Anda di halaman 1dari 8

VARIASI LATIHAN BERBASIS PERMAINAN DALAM MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL

Andika Fitriadi, Uray Gustian, Edi Purnomo


Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Untan Pontianak
Email: pendidikankepelatihanolahraga2@gmail.com

Abstract
Many fond the athlete that his ability is still weak in doing the shooting have an
impact on the shooting tha is done is often not accurate. In addition,there are
weaknesses in the excerises athletes do namely the use of the target is settled while in
the play futsal sometimes athletes need to be able to position yourself and do the
shooting so as not to impeded the opponent and can produce goals. To that end,the
study aims to find variastions of exercises can develop the ability to shooting athletes.
The method used in this research isan exsperiment with the shape of the pre-
exsperimental design. The results of the analysis using the game Performance
Asesment Instrumen test (GPAI) shows there has been an increases shooting
capabilities of the athlete. This is due to the variation of excerises that prepared able
to stimulate the ability of the athlete to the variations of excercises that preparet able
to stimulate the ability of the athlete to perform shooting according to the need at the
time of the game. Conclusion the obtained variation of the exsercise-based game is
able to develop the abilty of shooting athletes of futsal.
Keywords: Variation Of Exercises, The Ability Of Shooting.

PENDAHULUAN Shooting merupakan salah satu teknik


Futsal merupakan olahraga yang mulai yang dipakai ketika melakukan serangan
banyak diminati oleh kalangan masyarakat, untuk mencetak gol ke gawang lawan dengan
karena futsal sangat baik untuk menjaga sebanyak-banyaknya. Dalam permainan futsal
kondisi fisik dan meningkatkan kebugaran shooting merupakan senjata paling ampuh
jasmani. Olahraga futsal menjadi daya tarik untuk mencetak gol. Shooting dapat dilakukan
tersendiri karena bisa dilakukan dimana saja dengan berbagai cara yaitu dengan
dan tidak memerlukan ruangan yang begitu menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian
luas. Dilihat dari pelaksanaan permainan luar, punggung kaki, dan ujung kaki. Namun
futsal, bahwa permainan futsal membutuhkan shooting dengan punggung kaki lebih efektif
skill dan teknik punguasaaan bola yang dan sering dilakukan oleh para pemain.
matang. Menurut (Tenang, 2008) menyatakan Menurut Justinus Lhaksana (2012: 34)
bahwa setelah mematangkan latihan fisik, shooting merupakan teknik dasar yang harus
pelatih mengajarkan teknik penguasaan bola dikuasai oleh setiap pemain. Teknik ini
seperti mengontrol, menendang, mengumpan merupakan cara untuk menciptakan gol. Ini
dan menyundul adalah teknik yang di kuasai disebabkan seluruh pemain memiliki
terlebih dahulu untuk diajarkan ke atlet teknik kesempatan untuk menciptakan gol dan
dasar dengan teliti kemudian teknik bermain memenagkan pertandingan atau permainan.
sesuai dengan tujuan. (Lhaksana, 2011) ada Jika ingin menguasai seni shooting, juga akan
beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai memerlukan presisi yang baik melakukan
dalam futsal yaitu teknik dasar passing, shooting. Ini akan menjadi kunci point untuk
control, chipping, dribbling dan shooting: berapa banyak gol yang akan diraih.
passing merupakan operan-operan pendek. Pentingnya shooting dalam permainan
futsal, maka perlu upaya meningkatkan

