u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 294/B/PK/PJK/2014
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
ne
ng
Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:
do
gu DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jl. Gatot
Subroto Nomor 40-42 Jakarta, dalam hal ini memberikan kuasa
In
kepada:
A
1. Catur Rini Widosari, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat
Jenderal Pajak.
ah
lik
2. Budi Christiadi, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi,
Direktorat Keberatan dan Banding.
am
ub
3. Heru Marhanto Utomo, Kepala Seksi Peninjauan Kembali,
Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan
dan Banding.
ep
k
si
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-995/PJ./2012,
Tanggal 10 Juli 2012;
ne
ng
do
PT. BASF CONSTRUCTION CHEMICALS INDONESIA, tempat
gu
lik
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP
si
dan/atau JKP tanggal 11 Maret 2011 adalah sbb :
Dasar Hukum Pengajuan Gugatan
ne
ng
Bahwa Pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan : " Gugatan
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap Keputusan yang berkaitan
do
gu dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26, hanya dapat diajukan kepada badan peradilan
In
A
pajak”;
Bahwa Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 28 Tahun
ah
lik
2007 mengatur rnengenai masalah pengajuan keberatan, dengan demikian
berdasarkan Pasal 23 ayat (2) c Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 diatas,
surat keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan
am
ub
selain surat keputusan keberatan dapat diajukan Gugatan kepada Badan
Peradilan Pajak;
ep
Bahwa Pasal 40 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
k
si
Bahwa Pasal 40 ayat (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak menyatakan "Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
disampaikan masih dalam jangka waktu 30 hari dari tanggal diterimanya Surat
ep
Keputusan, dengan demikian Surat Gugatan ini telah memenuhi ketentuan yang
ah
tercantum dalam Pasal 40 ayat (1), (3) dan (6) Undang-undang Nomor 14
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya dengan disertai alasan-
si
alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterimanya Keputusan yang digugat
dan dilampiri salinan dokumen yang digugat";
ne
ng
Bahwa Surat Keputusan yang digugat (Keputusan Nomor : KEP-
546/WPJ.07/ 2011) Penggugat terima tanggal 18 Maret 2011, dimana Surat
Gugatan ini diajukan oleh Drs. Prawira Atmadja yang merupakan pengurus
do
gu (Direktur) dari PT BASF Construction Chemicals Indonesia melalui Kuasanya;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat berpendapat
In
A
bahwa surat Gugatan ini telah memenuhi ketentuan formal pengajuan Gugatan
ke badan peradilan pajak;
ah
lik
Pokok Permasalahan Sengketa/Gugatan
Bahwa Penggugat telah menyampaikan Surat Permohonan Kedua
Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak PPN Nomor :
am
ub
00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009 ke Kantor Pelayanan Pajak
Penanaman Modal Asing Satu pada tanggal 8 Oktober 2010;
ep
Bahwa atas permohonan tersebut, Kanwil DJP Jakarta Khusus
k
si
Bahwa perincian koreksi dari Keputusan Tergugat Nomor : KEP-
546/WPJ.07/ 2011 berikut dasar dan penjelasan Penggugat atas permohonan
ne
ng
do
Sanksi Denda
gu
Dikurangkan/ Pendapat
Pemeriksa Pasal 14(4) Menjadi
Uraian Dihapuskan WP
(Rp) KUP (Rp)
(Rp) (Rp)
(Rp)
Pajak Yang Kurang Dibayar - - - --
In
A
lik
ub
Tanggapan Tergugat
M
ng
Kekurangan Lapor DPP P‟alihan Aktiva Tanah dlm rangka merger Rp5.167.840.000,00
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sanksi Denda Pasal 14(4) KUP Rp 103.356.800,00
si
Bahwa Tim Pemeriksa melakukan koreksi DPP Pengalihan Aktiva berupa
tanah dalam rangka merger dengan alasan harga pasar wajar per appraisal
ne
ng
lebih rendah dari harga yang tercantum dalam SPPT PBB. Tim Pemeriksa
berpendapat bahwa DPP PPN adalah berdasarkan nilai pengalihan atau PBB
yang mana yang lebih besar;
do
gu Grossed up pembelian impor yang belum dilaporkan Rp 923.231.879,00
Sanksi Denda Pasal 14(4) KUP Rp 18.464.638,00
In
A
Bahwa dari database bea cukai, Tim Pemeriksa menemukan bahwa
terdapat transaksi impor raw material dimana PPN impor terkait tidak dilaporkan
