MODUL 6
DISUSUN OLEH
2020
Adanya internet hal ini sangat berpengaruh besar (juga bagi masyarakat
Indonesia) sebagai suatu negara berkembang, yang langsung tidak langsung
berpengaruh bagi kehidupan nyata manusia itu sendiri.Dalam pada itu, tentunya
akan mempengaruhi berkembangnya pemahaman manusia terhadap pengertian
cyber space yang tidak lain ada dalam komunikasi melalui jaringan Internet
sering disebut sebagai ”a network of net works”, maka dari karakteristik ini
kemudian ada yang menyebut cyber space dengan istilah virtual-community atau
virtual-world. Dalam pada itu, netter beranganggapan seolah-olah sudah tidak ada
lagi kekuasaan hukum yang mengendalikan aktivitas manusia atau pelaku dunia
usaha. Sebab tidak ada kedaulatan dalam jaringan komputer yang maha besar
(gigantic network), delain telekominkasi dan teknologi informasi. Para netter
beranggapan bahwa tidak ada satu pun hukum suatu negara yang berlaku, karena
hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya.
Era baru yang menglobal seakan-akan menjadi jawaban dari impian untuk
melampiaskan kebebasan berkomunikasi ( free flow of information) dan
kebebasan mengemukakan pendapat ( freedom of speech), tanpa perlu
mengindahkan norma yang berlaku sebagaimana dalam kehidupan di dunia nyata.
Kemudian, pelaku usaha juga wajib menjamin mutu barang dan jasa yang
diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu yang
berlaku, memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji atau mencoba
barang dan jasa tertentu. Pelaku usaha juga wajib memberi kompensasi, ganti rugi
dan penggantian atas kerugian akibat barang cacat atau barang yang tidak sesuai
dengan perjanjian.
Sebelum masuk dalam substansi terkait ketentuan UUPK, ada baiknya kita
mengenali dulu terkait beberepa istilah yang tidak asing dari konsumen.
Konsumen yang diperbincangkan dalam hal ini ialah setiap pengguna barang atau
jasa untuk kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga, dan tidak untuk
memproduksi barang/jasa lain atau memperdagangkannya kembali, adanya
transaksi konsumen yang mana maksudnya ialah proses terjadinya peralihan
pemilikan atau penikmatan barang atau jasa dari penyedia barang atau
penyelenggara jasa kepada konsumen.
3. Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian sengketa E-Commerce internasional dimungkinkan untuk
diselesaikan terutama yang meliputi sengketa bernilai kecil dalam forum yang
tepat, yaitu dengan Online Dispute Resolution (ODR), atau APS online yang
menjadi cara praktis untuk memberi para pelanggan remedy yang tepat, murah
dan efektif serta mengurangi penentuan perkara di negara asing.
Kasus pertama ditangani pada tahun 1996. Dalam kasus tersebut seorang telah
C. Latihan
D. Jawaban
1) Penghematan waktu dan uang. Keuntungan ini karena para pihak tidak
perlu membayar biaya yang harus dikeluarkan untuk menghadiri
E. DAFTAR PUSTAKA