1
akurasi tendangan shooting guna untuk juga harus tau cara melakukan tendangan
menyempurnakan keterampilan yang dimiliki yang tepat agar tidak dihalang oleh lawan dan
oleh atlet. Bagi atlet melakukan shooting bisa menghasilkan gol.
dengan baik dan tepat pada sasaran bukanlah Berdasarkan kelemahan dari penelitian
hal yang mudah untuk dilakukan. Bagi atlet tersebut, perlu dilakukan tindak lanjut untuk
sering kali dalam melakukan shooting tidak meningkatkan kemampuan latihan shooting
tepat pada sasaran yang diinginkannya, pada atlet agar bisa maksimal. Maka, perlu
bahkan tidak menutup kemungkinan bola adanya variasi latihan dengan pola permainan
melambung tinggi. Kesalahan-kesalahan yang dengan mengkomposisikan atlet di posisi
sering terjadi saat melakukan shooting salah masing-masing dengan peluang shooting yang
satu faktor penyebabnya adalah kurangnya di dapat agar kemampuan shooting atlet bisa
akurasi saat menendang bola pada saat kearah berkembang dengan baik dan bisa menjadi
gawang. Agar para atlet dapat menguasai pemahaman bagi atlet tersebut, karena
teknik shooting yang benar dibutuhkan cara shooting bukan hanya sekedar kuat saja tetapi
belajar yang baik dan tepat. Dalam teknik dan posisi saat melakukan tendangan
pelaksanaan pembelajaran akurasi shooting juga sangat diperlukan dalam sebuah latihan
dalam permainan futsal perlu diterapkan cara atau permainan.
belajar yang baik agar diperoleh kemampuan
akurasi shooting yang baik. METODE PENELITIAN
Penelitian yang telah dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan
(Wardana, 2017) menyebutkan bahwa menggunakan metode eksperimen dengan
terdapat pengaruh yang signifikan pada desain penelitian pre-exsperimental design.
kelompok eksperimen yang mendapatkan Pelaksanaan uji coba lakukan dengan
perlakuan (treatmen) menggunakan latihan memberikan tes awal (pretest) kepada 12 atlet
permainan variasi latihan terhadap ketepatan Limousine. Selanjutnya diberikan perlakuan
shooting menggunakan kaki bagian dalam sebagai upaya meningkatkan kemampuan
pemain futsal. Penelitian terdapat adanya shooting atlet pada tes awal. Adapun
pengaruh yang signifikan latihan tendangan permainan yang dilakukan dengan
kaki bagian dalam ketepatan shooting memberikan variasi latihan terhadap atlet. Uji
(Saptiyanto, 2015). Penelitian yang dilakukan coba perlakuan diberikan sebanyak 12 kali
oleh (Heriyanto, 2016) menyebutkan bahwa pertemuan. Setiap kelompok akan diberikan
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variasi latihan untuk meningkatkan
latihan variasi menendang ke berbagai sasaran kemampuan bermainnya terhadap teknik
untuk meningkatkan kemampuan ketepatan shooting. Peran pelatih adalah sebagai
shooting menggunakan punggung kaki. fasilitator dan pengawas untuk memastikan
Berdasarkan ketiga penelitian shooting di atas pelaksanaan permainan sesuai yang
dapat disimpulkan bahwa latihan hasil diharapkan. sebelum melakukan variasi
shooting dengan menggunakan permainan latihan, pelatih menjelaskan kepada atlet
target, ketepatan dengan menggunakan kaki mengenai tata cara melakukan variasi latihan.
bagian dalam dan punggung kaki memiliki setiap aktivitas atlet dalam melakukan variasi
pengaruh yang signifikan. Akan tetapi latihan di dokumentasikan melalui rekaman
kelemahan dari penelitian mengenai shooting video menggunakan kamera handphone.
tersebut yaitu target yang digunakan bersifat Setelah diberikan perlakuan atlet diberi tes
tetap, sedangkan dalam permainan futsal atlet akhir (posttest) yang bertujuan untuk
harus bisa menempatkan bola sesuai kondisi mengetahui kemampuan akhir variasi latihan
pada saat melakukan shooting. Hal ini terhadap kemampuan shooting atlet.
disebabkan pada saat melakukan shooting bisa Subjek penelitian adalah atlet Limousine
saja dihadang oleh pemain lawan dan ruang Ketapang yang melibatkan dua belas atlet.
shooting dihadang oleh lawan. Selain itu juga Teknik pengumpulan data menggunakan
ketika saat ingin melakukan shooting atlet GPAI (Game Performance Assessment

2
Instrument). kemudian dilakukan dengan menshooting bola futsal pada atletdisini
analisis dengan cara deskripsi kuantitatif dan diberikan untuk mendapatkan data awal
uji aplikasi computer (SPSS) versi 20. sebelum diberikan perlakuan. Dengan
Teknik Pengumpulan Data menggunakan aslisis Game Performance
1. Kemampuan Shooting Assessment Instrument (GPAI)
Kemampuan shooting ini diambil Komponen-komponen penampilan
dengan cara dibentuk dengan sebuah bermain (kriteria untuk penilaian yang
permainan dengan setiap tim terdiri dari 4 sesuai atau tidak sesuai).
orang dan plus 1 kiper penjaga gawang: 1 1. Kriteria pengambilan posisi: pemain
pemain pivot, 2 pemian flank dan 1 pemain berusa untuk mengoper pada teman
anchor. Dengan begitu terlihat jelas bahwa satu tim yang berada diposisi yang
disini permainan futsal tersebut bersifat baik, serangan yang sesuai (shooting).
mobile (bergerak), tidak tetap. Dengan adanya 2. Kriteria eksekusi perlakuan: bola
penempatan pada masing-masing posisinya. mencapai target, terserah passing,
Kemampuan shooting adalah salah satu shooting dan dribbling menggunakan
kemampuan dasar yang penting untuk dikuasi kaki bagian manapun.
pemain yaitu kemampuan shooting baik dari 3. Hasil: usaha untuk membuat gol
jarak jauh maupun dekat. dengan shooting ke gawang lawan,
Sasaran: pemain target untuk melepaskan bola berkomunikasi dengan anggota tim
dari pemain pendukung. (misalkan meminta bola).
Tujuan: lakukan permainan satu tim dengan 4. Yang membuat gol terserah pemain
pola penyerangan dan melakukan shooting posisi mana pun dengan waktu 3
bola ke gawang. menit.
Kondisi: setiap satu tim mempunyai satu 5. Penilaian dicatat oleh pelatih dan
pemain pivot, satu pemain bertahan dan dua asisten pelatih.
pemain flank. b. Pemberian perlakuan
Instrumen Penelitian Penulis akan memberikan perlakuan
Dalam penelitian menggunakan mengenai cara latihan cara menedang ke
instrumen penilaian keterampilan bermain gawang dengan menggunakan Game
dengan menggunakan GPAI (Game Performance Assessment Instrument (GPAI)
Performance Assessment Instrument). kepada atlet dengan memberikan 12 kali
(Metzler, 2000: 363). GPAI adalah yang pertemuan. Karena yang ingin diketahui di
dikhususkan dan diadaptasikan ke dalam dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
berbagai tipe permainan untuk menilai latihan tendangan shooting bola ke gawang
kerjasama para atlet. dengan GPAI.
GPAI adalah templet yang dikhususkan c. Bentuk post-test menggunakan permainan
dan diadaptasikan ke dalam berbagai tipe GPAI
permainan untuk menilai kerjasama para atlet.
Di dalam kelompok, pastikan bahwa setiap HASIL PENELITIAN DAN
anggota tim diobservasi. Pelatih dari asisten PEMBAHASAN
mencatat atau mengecek bahwa setiap tim Hasil Penelitian
diobservasi. Pelatih dan asisten mencatat atau Deskripsi data tentang variasi latihan
mengecek bahwa setiap orang telah terhadap kemampuan shooting pada nilai uji
melengkapi GPAI. Pelatih perlu coba pertama (pretest) sebelum diberikan
mendiskusikan obeservasi tersebut dengan perlakuan da setelah diberikan perlakuan
anggota tim dalam sesi pembentukan (posttest) dengan variasi latihan permainan
kelompok setelah permainan berlangsung. meghasilkan data sebagai berikut.
a. Pre-Test
Pre-Test dilakukan untuk mengetahui Penilaian GPAI shooting
sejuah mana keterampilan menendang atau