ah
lik
oleh BCCI di dalam SPT Masa PPN. Dengan dasar data dari database bea
cukai yang diperoleh Tim Pemeriksa, Tim Pemeriksa mengasumsikan bahwa
terdapat pembelian raw material impor yang belum dicatat sebagai pembelian
am
ub
sehingga Tim Pemeriksa melakukan koreksi negatif atas pembelian impor raw
material (menambah nilai pembelian raw material) namun di lain pihak
ep
Pemeriksa melakukan koreksi positif peredaran usaha dengan meng-gross up
k
koreksi negatif pembelian impor tersebut. Koreksi ini terkait dengan koreksi
ah
si
Selisih kurang lapor DPP PPN dari omset Rp. 1.381.384.543,00
Sanksi Denda Pasal 14(4) UU KUP Rp. 27.627.691,00
ne
ng
Bahwa untuk koreksi DPP PPN atas selisih kurang lapor DPP PPN dari
omzet sebesar Rp1.381.384.543,00 Penggugat telah membuat Faktur Pajak
do
gu
1 PT Unilever 010.000-
Rp 22-Jan-08
lik
2 Indonesia Tbk
PT Unilever 08.00000423
885.000.000
010.000-
Rp 24-Apr-08
Indonesia Tbk
Jumlah 08.00002522
263.661.093
Rp
1.148.661.093
m
ub
Bahwa untuk menguji apakah Faktur Pajak dibuat tepat waktu, Penelaah
ah
Keberatan mengacu pada Pasal 13 ayat (3) UU PPN tahun 2000, sehingga
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tanggapan Penggugat
si
Kekurangan Lapor DPP P‟alihan Aktiva Tanah dlm rangka merger Rp5.167.840.000,00
Sanksi Denda Pasal 14(4) KUP Rp 103.356.800,00
ne
ng
Bahwa Penggugat tidak setuju dengan koreksi Pemeriksa sebesar
Rp. 5.167.840.000,00 atas kurang lapor DPP Pengalihan Aktiva Tanah dalam
rangka merger demikian juga dengan sanksi administrasi Pasal 14 (4) UU KUP
do
gu sebesar Rp. 103.356.800,00;
Penggunaan Nilai Pasar Wajar sebagai DPP PPN
In
A
Bahwa Pasal 2 huruf f Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
251/KMK.03/ 2002 tanggal 31 Mei 2002 menyatakan bahwa nilai lain untuk
ah
lik
aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan sepanjang Pajak
Pertambahan Nilai atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat
dikreditkan adalah Harga Pasar Wajar;
am
ub
Bahwa untuk menentukan harga pasar wajar, Penggugat menggunakan
Penilai yang memiliki ijin Penilai Publik di bidang Jasa Penilaian Properti dan
ep
Bisnis yang terdaftar di Departemen Keuangan;
k
ijin Penilai, data - data pembanding yang digunakan sebagi bukti pendukung;
R
si
Penggunaan Data Pembanding
Bahwa setelah Penggugat meneliti lebih jauh perhitungan koreksi
ne
ng
do
gu
besar dari nilai appraisal, Pemeriksa menggunakan nilai PBB sedangkan untuk
bangunan, nilai appraisal lebih besar dari nilai PBB, Pemeriksa menggunakan
nilai appraisal. Secara singkat, dasar koreksi Pemeriksa mengambil nilai tanah
In
A
lik
ub
tanah dan bangunan tersebut adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Tidak mungkin bangunan dialihkan tanpa pengalihan tanah. Sehingga apabila
ka
terhadap tanah dan bangunan secara satu kesatuan dengan nilai PBB secara
ah
keseluruhan;
R
Bahwa perbandingan nilai apraisal dengan NJOP PBB tahun 2008 atas
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nilai NJOP BCC1 Tahun 2008 dan Laporan Appraisal :
R
NJOP Laporan
si
Objek Pajak Selisih
2008 Appraisal
ne
ng
Bangunan 2,221,800,000.00 3,731,100,000 (1,509,300,000)
do
gu
Bahwa berdasarkan uraian fakta dan peraturan diatas, dapat disimpulkan :
1. Pemeriksa menggunakan nilai lain untuk aktiva yang menurut tujuan semula
In
A
tidak untuk diperjualbelikan yaitu dengan menggunakan nilai yang lebih besar
antara nilai NJOP dari PBB dan nilai pasar wajar, yang mana hal ini tidak
ah
lik
sesuai dengan yang di atur dalam KMK No. 251/KMK.03/2002;
2. Selain itu, Pemeriksa tidak konsisten dalam hal ini, karena atas Bangunan,
am
ub
Pemeriksa menggunakan laporan Appraisal untuk inenentukan nilai lain
untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan
sedangkan untuk tanah menggunakan nilai NJOP;
ep
k
koreksi pemeriksa adalah tidak tepat dan penggunaan nilai lain untuk aktiva
R
yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan adalah Harga Pasar
si
Wajar bukan nilai NJOP dari PBB seperti Pemeriksa kemukakan, dan
ne
ng
do
gu
Rp. 923.231.879,00 dan demikian juga dengan sanksi administrasi Pasal 14 (4)
UU KUP sebesar Rp.18.464.638,00;
ah
lik
Bahwa tidak seharusnya ada koreksi negatif dalam akun pembelian ini.
