutan sekolah;
Universitas Negeri 8)Agama dan kepercayaan; 9)
Semarang. Halaman 22 Pengaruh dan pendapat teman
sebaya; 10) Keadaan ekonomi
keluarga;11) Masalah/problem
keluarga.
12) Sikap teman sebaya
4. Rakhmat, 2011. Psikologi Faktor yang mempengaruhi konsep
Jalaludin Komunikasi. Bandung: diri, yaitu:
PT Remaja 1. Orang lain
Rosdakarya. Halaman
99-102 Penilaian, sikap, atau respon
orang lain terhadap
keberadaan seseorang akan
berpengaruh terhadap konsep
dirinya. Respon positif dari
orang lain seperti
penghargaan dan pujian akan
membentuk konsep diri yang
positif. Sebaliknya, respon
negatif dari orang lain seperti
cemoohan atau penolakan
juga akan membentuk konsep
diri yang negatif.
2. Kelompok Rujukan

Suatu kelompok mempunyai


norma-norma tertentu yang
secara emosional akan
mengikat dan berpengaruh
terhadap pembentukan
konsep diri, karena seseorang
akan mengarahkan
perilakunya dan
menyesuaikan dirinya dengan
ciri-ciri kelompoknya

5. Agustiani, 2009. Psikologi Konsep diri seseorang dapat


Hendriati Perkembangan. dipengaruhi oleh beberapa faktor
Bandung: PT Refika sebagai berikut:
Aditama. Halaman 139 a. Pengalaman, terutama
pengalaman interpersonal
yang memunculkan perasaan
positif dan perasaan
berharga.

b. Kompetensi dalam area yang


dihargai oleh individu dan
orang lain.

c. Aktualisasi diri, atau


implementasi dan realisasi
dari potensi pribadi yang
sebenarnya.

d. Dimensi Konsep 1. Desmita 2009. Psikologi Dimensi konsep diri, antara lain: Dimensi konsep diri, antara lain:
Diri Perkembangan Peserta 1. Pengetahuan. Dimensi 1. Pengetahuan apa yang
Didik. Bandung: PT pertama dari konsep diri kita ketahui tentang diri
Remaja Rosdakarya. adalah apa yang kita ketahui sendiri atau penjelasan
Halaman 166 tentang diri sendiri atau dari “siapa saya” yang
penjelasan dari “siapa saya” akan memberi gambaran
yang akan memberi tentang diri saya.
gambaran tentang diri saya. 2. Harapan atau diri yang
dicita-citakan di masa
2. Harapan depan
3. Penilaian kita terhadap
Dimensi kedua dari konsep diri kita sendiri
diri adalah Harapan atau diri
yang dicita-citakan dimasa
depan. Cita-cita diri anda
akan menentukan konsep diri
anda dan menjadi faktor
paling penting dalam
menentukan perilaku anda.
3. Penilaian

Penilaian. Dimensi ketiga


konsep diri adalah penilaian
kita terhadap diri kita sendiri

2. Hasnida 2014. Analisis Dimensi-dimensi konsep diri sebagai


Kebutuhan Anak Usia berikut:
Dini. Jakarta Timur: PT 1. Pengetahuan. Dimensi
Luxima Metro Media. pertama dari konsep diri
Halaman 31-32 adalah apa yang diketahui
tentang diri sendiri atau
penjelasan dari “siapa saya”
yang akan memberikan
tentang diri saya.

2. Harapan. Dimensi kedua dari


konsep diri adalah harapan
atau diri yang dicita-citakan di
masa depan. Ketika kita
mempunyai sejumlah
pandangan tentang siapa kita
sebenarnya, pada saat yang
sama kita juga mempunyai
sejumlah pandangan lain
tentang kemungkinan menjadi
apa di diri kita di masa
mendatang.

3. Penilaian. Dimensi ketiga


konsep diri adalah penilaian
kita terhadap kita sendiri.