3
Berdasarkan tabel 1. Di diskripsikan atlet dengan kriteria cukup dan terdapat 6 atlet
analisis statistik deskripsi sebagai berikut berkriteria kurang.
hasil pretest GPAI terhadap kemampuan

shooting futsal terdapat 1 atlet yang


mendapat kriteria baik. Kemudian, terdapat 5
Tabel 1. Hasil Penelitian GPAI Pre-Test Shooting Futsal
Kelas Keterangan Frekuensi
<2 Sangat Kurang 0
2-3 Kurang 6
4-5 Cukup 5
6-7 Baik 1
>7 Sangat Baik 0

Sedangkan Berdasarkan tabel 2. Di terhadapat kemampuan shooting futsal


diskripsikan analisis statistik deskripsi sebagai terdapat 6 atlet yang mendapat kriteria baik,
berikut hasil shooting sesudah adanya Sedangkan terdapat 1 atlet dengan kriteria
perlakuan (posttest) dengan penilaian GPAI. cukup dan 5 orang mendapatkan kriteria
Pengaruh setelah diberikan perlakuan kurang.

Tabel 2. Hasil Penelitian GPAI Post-Test Shooting Futsal


Kelas Keterangan Frekuensi
<3 Sangat Kurang 0
3-4 Kurang 5
5-6 Cukup 1
7 Baik 6
>7 Sangat Baik 0

Penilaian GPAI

Berdasarkan tabel 3. Pengaruh sebelum Kemudian, terdapat 5 atlet dengan kriteria


diberikan perlakuan (pretest) terhadapat cukup dan terdapat 5 atlet berkriteria kurang.
kemampuan shooting futsal terdapat 2 atlet
yang mendapat kriteria sangat baik.

Tabel 3. Hasil Penelitian Pre-Test Gpai Futsal


Kelas Keterangan Frekuensi
< 0,02 Sangat Kurang 0
0,02 - 0,17 Kurang 5
0,18 - 0,32 Cukup 5
0,33 – 0,47 Baik 0
> 0,47 Sangat Baik 2
Berdasarkan tabel 4. Pengaruh sesudah yang mendapat kriteria sangat baik.
diberikan perlakuan (posttest) terhadapat Kemudian, terdapat 10 atlet dengan kriteria
kemampuan shooting futsal terdapat 1 atlet cukup dan terdapat 1 atlet berkriteria kurang.

4
Tabel 4. Hasil Penelitian Post-Test Gpai Futsal
Kelas Keterangan Frekuensi
< 0,71 Sangat Kurang 0
0,71 – 1,15 Kurang 1
1,16 – 1,59 Cukup 10
1,60 – 2,03 Baik 1
> 2,03 Sangat Baik 0

Pada output SPSS data tabel 5. Hasil GPAI (Game Performance assessment
shooting yang didapat nilai sigifikan 0,02 < instrument) didapat nilai signifikan 0,02 <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Ha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa “Ha
diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil diterima”. Artinya ada pengaruh dari hasil
latihan GPAI (Game Performance assessment latihan GPAI terhadap kemampuan shooting
instrument) terhadap kemampuan shooting futsal untuk pretest dan posttest, sehingga
futsal untuk pretest dan posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa “ada pengaruh
dapat disimpulkan bahwa “ada pengaruh penggunaan Instrument (GPAI) terhadap
GPAI terhadap kemampuan hasil shooting kemampuan shooting futsal”.
terhadap kemampuan shooting futsal”.
Sedangakan output SPSS data hasil tabel

Tabel 5. Hasil Test Statistika Wilxocon Shooting dan GPAI Futsal

Test Statistika Wilxocon Shooting dan GPAI

Pre-test dan Post-test


Pre-test dan Post-test GPAI
Shooting keterangan keterangan
signifiksn
signifiksn
0.002 S 0.002 S
Keterangan: S= signifikan, TN= tidak signifikan

Pembahasan Berdasarkan variasi latihan berbasis


permainan dalam mengembangkan
Penelitian ini termasuk dalam kemampuan shooting futsal, terdapat
penelitian kuantitatif yang menggunakan peningkatan tes awal (pretest) shooting
metode eksperimen. Jenis metode terendah 2 dengan rata-rata 3,91 dan hasil
eksperimen yang digunakan adalah pre- akhir (posttest) shooting 3 dengan rata-rata
4,91. Sedangkan GPAI pada test awal
experimental design (nondesigns) yaitu
(pretest) GPAI terendah 0,12 dengan rata-rata
desain eksperimen dengan melihat 1,44 dan hasil akhir (posttest) GPAI 0,12
perbedaan pretest maupun posttest. dengan rata-rata 1,11. Diperoleh hasil nilai
kemudian dijabarkan dengan deskriptif melakukan variasi latihan berbasis permainan
dan data statistik. Hal ini dimaksudkan terhadap kemampuan shooting sebanyak 12
untuk mempermudah dalam memahami kali variasi. Hasil perhitungan uji t-test untuk
hasil akhir dalam mengklarifikasikan hasil meningkatkan kemampuan shooting atlet
penelitian tersebut. dalam permainan futsal sebesar sebesar 0,424

5
> 0,05, artinya data terhadap hasil shooting berjudul “Pengaruh variasi latihan terhadap
futsal berdasarkan variabel pretest dan peningkatan keterampilan bermain
posttets terdapat varian yang sama. Sedangkan sepakbola”, Penelitian oleh Saputra (2019),
untuk data uji homogenitas GPAI diketahui berjudul “Pengembangan variasi model
nilai signifikansi variable adalah sebesar latihan dribbling sepak bola”, Penelitian oleh
0,464 > 0,05, artinya data variabel Pengaruh Heriyanto (2018), berjudul “Pengaruh latihan
GPAI berdasarkan variabel prettest dan variasi menendang keberbagai sasaran untuk
posttest terdapat varian yang sama. menngkatkan kecepatan shooting”. Variasi
Artinya terdapat peningkatan yang latihan menurut Harsono (1993: 22) adalah
terjadi dari hasil pre-test dan post-test karena variasi gerak badan adalah bentuk olahraga
variasi latihan mempengaruhi peningkatan yang beragam atau tidak sama dengan
variasi latihan terhadap kemampuan shooting menoton.
dalam permainan futsal. Peneliti memperoleh Tendangan adalah upaya memindahkan
data berdasarkan hasil pengamatan yang bola dari satu tempat ketempat lain dengan
peneliti lakukan dilapangan pada saat menggunakan bagian dari kaki (Darwis, 1999:
melakukan latihan peneliti mengamati saat 51). Penelitian oleh Diezed (1999: 53-55)
setiap proses melakukan dengan baik dan menggambarkan berbagai cara untuk
sesuai dengan arahan yang telah diberikan menendang dalam permainan sepakbola, yaitu
kepada atlet. dengan kaki bagian dalam, kaki bagian kura
Kemampuan shooting menurut kura kaki, kaki bagian luar dan kaki bagian
Herwin (2004: 29-31), menyatakan bahwa dalam. Penelitian oleh Luxbacher (2001: 105)
yang harus diperhatikan dalam teknik kesanggupan untuk membuat tendangan yang
menendang adalah kaki tumpu dan kaki ayun kuat dan akurat dengan menggunakan kaki
(steady leg position), bagian bola, perkenaan kiri atau kanan merupakan faktor terpenting
kaki dengan bola (impact) dan akhir gerakan untuk menciptakan tujuan.
(follow-throught). Dalam meningkatkan Berdasarkan pembahasan diatas
kemampuan latihan shooting pada atlet agar disimpulkan bahwa variasi latihan yang
bisa maksimal. Maka, perlu adanya variasi diberikan dalam penelitian ini untuk
latihan dengan pola permainan dengan meningkatkan kemampuan shooting futsal
mengkomposisikan atlet di posisi masing- dalam permainan futsal. Oleh sebab itu variasi
masing dengan peluang shooting yang di latihan yang telah diberikan kepada atlet
dapat agar kemampuan shooting atlet bisa Limousine Ketapang telah terjadi pengaruh
berkembang dengan baik dan bisa menjadi signifikan, dengan kata lain variasi latihan ini
pemahaman bagi atlet tersebut, karena dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan
shooting bukan hanya sekedar kuat saja tetapi shooting futsal dikarena dengan model variasi
teknik dan posisi saat melakukan tendangan yang tidak menetap (open motor skill).
juga sangat diperlukan dalam sebuah latihan Karena, pada permainan futsal dengan ukuran
atau permainan. lapangan yang relatif kecil seluruh pemain
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dituntut untuk dapat bergerak aktif dan dalam
dinyatakan bahwa variasi latihan dapat permainan futsal sangat memerlukan gerakan
mengembangkan kemampuan shooting futsal. yang cepat agar pihak lawan tidak mampu
Terdapat beberapa penelitian yang hasilnya mengantisipasi pergerakan saat menyerang
sama yaitu penelitian oleh Suhardianto ataupun pada saat mencari ruang kosong,
(2019), berjudul “Pengaruh latihan variasi dengan demikian dalam melakukan gerak
tiang rintang terhadap keterampilan shooting passing harus cepat dan akurat, sehingga
dalam permainan futsal”. Penelitian oleh pembawa bola harus disesuaikan dengan
Junaidi (2018), berjudul “Pengaruh latihan kecepatan dalam sudut antara rekan dalam
variasi latihan shooting kearah gawang satu tim dan lawan untuk menentukan
terhadap akurasi shooting dalam permainan kecepatan operan (Correia, Carvalho, Araújo,
sepakbola “, Penelitian Quddus (2018) Pereira, & Davids, 2019).

