Anda di halaman 1dari 46

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 1525/B/PK/PJK/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:

do
gu DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan
Jenderal Gatot Subroto Nomor 40 - 42, Jakarta, 12190;

In
Dalam hal ini memberi kuasa kepada:
A
1. PENI HIRJANTO, jabatan Direktur Keberatan dan Banding,
Direktorat Jenderal Pajak;
ah

lik
2. DAYAT PRATIKNO, jabatan Kepala Sub Direktorat
Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan
am

ub
Banding;
3. FARCHAN ILYAS, jabatan Kepala Seksi Peninjauan
Kembali, Sub Direktorat Peninjauan Kembali dan Evaluasi,
ep
k

Direktorat Keberatan dan Banding;


ah

4. ETIK PRASETIYOWATI, jabatan Penelaah Keberatan, Sub


R

si
Direktorat Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat
Keberatan dan Banding;

ne
ng

Keempatnya berkantor di Kantor Pusat Direktorat Jenderal


Pajak, Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40 - 42, Jakarta,

do
12190, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-
gu

4275/PJ./2016 tanggal 25 November 2016;


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding;
In
A

melawan:
BHLN KOMATSU LOGISTICS Corp., tempat kedudukan di
ah

lik

Jalan Raya Cakung Cilincing KM. 4, Rorotan, Jakarta Utara,


14140;
m

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding;


ub

Mahkamah Agung tersebut;


ka

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


ep

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding telah mengajukan
ah

permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor


es

Put-74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016 yang telah


M

ng

berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan


on

Halaman 1 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai

si
berikut:
Bahwa sehubungan dengan diterbitkannya Keputusan Terbanding Nomor

ne
ng
Pemohon Banding KEP-218/WPJ.07/2015 tanggal 28 Januari 2015, Pemohon
Banding mengajukan banding dengan alasan dan penjelasan sebagai berikut:
Menurut Pemeriksa/Penelaah;

do
gu Bahwa terkait dalam pengertian Subjek Pajak menurut Pasal 2 ayat (1) dan ayat
(5) UU PPh adalah Bentuk Usaha Tetap (BUT) yaitu bentuk usaha yang

In
A
dipergunakan oleh Subjek Pajak Luar Negeri untuk menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa salah satunya kantor
ah

lik
perwakilan;
Bahwa ketentuan Pasal 32 A UU PPh, pemerintah berwenang untuk melakukan
perjanjian dengan pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak
am

ub
berganda dan pencegahan pengelakan pajak;
Bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) P3B Indonesia - Jepang ditegaskan bahwa
ep
laba perusahaan dari salah satu Negara hanya akan dikenakan pajak di Negara
k

domisili perusahaan tersebut, laba usaha dari perusahaan tersebut akan


ah

dikenakan pajak di Negara lainnya (Negara sumber) jika kegiatan usaha


R

si
tersebut dilakukan di Negara lainnya (Negara Sumber) melalui suatu Bentuk
Usaha Tetap;

ne
ng

Bahwa berdasarkan data dan fakta, diketahui bahwa Pemohon Banding


mempunyai kantor yang bersifat tetap sebagai tempat usaha yang beralamat di

do
gu

JI. Raya Cakung Cilincing KM. 4, Rorotan, Jakarta Utara;


Bahwa dan berdasarkan data / dokumen / bukti / keterangan yang diperoleh,
Pemohon Banding apabila disandingkan dengan persyaratan BUT sebagaimana
In
A

dimaksud dalam P3B Indonesia - Jepang di atas adalah sebagai berikut:


- Memiliki kantor yang beralamat di JI. Raya Cakung Cilincing KM. 4,
ah

lik

Rorotan, Jakarta Utara;


- Melakukan aktivitas-aktivitas seperti memperkenalkan dan memajukan
m

ub

pemasaran barang-barang (promotion) yang dihasilkan oleh perusahaan


yang menunjuknya dan penelitian pasar dalam rangka memajukan
ka

pemasaran barang-barang tersebut dan pengawasan penjualan barang-


ep

barang tersebut didalam negeri dari Komatsu Logistic Corp Japan;


ah

Bahwa apabila disandingkan keterangan yang diperoleh dari Pemohon Banding


R

atas kegiatan usaha yang dijalankan sebagaimana tertera di atas dengan


es

ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 angka 4 huruf f yang


M

ng

dikecualikan sebagai BUT yang menyebutkan:


on

Halaman 2 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
"Notwithstanding the provisions of the preceding paragraphs, the term
"permanent establishment" shall be deemed not to include: f. The maintenance

ne
ng
of a fixed place of business solely for any combination of activities mentioned in
subparagraphs (a) to (e), provide that the overall activity of the fixed place of
business resulting from this combination is of a preparatory or auxiliary

do
gu character;"
"Istilah "bentuk usaha tetap" tidak dianggap termasuk: pengurusan tempat

In
A
usaha tertentu semata-mata untuk setiap kegiatan ditempat usaha tertentu itu
bersifat persiapan atau penunjang."
ah

lik
Bahwa yang dikecualikan dari kriteria sebagai BUT adalah apabila perusahaan
tersebut hanya menjalankan fungsi persiapan atau penunjang bagi perusahaan.
Hal tersebut juga tercantum dalam OECD Model Tax Convention On Income on
am

ub
Capital paragraf 21 Commentary on Article 5 paragraf 4 yaitu:
21. This paragraf lists a number of business activities which are treated as
ep
exceptions to the general definition laid down in paragraf 1 and which are not
k

permanent establishments, even if the activity is carried on through a fixed place


ah

of business. The common feature of these activities is that they are, in general,
R

si
prepatory or auxilary activities.
Bahwa selanjutnya dalam paragraf 24 Commentary on Article 5 paragraf 4

ne
ng

disebutkan:
24. It is often to distinguish between actvities which have a prepatory or

do
gu

auxilaiary character and those which have not. The decisive criterion is whether
or not the activity of the fixed place of business in itself forms an essential and
significant part of the activity of the enterprise as a whole.
In
A

Bahwa sebagaimana penjelasan Pemohon Banding dalam surat keberatannya


bahwa Pemohon Banding menjalankan aktifitas memperkenalkan dan
ah

lik

memajukan pemasaran barang-barang (promotion) yang dihasilkan oleh


perusahaan yang menunjuknya, penelitian pasar dalam rangka memajukan
m

ub

pemasaran barang-barang tersebut dan pengawasan penjualan barang-barang


tersebut di dalam negeri dari Komatsu Logistic Corp. Japan. Fungsi tersebut
ka

menjelaskan bahwa Pemohon Banding merupakan pelaksana fungsi yang


ep

seharusnya dijalankan oleh Kantor Pusat bukan hanya sekedar menjalankan


ah

fungsi persiapan atau penunjang bagi perusahaan;


R

Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa


es

kegiatan yang sifatnya "penunjang" atau "persiapan" tersebut merupakan hal


M

ng

yang penting dari kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Secara umum


on

Halaman 3 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dikatakan bahwa bila kegiatan dari tempat tersebut mencerminkan atau

si
sama dengan kegiatan dari perusahaan, maka tempat tersebut tidak dapat
dianggap melakukan kegiatan persiapan atau penunjang;

ne
ng
Bahwa berdasarkan Aplikasi Porta Pertukaran Data Direktorat Jenderal Pajak -
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada Portal DJP diperoleh data kepabeanan
berupa Data PIB dengan nama Pemosok Komatsu Logistic Corp, telah

do
gu melakukan penjualan ke Indonesia selama Tahun 2011 sebesar
Rp309.993.245.272,00;

In
A
Bahwa data tersebut merupakan data konkret dari pihak Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai berdasarkan data PIB yang dapat dipertanggungjawabkan
ah

lik
kebenarannya karena merupakan pelaksanaan perintah dalam Keputusan
menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 194/KMK.03/2012 tentang
Pertukaran Data Antara Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea
am

ub
Cukai, sehingga dapat digunakan dalam penghitungan Pajak Penghasilan
terutang;
ep
Bahwa dengan demikian berdasarkan uraian diatas Tim Peneliti berkesimpulan :
k

Bahwa Pemohon Banding telah memenuhi kriteria sebagai Bentuk Usaha


ah

Tetap, dengan demikian Indonesia mempunyai hak pemajakan atas laba usaha
R

si
perusahaan;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 UU PPh jo. Keputusan Menteri

ne
ng

Keuangan Republik Indonesia Nomor 634/KMK.04/1994 jo Keputusan Direktur


Jenderal Pajak Nomor KEP-667/PJ./2001 jo. Surat Edaran Direktur Jenderal

do
gu

Pajak Nomor SE-2/PJ.03/2008, besarnya pajak dikenakan atas perkiraan netto


dan bersifat final;
Menurut Pemohon Banding:
In
A

Bahwa Pemohon Banding merupakan Badan Hukum Luar Negeri (BHLN


Komatsu Logistics Corp.) merupakan Kantor Perwakilan dari KOMATSU
ah

lik

LOGISTIC CORP yang berkedudukan di Jepang;


Bahwa berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Pemohon Banding
m

ub

mempunyai Nomor Kegiatan Usaha Pokok No : 74130 (Jasa Riset Pemasaran)


dengan Status PERWAKILAN;
ka

Bahwa berdasarkan izin Persetujuan BKPM No. 55/IV/2010 tanggal 16 Agustus


ep

2010 tentang Izin Kegiatan Kantor Perwakilan Asing yang menyatakan bahwa:
ah

1. KPPA sebatas pada perannya sebagai pengawas, penghubung, kordinator


R

dan mengurus kepentingan perusahaan atau perusahaan-perusahaan


es

afiliasi di Indonesia dan atau negara di luar Indonesia.


M

ng

on

Halaman 4 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. KPPA tidak akan mencari sesuatu penghasilan dari sumber di Indonesia
termassuk tidak akan dibenarkan melaksanakan kegiatan atau melakukan

ne
ng
sesuatu perikatan atau transaksi penjualan atau pembelian barang dan jasa
dengan perusahaan atau perorangan di dalam negeri.
3. KPPA tidak akan ikut serta dalam bentuk apapun dalam pengelolaan suatu

do
gu perusahaan, anak perusahaan atau cabang yang ada di Indonesia.
4. Pengelola KPPA harus bertempat tinggal di Indonesia.

In
A
5. Pengelola KPPA bertanggung jawab penuh atas kelancaran jalannya kantor
6. Pengelola KPPA dapat mempekerjakan tenaga asing yang memiliki
ah

lik
keahlian tertentu.
7. Pengelola KPPA tidak dibenarkan melakukan kegiatan diluar kegiatan
kantor.
am

ub
8. Pengelola KPPA wajib melaksanakan seala ketentuan Pemerintah yang
berlaku.
ep
9. Pengelola KPPA wajib menyampaikan laporan tahunan, selambat-
k

lambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya kepada Kepala BKPM


ah

dengan menggunakan formulir laporan KPPA;


R

si
10. Lokasi KPPA wajib berada pada gedung perkantoran (office building) yang
sudah tersedia.

ne
ng

11. Perubahan atas ketentuann-ketentuan yang tercantum dalam Surat


Persetujuan ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari BKPM

do
gu

sebelum peruubahan dilaksanakan, yaitu meliputi: perubahan nama


perusahaan, perubahan pimpinan KP, pindah lokasi kantor provinsi lain dan
perubahan TKA yang dipergunakan.
In
A

Bahwa menurut Penelaah keberatan, bahwa Pemohon Banding mempunyai


kantor yang bersifat tetap yang beralamat di Jl. Raya Cakung Cilincing KM. 4,
ah

lik

Rorotan, Jakarta Utara dan melakukan aktifitas-aktifitas seperti


memperkenalkan dan memajukan pemasaran barang-brang yang dihasilkan
m

ub

oleh perusahaan yang menunjuknya dan penelitian pasar dalam rangka


memajukan pemasaran barang-barang tersebut dan pengawasan penjualan
ka

barang-barang tersebut di dalam negeri dari Komatsu Logistic Corp Japan;


ep

Bahwa menurut Pemohon Banding hal tersebut sudah sesuai dan diharuskan
ah

oleh izin BKPM sebagaimana tersebut di atas di angka 1, 4, 5, 6, dan 10 , dan


R

didalam angka 2 disebutkan bahwa KPPA tidak akan mencari sesuatu


es

penghasilan ataupun perikatan/transaksi penjualan atau pembelian barang dan


M

ng

jasa, sehingga KPPA tidak diperbolehkan dan diperkenankan mempunyai


on

Halaman 5 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penghasilan dalam bentuk apapun kecuali yang berhubungan dengan angka 1

si
didalam persetujuan BKPM tersebut;
Bahwa menurut penelaah keberatan, Pemohon Banding menjalankan fungsi

ne
ng
yang seharusnya dijalankan oleh kantor pusat bukan hanya sekedar
menjalankan fungsi persiapan atau penunjang dari perusahaan sehingga
menurut penelaah dapat disimpullkan terdapat suatu tempat kedudukan

do
gu manajemen;
Bahwa sesuai dengan perizinan yang dikeluarkan oleh BKPM di angka 3 KPPA

In
A
tidak akan ikut serta dalam bentuk apapun dalam pengelolaan suatu
perusahaan, anak perusahaan atau cabangnya di Indonesia, fungsi dari KPPA
ah

lik
hanya terbatas sebagaimana diatur di angka 1 surat persetujuan BKPM tersebut
di atas;
Bahwa berdasarkan definisi dan fungsi "tempat kedudukan manajemen":
am

ub
Bahwa definisi Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
ep
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
k

penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan;


ah

Bahwa fungsi dari tempat kedudukan manajemen, salah satunya sebagai


R

si
pengambil keputusan yang berkaitan dengan arah dan tujuan perusahaan
seperti hal nya membuat perikatan jual beli barang maupun jasa. Dalam hal ini

ne
ng

KPPA tidak mempunyai definisi dan fungsi sebagai tempat kedudukan


manajemen, dibuktikan dengan tidak ada nya faktor penentu kebijakan

do
gu

manajemen yang salah satu nya adalah fungsi struktur organisasi sebagai lini
pengambil keputusan dalam manajemen. Didalam struktur KPPA, lni tanggung
jawab berada pada posisi Manager KPPA/Chief Representative yang hanya
In
A

berfungsi sebagai penanggung jawab kegiaatan operasional kantor


(sebagaimana diatur dalam surat izin BKPM angka 1 di atas) bukan sebagai
ah

lik

penentu faktor kebijakan pengambilan keputusan manajemen, secara umum


faktor pengambilan keputusan terdiri dari Dewan direksi dengan dibantu dan
m

ub

diawasi oleh Dewan Komisaris, posisi Manager atau chief representative bukan
didalam lini pengambil keputusan;
ka

Bahwa Manager KPPA/Chief Representative tidak pernah melakukan perikatan


ep

atau perjanjian dengan pihak manapun dalam hal penjualan atas barang dan
ah

jasa;
R

Bahwa KPPA tidak menjalankan sesuatu kegiatan yang mendapatkan


es

penghasilan baik yang sejenis maupun tidak sejenis dengan kantor pusatnya;
M

ng

on

Halaman 6 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa KPPA hanya berfungsi sebagai pengawas, penghubung, kordinator dan
mengurus kepentingan perusahaan atau perusahaan-perusahaan afiliasi di

ne
ng
Indonesia dan atau negara diluar Indonesia dan sesuai dengan pasal 5(4) Tax
Treaty Indonesia — Jepang;
Bahwa KPPA tidak akan ikut serta dalam bentuk apapun dalam pengelolaan

do
gu suatu perusahaan, anak perusahaan atau cabang yang ada di Indonesia;
Dasar Hukum:

In
A
Pasal 7 ayat 1:
"Laba perusahaan disuatu Negara hanya akan dikenakan pajak di Negara itu
ah

lik
kecuali perusahaan itu menjalankan usahannya di Negara lainnya, melalui suatu
pendirian tetap yang berkedudukan di tempat tersebut. Jika perusahaan
menjalankan usahannya seperti yang dikatakan sebelumnya, laba dari
am

ub
perusahaan itu bisa dikenakan pajak di Negara lain itu, tetapi hanya mengenai
bagian laba yang dianggap berasal dari pendirian tetap tersebut"
ep
Penjelasan:
k

"Laba perusahaan disuatu Negara (JEPANG) hanya akan dikenakan pajak di


ah

Negara itu (JEPANG) kecuali perusahaan itu (JEPANG) menjalankan usahanya


R

si
di Negara lainnya (INDONESIA), melalui suatu pendirian tetap yang
berkedudukan di tempat tersebut (INDONESIA). Jika perusahaan (JEPANG)

ne
ng

menjalankan usahannya seperti yang dikatakan sebelumnya, laba dari


perusahaan itu (JEPANG) bisa dikenakan pajak di Negara lain itu

do
gu

(INDONESIA), tetapi hanya mengenai bagian laba yang dianggap berasal dari
pendirian tetap tersebut (INDONESIA)',
Bahwa mengacu pada ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
In
A

(P3B) di atas, Pemohon Banding merupakan Negara yang mempunyai


Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia yang
ah

lik

melakukan kegiatan-kegiatan terkait dengan Pasal 7 ayat 1 sehingga


Pengenaan Pajak Pemohon Banding sepenuhnya tunduk pada Tax Treaty yang
m

ub

telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pennerintah;


Kedudukan Tax Treaty di hadapan Undang-Undang Pajak Penghasilan;
ka

Bahwa terkait dengan UU Perjanjian Internasional (UU No. 24 Tahun 2000


ep

tentang Perjanjian Internasional):


ah

Pasal 1 ayat (1):


R

" Perjanjian Internasional adalah perjanjian, dalam bentuk dan nama tertentu,
es

yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta
M

ng

menimbulkan hak dan kewajiban dibidang hukum Publik;"


on

Halaman 7 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 1 ayat (2):
"Pengesahan adalah perbuatan hukum untuk mengikatkan diri pada suatu

ne
ng
perjanjian internasional dalam bentuk ratifikasi (ratification), aksesi (accession),
penerimaan (acceptance) dan penyetujuan (Approval)."
Pasal 4 ayat (1):

do
gu "Pemerintah Republik Indonesia membuat perjanjian internasional dengan satu
negara atau lebih, Organisasi internasional, subjek hukum internasional lain

In
A
berdasarkan kesepakatan dan Para pihak berkewajiban untuk melaksanakan
perjanjian tersebut dengan itikad baik."
ah

lik
Bahwa terkait dengan Pasal 32 A UU PPh:
Pasal 32A:
"Pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian dengan pemerintah negara
am

ub
lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan
pajak".
ep
Penjelasan Pasal 32A:
k

"Dalam Rangka peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan


ah

Negara lain, diperlukan suatu perangkat hukum yang berlaku khusus (Lex-
R

si
Spesialis) yang mengatur hak-hak pemajakan dari masing-masing Negara guna
memberiksan kepastian hukum dan menghindarkan pengenaan pajak berganda

ne
ng

serta mencegah pengelakan pajak. Adapun bentuk dan materinya mengacu


pada konvensi internasional dan ketentuan lainnya serta ketentuan perpajakan

do
gu

nasional masing-masing Negara."


Bahwa berdasarkan uraian di atas, kedudukan tax treaty adalah lex-specialis
dari UU PPh (Penjelasan Pasal 32 A UU PPh) dan apabila terjadi perbedaan
In
A

pengaturan antara UU PPh dan Tax Treaty, maka ketentuan dalam Tax Treaty
yang diberlakukan (Tax Treaty Superceeding Domestic Tax Laws);
ah

lik

Bahwa status hukum P3B (Tax Treaty) merupakan "lex specialis” dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, sehingga sesuai dengan
m

ub

Asas Hukum "Lex Specialis Derogat Lex Generalis" maka ketentuan yang diatur
dalam P3B (Tax Treaty) dapat mengesampingkan ketentuan yang diatur dalam
ka

peraturan perundang-undangan perpajakan;


ep

Bahwa Kantor Perwakilan Dagang Asing Pemohon Banding di Indonesia hanya


ah

sebagai Kantor Perwakilan Dagang Asing saja yang tidak melakukan kegiatan
R

usaha apapun dan tidak mendapatkan penghasilan. Kantor Perwakilan Dagang


es

yang berasal dari Negara-Negara yang mempunyai P3B dengan Indonesia


M

ng

karena dilindungi oleh P3B (Treaty Protection) dimana seperti telah


on

Halaman 8 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikemukakan sebelumnya, jika laba perusahaan luar negeri diperoleh dari

si
kegiatan usaha yang dilakukan tidak melalui BUT di Indonesia, maka Indonesia
tidak berhak memberlakukan pajak laba usaha tersebut;

ne
ng
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) Indonesia-Jepang yang berlaku, disebutkan:
Ketentuan P3B Indonesia - Japan (Tax Treaty);

do
gu Pasal 5 ayat 1:
"Pendirian Tetap" berarti suatu tempat usaha tertentu dimana seluruh atau

In
A
sebagian usaha suatu perusahaan dijalankan."
Pasal 5 ayat 4:
ah

lik
" Istilah "pendirian tetap" tidak termasuk:
a. Penggunaan fasilitas-fasilitas semata-mata dengan maksud untuk
menyimpan atau memamerkan barang-barang atau barang dagangan
am

ub
kepunyaan perusahaan.
b. Pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang dagangan
ep
kepunyaan perusahaan semata-mata dengan maksud untuk penyimpan
k

atau untuk pameran.


ah

c. Pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang dagangan


R

si
kepunyaan perusahaan semata-mata dengan maksud diolah oleh
perusahaan lain.

ne
ng

d. Pengurusan suatu tempat usaha tertentu semata-mata maksud untuk


melakukan pembelian barang-barang atau barang dagangan atau

do
gu

pengumpulan keterangan bagi keperluan perusahaan.


e. Pengurusan suatu tempat usaha tertentu semata-mata dengan maksud
untuk keperluan reklame, untuk pembelian keterangan-keterangan, untuk
In
A

penelitian ilmiah atau kegiatan kegiatan serupa yang bersifat persiapan atau
penunjang bagi perusahaan.
ah

lik

f. Pengurusan tempat usaha tertentu semata-mata untuk setiap kegiatan-


kegiatan gabungan dari yang disebut dalam sub ayat (a) sampai (c), asal
m

ub

saja keseluruhan kegiatan ditempat usaha tertentu itu bersifat persiapan


atau penunjang.
ka

Penjelasan:
ep

Istilah "Pendirian Tetap" tidak termasuk Pengurusan suatu tempat usaha


ah

tertentu semata-mata maksud untuk melakukan pembelian barang-barang atau


R

barang dagangan atau pengumpulan keterangan bagi keperluan perusahaan.


es

Bahwa mengacu pada ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda


M

ng

(P3B) di atas, dimana Kantor Perwakilan Dagang Asing di Indonesia hanya


on

Halaman 9 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam huruf a sampai e, maka

si
tidak akan menimbulkan adanya BUT;
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka:

ne
ng
Jumlah Penghasilan Kena Pajak menurut Surat Ketetapan Pajak sebesar:
SKPKB PPh Final Pasal 15
No : 00008/241/11/053/13 tanggal 06 November 2013;

do
guNo. Uraian
Wajib Pajak
Jumlah Rupiah Menurut

Fiskus
Pembahasan
Akhir (Disetujui)

In
A
1 Penghasilan Kena Pajak/ Dasar Pengenaan Pajak 0 309.993.245.272 0
2 PPh Pasal 15 Final yang Terutang 0 1.146.975.008 0
3 Kredit Pajak: 0
ah

lik
a. PPh ditanggung pemerintah 0 0 0
b. Setoran Masa 0 0 0
c. Surat Tagihan Pajak (pokok kurang bayar) 0 0 0
am

ub
d. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak… 0 0 0
e. Lain-lain 0 0 0
f. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak…. 0 0 0
g. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan 0 0 0
ep
k

4 Pajak yang tidak/kurang dibayar (17-18.e) 0 1.146.975.008 0


5 Sanksi Administrasi
ah

a.Bunga Pasal 13 (2) KUP 0 504.669.003 0


R

si
b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0 0 0
c. Bunga Pasal 13 (5) KUP 0 0 0
d. Kenaikan Pasal 13A KUP 0 0 0

ne
ng

e. Jumlah Sanksi Administrasi (a+b+c+d) 0 504.669.003 0


6 Jumlah PPh Yang Masih Harus Dibayar (4+5.e) 0 1.651.644.011 0

do
gu

Bahwa dengan demikian Penghasilan Kena Pajak menurut penghitungan


Pemohon Banding sebesar:
In
A

Jumlah Rupiah Menurut


No. Uraian SPT Menurut
Wajib Pajak
Wajib Pajak
ah

lik

1 Penghasilan Kena Pajak/ Dasar Pengenaan Pajak 0 0


2 PPh Pasal 15 Final yang Terutang 0 0
3 Kredit Pajak:
m

ub

a. PPh ditanggung pemerintah 0 0


b. Setoran Masa 0 0
ka

c. Surat Tagihan Pajak (pokok kurang bayar) 0 0


ep

d. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak… 0 0


e. Lain-lain 0 0
ah

f. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak…. 0 0


R

g. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan 0 0


es

4 Pajak yang tidak/kurang dibayar (17-18.e) 0 0


M

ng

5 Sanksi Administrasi:
on

Halaman 10 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a.Bunga Pasal 13 (2) KUP 0 0

R
b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0 0

si
c. Bunga Pasal 13 (5) KUP 0 0
d. Kenaikan Pasal 13A KUP 0 0

ne
ng
e. Jumlah Sanksi Administrasi (a+b+c+d) 0 0
6 Jumlah PPh Yang Masih Harus Dibayar (4+5.e) 0 0

do
gu Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-
74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016 yang telah berkekuatan

In
A
hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:
Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan
ah

lik
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-218/WPJ.07/2015 tanggal 28 Januari
2015, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Pajak Penghasilan Final Pasal 15 Masa Pajak Januari s.d. Desember
am

ub
2011 Nomor 00008/241/11/053/13 tanggal 6 November 2013 atas nama
BHLN Komatsu Logistics Corp., NPWP 02.058.321.7-053.000, beralamat di
ep
Jalan Raya Cakung Cilincing KM. 4, Rorotan, Jakarta Utara, 14140 sehingga
k

perhitungan sebagai berikut:


ah

Dasar Pengenaan Pajak Rp 0,00


R

si
Pajak Penghasilan Terutang Rp 0,00
Kredit Pajak Rp 0,00

ne
ng

PPh Kurang/(Lebih) Bayar Rp 0,00


Sanksi Administrasi Rp 0,00

do
Jumlah Yang Masih Harus Dibayar Rp 0,00
gu

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


In
A

hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-74048/PP/M.VIA/


27/2016 tanggal 6 September 2016 diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan
ah

lik

Kembali pada tanggal 26 September 2016, kemudian terhadapnya oleh


Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 25 November 2016 diajukan permohonan
m

ub

peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada


ka

tanggal 22 Desember 2016, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di


ep

Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 23 Desember 2016;


Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut
ah

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal


R

es

14 Februari 2017, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan


M

ng

on

Halaman 11 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawaban yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal

si
13 Maret 2017;
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta

ne
ng
alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

do
gu sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto

In
A
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka
permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
ah

lik
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
am

ub
I. Tentang Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali;
Bahwa Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.74048/PP/M.VIA/27/2016
ep
tanggal 6 September 2016 telah dibuat dengan tidak memperhatikan
k

ketentuan yuridis formal atau mengabaikan fakta yang menjadi dasar


ah

pertimbangan dalam koreksi yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali


R

si
(semula Terbanding), sehingga menghasilkan putusan yang tidak adil dan
tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Oleh

ne
ng

karenanya Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.74048/PP/M.VIA/


27/2016 tanggal 6 September 2016 diajukan Peninjauan Kembali

do
gu

berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e Undang-Undang Nomor 14 Tahun


2002 tentang Pengadilan Pajak:
“Permohonan Peninjauan Kembali dapat diajukan berdasarkan alasan
In
A

sebagai berikut:
e. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai
ah

lik

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;”


II. Tentang Formal Jangka Waktu Pengajuan Memori Peninjauan
m

ub

Kembali;
1. Bahwa Salinan Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.74048/PP/
ka

M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016, atas nama BHLN


ep

Komatsu Logistics Corp. (Termohon Peninjauan Kembali/semula


ah

Pemohon Banding), telah diberitahukan secara patut dan dikirimkan


R

oleh Pengadilan Pajak kepada Pemohon Peninjauan Kembali


es

(semula Terbanding) dan telah diterima oleh Pemohon Peninjauan


M

ng

Kembali (semula Terbanding) pada tanggal 28 September 2016


on

Halaman 12 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan lembar disposisi Direktorat Keberatan dan Banding

si
Nomor Agenda : 27022/umum.
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e dan Pasal 92 ayat (3)

ne
ng
juncto Pasal 1 angka 11 UU Pengadilan Pajak, maka pengajuan
Memori Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor:
Put.74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016 ini masih

do
gu dalam tenggang waktu yang diijinkan oleh Undang-Undang
Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya antara tenggang waktu

In
A
pengiriman/pemberitahuan Putusan Pengadilan Pajak tersebut
dengan Permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu
ah

lik
sebagaimana telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah Memori
Peninjauan Kembali ini diterima oleh Mahkamah Agung Republik
am

ub
Indonesia.
III. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Peninjauan Kembali;
ep
Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan Peninjauan
k

Kembali ini adalah:


ah

Koreksi Positif Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)


R

si
terhadap DPP PPh Pasal 15 Final Termohon Peninjauan Kembali (semula
Pemohon Banding) Masa Pajak Januari s.d. Desember 2011 sebesar

ne
ng

Rp309.993.245.272.723,00 yang tidak dipertahankan Majelis Hakim


Pengadilan Pajak;

do
gu

IV. Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali;


Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding)
membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor :
In
A

Put.74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016, maka dengan ini


menyatakan sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak tersebut,
ah

lik

karena pertimbangan hukum yang keliru dan telah mengabaikan fakta-


fakta hukum (rechtsfeit) dan peraturan perundang-undangan perpajakan
m

ub

yang berlaku dalam pemeriksaan banding di Pengadilan Pajak atau


setidak-tidaknya telah membuat suatu kekhilafan baik berupa error facti
ka

maupun error juris dalam membuat pertimbangan-pertimbangan


ep

hukumnya, sehingga pertimbangan hukum dan penerapan dasar hukum


ah

yang telah digunakan menjadi tidak tepat serta menghasilkan putusan


R

yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan


es

(contra legem), khususnya peraturan perundang-undangan perpajakan


M

ng

yang berlaku.
on

Halaman 13 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Bahwa pendapat Majelis Hakim Pengadilan Pajak atas sengketa
peninjauan kembali ini sebagaimana tertuang dalam putusan a quo,

ne
ng
antara lain berbunyi sebagai berikut:
Bahwa setelah mendengar keterangan dan memeriksa bukti yang
diajukan oleh para pihak, Majelis berpendapat sebagai berikut:

do
gu Bahwa berdasarkan Daftar Rincian Transaksi Komatsu Logistic Corp
yang disampaikan oleh Terbanding, terbukti bahwa transaksi impor

In
A
yang ditarik menjadi penghasilan Pemohon Banding adalah
merupakan transaksi impor barang yang dilakukan oleh Wajib Pajak
ah

lik
Indonesia yang termasuk dalam group Komatsu yang melakukan
impor barang dari group Komatsu Jepang termasuk kantor pusat
Pemohon Banding;
am

ub
Bahwa group Komatsu di Indonesia yang melakukan impor dari group
Komatsu di Jepang antara lain PT Komatsu Indonesia, PT Komatsu
ep
Undercarriage Indonesia, PT Komatsu Reman Indonesia, PT
k

Komatsu Remanufacturing Asia, PT Komatsu Patria Attatchment, PT


ah

Katsuhiro Indonesia, PT Hanken Indonesia, PT Meiwa Indonesia dan


R

si
PT United Tractor;
Bahwa menurut Majelis, adalah tidak wajar bila Pemohon Banding

ne
ng

melakukan usaha memperkenalkan dan memajukan pemasaran


barang-barangnya kepada group perusahaannya sendiri;

do
gu

Bahwa selain itu terbukti usaha pemasaran produk grup Komatsu


Indonesia kepada konsumen akhir di Indonesia sudah dilakukan oleh
perusahaan lain, yaitu Komatsu Marketing & Support Indonesia;
In
A

Bahwa laporan bulanan yang disampaikan Pemohon Banding kepada


Komatsu Logistic Corp Jepang juga tidak memuat adanya laporan
ah

lik

promosi yang dilakukan Pemohon Banding, melainkan hanya


memuat mengenai kondisi sosial, ekonomi dan politik di Indonesia
m

ub

serta potensi pesaing yang ada;


Bahwa berdasarkan uraian di atas, Majelis tidak dapat menerima dalil
ka

Terbanding yang menyatakan adanya kegiatan memperkenalkan dan


ep

memajukan pemasaran barang-barang group Komatsu Jepang yang


ah

dilakukan oleh Pemohon Banding;


R

Bahwa dengan demikian dalil Terbanding yang menjadi dasar untuk


es

menarik transaksi impor anggota group sebagai penghasilan


M

ng

Pemohon Banding, tidak terbukti;


on

Halaman 14 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa mengingat kegiatan Pemohon Banding terbukti hanya berupa
riset pemasaran, bukan promosi produk, maka menurut Majelis tidak

ne
ng
tepat apabila Pemohon Banding dikategorikan sebagai Kantor
Perwakilan Dagang Asing yang menjadi objek PPh Pasal 15 Final;
Bahwa karena Terbanding tidak dapat membuktikan adanya kegiatan

do
gu Pemohon Banding yang menimbulkan kewajiban perpajakan Pasal
15 Final, maka Majelis berketetapan koreksi Dasar Pengenaan Pajak

In
A
Penghasilan Pasal 15 Final sebesar Rp309.993.245.272,00 tidak
dapat dipertahankan;
ah

lik
2. Bahwa ketentuan perundang-undangan yang digunakan sebagai
dasar pengajuan Peninjauan Kembali dalam perkara a quo adalah
sebagai berikut:
am

ub
2. 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, antara lain mengatur:
ep
Pasal 1 angka 7:
k

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib


ah

Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan


R

si
penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan
Banding berdasarkan peraturan perundang-undangan

ne
ng

perpajakan yang berlaku;


Pasal 69 ayat (1):

do
gu

Alat bukti dapat berupa:


a. Surat atau tulisan;
b. Keterangan ahli;
In
A

c. Keterangan para saksi;


d. Pengakuan para pihak; dan/atau
ah

lik

e. Pengetahuan Hakim
Pasal 76:
m

ub

Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban


pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya
ka

pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti


ep

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1).


ah

Pasal 78:
R

Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian


es

pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan


M

ng

on

Halaman 15 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan

si
Hakim.
2. 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

ne
ng
Penghasilan Final Pasal 15 sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
(selanjutnya disebut UU PPh), antara lain mengatur:

do
gu Pasal 2 ayat (1) huruf c:
Yang menjadi Subjek Pajak adalah:

In
A
c. Bentuk usaha tetap.
Penjelasan Pasal 2 ayat (1):
ah

lik
Pengertian Subjek Pajak meliputi orang pribadi, warisan yang
belum terbagi sebagai satu kesatuan, badan, dan bentuk usaha
tetap.
am

ub
Pasal 2 ayat (5):
Yang dimaksud dengan bentuk usaha tetap adalah bentuk
ep
usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
k

bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak


ah

lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
R

si
waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan

ne
ng

usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat


berupa:

do
gu

a. Tempat kedudukan manajemen;


b. Cabang perusahaan;
c. Kantor perwakilan;
In
A

d. Gedung kantor;
e. Pabrik;
ah

lik

f. Bengkel;
g. Pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja
m

ub

pengeboran yang digunakan untuk eksplorasi


pertambangan;
ka

h. Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau


ep

kehutanan;
ah

i. Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;


R

j. Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau


es

oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam


M

ng

puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;


on

Halaman 16 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
k. Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang
kedudukannya tidak bebas;

ne
ng
l. Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang
menerima premi asuransi atau menanggung resiko di

do
gu Indonesia.
Penjelasan Pasal 2 ayat (5):

