DISUSUN OLEH:
Fabianus Kidung Jalu Ganendra
(195214060)
TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
DATA DAN HASIL PRAKTIKUM
Pin = V x I (Watt)
Rps = n x 0.0167
Pin
Torsi =
𝜔
2𝜋 × 𝑟
ω=
60
Pout
ղ=
Pin
II. Alat yang Digunakan Pada Praktikum
1. Grafik Hubungan antara Pin dan Pout dengan Kecepatan Putar Poros
312.84
300 297.18
274.36
250 256.5
229.22 223.76
212.73
200
P (Watt)
200.1 196.53
190.4 186.30
172.9 167.79
163.8
150 148.23 142.68
130.39 133.67
118.56 124.80
117.57
100 104.5 101.59
89.10
78.83
68.85
50
0
125 150 175 200 225 250 275 300 325
n (RPM)
Pin Pout
Dari grafik hubungan antara Pin dan Pout dan kecepatan putar poros diatas, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan putaran poros dari motor listrik, makin
besar juga daya (Pin ataupun Pout) yang dihasilkan, daya maksimal yang dihasilkan
motor DC berada pada kecepatan putaran poros yang paling tinggi yaitu pada 320
Rpm. Serta beban dari motor listrik berupa lampu sebanyak 36 buah ini juga akan
menyala makin terang apabila putaran poros nya semakin tinggi, karena daya listrik
yang dihasilkan semakin besar.
2. Grafik Hubungan antara Torsi dan Kecepatan Putaran Poros
6.50
6.00
5.50
5.00
125 150 175 200 225 250 275 300 325 350
n (RPM)
Dari grafik hubungan torsi dan kecepatan putaran poros diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar putaran poros, semakin besar juga torsi yang dihasilkan. Torsi
maksimal yang dihasilkan dari motor DC ini berada pada kecepatan putaran poros
tertinggi, yaitu pada putaran 320 Rpm dengan torsi sebesar 9.34 Nm.
3. Grafik Hubungan Antara Efisiensi dan Kecepatan Putaran Poros
71.00% 70.21%
Efisiensi
70.00%
68.00%
67.00% 66.49%
65.88%
66.00%
65.00%
125 150 175 200 225 250 275 300 325
n (RPM)
Dari grafik hubungan efisiensi dan kecepatan putar poros diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi kecepatan putar poros, efisiensi dari motor DC tidak akan selalu
bertambah besar, pada grafik diatas dapat dilihat bahwa efisiensi mengalami penurunan
pada putaran tertentu. Serta efisiensi maksimal dari motor DC tidak didapatkan pada
kecepatan putaran tertinggi, namun didapatkan pada putaran 260 Rpm, dengan efisiensi
sebesar 73,2 %. Hal ini terjadi karena perbedaan penambahan yang terjadi pada daya
input (Pin) dan Daya Output (Pout), Perbedaan penambahan daya yang terjadi ini dapat
disebabkan oleh rugi-rugi yang terjadi pada motor DC, seperti rugi-rugi pada rantai
penghubung, Heat Losses, yang dapat membuat penambahan daya pada daya output tidak
sebesar penambahan daya pada daya input.
V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa :
a) Semakin tinggi putaran poros motor DC, maka makin besar Daya dan Torsi yang
dihasilkan Motor DC
b) Semakin banyak beban lampu yang ingin dihidupkan, maka diperlukan putaran
poros motor DC yang semakin tinggi juga untuk menghasilkan daya listrik yang
lebih besar
c) Efisiensi dari motor DC tidak dipengaruhi oleh semakin tingginya putaran poros
dari Motor DC. Efisiensi dapat dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi pada motor
DC