6
SIMPULAN DAN SARAN Pena.
Simpulan Boddington, B. J., Cripps, A. J., Scanlan, A.
Penerapan variasi latihan berbasis T., & Spiteri, T. (2019). The validity and
permainan terhadap kemampuan shooting reliability of the basketball jump
futsal mampu meningkatkan kemampuan shooting accuracy test. Journal of Sports
shooting kepada atlet-atlet Limuosine. Hasil Sciences, 37(14), 1648–1654.
ini adanya peningkatan atlet sebelum adanya Correia, V., Carvalho, J., Araújo, D., Pereira,
perlakuan (pretest) dan setelah adanya E., & Davids, K. (2019). Principles of
peningkatan (posttest) dengan indikator nonlinear pedagogy in sport practice.
penilaian variasi latihan terhadap kemampuan Physical Education and Sport Pedagogy,
shooting. Pencapaian dalam penelitian ini 24(2), 117–132.
disebabkan variasi latihan dapat Heriyanto, L. (2016). Pengaruh Latihan
meningkatkan kemampuan shooting futsal Variasi Menendang Ke Berbagai Sasaran
pada atlet. Jadi, dari hasil perhitungan yang Untuk Meningkatkan Ketepatan
telah didapat dari data shooting dan data Shooting Menggunakan Punggung Kaki
GPAI dari nilai pre-test maupun post-test Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler
terdapat pengaruh. Di Smp N 2 Depok Tahun 2016.
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan
Saran Rekreasi, 1(5).
Berdasarkan hasil penelitian yang Herwin. 2004. Keterampilan Sepakbola
dilakukan diharapkan dapat dikembangkan Dasar. Diklat. Yogyakarta: FIK.
lebih jauh, dengan tujuan sebagai bahan Lhaksana, J. (2011). Taktik & Strategi futsal
ajaran, mempunyai banyak inovasi di dalam modern. Be Champion.
memilih metode pengajaran dan sebagai Justinus Lhaksana (2012). Taktik dan Strategi
bahan untuk dijadikan kelengkapan pokok Futsal Modern. Jakarta: Be
dalam memenuhi media pembelajaran pada Champion.
latihan club. Kesimpulan dalam penelitian ini, Martono, N. (2010). Metode penelitian
dapat dikemukakan saran-saran sebagai kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
berikut: (1) Dalam upaya meningkatkan Data Sekunder. RajaGrafindo Persada.
kemampuan permainan taktik khususnya Metzler, Michael, W. (2000). Intructional
untuk pelatih harus memperhatikan komponen Models for Physical Education.
pengambilan posisi, pengambilan keputusan Massachusetts: Allyn and Bacon.
dan, melakukan shooting dengan baik atau Oppici, L., Panchuk, D., Serpiello, F. R., &
kemampuan kognitif. (2) Berdasarkan Farrow, D. (2019). Futsal task
keterbatasan dari penelitian di atas, peneliti constraints promote the development of
menyarankan kepada peneliti yang sama agar soccer passing skill: evidence and
memperhatikan juga kondisi motorik, emosi, implications for talent development
maupun biologis sehingga data yang research and practice. Science and
terkumpul lebih menyeluruh dan dapat Medicine in Football, 3(3), 259–262.
memunculkan penelitian yang baru yang lebih Ramdhani, M. A., & Ramdhani, A. (2014).
inovatif, dan kreatif. (3) Penelitian ini dapat Verification of research logical
digunakan oleh peneliti lain dengan framework based on literature review.
permasalahan yang lebih luas dengan jumlah International Journal of Basic and
sampel yang lebih besar, sehingga dapat Applied Science, 3(2), 1–9.
memberikan masukan kepada pelatih, Reis, M. A. M. Dos, & Almeida, M. B.
pembina, maupun pemain guna meningkatkan (2020). The role of somatic maturation
prestasi cabang olahraga futsal. in the tactical effectiveness, efficiency
and variability of young soccer players.
DAFTAR RUJUKAN International Journal of Performance
Al-Hadiqie, Z. M. (2013). Menjadi Pemain Analysis in Sport, 20(2), 305–321.
Sepak Bola Profesional. Jakarta: Kata

7
Santos, S., Coutinho, D., Gonçalves, B., [Quantitative and qualitative and R & D
Abade, E., Pasquarelli, B., & Sampaio, J. research methods]. Bandung, Indonesia:
(2020). Effects of manipulating ball type Alfabeta.
on youth footballers’ performance Tenang, J. D. (2008). Mahir Bermain Futsal:
during small-sided games. International Dilengkapi Teknik dan Strategi Bermain.
Journal of Sports Science & Coaching, DAR! Mizan.
15(2), 170–183. Utama, P. (2013). Ahmadi, A. 2009. Psikologi
Saptiyanto, I. D. (2015). Pengaruh Latihan Umum Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Tendangan Mengunakan Kaki Dalam Cipta. Arikunto, S. 2006. Prosedur
Dan Punggung Kaki Penuh Terhadap Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Ketepatan Shooting Ke Gawang Jakarta: PT. Rineka Cipta.
(Eksperimen Pada Ssb Apacinti Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Kabupaten Semarang U-16 Tahun Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
2015). Universitas Negeri Semarang. Azwar, S. 2006. Reliabilitas dan
Suhardianto, S., & Ismail, A. (2019). Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengaruh Latihan Variasi Tiang Rintang International Journal, 1(1), 49–57.
Terhadap Keterampilan Shooting Dalam Wardana Jupri Edho Imastra (2017, mei 3).
Permainan Futsal pada Mahasiswa Pengaruh Latihan Permainan Target
Universitas Megarezky. In PROSIDING Terhadap Ketepatan Shooting
Seminar Nasional FKIP Universitas Menggunakan Kaki Bagian Dalam
Muslim Maros (Vol. 1, pp. 132-136). Permainan Futsal Sfc Planet
Sugiyono, P. D. (2009). METODE Sleman. Retrieved April 2019, From
PENELITIAN KUANTITATIF Yiannaki, C., Carling, C., & Collins, D.
KUALITATIF DAN R&D, Bandung: Cv. (2018). Could futsal hold the key to
ALVABETA. developing the next generation of youth
Sugiyono, P. D. (2013). Metode penelitian soccer players? Science and Medicine in
kuantitatif dan kualitatif dan R&D Football, 2(1), 71–74.

Anda mungkin juga menyukai