Hier, UE
FARMAKOKIMIA
ANALISIS KIMIA
A. ANALISIS KONVENSIONAL
1. VOLOUMETRI
TITRASI
Berdasarkan Reaksi Kimia :
A. NETRALISASI
1 ASIDIMETRI
Titrasi_untuk menentukan kosentrasi suatu basa dengan menggunakan larutan
standar asam/pentitrannya asam (HCL).
2,ALKALIMETRE
Titrasi untuk menentukan kosentrasi suatu asam dengan menggunakan larutan
standar basa/ pentitrannya basa (NaOH).
Indikator ASAM BASA :
No. | Indikator | RerithngpH | Perubahan Warna Pelarut
| |! seiring meningkatnya pH
1._|Timol biru [4.2=2,8 | Merah ke kuning Air
2. | Metitkuning | 2,9-4,0 | Merah ke kuning Etanol 90%
3._| Metil oranye | 3,1-4,4 | Merah ke kuning Air
4. | Metilmerah | 4,2-6,2 __| Merah ke kuning Air
it _Kuning ke biru Air
If Tidak berwama ke merah | Etanol 70%
7._| Timolftalein 6 _| Tidak berwarnake biru_| Etanol 90%
B. PENGENDAPAN
1, ARGENTOMETRI
Merupakan analisis dengan cara titrasi pengendapan menggunakan pereaksi
pengendap perak nitrat (AgNO). Titrasi ini untuk penentuan kadar halida (Ct, Br),
asam lemah tertentu dan anion bervalensi dua. ne
Titrasi Argentometri dibagi menjadi 3 yiatu :
1) Metode Mohr
‘Menggunakan indikator kalium kromat (kzCrOs)
Hanya untuk menentukan kosentrasi ion Cr, CN, dan Br
Harus dilakukan pada pH 6,5 - 10,5. Karena apabila terlalu asam tidak akan
membentuk warna merah, apabila terlalu bas@ ion Ag akan mengendap sebagai
hidroksidanya.
Hasil akhir titrasi membentuk endapan coklat kemerahan
2) Metode Volhard
Titrasi secara tidak langsung (Titrasi balik)
Penentuanion C dengan dititrasi awal oleh AgNOs berlebih, menghasilkan larutan
yang memiliki endapan putin (AgC!), kemudian endapan tersebut disaring.
Dipindai dengan CamScannerarutan hasil saringan tersebut dititrasi kembali dengan tiosianat (SCN). Kelebihan_
100 Ag dalam filtrat akan bereaksi dengan SCN menjadi AgSCN (endapan putih).
Pada titik akhir titrasi kelebihan SCN akan bereaksi dengan indikator Fe
membentuk kompleks warna merah.
3) Metode Fajans
Titrasi argentometri yang menggunakan indikator adsorbsi, contohnya
fluorescenate (kunih kehijauan). pH 7-8 dapat bekerja.
Ag’ berlebih akan bereaksi dengan indikator ini, membentuk endapan berwarna
merah,
C. REDOKS
1. IODIMETRI
Merupakan titrasi_ langsung dimana _analit_ yang _bersifat sebagai
feduktor(menyebabkan zat lain mengalami reduksi sedangkan dirinya sendiri
Mengalami oksidasi) mereduksi titran In (IODIN/IODIUM) menjadi I" (lodida).
2. 1ODOMETRI .
Merupakan titrasi tidak tangsung dimana analit yang bersifat oksidator mengoksidasi_
F (IODIDA) menjadi ta IODIN/JODIUM) kemudian 2 yang dibebaskan dititrasi oleh
Tarutan standar Natrium tosulfat (NaiS:0:).
Indikator : Kanji (Amilum) diberikan sesaat sebelum ttik akhirtitrasi
Contoh :
Sampel (Oksidator) + KI’ > 2 (IODIN/IODIUM)
12 (IODIN/IODIUM) + Natrium tiosulfat (Na2S20s) > I + S306?
F (lodida) + Indikator Kanji (Amilum) ~>Kompleks warna biru lodium-amylum, ketika
titik akhir akan menghilang warna birunya.
3. PERMANGANOMETRI
Pentitran : KMnOs (Kalium Permanganat)
Indikator : KMnOs (Kalium Permanganat)
ergunakan dalam suasana asam untuk titrasi langsung
~ Dipergunakan dalam suasana asam untuk titrasi tidak langsung,
~ Dipergunakan dalam suana netral atau basa untuk menitrasi beberapa zat.
4, SENTRIMETRI
Pentitran : Cerium Sulfat (Ce(SOx)s)
5. BROMATOMETRI
Pentitran : BrOs
Penentuan kadar : Fe?, Sb, Sulfida organik, dan As°,
Indikator : Kuinolin kuning, alfa-naftifiavon, p-etoksisikrisoidin.
