Anda di halaman 1dari 4

No.

Dok :

417.302.4/KAK/B/KESLING
UPT PUSKESMAS BLOOTO /.... /2016

No. Rev :

KERANGKA ACUAN KEGIATAN Tanggal terbit :


(K A K) 01 Januari 2016
PEMBERANTASAN SARANG
Halaman :1/5
NYAMUK ( P S N)
UPTD PUSKESMAS BLOOTO TH
2016

A. PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini berbagai penyakit terus ditemukan dan
terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman , baik dalam
penularan , pengobatan, pencegahan serta penyebabnyapun berbeda -
beda mulai dari penyakit yang ringan sampai yang sulit disembuhkan.
Demam Berdarah Dengue atau yang biasa disingkat DBD adalah salah
satu penyakit yang sulit disembuhkan hal ini disebabkan sampai saat ini
belum ditemukan obat atau vaksin untuk penanggulangan DBD ini.
Demam Berdarah Dengue banyak terjangkit didaerah tropis dan
subtropis.hal ini mungkin disebabakan oleh curah hujan yang sangat tinggi,
dan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus.
B. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang yang serba maju ini ,kemajuan tehnologi tidak
bisa dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal ini tidak bisa diimbangi oleh
kebiasaan hidup manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak
penyakit yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah
Dengue ( DBD ) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) .
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia,kecuali daerah - daerah yang
mempunyai ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit
( DBD ). Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang
sadar terhadap kebersihan lingkungan .Masyarakat kadang salah dalam
mendiagnosis penyakit DBD ini penyakit lain seperti flu atau typus. Hal ini
disebabkan karena virus dengue yang menyebabkan DBD bersifat
asistomatik atau hampir sama gejalanya.
Dengan berbagai permasalahan tersebut diatas masyarakat seharusnya
sudah mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan dari tempat –
tempat bersarangnya nyamuk dan perlu memberantas sarang nyamuk agar
dapat terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk .
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan
prilaku pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dalam upaya pencegahan
penyakit demam berdarah.
TUJUAN KHUSUS:
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penyakit deman berdarah

D. LINTAS PROGRAM ,LINTAS SEKTOR YANG TERLIBAT


Lintas program : Promkes , P2 , Kesling
Lintas sektor : Kelurahan, kader motivator, Kecamatan.
Peran dari masing – masing Lintas program adalah :
Promkes : Sebagai penyuluh tentang PSN
P2 : Sebagai penanggung jawab dalam indentivikasi
penyakit DBD
Kesling : Selaku penanggung jawab Program
Peran dari masing – masuing lintas sektor
Kelurahan :yakni sebagai lembaga Pemerintah yang mempunyai
wilayah
Kecamatan Koordinator PSN di tingkat Kecamatan
Kader Motivator : Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan PSN

E. TATA NILAI
1. BERTINDAK CEPAT DAN TEPAT
a. Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau
tindakan kesehatan ,terhadap kasus / masalah yang bisa bersifat
mendadakmaupun mendesak.
b. Tepat dalam melaksanakan proses pelayanan kesehatan sesuai
prosedur tetap atau standar operasional prosedural yang telah
ditentukan.
2. PROFESIONAL DAN KOMPETEN
Pelaksanaan kegiatan program dalam melaksanakan kegiatan program
memenuhi persyaratan kompetensi dan melaksanakan kegiatan
program secara profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

3. DISIPLIN
Pelaksanaan kegiatan program dilakukan secara disiplin waktu sesuai
rencana kegiatan ,disiplin prosedur sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
4. TRANSPARANSI
Pelaksanaan kegiatan program secara transparan baik dalm
perencanaan,maupun proses evaluasi akhir pencapaian hasil program
serta mencakup partisipasi masyarakat sasaran program didalamnya
5. AKUNTABILITAS
Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program dimonitoring dan
dievaluasi secara periodik sehingga pelaksanaan program terjamin.

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kunjungan Lokasi
a. Pendataan sasaran
Untuk pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk di Kelurahan pada
wilayah Puskesmas Blooto terlebih dahulu dilakukan pendataan dalam
menentukan lokasi sebagai sasaran PSN.
b. Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor
c. Persiapan lokasi
Sebelum kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dimulai terlebih
dahulu petugas kesling koordinasi dengan ketua RT / RW yang akan
dituju.
d. Evaluasi kegiatan
Setelah pelaksanaan pendataan dan lokasi sudah dipersiapkan
langkah selanjutnya dievaluasi dan dapat diambil keputusan dalam
menetukan pelaksanaanya.
2. Pemeriksaan Lingkungan
a. Persiapan Pemeriksaan
Dalam melaksanakan pemeberantasan sarang nyamuk (PSN)
petugas kesling terlebih dahulu memberitahukan kepada Kepala
Kelurahan dan RT/RW serta kader motivator setempat.
b. Koordinasi dengan lintas program, lintas sektor
c. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) petugas kesling
didampingi kader motivator sebagai penanggung jawab pada wilayah
tersebut
d. Evaluasi kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan PSN untuk menentukan
tindak lanjut dari kegiatan.

G. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode yang diterapka dalam melakukan kegiatan pemantauan yakni
dengan cara kunjungan ke rumah warga
.
H. SASARAN

Semua rumah yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Blooto

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)dilaksanakan
setiap hari jum’at selama 60 menit

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kesesuaian jadwal kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dilakukan pada akhir bulan atau 1 bulan sekali

K. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksanaan pencatatan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dilakukan oleh penanggung jawab UKP secara tertulis pada format laporan
evaluasi kegiatan (PSN) di evaluasi 1 tahun priode kegiatan yakni
Desember minggu terakhir diketahui oleh Kepala Puskesmas dan
diserahkan kekoordinator program .

Anda mungkin juga menyukai