Penggugat telah melaporkan keseluruhan transaksi pembelian impor raw
m
ub
material dalam akun pembelian. Dari daftar transaksi pembelian impor yang
menurut Pemeriksa tidak tercatat sebagai pembelian (karena belum dilapor di
ka
SPT Masa PPN), Penggugat telah melakukan penelitian ulang dan menemukan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
SPT Masa PPN BCCI, akan tetapi pembelian itu tercatat sebagai pembelian
si
impor BASF Indonesia;
b. Terdapat juga transaksi impor barang dimana PPN impor terkait tidak
ne
ng
Penggugat laporkan dalam SPT Masa PPN BCCI namun telah tercatat dalam
pembelian impor BASF Indonesia sejumlah Rp. 452.949.765,00;
c. Transaksi kedua pembelian impor tersebut diatas dicatat dalam pembukuan
do
gu BASF Indonesia karena berdasarkan laporan mutasi diterima setelah BCCI
merger dengan BASF Indonesia;
In
A
Bahwa berdasarkan fakta dan uraian diatas, terlihat jelas bahwa
Penggugat telah melaporkan keseluruhan transaksi pembelian impor (yang
ah
lik
diperoleh Pemeriksa dari database intranet bea cukai) tersebut, sehingga
koreksi negatif pembelian impor (tambahan pembelian impor) yang dibuat oleh
pemeriksa adalah tidak tepat;
am
ub
Bahwa mengingat koreksi negatif pembelian impor raw material adalah
tidak tepat, maka seyogyanya koreksi positif pemeriksa yang meng-gross up
ep
koreksi negatif pembelian impor raw material dibatalkan, dan sanksi 2% dari
k
si
Sanksi Denda Pasal 14(4) UU KUP Rp. 27.627.691,00
Bahwa Penggugat tidak setuju dengan koreksi dari Penelaah Keberatan;
ne
ng
do
Faktur Pajak dibuat pada saat pembayaran“;
gu
lik
ub
setelah bulan terjadinya penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
es
Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya setelah
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Pasal 13 ayat (1) PER-159/PJ./2006 menjabarkan : “Faktur Pajak
si
Standar yang diterbitkan setelah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat
Faktur Pajak Standar seharusnya dibuat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
ne
ng
adalah bukan merupakan Faktur Pajak Standar“;
Bahwa Pasal 14 ayat (1) huruf b PER-159/PJ./2006 mengatur : “Pengusaha
Kena Pajak dikenakan sanksi sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang
do
gu Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
In
A
Nomor 16 Tahun 2000 dalam hal : Menerbitkan Faktur Pajak Standar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)”;
ah
lik
Bahwa Pasal 14 ayat (1) huruf f dan Pasal 14 ayat (4) Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
am
ub
menyebutkan:
- Pasal 14 ayat (1) huruf f : “Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat
ep
Tagihan Pajak apabila: Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai
k
Pengusaha Kena Pajak tidak membuat atau membuat Faktur Pajak tetapi
ah
si
- Pasal 14 ayat (4) : “Terhadap Pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d, huruf e, dan huruf f, masing-
ne
ng
do
gu
Bahwa berdasarkan penelitian Faktur Pajak asli, Purchase Order, Invoice asli,
Rekening Koran, diketahui bahwa:
Faktur Pajak Nomor 010.000-08.00000423 tanggal 22 Januari 2008 a.n.
In
A
lik
ub
- Tanggal Pengiriman:
ep
melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak berupa jasa floor coating pada tanggal
es
17 Januari 2008;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Penyerahan Jasa Kena Pajak tersebut telah diselesaikan Penggugat
si
sebesar 30% pada tanggal 22 Januari 2008. Berdasarkan hal tersebut,
Penggugat menagih uang muka penyelesaian pekerjaan 30% dengan
ne
ng
menerbitkan Invoice dan Faktur Pajak tanggal 22 Januari 2008;
- Tanggal pembayaran:
bahwa berdasarkan Rekening Koran Bank BCA diketahui bahwa uang muka
do
gu tersebut diterima/dibayarkan pada tanggal 27 Februari 2008;
bahwa secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut:
In
A
- Saat Terutang :
bahwa berdasarkan Pasal 13 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
ah
lik
2002, maka saat terutangnya pajak adalah pada tanggal 22 Januari 2008;
- Saat Pembuatan Faktur Pajak :
bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) huruf a PER-159/PJ./2006, Faktur Pajak
am
ub
Standar harus dibuat paling lambat pada tanggal 31 Januari 2008. Dalarn hal ini
Penggugat melihat Faktur Pajak pada tanggal 22 Januari 2008 yaitu saat
ep
terutang pajak dan belum melewati batas waktu saat pembuatan Faktur Pajak
k
sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a PER-159/PJ./2006;
ah
si
Indonesia Tbk Nama BKP/JKP "10% after projection completion";
bahwa sehubungan dengan Kontrak Pengadaan Jasa diatas, untuk pekerjaan
ne
ng
yang telah Penggugat selesaikan, maka Penggugat menagih "10% after project
completion" pada tanggal 24 April 2008;
do
gu
- Saat Terutang :
bahwa berdasarkan Pasal 13 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
ah
lik
2002, maka saat terutangnya pajak adalah pada tanggal 24 April 2008;
- Saat Pembuatan Faktur Pajak :
m
ub
Penggugat melihat Faktur Pajak pada tanggal 24 April 2008 yaitu saat terutang
ep
pajak dan belum melewati batas waktu saat pembuatan Faktur Pajak sesuai
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. bahwa Penggugat tidak sependapat dengan Penelaah Keberatan;
si
Bahwa Penelaah Keberatan berpendapat bahwa saat terutang dan saat
pembuatan Faktur Pajak adalah saat pembayaran. Penelaah Keberatan sama
ne
ng
sekali tidak mempertimbangkan penyerahan Jasa Kena Pajak sudah terjadi
sebelum pembayaran. Dengan demikian saat terutangnya pajak bukanlah saat
pembayaran, melainkan saat penyerahan Jasa Kena Pajak yaitu pada tanggal
do
gu 22 Januari 2008 dan 24 April 2008;
b. Pasal 14 ayat (1) huruf b PER-159/PJ./2006 mengatur bahwa Pengusaha
In
A
Kena Pajak dikenakan sanksi sesuai Pasal 14 (4) UU KUP tahun 2000 dalam
hal rnenerbitkan Faktur Pajak Standar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ah
lik
ayat (1) PER-159/PJ./2006;
c.Pasal 13 ayat (1) PER-159/PJ./2006 apabila Faktur Pajak Standar yang
diterbitkan setelah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat Faktur
am
ub
Pajak Standar seharusnya dibuat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
adalah bukan merupakan Faktur Pajak Standar;
ep
d. bahwa berdasarkan penelitian, Faktur Pajak yang telah diterbitkan Penggugat
k
tidak melewati jangka waktu yang telah diatur dalam Pasal 13 ayat (1) PER-
ah
159/PJ./2006;
R
si
Bahwa berdasarkan peraturan perpajakan dan uraian di atas, seyogyanya sanksi
administrasi membuat Faktur Pajak tidak tepat waktu berupa denda Pasal 14 (4)
ne
ng
KUP tersebut dibatalkan karena tidak sesuai dengan konsep dasar hukumnya;
Kesimpulan Dan Permohonan
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dengan demikian, Penggugat mohon Pengadilan Pajak untuk
si
menerima dan memeriksa gugatan ini serta berkenan memutuskan sebagai
berikut:
ne
ng
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan penggugat sejumlah Rp 149.449.128;
do
gu 2. Menyatakan batal Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
546/WPJ.07/2011 tentang Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi
In
Adrninistrasi Atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
A
Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP tanggal 11 Maret 2011;
3. Memerintahkan penetapan sanksi 2% DPP sebesar Rp 476.838.933,00;
ah
lik
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Jakarta Nomor
Put.37622/PP/M.I/99/2012, Tanggal 11 April 2012 yang telah berkekuatan
am
ub
hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:
- Membatalkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-
546/WPJ.07/2011 tanggal 11 Maret 2011 mengenai Pengurangan atau
ep
k
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP Dan/atau JKP Nomor
R
si
: 00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009 Masa Pajak Januari sampai
dengan Juni 2008, atas nama: PT. BASF Construction Chemicals
ne
ng
do
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan
gu
lik
Pengadilan Pajak Jakarta pada Tanggal 19 Juli 2012, dengan disertai alasan-
ub
ng
September 2012;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta
si
alasan-alasanya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-
ne
ng
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor
do
gu 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan
kembali tersebut secara formal dapat diterima;
In
A
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
ah
lik
alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
I. Tentang Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Nomor
am
ub
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (selanjutnya disebut dengan
Undang-undang Pengadilan Pajak) menyatakan sebagai berikut :
ep
“Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali
k
si
“Permohonan Peninjauan Kembali dapat diajukan berdasarkan alasan
sebagai berikut : e). “Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata
ne
ng
do
gu
lik
ub
menghasilkan putusan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan ketentuan
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
nyata tersebut terdapat dalam pertimbangan hukum yang bertentangan
si
atau tidak sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku
sehingga menghasilkan putusan yang tidak adil.
ne
ng
II. Tentang Formal Jangka Waktu Pengajuan Memori Peninjauan Kembali
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 92 ayat (3) UU Pengadilan Pajak,
menyatakan sebagai berikut :
do
gu “Pengajuan permohonan peninjauan kembali berdasarkan alasan
sebagaimana dimaksud Pasal 91 huruf c, huruf d, dan huruf e dilakukan
In
A
dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim”.
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 11 Undang-undang
ah
lik
Pengadilan Pajak, menyatakan sebagai berikut :
“Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal
faksimile, atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal
am
ub
pada saat surat, keputusan, atau putusan disampaikan secara langsung.”
3. Bahwa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put. 37622/PP/M.I/99/2012
ep
tanggal 11 April 2012, atas nama : PT. BASF Construction Chemicals
k
si
(semula Tergugat) oleh Pengadilan Pajak melalui surat Sekretariat
Pengadilan Pajak Nomor: P.442/SP.23/2012 tanggal 20 April 2012
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-546/WPJ.07/2011
si
tanggal 11 Maret 2011 mengenai Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai
ne
ng
Barang dan Jasa Penyerahan BKP Dan/atau JKP Nomor :
00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009 Masa Pajak Januari
sampai dengan Juni 2008.
do
gu IV.Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali
Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat) membaca,
In
A
memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.
37622/PP/M.I/99/2012 tanggal 11 April 2012, maka dengan ini menyatakan
ah
lik
sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak tersebut, karena
pertimbangan hukum yang keliru dan tidak tepat sehingga menghasilkan
putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-
am
ub
undangan yang berlaku (contra legem), khususnya peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku, dengan dalil-dalil dan alasan-alasan
ep
hukum sebagai berikut:
k
si
tanggal 11 Maret 2011 mengenai Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pasal Pasal 36 ayat (1) huruf a yang seharusnya adalah Pasal Pasal
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa berkenaan dengan amar pertimbangan Majelis Hakim
si
Pengadilan Pajak yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Pajak
Nomor: Put. 36346/PP/M.XI/16/2012 tanggal 11 April 2012 tersebut
ne
ng
di atas, maka Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
dengan ini menyatakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang
telah memeriksa dan mengadili sengketa banding tersebut telah
do
gu salah dan keliru atau setidak-tidaknya telah membuat suatu
kekhilafan (error facti) dalam membuat pertimbangan-pertimbangan
In
A
hukumnya dengan telah mengabaikan dasar hukum dan atau prinsip
perpajakan yang berlaku sehingga hal tersebut nyata-nyata telah
ah
lik
melanggar asas kepastian hukum dalam bidang perpajakan di
Indonesia.
3. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sengketa gugatan dan
am
ub
berdasarkan penelitian atas dokumen-dokumen milik Termohon
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), maka Pemohon
ep
Peninjauan Kembali (semula Tergugat) dapat menggambarkan
k
si
April 2012 sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
00067/207/08/052/09.
3.3. Pada tanggal 22 Oktober 2009 terbit juga STP PPN (pasal
ah
14 ayat (4) PPN Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sd.
lik
ub
ep
(semula Tergugat).
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak (STP) PPN
si
Nomor : 00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009
untuk Masa Pajak Januari sd. Juni 2008 sejumlah
ne
ng
Rp626.288.062,00 yang mendasarkan pada Pasal 36 ayat
(1) huruf a UU KUP.
3.6. Pada 09 Juli 2010 terbit Keputusan Dirjen Pajak Nomor :
do
gu KEP-633/WPJ.07/2010 yang menjawab permohonan Pasal
36 ayat (1) huruf a Termohon Peninjauan Kembali (semula
In
A
Penggugat) dengan amar keputusan : menolak permohonan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi Wajib
ah
lik
Pajak.
3.7. Pada tanggal 02 November 2010 terbit Keputusan Dirjen
Pajak Nomor : KEP-1111/WPJ.07/2010 yang menjawab
am
ub
permohonan keberatan Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat) dengan amar keputusan : menolak
ep
keberatan Wajib Pajak
k
si
Perihal : Permohonan Kedua Penghapusan Sanksi
Administrasi atas Surat Tagihan Pajak (STP) PPN Nomor :
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3.11. bahwa gugatan tersebut diajukan karena Pemohon
si
Peninjauan Kembali (semula Tergugat) dalam Keputusan
Nomor : KEP-546/WPJ.07/2011 tanggal 11 Maret 2011
ne
ng
menggunakan Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP sebagai
dasar hukumnya.
3.12. bahwa dalam gugatannya, Termohon Peninjauan Kembali
do
gu (semula Penggugat) menyampaikan bahwa pengajuan Surat
Permohonan kedua atas Pengurangan atau Pembatalan
In
A
Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
Yang Tidak Benar adalah mendasarkan pada ketentuan
ah
lik
Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP dan bukan Pasal 36 ayat
(1) huruf a UU KUP.
3.13. bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
am
ub
dalam persidangan banding menyatakan bahwa Surat
Permohonan Termohon Peninjauan Kembali (semula
ep
Penggugat) Nomor : FCF/Tax.Dept/036/X/2010 tanggal 1
k
si
menggunakan ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP
sebagai dasar pengajuan permohonan pengurangan/
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
633/WPJ.07/2010 tanggal 9 Juli 2010 dengan mendasarkan
si
pada Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP.
3.15. Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat) tetap
ne
ng
berpendapat bahwa substansi dari Surat Permohonan
Termohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) Nomor :
FCF/Tax.Dept/036/X/2010 tanggal 1 Oktober 2010 tersebut
do
gu adalah Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP.
4. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 6
In
A
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
ah
lik
28Tahun 2007 (selanjutnya disebut dengan UU KUP) menyebutkan :
Pasal 36 ayat (1) huruf a :
ub
Wajib Pajak dapat :
a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
ep
k
R
perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena
si
kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.
ne
ng
do
gu
Surat Ketetapan Pajak Atau Surat Tagihan Pajak yang Tidak Benar,
dan Pembatalan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut dengan
ah
Pasal 1 :
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemberitahuan hasil pemeriksaan atau tanpa dilakukan
si
pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
Pasal 2 :
ne
ng
1) Sanksi administrasi yang dapat dikurangkan atau dihapuskan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi sanksi
do
administrasi berupa bunga, denda, dan/atau kenaikan yang
gu dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahan Wajib Pajak.
In
A
2) Sanksi administrasi yang dapat dikurangkan atau dihapuskan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sanksi administrasi
ah
lik
yang tercantum dalam :
a. Surat Tagihan Pajak;
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar; atau
am
ub
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.
si
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c, hanya dapat dilakukan dalam hal
ne
ng
do
b. diajukan keberatan, tetapi telah dicabut oleh Wajib Pajak; atau
gu
lik
ub
Pasal 78 :
ep
Hakim.”
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan
R
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
si
7. Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
ne
ng
tersebut di atas dan berdasarkan fakta-fakta permasalahan, maka
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat) menyampaikan
dasar pengajuan Peninjauan Kembali sebagai berikut :
do
gu 7.1. Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
menyatakan bahwa Penerbitan Keputusan Direktur Jenderal
In
A
Pajak Nomor : KEP-546/WPJ.07/2011 tanggal 11 Maret
2011 mengenai Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
ah
lik
Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP Dan/atau JKP
Nomor : 00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009
am
ub
Masa Pajak Januari sampai dengan Juni 2008 adalah telah
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan
ep
yang berlaku, yaitu Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP.
k
si
21/PMK.03/2008 di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kembali (semula Penggugat) yang juga menggunakan Pasal
si
36 ayat (1) huruf a UU KUP sebagai dasarnya, maka cukup
alasan dan analisis bagi Pemohon Peninjauan Kembali
ne
ng
(semula Tergugat) untuk menerbitkan Keputusan yang juga
menggunakan Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP sebagai
dasar keputusannya tanpa mempertanyakan kepada pihak
do
gu Termohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) apakah
sebenarnya permohonan Termohon Peninjauan Kembali
In
A
(semula Penggugat) mendasarkan pada ketentuan Pasal 36
ayat (1) huruf a atau Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP.
ah
lik
7.5. Bahwa kemudian Termohon Peninjauan Kembali (semula
Penggugat) mengajukan surat permohonan Pengurangan
atau Penghapuskan Sanksi Atas Surat Tagihan Pajak
am
ub
berikutnya yang pada intinya isinya sama persis dengan
surat pertama, dan dengan judul yang juga sama (hanya
ep
saja terdapat penambahan kata „Permohonan Kedua‟ dalam
k
surat tersebut).
ah
si
menjawab surat permohonan kedua tersebut mendasarkan
pada ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“bahwa Pasal Pasal 36 ayat (1) huruf a mengatur
si
Pengurangan Sanksi Administrasi secara umum sedangkan
Pasal Pasal 36 ayat (1) huruf c mengatur pengurangan
ne
ng
sanksi administrasi secara khusus.”
