Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An.

D
DENGAN KASUS SLE DI RUANGAN ARAFAH 1
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

DISUSUN

OLEH:

Putri Balqis
NIM: 22900047

PEMBIMBING KLINIK : Ns. RINI IRAMA, S.Kep


PEMBIMBING AKADEMIK : Ns. T. MUHAMMAD SABIL, S.Kep

STIKes MEDIKA NURUL ISLAM


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
J. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
1) Identitas pasien (nama, No, RM, agama, alamat, suku bangsa, diagnose medis).
2) Umur: biasanya lebih sering terjadi pada usia 20-40 tahun.
3) Jenis Kelamin : Perbandingan penderita penyakit Lupus ini antara wanita dan pria
adalah 9:1, dan 80% dari kasus ini menyerang wanita dalam usia produktif.
4) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku, demam/panas,
anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri
pasien.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien biasanya mengeluh mudah lelah, nyeri dan kaku, tetapi respon tiap
orang berbeda terhadap tanda dan gejala SLE tergantung imunitas masing-
masing.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit dahulu walaupun tidak terlalu spesifik biasanya akan
didapatkan adanya keluhan mudah lelah, nyeri, kaku, anorksia dan
penurunan berat badan secara signifikan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien yang mempunyai keluarga yang pernah terkena penyakit Lupus ini
dicurigai berkecenderungan untuk terkena penyakit ini, lebih kurang 5-12%
lebih besar dibanding orang normal.
5) Pola fungsi Gordon
a. Persepsi – Manajemen Kesehatan
Biasanya klien tidak sadar akan penyakitnya, meski gejala demam dirasakan
klien menganggap hanya demam biasa.
b. Nutrisi – Metabolik
Biasanya, penderita SLE akan banyak kehilangan berat badan karena kurang
nafsu makan serta mual muntah yang dirasakan.
c. Eliminasi
Secara klinis, penderita SLE akan mengalami diare.
d. Aktivitas – Latihan
Penderita SLE biasanya mengeluhkan kelelahan serta nyeri pada bagian
sendinya, sehingga pola aktivitas – latihan klien terganggu.
e. Istirahat – Tidur
Klien dapat mengalami gangguan dalam tidur karena nyeri sendi yang
dirasakannya.
f. Kognitif – Persepsi
Pada penderita SLE, daya perabaannya akan sedikit terganggu bila terdapat
lesi pada jari – jari tangannya. Pada sistem neurologis, penderita dapat
mengalami depresi dan psikologis.
g. Konsep diri
Dengan adanya lesi kulit yang bersifat irreversible yang menimbulkan bekas
dan warna yang buruk pada kulit, penderita SLE akan merasa terganggu dan
malu.

h. Peran – Hubungan
Penderita SLE tidak mampu melakukan pekerjaan seperti biasanya selama
sakit, namun masih dapat berkomunikasi.
i. Seksual – Reproduksi
Biasanya, penderita SLE tidak mengalami gangguan dalam aktivitas seksual
dan reproduksi.
j. Koping – Stress
Biasanya penderita mengalami depresi dengan penyakitnya dan juga stress
karena nyeri yang dirasakan. Untuk menghadapi penyakitnya, klien butuh
dukungan dari keluarga serta lingkungannya demi kesembuhan klien.
k. Nilai – Kepercayaan
Biasanya aktivitas ibadah klien terganggu karena keterbatasan aktivitas
karena nyeri yang dirasakan.
6) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum pasien
GCS normal 15, tingkat kesadaran compossmentis.
b. Kulit
Ruam kupu-kupu (butterfly atau ruam malar), fotosensitivitas, alopenia,
fenomena raynaud, purpura, urtikaria, vasculitis.
c. Kardiovaskuler
Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura. Lesi
eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan
gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan
permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan.
d. Sistem Muskuloskeletal
Nyeri otot (myalgia),nyeri sendi (atralgia), myositis.
e. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
f. Sistem Renal
Hematuria, proteinuria, cetakan, sindrom nefrotik.

g. Sistem saraf
Psikosis, kejang, sindrom otak organic, myelitis transfersa, neuropati cranial
dan perifer.
2. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisologis (inflamasi)
b) Defisit nutrisi berhubungan dengan kerusakan sintesa zat-zat di tubuh, ulkus palatum
dan lesi dimulut
c) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan aktifitas penyakit, rasa
nyeri ,depresi
d) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta
psikologis yang diakibatkan penyakit kronik
e) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit,
penumpukan kompleks imun.
f) Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis penyakit kronis
DAFTAR PUSTAKA

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
&Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta: EGC.
Sudoyo Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi 4. Jakarta: Internal
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai