Anda di halaman 1dari 1

Tugas 6 Manajemen konflik

Nama : Ashrinda Jussinur


NIM : 20210309203

Manajemen konflik terdiri atas dua kata, yakni kata manajemen dan konflik. Secara substansial,
tentu kedua kata tersebut memiliki makna konseptual dan fungsional.

DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK


Manajemen dan konflik dapat diibaratkan sebagai satu koin mata uang: masing-masing
sisi berbeda rupa, tetapi memiliki fungsi dan peran yang sama pentingnya. Manajemen sebagai
alat, sedangkan konflik sebagai objek. Diperlukan penanganan atas munculnya konflik potensial
ataupun konflik terbuka yang ada di antara anggota. Maka itu, konflik tidak bersifat disfungsional,
tetapi justru menguntungkan (sebagai sumber inovasi atau kreativitas) organisasi dalam
mengatasi berbagai permasalahan yang timbul.
Secara konseptual, pengertian manajemen konflik (conflict management) dapat
didefinisikan sebagai proses, seni, ilmu, dan segala sumber daya yang tersedia dalam individu,
kelompok, ataupun organisasi untuk mencapai tujuan mengelola konflik

FUNGSI MANAJEMEN KONFLIK


Miall et al. (2002) membagi konflik menjadi dua, yakni konflik simetris (konflik
kepentingan antara pihak yang relatif sama) dan konflik tidak simetris (konflik tidak seimbang:
mayoritas dan minoritas atau majikan dan bawahan). Konflik dalam tubuh organisasi tidak
selamanya harus dimaknai permusuhan atau pertikaian. Dalam kajian sosiologis, konflik itu juga
bisa bermakna kompetisi, tegangan (tension), atau sekadar ketidaksepahaman. Itu pula
sebabnya kehadiran konflik tidak selamanya harus dimaknai sebagai kekuatan yang
menghancurkan

KESIMPULAN
Manajemen merupakan konsep yang memuat anasir atau unsur proses, kolektivitas, ilmu,
dan seni untuk mengelola berbagai kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Sebagai suatu alat
(tools) untuk mengelola konflik agar mendapat hal positif terutama pada organisasi apabila
berdasarkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola konflik

Anda mungkin juga menyukai