3. Astuti, Ratna Dwi 2014. Identifikasi Dimensi konsep diri dibedakan


Faktor-Faktor Yang menjadi dua yaitu internal dan
Mempengaruhi Konsep eksternal. Dimensi internal terdiri
Diri Siswa Sekolah dari 3 diri, dimana seseorang
Dasar Negeri menilai dirinya melalui dunianya
Mendungan 1 sendiri, sedangkan dimensi
Yogyakarta. eksternal terdiri dari lima diri,
Yogyakarta: Universitas dimana seseorang menilai dirinya
Negeri Yogyakarta. melalui hubungannya dengan
Halaman 21 orang lain dan hal-hal yang ada
diluar dirinya. Bagian-bagian dari
kedua dimensi ini saling
berinteraksi sehingga dihasilkan
lagi lima belas kombinasi lainnya.
4. Agustiani, 2009. Psikologi Konsep diri menjadi dua dimensi
Hendriati Perkembangan. pokok yaitu dimensi internal dan
Bandung: PT Refika eksternal. Dimennsi internal adalah
Aditama. Halaman 142 penilaian yang dilakukan individu
yakni penilaian yang dilakukan
individu terhadap dirinya sendiri
berdasarkan dunia di dalam dirinya.
Sedangkan dimensi eksternal adalah
penilaian individu pada dirinya
melalui hubungan dan aktifitas
sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya
dan hal-hal lain di luar dirinya.
Dimensi internal ini terdiri dari tiga
bentuk yaitu meliputi diri identitas, diri
pelaku dan diri penerimaan.
a. Diri identitas (identity self)

Bagian diri ini merupakan


aspek yang paling mendasar
mengenai pertanyaan “siapa
saya”. Dalam pertanyaan
tersebut terdapat label-label
atau simbol-simbol yang
diberikan pada diri (self) oleh
individu-indvidu untuk
menggambarkan dirnya dan
membangun identitasnya.
b. Diri pelaku (behavioral self)

Diri pelaku merupakan


persepsi individu tentang
tingkah lakunya. Bagian ini
berkaitan erat dengan diri
identitas. Diri yang adekuat
akan menunjukkan adanya
keserasian antara diri
identitas dengan diri
pelakunya, sehiingga ia dapat
mengenali dan menerima
dirinya sebagai pelaku.
c. Diri penerimaan/penilai
(judging self)

Diri penilai berfungsi sebagai


pengamat, penentu standar,
dan evaluator. Kedudukannya
adalah sebagai perantara
(mediator) antara diri identitas
dan diri pelaku.
Dimensi eksternal terdiri dari lima
bentuk yaitu meliputi diri fisik, diri etik
moral, diri pribadi, diri keluarga dan
diri sosial.
a) Diri fisik (physical self)

Diri fisik menyangkut persepsi


seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Persepsi
tersebut mengenai kesehatan
dirinya, penampilan dirinya,
dan keadaan tubuhnya.
b) Diri etik-moral (moral-ethical
self)

Bagian ini merupakan


persepsi seseorang terhadap
dirinya dilihat dari standar
pertimbangan nilai moral dan
etika. Persepsi ini berkaitan
mengnai hubungan dengan
Tuhan, kepuasaan seseorang
akan kehidupan
keagamaannya dan nilai-nilai
moral yang dipegangnya,
yang meliputi batasan baik
dan buruk.
c) Diri pribadi (personal self)

Diri pribadi merupakan


perasaan atau persepsi
seseorang tentang keadaan
pribadinya. Persepsi ini tidak
dipengaruhi oleh kondisi fisik
atau hubungan dengan orang
lain, tetapi dipengaruhi oleh
sejauh mana individu merasa
puas terhadap pribadinya
atau sejauh mana ia merasa
dirinya sebagai pribadi yang
tepat.
d) Diri keluarga (family self)

Diri keluarga menunjukkan


perasaan dan harga diri
seseorang dalam
kedudukannya sebagai
anggota keluarga. Bagian ini
menunjukkan seberapa jauh
seseorang merasa adekuat
terhadap dirinya sebagai
anggota keluarga, serta
terhadap peran maupun
fungsi yang dijalankannya
sebagai anggota dari suatu
keluarga.
e) Diri sosial (social self)

Bagian ini merupakan


penilaian individu terhadap
interaksi dirinya dengan orang
lain maupun lingkungan di
sekitarnya