In
A
Suatu bentuk usaha tetap mengandung pengertian adanya
suatu tempat usaha (place of business) yaitu fasilitas yang
ah

lik
dapat berupa tanah dan gedung termasuk juga mesin-mesin
dan peralatan.
Tempat usaha tersebut bersifat permanen dan digunakan untuk
am

ub
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan dari orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal atau badan yang tidak didirikan
ep
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia.
k

Pengertian bentuk usaha tetap mencakup pula orang pribadi


ah

atau badan selaku agen yang kedudukannya tidak bebas yang


R

si
bertindak untuk dan atas nama orang pribadi atau badan yang
tidak bertempat tinggal atau tidak bertempat kedudukan di

ne
ng

Indonesia. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal atau


badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di

do
gu

Indonesia tidak dapat dianggap mempunyai bentuk usaha tetap


di Indonesia apabila orang pribadi atau badan dalam
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia
In
A

menggunakan agen, broker atau perantara yang mempunyai


kedudukan bebas, asalkan agen atau perantara tersebut dalam
ah

lik

kenyataannya bertindak sepenuhnya dalam rangka


menjalankan perusahaannya sendiri.
m

ub

Perusahaan asuransi yang didirikan dan bertempat kedudukan


di luar Indonesia dianggap mempunyai bentuk usaha tetap di
ka

Indonesia apabila perusahaan asuransi tersebut menerima


ep

pembayaran premi asuransi di Indonesia atau menanggung


ah

risiko di Indonesia melalui pegawai, perwakilan atau agennya di


R

Indonesia. Menanggung risiko di Indonesia tidak berarti bahwa


es

peristiwa yang mengakibatkan risiko tersebut terjadi di


M

ng

Indonesia. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pihak


on

Halaman 17 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggung bertempat tinggal, berada atau bertempat

si
kedudukan di Indonesia.
Pasal 5 ayat (1) huruf b:

ne
ng
Yang menjadi Objek Pajak bentuk usaha tetap adalah:
b. Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan,
penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang

do
gu sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh
bentuk usaha tetap di Indonesia;

In
A
Penjelasan Pasal 5 ayat (1) huruf b:
Berdasarkan ketentuan ini penghasilan kantor pusat yang
ah

lik
berasal dari usaha atau kegiatan, penjualan barang dan
pemberian jasa, yang sejenis dengan yang dilakukan oleh
bentuk usaha tetap dianggap sebagai penghasilan bentuk
am

ub
usaha tetap, karena pada hakekatnya usaha atau kegiatan
tersebut termasuk dalam ruang lingkup usaha atau kegiatan dan
ep
dapat dilakukan oleh bentuk usaha tetap.
k

Usaha atau kegiatan yang sejenis dengan usaha atau kegiatan


ah

bentuk usaha tetap, misalnya terjadi apabila sebuah bank di luar


R

si
Indonesia yang mempunyai bentuk usaha tetap di Indonesia,
memberikan pinjaman secara langsung tanpa melalui bentuk

ne
ng

usaha tetapnya kepada perusahaan di Indonesia.


Penjualan barang yang sejenis dengan yang dijual oleh bentuk

do
gu

usaha tetap, misalnya kantor pusat di luar negeri yang


mempunyai bentuk usaha tetap di Indonesia menjual produk
yang sama dengan produk yang dijual oleh bentuk usaha tetap
In
A

tersebut secara langsung tanpa melalui bentuk usaha tetapnya


kepada pembeli di Indonesia.
ah

lik

Pemberian jasa oleh kantor pusat yang sejenis dengan jasa


yang diberikan oleh bentuk usaha tetap, misalnya kantor pusat
m

ub

perusahaan konsultan di luar Indonesia memberikan konsultasi


yang sama dengan jenis jasa yang dilakukan bentuk usaha
ka

tetap tersebut secara langsung tanpa melalui bentuk usaha


ep

tetapnya kepada klien di Indonesia.


ah

Pasal 15:
R

Norma Penghitungan Khusus untuk menghitung penghasilan


es

netto dari Wajib Pajak tertentu yang tidak dapat dihitung


M

ng

on

Halaman 18 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) atau ayat (3)

si
ditetapkan Menteri Keuangan.
Penjelasan Pasal 15:

ne
ng
Untuk menghitung kesukaran dalam menghitung besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi golongan Wajib Pajak tertentu
tersebut, berdasarkan pertimbangan praktis atau sesuai dengan

do
gu kelaziman pengenaan pajak dalam bidang-bidang usaha
tersebut, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk

In
A
menetapkan Norma Penghitungan Khusus guna menghitung
besarnya penghasilan netto dari Wajib Pajak tertentu tersebut.
ah

lik
Pasal 16 ayat (3):
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak luar negeri yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu
am

ub
bentuk usaha tetap di Indonesia dalam suatu tahun pajak
dihitung dengan cara mengurangkan dari penghasilan
ep
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dengan
k

memperhatikan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) dengan


ah

pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)


R

si
dan ayat (3), Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, dan huruf e.

ne
ng

Pasal 32A:
Pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian dengan

do
gu

pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak


berganda dan pencegahan pengelakan pajak.
Penjelasan Pasal 32A:
In
A

Dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi dan


perdagangan dengan negara lain diperlukan suatu perangkat
ah

lik

hukum yang berlaku khusus (lex-spesialis) yang mengatur hak-


hak pemajakan dari masing-masing negara guna memberikan
m

ub

kepastian hukum dan menghindarkan pengenaan pajak


berganda serta mencegah pengelakan pajak. Adapun bentuk
ka

dan materinya mengacu pada konvensi internasional dan


ep

ketentuan lainnya serta ketentuan perpajakan nasional masing-


ah

masing negara.
R

es
M

ng

on

Halaman 19 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. 3. Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Jepang tentang Penghindaran Pajak Berganda dan

ne
ng
Pencegahan Pengelakan Pajak yang Berhubungan dengan
Pajak-Pajak atas Pendapatan.
Pasal 5 ayat (1):

do
gu Untuk tujuan Persetujuan ini, istilah "pendirian tetap" berarti
suatu tempat usaha tertentu dimana seluruh atau sebagian

In
A
usaha suatu perusahaan dijalankan.
Pasal 5 ayat (2):
ah

lik
Istilah "pendirian tetap" terutama meliputi:
(a) Suatu tempat ketatalaksanaan;
(b) Suatu cabang;
am

ub
(c) Suatu kantor;
(d) Suatu pabrik;
ep
(e) Suatu tempat kerja;
k

(f) Suatu pertanian atau perkebunan;


ah

(g) Suatu pertambangan, suatu sumur minyak atau gas, suatu


R

si
tempat penggalian atau tempat lainnya untuk pengembalian
sumber kekayaan alam.

ne
ng

Pasal 5 ayat (4):


Istilah "pendirian tetap" tidak dianggap termasuk:

do
gu

(a) Penggunaan fasilitas-fasilitas semata-mata dengan maksud


untuk menyimpan atau memamerkan barang-barang atau
barang dagangan kepunyaan perusahaan;
In
A

(b) Pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang


dagangan kepunyaan perusahaan semata-mata dengan
ah

lik

maksud untuk penyimpanan atau untuk pameran.


(c) Pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang
m

ub

dagangan kepunyaan perusahaan semata-mata dengan


maksud untuk diolah oleh perusahaan lain;
ka

(d) Pengurusan suatu tempat usaha tertentu semata-mata


ep

maksud untuk melakukan pembelian barang-barang atau


ah

barang dagangan atau untuk pengumpulan keterangan bagi


R

keperluan perusahaan.
es
M

ng

on

Halaman 20 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
(e) Pengurusan suatu tempat usaha tertentu semata-mata
dengan maksud untuk keperluan reklame, untuk pemberian

ne
ng
keterangan-keterangan, untuk penelitian ilmiah atau
kegiatan kegiatan serupa yang bersifat persiapan atau
penunjang bagi perusahaan.

do
gu (f) Pengurusan tempat usaha tertentu semata-mata untuk
setiap kegiatan-kegiatan gabungan dari yang disebut dalam

In
A
sub ayat (a) sampai (c), asal saja keseluruhan kegiatan
ditempat usaha tertentu itu bersifat persiapan atau
ah

lik
penunjang.
Pasal 7 ayat (1):
Laba perusahaan disuatu Negara hanya akan dikenakan pajak
am

ub
di Negara itu kecuali perusahaan itu menjalankan usahannya di
Negara lainnya, melalui suatu pendirian tetap yang
ep
berkedudukan disitu. Jika perusahaan menjalankan usahannya
k

seperti yang dikatakan sebelumnya, laba dari perusahaan itu


ah

bisa dikenakan pajak di Negara lain itu, tetapi hanya mengenai


R

si
bagian laba yang dianggap berasal dari pendirian tetap
tersebut.

ne
ng

2. 4. OECD MODEL 2008;


Pasal 5 ayat (1):

do
gu

For the purposes of this Convention, the term “permanent


establishment” means a fixed place of business through which
the business of an enterprise is wholly or partly carried on;
In
A

Pasal 5 ayat (2):


List of PE – positive definition:
ah

lik

1. Place of management;
2. Branch;
m

ub

3. Office;
4. Factory;
ka

5. Workshop;
ep

6. Mine, oil or gas well, quarry or any other place of extraction


ah

of natural resources;
R

es
M

ng

on

Halaman 21 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 5 ayat (4):
Tempat Usaha yang dikecualikan sebagai BUT/PE;

ne
ng
Suatu tempat usaha tidak dapat dikatakan sebagai Permanent
Etablishment terbatas pada kegiatan–kegiatan yang dirumuskan
dalam Pasal 5 ayat (4) yaitu:

do
gu 1. Penggunaan fasilitas–fasilitas yang semata-mata ditunjukan
untuk menympan atau memamerkan barang atau barang

In
A
dagangan milik kantor pusat yang terdapat di negara
domisili (selanjutnya disebut “perusahaan”);
ah

lik
2. Pengurusan suatu barang atau barang dagangan
kepunyaan perusahaan yang semata-mata ditujukan untuk
disimpan;
am

ub
3. Pengurusan suatu barang atau barang dagangan
kepunyaan perusahaan yang semata-mata ditujukan untuk
ep
diproses lebih lanjut oleh perusahaan lain;
k

4. Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata


ah

ditunjukan untuk melakukan pembelian barang atau barang


R

si
dagangan atau mengumpulkan informasi untuk keperluan
perusahaan;

ne
ng

5. Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata


ditunjukan untuk melakukan kegiatan yang bersifat

do
gu

persiapan atau penunjang;


6. Pengurusan suatu tempat tetap usaha yang semata-mata
ditunjukan untuk melakukan gabungan kegiatan seperti
In
A

yang disebutkan di atas sepanjang kegiatan-kegiatan


tersebut bersifat persiapan atau bersifat penunjang;
ah

lik

2. 5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


634/KMK.04/1994 tentang Norma Penghitungan Khusus
m

ub

Penghasilan Neto Bagi Wajib Pajak Luar Negeri yang


Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia;
ka

Konsideran, Menimbang:
ep

a. Bahwa sesuai dengan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 7


ah

Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan


R

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994, untuk menghitung


es

besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak tertentu


M

ng

on

Halaman 22 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perlu ditetapkan Norma Penghitungan Khusus tentang

si
Penghasilan neto;
b. Bahwa oleh karena itu dipandang perlu untuk menetapkan

ne
ng
Norma Penghitungan Khusus bagi Wajib Pajak luar negeri
yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia
dengan Keputusan Menteri Keuangan;

do
gu Pasal 1:
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan nilai ekspor bruto

In
A
adalah semua nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor
ah

lik
perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada
orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat
kedudukan di Indonesia;
am

ub
Pasal 2 ayat (1):
(1) Penghasilan neto dari Wajib Pajak luar negeri yang
ep
mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia
k

ditetapkan sebesar 1% (satu persen) dari nilai ekspor bruto;


ah

Pasal 3:
R

si
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Keputusan ini
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

ne
ng

2. 6. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-667/PJ./2001


tentang Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi

do
gu

Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor Perwakilan


Dagang di Indonesia;
Konsideran, Menimbang:
In
A

bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 3 Keputusan Menteri


Keuangan Nomor 634/KMK.04/1994 tentang Norma
ah

lik

Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi Wajib Pajak Luar


Negeri Yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang Di
m

ub

Indonesia, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal


Pajak tentang Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto
ka

Bagi Wajib Pajak Luar Negeri Yang Mempunyai Kantor


ep

Perwakilan Dagang Di Indonesia;


ah

Pasal 1:
R

Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud


es

dengan nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau


M

ng

imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri


on

Halaman 23 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia dari

si
penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang
berada atau bertempat kedudukan di Indonesia;

ne
ng
Pasal 2 ayat (1):
Penghasilan neto dari Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai
kantor perwakilan dagang di Indonesia ditetapkan sebesar 1%

do
gu (satu persen) dari nilai ekspor bruto;
2. 7. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-02/PJ.03/2008

In
A
tentangPenegasan atas Penerapan Norma Penghitungan
Khusus Penghasilan Neto Bagi Wajib Pajak Luar Negeri yang
ah

lik
Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang (Representative Office /
Liaison Office) di Indonesia;
Angka 3:
am

ub
Untuk KPD dari negara-negara mitra P3B dengan Indonesia,
maka besarnya tarif pajak yang terutang disesuaikan dengan
ep
tarif BRANCH PROFIT TAX dari suatu Bentuk Usaha Tetap
k

tersebut sebagaimana dimaksud dalam P3B terkait;


ah

Lampiran:
R

si
Tarif Branch Profit Tax (BRANCH PROFIT TAX) P3B Indonesia
dengan Negara Mitra (Jepang) : 10%;

ne
ng

2. 8. Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-279/PJ.312/2002


tentang PPh Final Bagi Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia;

do
gu

Angka 4 huruf b:
Meskipun kegiatan ekspor barang ke Indonesia dilakukan
secara tidak langsung melalui afiliasi yang berkedudukan di
In
A

negara yang berbeda dengan negara asal kantor pusat KPD,


pada dasarnya transaksi tersebut terjadi tidak terlepas dari
ah

lik

promosi yang telah dilakukan oleh kantor perwakilan dagang di


Indonesia sehingga transaksi tersebut merupakan bagian dari
m

ub

ekspor yang dilakukan oleh kantor pusat KPD dan terkena PPh
Final Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
ka

3. Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan


ep

yang berlaku dan berdasarkan hasil pemeriksaan sengketa banding


ah

di Pengadilan Pajak sebagaimana yang telah dituangkan dalam


R

Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.74048/PP/M.VIA/27/2016


es

tanggal 6 September 2016 serta berdasarkan penelitian atas


M

ng

dokumen-dokumen milik Termohon Peninjauan Kembali (semula


on

Halaman 24 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Banding) dan fakta-fakta yang nyata-nyata terungkap pada

si
persidangan, maka Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) menyatakan sangat keberatan dengan pendapat Majelis

ne
ng
Hakim Pengadilan Pajak sebagaimana diuraikan pada Butir V.1. di
atas dengan alasan sebagai berikut:
1) Bahwa yang menjadi pokok sengketa peninjauan kembali

do
gu adalah koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Terbanding) terhadap DPP PPh Pasal 15 Final Termohon

In
A
Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) Masa Pajak
Januari s.d. Desember 2011 sebesar Rp309.993.245.272,00
ah

lik
yang tidak dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak;
2) Bahwa koreksi a quo didasarkan pada status Termohon
Peninjauan Kembali sebagai Bentuk Usaha Tetap, yaitu kantor
am

ub
perwakilan dagang dari Komatsu Logistic Corp Jepang
sehingga omset Komatsu Logistic Corp Jepang yang berasal
ep
dari ekspor ke konsumen di Indonesia ditetapkan oleh Pemohon
k

Peninjauan Kembali menjadi objek PPh Pasal 15 Final bagi


ah

Termohon Peninjauan Kembali;


R

si
3) Bahwa dasar Pemohon Peninjauan Kembali menyatakan
Termohon Peninjauan Kembali merupakan Bentuk Usaha Tetap

ne
ng

adalah adanya fakta bahwa Termohon Peninjauan Kembali


memiliki Kantor Tetap; dan kegiatan yang dilakukan Termohon

do
gu

Peninjauan Kembali merupakan kegiatan yang sifatnya bukan


sekedar 'penunjang' dari kegiatan kantor pusat, melainkan
kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh kantor pusat;
In
A

4) Bahwa mengingat Termohon Peninjauan Kembali merupakan


Bentuk Usaha Tetap, maka Pemerintah Indonesia berhak untuk
ah

lik

melakukan pemajakan kepada Termohon Peninjauan Kembali;


5) Bahwa berdasarkan data PIB dan data di Portal Pertukaran
m

ub

Data Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Bea dan Cukai,


diketahui bahwa selama Tahun 2011 nilai ekspor bruto Komatsu
ka

Logistic Corp Jepang ke Indonesia adalah sebesar


ep

Rp309.993.245.272,00;
ah

6) Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor


R

634/KMK.04/1994 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak


es

Nomor 667/PJ./2001 diatur bahwa Penghasilan Neto dari Wajib


M

ng

on

Halaman 25 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pajak Luar Negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang

si
di Indonesia ditetapkan 1% (satu persen) dari nilai ekspor bruto;
7) Bahwa berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda

ne
ng
antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah
Jepang, tarif Branch Profit Tax adalah sebesar 10%, dengan
demikian jumlah Pajak yang terutang menjadi sebagai berikut:

do
gu

In
A
Bahwa penghitungan PPh Pasal 15 Final adalah:
Uraian DPP Tarif PPh Pasal 15
ah

lik
Objek PPh Rp309.993.245.272 0,37% Rp1.146.975.007
Pasal 15 Final
am

ub
8) Bahwa koreksi Pemohon Peninjauan Kembali tersebut
dibatalkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak dengan alasan
sebagaimana tercantum pada bagian Romawi V Nomor 1
ep
k

tersebut di atas;
9) Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak sependapat dengan
ah

R
kesimpulan dan putusan Majelis yang tidak dapat

si
mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali atas

ne
ng

DPP PPh Pasal 15 Final sebesar Rp309.993.245.272,00


dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Bahwa sengketa banding terjadi karena adanya perbedaan

do
gu

pendapat antara Pemohon Peninjauan Kembali dan


Termohon Peninjauan Kembali terkait status dari badan
In
A

hukum yang dijalankan Termohon Peninjauan Kembali.


b) Pemohon Peninjauan Kembali berpendapat bahwa
ah

Termohon Peninjauan Kembali merupakan Bentuk Usaha


lik

Tetap (BUT) dari Komatsu Logistic Corp Jepang.


Sehingga atas transaksi ekspor yang dilakukan Komatsu
m

ub

Logistic Corp Jepang ke wilayah Indonesia terutang PPh


Pasal 15 Final.
ka

ep

c) Sebaliknya, Termohon Peninjauan Kembali berpendapat


bahwa Termohon Peninjauan Kembali bukan merupakan
ah

Bentuk Usaha Tetap (BUT) dari Komatsu Logistic Corp


R

Jepang.
es
M

ng

on

Halaman 26 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Sehingga atas transaksi ekspor yang dilakukan Komatsu
Logistic Corp Jepang ke wilayah Indonesia tidak terutang

ne
ng
PPh Pasal 15 Final.
Bahwa dalam salah satu argumentasinya (sebagaimana
dikutip pada halaman 29 Putusan Pengadilan, paragraf 13);

do
gu Termohon Peninjauan Kembali menyebutkan “bahwa sesuai
Pasal 7 P3B Indonesia – Jepang, seharusnya yang menjadi

In
A
objek pemajakan di Indonesia adalah PT Komatsu
Indonesia;
ah

lik
d) Terhadap perbedaan pendapat sebagaimana disebutkan di
atas, Majelis Hakim menyatakan:
 Bahwa berdasarkan Daftar Rincian Transaksi Komatsu
am

ub
Logistic Corp Tahun 2011 yang disampaikan oleh
Pemohon Peninjauan Kembali, terbukti bahwa transaksi
ep
impor yang ditarik menjadi penghasilan Termohon
k

Peninjauan Kembali adalah merupakan transaksi impor


ah

barang yang dilakukan oleh Wajib Pajak Indonesia yang


R

si
termasuk dalam group Komatsu yang melakukan impor
barang dari group Komatsu Jepang termasuk kantor

ne
ng

pusat Termohon Peninjauan Kembali;


 Bahwa group Komatsu di Indonesia yang melakukan

do
gu

impor dari group Komatsu di Jepang antara lain PT


Komatsu Indonesia, PT Komatsu Undercarriage
In
Indonesia, PT Komatsu Reman Indonesia, PT Komatsu
A

Remanufacturing Asia, PT Komatsu Patria Attatchment,


PT Katsuhiro Indonesia, PT Hanken Indonesia, PT
ah

lik

Meiwa Indonesia dan PT United Tractor;


 Bahwa menurut Majelis, adalah tidak wajar bila
m

ub

Termohon Peninjauan Kembali melakukan usaha


memperkenalkan dan memajukan pemasaran barang-
ka

barangnya kepada group perusahaannya sendiri;


ep

 Bahwa selain itu terbukti usaha pemasaran produk grup


ah

Komatsu Indonesia kepada konsumen akhir di


R

Indonesia sudah dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu


es
M

Komatsu Marketing & Support Indonesia;


ng

on

Halaman 27 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa laporan bulanan yang disampaikan Termohon
Peninjauan Kembali kepada Komatsu Logistic Corp

ne
ng
Jepang juga tidak memuat adanya laporan promosi
yang dilakukan Termohon Peninjauan Kembali,
melainkan hanya memuat mengenai kondisi sosial,

do
gu ekonomi dan politik di Indonesia serta potensi pesaing
yang ada;

In
A
 Bahwa berdasarkan uraian di atas, Majelis tidak dapat
menerima dalil Pemohon Peninjauan Kembali yang
ah

lik
menyatakan adanya kegiatan memperkenalkan dan
memajukan pemasaran barang-barang group Komatsu
Jepang yang dilakukan oleh Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali;
 Bahwa dengan demikian dalil Pemohon Peninjauan
ep
Kembali yang menjadi dasar untuk menarik transaksi
k

impor anggota group sebagai penghasilan Termohon


ah

Peninjauan Kembali, tidak terbukti;


R

si
 Bahwa mengingat kegiatan Termohon Peninjauan

ne
Kembali terbukti hanya berupa riset pemasaran, bukan
ng

promosi produk, maka menurut Majelis tidak tepat


apabila Termohon Peninjauan Kembali dikategorikan

do
gu

sebagai Kantor Perwakilan Dagang Asing yang menjadi


objek PPh Pasal 15 Final;
In
 Bahwa karena Pemohon Peninjauan Kembali tidak
A

dapat membuktikan adanya kegiatan Termohon


Peninjauan Kembali yang menimbulkan kewajiban
ah

lik

perpajakan Pasal 15 Final, maka Majelis berketetapan


koreksi Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 15
m

ub

Final sebesar Rp309.993.245.272,00 tidak dapat


dipertahankan;
ka

ep

e) Selanjutnya, untuk menanggapi beberapa pernyataan dan


kesimpulan Majelis Hakim di atas; perlu disampaikan
ah

kembali beberapa penjelasan sebagai berikut:


R

es
M

ng

on

Halaman 28 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. Termohon Peninjauan Kembali memenuhi kriteria

si
sebagai Bentuk Usaha Tetap (BUT);
Bahwa berdasarkan data aplikasi SIDJP dapat diketahui

ne
ng
bahwa Termohon Peninjauan Kembali terdaftar pada
KPP Badan dan Orang Asing sejak tanggal 10 Juni
2002;

do
gu Bahwa Termohon Peninjauan Kembali telah melakukan
kewajiban perpajakan PPh Pasal 21, PPh Pasal 4 ayat

In
A
(2), PPh Pasal 23/26 s.d. Tahun Pajak 2015;
Bahwa Termohon Peninjauan Kembali terbukti
ah

lik
mempunyai tempat usaha di Jl Raya Cakung Cilincing
Km. 4, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara; dan oleh
Termohon Peninjauan Kembali bangunan tempat usaha
am

ub
dimaksud telah digunakan;
Bahwa berdasarkan penelitian terhadap data SIDJP
ep
[dalam hal ini berupa SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)],
k

diketahui bahwa Termohon Peninjauan Kembali dapat


ah

dipastikan mempunyai hak untuk memanfaatkan tempat


R

si
usahanya, mengingat Wajib Pajak telah membayar
sewa dan menyetorkan PPh Pasal 4 ayat (2) yang

ne
ng

terutang atas sewa di lokasi tersebut;


Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (5) UU

do
gu

PPh, diatur bahwa Kantor Perwakilan Dagang (KPD)


merupakan salah satu bentuk dari kantor perwakilan;
dan kantor perwakilan termasuk dalam definisi Bentuk
In
A

Usaha Tetap atau BUT;


Bahwa merujuk ketentuan Pasal 5 ayat (1) OECD
ah

lik

Model, Ahmad Khan menyebutkan kondisi-kondisi yang


harus dipenuhi agar dapat terbentuk suatu PE
m

ub

(Permanent Establishment) meliputi:


 Adanya tempat usaha (place of business test);
ka

 Tempat usaha tersebut didirikan di suatu lokasi


ep

tertentu (location test);


ah

 Subjek pajak harus mempunyai hak untuk


R

memanfaatkan tempat usaha tersebut (right use test);


es
M

ng

on

Halaman 29 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
 Penggunaan tempat usaha tersebut harus bersifat

si
permanen atau dalam waktu yang melebihi periode

ne
ng
waktu tertentu (permanent test);
 Kegiatan yang dilakukan melalui tempat usaha

do
tersebut harus merupakan kegiatan usaha
gu sebagaimana pengertian kegiatan usaha yang diatur
dalam undang-undang domestik maupun perjanjian

In
A
penghindaran pajak berganda (business activity test).
(Darussalam, John Hutagaol, Danny Septriadi, Konsep
ah

lik
dan Aplikasi Perpajakan Internasional, 2010, hal 90)
Bahwa penggunaan tempat usaha oleh Termohon
Peninjauan Kembali bersifat permanen atau dalam
am

ub
waktu yang melebihi periode waktu tertentu; hal ini
terbukti dari aktivitas Termohon Peninjauan Kembali
ep
yang tidak bersifat sementara (temporary) dan dilakukan
k

terus menerus (indefinetely continuing);


ah

Bahwa kegiatan yang dilakukan Termohon Peninjauan


R

si
Kembali melalui tempat usaha merupakan kegiatan
usaha, yakni mempromosikan produk. Kegiatan promosi

ne
ng

yang Termohon Peninjauan Kembali lakukan selama


Tahun 2011 telah mendatangkan manfaat, terbukti

do
gu

dengan adanya ekspor ke Indonesia;


Bahwa menanggapi pernyataan Termohon Peninjauan
In
Kembali bahwa dirinya bukan BUT namun berdasarkan
A

Surat Keterangan Terdaftar berstatus sebagai BHLN,


Pemohon Peninjauan Kembali menyampaikan
ah

lik

penjelasan sebagai berikut:


 Bahwa konsep Badan Hukum Luar Negeri (BHLN)
m

ub

adalah merujuk pada badan-badan hukum yang


didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
ka

Indonesia.
ep

 Bahwa Termohon Peninjauan Kembali merupakan


ah

representasi dari Komatsu Logistics Corporation di


R

Indonesia untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan


es
M

di Indonesia.
ng

on

Halaman 30 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
 Bahwa sebagai representasi dari Komatsu Logistics

si
Corporation, pada prinsipnya Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali merupakan satu kesatuan dengan induknya,
sehingga dapat dikatakan bahwa Termohon
Peninjauan Kembali merupakan suatu bagian dari

do
gu badan hukum yang tidak didirikan di Indonesia
(BHLN).

In
A
 Bahwa apabila dalam posisinya sebagai representasi
dari Komatsu Logistics Corporation, Termohon
ah

lik
Peninjauan Kembali memenuhi persyaratan yang
diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat (5) UU PPh,
maka menurut ketentuan tersebut Termohon
am

ub
Peninjauan Kembali merupakan BHLN yang
memenuhi syarat sebagai BUT, sehingga telah dapat
ep
ditetapkan sebagai BUT dan kewajiban
k

perpajakannya mengikuti ketentuan perpajakan yang


ah

berlaku untuk BUT.


R

si
II. Termohon Peninjauan Kembali tidak termasuk
dalam suatu tempat usaha yang tidak dianggap PE

ne
ng

(Permanent Establishment);
Bahwa terkait dengan alasan Termohon Peninjauan

do
gu

Kembali yang menyatakan bahwa dirinya bukan BUT;


karena sesuai dengan Pasal 5 ayat (4) huruf e P3B
In
Indonesia-Jepang yang bersangkutan hanya
A

menjalankan usaha bersifat penunjang dan persiapan;


Pemohon Peninjauan Kembali berpendapat sebagai
ah

lik

berikut:
Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (4) huruf e P3B
m

ub

Indonesia - Jepang, dijelaskan bahwa yang dikecualikan


dari pengertian Bentuk Usaha Tetap (permanent
ka

establishment adalah kegiatan yang bersifat persiapan


ep

atau penunjang (preparatory or auxiliary) untuk


ah

kepentingan perusahaan;
R

Bahwa aktivitas Termohon Peninjauan Kembali, yakni


es

mempromosikan produk Komatsu Logistics Corporation


M

ng

bukanlah aktivitas penunjang dan tidak bersifat


on

Halaman 31 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sementara, karena telah berlangsung selama bertahun-

si
tahun dan kegiatan promosi yang dilakukan Termohon
Peninjauan Kembali berkontribusi dalam menciptakan

ne
ng
laba/penjualan Komatsu Logistics Corporation terbukti
dengan terealisasinya ekspor barang dari Jepang ke
Indonesia secara berkelanjutan (dalam kasus ini

do
gu direpresentasikan dengan realisasi ekspor dari Tahun
2004 sampai dengan 2012);

In
A
Bahwa bagian kegiatan yang dilakukan oleh Termohon
Peninjauan Kembali tersebut merupakan hal yang
ah

lik
penting bagi perusahaan secara keseluruhan dan
mencerminkan atau sama dengan kegiatan perusahaan
(kantor pusat) yaitu melakukan fungsi marketing yaitu
am

ub
melaksanakan promosi atas produk Komatsu Logistics
Corporation, sehingga dengan demikian dapat
ep
disimpulkan terdapat suatu usaha yang dilakukan di
k

Indonesia berupa adanya tempat kedudukan


ah

managemen (a place of management), merupakan


R

si
suatu cabang (a branch), serta terdapat suatu kantor
(an office);

ne
ng

Bahwa dengan demikian, aktivitas Termohon


Peninjauan Kembali tidak termasuk dalam suatu tempat

do
gu

usaha tidak dianggap PE sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 ayat (4) huruf e P3B Indonesia – Jepang
ataupun Commentary Pasal 5 ayat (4) OECD Model;
In
A

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat


disimpulkan bahwa Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik

merupakan Bentuk Usaha Tetap (BUT), baik


berdasarkan ketentuan domestic (UU PPh) maupun
m

ub

OECD Model dan P3B; karena terbukti mempunyai


tempat usaha, tempat usaha tersebut didirikan di suatu
ka

lokasi tertentu, subjek pajak mempunyai hak untuk


ep

memanfaatkan tempat usaha, penggunaan tempat


ah

usaha bersifat permanen, dan kegiatan yang dilakukan


R

melalui tempat usaha merupakan kegiatan usaha, serta


es

aktivitas Wajib Pajak bukan penunjang dan tidak bersifat


M

ng

sementara;
on

Halaman 32 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
III. Hak Pemajakan Berdasarkan P3B;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 32A UU Pajak

ne
ng
Penghasilan diatur bahwa Pemerintah berwenang untuk
melakukan perjanjian dengan pemerintah negara lain
dalam rangka penghindaran pajak berganda dan

do
gu pencegahan pengelakan pajak.
Dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi dan

In
A
perdagangan dengan negara lain diperlukan suatu
perangkat hukum yang berlaku khusus (lexspesialist)
ah

lik
yang mengatur hak-hak pemajakan dari masing-masing
negara guna memberikan kepastian hukum dan
menghindarkan pengenaan pajak berganda serta
am

ub
mencegah pengelakan pajak. Adapun bentuk dan
materinya mengacu pada konvensi internasional dan
ep
ketentuan lainnya serta ketentuan perpajakan nasional
k

masing-masing negara;
ah

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) P3B


R

si
Indonesia - Jepang, diatur bahwa laba perusahaan dari
salah satu Negara hanya akan dikenakan pajak di

ne
ng

Negara domisili perusahaan tersebut, kecuali


perusahaan tersebut menjalankan usaha di Negara

do
gu

lainnya (Negara sumber) melalui suatu Bentuk Usaha


Tetap, tetapi hanya bagian laba yang berasal dari suatu
bentuk usaha tetap tersebut;
In
A

Bahwa mengingat treaty partner dalam kasus Termohon


Peninjauan Kembali adalah Jepang, maka pengenaan
ah

lik

pajak atas active income oleh Indonesia dilakukan


apabila Wajib Pajak dalam menjalankan usahanya di
m

ub

Indonesia melalui suatu Bentuk Usaha Tetap;


IV. Pengenaan PPh Pasal 15 UU PPh;
ka

Bahwa berdasarkan fungsi, tugas dan aktivitas yang


ep

dilakukan serta dokumen perijinan, dapat diketahui


ah

bahwa Termohon Peninjauan Kembali merupakan


R

perwakilan perusahaan perdagangan asing, dan


es

merupakan BUT baik berdasarkan ketentuan domestik


M

ng

on

Halaman 33 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UU PPh maupun OECD Model dan P3B Indonesia -

si
Jepang;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat

ne
ng
(5) UU PPh, bahwa termasuk dalam pengertian Subjek
Pajak adalah Bentuk Usaha Tetap (BUT) yaitu bentuk
usaha yang dipergunakan oleh Subjek Pajak Luar

do
gu Negeri untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa salah satunya

In
A
kantor perwakilan;
Bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) P3B Indonesia -
ah

lik
Jepang, ditegaskan bahwa laba perusahaan dari salah
satu Negara hanya akan dikenakan pajak di Negara
domisili perusahaan tersebut, kecuali perusahaan
am

ub
tersebut menjalankan usaha di Negara lainnya (Negara
sumber) melalui suatu Bentuk Usaha Tetap. Jika
ep
perusahaan dimaksud menjalankan usahanya melalui
k

suatu Bentuk Usaha Tetap, maka laba dari perusahaan


ah

tersebut bisa dikenakan pajak di Negara lainnya


R

si
(Negara sumber), tetapi hanya bagian laba yang berasal
dari suatu bentuk usaha tetap yang dimaksudkan;

ne
ng

Bahwa penghasilan netto Termohon Peninjauan


Kembali tidak dapat dihitung berdasarkan ketentuan

do
gu

Pasal 16 ayat (1) atau ayat (3) UU PPh, karena


Termohon Peninjauan Kembali tidak melakukan kontrak
perjanjian jual beli secara langsung dan tidak mencatat
In
A

penghasilan yang diperolehnya; sehingga penghasilan


neto Termohon Peninjauan Kembali dihitung
ah

lik

berdasarkan ketentuan Pasal 15;


Bahwa ketentuan Pasal 15 UU PPh mengatur:
m

ub

"Norma Penghitungan Khusus untuk menghitung


penghasilan netto dari Wajib Pajak tertentu yang tidak
ka

dapat dihitung berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1)


ep

atau ayat (3) ditetapkan Menteri Keuangan;"


ah

Bahwa Penjelasan Pasal 15 UU PPh sebagai berikut:


R

"Ketentuan ini mengatur tentang Norma Penghitungan


es

Khusus untuk golongan Wajib Pajak tertentu, antara


M

ng

lain perusahaan pelayaran atau penerbangan


on

Halaman 34 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
internasional,perusahaan asuransi luar negeri,

si
perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas
bumi,perusahaan dagang asing, perusahaan yang

ne
ng
melakukan investasi dalam bentuk bangun-guna-
serah ("build, operate, and transfer").
Untuk menghitung kesukaran dalam menghitung

do
gu besarnya Penghasilan Kena Pajak bagigolongan Wajib
Pajak tertentu tersebut, berdasarkan pertimbangan

In
A
praktis atau sesuai dengan kelaziman pengenaan pajak
dalam bidang-bidang usaha tersebut, Menteri Keuangan
ah

lik
diberi wewenang untuk menetapkan Norma
Penghitungan Khusus guna menghitung besarnya
penghasilan netto dari Wajib Pajak tertentu tersebut."
am

ub
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
ep
634/KMK.04/1994 dan Keputusan Direktur Jenderal
k

Pajak Nomor 667/PJ./2001 diatur bahwa Penghasilan


ah

neto dari Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai


R

si
kantor perwakilan dagang di Indonesia ditetapkan
sebesar 1% (satu persen) dari nilai ekspor bruto;

ne
ng

Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Surat Edaran


Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-2/PJ.03/2008 diatur

do
gu

bahwa "Untuk KPD dari negara-negara mitra P3B


dengan Indonesia, maka besarnya tarif pajak yang
terutang disesuaikan dengan tarif BRANCH PROFIT
In
A

TAX dari suatu Bentuk Usaha Tetap tersebut


sebagaimana dimaksud dalam P3B terkait";
ah

lik

Bahwa sesuai penegasan dalam Surat Direktur Jenderal


Pajak Nomor S-279/PJ.312/2002 tanggal 26 Maret 2002
m

ub

tentang PPh Final Kantor Perwakilan Dagang di


Indonesia menyatakan bahwa meskipun kegiatan
ka

ekspor barang ke Indonesia dilakukan secara tidak


ep

langsung melalui afiliasi yang berkedudukan di negara


ah

yang berbeda dengan negara asal Kantor Pusat KPD,


R

pada dasarnya transaksi tersebut terjadi tidak terlepas


es

dari promosi yang telah dilakukan oleh KPD di


M

ng

Indonesia sehingga transaksi tersebut merupakan


on

Halaman 35 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagian dari ekspor yang dilakukan oleh kantor pusat

si
KPD di Indonesia dan dikenakan PPh Final Pasal 15.
Bahwa tarif BRANCH PROFIT TAX dalam P3B

ne
ng
Indonesia - Jepang adalah sebesar 10%; dengan
demikian tarif PPh Final Pasal 15 yang terutang adalah
sebagai berikut:

do
gu

In
A
Bahwa penghitungan PPh Pasal 15 Final adalah:
ah

Uraian DPP Tarif PPh Pasal 15

lik
Objek PPh Pasal Rp309.993.245.272 0,37% Rp1.146.975.007
15 Final
am

ub
V. Kesimpulan;
Berdasarkan beberapa uraian penjelasan di atas, dapat
ep
disimpulkan bahwa pengenaan PPh Final Pasal 15
k

terhadap Termohon Peninjauan Kembali telah sesuai


ah

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


R

si
perpajakan yang berlaku;
f) Bahwa berdasarkan hasil print out Data Master File

ne
ng

Nasional yang diperoleh dari Aplikasi Portal DJP, diketahui


beberapa fakta sebagai berikut:

do
gu

 Dalam data identitas Termohon Peninjauan Kembali


NPWP : 02.058.321.7-053.000 disebutkan bahwa status
In
Badan Hukum Termohon Peninjauan Kembali adalah
A

Bentuk Usaha Tetap (BUT).


Dari data tersebut juga diketahui bahwa Termohon
ah

lik

Peninjauan Kembali terlibat dalam melakukan promosi


penjualan dan pengembangan suatu produk baru, baik
m

ub

secara langsung ataupun secara tidak langsung,


diantaranya melalui riset ataupun penelitian yang
ka

dilakukannya.
ep

Fakta ini juga menunjukkan bahwa Termohon Peninjauan


ah

Kembali menjalankan fungsi riset and development yang


R

seharusnya dilakukan oleh Komatsu Logistic Corp


es

Jepang.
M

ng

on

Halaman 36 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) P3B Indonesia –
Jepang, disebutkan bahwa suatu tempat usaha tertentu

ne
ng
yang menjalankan seluruh atau sebagian usaha dari
suatu perusahaan termasuk dalam pengertian
Permanent Etablishment atau BUT.

do
gu  Dalam data identitas PT Komatsu Indonesia NPWP :
0.060.100.3-092.000 sangat jelas disebutkan bahwa

In
A
status Badan Hukum dari PT Komatsu Indonesia adalah
Perseroan Terbatas (PT) dan bukan Bentuk Usaha Tetap
ah

lik
(BUT).
Fakta ini menunjukkan bahwa salah satu argumentasi
yang disampaikan Termohon Peninjauan Kembali
am

ub
(sebagaimana dikutip pada halaman 29 Putusan
Pengadilan, paragraf 13); bahwa sesuai Pasal 7 P3B
ep
Indonesia – Jepang, seharusnya yang menjadi objek
k

pemajakan di Indonesia adalah PT Komatsu Indonesia;


ah

adalah argumentasi yang tidak benar.


R

si
Karena PT Komatsu Indonesia merupakan suatu entitas
yang berdiri sendiri dan bukan merupakan BUT dari

ne
ng

Komatsu Logistic Corp Jepang.


 Adapun dalam data identitas PT Komatsu Marketing and

do
gu

Support Indonesia NPWP : 02.414.438.8-056.000


disebutkan bahwa Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) dari
In
PT Komatsu Marketing and Support Indonesia adalah
A

Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan


Lainnya; dan bukan jasa marketing.
ah

lik

Fakta ini menunjukkan bahwa argumentasi yang


disampaikan Termohon Peninjauan Kembali
m

ub

(sebagaimana dikutip pada halaman 29 Putusan


Pengadilan, paragraf 14): bahwa kegiatan atau urusan
ka

promosi atas produk dari Komatsu Logistic Corp Jepang


ep

telah dilakukan oleh PT Komatsu Marketing and Support


ah

Indonesia adalah argumentasi tidak benar.


R

Meskipun dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT


es

Komatsu Marketing and Support Indonesia dimungkinkan


M

ng

membayarkan biaya promosi; tetapi biaya promosi


on

Halaman 37 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut tentunya hanya atas produk yang dipasarkan

si
atau diperdagangkan oleh PT Komatsu Marketing and
Support Indonesia sendiri; dan tidak terkait dengan

ne
ng
seluruh produk Komatsu Logistic Corp Jepang yang
dipasarkan di Indonesia.
Adanya promosi tersebut juga seharusnya dibuktikan

do
gu terlebih dahulu kebenarannya.
Faktanya, dalam persidangan tidak pernah dibuktikan

In
A
adanya fungsi pemasaran atas produk Komatsu Logistic
Corp Jepang di Indonesia yang dilakukan oleh PT
ah

lik
Komatsu Marketing and Support Indonesia.
g) Menurut Pemohon Peninjauan Kembali, adanya beberapa
data dan fakta sebagaimana disebutkan pada uraian di
am

ub
atas, seharusnya menjadi salah satu pertimbangan Majelis
Hakim dalam mengambil kesimpulan dan putusan.
ep
Karena pengabaian terhadap data dan fakta dimaksud
k

bertentangan dengan hukum pembuktian sebagaimana


ah

diamanatkan dalam ketentuan Pasal 69 ayat (1), Pasal 76,


R

si
dan Pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak.

ne
ng

h) Dalam salah satu dasar pertimbangannya, Majelis Hakim


menyatakan:

do
gu

Bahwa menurut Majelis, adalah tidak wajar bila Termohon


Peninjauan Kembali melakukan usaha memperkenalkan
dan memajukan pemasaran barang-barangnya kepada
In
A

group perusahaannya sendiri;


Bahwa selain itu terbukti usaha pemasaran produk grup
ah

lik

Komatsu Indonesia kepada konsumen akhir di Indonesia


sudah dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu Komatsu
m

ub

Marketing & Support Indonesia;


Bahwa laporan bulanan yang disampaikan Termohon
ka

Peninjauan Kembali kepada Komatsu Logistic Corp Jepang


ep

juga tidak memuat adanya laporan promosi yang dilakukan


ah

Termohon Peninjauan Kembali, melainkan hanya memuat


R

mengenai kondisi sosial, ekonomi dan politik di Indonesia


es

serta potensi pesaing yang ada;


M

ng

on

Halaman 38 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
i) Menanggapi dasar pertimbangan Majelis Hakim tersebut di
atas, dapat disampaikan beberapa penjelasan sebagai

ne
ng
berikut:
 Telah dijelaskan sebelumnya bahwa berdasarkan data
identitas Termohon Peninjauan Kembali NPWP :

do
gu 02.058.321.7-053.000 diketahui bahwa Termohon
Peninjauan Kembali terlibat dalam melakukan promosi

In
A
penjualan dan pengembangan suatu produk baru, baik
secara langsung ataupun secara tidak langsung,
ah

lik
diantaranya melalui riset ataupun penelitian yang
dilakukannya.
Fakta ini juga menunjukkan bahwa Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali menjalankan fungsi riset and development yang
seharusnya dilakukan oleh Komatsu Logistic Corp
ep
Jepang.
k

Dan menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) P3B Indonesia –


ah

Jepang, disebutkan bahwa suatu tempat usaha tertentu


R

si
yang menjalankan seluruh atau sebagian usaha dari
suatu perusahaan termasuk dalam pengertian

ne
ng

Permanent Etablishment atau BUT.


 Sedangkan dari data identitas PT Komatsu Marketing

do
gu

and Support Indonesia NPWP : 02.414.438.8-056.000


diketahui bahwa Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) dari
In
PT Komatsu Marketing and Support Indonesia adalah
A

Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan


Lainnya; dan bukan jasa marketing.
ah

lik

Fakta ini menunjukkan bahwa PT Komatsu Marketing


and Support Indonesia tidak bergerak dalam bidang
m

ub

usaha jasa pemasaran (marketing), tetapi bergerak


dalam bidang usaha perdagangan.
ka

Apabila dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT


ep

Komatsu Marketing and Support Indonesia


ah

membayarkan biaya promosi; maka biaya promosi


R

tersebut tentunya hanya atas produk yang dipasarkan


es

atau diperdagangkan oleh PT Komatsu Marketing and


M

ng

Support Indonesia sendiri; dan tidak terkait dengan


on

Halaman 39 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh produk Komatsu Logistic Corp Jepang yang

si
dipasarkan di Indonesia.
Adanya promosi tersebut juga seharusnya dibuktikan

ne
ng
terlebih dahulu kebenarannya.
Selain itu, dalam persidangan tidak pernah dibuktikan
adanya fungsi pemasaran atas produk Komatsu Logistic

do
gu Corp Jepang di Indonesia yang dilakukan oleh PT
Komatsu Marketing and Support Indonesia.

In
A
10) Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas maka Pemohon
Peninjauan Kembali mengajukan permohonan peninjauan
ah

lik
kembali ke Mahkamah Agung dengan alasan sebagai berikut:
a) Bahwa menurut Pemohon Peninjauan Kembali, kesimpulan
dan putusan Majelis bertentangan dengan data dan fakta
am

ub
yang disebutkan dalam Master File Nasional Wajib Pajak.
Dari hasil print out Data Master File Nasional yang diperoleh
ep
dari Aplikasi Portal DJP atas nama Termohon Peninjauan
k

Kembali, NPWP : 02.058.321.7-053.000 – disebutkan


ah

bahwa status Badan Hukum Termohon Peninjauan Kembali


R

si
adalah Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Dari data tersebut juga diketahui bahwa Termohon

ne
ng

Peninjauan Kembali terlibat dalam melakukan promosi


penjualan dan pengembangan suatu produk baru, baik

do
gu

secara langsung ataupun secara tidak langsung,


diantaranya melalui riset ataupun penelitian yang
dilakukannya.
In
A

Menurut Pemohon Peninjauan Kembali fakta ini juga


menunjukkan bahwa Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik

menjalankan fungsi riset and development yang seharusnya


dilakukan oleh Komatsu Logistic Corp Jepang.
m

ub

Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) P3B Indonesia –


Jepang, disebutkan bahwa suatu tempat usaha tertentu
ka

yang menjalankan seluruh atau sebagian usaha dari suatu


ep

perusahaan termasuk dalam pengertian Permanent


ah

Etablishment atau BUT.


