Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN

NASAL KANUL
No. : SOP- Btl I - BPU -
SOP Dokumen 100 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Pemberian oksigen dengan nasal kanul merupakan pemberian
oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen berupa nasal kanul

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian oksigen


dengan nasal kanul untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
pelanggan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01


TAHUN 2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di
UPT Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Menjaga privasi pelanggan

2. Memastikan tabung masih berisi oksigen

3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas


4. Menyambungkan selang kanul nasal/binasal (sesuai kebutuhan
pasien) 02 dengan humidifier

5. Mengatur posisi semifowler

6. Membuka Flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan


kebutuhan dan memastikan ada aliran udara

7. Memasang kanula pada hidung pelanggan dengan hati-hati

8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pelanggan

9. Merapikan pelanggan

6. Unit Terkait BP Umum


7. Dokumen terkait Buku atau kartu status pelanggan, buku register unit pelayanan
umum
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN NASAL
KANUL

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 100 –TAHUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/2
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDA TIDAK
NO KEGIATAN YA
K BERLAKU

1. Apakah Menjaga privasi pelanggan?

2. Apakah Memastikan tabung masih berisi oksigen?

3. Apakah Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai


batas?

4. Apakah Menyambungkan selang binasal 02 dengan


humididier?

5. Apakah Mengatur posisi semifoler?

6. Apakah Membuka Flow meter dengan ukuran yang


sesuai dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran
udara?

7. Apakah Memasang kanula pada hidung pelanggan


dengan hati-hati?

8. Apakah Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon


pelanggan?

9. Apakah Merapikan pelanggan?

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..
PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 101 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Adalah suatu kondisi gangguan hemodinamik akibat adanya
kekurangan plasma yang disebabkan diantaranya : pendarahan, diare
/ muntah hebat, luka bakar luas, demam tinggi, dehidrasi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langah-langkah penanganan syok


hipovolemik bagi petutas unit Gawat Darurat dalam penanganan
Syok Hipovolemik

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01 TAHUN
2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di UPT
Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas


Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasyankes Primer
Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Petugas menerima pelanggan dengan sigap

2. Petugas melakukan anamnesis : keluhan utama, riwayat penyakit,


penyebab syok.

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :


 Keadaan umum gelisah, penurunan kesadaran
 TD menurun, nadi dan respirasi meningkat, perfusi jaringan
menurun, produksi urin menurun.

4. Petugas melakukan penanganan syok.


 Memposisikan pelanggan terlentang kaki lebih tinggi
 Membebaskan jalan napas, melakukan pemasangan O2 2-4
apm.
 Memberikan cairan melalui intravena kristaloid RL 1 jam
pertama 20cc/kgBB/ jam

5. Petugas mengatasi penyebab syok

6. Petugas malakukan evaluasi tindakan dan melakukan observasi


tanda-tanda vital pelanggan

7. Petugas menurunkan jumlah tetesan bila ada perbaikan 10cc /


kgBB/jam

8. Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada buku register UGD,


lembar catatan medic pelanggan

9. Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila tidak ada


perbaikan selama 1-2 jam

6. Unit Terkait BP Umum, Imunisasi

7. Dokumen terkait Catatan medic, rekam medic, buku register, buku rujukan
PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 101 –TA HUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah Petugas menerima pelanggan dengan sigap?

2. Apakah Petugas melakukan anamnesis : keluhan utama,


riwayat penyakit, penyebab syok.?

3. Apakah Petugas melakukan anamnesis :


 Keadaan umum gelisah, penurunan kesadaran?
 TD menurun, nadi dan respirasi meningkat, perfusi
jaringan menurun, produksi urin menurun.?

4. Apakah Petugas melakukan penanganan syok.
 Memposisikan pelanggan terlentang kaki lebih
tinggi
 Membebaskan jalan napas, melakukan
pemasangan o2 3-4 apm.
 Memberikan cairan melalui intravena kristaloid RL 1
jam pertama 20cc/kgBB/ jam?

5. Apakah Petugas mengatasi penyebab syok?

6. Apakah Petugas malakukan evaluasi tindakan dan


melakukan observasi tanda-tanda vital pelanggan

7. Apakah Petugas menurunkan jumlah tetesan bila ada


perbaikan 10cc / kgBB/jam?

8. Apakah Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada


buku register UGD, lembar catatan medic pelanggan?
9. Apakah Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila
tidak ada perbaikan selama 1-2 jam?
Compliance rate (CR) : ………………………………………

Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..
PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 102 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/2
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Adalah suatu kondisi timbulnya reaksi alergi yang berlebihan yang
timbul segera setelah terpajan oleh alergen.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas Unit Gawat Darurat dalam


penanganan SYOK ANAFILAKTIK

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01 TAHUN
2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di UPT
Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Petugas menerima pelanggan dengan sigap


2. Petugas melakukan anamnesis :
 Menanyakan keluhan utama, riwayat penyakit,riwayat alergi.
Menggali riwayat terpajan alergen.
 Alergen jenis protein : serum (imunisasi), hormone (KB), enzim,
serangga, makanan.
 Alergen jenis hapten : antibiotic, obat anestesi, obat analgetik,
vitamin atau kombinasi vitamin
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, ditemukan :
 KU gelisah ada penurunan kesadaran,
 Pelanggan tampak kebiruan / sianosis,
 Akral dingin, keringat berlebihan,
 Vital sign abnormal (TD tak terukur, nadi meningkat, respirasi
meningkat)
4. Petugas melakukan penanganan syok.
 Membaringkan pelanggan, posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
 Membebaskan jalan napas, melakukan pemasangan O2 3-4|
pm.
 Memberikan injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc im/sc atau 0,1-0,2 cc
iv.
 Tindakan dapat diulang jika observasi 5-10 menit nadi belum
mencapai 90x/menit atau TD sistolik belum mencapai 90mmHg
5. Petugas melakukan tindakan berikutnya bila tidak ada perbaikan
 Pemberian IVFD NaCl tetesan cepat
 Pemberian injeksi Aminophilin 5mg/kgBB perlahan selama 5-10
menit, dilanjutkan dengan dosis maintenance
0,5-0,9mg/kgBB/jam dalam larutan NaCl 0,9%
 Pemberian Diphenhidramine 10-20mg im/iv
 Pemberian 1 ampul Dexamethasone iv
6. Petugas malakukan evaluasi tindakan dan melakukan observasi
tanda-tanda vital pelanggan
7. Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada buku register UGD,
lembar catatan medik pelanggan
8. Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila tidak ada
perbaikan selama 1-2 jam

6. Unit Terkait BP Gigi, BP Umum, KIA, KB, Imunisasi

7. Dokumen terkait rekam medic, buku register, buku rujukan


PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 102 –TA HUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/2
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah Petugas menerima pelanggan dengan sigap?

2. Apakah Petugas melakukan anamnesis :


 Menanyakan keluhan utama, riwayat
penyakit,riwayat alergi. Menggali riwayat terpajan
alergen.
 Alergen jenis protein : serum (imunisasi), hormone
(KB), enzim, serangga, makanan.
Alergen jenis hapten : antibiotic, obat anestesi, obat
analgetik, vitamin atau kombinasi vitamin.?

3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik,


ditemukan :
 KU gelisah ada penurunan kesadaran,
 Pelanggan tampak kebiruan / sianosis,
 Akral dingin, keringat berlebihan,
 Vital sign abnormal (TD tak terukur, nadi meningkat,
respirasi meningkat).?

4. Apakah Petugas melakukan penanganan syok.


 Membaringkan pelanggan, posisi kaki lebih tinggi
dari kepala.
 Membebaskan jalan napas, melakukan
pemasangan O2 3-4|pm.
 Memberikan injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc im/sc atau
0,1-0,2 cc iv.
 Tindakan dapat diulang jika observasi 5-10 menit
nadi belum mencapai 90x/menit atau TD sistolik
belum mencapai 90mmHg?

5. Apakah Petugas melakukan tindakan berikutnya bila tidak


ada perbaikan
 Pemberian IVFD NaCl tetesan cepat
 Pemberian injeksi Aminophilin 5mg/kgBB perlahan
selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan dosis
maintenance 0,5-0,9mg/kgBB/jam dalam larutan
NaCl 0,9%
 Pemberian Diphenhidramine 10-20mg im/iv
 Pemberian 1 ampul Dexamethasone iv?

6. Apakah Petugas malakukan evaluasi tindakan dan


melakukan observasi tanda-tanda vital pelanggan?

7. Apakah Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada


buku register UGD, lembar catatan medik pelanggan?

8. Apakah Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila


tidak ada perbaikan selama 1-2 jam?
Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

TINDAKAN NEBULIZER

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 104 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Nebulizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan
dahak dan menlonggarkan jalan nafas
Nebulizer suatu tindakan pemberian inhalasi uap dengan obat/ tanpa
obat menggunakan nebulator

2. Tujuan Sebagai acuan tindakan nebulizer mengencerkan secret


melonggarkan jalan nafas agar mudah dikeluarkan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01 TAHUN
2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di UPT
Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Menjaga privasi pelanggan

2. Mengatur pelanggan dalam posisi duduk

3. Menempatkan meja/troli di depan pelanggan yang berisi set


nebulizer

4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai ukuran

5. Memastikan alat berfungsi dengan baik

6. Memasukkan obat sesuai dengan dosisi

7. Memasang masker pada pelanggan

8. Menghidupkan nebulizer dan meminta pelanggan nafas dalam


sampai obat habis

9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue

6. Unit Terkait UGD, BP Umum

7. Dokumen terkait Buku atau kartu status pelanggan


Buku register Unit Pelayanan Umum

TINDAKAN NEBULIZER
No. : SOP- Btl I - BPU -
DAFTAR Dokumen 104 –TAHUN 2016
TILIK No. : 00
Revisi
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah Menjaga privasi pelanggan?

2. Apakah Mengatur pelanggan dalam posisi duduk?

3. Apakah Menempatkan meja/troli di depan pelanggan yang


berisi set nebulizer?

4. Apakah Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai


ukuran?

5. Apakah Memastikan alat berfungsi dengan baik?

6. Apakah Memasukkan obat sesuai dengan dosisi?

7. Apakah Memasang masker pada pelanggan?

8. Apakah Menghidupkan nebulizer dan meminta pelanggan


nafas dalam sampai obat habis?

9. Apakah Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue?

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

PENGANGKATAN JAHITAN

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 105 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Suatu tindakan pengangkatan atau membuka jahitan pada luka
yang dijahit

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam mencegah terjadinya infeksi


dari benang, mencegah tertinggalnya benang, evaluasi hasil jahitan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01


TAHUN 2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di
UPT Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Petugas melakukan prosedur pengkajian Unit Gawat Darurat

2. Petugas mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat


dengan jelas

3. Petugas membasahi plester dengan alcohol/ was bensin dan


luka dengan pinset

4. Petugas membuka balutan dan membersihkan sekitar luka

5. Petugas menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)

6. Petugas membersihkan luka dengan NaCl dan mendesinfeksi


luka

7. Petugas menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati

8. Petugas menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke


kassa

9. Petugas menutup plester pada seluruh tepi kass (4 sisi)

6. Unit Terkait BP Umum


7. Dokumen terkait Rekam Medik , catatan medic, buku register

PENGANGKATAN JAHITAN

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 105 –TAHUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/2
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah Petugas melakukan prosedur pengkajian Unit


Gawat Darurat?

2. Apakah Petugas mengatur posisi pasien sehingga luka


dapat terlihat dengan jelas?

3. Apakah Petugas membasahi plester dengan alcohol/ was


bensin dan luka dengan pinset?

4. Apakah Petugas membuka balutan dan membersihkan


sekitar luka?

5. Apakah Petugas menekan kedua tepi luka (sepanjang


luka)

6. Apakah Petugas membersihkan luka dengan NaCl dan


mendesinfeksi luka?

7. Apakah Petugas menarik simpul jahitan sedikit ke atas


secara hati-hati?

8. Apakah Petugas menggunting benang dan tarik hati-hati,


buang ke kassa?

9. Apakah Petugas menutup plester pada seluruh tepi kass


(4 sisi)?

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

PEMASANGAN KATETER WANITA

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 106 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Memasukan selang karet atau plastic melalui uretra dan ke dalam
kandung kemih

2. Tujuan Menghilangkan distensi kandung kemih , penatalaksanaan kandung


kemih inkompeten, mendapatkan urine steril, mengosongkan kandung
kemih secara lengkap

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01 TAHUN
2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di UPT
Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Menjaga privasi pelanggan

2. Menyiapkan pelanggan dengan posisi dorsal recumbent dan


melepaskan pakaian bawah

3. Mamasang perlak dan pengalas, selimut mandi

4. Memasang pispot dibawah bokong pelanggan

5. Memakai sarung tangan

6. Mencuci area perineal dengan sabun dan air hangat

7. Mengganti dengan sarung tangan steril

8. Membersihkan vulva dengan air hangat,

6. Unit Terkait -
7. Dokumen terkait Rekam medik, Register

PEMASANGAN KATETER WANITA

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 106 –TAHUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDA TIDAK
NO KEGIATAN YA
K BERLAKU

1. Apakah Menjaga privasi pelanggan?

2. Apakah Menyiapkan pelanggan dengan posisi dorsal


recumbent dan melepaskan pakaian bawah?

3. Apakah Mamasang perlak dan pengalas, selimut mandi?

4. Apakah Memasang pispot dibawah bokong pelanggan?

5. Apakah Memakai sarung tangan?

6. Apakah Mencuci area perineal dengan sabun dan air


hangat?

7. Apakah Mengganti dengan sarung tangan steril?

8. Apakah Membersihkan vulva dengan air hangat?

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

PENANGANAN SYOK KARDIOGENIK

No. : SOP- Btl I - BPU -


DAFTAR Dokumen 103 –TA HUN 2016
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah Petugas melakukan anamnesis seperti?


- Riwayat penyakit jantung sebelumnya
- Sesak nafas
- Batuk berdahak

2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apabila


ditemukan adanya :
- Gelisah sampai tidak sadar?
- Akral dingin, keringat dingin berlebihan?
- Denyut nadi cepat dan kecil?
- Tekanan darah sistolik menurun?
- Pernapasan meningkat?
- Klinis edem paru : ronkhi basah halus di basal
paru?

3. Apakah Petugas meninggikan posisi kaki apabila TD


systole <70 mmHg?

4. Apakah Petugas membebaskan jalan napas (ABC)?

5. Apakah Petugas memasang o2 3-4 lpm?

6. Apakah Petugas memasang infuse D5%?

7. Apakah Petugas merujuk pasien ke RS?

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

PELAYANAN
UNIT GAWAT DARURAT

No. : SOP- Btl I - BPU -


SOP Dokumen 106 –TA HUN 2016
No. Revisi : 00
Tanggal : 05 Maret 2016
terbit
Halaman : 1/1

UPT Haryati, SSi.T


PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004
1. Pengertian Pelayanan Gawat Darurat adalah layanan kesehatan yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah / menanggulangi resiko
kematian atau cacat

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan gawat


darurat agar penanganan pasien gawat darurat dapat terlaksana
secara optimal

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantul I No. SK-BTL I-01


TAHUN 2016 tentang Jenis-Jenis Pelayaan yang Disediakan di
UPT Puskesmas Bantul I

4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasyankes Primer

Pedoman pelayanan Gawat Darurat Tahun 1995

5. Prosedur 1. Petugas menyapa pelanggan yang dating ke Unit Gawat


Darurat

2. Petugas mempersiapkan pelanggan duduk

3. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan vital sign

4. Petugas mempersilakan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut/


via telpon

5. Pemeriksa melakukan rujukan externa dan rujukan interna jika


diperlukan

6. Pemeriksa menentukan diagnose dan tindak lanjut (rawat inap/


pulang)

7. Petugas melakukan tindakan sesuai advis dokter

8. Petugas menyerahkan resep dan mempersilakan pelanggan


menuju kasir, petugas menyerahkan resep ke ruang obat

9. Petugas kasir menyerahkan resep kepada pelanggan untuk


diserahkan ke ruang obat

10. Petugas mencatat kunjungan pelanggan UGD dibuku


register dan memberi paraf

6. Unit Terkait BP Umum

7. Dokumen terkait Rekam medic, resep, buku register, blangko rujukan

PELAYANAN
UNIT GAWAT DARURAT
UPT Haryati, SSi.T
PUSKESMAS BANTUL I NIP.196312201990032004

Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas .....………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Petugas menyapa pelanggan yang dating ke Unit Gawat


Darurat
2. Petugas mempersiapkan pelanggan duduk
3. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan vital
sign
4. Petugas mempersilakan dokter untuk pemeriksaan lebih
lanjut/ via telpon
5. Pemeriksa melakukan rujukan externa dan rujukan
interna jika diperlukan
6. Pemeriksa menentukan diagnose dan tindak lanjut (rawat
inap/ pulang)
7. Petugas melakukan tindakan sesuai advis dokter
8. Petugas menyerahkan resep dan mempersilakan
pelanggan menuju kasir, petugas menyerahkan resep ke
ruang obat
9. Petugas kasir menyerahkan resep kepada pelanggan
untuk diserahkan ke ruang obat
10. Petugas mencatat kunjungan pelanggan UGD dibuku
register dan memberi paraf

Compliance rate (CR) : ………………………………………

……………………..,………….
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: …………………..

Anda mungkin juga menyukai