Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PENYUSUNAN

LAYANAN KLINIS
No.Dokume
:445/ /SOP/UKP 9/I/2020
n
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman :½

PUSKESMAS
WAPLAU Sutaryo, SKM
NIP. 197009151995031005

1. Pengertian Prosedur penyusunan layanan klinis adalah penyusunan standar


pelayanan klinis berdasarkan acuan yang jelas.
SPO Pelayanan klinis meliputi :
1. Pelayanan pendaftaran
2. Pelayanan Kesehatan Umum
3. Pelayanan Kesehatan Gigi
4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Pelayanan Kefarmasian
6. Pelayanan Laboratorium
7. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyusunan
layanan klinis atau SPO.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No 445/ /UKP.9/PKM-WPL/I/2020
tentang Pelayanan klinis di puskesmas waplau
2. SK Kepala Puskesmas No 445/ /UKP.9/PKM-WPL/I/2020
tentang penetapan dokumen eksternal yang menjadi acuan
dalam penyusunan standart pelayanan klinis dan
keselamatan pasien.
4. Referensi 1. UU RI No.36 th 2009 ps. 5 tentang pelayanan, monitoring, dan
evaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas
2. Permenkes 43 th 2019 tentang puskesmas
3. Permenkes 1483 th 2010 tentang standart pelayanan
kedokteran
5. Prosedur Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis
mengadakan pertemuan membahas:
1. Prioritas prosedur layanan klinis yang harus disusun
dengan mempertimbangkan: visi misi puskesmas, tingkat
kegawatan penyakit, kondisi 10 besar penyakit yang
ditemui di puskesmas, kemampuan puskesmas
2. Data literatur yang diperlukan dalam penyusunan
3. Tim mutu pelayanan klinis membuat SPO layanan klinis
4. Pertimbangan masing-masing unit dalam penyusunan SPO
5. Pelaksanaan SPO
6. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan

7. Rekaman historis perubahan

Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
ANESTHESI INFILTRASI
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
UPTD TILIK Tgl. Mulai :
PUSKESMAS Berlaku
WAPLAU Halaman :½

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut?
2. Apakah petugas mencatat identitas pasien di buku
register?
3. Apakah Petugas mempersilahkan pasien duduk di
dental chair?
4. Apakah petugas melakukan anamenesa dengan
menanyakan
keluhan pasien?
5. Apakah Petugas menanyakan riwayat sakit
terdahulu?
6. Apakah Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa
kaca mulut, sonde dan Eksavoator?
7. Apakah Petugas memeriksa pasien?
8. Apakah Petugas Mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan obat anastesi dan jarum
suntik?
9. Apakah petugas mencuci tangan dan
mempersiapkan APD, yaitu masker dan
sarung tangan?
10. Apakah petugas mengenakan alat pelindung diri?
11. Apakah petugas mengambil jarum suntik dan
membukanya?
12. Apakah petugas mengambil obat anastesi?
13. Apakah petugas membuka ampul obat anastesi?
14. Apakah Petugas mengulas Muccobucal fold dengan
desinfektan povidone iodida 2%?
15. Apakah Petugas memasukkan jarum dengan sudut
45° pada Muccobucal fold atau 1 – 1 ½ cm
dari leher gigi bevel jarum menghadap tulang
sampai menyentuh tulang?
16. Apakah Petugas menarik jarum 1 – 2 mm, kemudian
mensejajarkan jarum, sampai menyentuh
tulang dekat region periapikal gigi yang
bersangkutan?
17. Apakah Petugas mengaspirasi dan mengeluarkan
anestetikum 1 – 2 cc perlahan-lahan?
18. Apakah Petugas menarik jarum keluar jaringan?
19. Apakah Untuk menganestesi daerah palatinal,
petugas menginsersikan jarum pada mukosa
palatinal ± ⅓ dari jarak pinggiran gusi gigi
yang akan dicabut?
20. Apakah Petugas melakukan aspirasi jarum suntik?
21. Apakah Petugas mengeluarkan anestetikum 0,5 cc
perlahan-lahan?
22. Apakah Petugas mengeluarkan jarum?
23. Apakah Petugas menutup jarum?
24. Apakah Petugas memasukan jarum ke safety box?
25. Apakah Petugas mempersilahkan pasien menunggu
sesaat?

CR = …………….%
Waplau,……………………..
Pelaksana/ Auditor

(………………….)

Anda mungkin juga menyukai