Anda di halaman 1dari 70

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 946/B/PK/PJK/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:

do
gu DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jl. Gatot
Subroto Nomor 40-42 Jakarta, dalam hal ini memberikan kuasa

In
kepada:
A
1. Catur Rini Widosari, pekerjaan Direktur Keberatan dan Banding,
Direktorat Jenderal Pajak.
ah

lik
2. Budi Christiadi, pekerjaan Kasubdit Peninjauan Kembali dan
Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding.
am

ub
3. Farchan Ilyas, pekerjaan Kepala Seksi Peninjauan Kembali,
Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan
dan Banding.
ep
k

4. Anndy Dailami, Pekerjaan Penelaah Keberatan, Subdit


ah

Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan


R

si
Banding.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-476/PJ./2015,

ne
ng

Tanggal 5 Februari 2015;


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding;

do
melawan:
gu

PT COCA COLA INDONESIA, tempat kedudukan di Wisma GKBI


Lantai 18 Suite 1801, Jl. Jenderal Sudirman No. 28, Bendungan
In
A

Hilir, Jakarta Pusat – 10210;


Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding;
ah

lik

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
m

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata


ub

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, telah mengajukan


ka

permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor


ep

PUT-56559/PP/M.XIIIB/15/2014, Tanggal 30 Oktober 2014 yang telah


berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan
ah

Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai


es

berikut:
M

ng

Bahwa dengan diterbitkannya Keputusan Terbanding Nomor KEP-


on
gu

Halaman 1 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
591/WPJ.07/2013 tanggal 5 April 2013 tentang penolakan terhadap

si
permohonan keberatan Pemohon Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar ("SKPKB") Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2004 Nomor

ne
ng
00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012 (Keputusan Keberatan), yang
Pemohon Banding terima pada tanggal 26 Januari 2012 (Lampiran 1), maka
sesuai dengan Pasal 27 UndangUndang (UU) Nomor 16 Tahun 2000 mengenai

do
gu Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) dan Pasal 31 ayat (1)
dan (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 mengenai Pengadilan Pajak

In
A
(UU PP), perkenankanlah Pemohon Banding mengajukan permohonan banding
atas keputusan keberatan yang dikeluarkan oleh DJP ("Terbanding") tersebut di
ah

lik
atas;
Bahwa berikut adalah pokok permasalahan dan alasan-alasan
permohonan banding Pemohon Banding:
am

ub
I. Latar Belakang Permohonan Banding
Bahwa Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat (KPP
ep
PMA IV) telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
k

Penghasilan Badan Tahun Pajak 2004 Nomor 00001/206/04/057/12 tanggal 18


ah

Januari 2012, yang Pemohon Banding terima pada tanggal 26 Januari 2012
R

si
(Lampiran 2), dengan perincian koreksi dan perhitungan pajak sebagai berikut:

ne
ng

Jumlah (Rp)
Menurut
Menurut
Description Surat Ketetapan
Pemohon Banding

do
Pajak
gu

Penghasilan Kena Pajak 113.245.659.351 155.841.402.480


Pajak Terutang 33.886.406.900 46.734.920.600
Kredit Pajak 33.886.406.900 33.886.406.900
In
A

Pajak Kurang/(Lebih) Bayar - 12.848.513.700


Sanksi Administrasi:
Denda Pasal 13 ayat (2) UU KUP - 6.167.286.576
ah

lik

Pajak yang Masih Harus Dibayar - 19.015.800.276

Bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar di atas telah Pemohon


m

ub

Banding lunasi seluruhnya pada tanggal 16 Februari 2012. Berikut Pemohon


Banding lampirkan bukti pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
ka

di atas;
ep

Bahwa atas diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak


ah

Penghasilan Badan di atas, Pemohon Banding telah mengajukan permohonan


R

keberatan kepada KPP PMA IV pada tanggal 10 April 2012 untuk menyatakan
es

ketidaksetujuan Pemohon Banding atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak


M

ng

Kurang Bayar tersebut. Menurut pendapat Pemohon Banding, perhitungan


on
gu

Halaman 2 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pajak yang seharusnya adalah sebagai berikut:

si
Menurut Pemohon Banding
Uraian
(Rp)

ne
ng
Penghasilan Kena Pajak 113.245.659.351
Pajak Terutang 33.886.406.900
Kredit Pajak 33.886.406.900
Pajak Kurang/(Lebih) Bayar 69.790.800

do
gu Sanksi Administrasi:
Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP (48%) 33.499.584
Pajak yang Masih Harus Dibayar 103.290.384

In
A
Bahwa sebagai jawaban atas permohonan keberatan Pemohon Banding,
Terbanding menerbitkan Surat Keputusan Nomor KEP-591/WPJ.07/2013
ah

lik
tanggal 5 April 2013 yang pada intinya "menerima sebagian” permohonan
keberatan Pemohon Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
am

ub
Penghasilan Badan Nomor 00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012
dengan perincian sebagai berikut:
Surat Ketetapan Keputusan
Uraian
ep
Pajak Keberatan
k

Rp Rp
Penghasilan Kena Pajak 155.841.402.480 127.536.730.92
ah

Pajak Terutang 46.734.920.600 38.243.519.0000


Kredit Pajak 33.886.406.900 33.886.406.900
R

si
Pajak Penghasilan Kurang Bayar 12.848.513.700 4.357.112.100
Sanksi Administrasi 6.167.286.576 2.091.413.808
Pajak yang Masih Harus Dibayar 19.015.800.276 6.448.525.908

ne
ng

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan keputusan keberatan


tersebut dan oleh karenanya mengajukan permohonan banding atas Surat

do
gu

Keputusan Nomor KEP-591/WPJ.07/2013 tanggal 5 April 2013 tersebut;


II. Pokok Sengketa
In
A

Bahwa Terbanding telah melakukan koreksi fiskal terhadap "Penghasilan


dari Luar Usaha sebesar Rp14.291.071.569,00;
ah

Bahwa berikut ini adalah rincian koreksi fiskal yang dilakukan oleh
lik

Terbanding, yang tercermin di dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


Pajak Penghasilan Badan dan Keputusan Keberatan yang diterbitkan:
m

ub

Sesuai Surat Ketetapan Pajak Sesuai Keputusan Keberatan Selisih


ka

14.291.071.569 14.291.071.569 28.304.671.560


ep

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi fiskal yang


ah

dilakukan oleh Terbanding di atas dengan alasan-alasan sebagaimana


R

diuraikan di bawah ini:


es

III. Alasan Permohonan Banding


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Pemohon Banding bermaksud menyampaikan permohonan

si
banding atas Keputusan Keberatan di atas;
Bahwa sehubungan dengan penyampaian permohonan banding ini,

ne
ng
Pemohon Banding ingin menguraikan beberapa hal yang sangat penting/krusial
untuk menjadi perhatian/catatan Majelis Hakim. Hal-hal yang akan Pemohon
Banding uraikan di bawah ini telah mengakibatkan Terbanding mengambil

do
gu asumsi yang tidak tepat dan arah pemeriksaan/penelaahan yang tidak
semestinya ketika melakukan pemeriksaan dan penelahaan atas transaksi

In
A
Pemohon Banding baik di dalam proses pemeriksaan maupun proses
keberatan;
ah

lik
A. Pernyataan Terbanding
1. Kronologis Sengketa
a. Proses Pemeriksaan Pajak
am

ub
Bahwa sengketa berawal dari penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Pajak Penghasilan Badan oleh Terbanding pada tanggal 18 Januari 2012,
ep
di mana Terbanding telah membuat koreksi fiskal terhadap "Penghasilan dari
k

Luar Usaha" sebesar Rp14.291.071.569,00;


ah

Bahwa koreksi fiskal yang dilakukan Terbanding dibuat dengan mengacu


R

si
kepada Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-97/PJ.043/2011 tanggal 28 Juni
2011 (Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor 97/2011). Berdasarkan Surat

ne
ng

Direktur Jenderal Pajak Nomor 97/2011,Terbanding menyatakan bahwa


Pemohon Banding seharusnya memperoleh deem pendapatan tambahan yang

do
gu

berasal dari "kelebihan" biaya pemasaran yang menurut Terbanding dianggap


sebagai jumlah yang wajar. "Kelebihan" biaya pemasaran tersebut dikalikan
dengan mark-up, dimana nilai mark-up yang dikenakan merujuk kepada hasil
In
A

perbandingan mark-up yang umumnya diterima oleh penyedia jasa pemasaran


independen;
ah

lik

Bahwa Pemohon Banding mencatat bahwa koreksi fiskal yang dilakukan


oleh Terbanding dibuat tanpa mengacu kepada Undang-Undang Pajak
m

ub

Penghasilan yang berlaku. Oleh karena itu, Pemohon Banding meyakini bahwa
penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut tidak sesuai dengan
ka

ketentuan perpajakan yang berlaku. Dalam penjelasan Pasal 29 ayat (2)


ep

Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan secara jelas


ah

menyatakan bahwa pendapat dan kesimpulan pemeriksa pajak harus


R

didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan
es

perundang-undangan perpajakan. Lebih lanjut, Pasal 11 huruf (a) Keputusan


M

ng

Menteri Keuangan Nomor 545/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Pemeriksaan


on
gu

Halaman 4 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pajak secara jelas mensyaratkan bahwa koreksi pajak yang dilakukan oleh

si
pemeriksa pajak harus didukung dengan temuan yang kuat tentang adanya
penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan yang ada;

ne
ng
Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan dasar koreksi dan
pendekatan yang digunakan oleh Terbanding dalam melakukan koreksi fiskal di
atas. Alasan dan pendapat Pemohon Banding terhadap diterbitkannya Surat

do
gu Ketetapan Pajak Kurang Bayar telah disampaikan di dalam Surat Keberatan
Pemohon Banding;

In
A
b. Proses Keberatan Pajak
Bahwa dalam proses keberatan pajak, Terbanding telah menetapkan
ah

lik
koreksi fiskal sebesar Rp14.291.071.569,00. Dalam hal ini, Terbanding telah
menggunakan pendekatan baru yang sama sekali berbeda dengan pendekatan
yang digunakan sebelumnya dalam menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
am

ub
Bayar. Di dalam proses keberatan, Terbanding telah mengkarakterisasi ulang
kegiatan usaha Pemohon Banding secara keseluruhan, sehingga berakibat
ep
kepada penciptaan satu model usaha yang baru bagi Pemohon Banding;
k

Bahwa selain itu, Terbanding juga beranggapan bahwa Pemohon


ah

Banding seharusnya memperoleh deem pendapatan "tambahan" sesuai dengan


R

si
model usaha yang baru (yang diciptakan oleh Terbanding) dimana pendapatan
tambahan tersebut dihitung berdasarkan hasil perbandingan dengan beberapa

ne
ng

perusahaan lain yang dianggap melakukan fungsi yang sama dengan Pemohon
Banding. Dalam hal ini perlu Pemohon Banding tegaskan kembali bahwa

do
gu

Terbanding sama sekali tidak melakukan pembahasan atas pendekatan yang


digunakannya pada saat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
akan tetapi Terbanding menggunakan pendekatan baru yang sama sekali
In
A

berbeda dengan pendekatan sebelumnya (ketika menerbitkan Surat Ketetapan


Pajak Kurang Bayar) sehingga menghasilkan koreksi pajak yang baru;
ah

lik

2. Alasan Terbanding
Bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir ("SPUH") Nomor
m

ub

S-1362/WPJ.07/2013 tanggal 21 Maret 2013 dan Pemberitahuan Keberatan


Pajak tentang permohonan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
ka

Pajak Penghasilan Badan Nomor 00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari


ep

2012, Pemohon Banding mencatat bahwa butir-butir di bawah ini merupakan


ah

alasan utama yang disebutkan oleh Terbanding dalam melakukan koreksi fiskal
R

terhadap "Penghasilan dari Luar Usaha":


es

a. Terbanding beranggapan bahwa Pemohon Banding telah melakukan fungsi


M

ng

manufaktur dan fungsi pemasaran secara terpisah, sehingga Pemohon


on
gu

Halaman 5 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banding harus diberikan kompensasi yang terpisah berdasarkan fungsi-

si
fungsi yang dilakukannya tersebut;
Bahwa berdasarkan hasil analisa Terbanding terhadap skema usaha

ne
ng
Pemohon Banding, Terbanding telah menyimpulkan bahwa Pemohon
Banding telah melakukan dua fungsi sehubungan dengan produksi produk-
produk minuman di bawah merek Coca-Cola sebagai berikut:

do
gu • Sebagai pabrikan sari minuman/konsentrat
Bahwa Terbanding beranggapan bahwa Pemohon Banding telah

In
A
melakukan fungsi contract manufacturer sehubungan dengan produksi
sari minuman yang digunakan dalam produksi minuman jadi;
ah

lik
Sebagai penyedia jasa pemasaran untuk merek Coca-Cola
Bahwa Terbanding juga beranggapan bahwa Pemohon Banding telah
menjalankan fungsi pemasaran untuk merek Coca-Cola, yang tercermin
am

ub
melalui besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon
Banding;
ep
b. Terbanding beranggapan bahwa Pemohon Banding belum menerima atau
k

memperoleh penghasilan yang semestinya dari kegiatan pemasaran yang


ah

dilakukannya. Oleh karena itu, Terbanding menggunakan Pasal 18 ayat (3)


R

si
Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU Pajak Penghasilan);
Bahwa menindaklanjuti ketidaktepatan pengkarakterisasian ulang atas

ne
ng

fungsi-fungsi Pemohon Banding yang dilakukan oleh Terbanding


sebagaimana telah dijelaskan di dalam butir a) di atas, Terbanding telah

do
gu

memisahkan laba usaha wajar Pemohon Banding dengan menghitung ulang


marjin laba kotor dari (i) fungsi manufaktur dan (ii) fungsi pemasaran dengan
mengacu kepada data pembanding yang tidak tepat;
In
A

bahwa berdasarkan ketidaktepatan pengkarakterisasian ulang,


ketidaktepatan data pembanding yang digunakan dan ketidaktepatan
ah

lik

perhitungan yang dilakukan oleh Terbanding, Terbanding beranggapan


bahwa Pemohon Banding belum dikompensasi secara wajar atas fungsi
m

ub

pemasaran yang dilakukannya;


B. Pendapat dan Penjelasan Pemohon Banding
ka

Bahwa Pemohon Banding sama sekali tidak setuju dengan pernyataan


ep

Terbanding di atas berdasarkan penjelasan dan pendapat sebagai berikut:


ah

1. Dengan menggunakan pendekatan yang baru dan menciptakan koreksi


R

pajak yang baru, Terbanding sebenarnya telah menerima keberatan yang


es

diajukan oleh Pemohon Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
M

ng

yang diterbitkan karena Terbanding secara tidak langsung telah


on
gu

Halaman 6 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membatalkan seluruh koreksi fiskal yang dilakukannya pada saat proses

si
pemeriksaan;
Bahwa sebagaimana telah disebutkan di atas, Terbanding telah

ne
ng
menggunakan pendekatan yang benar-benar berbeda dalam membuat
koreksi fiskal dalam proses Keberatan. Berbedadengan metode yang
digunakan Terbanding dalam proses pemeriksaan pajak, dalam proses

do
gu keberatan pajak koreksi fiskal Terbanding didasarkan pada pendekatan
yang sama sekali berbeda, yaitu dengan cara mengkarakterisasi ulang

In
A
fungsi-fungsi usaha Pemohon Banding menjadi dua fungsi terpisah
sehingga menciptakan deem potensi laba;
ah

lik
Bahwa dengan menggunakan pendekatan baru tersebut, perlu Pemohon
Banding tekankan bahwa sebenarnya Terbanding secara tidak langsung
telah menerima keberatan Pemohon Banding dan membatalkan seluruh
am

ub
koreksi fiskal yang dilakukan sebelumnya termasuk pendekatan yang
digunakan sebelumnya di dalam pemeriksaan pajak. Pendekatan baru yang
ep
bener-benar berbeda yang digunakan oleh Terbanding pada proses
k

keberatan secara jelas mengindikasikan bahwa Terbanding telah


ah

menyetujui pendapat Pemohon Banding bahwa koreksi fiskal yang dibuat


R

si
pada saat pemeriksaan pajak tidak memiliki dasar hukum;
Bahwa atas dasar tersebut, Pemohon Banding memohon kepada Majelis

ne
ng

Hakim Pengadilan Pajak untuk menerima pembatalan Surat Ketetapan


Pajak Kurang Bayar yang diterbitkan oleh Terbanding dan menolak koreksi

do
gu

fiskal dan ketetapan pajak yang baru serta membatalkan koreksi fiskal
secara keseluruhan;
2. Dengan menggunakan pendekatan yang baru dan menciptakan koreksi
In
A

pajak yang baru dalam proses keberatan, Terbanding telah melanggar


prinsip keadilan sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Pendekatan
ah

lik

dan koreksi fiskal baru yang dilakukan Terbanding tersebut seyogyanya


ditolak oleh Pengadilan Pajak;
m

ub

Bahwa di dalam proses keberatan, Terbanding sama sekali tidak


membahas pendekatan yang digunakannya pada saat pemeriksaan. Akan
ka

tetapi, Terbanding malah menggunakan pendekatan yang benar-benar baru


ep

dan berbeda dalam membuat koreksi fiskal. Hal ini jelas menunjukkan
ah

bahwa di dalam proses keberatan Terbanding telah mengemukakan suatu


R

permasalahan yang baru dimana hal ini tidak menjawab keberatan yang
es

diajukan oleh Pemohon Banding. Dengan demikian, Terbanding di dalam


M

ng

proses keberatan telah mengalihkan permasalahan sengketa pajak yang


on
gu

Halaman 7 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
semula dipermasalahan oleh Terbanding pada saat pemeriksaan kepada

si
suatu permasalahan yang benar-benar baru dengan menggunakan
pendekatan yang sama sekali berbeda, dimana jelas membutuhkan usaha

ne
ng
dan perhatian yang berbeda dari Pemohon Banding. Apabila koreksi fiskal
baru yang dilakukan oleh Terbanding tersebut dipertahankan, maka
Pemohon Banding merupakan pihak yang dirugikan karena Pemohon

do
gu Banding harus menanggung seluruh kerugian finansial dan non-finansial,
serta semua biaya dan konsekuensi hukum dari koreksi fiskal baru yang

