B. Tanggung Jawab, tugas dan fungsi yang wajib dilaksanakan, untuk ini
dibutuhkan wewenang diatasnya. Semuanya ini diperlukan sanksi supaya
dapat dipatuhi oleh orang yang menerimannya.
Contoh : seperti dalam sebuah perusahaan dijelaskan bahwa yang memiliki
wewenang untuk mengatur komponen dibawahnya, sedangkan komponen
dibawah memiliki tanggung jawab terhadap manajernya. Direktur memiliki
wewenang terhadap manajer, manajer memiliki wewenang terhadap
teknisi dan supervisor, dan sampai seterusnya sampai tingkatan paling
bawah, dan sebaliknya operator dan office boy memiliki tanggung jawab
terhadap supervisor, dan supervisor memiliki tanggung jawab terhadap
manajer, dan sampai seterusnya sampai tingkatan paling atas.
3. Dicipline (Disiplin)
Adalah menjalankan apa yang telah menjadi kesepakatan bersama, prinsip
manajemen disiplin ini sangat penting dalam tercapainya tujuan bersama yang
akan dicapainya, sebab tanpa disiplin tidak akan mencapai kemajuan.
Contoh : Disiplin merupakan suatu kebiasaan yang harus diterapkan oleh
setiap karyawan bahkan tidak hanya karyawan saja, disiplin tidak hanya semata
mata taat dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan saja, disiplin juga
harus diterapkan pada setiap kegiatan berkerja agar mendapatkan hasil yang
maksimal, upaya ini untuk menerapkan kedisiplinan ini tidak adanya perasaan
takut atau paksaan.
7. Remuneration (Penggajian)
Motivasi dan produktikvitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran
organisasi. Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup
untuk membuat karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian
yaitu non-moneter (pujian, Tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter
(kompensasi, bonus atau kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya ini
adalah menghargai upaya karyawan yang telah dilakukan.
Contoh : Penggajian biasanya dilakukan setiap bulan. Tentu saja setiap
komponen akan mendapatkan gaji yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatan
jabatannya, hal ini merupakan sebuah penghargaan terhadap upaya karyawan
yang telah dilakukan.
8. Centralization (Pemusatan)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam
satu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak pada orang yang memegang
wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya
kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of
authority).
Contoh : Meskipun seorang direktur memiliki wewenang yang paling tinggi,
akan tetapi tidak bisa langsung menyalurkan wewenangnya ketingkat paling
bawah . Pelimpahan wewenang harus berurut sesuai bagan, misalnya ada
seorang operator melakukan kesalahan, maka direktur hanya minta
pertanggung jawaban kepada manajer dan manajer lah yang akan menegur
operator tersebut.