Anda di halaman 1dari 5

Tugas Instalasi atau Komite K3RS :

1. Mengembangkan kebijakan, prosedur, regulasi internal K3RS, pedoman, petunjuk teknis,


petunjuk pelaksanaan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) K3RS untuk mengendalikan
risiko.
2. Menyusun program K3RS.
3. Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan pimpinan Rumah Sakit yang berkaitan
dengan K3RS.
4. Memantau pelaksanaan K3RS.
5. Mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS. 6) Memelihara dan
mendistribusikan informasi terbaru mengenai kebijakan, prosedur, regulasi internal K3RS,
pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan (SPO) K3RS yang telah ditetapkan. 7)
Mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya di sebarluaskan di seluruh unit kerja
Rumah Sakit. 8) Membantu Kepala atau Direktur Rumah Sakit dalam penyelenggaraan SMK3
Rumah Sakit, promosi K3RS, pelatihan dan penelitian K3RS di Rumah Sakit. 9) Pengawasan
pelaksanaan program K3RS. 10) Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan
baru, pembangunan gedung dan proses.
) Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja Rumah Sakit yang menjadi anggota organisasi/unit
yang bertanggung jawab di bidang K3RS. 12) Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan
dengan tindakan korektif. 13) Melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan K3RS secara teratur
kepada pimpinan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan yang ada di Rumah Sakit. 14) Menjadi
investigator dalam kejadian PAK dan KAK, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
BEBERAPA CONTOH KECELAKAAN DAN PENGENDALIANNYA

INSIDENT AKIBAT PENGENDALIAN


TERTUSUK JARUM Tertular virus Hepatitis B, AIDS Gunakan spuit sekali pakai
Melakukan recaping sesuai
SOP atau gunakan destruction
clip Bekerja dibawah
pencahayaan yang cukup
TERPAPAR BAHAN Tertular penyakit karena virus, Pengelolaan limbah infeksius
INFEKSIUS kuman patogen yang benar Melakukan
pekerjaan laboratorium sesuai
SOP Sterilisasi dan desinfeksi
tempat kerja, peralatan dan
sisa bahan / spesimen dengan
benar Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan
cara penggunaan yang benar
Kebersihan diri petugas ( Hand
higiyene )
TERPAPAR BAHAN KIMIA Pusing, Mual, Muntah, Sesak Pengetahuan terhadap MSDS
nafas, dll Menggunakan karet isap
( rubber bulb ) Menggunakan
APD setandar Hindari
menggunakan lensa kontak
Jika memungkinkan bekerja
dengan safety cabinet
ERGONOMI Nyeri pinggang ( low back pain ), Gunakan sarana sesuai
nyeri leher anatomi tubuh Atur jarak
pandang dan sesuaikan
dengan ketinggiannya Berikan
waktu untuk rileksasi /
peregangan otot Hindari
peralatan yang tidak sesuai
standar

Prosedur Risk Assessment terkait pekerjaan di laboratorium


Secara umum prosedur identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian
resiko K3 meliputi hal sebagai berikut :

1. Pengumpulan data :
o Denah/Peta Lokasi
o Kebijkan K3.
o Struktur Organisasi.
o Diagram Alir Proses.
o Prosedur, Instruksi Kerja serta peralatan yang digunakan.
o Komposisi Tenaga Kerja.
o Daftar Fasilitas Umum dan Fasilitas Penunjang Operasional
o Daftar mesin tenaga dan produksi.
o Daftar pesawat uap dan bejana tekan yang digunakan
o Daftar alat berat dan kendaraan operasional yang digunakan.
o Daftar bahan baku.
o Daftar produk.
o Daftar sampah, limbah dan emisi yang dihasilkan.
o Laporan Insiden sebelumnya.
o Masukan/informasi dari tenaga kerja ataupun pihak ke-3 di luar
Perusahaan.
o Aktivitas keamanan, lalu-lintas, lingkungan dan situasi darurat.
o Perizinan, Perundang-undangan dan kontrak dengan pihak ke tiga.
o Daftar pihak lain yang beraktivitas di wilayah Perusahaan.
o Perubahan Manajemen, dsj.
2. Melaksanakan observasi lapangan.
3. Melaksanakan identifikasi bahaya  berdasarkan 5 faktor bahaya  di tempat kerja .
4. Melaksanakan penialaian resiko berdasarkan matriks resiko .
5. Menentukan pengendalian resiko berdasarkan 5 hierarki pengendalian
resiko/bahaya K3 .
6. Melaporkan hasil identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko
kepada pimpinan

DIAGRAM ALUR PROSEDUR

Anda mungkin juga menyukai