Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan
menentukan arah trend pergerakan harga. Selain arah trend, indikator ini juga
digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh
jual (oversold). Ciri khasnya, dalam kondisi pasar sideways (ranging), harga bergerak
diantara dua band (pita). Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger,
seorang technician trader pada tahun 1980. Kini, indikator ini sangat populer
digunakan dalam perdagangan di berbagai jenis pasar finansial, termasuk pasar
forex.
Elemen Dalam Indikator Bollinger Bands
Indikator Bollinger Bands terdiri dari sebuah Simple Moving Average (SMA) dengan
dua band atau pita yang berada di atas dan di bawah garis SMA. Band sebelah atas
dinamakan Upper Bollinger Band dan band sebelah bawah
dinamakan Lower Bollinger Band.
Bollinger Bands dapat ditemukan pada platform trading pada umumnya, termasuk
Metatrader4 (MT4) dan Metatrader5 (MT5) dengan parameter default SMA: 20
periode, dan standar deviasi: 2. Untuk menempatkannya, carilah
menu Insert >>> Indicators>>> Trend >>> Bollinger Bands. Setelah diterapkan pada
chart, Bollinger Bands akan tampil serupa pada screenshot EUR/USD Daily berikut:
Pada umumnya, kondisi dinyatakan overbought terjadi bila harga telah
menyentuh Upper Band, tetapi harga penutupan (Close) masih di bawah Upper Band.
Sedangkan kondisi dinyatakan oversold bila harga sudah
menyentuh Lower Band, tetapi masih ditutup di atas Lower Band.
Bollinger Bands Sebagai Pengukur Volatilitas
Ukuran volatilitas pasar tampak pada lebar band. Jika volatilitas sedang tinggi, maka
jarak kedua band akan makin melebar, sebagaimana dapat dilihat pada sisi kiri
gambar di atas. Biasanya terjadi ketika perubahan kondisi pasa sideways menjadi
kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah tampak pada jarak kedua
band yang makin menyempit, dan biasanya terjadi ketika ada perubahan dari kondisi
pasar trending menjadi sideways.
Pada contoh di atas, USD/CAD menembus upper band pada 14 Juni 2018, dan harga
ditutup di luar upper band. Harga pembukaan bar berikutnya masih di luar upper
band dengan jarak kedua band yang melebar. Dengan sinyal tersebut, kita bisa entry
buy dengan level exit ketika formasi doji yang mengisyaratkan pembalikan arah trend
terbentuk, atau sesuai Risk/Reward Ratio masing-masing.