R

es
M

ng

on

Halaman 40 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Menurut Pemohon Peninjauan Kembali, adanya data dan

si
fakta sebagaimana disebutkan di atas, seharusnya menjadi
salah satu pertimbangan Majelis Hakim dalam mengambil

ne
ng
kesimpulan dan putusan.
Karena pengabaian terhadap data dan fakta dimaksud
bertentangan dengan hukum pembuktian sebagaimana

do
gu diamanatkan dalam ketentuan Pasal 69 ayat (1), Pasal 76,
dan Pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

In
A
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
c) Selain itu, terbukti bahwa Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik
telah mempunyai tempat usaha di Jl Raya Cakung Cilincing
Km.4, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara; dimana oleh
Termohon Peninjauan Kembali bangunan tempat usaha
am

ub
tersebut telah digunakan;
Bahwa berdasarkan penelitian terhadap data SIDJP [dalam
ep
hal ini berupa SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)], diketahui
k

bahwa Termohon Peninjauan Kembali dapat dipastikan


ah

mempunyai hak untuk memanfaatkan tempat usahanya,


R

si
mengingat Wajib Pajak telah membayar sewa dan
menyetorkan PPh Pasal 4 ayat (2) yang terutang atas sewa

ne
ng

di lokasi tersebut;
d) Artinya, berdasarkan fungsi, tugas, aktivitas yang dilakukan

do
gu

serta dokumen perijinan, dapat diketahui bahwa Termohon


Peninjauan Kembali merupakan perwakilan perusahaan
perdagangan asing, dan merupakan BUT baik berdasarkan
In
A

ketentuan domestik UU PPh maupun OECD Model dan P3B


Indonesia - Jepang;
ah

lik

e) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (5)


UU PPh, bahwa termasuk dalam pengertian Subjek Pajak
m

ub

adalah Bentuk Usaha Tetap (BUT) yaitu bentuk usaha yang


dipergunakan oleh Subjek Pajak Luar Negeri untuk
ka

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia,


ep

yang dapat berupa salah satunya kantor perwakilan;


ah

f) Bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) P3B Indonesia -


R

Jepang, ditegaskan bahwa laba perusahaan dari salah satu


es

Negara hanya akan dikenakan pajak di Negara domisili


M

ng

perusahaan tersebut, kecuali perusahaan tersebut


on

Halaman 41 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjalankan usaha di Negara lainnya (Negara sumber)

si
melalui suatu Bentuk Usaha Tetap. Jika perusahaan
dimaksud menjalankan usahanya melalui suatu Bentuk

ne
ng
Usaha Tetap, maka laba dari perusahaan tersebut bisa
dikenakan pajak di Negara lainnya (Negara sumber), tetapi
hanya bagian laba yang berasal dari suatu bentuk usaha

do
gu tetap yang dimaksudkan;
g) Bahwa penghasilan netto Termohon Peninjauan Kembali

In
A
tidak dapat dihitung berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat
(1) atau ayat (3) UU PPh, karena Termohon Peninjauan
ah

lik
Kembali tidak melakukan kontrak perjanjian jual beli secara
langsung dan tidak mencatat penghasilan yang
diperolehnya; sehingga penghasilan neto Termohon
am

ub
Peninjauan Kembali dihitung berdasarkan ketentuan Pasal
15;
ep
h) Bahwa ketentuan Pasal 15 UU PPh mengatur:
k

"Norma Penghitungan Khusus untuk menghitung


ah

penghasilan netto dari Wajib Pajak tertentu yang tidak dapat


R

si
dihitung berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) atau ayat
(3) ditetapkan Menteri Keuangan"

ne
ng

i) Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Keputusan Menteri


Keuangan Republik Indonesia Nomor 634/KMK.04/1994

do
gu

dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor


667/PJ./2001 diatur bahwa Penghasilan neto dari Wajib
Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan
In
A

dagang di Indonesia ditetapkan sebesar 1% (satu persen)


dari nilai ekspor bruto;
ah

lik

j) Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Surat Edaran Direktur


Jenderal Pajak Nomor SE-2/PJ.03/2008 diatur bahwa
m

ub

"Untuk KPD dari negara-negara mitra P3B dengan


Indonesia, maka besarnya tarif pajak yang terutang
ka

disesuaikan dengan tarif BRANCH PROFIT TAX dari suatu


ep

Bentuk Usaha Tetap tersebut sebagaimana dimaksud


ah

dalam P3B terkait";


R

k) Bahwa sesuai penegasan dalam Surat Direktur Jenderal


es

Pajak Nomor S-279/PJ.312/2002 tanggal 26 Maret 2002


M

ng

tentang PPh Final Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia


on

Halaman 42 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan bahwa meskipun kegiatan ekspor barang ke

si
Indonesia dilakukan secara tidak langsung melalui afiliasi
yang berkedudukan di negara yang berbeda dengan negara

ne
ng
asal kantor pusat KPD, pada dasarnya transaksi tersebut
terjadi tidak terlepas dari promosi yang telah dilakukan oleh
KPD di Indonesia sehingga transaksi tersebut merupakan

do
gu bagian dari ekspor yang dilakukan oleh kantor pusat KPD di
Indonesia dan dikenakan PPh Final Pasal 15.

In
A
l) Bahwa tarif BRANCH PROFIT TAX dalam P3B Indonesia -
Jepang adalah sebesar 10%; dengan demikian tarif PPh
ah

lik
Final Pasal 15 yang terutang adalah sebagai berikut:
am

ub
m) Bahwa penghitungan PPh Pasal 15 Final adalah:
Uraian
ep DPP Tarif PPh Pasal 15
k

Objek PPh Rp309.993.245.272 0,37% Rp1.146.975.007


ah

Pasal 15 Final
R

si
n) Bahwa berdasarkan beberapa uraian penjelasan di atas,

ne
ng

dapat disimpulkan bahwa pengenaan PPh Final Pasal 15


terhadap Termohon Peninjauan Kembali telah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

do
gu

perpajakan yang berlaku;


o) Dan sebaliknya, kesimpulan dan putusan Majelis yang tidak
In
A

dapat mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan


Kembali atas DPP PPh Pasal 15 Final sebesar
Rp309.993.245.272,00 tidak sesuai dengan ketentuan
ah

lik

peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku,


dalam hal ini Pasal 2 ayat (1) dan ayat (5) Undang-Undang
m

ub

Pajak Penghasilan, Pasal 5 dan Pasal 7 P3B Indonesia –


Jepang dan Pasal 5 OECD Model 2008.
ka

ep

4. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum (fundamentum petendi)


tersebut di atas secara keseluruhan telah membuktikan secara jelas
ah

dan nyata-nyata bahwa Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah


R

memutus perkara a quo tidak berdasarkan pada ketentuan peraturan


es
M

perundang-undangan yang berlaku, sehingga pertimbangan dan


ng

amar putusan Majelis Hakim pada pemeriksaan sengketa banding di


on

Halaman 43 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Pajak nyata-nyata telah salah dan keliru serta tidak

si
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (contra legem), khususnya dalam bidang perpajakan,

ne
ng
sehingga putusan Majelis Hakim a quo tidak memenuhi ketentuan
Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak.Oleh karena itu maka Putusan Pengadilan Pajak Nomor:

do
gu Put.74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016 atas
sengketa a quo harus dibatalkan.

In
A
V. Bahwa dengan demikian, Putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak
Nomor Put.74048/PP/M.VIA/27/2016 tanggal 6 September 2016 yang
ah

lik
menyatakan:
 Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-218/WPJ.07/2015
am

ub
tanggal 28 Januari 2015 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final Pasal 15
ep
Masa Pajak Januari s.d. Desember 2011 Nomor: 00008/241/11/053/13
k

tanggal 6 November 2013, atas nama: BHLN Komatsu Logistics


ah

Corp.,NPWP : 02.058.321.7-053.000, beralamat di Jalan Raya Cakung


R

si
Cilincing KM. 4, Rorotan, Jakarta Utara, 14140 sehingga perhitungan
sebagaimana tersebut di atas (pada halaman 2 Romawi I):

ne
ng

Adalah tidak benar dan nyata-nyata bertentangan dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

do
gu

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut,
Mahkamah Agung berpendapat:
In
A

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak


dapat dibenarkan, karena Putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan
ah

lik

mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan


Terbanding Nomor : KEP-218/WPJ.07/2015 tanggal 28 Januari 2015, mengenai
m

ub

Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak


Penghasilan Final Pasal 15 Masa Pajak Januari s.d. Desember 2011
ka

Nomor : 00008/241/11/053/13 tanggal 6 November 2013, atas nama Pemohon


ep

Banding, NPWP : 02.058.321.7-053.000, sehingga pajak yang masih harus


ah

dibayar menjadi Nihil adalah sudah tepat dan benar, dengan pertimbangan:
R

a. Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam


es

perkara a quo yaitu Koreksi Positif Pemohon Peninjauan Kembali (semula


M

ng

Terbanding) terhadap DPP PPh Pasal 15 Final Termohon Peninjauan


on

Halaman 44 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali (semula Pemohon Banding) Masa Pajak Januari s.d. Desember

si
2011 sebesar Rp309.993.245.272,00; yang tidak dipertahankan Majelis
Hakim Pengadilan Pajak tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti

ne
ng
dan menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam Memori Peninjauan
Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali dihubungkan dengan Kontra
Memori Peninjauan Kembali tidak dapat menggugurkan fakta-fakta dan

do
gu melemahkan bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan serta
pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak, karena dalam perkara

In
A
a quo pada dasarnya merupakan riset pemasaran Komatsu Logistic Corp
Jepang yang sifatnya hanya memuat kondisi sosial, ekonomi dan politik di
ah

lik
Indonesia serta potensi persaingan, bukan promosi hasil produk, yang pada
dasarnya bukan sebagai objek pajak. Lagi pula Majelis Pengadilan Pajak
telah dilakukan pengujian, pemeriksaan dan penilaian serta telah diberikan
am

ub
pertimbangan hukum oleh Majelis Pengadilan Pajak dengan benar,
sehingga Majelis Hakim Agung menguatkan atas Putusan Pengadilan Pajak
ep
a quo dan oleh karenanya koreksi Terbanding (sekarang Pemohon
k

Peninjauan Kembali) dalam perkara a quo tidak dapat dipertahankan karena


ah

tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang


R

si
berlaku sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Alinea
Ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan jo.

ne
ng

Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan;


b. Bahwa dengan demikian, tidak terdapat Putusan Pengadilan Pajak yang

do
gu

nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK tersebut tidak beralasan,


sehingga harus ditolak;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali,


maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan
ka

karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali


ep

ini;
ah

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009


R

tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985


es

tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-


M

ng

Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang


on

Halaman 45 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang

si
Pengadilan Pajak serta peraturan perundang-undangan yang terkait;
MENGADILI,

ne
ng
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

do
gu perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,00
(dua juta lima ratus ribu Rupiah);

In
A
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
pada hari Kamis, tanggal 14 September 2017 oleh Dr. H. Yulius, S.H., M.H.,
ah

lik
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. dan Is Sudaryono, S.H., M.H.,
Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang
am

ub
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Agus Budi Susilo, S.H., M.H., Panitera
ep
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
k
ah

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


R

si
ttd./Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. ttd./Dr. H. Yulius, S.H., M.H.
ttd./Is Sudaryono, S.H., M.H.

ne
ng

Panitera Pengganti,

do
gu

ttd./Agus Budi Susilo, S.H., M.H.

Biaya-biaya:
In
A

1. Meterai Rp 6.000,00
2. Redaksi Rp 5.000,00
ah

3. Administrasi Rp 2.489.000,00
lik

Jumlah Rp 2.500.000,00

Untuk salinan
m

ub

Mahkamah Agung RI
atas nama Panitera
ka

ep

Panitera Muda Tata Usaha Negara,


ah

es

H. Ashadi, S.H.
M

NIP. : 19540924 198403 1 001


ng

on

Halaman 46 dari 46 halaman. Putusan Nomor 1525/B/PK/PJK/2017


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Anda mungkin juga menyukai