Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK TERAPAN


(MOTOR LISTRIK DC)

DISUSUN OLEH:
Fabianus Kidung Jalu Ganendra
(195214060)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
DATA DAN HASIL PRAKTIKUM

I. Data Hasil Pengamatan

V I Beban n r Pin Pout


No Lampu F ω ղ Torsi Rps
(volt) (Ampere) (Kg) (Rpm) (m) (Watt) (Watt)
1 19.0 5.5 3.0 149 36 0.15 104.5 29.43 15.60 68.85 65.88% 6.70 2.48
2 20.8 5.7 3.14 163 36 0.15 118.56 30.80 17.06 78.83 66.49% 6.95 2.72
3 22.1 5.9 3.25 178 36 0.15 130.39 31.88 18.63 89.10 68.33% 7.00 2.97
4 24.3 6.1 3.40 194 36 0.15 148.23 33.35 20.31 101.59 68.54% 7.30 3.23
5 26.0 6.3 3.67 208 36 0.15 163.8 36.00 21.77 117.57 71.78% 7.52 3.47
6 26.6 6.5 3.7 219 36 0.15 172.9 36.30 22.92 124.80 72.18% 7.54 3.65
7 28.0 6.8 3.79 229 36 0.15 190.4 37.18 23.97 133.67 70.21% 7.94 3.82
8 29.0 6.9 3.86 240 36 0.15 200.1 37.87 25.12 142.68 71.31% 7.97 4.00
9 31.4 7.3 4.19 260 36 0.15 229.22 41.10 27.21 167.79 73.20% 8.42 4.33
10 34.2 7.5 4.32 280 36 0.15 256.5 42.38 29.31 186.30 72.63% 8.75 4.67
11 36.1 7.6 4.4 290 36 0.15 274.36 43.16 30.35 196.53 71.63% 9.04 4.83
12 38.1 7.8 4.47 309 36 0.15 297.18 43.85 32.34 212.73 71.58% 9.19 5.15
13 39.6 7.9 4.54 320 36 0.15 312.84 44.54 33.49 223.76 71.52% 9.34 5.33

1. Rumus yang digunakan untuk mencari data :

 Pin = V x I (Watt)

 Pout = 2π x r x F x Rps (Watt)

 F = Beban x Percepatan Gravitasi

 Rps = n x 0.0167

Pin
 Torsi =
𝜔

2𝜋 × 𝑟
 ω=
60

Pout
 ղ=
Pin
II. Alat yang Digunakan Pada Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum antara lain :


1. Unit Motor dan Generator Listrik DC
2. Timbangan Digital
3. Tachometer
4. Jam
5. Lampu
6. Volt dan Ampere Meter

Unit Alat Percobaan Mesin Listrik DC

Motor DC (kanan) dan Generator DC (kiri)


Torque Arm dan Timbangan Motor DC

Voltage Regulator, untuk mengatur Rpm Tachometer

Volt-Meter dan Ampere-Meter


III. Prosedur Pengujian
Pada Pengujian ini, beban tidak diubah (tetap), beban lampu yang diberikan adalah
sebanyak 36 buah. Kecepatan putar motor diubah bertahap, Kecepatan putar motor
maksimal sebesar 320 Rpm. Timbangan yang diukur adalah timbangan yang terpasang
pada Torque Arm dari Motor DC dengan panjang Torque Arm 15cm.

IV. Grafik Hasil Praktikum dan Pembahasan

1. Grafik Hubungan antara Pin dan Pout dengan Kecepatan Putar Poros

Grafik Hubungan P in dan Pout Terhadap Kecepatan Putaran Poros


350

312.84
300 297.18
274.36
250 256.5
229.22 223.76
212.73
200
P (Watt)

200.1 196.53
190.4 186.30
172.9 167.79
163.8
150 148.23 142.68
130.39 133.67
118.56 124.80
117.57
100 104.5 101.59
89.10
78.83
68.85
50

0
125 150 175 200 225 250 275 300 325
n (RPM)
Pin Pout

Dari grafik hubungan antara Pin dan Pout dan kecepatan putar poros diatas, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan putaran poros dari motor listrik, makin
besar juga daya (Pin ataupun Pout) yang dihasilkan, daya maksimal yang dihasilkan
motor DC berada pada kecepatan putaran poros yang paling tinggi yaitu pada 320
Rpm. Serta beban dari motor listrik berupa lampu sebanyak 36 buah ini juga akan
menyala makin terang apabila putaran poros nya semakin tinggi, karena daya listrik
yang dihasilkan semakin besar.
2. Grafik Hubungan antara Torsi dan Kecepatan Putaran Poros

Grafik Hubungan Torsi terhadap Kecepatan Putaran


Poros
10.00
9.34
9.50 9.19
9.04
9.00 8.75
8.42
8.50
7.94 7.97
Torsi (Nm)

8.00 7.52 7.54


7.30
7.50 7.00
6.95
7.00 6.70

6.50
6.00
5.50
5.00
125 150 175 200 225 250 275 300 325 350
n (RPM)

Dari grafik hubungan torsi dan kecepatan putaran poros diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar putaran poros, semakin besar juga torsi yang dihasilkan. Torsi
maksimal yang dihasilkan dari motor DC ini berada pada kecepatan putaran poros
tertinggi, yaitu pada putaran 320 Rpm dengan torsi sebesar 9.34 Nm.
3. Grafik Hubungan Antara Efisiensi dan Kecepatan Putaran Poros

Grafik Hubungan Efisiensi terhadap Kecepatan Putar Poros


74.00% 73.20%
72.63%
73.00% 72.18%
71.78% 71.63% 71.58%71.52%
72.00% 71.31%

71.00% 70.21%
Efisiensi

70.00%

69.00% 68.33% 68.54%

68.00%

67.00% 66.49%
65.88%
66.00%

65.00%
125 150 175 200 225 250 275 300 325
n (RPM)

Dari grafik hubungan efisiensi dan kecepatan putar poros diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi kecepatan putar poros, efisiensi dari motor DC tidak akan selalu
bertambah besar, pada grafik diatas dapat dilihat bahwa efisiensi mengalami penurunan
pada putaran tertentu. Serta efisiensi maksimal dari motor DC tidak didapatkan pada
kecepatan putaran tertinggi, namun didapatkan pada putaran 260 Rpm, dengan efisiensi
sebesar 73,2 %. Hal ini terjadi karena perbedaan penambahan yang terjadi pada daya
input (Pin) dan Daya Output (Pout), Perbedaan penambahan daya yang terjadi ini dapat
disebabkan oleh rugi-rugi yang terjadi pada motor DC, seperti rugi-rugi pada rantai
penghubung, Heat Losses, yang dapat membuat penambahan daya pada daya output tidak
sebesar penambahan daya pada daya input.

V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa :
a) Semakin tinggi putaran poros motor DC, maka makin besar Daya dan Torsi yang
dihasilkan Motor DC
b) Semakin banyak beban lampu yang ingin dihidupkan, maka diperlukan putaran
poros motor DC yang semakin tinggi juga untuk menghasilkan daya listrik yang
lebih besar
c) Efisiensi dari motor DC tidak dipengaruhi oleh semakin tingginya putaran poros
dari Motor DC. Efisiensi dapat dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi pada motor
DC

Anda mungkin juga menyukai