Anda di halaman 1dari 5

PEMASARAN SOSIAL

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN


PADA PROGRAM KUBE (KELOMPOK USAHA BERSAMA)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pemasaran sosial
Dosen Pengampu:
Drs. Ramli A.Rahman, M.Pd
Diana, SE, MP

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Baiq Dwi Julygiana Kusuma Achmad 19.04.007
Pebi Aulia 19.04.060
Lutfiah Nur Zahidah 19.04.120
Nala Khoerunnisa 19.04.187
Father Patria Bakena SP 19.04.207
Yogi Sa’adan Arfasa 19.04.242

PROGRAM PENDIDIKAN PEKERJAAN SOSIAL PROGRAM SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG 2022
A. Alasan pemasaran sosial yang menghendaki adanya perubahan perilaku untuk
hidup sehat tidak memakai/mengkonsumsi NAPZA tidak terlalu berhasil melalui
penejalasan konsep analisis perilaku konsumen, yaitu:
1) Merubah perilaku membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak ada hasil yang
secara langsung diperlihatkan, dan dampak yang dirasakan tidak dapat secara
langsung dirasakan, melainkan yang dirasakan secara langsung yaitu adanya
kerugian
2) seorang pengguna napza mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk sembuh,
karena perilaku yang dianjurkan dalam perubahan perilaku hidup sehat terlalu
kompleks, mahal dan sulit
3) Tidak adanya perhatian/minat dari buyer terhadap perilaku baru karena tidak
sesuai dengan nilai/ prinsip yang dia (buyer)pegang. Sehingga dibutuhkan
penyadaran, pembangkitan minta, dan perubahan nilai yang menghambat
B. Program Kementerian Sosial “KUBE (Kelompok Usaha Bersama)”
Dalam penanganan permasalahan kemiskinan, kementerian sosial mengeluarkan program
yang bernama KUBE. Penanganan Fakir Miskin merupakan upaya yang terarah, terpadu,
dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat dalam bentuk kebijakan, program, kegiatan pemberdayaan, pendampingan,
serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara. Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh, dan
berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga. Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) adalah bantuan sosial yang diberikan kepada kelompok usaha bersama
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga. KUBE beranggotakan
5 sampai 20 Kepala Keluarga dari masyarakat miskin yang masuk dalam Data Terpadu
Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu (DTPFMOTM).
Terdapat beberapa tahapan dalam proses membentuk KUBE di suatu daerah, tahapannya
adalah sebagai berikut:
1) Perorangan, masyarakat, atau lembaga kesejahteraan sosial dapat mengusulkan
proposal ke Dinas Sosial Kabupaten/Kota melalui Kepala Desa;
2) Dinas Sosial Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan validasi calon penerima
KUBE sesuai Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu
(DTPFMOTM);
3) Dinas Sosial Kabupaten/Kota mengusulkan proposal kepada Menteri Sosial melalui
Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah I dengan tembusan disampaikan ke
Kepala Dinas Sosial Provinsi;
4) Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I melakukan verifikasi dan validasi atas
usulan proposal Dinas Sosial Kabupaten/Kota;
5) Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah I menetapkan lokasi dan penerima
KUBE;
6) Hasil penetapan lokasi dan penerima KUBE disampaikan kepada Dinas Sosial
Kabupaten/Kota;
7) Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota menandatangani Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Mutlak (SPTJM) KUBE.

Syarat untuk pembentukan dan menjadi anggota KUBE, sebagai berikut:

1) Rumah Tangga Miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Penanganan Fakir
Miskin dan Orang Tidak Mampu (DTPFMOTM);
2) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK);
3) Telah menikah dan/atau berusia 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 60
(enam puluh) tahun dan masih produktif;
4) Belum pernah mendapat bantuan KUBE;
5) Membentuk kelompok beranggotakan 5 sampai 20 orang yang tinggal berdekatan
dan berdomisili tetap;
6) Mendapat rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat
1) Pertimbangan dalam mengadopsi program KUBE
Termasuk kedalam tipe perilaku mengadopsi produk yang kompleks. Karena
beberapa alasana dibawah ini:
a. Pengembangan kepercayaan terhadap calon adopter mengenai program KUBE
untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan sosial keluarga
b. Berusaha untuk mencari informasi mengenai keterlibatan adopter pada program
KUBE
c. Bukan hanya memerlukan pertimbangan saja, akan tetapi diperlukannya tindakan
atau keterlibatan yang konkret
d. Dari sisi pemasar sosialnya pun perlu mengembangkan strategi guna membantu
para calon adopter mempelajari keuntungan dan kerugiannya jika mengadopsi
produk sosial yang ditawarkan.

2) Proses dalam mengadopsi program KUBE


a. Tahap kesadaran
Pada tahap ini kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan
program KUBE program KUBE. Seperti contohnya KUBE di kecamatan cikadu
dalam pengolahan GULA MERAH (Gula geulis) untuk meningkatkan product
daerah cikadu guna menopang perekonomian masyarakat di kecamatan cikadu.
b. Tahap ketertarikan
Pada tahap ketertarikan masyarkat sudah tertarik dengan adanya program KUBE
tersebut pada tahap ini masyarakat sudah sadar akan pentingnya KUBE untuk
pertumbuhan Ekonomi daerah dengan mengolah sumber daya alam dan juga
manusia/ masyarkat un tuk diperkenalkan ke masyarakat luas.
c. Tahap pencarian informasi
Pemerintah dinas sosial kabupaten melalui pemerintahan tingkat kecamatandapat
melakukan sosialisasi terkait program KUBE untuk memudahkan masyarkat
mencari informasi terkait program tersebut yang mana program tersebut
diharapkan dapat memajukan perekonomian masyarkat serta dapat menggali
potensi tentang produk di setiap daerah yang ada.
d. Analisis tujuan (melakukan pertimbangan)
Pada tahapan ini tujuan dari program tersebut sudah melalui pertimbangan dari
sedemikian rupa dari pemerintah tingkat kabupaten serta dinas sosial dan juga
dari masyarakat yang mana bertujuan untuk keberlangsungan bersama serta
melestarikan makanan maupun olahan produk dari masyarakat serta dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga daerah.

e. Tahap mengadopsi
Pada tahap ini masyarakat sudah mulai menginisiasi program KUBE tersebut,
serta sudah dapat menerima arahan dan juga sudah mulai memahami dari sistem
KUBE itu sendiri, diharapkan dengan inisiasi dari masyarakat tersebut dapat
membuat program KUBE tersebut dapat berjalan lancar, serta dapat dengan cepat
meningkatkan perekonomian masyarakat daerah.

Anda mungkin juga menyukai