5. Kiling, Beatriks 2015. Tinjauan Konsep Dapat terlihat bahwa konsep diri
Novianti Diri Dan Dimensinya sebenarnya mencakup beberapa
Pada Anak Dalam dimensi didalamnya. Ada
Masa Kanak-Kanak beberapa dimensi yang
Akhir. Volume 1. Nomor terkandung dalam konsep diri
2. Desember 2015. yaitu pengetahuan seseorang
Halaman 118 tentang dirinya, pengharapan
mengenai dirinya (descriptive)
dan penilaian (evaluative) tentang
dirinya sendiri

e. Aspek-aspek 1. Nurhaini, Dwi 2018. Pengaruh Aspek-aspek konsep diri, sebagai Aspek-aspek konsep diri, sebagai
Konsep Diri Konsep Diri Dan berikut: berikut:
Kontrol Diri Dengan 1. Aspek fisik; meliputi penilaian 1. Aspek fisik; meliputi
Perilaku Konsumtif individu terhadap segala penilaian individu terhadap
Terhadap Gadget sesuatu yang dimilikinya. segala sesuatu yang
Remaja SMAN 1 Tanah
dimilikinya.
Grogot. Universitas 2. Aspek sosial; meliputi
Mulawarman. Halaman bagaimana peranan sosial 2. Social self, yaitu
215
yang dimainkan oleh individu bagaimana orang lain
dan sejauh mana penilaian melihat dirinya
terhadap kerjanya.
3. Ideal self, yaitu bagaimana
3. Aspek moral; meliputi nilai- cita-cita dan harapan-
nilai dan prinsip-prinsip yang harapan seseorang
memberi arti dan arah bagi mengenai dirinya
kehidupan seseorang.
4. Aspek psikis; meliputi pikiran,
perasaan, dan sikap individu
terhadap dirinya sendiri.

2. Desmita 2009. Psikologi Konsep diri atas tiga bentuk. Pertama


Perkembangan Peserta body image, kesadaran tentang
Didik. Bandung: PT tubuhnya, yaitu bagaimana
Remaja Rosdakarya. seseorang melihat dirinya sendiri.
Halaman 164 Kedua ideal self, yaitu bagaimana
cita-cita dan harapan-harapan
seseorang mengenai dirinya. Ketiga
social self, yaitu bagaimana orang
lain melihat dirinya
3. Mar’ati, Qonita 2014. Hubungan Antara Aspek-aspek konsep diri terdiri dari
Dukungan Sosial Dan delapan yaitu identify self, behavioral
Konsep Diri Dengan self, judging self, physical self,
Resiliensi Pada Siswa moralethical self, family self dan
Di Panti Asuhan Se- social self.
Kecamatan Gombong
Kabupaten Kebumen.
Universitas Negri
Yogyakarta. Halaman
28
4. Ermawati, Erli, 2011. Hubungan Natara Konsep diri terdiri dari aspek yang
Indriyati Konsep Diri Dengan meliputi:
Perilaku Konsumtif a) Pemahaman
Pada Remaja Di SMPN
1 Piyungan. Volume 2. Aspek pertama dari konsep
Nomor 1. Halaman 5 diri adalah pemahaman
individu terhadap kelebihan
serta kekurangan yang
dimilikinya. Pemahaman
tersebut juga berkaitan
dengan apa yang diketahui
mengenai diri, termasuk
dalam hal ini jenis, kelamin,
suku bangsa, pekerjaan, usia
dan sebagainya. Individu
saling memberikan julukan
tertentu pada dirinya.
b) Pengharapan

Pandangan tentang diri tidak


terlepas dari kemungkinan
menjadi apa di masa
mendatang. Pengharapan
dapat dikatakan diri ideal.
Setiap harapan dapat
membangkitkan kekuatan
yang mendorong untuk
mencapai harapan tersebut di
masa depan.
c) Penilaian

Penilaian menyangkut unsur


evaluasi, seberapa besar individu
menyukai diri sendiri. Semakin
besar ketidak-sesuaian antara
gambaran tentang diri yang ideal
dan yang aktual maka akan
semakin rendah harga diri
individu. Sebaliknya orang yang
punya harga diri yang tinggi akan
menyukai siapa dirinya, apa yang
dikerjakannya dan sebagainya.
Dapat dikatakan dalam hal ini
bahwa dimensi penilaian
merupakan komponen
pembentukan konsep diri yang
cukup signifikan
5. Lestarini, Rizky 2015. Hubungan Aspek-aspek konsep diri, tampak
Konsep Diri Siswa saling melengkapi, sehingga
Dengan Kemandirian dapat dikatakan bahwa aspek-
Belajar Siswa Kelas IV aspek konsep diri mencakup
SD Negeri Se- aspek akademik, aspek sosial,
Kecamatan aspek fisik, dan aspek norma atau
Pakualaman nilai
Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai