Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara. Saifudin, Abdul Bari(2009) membaginya dalam 3
golongan, yaitu infeksi antenatal, infeksi intranatal, infeksi
postnatal.
Infeksi Antenatal
Kuman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke plasenta. Di sini kuman itu melewati batas
plasenta dan mengadakan intervillositis. Selanjutnya, infeksi melalui vena umbilikalis masuk ke janin.
Kuman yang dapat memasuki
Listeria monocytogenesis.
plasenta pecah ke likuor amnii dan janin mendapat tuberkulosis melalui cairan itu.
Infeksi Intranatal
Infeksi melalui ini lebih sering terjadi dari pada cara yang lain. Kuman dari vagina naik dan masuk
kedalam rongga amnion setelah ketuban pecah. Ketuban pecah lama mempunyai peranan penting
dalam timbulnya plasentitis dan amnionitis. Infeksi dapat pula terjadi walaupun ketuban masih utuh,
misalnya pada partus lama dan seringkali dilakukan pemeriksaan vaginal. Janin kena infeksi karena
menginhalasi likuor yang septik, sehingga terjadi
Infeksi Postnatal
Infeksi ini terjadi sesudah bayi lahir lengkap dan biasanya merupakan infeksi yang diperoleh (acquired
infection). Sebagian besar infeksi yangmenyebabkan kematian terjadi sesudah bayi lahir
sebagai akibat
penggunaan alat atau perawatan yang tidak steril atau terkena cross-infection. Infeksi postnatal ini
sebetulnya sebagian besar dapat dicegah. Hal ini penting sekali karena mortalitas infeksi postnatal
sangat tinggi. Seringkali bayi lahir dirumah sakit terkena infeksi dengan kuman-kuman yang sudah tahan
terhadap
Cross infection