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
berpendapat bahwa hal tersebut tidak semerta-merta berarti
do
gu hanya Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP yang dapat
diterapkan pada kasus Termohon Peninjauan Kembali
In
A
(semula Penggugat).
7.9. Bahwa di dalam surat Termohon Peninjauan Kembali
ah
lik
(semula Penggugat) Nomor : FCF/Tax Dept./036/X/2010
tanggal 01 Oktober 2010 yang diterima di KPP PMA Satu
Tanggal 08 Oktober 2010, Termohon Peninjauan Kembali
am
ub
(semula Pengugat) menuliskan “Perihal : Permohonan
Kedua Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan
ep
Pajak (STP) PPN Nomor : 00192/107/08/052/09 tanggal 22
k
si
7.10. Bahwa berdasarkan judul surat (Perihal) di atas, Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Tergugat) tidak menemukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
2009 untuk Masa Pajak Januari sd. Juni 2008 sejumlah Rp.
626.288.062,00 yang menggunakan Pasal 36 ayat (1) huruf
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(semula Tergugat) yaitu KEP-633/WPJ.07/2010 tanggal 09
si
Juli 2010.
7.13. Bahwa atas Keputusan Pemohon Peninjauan Kembali
ne
ng
(semula Tergugat) tersebut, Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat) sama sekali tidak keberatan dan tidak
mengajukan protes/gugatan atas terbitnya Keputusan yang
do
gu menggunakan ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a KUP
tersebut sebagai dasar hukum.
In
A
7.14. Bahwa isi permohonan Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat) pada surat pertamanya tersebut sama
ah
lik
persis dengan isi surat Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat) Nomor : FCF/Tax Dept./036/X/2010
tanggal 01 Oktober 2010 yang perihalnya Permohonan
am
ub
Kedua Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan
Pajak (STP) PPN No. 00192/107/08/052/09 tanggal 22
ep
Oktober 2009 untuk Masa Pajak Januari sd. Juni 2008
k
si
yang berarti 2 bulan 22 hari sejak Keputusan Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Tergugat) Nomor KEP-
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan tidak pernah diklarifikasi oleh Termohon Peninjauan
si
Kembali (semula Penggugat) hingga terbitnya Keputusan
yang menjawab Permohonan itu, dan justru kesalahan
ne
ng
tersebut dilanjutkan oleh Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat) dan sekarang Termohon Peninjauan
Kembali (semula Penggugat) balik menyalahkan Tergugat
do
gu atas kesalahan yang dilakukan berulang-ulang oleh
Termohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat).
In
A
7.18. Bahwa fakta-fakta bagi Pemohon Peninjauan Kembali
(semula Tergugat) pada saat itu adalah sebagai berikut :
ah
lik
. Isi surat Permohonan Kedua itu sama persis dengan isi
surat permohonan pertama Termohon Peninjauan
Kembali (semula Penggugat) yang menggunakan
am
ub
ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a KUP sebagai dasar
hukumnya.
ep
a. Jangka waktu pengajuan permohonan kedua tersebut
k
si
pertama Termohon Peninjauan Kembali (semula
Penggugat).
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7.19. Berdasarkan fakta-fakta di atas, Pemohon Peninjauan
si
Kembali (semula Tergugat) menyatakan bahwa tidak
terdapat kesalahan Pemohon Peninjauan Kembali (semula
ne
ng
Tergugat) dalam menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor : KEP-546/WPJ.07/2011 tanggal 11 Maret
2011 yang menjawab permohonan kedua Termohon
do
gu Peninjauan Kembali (semula Penggugat) karena apa yang
dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
In
A
saat itu sama dengan yang dilakukan Pemohon Peninjauan
Kembali (semula Tergugat) saat menerbitkan KEP-
ah
lik
633/WPJ.07/2010 tanggal 09 Juli 2010 yang notabene tidak
diajukan Gugatan oleh Termohon Peninjauan Kembali
(semula Penggugat). Dengan kata lain dapat diartikan bahwa
am
ub
Termohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) telah
menyetujui bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula
ep
Tergugat) menjawab permohonan pertama Termohon
k
si
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat) telah
menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peninjauan Kembali (semula Penggugat) untuk kepentingan
si
pribadinya.
7.22. Bahwa Majelis Hakim seharusnya tidak membatalkan
ne
ng
Keputusan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
sebab Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
telah menjawab permohonan Termohon Peninjauan Kembali
do
gu (semula Penggugat) dengan tepat, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Bahwa seharusnya
In
A
Majelis Hakim Pengadilan Pajak di persidangan banding
mempertanyakan ketidakjelasan Termohon Peninjauan
ah
lik
Kembali (semula Penggugat) yang sudah dimulai sejak
Permohonan Pertamanya.
7.23. Bahwa dengan demikian, pertimbangan dan putusan Majelis
am
ub
Hakim Pengadilan Pajak yang justru menganggap
Keputusan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat)
ep
tersebut sebagai Keputusan yang cacat hukum dan
k
si
dapat menimbulkan preseden buruk bagi Wajib Pajak yang
lain yang akan merugikan Negara dalam bidang perpajakan.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara nyata-nyata melanggar ketentuan Pasal 91 huruf e UU
si
Pengadilan Pajak dan oleh karena itu atas Putusan Pengadilan
Pajak Nomor: Put. 37622/PP/M.I/99/2012 tanggal 11 April 2012
ne
ng
tersebut harus dibatalkan.
V. Bahwa dengan demikian, putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak Nomor:
Put. 37622/PP/M.I/99/2012 tanggal 11 April 2012 yang menyatakan :
do
gu Membatalkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-
546/WPJ.07/2011 tanggal 11 Maret 2011 mengenai Pengurangan atau
In
A
Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP Dan/atau JKP
ah
lik
Nomor : 00192/107/08/052/09 tanggal 22 Oktober 2009 Masa Pajak
Januari sampai dengan Juni 2008, atas nama: PT. BASF Construction
Chemicals Indonesia, NPWP : 01.070.655.4-052.000, Alamat : Jl.
am
ub
Jababeka V Blok I Nomor 1, Cikarang Industrial Estate, Bekasi, 17530.
adalah tidak benar sama sekali serta telah nyata-nyata bertentangan
ep
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
k
berlaku.
ah
si
petendi) tersebut di atas, telah terbukti secara jelas dan nyata-nyata
bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Tergugat) dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan
ah
Oktober 2009 Masa Pajak Januari sd Juni 2008 atas nama Penggugat, NPWP :
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dibenarkan, karena dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
si
Kembali (dahulu Tergugat) tidak dapat menggugurkan fakta yang terungkap
dalam persidangan dan pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak. Oleh
ne
ng
karenanya, koreksi Tergugat (sekarang Pemohon Peninjauan Kembali) tidak
dapat dipertahankan karena mengandung cacat hukum adanya pencantuman
dalam konsideran semula Pasal 36 ayat (1) huruf a yang seharusnya Pasal
do
gu 36 ayat (1) huruf c UU KUP;
b. Bahwa dengan demikian, tidak terdapat putusan Pengadilan Pajak yang
In
A
nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-undang Nomor
ah
lik
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon
am
ub
Peninjauan Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tersebut tidak beralasan
sehingga harus ditolak;
ep
Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali,
k
maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan
ah
si
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
ne
ng
do
gu
lik
ub
Agung pada hari Senin, tanggal 11 Agustus 2014, oleh Dr. H. Imam Soebechi,
ep
S.H., M.H., Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan Lingkungan Peradilan Tata
ah
Usaha Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
R
Majelis, Dr. H.M. Hary Djatmiko, S.H.,M.S. dan Dr. H. Supandi, S.H.,M.Hum
es
ng
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Kusman, S.IP.,S.H.,M.Hum., Panitera
si
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
ne
ng
Anggota Majelis: Ketua Majelis,
Ttd/. Dr. H.M. Hary Djatmiko, S.H.,M.S. Ttd/. Dr. H. Imam Soebechi, S.H., M.H.
Ttd/. Dr. H. Supandi, S.H.,M.Hum
do
gu
In
A
Biaya-biaya Panitera Pengganti,
1. Meterai ………… Rp 6.000,00 Ttd/. Kusman, S.IP.,S.H.,M.Hum.
2. Redaksi ………… Rp 5.000,00
ah
3. Administrasi …...
lik
Rp2.489.000,00
Jumlah ………………. Rp2.500.000,00
am
ub
Untuk Salinan
ep
Mahkamah Agung R.I.
k
a.n. Panitera,
ah
Panmud TUN
R
si
ASHADI, SH.
ne
ng
NIP : 220000754
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29