In
A
dilakukan oleh Terbanding tersebut. Dengan demikian, Pemohon Banding
telah diperlakukan secara tidak adil dan dihadapkan dengan ketidakpastian
ah

lik
hukum atas penerapan perundang-undangan perpajakan;
Bahwa dapat Pemohon Banding tegaskan bahwa sengketa pajak yang
Pemohon Banding ajukan banding berawal dari penerbitan Surat Ketetapan
am

ub
Pajak Kurang Bayar yang dilakukan oleh Terbanding dengan menggunakan
suatu pendekatan tertentu. Akan tetapi, di dalam proses keberatan
ep
Terbanding telah menciptakan suatu pendekatan baru dimana
k

menghasilkan koreksi pajak yang benar-benar berbeda;


ah

Bahwa oleh sebab itu hasil dari proses keberatan yang diajukan oleh
R

si
Pemohon Banding adalah putusan yang benar-benar baru dan tidak
berkaitan dengan permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon

ne
ng

Banding. Hal ini tentunya merugikan Pemohon Banding karena Pemohon


Banding dihadapkan pada suatu situasi dimana mekanisme penyelesaian

do
gu

sengketa pajak tidak sepenuhnya dapat diharapkan;


3. Tanpa mengurangi penjelasan yang telah Pemohon Banding sampaikan
sebelumnya dan seandainyapun pendekatan dan koreksi baru yang
In
A

dilakukan oleh Terbanding diijinkan, Terbanding telah salah menilai fungsi


Pemohon Banding sebagai (a) contract manufacturer dan (b) penyedia jasa
ah

lik

pemasaran. Pemohon Banding bergerak dalam usaha manufaktur berlisensi


berdasarkan Perjanjian Lisensi dengan The Coca-Cola Company, dimana
m

ub

Pemohon Banding telah diberikan kewenangan untuk memproduksi,


memasarkan dan menjual produk-produk minuman di Indonesia tanpa
ka

dibebani biaya royalti. Berdasarkan perjanjian yang disepakati tersebut,


ep

Pemohon Banding diharuskan untuk melakukan kegiatan pemasaran untuk


ah

merek-merek yang telah disepakati di dalam Perjanjian. Kegiatan


R

pemasaran yang dilakukan oleh Pemohon Banding merupakan kewajiban


es

hukum Pemohon Banding dan merupakan imbal balik atas pemberian hak
M

ng

kepada Pemohon Banding untuk dapat melakukan usahanya di Indonesia.


on
gu

Halaman 8 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penting kiranya bagi Terbanding untuk memahami model usaha Pemohon

si
Banding untuk menghindari adanya asumsi dan pengkarakterisasian fungsi
yang tidak tepat dimana menyebabkan ketidaktepatan dalam menerbitkan

ne
ng
Surat Ketetapan oleh Terbanding;
Bahwa untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk
mendukung alasan-alasan ketidaksetujuan Pemohon Banding terhadap

do
gu pendapat Terbanding, adalah penting bagi Pemohon Banding untuk
menjelaskan latar belakang dan model usahanya kepada Majelis Hakim:

In
A
a. Pentingnya pemahaman yang tepat mengenai model usaha Pemohon
Banding
ah

lik
Bahwa Pemohon Banding merupakan anak perusahaan tidak langsung dari
The Coca-Cola Company (TCCC);
Bahwa berdasarkan Perjanjian Lisensi antara TCCC dan Pemohon Banding
am

ub
pada tanggal 9 Mei 1977 yang kemudian diperbaharui pada tanggal 10 Mei
1997, TCCC telah memberikan lisensi/hak tanpa disertai dengan kewajiban
ep
untuk membayar royalti kepada Pemohon Banding atas penggunaan merek
k

dagang sebagaimana dimaksud di dalam Perjanjian Lisensi sehubungan


ah

dengan kegiatan produksi dan penjualan produk-produk Pemohon banding


R

si
dalam wilayah yang telah ditentukan;
Bahwa lisensi/hak yang diberikan kepada Pemohon Banding termasuk

ne
ng

lisensi/hak untuk
menggunakan kekayaan intelektual milik TCCC yang meliputi merek dagang

do
gu

sebagaimana dimaksud di dalam Perjanjian Lisensi, formula, bahan-bahan


dan informasi rahasia lainnya untuk keperluan produksi produk-produk
Pemohon Banding di Indonesia;
In
A

Bahwa sebagai prasyarat untuk memperoleh lisensi/hak tersebut, Pemohon


Banding setuju untuk memasarkan, mengiklankan, dan memajang semua
ah

lik

merek dagang yang dilisensikan baik secara bersama-sama atau terpisah


dengan kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produk Pemohon
m

ub

Banding di Indonesia. Terkait hal ini, Pasal 16 Perjanjian Lisensi secara jelas
menyatakan bahwa apabila Pemohon Banding gagal dalam memasarkan,
ka

mengiklankan dan memajang merek-merek dagang tersebut dengan alasan


ep

apapun, TCCC, sebagai pemilik kekayaan intelektual atas merek-merek


ah

tersebut, dapat mengakhiri Perjanjian Lisensi tersebut kapanpun tanpa


R

memiliki kewajiban apapun kepada Pemohon Banding;


es

Bahwa mengacu pada pengaturan usaha yang telah ditetapkan di dalam


M

ng

Perjanjian Lisensi tersebut, adalah jelas bahwa Pemohon Banding memiliki


on
gu

Halaman 9 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban hukum untuk mempromosikan merek dagang-merek dagang yang

si
telah dilisensikan tersebut dalam rangka memelihara hak yang telah
diberikan oleh TCCC untuk menjalankan usaha di Indonesia;

ne
ng
Bahwa sebagai pihak penerima hak-hak eksklusif tersebut, Pemohon
Banding adalah pihak yang berkepentingan secara langsung dan sekaligus
merupakan pihak yang menanggung semua resiko usaha atas keberhasilan

do
gu usahanya di Indonesia. Dalam pengaturan usaha sebagaimana yang
dilakukan oleh Pemohon Banding, adalah wajar bahwa Pemberi Lisensi

In
A
pada umumnya mengharapkan Penerima Lisensi untuk dapat melakukan
kegiatan usahanya dengan baik sehingga dapat mempertahankan atau lebih
ah

lik
menyukseskan keberhasilan usaha yang telah dirintis/dikembangkan oleh
Pemberi Lisensi. Oleh karena itu, kegiatan promosi, pemasaran dan
periklanan yang dilakukan oleh Pemohon Banding merupakan kegiatan-
am

ub
kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh Pemohon Banding untuk
menjamin kelangsungan, keberhasilan dan keberlanjutan usahanya di
ep
Indonesia;
k

Bahwa atas dasar tersebut, Pemohon Banding telah melakukan kegiatan-


ah

kegiatan pemasaran dan mengeluarkan biaya-biaya pemasaran yang cukup


R

si
signifikan untuk menunjukkan komitmen Pemohon Banding secara nyata
dalam memelihara dan mempertahankan lisensi/hak yang diberikan oleh

ne
ng

TCCC untuk mendukung tujuan usaha jangka panjang Pemohon Banding


yaitu untuk menyukseskan kelangsungan, keberhasilan dan keberlanjutan

do
gu

penjualan produk-produk di bawah merek Coca-Cola di Indonesia;


b. Pendapat Pemohon Banding terhadap Pernyataan Terbanding
Bahwa berikut Pemohon Banding sampaikan tanggapan Pemohon Banding
In
A

sehubungan dengan pernyataan Terbanding yang menyatakan bahwa


Pemohon Banding melakukan fungsi manufaktur dan fungsi pemasaran:
ah

lik

Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas, Pemohon Banding bergerak


dalam usaha manufaktur berlisensi dengan merek dagang Coca-Cola.
m

ub

Sebagai Penerima Lisensi merek dagang tersebut, Pemohon Banding harus


mempromosikan, mengiklankan dan memajang merek dagang-merek
ka

dagang tersebut sebagai prasyarat untuk mendapatkan dan memelihara


ep

lisensi/hak yang telah diberikan oleh TCCC sehubungan dengan usaha


ah

Pemohon Banding untuk menjaga keberlangsungan, keberhasilan dan


R

keberlanjutan usahanya di Indonesia. Apabila Pemohon Banding tidak


es

melakukan kewajiban sebagaimana yang diisyaratkan, Pemohon Banding


M

ng

dapat kehilangan lisensi/hak-nya untuk menggunakan merek dagang-merek


on
gu

Halaman 10 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dagang tersebut dalam kaitannya dengan proses produksi, pemasaran,

si
distribusi dan penjualan produk-produk minuman dengan merek Coca-Cola
di Indonesia;

ne
ng
Bahwa secara konseptual, tindakan Terbanding yang memisahkan usaha
Pemohon Banding berdasarkan fungsi manufaktur dan fungsi pemasaran
adalah sangat tidak tepat. Dalam menganalisa model usaha Pemohon

do
gu Banding, kedua kegiatan tersebut saling berkaitan erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena Pemohon Banding merupakan

In
A
produsen/pabrikan sekaligus pemasar produk merek Coca-Cola yang
berwenang di Indonesia. Sebagai pemegang lisensi dari merek tersebut,
ah

lik
adalah lumrah dan wajar bagi Pemohon Banding bahwa disamping
melakukan kegiatan produksi, Pemohon Banding juga melakukan kegiatan
pemasaran untuk mendukung kesuksesan produk-produknya dimana pada
am

ub
akhirnya akan berpengaruh pada kesuksesan usahanya. Adalah penting
untuk diingat bahwa TCCC telah memberikan lisensi/hak kepada Pemohon
ep
Banding sehubungan dengan kegiatan produksi, pemasaran dan penjualan
k

produk dengan merek Coca-Cola di Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat
ah

menjual produk berlisensi tersebut, adalah lumrah dan wajar apabila


R

si
Pemohon Banding melakukan berbagai kegiatan pemasaran dan promosi
dengan tujuan untuk meningkatkan brand awareness produk berlisensi

ne
ng

tersebut di pasar Indonesia;


Bahwa keberhasilan suatu merek di Indonesia bergantung pada seberapa

do
gu

baik cara pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
dalam memasarkan produk-produknya kepada masyarakat. Untuk dapat
memasarkan produk kepada masyarakat dan mendapatkan respon yang
In
A

positif, sebuah perusahaan harus dapat memahami kebutuhan dan


keinginan dari konsumennya. Kegiatan promosi dalam bentuk iklan di media
ah

lik

cetak maupun elektronik merupakan salah satu upaya Pemohon Banding


dalam memperkenalkan merek Coca-Cola kepada masyarakat. Dengan
m

ub

menempatkan iklan di media-media tersebut, diharapkan masyarakat atau


konsumen potensial dapat menyadari keberadaan merek Coca-Cola dan
ka

produk yang dijual di bawah merek Coca-Cola. Kegiatan promosi melalui


ep

berbagai media tersebut juga harus didukung dengan kegiatan promosi aktif
ah

lainnya, termasuk membuat inovasi dalam mengembangkan jenis (varian)


R

produk minuman baru untuk memenuhi permintaan pasar;


es

Bahwa Kegiatan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding adalah


M

ng

akibat (konsekuensi) langsung dari diberikannya hak eksklusif untuk


on
gu

Halaman 11 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan menjual produk-produk

si
berlisensi tersebut. Terbanding tidak seharusnya memisahkan kegiatan
produksi dan pemasaran Pemohon Banding, karena kedua fungsi tersebut

ne
ng
saling berkaitan dan dilakukan secara bersama-sama sebagai syarat utama
pemberian Lisensi. Oleh karena itu, fungsi-fungsi tersebut tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pengkarakterisasian ulang atas

do
gu fungsi-fungsi tersebut secara terpisah telah menyebabkan Terbanding
membuat arahan dan pendekatan yang tidak tepat, dimana pada akhirnya

In
A
menyebabkan Terbanding membuat kesimpulan yang tidak tepat yang
berujung kepada terciptanya koreksi pajak atau penetapan pajak baru yang
ah

lik
tidak benar;
4. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Pemohon Banding secara jelas
memberikan manfaat bagi usaha Pemohon Banding sebagaimana tercermin
am

ub
melalui tingginya nilai penjualan dan keuntungan yang dihasilkan oleh
Pemohon Banding. Kinerja yang baik tersebut telah menempatkan Pemohon
ep
Banding sebagai salah satu perusahaan yang paling disegani dalam dunia
k

industri minuman. Kinerja keuangan yang baik tersebut juga mencerminkan


ah

fakta bahwa Pemohon Banding telah "diberikan imbalan" yang sesuai atas
R

si
"kegiatan pemasaran" yang dilakukannya sebagaimana pernyataan
Terbanding. Dengan demikian, tidak ada dasar bagi Terbanding untuk

ne
ng

menyatakan bahwa Pemohon Banding belum diberikan imbalan yang sesuai


atas kegiatan pemasaran yang dilakukannya. Terbanding secara konseptual

do
gu

telah mengabaikan substansi pengaturan usaha Pemohon Banding dimana


hal tersebut berujung kepada pengkarakterisasian yang salah atas model
usaha Pemohon Banding. Oleh sebab itu, penerapan Pasal 18 ayat (3)
In
A

Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah tidak tepat dan tidak berdasar


dan oleh karenanya harus dibatalkan demi hukum;
ah

lik

Bahwa Pemohon Banding mencatat bahwa pernyataan Terbanding di atas


didasari oleh keyakinan bahwa Pemohon Banding telah membebankan biaya
m

ub

pemasaran yang signifikan dalam mempromosikan produk-produk berlisensi


dan oleh karenanya Pemohon Banding seharusnya diberikan imbalan atas
ka

fungsi yang dijalankannya tersebut. Pernyataan Terbanding tersebut utamanya


ep

didasarkan kepada kesimpulan dan pengkarakterisasian yang tidak benar atas


ah

model usaha yang dilakukan oleh Pemohon Banding sebagaimana telah


R

dijelaskan di atas. Lebih lanjut, Terbanding juga tidak mempertimbangkan


es

manfaat-manfaat berikut yang harus diperhitungkan dalam menganalisa


M

ng

keseluruhan kompensasi yang diterima oleh Pemohon Banding dari


on
gu

Halaman 12 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengeluaran biaya pemasaran yang dilakukannya secara signifikan. Pemohon

si
Banding telah menerima kompensasi berupa peningkatan
penjualan/pendapatan dan lisensi tanpa adanya imbalan royalti dalam

ne
ng
menjalankan usahanya di Indonesia. Penting untuk dimengerti oleh Terbanding
bahwa tidak semua biaya yang dikeluarkan harus diganti melalui mekanisme
pendapatan jasa karena terdapat banyak bentuk kompensasi. Demikian pula,

do
gu Pemohon Banding meyakini bahwa Terbanding dapat memahami bahwa tidak
banyak Wajib Pajak yang mendapatkan lisensi atas hak untuk memproduksi

In
A
dan memasarkan tanpa dikenakan pembayaran royalti. Oleh karena itu, adalah
penting untuk benar-benar memahami manfaat-manfaat yang diperoleh
ah

lik
Pemohon Banding dari pengeluaran biaya pemasaran untuk dapat membuat
koreksi pajak yang adil dan benar berdasarkan fakta-fakta yang ada;
Manfaat 1 — Tingginya tingkat penjualan dan keuntungan yang dihasilkan
am

ub
melalui kegiatan pemasaran
Bahwa biaya pemasaran yang dilaporkan di dalam Laporan Laba Rugi
ep
Pemohon Banding adalah biaya yang berkaitan dengan merek yang mana
k

Pemohon Banding diberikan hak untuk memasarkan produk di Indonesia


ah

dengan tujuan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan


R

si
Pemohon Banding. Biaya-biaya tersebut dikeluarkan untuk kepentingan
Iangsung Pemohon Banding. Pada kenyataannya, biaya pemasaran ini

ne
ng

dibayarkan ke pihak independen di dalam negeri. Oleh karenanya, tidak ada


gunanya bagi Pemohon Banding untuk melibatkan pihak-pihak independen

do
gu

tersebut untuk melakukan kegiatan pemasaran kecuali biaya-biaya yang


dikeluarkan tersebut memberikan manfaat bagi Pemohon Banding;
Bahwa selain itu, kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
In
A

paling penting bagi Pemohon Banding dalam meningkatkan penjualan dan


keuntungan. Nyatanya tingkat profitabilitas Pemohon Banding sebagaimana
ah

lik

tercermin dalam penghasilan kena pajak, jauh melebihi tingkat profitabilitas


perusahaan-perusahaan dalam industry yang sama. Kegiatankegiatan
m

ub

pemasaran jelas memberikan kontribusi Iangsung yang signifikan terhadap


tingginya tingkat profitabilitas Pemohon Banding. Tanpa adanya kegiatan
ka

pemasaran tersebut, Pemohon Banding tidak akan dapat memiliki keuntungan


ep

kompetitif yang diperolehnya dari pasar di Indonesia dibandingkan dengan para


ah

pelaku industri Iainnya;


R

Bahwa oleh karena itu, secara jelas terdapat manfaat yang nyata yang
es

diperoleh Pemohon Banding yang berasal dari biaya pemasaran yang


M

ng

dikeluarkannya sebagaimana tercermin melalui tingginya penjualan dan


on
gu

Halaman 13 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuntungan yang dihasilkan, dimana pada akhirnya berdampak pada jumlah

si
pajak yang harus dibayarkan oleh Pemohon Banding ke Pemerintah Indonesia.
Pemohon Banding meyakini bahwa biaya-biaya pemasaran yang

ne
ng
dikeluarkannya sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan
penjualan dan keuntungan Pemohon Banding, yang mana pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah pajak yang harus dibayar. Tidak dapat dipungkiri bahwa

do
gu biaya pemasaran yang dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi Pemohon Banding
merupakan biaya yang berkaitan Iangsung dengan kegiatan usaha Pemohon

In
A
Banding dalam menghasilkan pendapatan (yaitu penjualan) yang mana sudah
dikenakan Pajak Penghasilan;
ah

lik
Manfaat 2 - Perjanjian tanpa adanya royalti dengan pemilik Intangible Property
Bahwa Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding
menunjukkan tanggung jawab Pemohon Banding dalam mempromosikan
am

ub
produk-produk minuman yang dilisensikannya untuk dipasarkan di Indonesia.
Manfaat dari biaya pemasaran yang dikeluarkan tersebut meliputi pemberian
ep
hak tanpa disertai dengan kewajiban untuk membayar royalti dalam kaitannya
k

untuk memproduksi, memasarkan dan menjual produk-produk Pemohon


ah

Banding di Indonesia. Terutama dan yang paling penting dalam hal ini adalah
R

si
fakta bahwa Pemohon Banding telah mendapatkan lisensi untuk memproduksi,
memasarkan dan menjual produk serta menghasilkan pendapatan dari

ne
ng

pemberian hak-hak dan kewajiban yang saling terkait satu sama lain
sehubungan dengan penggunaan kekayaan intelektual tersebut di Indonesia;

do
gu

Bahwa berdasarkan pemahaman Pemohon Banding, pembayaran atas hak


untuk menggunakan marketing intangible maupun trade intangible merupakan
praktik bisnis yang lazim dan sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia.
In
A

Harta-harta tidak berwujud (intangibles) tersebut pada umumnya diciptakan


melalui kegiatan pengembangan yang mahal dan berisiko, dan pihak
ah

lik

pengembang pada umumnya berusaha memperoleh kembali pengeluaran yang


dikeluarkannya untuk kegiatan-kegiatan tersebut serta berusaha mendapatkan
m

ub

hasil melalui penjualan produk, kontrak jasa atau perjanjian lisensi. Intangibles
tersebut juga mencakup merek dagang (trademarks) atau nama dagang
ka

(tradenames) yang membantu pemanfaatan komersial sebuah produk dan jasa,


ep

daftar pelanggan dan saluran distribusi;


ah

Bahwa Pemohon Banding memegang hak/lisensi untuk memproduksi dan


R

memasarkan produkproduk minuman dengan merek Coca-Cola, dimana merek


es

tersebut telah diakui secara luas sebagai salah satu merek yang paling terkenal
M

ng

dan bernilai global. Oleh karena itu, hak untuk menikmati/menggunakan


on
gu

Halaman 14 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
intangible property yang sangat bernilai tersebut tanpa adanya pengenaan

si
royalti adalah salah satu manfaat dari adanya pengeluaran biaya pemasaran
yang dilakukan oleh Pemohon Banding;

ne
ng
Bahwa mengingat biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding
adalah untuk keperluan langsung Pemohon Banding dalam menghasilkan
pendapatan dan keuntungan tanpa adanya biaya royalti, maka tidak ada alasan

do
gu yang sah bagi Terbanding untuk tidak mengizinkan pengurangan biaya
pemasaran Pemohon Banding dan/atau menganggapnya sebagai deem

In
A
penghasilan tambahan sehubungan dengan kegiatan pemasaran Pemohon
Banding. Tanpa adanya alasan yang sah atau bukti yang menunjukkan bahwa
ah

lik
biaya pemasaran yang dikeluarkan Pemohon Banding tidak memberikan
manfaat yang nyata bagi Pemohon Banding, koreksi Terbanding atas biaya
pemasaran tidaklah beralasan;
am

ub
Bahwa lebih lanjut, sebagaimana telah diuraikan dalam penjelasan Pemohon
Banding di atas, Pemohon Banding telah diberikan lisensi/hak untuk
ep
memproduksi, memasarkan dan menjual produkproduknya di Indonesia tanpa
k

disertai kewajiban untuk membayar royalti. Hal ini membuktikan bahwa


ah

Pemohon Banding adalah penerima manfaat ekonomis langsung dari merek-


R

si
merek tersebut di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, Pemohon Banding
memiliki hak sepenuhnya untuk mengeluarkan biaya pemasaran dan promosi,

ne
ng

yang mana biaya tersebut tidak seharusnya dimintakan penggantian dari pihak
pemberi lisensi maupun dari pihak lain;

do
gu

Bahwa sebagai pihak yang secara langsung diberikan wewenang untuk


mengeksploitasi dan menggunakan merek-merek tersebut di Indonesia,
sangatlah wajar secara komersial apabila Pemohon Banding memiliki kewajiban
In
A

untuk melakukan kegiatan pemasaran di pasar Indonesia sebagai akibat dari


pemberian hak produksi oleh TCCC kepada Pemohon Banding. Selain itu,
ah

lik

tingkat profitabilitas produk-produk tersebut di pasar Indonesia sangatlah tinggi.


Dalam hal ini, Pemohon Banding secara substansial telah mengendalikan
m

ub

merek-merek tersebut di Indonesia dengan cara menghasilkan penjualan dan


keuntungan serta menghemat biaya (tanpa royalti) dari pengaturan usaha yang
ka

ada. Oleh karena itu, sangatlah adil dan sudah seharusnya bagi Pemohon
ep

Banding untuk melakukan kegiatan pemasaran atas merek-merek tersebut


ah

tanpa adanya kompensasi tambahan selain dari yang telah dinikmati oleh
R

Pemohon Banding;
es

Bahwa selain itu, Pemohon Banding meyakini bahwa koreksi yang dilakukan
M

ng

oleh Terbanding di atas bertentangan dengan penerapan Pasal 4 ayat (1)


on
gu

Halaman 15 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Pajak Penghasilan dimana menyatakan sebagai berikut:

si
"Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampun ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang

ne
ng
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk: … "

do
gu Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, biaya pemasaran yang
dikeluarkan Pemohon Banding adalah untuk kepentingan langsung Pemohon

In
A
Banding sehubungan dengan kegiatan usaha Pemohon Banding di dalam
memproduksi, memasarkan, dan menjual produk-produk dengan merek Coca-
ah

lik
Cola. Oleh karena itu, dalam pengaturan usaha ini, adalah jelas bahwa
Pemohon Banding merupakan pihak yang menikmati manfaat dari kegiatan
pemasaran yang dilakukannya sekaligus merupakan pihak yang menanggung
am

ub
risiko usaha dalam kaitannya dengan memproduksi dan menjual pro duk-produk
merek Coca-Cola di Indonesia. Manfaat langsung dan hasil yang diharapkan
ep
dan adanya pengeluaran untuk kegiatan pemasaran adalah peningkatan
k

penjualan sari minuman/konsentrat yang diproduksi Pemohon Banding, dimana


ah

penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Penghasilan Badan;


R

si
Bahwa oleh karena itu, tidak ada tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima oleh Pemohon Banding dari pengeluaran biaya pemasaran yang

ne
ng

dilakukannya. Dengan demikian, tidak terdapat situasi sebagaimana dinyatakan


Terbanding bahwa Pemohon Banding seharusnya menerima pendapatan atas

do
gu

kegiatan pemasaran tersebut. Dengan demikian, koreksi yang dibuat oleh


Terbanding bertentangan dengan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Penghasilan;
In
A

Bahwa selain itu, apabila pernyataan Terbanding bahwa Pemohon Banding


harus menerima imbalan atas fungsi pemasaran dapat dibenarkan, Pemohon
ah

lik

Banding ingin menekankan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Terbanding


dalam menghitung biaya jasa yang wajar, termasuk pemilihan data pembanding
m

ub

independen yang digunakan sebagai pembanding atas margin laba usaha dan
margin laba kotor berdasarkan fungsi pabrikan dan fungsi pemasaran, adalah
ka

tidak benar dan harus dibatalkan sesuai prinsip keadilan;


ep

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh
ah

Terbanding dengan alasan sebagai berikut:


R

1. Segmentasi terhadap informasi keuangan Pemohon Banding ke dalam


es

deemed fungsi manufaktur dan deemed fungsi pemasaran adalah tidak


M

ng

tepat;
on
gu

Halaman 16 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Pemilihan indikator tingkat laba (profit level indicator) yang diterapkan dalam

si
menguji masing-masing fungsi yang di-deemed juga tidak tepat;
3. Pemilihan upper quartile sebagai referensi tingkat wajar tanpa memberikan

ne
ng
justifikasi ataupun penjelasan adalah tidak tepat. Hal ini bertentangan
dengan praktik umum di mana rentang interkuartil diaplikasikan. Lebih lanjut,
apabila Terbanding mengaplikasikan rentang interkuartil sebagai referensi

do
gu kewajaran dalam studi benchmarking yang telah dilakukannya, maka hasil
perhitungan gross profit margin dari fungsi pemasaran telah berada di dalam

In
A
rentang wajar dan oleh karenanya tidak perlu dilakukan koreksi;
4. Perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh Terbanding untuk keperluan studi
ah

lik
benchmarking bukan merupakan perusahaan yang sebanding dengan
masingmasing fungsi Pemohon Banding yang di-deemed oleh Terbanding.
Oleh karena itu studi benchmarking yang dilakukan oleh Terbanding tidak
am

ub
dapat diandalkan;
Bahwa rujukan lebih rinci dapat dilihat di Apendix 1 dan Apendix 2 sehubungan
ep
dengan ketidaksetujuan Pemohon Banding atas pendekatan yang digunakan
k

Terbanding dalam membuat Keputusan Terbanding Nomor KEP-


ah

591/WPJ.07/2013 tanggal 5 April 2013;


R

si
Bahwa dengan demikian, Pemohon Banding meyakini bahwa penerapan Pasal
18 ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan tidak tepat dalam kasus ini.

ne
ng

Oleh karena itu, Pemohon Banding memohon Majelis Hakim untuk


membatalkan koreksi pajak dan "ketetapan pajak baru" yang dibuat oleh

do
gu

Terbanding pada saat keberatan;


Bahwa dengan mempertimbangkan penjelasan-penjelasan di atas, Pemohon
Banding meyakini bahwa tidak ada dasar hukum atau pembenaran yang kuat
In
A

untuk mempertahankan koreksi fiskal yang dibuat oleh Terbanding. Dengan


demikian, Pemohon Banding memohon Majelis Hakim Pengadilan Pajak untuk
ah

lik

membatalkan koreksi fiskal berdasarkan penjelasan dan pendapat yang telah


Pemohon Banding sajikan di atas;
m

ub

IV. Kesimpulan
Bahwa Pemohon Banding percaya bahwa pendapat dan penjelasan Pemohon
ka

Banding di atas dapat dipertimbangkan lebih lanjut oleh Majelis Hakim dan
ep

digunakan untuk mengabulkan permohonan banding Pemohon Banding untuk


ah

membatalkan Keputusan Terbanding Nomor KEP-591/WPJ.07/2013 tanggal 5


R

April 2013;
es

Bahwa dengan demikian, perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak


M

ng

2004 menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut:


on
gu

Halaman 17 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Peredaran Usaha 309.868.300.220
2 Harga Pokok Penjualan 43.753.445.384

ne
ng
3 Laba Kotor 266.114.854.836
4 Biaya Operasional 153.072.642.784
5 Laba Bersih 113.042.212.052
6 Penghasilan dari Luar Usaha 203.447.299

do
gu 7
7
9
Fasilitas Investasi
Koreksi Fiskal
Laba Bersih Luar Negeri
-
-
-

In
10 Laba Bersih 113.245.659.351
A
11 Zakat
12 Kerugian yang Dikompensasikan pada Tahun Berikutnya -
13 Penghasilan Tidak Kena Pajak -
ah

lik
14 Penghasilan Kena Pajak 113.245.659.351
15 Pajak Penghasilan Badan 33.956.197.700
16 Kredit Pajak 33.886.406.900
am

ub
17 Pajak Kurang Dibayar 69.790.800
18 Sanksi Administrasi 33.499.584
19 Total Pajak Kurang/(Lebih) Bayar ep 103.290.384

bahwa Pemohon Banding bersedia untuk menyediakan data/informasi tambahan dan


k

dokumen yang diperlukan dalam proses banding. Pemohon Banding juga bersedia
ah

diundang untuk menghadiri sidang;


R

si
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor PUT-
56559/PP/M.XIIIB/15/2014, Tanggal 30 Oktober 2014 yang telah berkekuatan

ne
ng

hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:


Menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding

do
gu

terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak KEP-591/WPJ.07/2013 tanggal 5


April 2013, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Penghasilan Nomor 00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012 Tahun Pajak
In
A

2004, atas nama: PT Coca Cola Indonesia, NPWP: 01.000.626.0-057.000,


beralamat di Wisma GKBI Lantai 18 Suite 1801,
ah

lik

Jl. Jenderal Sudirman No. 28, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat – 10210 dengan
perhitungan Pajak terutang dan yang masih harus dibayar diperhitungkan
m

ub

kembali menjadi sebagai berikut:


Penghasilan Neto cfm Majelis Rp 113.245.659.351,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 113.245.659.000,00
ka

Pajak Penghasilan Terutang Rp 33.956.197.700,00


ep

Kredit Pajak Rp 33.886.406.900,00


Pajak Kurang Dibayar Rp 69.790.800,00
Sanksi Administrasi Rp 33.499.584,00
ah

Jumlah Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar Rp 103.290.384,00


R

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


es
M

hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor PUT-


ng

56559/PP/M.XIIIB/15/2014, Tanggal 30 Oktober 2014, diberitahukan kepada


on
gu

Halaman 18 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali pada Tanggal 28 November 2014, kemudian

si
terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-476/PJ./2015, Tanggal 5

ne
ng
Februari 2015, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di
Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada Tanggal 23 Februari 2015, dengan
disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak

do
gu tersebut pada Tanggal 23 Februari 2015;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut

In
A
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada Tanggal 18 Mei
2015, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan Jawaban yang
ah

lik
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada Tanggal 16 Juni 2015;
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta
alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
am

ub
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
ep
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
k

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor


ah

14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan


R

si
kembali tersebut secara formal dapat diterima;
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI

ne
ng

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu

I. Tentang Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali


Bahwa putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014
tanggal 30 Oktober 2014 telah dibuat dengan tidak memperhatikan atau
In
A

mengabaikan fakta yang menjadi dasar pertimbangan dalam koreksi yang


dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) tersebut,
ah

lik

sehingga menghasilkan putusan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Oleh karenanya Putusan
m

ub

Pengadilan Pajak Nomor: Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober


2014 diajukan Peninjauan Kembali berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e
ka

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak


ep

(selanjutnya disebut UU Pengadilan Pajak) :


ah

“Permohonan Peninjauan Kembali dapat diajukan berdasarkan alasan


R

sebagai berikut:
es

e. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan


M

ng

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


on
gu

Halaman 19 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Tentang Formal Jangka Waktu Pengajuan Memori Peninjauan Kembali

si
1. Bahwa Salinan Putusan Pengadilan Pajak Nomor
Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014, atas nama PT.

ne
ng
Coca Cola Indonesia (Termohon Peninjauan Kembali/semula Pemohon
Banding), telah diberitahukan secara patut dan dikirimkan oleh
Pengadilan Pajak kepada Pemohon Peninjauan Kembali (semula

do
gu Terbanding) dengan cara disampaikan secara langsung kepada
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) pada tanggal 01

In
A
Desember 2014 sesuai Tanda Terima Surat TPST Direktorat Jenderal
Pajak Nomor Dokumen 201412010251.
ah

lik
2. Bahwa dengan demikian, berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e dan
Pasal 92 ayat (3) juncto Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Pengadilan
Pajak, maka pengajuan Memori Peninjauan Kembali atas Putusan
am

ub
Pengadilan Pajak Nomor : Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30
Oktober 2014 ini, masih dalam tenggang waktu yang diijinkan oleh
ep
Undang-Undang Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya antara
k

tenggang waktu pengiriman/pemberitahuan Putusan Pengadilan Pajak


ah

tersebut dengan Permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu


R

si
sebagaimana telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

ne
ng

3. Bahwa oleh karena itu, sudah sepatutnya-lah Memori Peninjauan


Kembali ini diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia

do
gu

III. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Memori Peninjauan Kembali


Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan Peninjauan Kembali
ini adalah:
In
A

Koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas


Penghasilan dari Luar Usaha Tahun Pajak 2004 sebesar
ah

lik

Rp.14.291.071.569,00 yang tidak dipertahankan oleh Majelis Hakim


Pengadilan Pajak.
m

ub

IV. Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali


Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca,
ka

meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor :
ep

Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014 tersebut, maka


ah

dengan ini menyatakan sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak


R

tersebut, karena Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah salah dan keliru
es

dengan telah mengabaikan fakta-fakta hukum (rechtsfeit) dan peraturan


M

ng

perundang- undangan perpajakan yang berlaku dalam pemeriksaan Banding


on
gu

Halaman 20 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Pengadilan Pajak (tegenbewijs) atau setidak-tidaknya telah membuat suatu

si
kekhilafan baik berupa error facti maupun error juris dalam membuat
pertimbangan-pertimbangan hukumnya, sehingga pertimbangan hukum dan

ne
ng
penerapan dasar hukum yang telah digunakan menjadi tidak tepat serta
menghasilkan putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (contra legem), khususnya peraturan

do
gu perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dengan dalil-dalil dan alasan-
alasan hukum sebagai berikut:

In
A
Koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas Penghasilan
dari Luar Usaha Tahun Pajak 2004 sebesar Rp.14.291.071.569,00 yang tidak
ah

lik
dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak.
1) Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak
am

ub
Nomor Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014
tersebut, maka dengan ini menyatakan sangat keberatan atas amar
ep
putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak.
k

2) Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) sangat


ah

keberatan dengan amar kesimpulan Majelis Hakim Pengadilan


R

si
Pajak, yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
Halaman 140 – 140

ne
ng

bahwa berdasarkan fakta, penjelasan serta bukti yang disampaikan


para pihak di persidangan Majelis berpendapat sebagai berikut:

do
gu

1. Secara substansi kegiatan usaha Pemohon Banding sesuai


dengan lisensi yang diberikan oleh The Coca Cola Company
adalah:
In
A

- melaksanakan kegiatan memproduksi bahan dasar minuman


ringan/konsentrat, dan
ah

lik

- melaksanakan kegiatan pemasaran untuk merek Coca-Cola;


bahwa dengan demikian koreksi yang dilakukan Terbanding
m

ub

karena menurut Terbanding Biaya Iktan dan Promosi


(Pemasaran) terlalu besar bila dibandingkan dengan Harga
ka

Pokok Penjualan, sehingga atas kelebihan biaya pemasaran


ep

tersebut dikoreksi sebagai Penghasiian Dari Luar Usaha (Gross


ah

Profit Biaya Pemasaran) berkaitan dengan salah satu kegiatan


R

usaha yang dilakukan oleh Pemohon Banding;


es

2. Secara substansi restrukturisasi kegiatan usaha Pemohon


M

ng

Banding menjadi fungsi manufacturing dan fungsi pemasaran


on
gu

Halaman 21 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sejalan dengan kegiatan usaha Pemohon Banding sesuai

si
dengan lisensi yang diberikan oleh The Coca Cola Company.
Dengan demikian penggunaan metode/pendekatan yang

ne
ng
berbeda dalam menentukan koreksi pada waktu pemeriksaan
dan pada waktu keberatan bukan merupakan perbedaan
dan/atau penambahan koreksi, sekalipun penambahan koreksi

do
gu dalam proses keberatan dimungkinkan, karena keberatan adalah
merupakan quasi peradilan (quasi rechtspraat)

In
A
sehingga dimungkinkan adanya herzeining van den anslaag
tetapi kenyataanya koreksi yang dilakukan oleh Terbanding baik
ah

lik
pada proses pemeriksaan atau pada proses keberatan ada!ah
sama yaitu Biaya Iklan dan Promosi (biaya pemasaran) yang
dilakukan oieh Pemohon Banding dalam menjalankan kegiatan
am

ub
usahanya sesuai dengan lisensi yang diberikan oleh The Coca
Cola Company;
ep
3. Menurut Terbanding, apabila tidak terdapat royalty, seharusnya
k

dilakukan perhitungan nilai wajar aktivitas pemasaran yang


ah

dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang sebanding dan


R

si
independen. Apabila biaya yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan pembanding,

ne
ng

maka atas kelebihan biaya tersebut dilakukan penghitungan dan


ditambah dengan margin keuntungan penyedia jasa pemasaran

do
gu

independen. Dalam hal ini untuk menentukan gross profit


margin, Terbanding menggunakan pembanding perusahaan
marketing:
In
A

a. L’ALBA H CORPORATI ON
b. LEGS COMPANY LTD
ah

lik

c. MEDICAL SYSTEM NETWORK CO.,


LTD.
m

ub

d. WILSON LEARNING WORLDWIDE


INC
ka

ep

dengan hasil sebagai berikut:


Perusahaan Pembanding: US SIC 8742 - Manajemen consulting
ah

services
R

es

Gross Profit Margin


M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No Comparable company 2004
1 L'ALBA HOLDINGS CORPORATION 48,36%

si
2 LEGS COMPANY LTD 21,16%
3 MEDICAL SYSTEM NETWORK CO., LTD. 36,64%
4 WILSON LEARNING WORLDWIDE INC 62,71%

ne
ng
min 21,16%
lower quartile 32,77%

do
gu median
upper quartile
max
42,50%
51,95%
62,71%

In
A
bahwa Pasai 13 Peraturan Direktur Jenderai Pajak PER -
43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan
ah

lik
Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa yang merupakan
am

pengaturan lebih lanjut tentang ketentuan Pasal 32A Undang-

ub
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
ep
k

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 diatur bahwa


pemerintah berwenang untuk meiakukan perjanjian dengan
ah

R
pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak

si
berganda dan pencegahan pengelakan pajak, dan Pasal 18 ayat

ne
ng

(3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak


Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, menyatakan

do
gu

bahwa:
(1) Harga Wajar atau Laba Wajar berdasarkan metode-metode
In
A

Penentuan Harga Transfer sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 11 ayat (2) dapat ditentukan dalam bentuk harga atau
laba tunggal (single price) atau dalam bentuk Rentang
ah

lik

Harga Wajar atau Laba Wajar


(arm's length range/ALR),
m

ub

(2) Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) merupakan rentangan antara kuartil
ka

ep

pertama dan ketiga yang harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut:
ah

a. transaksi atau data pembanding yang digunakan dapat


R

diandafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat


es
M

(1) huruf a; dan


ng

b. didukung dengan bukti-bukti dan pejelasan yang


on
gu

Halaman 23 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memadai bahwa penetapan harga atau laba tunggal

si
tidak dapat dilakukan.
(3) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat

ne
ng
(2) tidak dapat dipenuhi, maka Rentang Harga Wajar atau
Laba Wajar tidak dapat dipergunakan.
(4) Yang dimaksud dengan Rentang Harga Wajar atau Laba

do
gu Wajar (arm's length range/ALR) adalah rentang harga atau
laba daiam transaksi yang dilakukan antara pihak-pthak

In
A
yang mempunyai Hubungan Istimewa, yang merupakan
hasil pengujian beberapa data pembanding dengan
ah

lik
menggunakan rnetode Penentuan Harga Transfer yang
sama.
bahwa berdasarkan pengujian yang dilakukan Terbanding
am

ub
terhadap Perusahaan Pembanding: US SIC 8742 - Manajemen
consulting services sebagaimana tersebut di atas diperoleh data
ep
bahwa Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar (arm's length
k

range/ALR) adalah sebagai berikut:


ah

- Lower quartile : 32,77%


R

si
- Median : 42,50%
- Upper quartile : 51,59%

ne
ng

bahwa berdasarkan Pendekatan/metode yang digunakan


Terbanding untuk menghitung koreksi dalam proses keberatan

do
gu

diketahui bahwa deem gross profit margin dari fungsi pemasaran


adalah sebesar 42,49 %, dengan demikian masih dalam
Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar (arm's length
In
A

range/ALR);
bahwa dengan demikian berdasarkan data, fakta.dan
ah

lik

keterangan baik dari Pemohon Banding maupun Terbanding


serta ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
m

ub

perpajakan terdapat bukti yang sah dan meyakinkan untuk


mengabulkan seluruhnya permohonan Pemohon Banding dan
ka

karenanya Majelis berpendapat untuk tidak mempertahankan


ep

koreksi Terbanding atas Penghasilan dari Luar Usaha Tahun


ah

Pajak 2004 sebesar Rp14.291.071.569,00;


R

3) Bahwa berkenaan dengan amar pertimbangan Majelis Hakim


es

Pengadilan Pajak yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Pajak


M

ng

Nomor : Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014


on
gu

Halaman 24 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut di atas, maka Pemohon Peninjauan Kembali (semula

si
Terbanding) dengan ini menyatakan bahwa Majelis Hakim
Pengadilan Pajak yang telah memeriksa dan mengadili sengketa

ne
ng
banding tersebut telah salah dan keliru atau setidak-tidaknya telah
membuat suatu kekhilafan (error facti dan error juris) dalam
membuat pertimbangan-pertimbangan hukumnya dengan telah

do
gu mengabaikan fakta hukum, asas hukum dan atau prinsip
perpajakan yang berlaku yang berlaku, sehingga hal tersebut nyata-

In
A
nyata telah melanggar asas kepastian hukum dan ketertiban hukum
dalam bidang perpajakan di Indonesia;
ah

lik
4) Bahwa ketentuan perpajakan yang dijadikan dasar hukum Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) melakukan koreksi a quo,
dapat dijelaskan sebagai berkut:
am

ub
4.1 Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak (selanjutnya disebut dengan UU PP)
ep
menyebutkan sebagai berikut:
k

Pasal 54 ayat (1)


ah

Hakim Ketua menjelaskan masalah yang disengketakan kepada


R

si
pihak-pihak yang bersengketa.
Pasal 54 ayat (2)

ne
ng

Majelis menanyakan kepada Terbanding atau Tergugat


mengenai hal-hal yang dikemukakan Pemohon Banding atau

do
gu

Penggugat dalam Surat Banding atau Surat Gugatan dan dalam


Surat Bantahan.
Pasal 78:
In
A

“Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian


pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
ah

lik

perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan


hakim”
m

ub

Penjelasan Pasal 78
“Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan
ka

sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”.


ep

4.2 Bahwa berdasarkan Pasal 28 ayat (1) dan (3) Undang Undang
ah

Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan


R

Undang Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan


es

Umum dan Tata Cara Perpajakan beserta perubahan-


M

ng

perubahannya, mengatur bahwa:


on
gu

Halaman 25 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 28 ayat (1) dan (3)

si
(1) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia,

ne
ng
wajib menyelenggarakan pembukuan.
(3) Pembukuan atau pencatatan tersebut harus
diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan

do
gu mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang
sebenarnya;

In
A
4.3 Bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
ah

lik
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (selanjutnya disebut
dengan UU PPh) menyebutkan bahwa :
Pasal 6 ayat (1) huruf a :
am

ub
“Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan
ep
penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,
k

menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya


ah

pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau


R

si
jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan
tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa,

ne
ng

royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi


asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak

do
gu

Penghasilan”
Pasal 9 :
(1) Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi
In
A

Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak


boleh dikurangkan:
ah

lik

f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada


pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
m

ub

hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan


dengan pekerjaan yang dilakukan;
ka

Pasal 18 :
ep

(3) Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan


ah

kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta


R

menentukan utang sebagai modal untuk menghitung


es

besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang


M

ng

mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak


on
gu

Halaman 26 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha

si
yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa;
(4) Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

ne
ng
dan (3a), Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1) huruf f, dan
Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila:
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung

do
gu atau tidak langsung paling rendah 25% (dua puluh lima
persen) pada Wajib Pajak lain, atau hubungan antara

In
A
Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih,
ah

lik
demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau
lebih yang disebut terakhir; atau
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua
am

ub
atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan
yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau
ep
c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun
k

semenda dalam garis keturunan lurus dan atau ke


ah

samping satu derajat.


R

si
4.4 Surat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-
153/PJ.4/2010 tentang Panduan Pemeriksaan Transaksi Afiliasi

ne
ng

menjelaskan bahwa “dalam menilai kewajaran Imbalan jasa


harus dilakukan penelitian atas kewajaran penyerahan atau

do
gu

pemanfaatan jasa , meliputi penelitian atas:


Keberadaan penyerahan atau pemanfaatan jasa
Suatu jasa dikatakan telah diserahkan oleh pihak afiliasi jika
In
A

jasa tersebut memberi manfaat bagi Wajib Pajak. Untuk


memastikan bahwa pemanfaatan jasa dari pihak afiliasi memiliki
ah

lik

manfaat, maka jasa tersebut juga bukan:


a) Merupakan duplikasi dari jasa yang telah dilakukan oleh
m

ub

Wajib Pajak,
b) Ditujukan untuk kepentingan pemegang saham atau pihak
ka

lain dalam kelompok usaha Wajib Pajak (shareholder


ep

activity),
ah

c) Merupakan manfaat yang tidak direncanakan oleh Wajib


R

Pajak,
es

d) Semata mata karena Wajib Pajak adalah anggota suatu


M

ng

kelompok usaha (passive association), tapi pembebanan


on
gu

Halaman 27 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan karena adanya fungsi yang dilakukan oleh pihak

si
afiliasi.
e) Kewajaran nilai pembebanan jasa. ”

ne
ng
4.5 Bahwa bedasarkan PSAK 07, mengatur :
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah
pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan lstimewa bila

do
gu satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak
lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam

In
A
mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Transaksi antara Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
ah

lik
lstimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban
antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa
menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.
am

ub
Pengendalian adalah kepemilikan langsung melalui anak
perusahaan dengan lebih dari setengah hak suara dari suatu
ep
perusahaan, atau suatu kepentingan substansial dalam hak
k

suara dan kekuasaan untuk mengarahkan kebijakan keuangan


ah

dan operasi manajemen perusahaan berdasarkan anggaran


R

si
dasar atau perjanjian.
Pengaruh Signifikan (untuk tujuan Pernyataan ini) adalah

ne
ng

penyertaan dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan


dan operasi suatu perusahaan, tetapi tidak mengendalikan

do
gu

kebijakan itu. Pengaruh signifikan dapat dijalankan dengan


berbagai cara antara lain berdasarkan perwakilan dalam dewan
komisaris atau penyertaan dalam proses perumusan kebijakan,
In
A

transaksi antar perusahaan yang material, pertukaran karyawan


manajerial atau ketergantungan pada informasi teknis.
ah

lik

Pengaruh signifikan dapat diperoleh berdasarkan kepemilikan


bersama, anggaran dasar atau perjanjian. Dengan kepemilikan
m

ub

bersama, pengaruh signifikan dianggap sesuai dengan definisi


yang dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
ka

No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi.


ep

4.6 Bahwa berdasarkan Teori Transfer Pricing, mengatur sebagai


ah

berikut:
R

Dalam sengketa ini terdapat isu Transfer Pricing dimana


es

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)


M

ng

on
gu

Halaman 28 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam persidangan mengakui memang benar terdapat

si
hubungan istimewa.

Intra group Services (IGS)

ne
ng
Dalam buku “Konsep dan aplikasi cross border transfer pricing
untuk tujuan perpajakan” dengan Editor: Darussalam, S.E., Ak.,

do
gu Msi., LLM Int. Tax dan Danny Septiyadi, S.E., M.Si, LLM Int.
Tax di jelaskan sbb:

In
Menurut OECD guidelines, dalam melakukan analisis transfer
A
pricing intra group services terdapat dua pokok permasalahan
sbb:
ah

lik
1. apakah intra group services benar-benar telah dilakukan
atau diserahkan oleh pemberi jasa.
am

ub
2. berapa harga pasar wajar yang dapat dibebankan oleh
pemberi jasa atas pemberian intragroup services
4.7 Bahwa berdasarkan Convention Between The Government Of
ep
k

The Republic Of Indonesia And The Government Of The United


ah

States Of America (As Amended By 1996 Protocol) For The


R

si
Avoidance Of Double Taxation And The Prevention Of Fiscal
Evasion With Respect To Taxes On Income

ne
ng

Article 10- Related Persons


1. Where a resident of one of the Contracting States and any

do
other person are related and where such related persons
gu

make arrangements or impose conditions between


themselves which are different from those which would be
In
A

made between independent persons, any income,


deductions, credits, or allowances which would, but for
ah

lik

those arrangements or conditions, have been taken into


account in computing the income (or loss) of, or the tax
payable by, one of such persons, may be taken into account
m

ub

in computing the amount of the income subject to tax and


ka

the taxes payable by such person.


ep

2. A person is related to another person if either person


participates directly or indirectly in the management, control
ah

or capital of the other, or if any third person or persons


es

participates directly or indirectly in the management, control


M

or capital of both. For this purpose, the term "control"


ng

on
gu

Halaman 29 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
includes any kind of control, whether or not legally

si
enforceable, and however exercised or exercisable.
3. Where a Contracting State includes in the profits of a

ne
ng
resident of that State, and taxes accordingly, profits on
which a resident of the other Contracting State has been
charged to tax in that other State, and the profits so included

do
gu are profits which would have accrued to the resident of the
first-mentioned State if the conditions made between the two

In
A
residents had been those which would have been made
between independent persons, then that other State shall
ah

lik
make an appropriate adjustment to the amount of the tax
charged therein on those profits. In determining such
adjustment, due regard shall be paid to the other provisions
am

ub
of this Convention and the competent authorities of the
Contracting States shall if necessary consult each other.
ep
4.8 Bahwa Organisation For Economic Co-Operation And
k

Development (Oecd) Transfer Pricing Guidelines.


ah

CHAPTER VI: INTANGIBLE PROPERTY


R

si
D. Marketing activities undertaken by enterprises not owning
trademarks or trade names

ne
ng

6.36 Difficult transfer pricing problems can arise when


marketing activities are undertaken by enterprises that do

do
gu

not own the trademarks or tradenames that they are


promoting (such as a distributor of branded goods). In
such a case, it is necessary to determine how the
In
A

marketer should be compensated for those activities. The


issue is whether the marketer should be compensated as
ah

lik

a service provider, i.e. for providing promotional services,


or whether there are any cases in which the marketer
m

ub

should share in any additional return attributable to the


marketing intangibles. A related question is how the return
ka

attributable to the marketing intangibles can be identified.


ep

6.37 As regards the first issue — whether the marketer is


ah

entitled to a return on the marketing intangibles above a


R

normal return on marketing activities - the analysis


es

requires an assessment of the obligations and rights


M

ng

implied by the agreement between the parties. It will often


on
gu

Halaman 30 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
be the case that the return on marketing activities will be

si
sufficient and appropriate. One relatively clear case is
where a distributor acts merely as an agent, being

ne
ng
reimbursed for its promotional expenditures by the owner
of the marketing intangible. In that case, the distributor
would be entitled to compensation appropriate to its

do
gu agency activities alone and would not be entitled to share
in any return attributable to the marketing intangible.

In
A
6.38 Where the distributor actually bears the cost of its
marketing activities (i.e. there is no arrangement for the
ah

lik
owner to reimburse the expenditures), the issue is the
extent to which the distributor is able to share in the
potential benefits from those activities. In general, in arm's
am

ub
length transactions the ability of a party that is not the
legal owner of a marketing intangible to obtain the future
ep
benefits of marketing activities that increase the value of
k

that intangible will depend principally on the substance of


ah

the rights of that party. For example, a distributor may


R

si
have the ability to obtain benefits from its investments in
developing the value of a trademark from its turnover and

ne
ng

market share where it has a long-term contract of sole


distribution rights for the trademarked product. In such

do
gu

cases, the distributor's share of benefits should be


determined based on what an independent distributor
would obtain in comparable circumstances. In some
In
A

cases, a distributor may bear extraordinary marketing


expenditures beyond what an independent distributor with
ah

lik

similar rights might incur for the benefit of its own


distribution activities. An independent distributor in such a
m

ub

case might obtain an additional return from the owner of


the trademark, perhaps through a decrease in the
ka

purchase price of the product or a reduction in royalty


ep

rate.
ah

6.39 The other question is how the return attributable to


R

marketing activities can be identified. A marketing


es

intangible may obtain value as a consequence of


M

ng

advertising and other promotional expenditures, which


on
gu

Halaman 31 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
can be important to maintain the value of the trademark.

si
However, it can be difficult to determine what these
expenditures have contributed to the success of a product

ne
ng
For instance, it can be difficult to determine what
advertising and marketing expenditures have contributed
to the production or revenue, and to what degree, ft is

do
gu also possible that a new trademark or one newly
introduced into a particular market may have no value or

In
A
little value in that market and its value may change over
the years as it makes an impression on the market (or
ah

lik
perhaps loses its impact). A dominant market share may
to some extent be attributable to marketing efforts of a
distributor. The value and any changes will depend to an
am

ub
extent on how effectively the trademark is promoted in the
particular market. More fundamentally, in many cases
ep
higher returns derived from the sale of trademarked
k

products may be due as much to the unique


ah

characteristics of the product or its high quality as to the


R

si
success of advertising and other promotional
expenditures. The actual conduct of the parties over a

ne
ng

period of years should be given significant weight in


evaluating the return attributable to marketing activities.

do
gu

See paragraphs 3,75-3.79 (multiple year data).


5) Bahwa berdasarkan penelitian terhadap Laporan Hasil
Pemeriksaan, Laporan Penelitian Keberatan, Laporan Sidang,
In
A

Aturan Perpajakan yang terkait serta Putusan Pengadilan Pajak


Nomor: Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014
ah

lik

dapat disampaikan fakta-fakta sebagai berikut:


5.1. Bahwa Gambaran Usaha Waiib Paiak
m

ub

PT Coca Cola Indonesia (PTCCI) adalah sebuah perusahaan


terbatas yang terdaftar dan didirikan di Indonesia berdasarkan
ka

Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. Nomor 100 tertanggal 28


ep

Februari 1972. PTCCI telah beroperasi sejak tahun 1972.


ah

PT CCI adalah sebuah perusahaan dalam grup Coca Cola


R

Group dan dimiliki oleh The Coca Cola Export Corporation


es

yang merupakan anak perusahaan dari The Coca Cola


M

ng

Company (TCCC), dan Yayasan Kesejahteraan Pegawan PT


on
gu

Halaman 32 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Coca Cola Indonesia. Lokasi pabrik berada di Laboratorium

si
Pabrik Konsentrat PT Coca Cola Indonesia Jl. Raya Bogor
KM.38, Cimanggis, Depok dan kantor pusat di Wisma GKBI

ne
ng
Lt.18, Jl. Jenderal Sudirman No.28 Jakarta Pusat.
PT CCI melakukan kegiatan produksi dan penjualan beverage
base (konsentrat) minuman ringan dibawah merk Coca Cola

do
gu dan melakukan kegiatan marketing merk Coca Cola.
5.2. Skema Kepemilikan Group Coca Cola

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k

5.3. Kegiatan usaha yanq dilakukan oleh Wajib Pajak


ah

R
Berdasarkan penelitian lapangan, dan penjelasan dari

si
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)

ne
diketahui bahwa kegiatan usaha Termohon Peninjauan
ng

Kembali (semula Pemohon Banding) adalah sebagai berikut:


1. Manufakturing atau memproduksi Beverage Base

do
gu

(Concentrate) produk berlisensi The Coca Cola Company.


Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)
In
melakukan kegiatan usaha manufakturing atau
A

memproduksi Beverage Base (Concentrate) produk


berlisensi The Coca Cola Company, yaitu Beverage Base
ah

lik

untuk produk Coca Cola, Sprite, Fanta, Pulpy Orange,


Frestea, Powerade, A&W Root Beer, Schweppes, Sunfill,
m

ub

dan lain sebagainya.


Berdasarkan bentuk produknya, Beverage Base yang
ka

ep

diproduksi Termohon Peninjauan Kembali (semula


Pemohon Banding) ada 2 jenis yaitu dalam bentuk cair
ah

(liquid) dan dalam bentuk bubuk (powder).


R

Proses produksi Beverage Base tersebut dilakukan


es
M

menggunakan mesin milik Termohon Peninjauan Kembali


ng

(semula Pemohon Banding) dengan proses yang tidak


on
gu

Halaman 33 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlalu rumit, yaitu dengan cara mencampur (mixing) bahan-

si
bahan (ingridient) sesuai dengan takaran/formulanya, dan
tidak ada proses memasak atau pemanasan.

ne
ng
1.1. Pembelian Bahan Baku Konsentrat
Berdasarkan kunjungan lapangan dan keterangan
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon

do
gu Banding) diketahui bahwa bahan baku konsentrat
sebagian besar diperolah dari impor, pembelian lokal

In
A
hanya untuk bahan-bahan ingredient seperti gula.
Pemilihan suppliers dan negosiasi harga bahan baku
ah

lik
utama (ingredients) dilakukan oleh TCCC, namun
demikian Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding) dapat mengusulkan supplier
am

ub
kepada TCCC.
1.2. Perencanaan Produksi
ep
Berdasarkan keterangan Termohon Peninjauan
k

Kembali (semula Pemohon Banding) yang diberikan


ah

pada saat kunjungan lapangan disebutkan bahwa


R

si
perencanaan produksi dilakukan berdasarkan
pembicaraan antara Termohon Peninjauan Kembali

ne
ng

(semula Pemohon Banding - PT Coca Cola Indonesia),


Bottlers (PT Coca Cola Bottling Indonesia), dan

do
gu

Distributor (PT Coca Cola Amatil Indonesia), yang


dilakukan setiap paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
Hasil pembicaraan tersebut dituangkan dalam Plan
In
A

Order.
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
ah

lik

Banding) memproduksi konsentrat berdasarkan


Purchase Order dari Bottlers. Untuk memenuhi
m

ub

Purchase Order dari bottlers tersebut dibutuhkan waktu


satu minggu.
ka

1.3. Produk konsentrat (beverage base) yang diproduksi


ep

oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


ah

Banding) selama tahun 2002:


R

1) Aquarius
es

2) Fanta Fruit Punch


M

ng

3) Fanta Orange
on
gu

Halaman 34 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Fanta Pineapple

si
5) Fanta Soda Water
6) Fanta Strawberry

ne
ng
7) Frestea
8) Hi-C
9) Hi-C Orange

do
gu 10) Lemon Tea
11) Schweppes Ginger Ale

In
A
12) Schweppes Lemon
13) Schweppes Soda Water
ah

lik
14) Schweppes Tonic Water
15) Sprite
1.4. Harga Jual Produk Konsentrat
am

ub
Dalam keterangannya yang dituangkan dalam surat
nomor 002 /CCI/1/2013 tanggal 23 Januari 2013
ep
disebutkan bahwa harga jual beverage base yang
k

diproduksi dan dijual oleh Termohon Peninjauan


ah

Kembali (semula Pemohon Banding) ditentukan oleh


R

si
TCCC. Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding) tidak memberikan keterangan atau

ne
ng

penjelasan mengenai unsur-unsur apa saja yang


menjadi penentu harga jual, Termohon Peninjauan

do
gu

Kembali (semula Pemohon Banding) hanya


menyebutkan bahwa yang menjadi faktor utama dalam
menentukan harga jual beverage base adalah biaya
In
A

pembelian dan biaya produksi, namun komponen lain


yang menentukan harga tidak disebutkan oleh
ah

lik

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


Banding).
m

ub

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


Banding) tidak menentukan harga jual atas barang jadi
ka

berupa minuman siap saji yang dijual oleh PT Coca


ep

Cola Bottling Indonesia maupun PT Coca Cola


ah

Distribution Indonesia.
R

1.5. Penjualan
es
M

ng

on
gu

Halaman 35 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan laporan Audit pada catatan 7 tentang

si
Related Party Transaction diungkapkan bahwa
penjualan kepada kepada PT Coca Cola Bottling

ne
ng
Indonesia dan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling
sebanyak 72,69% dari total penjualan. Sisanya atau
sebesar 27,31% adalah penjualan kepada :

do
gu PT Bangun Wenang Bottling (Independent)
Ekspor kepada Male Aerated Water, Haprosimex

In
A
Saigon, F&N Coca-Cola (Singapore), Beverages
industries, Coca-cola beverages Srilanka, Atlantic
ah

lik
Industries, Cambodia Beverage Company, swire coca-
cola hk..
2. Kegiatan Pemasaran (Marketing Activities) Merk Dagang
am

ub
"Coca Cola"
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)
ep
melakukan kegiatan pemasaran (Marketing activities) atas
k

produk jadi minuman ringan yang menggunakan merk


ah

"Coca Cola". Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh


R

si
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)
bertujuan untuk menciptakan, meningkatkan, dan

ne
ng

mempertahankan kesadaran konsumen dan permintaan


konsumen akan minuman siap saji bermerk "Coca Cola"

do
gu

(brand awarness). Kegiatan pemasaran ini dilakukan


dengan cara melakukan aktivitas iklan di media elektronik
maupun media cetak, marketing research, sponshorship,
In
A

dan promosi lainnya. Kegiatan marketing ini dilakukan oleh


pihak ke-3 yaitu perusahaan periklanan, perusahaan
ah

lik

marketing research, dan reimburse biaya promosi dari PT


Coca Cola Distribution Indonesia.
m

ub

Dalam keterangannya Termohon Peninjauan Kembali


(semula Pemohon Banding) menjelaskan bahwa Termohon
ka

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)


ep

mengeluarkan biaya iklan yang besar dengan tujuan untuk


ah

menciptakan dan meningkatkan kesadaran dan permintaan


R

konsumen karena terdapat hubungan langsung antara


es

peningkatan penjualan minuman siap saji dengan


M

ng

peningkatan penjualan beverage base Termohon


on
gu

Halaman 36 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding). Melalui

si
kegiatan iklan dan pemasarannya, Termohon Peninjauan
Kembali (semula Pemohon Banding) percaya bahwa

ne
ng
kesadaran dan permintaan konsumen terhadap minuman
siap saji akan meningkat sehingga mengakibatkan
penjualan beverage base Termohon Peninjauan Kembali

do
gu (semula Pemohon Banding) juga meningkat.
Dalam menjalankan fungsi sebagai marketer ini Termohon

In
A
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) telah
mengeluarkan biaya untuk kegiatan marketing (Marketing
ah

lik
activities) yang cukup besar yaitu sebesar
Rp116.820.850.089,- atau sebesar 36.14% dari total
penjualan untuk tahun 2003.
am

ub
5.4. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Berdasarkan data berupa laporan keuangan audit dan
ep
Lampiran Khusus Pernyataan Transaksi Dalam Hubungan
k

Istimewa, transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan


ah

istimewa selama tahun 2003 adalah sebagai berikut:


R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

Skema Transaksi Wajib Pajak


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 37 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Hubungan Istimewa
Berdasarkan skema kepemilikan dan skema transaksi

ne
ng
sebagaimana diuraikan di atas, Tim Peneliti berpendapat
bahwa terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dalam transaksi yang dilakukan oleh

do
gu Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)
baik dalam transaksi pemanfaatan intangible property dan

In
A
dalam transaksi penjualannya, baik hubungan istimewa dalam
hal kepemilikan langsung dan tidak langsung maupun dalam
ah

lik
hal penguasaan melalui manajemen atau penggunaan
teknologi. Sehingga Direktorat Jenderal Pajak berwenang
untuk melakukan penilaian kewajaran dan kelaziman transaksi
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Ayat (3) UU PPh.
5.5. Analisa Kesebandingan
ep
Terbanding berpendapat bahwa PT Coca Cola Indonesia
k

dalam rangkaian produksi minuman siap saji dengan merk


ah

dagang "COCA-COLA" menjalankan dua fungsi yaitu:


R

si
1. Sebagai MANUFACTURER Concentrate
Hal ini ditunjukkan dengan pembelian bahan baku untuk

ne
ng

diolah menjadi bahan jadi berupa beverage base untuk


produksi minuman siap saji, dan penggunaan aset untuk

do
gu

pengolahannya.
Sesuai dengan Surat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
Nomor S-153/PJ.4/2010 tentang Panduan Pemeriksaan
In
A

Kewajaran Transaksi Afiliasi disebutkan bahwa klasifikasi


substansi usaha perusahaan yang melakukan fungsi
ah

lik

fabrikasi dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok besar,


yaitu: Manufaktur Fungsi Penuh (Fully Fledged
m

ub

Manufacturing), Manufaktur Fungsi Terbatas (Contract


Manufacturing), dan Maklon (Toll Manufacturing), dengan
ka

karakter sebagai berikut:


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 38 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
Kesimpulan Terbanding atas fungsi pabrikasi Wajib Pajak
adalah Manufaktur Fungsi Terbatas (Contract

ne
ng

Manufacturing).
2. Sebagai MARKETER dari merk "COCA-COLA"

do
Hal ini ditunjukkan dengan besarnya biaya marketing yang
gu

terdiri dari biaya promosi, advertising, market research,


dan external affair untuk mempromosikan minuman
In
A

dengan merk dagang "COCA-COLA" yang mencapai


40,39% dari total penjualannya.
ah

lik

Berdasarkan dokumen berupa sampel bukti biaya iklan


dan promosi yang terdiri dari payment voucher, bank
statement, invoice, Faktur Pajak, purchase order, delivery
m

ub

order, diketahui bahwa biaya marketing yang dilakukan


ka

oleh Wajib Pajak berupa :


ep

Market Research;
Pembelian merchandise;
ah

Iklan di media electronik dan cetak;


R

es

Sponsorship
M

ng

on
gu

Halaman 39 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
yang dilakukan oleh pihak ketiga yaitu :
PT Initiatif Media Indonesia

ne
ng
PT Coca Cola Distribution Indonesia
PT Kusuma Megah Perdana
PT Mekar Waja Sakti

do
gu CV Intan Pathika
Wijaya Promosindo Oetomo

In
A
PT Indonesia Printer
dan vendor lainnya
ah

lik
Biaya promosi yang dibayarkan ke PT Coca Cola
Distribution Indonesia adalah biaya-biaya marketing
sehubungan dengan brand awarness "COCA-COLA" yang
am

ub
direimburse kepada PT CCI. Kegiatan marketing yang
direimburse ini berupa Market Research dan pembelian
ep
merchandise.
k

5.6. Pemilihan Metode


ah

Pemilihan Metode Penilaian Transfer Pricing Menurut


R

si
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
1. Metode untuk fungsi Contract Manufacturing

ne
ng

 Produk yang diproduksi oleh PT Coca Cola Indonesia


adalah produk setengah jadi berupa konsentrat

do
gu

(beverage base) yang dijual kepada related party dalam


hal ini PT Coca Cola Bottling untuk diolah lebih lanjut
menjadi minuman jadi. Kontrak penjualan kepada PT
In
A

CCBI merupakan kontrak jangka panjang antara PT


CCBI dengan TCCC, dimana PT CCI merupakan pihak
ah

lik

subsidiaries yang ditunjuk oleh TCCC untuk


menyediakan konsentrat.
m

ub

 Data Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


Banding) yang tersedia adalah data harga pokok
ka

penjualan (COGS) produk konsentrat dan operating


ep

expense, data operating expense Termohon Peninjauan


ah

Kembali (semula Pemohon Banding) tidak dipisahkan


R

berdasarkan fungsi, sehingga Pemohon Peninjauan


es

Kembali (semula Terbanding) berpendapat bahwa


M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
operating expense tersebut merupakan operating

si
expense untuk fungsi manufaktur.
 Berdasarkan uraian tersebut di atas Pemohon

ne
ng
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) memilih
menggunakan Transactional Net Margin Method dengan
profit level indicator yang akan diukur adalah pada pada

do
gu level Operating Profit (Full Cost Mark Up) untuk menilai
kewajaran laba Termohon Peninjauan Kembali (semula

In
A
Pemohon Banding) dari fungsi Contract Manufacturing.
2. Metode fungsi Marketing
ah

 Selain fungsi manufaktur untuk produk konsentrat,

lik
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) juga melaksanakan fungsi Marketing untuk
am

ub
merk dagang Coca-Cola di Indonesia (Brand
Awamess). Fungsi ini merupakan bagian dari
ep
agreement antara Termohon Peninjauan Kembali
k

(semula Pemohon Banding) dengan TCCC selaku


ah

pemilik intangible property.


R

si
 Kontrak sebagai marketer merk dagang Coca-Cola ini
merupakan kontrak jangka panjang, dimana

ne
ng

berdasarkan agreement selama PT CCI mematuhi hal-


hal yang diatur dalam agreement maka agreement

do
gu

tersebut secara otomatis diperpanjang.


 Data yang tersedia untuk fungsi marketing ini adalah
cost atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk marketing
In
A

activities.
 Berdasarkan uraian tersebut di atas Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) memilih


menggunakan Cost Plus Method untuk menilai
m

ub

kewajaran laba Termohon Peninjauan Kembali (semula


Pemohon Banding) dari fungsi sebagai Marketer.
ka

6) Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan


ep

yang berlaku dan berdasarkan hasil pemeriksaan sengketa banding


ah

di Pengadilan Pajak sebagaimana yang telah dituangkan dalam


R

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014


es

tanggal 30 Oktober 2014, Pemohon Peninjauan Kembali (semula


M

ng

on
gu

Halaman 41 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbanding) tidak setuju dengan amar putusan Majelis Hakim

si
Pengadilan Pajak dengan pertimbangan sebagai berikut:
6.1. Bahwa pemeriksaan pajak atas Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali (semula Pemohon Banding) untuk Tahun Pajak
2004 merupakan pemeriksaan khusus yang didasarkan pada
analisa atas laporan keuangan dan tahun 2002 s.d 2006

do
gu dimana ditemukan fakta sebagai berikut:
a) Biaya Iklan dan Promosi sangat besar dibandingkan

In
A
dengan Harga Pokok Penjualan;
b) Produk PT Coca Cola Indonesia adalah bahan dasar
ah

lik
minuman ringan (consentrate) sementara biaya iklan
tersebut digunakan untuk mengiklankan produk minuman
jadi, sehingga biaya iklan yang dibebankan tidak memiliki
am

ub
kaitan langsung dengan produk yang dihasilkan tetapi
meningkatkan Intangible Property atas merk Coca Cola
ep
tersebut;
k

c) Pembeli produk consentrate adalah perusahaan yang


ah

memiliki hubungan istimewa. Secara terperinci data


R

si
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
No Tahun Biaya Iklan Rasio Ratio Biaya Iklan

ne
ng

. Pajak dan HPP dan


Promosi Dibandin Promosi

do
gu

g Omzet dibandingkan
Omzet
In
1 Tahun 137,94 10.57% 40.39%
A

2 Tahun
2002 116.80
milyar 13.34% 35.00%
3 Tahun
2003 86.80
milyar milyar 14.13% 28.05%
4 Tahun 133.00 15.60% 32.80%
ah

lik

2005
Total
2006 566.84
milyar
milyar
m

ub

d) Bahwa faktanya, atas surat kepada Direktur Pemeriksaan


dan Penagihan dengan surat Nomor S-
ka

24/WPJ.07/KP.0505/2011 tanggal 6 Juni 2011 perihal


ep

Permohonan Petunjuk Perlakuan Pembebanan Biaya


Iklan dan Promosi Dalam Rangka Pemeriksaan Pajak
ah

Penghasilan Badan Badan PT Coca Cola Indonesia dan


es

telah dijawab dengan surat Nomor S-97/PJ.043/2011


M

ng

tanggal 28 Juni 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan


on
gu

Halaman 42 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembebanan Biaya Iklan dan Promosi Daiam Rangka

si
Pemeriksaan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak
2002 s.d 2006 atas nama Wajib Pajak PT Coca Cola

ne
ng
Indonesia NPWP 01.000.626.0-057.000 yang pada huruf
a, b, c dan d dinyatakan bahwa:
a. Pemahaman terhadap substansi biaya iklan dan

do
gu promosi yang telah dibebankan oleh Wajib Pajak
sehingga dapat diterapkan ketentuan dalam Pasal 6

In
A
dan atau Pasal 9 Undang Undang Pajak Penghasilan;
b. Atas aktivitas pemasaran (iklan dan promosi) yang
ah

lik
dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki trademark
atau tradenames, seharusnya diberikan imbalan hasil
atas peranan pihak tersebut dalam membesarkan
am

ub
trademark ataupun tradenames;
c. Imbal biaya tersebut dapat diberikan dalam bentuk:
ep
1. Pengurangan Biaya Royalty,
k

2. Pengurangan Harga Beli Bahan Baku,


ah

3. Pengembalian sebesar nilai yang sewajarnya


R

si
dibayarkan kepada penyedia jasa pemasaran
independen.

ne
ng

d. Apabila tidak terdapat royalty, seharusnya dilakukan


perhitungan nilai wajar aktivitas pemasaran yang

do
gu

dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang sebanding


dan independen. Apabila biaya yang dikeluarkan oleh
Wajib Pajak lebih besar dibandingkan dengan
In
A

perusahaan pembanding, maka atas kelebihan


biaya tersebut dilakukan penghitungan dan ditambah
ah

lik

dengan margin keuntungan penyedia jasa pemasaran


independen, (halaman 9 Laporan Pemeriksaan Pajak
m

ub

Nomor LAP-66/WPJ.07/KP.0505/2012 tanggal 13


Januari 2012).
ka

6.2. Bahwa dalam proses keberatan diperoleh fakta-fakta terkait


ep

dengan sengketa a quo, sebagai berikut:


ah

 Bahwa telah keliru pandangan dari Termohon Peninjauan


R

Kembali (semula Pemohon Banding) yang menyatakan


es

"Dengan menggunakan pendekatan yang baru dan


M

ng

menciptakan koreksi pajak yang baru, Pemohon


on
gu

Halaman 43 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) sebenarnya

si
telah menerima keberatan yang diajukan oleh Pemohon
Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang

ne
ng
diterbitkan karena Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) secara tidak langsung telah membatalkan
seluruh koreksi fiskai yang dilakukannya pada saat

do
gu proses pemeriksaan";
 Bahwa pandangan dari Termohon Peninjauan Kembali

In
A
(semula Pemohon Banding) itu tidaklah tepat, karena
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
ah

lik
Banding) tidak memperhatikan kewenangan yang
diberikan oleh Undang-Undang kepada Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) untuk
am

ub
memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
ep
Banding) berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat 3
k

Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara


ah

Perpajakan;
R

si
 Bahwa Pasal 26 ayat 3 Undang-Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan secara jelas telah

ne
ng

memberikan kewenangan kepada Direktur Jenderal


Pajak dalam hal ini Pemohon Peninjauan Kembali

do
gu

(semula Terbanding) untuk membuat Keputusan atas


keberatan yang dapat berupa mengabulkan seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya
In
A

jumlah pajak yang masih harus dibayar;


 Bahwa dengan kewenangan yang diberikan oleh
ah

lik

peraturan perundang-undangan inilah Pemohon


Peninjauan Kembali (semula Terbanding) dalam
m

ub

memeriksa dan meneliti permohonan keberatan dapat


melakukan perhitungan ulang atas sengketa yang
ka

diajukan keberatan oleh Termohon Peninjauan Kembali


ep

(semula Pemohon Banding) membuat suatu keputusan


ah

yang isinya dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau


R

sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah


es

pajak yang masih harus dibayar;


M

ng

on
gu

Halaman 44 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa terhadap materi yang dijadikan sengketa baik di

si
keberatan maupun dalam proses banding ini, Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berpendapat

ne
ng
tidak menciptakan koreksi pajak yang baru sebagaimana
didalilkan oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding). Sengketa yang diajukan di dalam

do
gu proses keberatan dan telah diputus dalam Keputusan
Keberatan adalah materi koreksi yang sama dengan

In
A
yang ditetapkan oleh Pemeriksa dalam Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Nomor
ah

lik
00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012 Tahun
Pajak 2004 yaitu terkait Koreksi atas Penghasilan dari
Luar Usaha sebesar Rp14.291.071.569,00;
am

ub
 Bahwa adapun hasil dari keputusan keberatan yang
mengubah jumlah pajak yang masih harus dibayar oleh
ep
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
k

Banding) dari semula sebesar Rp6.448.525.908,00


ah

adalah bukan menciptakan koreksi baru dan


R

si
membatalkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas
koreksi fiskal Pemeriksa sebagaimana didalilkan

ne
ng

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


Banding). Bahwa jenis koreksi yang diputus dalam Surat

do
gu

Keputusan Keberatan adalah tetap sama dengan koreksi


fiskal yang dilakukan oieh Pemeriksa yaitu koreksi
Penghasilan Dari Luar Usaha, namun besaran jumlah
In
A

pajak yang masih harus dibayar dihitung ulang menjadi


lebih kecil. Dengan demikian sangat tidak berdasar dan
ah

lik

tidak tepat alasan dari Termohon Peninjauan Kembali


(semula Pemohon Banding) yang mengganggap bahwa
m

ub

Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) telah


menciptakan koreksi pajak yang baru;
ka

 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula


ep

Terbanding) menolak dalil Termohon Peninjauan Kembali


ah

(semula Pemohon Banding) yang menyatakan "Dengan


R

menggunakan pendekatan yang baru dan menciptakan


es

koreksi pajak yang baru daiam proses keberatan,


M

ng

Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) telah


on
gu

Halaman 45 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar prinsip keadilan sehingga menimbuikan

si
ketidakpastian hukum.";
 bahwa sekali lagi ditegaskan bahwa apa yang telah

ne
ng
dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) dalam proses keberatan adalah wujud dari
menjalankan kewenangan yang diberikan oleh undang-

do
gu undang kepada Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) untuk membuat suatu Keputusan Keberatan

In
A
yang berada di dalam ranah hukum administrasi;
6.3. Bahwa koreksi fiskal yang dilakukan Pemohon Peninjauan
ah

lik
Kembali (semula Terbanding) dan diperkuat dengan adanya
Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-97/PJ.043/2011
tanggai 28 Juni 2011 (Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor
am

ub
97/2011). Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor
97/2011. Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
ep
rnenyatakan bahwa Termohon Peninjauan Kembali (semula
k

Pemohon Banding) seharusnya memperoleh deem


ah

pendapatan tambahan yang berasal dari "kelebihan" biaya


R

si
pemasaran yang menurut Pemohon Peninjauan Kembali
(semula Terbanding) dianggap sebagai jumlah yang wajar.

ne
ng

"Kelebihan" biaya pemasaran tersebut dikalikan dengan


mark-up, dimana nilai mark-up yang dikenakan merujuk

do
gu

kepada hasil perbandingan mark-up yang umumnya diterima


oleh penyedia jasa pemasaran independen;
Bahwa berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa
In
6.4.
A

Penghasilan luar usaha a quo bersumber dari Marketing


Activities yang dilakukan oleh pihak yang bukan sebagat
ah

lik

pemilik trademarks or trade name. Dalam kasus ini Termohon


Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) melakukan
m

ub

kegiatan marketing (dengan nilai yang cukup signifikan) atas


merk dagang "COCA-COLA" (brand awarness) dimana
ka

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)


ep

bukan pemilik dari merk dagang tersebut (pemilik merk


ah

dagang tersebut adalah The Coca Cola Company yang


R

berkedudukan Amerika Serikat dan merupakan ultimate


es

shareholder dari Grup Coca Cola di Dunia), dan kegiatan


M

ng

usaha Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


on
gu

Halaman 46 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banding) adalah memproduksi konsentrat (beverage base)

si
untuk membuat minuman dengan merk dagang "COCA-
COLA";

ne
ng
6.5. Bahwa berdasarkan penelitian atas skema kepemiiikan dan
skema transaksi sebagaimana diuraikan di atas, Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berpendapat

do
gu bahwa terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dalam transaksi yang

In
A
dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding) baik dalam transaksi pemanfaatan
ah

lik
intangible property dan daiam transaksi penjualannya, baik
hubungan istimewa daiam hal kepemiiikan langsung dan
tidak langsung maupun daiam hal penguasaan melalui
am

ub
manajemen atau penggunaan teknologi. Sehingga Direktorat
Jenderal Pajak berwenang untuk melakukan penilaian
ep
kewajaran dan kelaziman transaksi sebagaimana dimaksud
k

daiam Pasal 18 Ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan;


ah

6.6. Bahwa kemudian Pemohon Peninjauan Kembali (semula


R

si
Terbanding) melanjutkan penelitian selanjutnya untuk
menguji apakah transaksi Termohon Peninjauan Kembali

ne
ng

(semula Pemohon Banding) telah memenuhi prinsip-prinsip


kewajaran dan kelaziman usaha daiam transaksi dengan

do
gu

pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Langkah


selanjutnya penelitian adalah melakukan analisis
kesebandingan. Berdasarkan penelitian analisis
In
A

kesebandingan, diketahui hal-hal sebagai bertkut:


a. Barang yang dihasilkan dari fungsi fabrikasi Termohon
ah

lik

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) adalah


konsentrat/base beverages untuk produksi minuman siap
m

ub

saji yang menggunakan merk "Coca Cola" untuk merk


Coca Cola, Sprite, Fanta, Pulpy Orange, Frestea,
ka

Powerade, A&W Root Beer, Schweppes, Sunfill, dan lain


ep

sebagainya;
ah

b. Berdasarkan analisis fungsi diketahui hal-hai sebagai


R

berikut:
es

bahwa untuk meneliti Fungsi, Aset dan Resiko Termohon


M

ng

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding),


on
gu

Halaman 47 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)

si
melakukan penelitian atas kegiatan usaha grup Coca
Cofa di Indonesia. Bahwa berdasarkan penelitian data

ne
ng
berupa:
 Laporan keuangan audit Termohon Peninjauan
Kembali (semula Pemohon Banding);

do
gu  Agreement antara TCCC dengan Termohon
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding);

In
A
 SPT Tahunan dan Laporan keuangan CCBI Tahun
Pajak 2003
ah

 SPT Tahunan dan Laporan keuangan CCDI Tahun

lik
Pajak 2003;
 TP Analysis CCBI dan CCDI 2010;
am

ub
 Website The Coca-Cola Company (thecoca-
colacompany.com);
ep
 Annual Review The Coca-Cola Company 2002;
k

c. Bahwa di dalam industri minuman, untuk menghasilkan


ah

minuman siap saji untuk dijual ke konsumen memerlukan


R

si
tahapan-tahapan sebagai berikut: memproduksi beverage
base;

ne
ng

- memproses beverage base menjadi minuman siap


saji;

do
gu

- membotolkan;
- distribusi;
- promosi produk;
In
A

6.7. Bahwa berdasarkan uraian di atas Pemohon Peninjauan


Kembali (semula Terbanding) berpendapat bahwa Termohon
ah

lik

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) dalam


rangkaian produksi minuman siap saji dengan merk dagang
m

ub

"COCA-COLA" menjalankan dua fungsi yaitu Manufaktur


Fungsi Terbatas (Contract Manufacturing) dan Marketing
ka

merk “Coca - Cola”.


ep

bahwa berdasarkan anaiisis kesebandingan sebagaimana


ah

diuraikan di atas, dan berdasarkan pedoman penerapan


R

prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam transaksi


es

antara Wajib Pajak dengan pihak-pihak yang mempunyai


M

ng

hubungan istimewa, Pemohon Peninjauan Kembali (semula


on
gu

Halaman 48 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbanding) menggunakan metode penentuan harga transfer

si
sebagai berikut:
a. Metode untuk fungsi Contract Manufacturing

ne
ng
bahwa produk yang diproduksi oleh Termohon
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) adalah
produk setengah jadi berupa konsentrat {beverage base)

do
gu yang dijual kepada related party dalam hal ini PT Coca
Cola Bottling untuk diolah lebih lanjut menjadi minuman

In
A
jadi. Kontrak penjualan kepada PT CCBI merupakan
kontrak jangka panjang antara PT CCBI dengan TCCC,
ah

lik
dimana Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) merupakan pihak subsidiaries yang ditunjuk
oleh TCCC untuk menyediakan konsentrat;
am

ub
bahwa data Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding) yang tersedia adalah data harga
ep
pokok penjualan (COGS) produk konsentrat dan operating
k

expense, data operating expense Termohon Peninjauan


ah

Kembali (semula Pemohon Banding) tidak dipisahkan


R

si
berdasarkan fungsi, sehingga Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Terbanding) berpendapat bahwa

ne
ng

operating expense tersebut merupakan operating


expense untuk fungsi manufaktur;

do
gu

berdasarkan uraian tersebut di atas Pemohon Peninjauan


Kembali (semula Terbanding) memiiih menggunakan
Transactional Net Margin Method dengan profit level
In
A

indicator yang akan diukur adalah pada pada level


Operating Profit (Full Cost Mark Up) untuk menilai
ah

lik

kewajaran laba Termohon Peninjauan Kembali (semula


Pemohon Banding) dari fungsi Contract Manufacturing;
m

ub

b. Metode fungsi Marketing


bahwa selain fungsi manufaktur untuk produk konsentrat,
ka

Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


ep

Banding) juga melaksanakan fungsi Marketing untuk merk


ah

dagang Coca-Cola di Indonesia {Brand Awarness). Fungsi


R

ini merupakan bagian dari agreement antara Termohon


es

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) dengan


M

ng

TCCC seiaku pemilik intangible property;


on
gu

Halaman 49 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa kontrak sebagai marketer merk dagang Coca-Cofa

si
ini merupakan kontrak jangka panjang, dimana
berdasarkan agreement selama Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali (semula Pemohon Banding) mematuhi J^hal
yang diatur dalam agreement maka agreement tersebut
secara otomatis diperpanja

do
gu 6.8. Untuk mengukur tingkat laba wajar, Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Terbanding) berpendapat bahwa laba wajar

In
A
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)
adalah penggabungan laba wajar dari masing-masing fungsi
ah

lik
yang Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) lakukan. Dalam hal ini untuk mengukur tingkat laba
wajar Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
am

ub
Banding) maka laba tersebut harus mencerminkan:
Laba Wajar dari Fungsi Manufakturing + Laba Wajar dari
ep
Fungsi Marketing
k

Untuk menghitung kewajaran laba Termohon Peninjauan


ah

R
Kembali (semula Pemohon Banding) maka Pemohon

si
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membandingkan

ne
margin laba Termohon Peninjauan Kembali (semula
ng

Pemohon Banding) sebagai berikut:

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep

6.9. Bahwa Perusahaan yang akan dijadikan pembanding adalah:


ah

1. Perusahaan yang mempunyai fungsi yang sama dengan


R

Wajib Pajak, yaitu menjalankan fungsi contract


es
M

manufacturing untuk produk konsentrat minuman dan


ng

on
gu

Halaman 50 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan marketing atas merk yang bukan

si
merupakan milik dari perusahaan tersebut.
2. Perusahaan contract manufacturing yang memproduksi

ne
ng
konsentrat minuman non alkohol; dan
3. Perusahaan di bidang marketing.
Pencarian pembanding dengan menggunakan aplikasi

do
gu database OSIRIS
PERUSAHAAN PEMBANDING: US SIC 2087 - Flavouring

In
A
extracts and flavouring syrups;
Operating Profit Margin
ah

lik
Comparable Company 2004

VEDAN INTERNATIONAL 14,32%


am

ub
LIMITED
NATUREX SA 13,86%
ep
T HASEGAWA CO LTD 13,77%
k
ah

R
min 13,77%

si
lower quartile 13,82%

ne
median 13,86%
ng

upper quartile 14,09%


max 14,32%

do
gu

PERUSAHAAN PEMBANDING: US SIC 8742-Management


consulting services
In
A

Operating Profit Margin


Comparable Company 2004
ah

L'ALBA HOLDINGS
lik

48,36%
CORPORATION
LEGS COMPANY LTD 21,16%
m

ub

MEDICAL SYSTEM
36,64%
NETWORK CO., LTD.
ka

ep

WILSON LEARNING
62,71%
WORLDWIDE INC
ah

es
M

min 21,16%
ng

on
gu

Halaman 51 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lower quartile 32,77%

si
median 42,50%
upper quartile 51,95%

ne
ng
max 62,71%
Berdasarkan data pembanding tersebut Tim Peneliti

do
mengambil persentase Gross Profit Margin berdasarkan data
gu rata-rata Upper Quartile, yaitu:
1. Operating Profit Margin wajar untuk fungsi manufaktur

In
A
sebesar 13,89%; dan
2. Gross Profit Margin wajar untuk fungsi marketing sebesar
ah

lik
52,53%.
Penerapan data hasil pembanding atas laba Termohon
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding):
am

ub
( tabel ada di halaman berikutnya)
Fungsi Manufacturing Fungsi Marketing
ep
(Nilai Wajar) (Tested Function)
k

Cost of 44.147.721.101 Porsi Sales


ah

Manufacture Fungsi
R

si
Marketing
Operating 92.102.602.573 Total Sales 309.868.300.220

ne
Expense
ng

without
marketing

do
expense
gu

Total Full 136.250.323.674 Dikurangi : 158.596.582.091


Cost Porsi Sales
In
Manufaktur
A

Operating 14,09% Porsi Sales 151.039.081.983


Profit Margin Marketing
ah

lik

Wajar
Porsi sales 158.596.582.091 Cost of 86.865.350.462
fungsi Marketing
m

ub

manufactur
(Total Full
ka

Cost :
ep

86,11%)
Gross Profit 64.173.731.521
ah

Gross Profit 42,49%


R

Margin
es

Fungsi
M

ng

Marketing
on
gu

Halaman 52 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon

R
Banding

si
Gross Profit 51,95%
Margin

ne
ng
Wajar
Selisih GPM 9,46%

do
gu Pendapatan
Marketing yang
dari kegiatan
seharusnya

In
diterima Pemohon Banding
A
9,46% x Rp151.039.081.983,00 = 14.291.071.569
ah

lik
6.10. bahwa berdasarkan penerapan prinsip-prinsip kewajaran atas
transaksi Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) sebagaimana diuraikan di atas, diketahui bahwa
am

ub
laba Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) dari fungsi Marketing belum mendapatkan
ep
remunerasi yang wajar apabila dibandingkan dengan
k

perusahaan marketing pembanding, dimana Gross Profit


ah

R
Margin Wajar perusahaan pembanding sebesar 51,95%)

si
sedangkan Gross Profit Termohon Peninjauan Kembali

ne
(semula Pemohon Banding) 42,49%), sehingga Pemohon
ng

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berpendapat


bahwa Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon

do
gu

Banding) seharusnya masih harus mendapatkan remunerasi


dari kegiatannya sebagai marketer merk dangan "COCA
In
COLA" sebesar 9,46%) dari porsi penjualan fungsi marketing,
A

sehingga remunerasi dari kegiatan Termohon Peninjauan


Kembali (semula Pemohon Banding) sebagai marketer merk
ah

lik

dagang "COCA COLA" adalah sebagai berikut:


- Porsi penjualan dari fungsi Marketing Rp 151.039.081.983,00
m

ub

- Gross Profit Margin Pemohon Banding 42.49%


- Gross Profit Margin Wajar Pembanding 51,95%
- Selisih Gross Profit Margin Wajar 9.46%
ka

- Pendapatan dari kegiatan Marketing yang seharusnya


ep

diterima Pemohon Banding Rp 14.291.071.569,00

7) Bahwa Secara garis besar, kesimpulan Majelis tidak


ah

mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula


R

Terbanding) atas Penghasilan dari Luar Usaha sebesar


es
M

Rp.14.291.071.569,00 didasarkan pada pertimbangan bahwa


ng

berdasarkan pendekatan/metode yang digunakan Pemohon


on
gu

Halaman 53 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) dalam menghitung

si
koreksi, diketahui bahwa deem gross profit margin dari fungsi
pemasaran yang dijalankan Termohon Peninjauan Kembali (semula

ne
ng
Pemohon Banding) adalah sebesar 42.49%; dan hal tersebut
menurut Majelis masih dalam Rentang Harga Wajar atau Laba
Wajar (Arm's Length Range/ALR);

do
gu 8) Bahwa dasar koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) adalah karena tingginya biaya iklan dan biaya promosi

In
A
yang dibebankan oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding). Sesuai dengan surat jawaban dari Direktur
ah

lik
Pemeriksaan dan Penagihan dengan surat Nomor S-
97/PJ.043/2011 tertanggal 28 Juni 2011 yang menyatakan bahwa
apabila tidak terdapat biaya royalti, Pemeriksa seharusnya
am

ub
melakukan perhitungan nilai wajar aktivitas pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang sebanding dan
ep
independen. Apabila biaya yang dikeluarkan oleh Termohon
k

Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) lebih besar


ah

dibandingkan dengan perusahaan pembanding, maka atas


R

si
kelebihan biaya tersebut dilakukan penghitungan dan ditambah
dengan marjin keuntungan penyedia jasa pemasaran yang

ne
ng

independen.
9) Dalam proses pemeriksaan, Pemohon Peninjauan Kembali (semula

do
gu

Terbanding) melakukan koreksi atas Penghasilan dari Luar Usaha


dengan nilai sebesar Rp 42.595.743.129,00. Dalam proses
keberatan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
In
A

menggunakan metode penghitungan yang berbeda sehingga


koreksi tersebut dibatalkan sebagian menjadi sebesar
ah

lik

Rp14.291.071.569,00;
10) Bahwa dalam permohonan bandingnya, Termohon Peninjauan
m

ub

Kembali (semula Pemohon Banding) menyampaikan alasan bahwa


dengan menggunakan pendekatan yang baru dan menciptakan
ka

koreksi pajak yang baru, Pemohon Peninjauan Kembali (semula


ep

Terbanding) sebenarnya telah menerima keberatan yang diajukan


ah

oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)


R

atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang diterbitkan karena


es

Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) secara tidak


M

ng

on
gu

Halaman 54 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung telah membatalkan seluruh koreksi fiskal yang

si
dilakukannya pada saat proses pemeriksaan.
Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) tidak

ne
ng
setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) dengan alasan sebagai
berikut:

do
gu 1) Segmentasi terhadap informasi keuangan Termohon Peninjauan
Kembali (semula Pemohon Banding) ke dalam deemed fungsi

In
A
manufaktur dan deemed fungsi pemasaran adalah tidak tepat;
2) Pemilihan indikator tingkat laba (profit level indicator) yang
ah

lik
diterapkan dalam menguji masing-masing fungsi yang di-
deemed juga tidak tepat;
3) Pemilihan upper quartile sebagai referensi tingkat wajar tanpa
am

ub
memberikan justifikasi ataupun penjelasan adalah tidak tepat.
Hal ini bertentangan dengan praktik umum di mana rentang
ep
interkuartil diaplikasikan. Lebih lanjut, apabila Pemohon
k

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) mengaplikasikan


ah

rentang interkuartil sebagai referensi kewajaran dalam studi


R

si
benchmarking yang teiah dilakukannya, maka hasil perhitungan
gross profit margin dari fungsi pemasaran telah berada di dalam

ne
ng

rentang wajar dan oleh karenanya tidak perlu dilakukan koreksi;


4) Perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh Pemohon Peninjauan

do
gu

Kembali (semula Terbanding) untuk keperluan studi


benchmarking bukan merupakan perusahaan yang sebanding
dengan masing masing fungsi Termohon Peninjauan Kembali
In
A

(semula Pemohon Banding) yang di-deemed oieh Pemohon


Peninjauan Kembali (semula Terbanding). Oleh karena itu studi
ah

lik

benchmarking yang dilakukan oleh Pemohon Peninjauan


Kembali (semula Terbanding) tidak dapat diandalkan;
m

ub

11) Bahwa dalam putusannya Majelis berpendapat dan berkesimpulan


sebagai berikut :
ka

Bahwa berdasarkan pengujian yang dilakukan Pemohon


ep

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) terhadap Perusahaan


ah

Pembanding: US SIC 8742 - Manajemen consulting services


R

sebagaimana tersebut di atas diperoleh data bahwa Rentang Harga


es

Wajar atau Laba Wajar (arm's length range/ALR) adalah sebagai


M

ng

berikut:
on
gu

Halaman 55 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Lower quartile : 32,77 %

si
- Median : 42,50 %
- Upper quartile : 51,95%

ne
ng
Bahwa berdasarkan Pendekatan/ metode yang digunakan
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) untuk
menghitung koreksi dalam proses keberatan diketahui bahwa deem

do
gu gross profit margin dari fungsi pemasaran adalah sebesar 42,49 %,
dengan demikian masih dalam Rentang Harga Wajar atau Laba

In
A
Wajar (arm's length range/ALR);
Bahwa dengan demikian berdasarkan data, fakta dan keterangan
ah

lik
baik dari Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
Banding) maupun Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) serta ketentuan peraturan perundang-undangan di
am

ub
bidang perpajakan terdapat bukti yang sah dan meyakinkan untuk
mengabulkan seluruhnya permohonan Termohon Peninjauan
ep
Kembali (semula Pemohon Banding) dan karenanya Majelis
k

berpendapat untuk tidak mempertahankan koreksi Pemohon


ah

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas Penghasilan dari


R

si
Luar Usaha Tahun Pajak 2004 sebesar Rp14.291.071.569,00;
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) tidak

ne
ng

sependapat dengan kesimpulan Majelis yang tidak dapat


mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula

do
gu

Terbanding) atas Penghasilan dari Luar Usaha Tahun Pajak 2004


sebesar Rp14.291.071.569,00 di atas dengan pertimbangan
sebagai berikut:
In
A

11.1. Bahwa dalam proses pemeriksaan, Pemohon Peninjauan


Kembali (semula Terbanding) (Pemeriksa) melakukan
ah

lik

koreksi atas Penghasilan dari Luar Usaha sebesar Rp


42.595.743.129,00 dengan penghitungan sebagai berikut :
m

ub

Keterangan Referensi Jumlah


(Rp.)
ka

Penjualan A 309.635.664.074
ep

Biaya Pemasaran B 86.865.350.462


ah

Persentase Biaya C=B/A 28,05%


R

Pemasaran/Penjualan
es
M

menurulSPT/WP
ng

on
gu

Halaman 56 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Persentase Biaya D 15,50%

si
Pemasaran/Penjualan menurut
analisis benchmarking Pemohon

ne
ng
Peninjauan Kembali (semula
Terbanding)
Deem Biaya Pemasaran oleh E = D x A 47.993.527.931

do
gu Pemohon Peninjauan Kembali
(semula Terbanding)

In
A
Biaya Pemasaran yang dianggap F = B - E 38.871.822.531
berlebihan oleh Pemohon
ah

lik
Peninjauan Kembali (semula
Terbanding)
Persentase marjin penyedia jasa G 9,58%
am

ub
pemasaran independen menurut
analisis benchmarking Pemohon
ep
Peninjauan Kembali (semula
k

Terbanding)
ah

R
Marjin penyedia jasa pemasaran H=Fx 3.723.920.598

si
independen Pemohon G

ne
Peninjauan Kembali (semula
ng

Terbanding)
Deemed penghasilan dari I=F+H 42.595.743.129

do
gu

aktivitas pemasaran In
A

11.2. Bahwa dalam proses keberatan Pemohon Peninjauan


Kembali (semula Terbanding) menggunakan metode
ah

penghitungan yang berbeda sehingga koreksi tersebut


lik

dibatalkan sebagian menjadi sebesar Rp14.291.071.569,00


dengan penghitungan sebagai berikut :
m

ub

( tabel ada di halaman berikutnya)


Keterangan Referensi Jumlah
ka

(Rp)
ep

Cost of manufacture dari fungsi manufaktur A 44.147.721.101


ah

Operating Expenses dari fungsi manufaktur B 92.102.602.573


R

Total cost dari fungsi manufaktur C=A+ 136.250.323.674


es

B
M

Operating Profit Margin menurut analisis D 14,09%


ng

on
gu

Halaman 57 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
benchmarking Pemohon Peninjauan

R
Kembali (semula Terbanding) atas fungsi

si
manufaktur
Deem penjualan dari fungsi manufaktur E=C/ 158.596.582.091

ne
ng
(100% -
D)

do
Total Penjualan F 309.635.664.074
gu Deem penjualan dari fungsi manufaktur
Deem penjualan ddri fungsi pemasaran
G=E 158.596.582.091
H = F - G 151.039.081.983

In
Operating Expenses dan fungsi pemasaran I 86.865.350.462
A
Deemed gross profit dari fungsi pemasaran J=H-I 64.173.731.521
Deemed gross profit margin dari fungsi K=J/H 42,49%
ah

lik
pemasaran
Gross profit margin menurut analisis L 52,95%
benchmarking Pemohon Peninjauan
am

ub
Kembali (semula Terbanding)
Selisih M=L-K 9,46%
Deemed tambanan penghasilan dari fungsi N=Mx 14.291.071.569
ep
k

pemasaran H
ah

R
11.3. Bahwa secara garis besar, kesimpulan Majelis tidak

si
mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali

ne
ng

(semula Terbanding) atas Penghasilan dari Luar Usaha


sebesar Rp14.291.071.569,00 didasarkan pada
pertimbangan bahwa berdasarkan pendekatan/metode yang

do
gu

digunakan Pemohon Peninjauan Kembali (semula


Terbanding) dalam menghitung koreksi, diketahui bahwa
In
A

deem gross profit margin dari fungsi pemasaran yang


dijalankan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon
ah

Banding) adalah sebesar 42.49%; dan hal tersebut menurut


lik

Majelis masih dalam Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar


(Arm's Length Range/ALR);
m

ub

11.4. Bahwa menanggapi pertimbangan Majelis Hakim tersebut di


atas, perlu disampaikan bahwa pertimbangan tersebut
ka

ep

sebelumnya tidak pernah disampaikan, ditanyakan Majelis


kepada Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
ah

ataupun dilakukan pembahasan dalam proses persidangan;


R

11.5. Bahwa hal ini terjadi karena selama proses persidangan


es
M

berlangsung, Termohon Peninjauan Kembali (semula


ng

Pemohon Banding) hanya mempermasalahkan alasan dan


on
gu

Halaman 58 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan Pemohon Peninjauan Kembali (semula

si
Terbanding) mengubah metode atau cara perhitungan
dalam menentukan sengketa banding.

ne
ng
Perubahan metode atau cara perhitungan tersebut
dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) dalam proses penyelesaian keberatan;

do
gu 11.6. Bahwa meskipun Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) menggunakan metode/pendekatan yang

In
A
berbeda dalam menentukan koreksi pada waktu
pemeriksaan dan pada waktu keberatan sebagaimana
ah

lik
diuraikan di atas, namun Majelis berpendapat sebagaimana
pendapat Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) yaitu bahwa perubahan metode/pendekatan
am

ub
tersebut bukanlah merupakan perbedaan dan/atau
penambahan koreksi.
ep
11.7. Pendapat selengkapnya Majelis Hakim atas hal tersebut
k

adalah sebagaimana terdapat pada halaman 141 paragraf


ah

kedua putusan pengadilan pajak ini yang menyatakan :


R

si
Secara substansi restrukturisasi kegiatan usaha Termohon
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menjadi

ne
ng

fungsi manufacturing dan fungsi pemasaran sejalan dengan


kegiatan usaha Termohon Peninjauan Kembali (semula

do
gu

Pemohon Banding) sesuai dengan lisensi yang diberikan


oleh The Coca Cola Company. Dengan demikian
penggunaan metode/pendekatan yang berbeda dalam
In
A

menentukan koreksi pada waktu pemeriksaan dan pada


waktu keberatan bukan merupakan perbedaan dan/atau
ah

lik

penambahan koreksi, sekalipun penambahan koreksi dalam


proses keberatan dimungkinkan, karena keberatan adalah
m

ub

merupakan quasi peradilan (quasi rechtspraak) sehingga


dimungkinkan adanya herzeining van den anslaag tetapi
ka

kenyataanya koreksi yang dilakukan oleh Pemohon


ep

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) baik pada proses


ah

pemeriksaan atau pada proses keberatan adalah sama yaitu


R

Biaya Iklan dan Promosi (biaya pemasaran) yang dilakukan


es

oleh Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon


M

ng

Banding) dalam menjalankan kegiatan usahanya sesuai


on
gu

Halaman 59 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Iisensi yang diberikan oleh The Coca Cola

si
Company;
Bahwa artinya, secara formal perubahan metode atau cara

ne
ng
perhitungan yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali
(semula Terbanding) dalam menentukan sengketa banding
telah diakui Majelis Hakim sebagai sesuatu yang benar;

do
gu Bahwa akan tetapi, sebagaimana telah disampaikan
sebelumnya, tanpa melakukan pembahasan terkait materi

In
A
sengketa, Majelis Hakim secara tiba-tiba menyatakan bahwa
nilai gross profit margin yang berada diantara lower quartile
ah

lik
(32,77%) dan upper quartile (51,95%) adalah nilai gross
profit margin yang wajar. Dan menurut Majelis, karena gross
profit margin Termohon Peninjauan Kembali (semula
am

ub
Pemohon Banding) dari fungsi pemasaran (sebesar 42,49%)
telah berada dalam rentang tersebut, maka tidak seharusnya
ep
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
k

melakukan koreksi terhadap gross profit margin tersebut;


ah

Bahwa menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula


R

si
Terbanding), Majelis Hakim telah berkesimpulan sendiri
bahwa nilai gross profit margin yang berada diantara lower

ne
ng

quartile (32,77%) dan upper quartile (51,95%) merupakan


Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar (arm’s length

do
gu

range/ALR);
11.8. Bahwa sejak semula (dalam menetapkan koreksi), Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) tidak pernah
In
A

menyatakan bahwa nilai gross profit margin yang berada


diantara lower quartile (32,77%) dan upper quartile (51,95%)
ah

lik

merupakan Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar (arm’s


length range/ALR).
m

ub

Dalam menentukan nilai wajar gross profit margin, Pemohon


Peninjauan Kembali (semula Terbanding) memang
ka

mengumpulkan dan mengolah data-data yang kemudian


ep

data tersebut disajikan dalam nilai minimal, lower quartile,


ah

median, upper quartile, dan maximal. Namun penyajian data


R

tersebut dengan cara yang demikian sama sekali tidak


es

dilakukan dalam konteks Rentang Harga Wajar atau Laba


M

ng

Wajar. Data yang tersaji tersebut tidaklah dipahami sebagai


on
gu

Halaman 60 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suatu rentang harga atau laba yang wajar. Hal ini bisa

si
dibuktikan dengan tidak pernah disebutkannya rentang dari
Lower Quartile s.d Upper Quartile sebagai Rentang Harga

ne
ng
Wajar menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding), baik dalam Laporan Penelitian Keberatan
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding), Surat

do
gu Uraian Banding, ataupun dokumentasi lainnya.
Penentuan nilai lower quartile (32,77%) dan upper quartile

In
A
(51,95%) semata-mata dilakukan Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Terbanding) untuk menentukan sebaran
ah

lik
dari data pembanding yang diperoleh Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Terbanding) dan melalui sebaran tersebut
pada akhirnya akan ditentukan sebuah titik yang dapat
am

ub
mewakili keseluruhan dari data pembanding yang diperoleh
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding). Atau
ep
dengan kata lain penentuan nilai lower quartile (32,77%) dan
k

upper quartile (51,95%) semata-mata dilakukan Pemohon


ah

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) sebagai sebuah


R

si
metode statistik dalam menentukan sebuah titik tertentu
yang dapat mewakili sebuah populasi. Hal ini akan

ne
ng

dijelaskan kemudian pada uraian setelahnya.


Dalam hal ini Majelis telah salah menafsirkan dan

do
gu

memahami data yang Pemohon Peninjauan Kembali


(semula Terbanding) sajikan karena telah menganggap data
tersebut sebagai sebuah rentang harga atau laba yang
In
A

wajar;
11.9. Bahwa menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula
ah

lik

Terbanding), sikap Majelis Hakim dalam menentukan dasar


pertimbangan dimana Majelis memutuskan perkara suatu
m

ub

sengketa banding tanpa didahului dengan pembahasan atas


sengketa tersebut adalah bertentangan dengan asas audi et
ka

alteram partem atau audiatur et altera pars (dimana Hakim


ep

harus mendengarkan penjelasan kedua belah pihak yang


ah

bersengketa secara seimbang).


R

Dan sebagaimana telah diketahui bahwa penerapan asas


es

Audi Et Alteram Partem pada dasarnya bertujuan untuk


M

ng

memberikan jaminan bahwa proses peradilan berlangsung


on
gu

Halaman 61 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara tidak memihak (inparsial) guna menegakkan

si
kebenaran dan keadilan.
Artinya, apabila asas ini dilanggar atau diabaikan dalam

ne
ng
proses pengambilan kesimpulan dan putusan, maka akan
mengakibatkan kesimpulan dan putusan yang diambil
bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan;

do
gu 11.10. Bahwa dalam Laporan Penelitian Keberatan Nomor LAP-
578/WPJ.07/2013 tanggal 05 April 2013; yang merupakan

In
A
Laporan Penelitian Keberatan atas sengketa Pajak
Penghasilan Badan yang diajukan Termohon Peninjauan
ah

lik
Kembali (semula Pemohon Banding) untuk Tahun Pajak
2004 berikut Kertas Kerja Penelitian Keberatan : Dasar
Hukum dan Pedoman Penerapan Penelitian Keberatan;
am

ub
disebutkan bahwa ketentuan perpajakan yang terkait
dengan sengketa Penghasilan dari Luar Usaha sebesar
ep
Rp14.291.071.569,00 adalah :
k

 Pasal 4 ayat (1), Pasal 18 ayat (3) dan (4) Undang-


ah

Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang


R

si
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun

ne
ng

2000, berikut memori penjelasannya; serta


 Convention Between The Government Of The Republic Of

do
gu

Indonesia And The Government Of The United States Of


America (As Amended By 1996 Protocol) For The
Avoidance Of Double Taxation And The Prevention Of
In
A

Fiscal Evasion With Respect To Taxes On Income;


Adapun pedoman penerapan yang dipergunakan Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali (semula Terbanding) dalam


menetapkan sengketa banding Penghasilan dari Luar Usaha
m

ub

sebesar Rp14.291.071.569,00 adalah :


 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
ka

01/PJ.7/1993 tentang Pedornan Pemeriksaan Pajak


ep

terhadap Wajib Pajak yang Mempunyai Hubungan


ah

Istimewa;
R

 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-


es

04/PJ/1993 tanggal 9 Maret 1993 tentang Petunjuk


M

ng

Penanganan Kasus-Kasus Transfer Pricing (Seri TP-1);


on
gu

Halaman 62 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Surat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-

si
153/PJ.04/2010 tanggal 31 Maret 2010 perihal Panduan
Pemeriksaan Kewajaran Transaksi Afiliasi; dan

ne
ng
 Chapter VI, Organisation For Economic Co-Operation
And Development (OECD) Transfer Pricing Guidelines
yang mengatur tentang Intangible Property.

do
gu Bahwa dari kedua kelompok ketentuan perundang-
undangan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Pemohon

In
A
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) tidak pernah
menggunakan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
ah

lik
PER - 43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran
dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak
dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
am

ub
sebagai dasar hukum dalam menetapkan sengketa banding.
Hal ini karena :
ep
 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -
k

43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan


ah

Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak


R

si
dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa baru
ditetapkan atau diterbitkan pada tanggal 6 September

ne
ng

2010, dan dinyatakan berlaku terhitung sejak tanggal


tersebut.

do
gu

 Sementara sengketa banding Penghasilan dari Luar


Usaha sebesar Rp14.291.071.569,00 merupakan
sengketa yang terjadi untuk Tahun Pajak 2004.
In
A

 Bukti lain bahwa Peraturan Direktur Jenderal Pajak


Nomor PER - 43/PJ/2010 berlaku sejak tanggal
ah

lik

ditetapkan dan tidak dapat diberlakukan mundur adalah


adanya ketentuan yang diatur dalam Bab III Peraturan
m

ub

Direktur Jenderal Pajak tersebut,yang mengatur adanya


kewajiban bagi Wajib Pajak untuk :
ka

menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman


ep

Usahasebagaimana diamanatkan dalam Pasal 3 ayat


ah

(1);
R

melakukan langkah-langkah sebagaimana disebutkan


es

dalam Pasal 3 ayat (2);


M

ng

on
gu

Halaman 63 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperhatikan hal-hal sebagaimana disebutkan dalam

si
Pasal 4 ayat (1);
mendokumentasikan langkah-langkah, kajian, dan hasil

ne
ng
kajian dalam melakukan Analisis Kesebandingan dan
penentuan pembanding sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 4 ayat (2);

do
gu ... dan seterusnya ....
 Menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula

In
A
Terbanding), kewajiban-kewajiban yang dibebankan
terhadap Wajib Pajak sebagaimana disebutkan di atas,
ah

lik
tentunya tidak dapat diberlakukan mundur; karena
sebelum Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -
43/PJ/2010 ditetapkan, dapat dipastikan bahwa Wajib
am

ub
Pajak tentunya belum melaksanakan kewajiban-kewajiban
tersebut, dan apabila dipaksakan akan menjadi tidak adil
ep
bagi Wajib Pajak;
k

12) Bahwa dari uraian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa


ah

dasar pertimbangan dan kesimpulan Majelis tidak mempertahankan


R

si
koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas
Penghasilan dari Luar Usaha sebesar Rp14.291.071.569,00 nyata-

ne
ng

nyata telah didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang


belum diperlakukan pada saat terjadinya transaksi (belum berlaku

do
gu

pada Tahun Pajak 2004) dimana ketentuan tersebut juga tidak


dijadikan sebagai dasar acuan koreksi oleh Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Terbanding);
In
A

13) Bahwa dalam ketentuan Pasal 78 Undang-Undang Republik


IndonesiaNomor 14 Tahun 2004 tentang Pengadilan Pajak, telah
ah

lik

diatur bahwa : Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil


penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-
m

ub

undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan


keyakinan Hakim.
ka

14) Bahwa karena dasar pertimbangan dan kesimpulan Majelis tidak


ep

mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula


ah

Terbanding) atas Penghasilan dari Luar Usaha sebesar


R

Rp14.291.071.569,00 tidak didasarkan pada ketentuan perundang-


es

undangan yang berlaku, maka artinya dasar pertimbangan dan


M

ng

kesimpulan Majelis tidak mempertahankan koreksi Pemohon


on
gu

Halaman 64 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas Penghasilan dari

si
Luar Usaha sebesar Rp14.291.071.569,00 nyata-nyata telah
menyalahi amanat dari ketentuan Pasal 78 Undang-Undang

ne
ng
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pengadilan
Pajak;
15) Bahwa sesungguhnya ketentuan perpajakan yang digunakan oleh

do
gu Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) sebagai dasar
acuan koreksi adalah Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

In
A
KEP-01/PJ.7/1993 tanggal 9 Maret 1993 tentang Pedoman
Pemeriksaan Pajak terhadap Wajib Pajak yang Mempunyai
ah

lik
Hubungan Istimewa;
Bahwa dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
01/PJ.7/1993 tersebut dinyatakan bahwa :
am

ub
Lampiran, Bab I. Pendahuluan, paragraf 5 KEP-01/PJ.7/1993
Oleh karena itu dalam pemeriksaan pajak untuk menghitung
ep
berapa sebenarnya pajak terhutang atas transaksi-transaksi yang
k

dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa


ah

(related parties) terutama antara Wajib Pajak Dalam Negeri


R

si
(Indonesia) dengan Wajib Pajak (pihak) yang berkedudukan di Tax
Haven Countries (Negara yang memungut pajak lebih rendah dari

ne
ng

Indonesia), Pemeriksa perlu menentukan harga yang wajar (arm's


length price) atas transaksi-transaksi yang dapat dikelompokkan

do
gu

sebagai berikut :
1. Penentuan harga barang;
2. Penentuan imbalan atas jasa, imbalan karena penggunaan harta
In
A

atau hak;
3. Perhitungan pembebanan biaya tidak langsung yang
ah

lik

dialokasikan dari kantor pusatnya, seperti biaya pengawasan,


administrasi/sekretariat, perencanaan dan sebagainya;
m

ub

4. Penentuan besarnya bunga pinjaman.


Bahwa sangat jelas diatur dalam ketentuan tersebut di atas, bahwa
ka

kewajaran sebuah transaksi transfer pricing adalah didasarkan


ep

pada harga yang wajar (arm's length price) dan bukan pada
ah

rentang harga wajar atau laba wajar (arm’s lenght range/ALR);


R

Bahwa untuk menentukan harga yang wajar (arm's length price)


es

tersebutlah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)


M

ng

mengumpulkan dan mengolah data-data yang kemudian data


on
gu

Halaman 65 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut disajikan dalam nilai minimal, lower quartile, median, upper

si
quartile, dan maximal dengan penyajian sebagai berikut :
Perusahaan Pembanding: US SIC 8742 - Manajemen consulting

ne
ng
services
Gross Profit Margin
Comparable Company 2004

do
gu L'ALBA HOLDINGS
48,36%
CORPORATION

In
A
LEGS COMPANY LTD 21,16%
MEDICAL SYSTEM NETWORK
36,64%
ah

lik
CO., LTD.
WILSON LEARNING
62,71%
WORLDWIDE INC
am

ub
min 21,16%
ep
k

lower quartile 32,77%


median 42,50%
ah

R
upper quartile 51,95%

si
max 62,71%

ne
ng

16) Bahwa kembali Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)


tegaskan bahwa penyajian data tersebut di atas dengan cara yang
demikian sama sekali tidak dilakukan dalam konteks Rentang Harga

do
gu

Wajar atau Laba Wajar. Data yang tersaji tersebut janganlah


dipahami sebagai suatu rentang harga atau laba yang wajar.
In
A

Penentuan nilai minimum, lower quarlite, median, upper quartile dan


nilai maximum dari gross profit margin wajar semata-mata hanyalah
ah

sebuah metode statistik dalam menentukan sebuah titik pusat wajar


lik

tertentu (central tendency) yang dapat mewakili sebuah populasi


untuk kemudian nilai (titik pusat) wajar tersebut dibandingkan
m

ub

dengan nilai gross profit margin Termohon Peninjauan Kembali


(semula Pemohon Banding);
ka

ep

17) Bahwa ketentuan dalam KEP-01/PJ.7/1993 sebagaimana tersebut


di ataslah yang mendasari Pemohon Peninjauan Kembali (semula
ah

Terbanding) untuk tidak menentukan nilai gross profit margin yang


R

berada diantara lower quartile (32,77%) dan upper quartile (51,95%)


es
M

sebagai sebuah rentang harga wajar atau laba wajar (arm’s lenght
ng

range/ALR);
on
gu

Halaman 66 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18) Bahwa ketentuan tersebut jugalah yang mendasari ditetapkannya

si
nilai gross profit margin yang berada di satu titik pusat wajar yaitu
titik upper quartile (51,95%) sebagai harga yang wajar (arm's length

ne
ng
price) oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding);
19) Bahwa menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding), dengan fakta bahwa sengketa banding terjadi di

do
gu Tahun Pajak 2004, maka ketentuan perpajakan yang seharusnya
dipergunakan Majelis Hakim dalam mengambil kesimpulan dan

In
A
putusan adalah Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
01/PJ.7/1993 tanggal 9 Maret 1993 tentang Pedoman Pemeriksaan
ah

lik
Pajak terhadap Wajib Pajak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
dimana ketentuan ini jugalah yang digunakan sebagai dasar acuan
koreksi oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding);
am

ub
20) Bahwa faktanya, Majelis Hakim Pengadilan Pajak nyata-nyata telah
mengabaikan ketentuan tersebut dalam mengambil kesimpulan dan
ep
putusan. Bahwa sikap Majelis Hakim tersebut nyata-nyata telah
k

menyalahi amanat dari ketentuan Pasal 78 Undang-Undang


ah

Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pengadilan


R

si
Pajak, dimana Putusan Pengadilan Pajak (seharusnya) diambil
berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan

ne
ng

perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta


berdasarkan keyakinan Hakim;

do
gu

21) Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum (fundamentum petendi)


tersebut di atas secara keseluruhan telah membuktikan secara jelas
dan nyata-nyata bahwa Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah
In
A

mengabaikan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan dasar-


dasar hukum perpajakan yang berlaku dalam amar pertimbangan
ah

lik

dan amar putusannya tersebut, sehingga pertimbangan dan amar


putusan Majelis Hakim pada pemeriksaan sengketa banding di
m

ub

Pengadilan Pajak nyata-nyata telah salah dan keliru serta tidak


sesuai dengan data dan fakta yang terungkap dalam persidangan
ka

dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (contra


ep

legem), khususnya dalam bidang perpajakan, sehingga Terbanding


ah

melakukan upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali ke


R

Mahkamah Agung.
es

22) Bahwa dengan demikian telah terbukti secara jelas dan nyata-nyata
M

ng

bahwa Majelis Hakim Pengadilan Pajak tidak cermat dalam meneliti


on
gu

Halaman 67 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukti-bukti yang terkait dengan koreksi a quo sehingga amar

si
putusan Majelis Hakim yang mengabulkan permohonan Termohon
Peninjauan kembali (semula Pemohon Banding) atas pokok

ne
ng
sengketa a quo, nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dan ketentuan umum
hukum yang berlaku, sehingga amar putusan Majelis Hakim atas

do
gu sengketa ini secara nyata dan jelas adalah tidak sesuai dengan
Pasal 78 Undang Undang Pengadilan Pajak yang pada intinya

In
A
menyatakan bahwa seharusnya Putusan Pengadilan Pajak diambil
berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan
ah

lik
perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dengan demikian
Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014, sepanjang
terkait dengan sengketa a quo, harus dibatalkan.
am

ub
VI. Bahwa dengan demikian, putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak Nomor:
Put.56559/PP/M.XIIIB/15/2014 tanggal 30 Oktober 2014 yang menyatakan :
ep
 Menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon
k

Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak KEP-


ah

591/WPJ.07/2013 tanggal 5 April 2013, tentang keberatan atas Surat


R

si
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Nomor
00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012 Tahun Pajak 2004, atas

ne
ng

nama: PT Coca Cola Indonesia, NPWP: 01.000.626.0-057.000, beralamat


di Wisma GKBI Lantai 18 Suite 1801, Jl. Jenderal Sudirman No. 28 t

do
gu

Bendungan Hilir, Jakarta Pusat - 10210, dengan perhitungan sebagaimana


tersebut di atas, adalah tidak benar sama sekali serta telah nyata-nyata
In
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
A

perpajakan yang berlaku.


PERTIMBANGAN HUKUM
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut,


Mahkamah Agung berpendapat:
m

ub

Alasan-alasan permohonan Pemohon PK tidak dapat dibenarkan, karena


putusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan seluruhnya permohonan banding
ka

Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-


ep

591/WPJ.07/2013 tanggal 5 April 2013 mengenai keberatan atas Surat


ah

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2004
R

Nomor: 00001/206/04/057/12 tanggal 18 Januari 2012 atas nama Pemohon


es

Banding, NPWP: 01.000.626.0-057.000, sehingga pajak yang masih harus


M

ng

on
gu

Halaman 68 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibayar menjadi Rp103.290.384,00; adalah sudah tepat dan benar dengan

si
pertimbangan :
a. Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam

ne
ng
perkara a quo yaitu Koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) atas Penghasilan dari Luar Usaha Tahun Pajak 2004 sebesar
Rp14.291.071.569,00; yang tidak dipertahankan oleh Majelis Hakim

do
gu Pengadilan Pajak tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti dan
menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam Memori Peninjauan Kembali

In
A
oleh Pemohon Peninjauan Kembali dihubungkan dengan Kontra Memori
Peninjauan Kembali tidak dapat menggugurkan fakta-fakta dan
ah

lik
melemahkan bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan serta
pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak, karena dalam perkara a
quo terkait dengan koreksi atas hubungan istimewa dalam penerapan
am

ub
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Pemohon
Banding dengan Afiliasi bahwa Terbanding melakukan pengujian terhadap
ep
Perusahaan Pembanding US SIC 8742 - Manajemen Consulting Services
k

mengitung deem gross profit margin dari fungsi pemasaran sebesar


ah

42,49% masih dalam Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar tidak dapat
R

si
dibenarkan karena secara substansi restrukturisasi kegiatan usaha
Pemohon Banding berdasarkan lisensi memiliki fungsi manufacturing dan

ne
ng

fungsi pemasaran dan olehkarenanya koreksi Terbanding (sekarang


Pemohon Peninjauan Kembali) dalam perkara aquo tidak

do
gu

dapat dipertahankan karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Penjelasan
Pasal 29 ayat (2) Alinea Ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata
In
A

Cara Perpajakan jo Pasal 11 ayat (2) dan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang
Pajak Penghasilan.
ah

lik

b. Bahwa dengan demikian, tidak terdapat putusan Pengadilan Pajak yang


nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
m

ub

berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-undang Nomor


14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


ep

atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon


ah

Peninjauan Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tersebut tidak beralasan


R

sehingga harus ditolak;


es
M

ng

on
gu

Halaman 69 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali,

si
maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan
karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali;

ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-

do
gu Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang

In
A
Pengadilan Pajak serta peraturan perundang-undangan yang terkait;
MENGADILI,
ah

lik
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
am

ub
perkara dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali ini sebesar Rp2.500.000,-
(dua juta lima ratus ribu Rupiah);
ep
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
k

Agung pada hari Rabu, tanggal 14 Juni 2017, oleh Dr. H. Supandi, S.H.,M.Hum,
ah

Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha


R

si
Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
Dr. H.M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. dan Is Sudaryono, S.H., M.H.Hakim-Hakim

ne
ng

Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota

do
gu

Majelis tersebut dan dibantu oleh Teguh Satya Bhakti, S.H., M.H., Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
In
A

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


Ttd./ Dr. H.M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. Ttd./ Dr. H. Supandi, S.H.,M.Hum
ah

lik

Ttd./ Is Sudaryono, S.H., M.H.


Panitera Pengganti,
m

ub

Biaya-biaya Ttd./ Teguh Satya Bhakti, S.H., M.H.


1. Meterai …….....…… Rp 6.000,00
2. Redaksi ………...… Rp 5.000,00
ka

Untuk Salinan
3. Administrasi …..... Rp2.489.000,00
ep

MAHKAMAH AGUNG RI
Jumlah ………………. Rp2.500.000,00 a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
ah

es
M

ng

A S H A D I, S.H
on

NIP. 195409241984031001
gu

Halaman 70 dari 70 halaman. Putusan Nomor 946/B/PK/PJK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai