Anda di halaman 1dari 4

GAYA INERSIA

Pada benda yang bergerak pada benda tersebut mengalami kecepatan dan percepatan baik linier
maupun anguler atau sudut. Percepatan titik berat yang terjadi pada titik berat dapat menimbulkan
gaya resultan (FR)

Gaya resultan dapat menyebabkan momen torsi pada titik berat batang yang ditinjau. Gaya resultan
letaknya pada jari jari h dari itik berat batang.

Torsi yag ditimbulkan oleh gaya resultan arahnya sesuai dengan arah percepatan sudut dari batang
yang ditinjau. Misal arah percepatan sudut batang yang ditinjau arahnya searah jarum jam (SJJ),
maka torsi yang ditimulkan oleh gaya resultan pun arahnya searah jarum jam (SJJ).

Gaya yang sama besar dan sejajar dengan gaya resultan tetapi arahnya berlawanan disebut sebagai
gaya inersia (Fi)

Torsi yang ditimbulkan :


∑𝑇 = 0

𝐼𝛼 = 𝑚. 𝑔. ℎ
𝐼𝛼
ℎ=
𝑚. 𝑔
dimana :

h = jari jari girasi

I = momen Inersia massa ( kgm2)

α = percepatan sudut (rad/detik2)

m = massa batang (kg)

g = grafitasi bumi (9,8 m/detik2)

Penerapan gaya inersia

2 G3
G2 3
𝜔2 G4
600

O2 4 B

Diketahui : 02A = 6,5 cm AB = 22 cm AC = 25 cm CD = 30, AG3= 7 cm O2G2 = 4 cm


AB
OA

Ag3
T
ABA α3 (Berlawanan Jarum Jam)

Ag2 A ABAT

AA
ABAN ( cara mencari arah dari α3 )
ABAT =α3 (BA)
B

Poligon Perecepatan

Gaya inersia batang 3

𝐼 𝛼3
ℎ3 = 𝑚3 ABAT /(BA)=α3
3 .𝑔

Dimana data data yang diketahui adalah

I3 = …. Kg m2 (diketahui)

α = …. Hasil pengkuran dari polygon percepatan


𝑊3
𝑚3 = .𝑔
….. ( data yg diketahui), maka dari data data ini jari jari girasi h3 = didapat

Gaya resultan batang 3 (FR3) sejajar dengan arah percepatan titik berat batang 3 (Ag3)

Fi
FR ( gayaResultan yang benar karena membuat torsi
arahnya
Berlawanan jarum jam (BJJ), sesuai arah α3
H
h3

FR X ( YANG SALAH )

T (BJJ)

FR sejajar dgn Ag3

Ada dua gaya resultan pada batang 3, tetapi gaya resultan yang benar adalah gaya resultan yang
membuat momen torsi yang searah dengan putaran percepatan sudut batang 3 (α3) yaitu
Belawanan Jarum Jam (BJJ) yaitu gaya resultan seperti gambar diatas.

Gaya inersia batang 2


𝐼2 𝛼2
ℎ2 = , karena α2 = 0, maka h2 = 0 dan jari jari h2 merupakan titik
𝑚2 .𝑔

𝑊2
𝐹𝑖2 = 𝐴
.𝑔 𝑔2

Dimana :

W2 = berat batang 2 = berat engkol (N)

g = gravitasi (9,8 m/dtk2)

Ag2 = Percepatan titik berat batang 2

Fi2

G2

FR2

O2

Gaya inersia batang 4


𝐼 𝛼4
ℎ4 = 𝑚4 , karena α4 = 0, maka h4 = 0 dan jari jari h4 merupakan titik
4 .𝑔

Ag4

FR4 Fi4

𝑊4
𝐹𝑖4 = 𝐴
.𝑔 𝑔4

Dimana :

W4 = berat batang 4 = berat torak (N)

g = gravitasi (9,8 m/dtk2)

Ag4 = Percepatan titik berat batang 4 = percepatan torak atau titik B = AB


PENERAPAN GAYA INERSIA

4 B

G4

G3

𝜔2 600
2
A G2 .
. O2

Diketahui : 02A = 6,0 cm AB = 22 cm AG3 = 7 cm O2G2 = 4 cm dan putaran n = 2500 rpm 𝜔2 =


2𝜋𝑛
60
(konstan)
Ditanya : Letak dan besar gaya inersia masing masing batang
Jika diketahui :
W2 = 24 N, W3 = 60 N, W4 = 22 N
I2 = 0,356 kgm2, I3 = 0,976 kgm2 I4 = 0,386 kgm2, g = 9,8 m/detik2

Anda mungkin juga menyukai