6. DIKROMATOMETRI
Pentitran : Kalium dikromat (KeCrO7)
D. PEMBENTUKAN KOMPLEKS
1. KOMPLEKSOMETRI
Tras berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks (ion kompleks) yang
air antara ion logam dengan zat pembentuk kompleks (ligan).
‘Macam-macam ligan :
Dipindai dengan CamScanner~ Vigan unidentat (igan yg menyerahkan 1 pasang elektron untuk membentukikatan
kovalen dengan ion logam)
Cnth : NH3
~ Uigan polidentat (Ligan yang menyerahkan >1 pasang elektron untuk membentuk
tkatan kovalen dengan ion logam)
Cnth : Etilen diamin, dietilen triamin, trietilen tetraai
Ligan yang sering digunakan adalah dinatrium etilen diamin tetra asetat (NazEDTA)
TITRAS| KOMPLEKSOMETRI dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1) Titrasi langsung
'on logam + buffer pH (misal pH10}+indikator
Kemudian dititrasi secara langsung oleh larutan standar EDTA
2) Titrasi kembali
Analit + EDTA berlebih + buffer
Kelebihan EDTA dititrasi oleh larutan standar dari ion logam kedua.
3) Titrasi substitusi
Analit + Mg-EDTA berlebih + buffer + indikator
Mg" yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar EDTA
4) Titrasi tidak langsung
5) Titrasi alkalimetri
Indikator : EBT (ERIOCHROM BLACK T)
E. AZOTASI
1. NITRIMETRI
Titrasi dengan menggunakan larutan standar natrium nitrit (NaNO2). Reaksi yang
terjadi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam (HCL),
membentuk garam diazonium.
Indikator : Amylum (titik akhir titrasi berwarna biru
Titrasi dilakukan pada suhu 10-15 °C
2. MASSA
1. GRAVIMETRI
Analisis berdasarkan berat dimana analit diisolasi dari sampel dan ditimbang dalam
bentuk senyawa murni,
Contoh :
Penetapan kadar Besi dalam sampel bijih besi dapat dilakukan secara gravimetri dengan
cara melarutkannya dalam asam, mengoksidasinya menjadi Fe® mengendakapnya
menjadi Fe203.xH20 dan memijarkan Fe2Os.xH20 untuk menghasilkan senyawa murni
yaitu Fe203 kemudian ditimbang untuk menentukan kadar Fe dlam bijih besi.
Dipindai dengan CamScannerB. ANALISIS MODERN
INSTRUMEN \
i FEM IScANAIING ELECTRONE MICROSCOPE) WO yw — the
~ NMR (NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE SPECTROSCOPHY) is
3. GC-MS & LC-MS (GAS/LIQUID CHROMATOGRAPHY. MASS SPEKTROFOTOMETRI)
4. FTIR (FOURIER TRANSFORM, INFRARED)
5. UV-VIS (ULTRAVIOLET-VisiBLE)
. AAS / SSA (ATOMIC ABSORPSION SPEKTROMETR / SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM)
6
7. HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)/ KCKT (KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGG!)
. SPEKTROFLUOROMETRI
~
TEORI KIMIA DASAR
‘A. TEORI ASAM & BASA
1, ARHENIUS an
‘A= MELEPASKAN H" KETIKA DILARUTKAN DALAM AIR, CONTOH HCI -> H+ Cl
B = MELEPASKAN CH KETIKA DILARUTKAN DALAM AIR, CONTOH NaOH -> Na‘ + Cl
2. BRWONSTED-LOWRY
JONOR PROTON (H*)
.KSEPTOR PROTON (H*)
3, LEWIS
KSEPTOR PEB (PASANGAN ELEKTRON BEBAS)
B = DONOR PEB
B, TEORI ATOM
1. DALTON : ATOM (SUATU PARTIKEL PENYUSUN UNSUR YANG SUDAH TIDAK BISA DI
BAGI-BAGI)
2. JJ THOMSON : BOLA PEJAL YANG BERMUATAN POSITIF DAN NETRAL DIDALAMNYA
TERSEBAR PARTIKEL BERMUATAN NEGATIF
3. RUTHERFORD : DITEMUKANNYA INTI ATOM TERDAPAT PROTON DAN NEUTRON
DIKELILLING! ELEKTRON
4, NIELS BOHR : MENGELILING! INTI ATOM PADA TINGKAT ENERGI KULIT
C.IKATAN KIMIA
1. IKATAN HIDROGEN
Merupakan interaksi elektrostatik yang terbentuk dari ikatan antara atom H(Hidrogen)
dengan atom elektronegatif seperti O(Oksigen), N(Nitrogen), S(Sulft
Kekuatan ikatan ini lemah dengan energi 7-40 kJ/mol.
ce Q =
Dipindai dengan CamScannerSH
2. IKATAN IONIK
tkatan yang terbentuk antara ion dengan muatan yang berlawanan. Interaksi
elektrostatiknya sangat kuat.
3. IKATAN KOVALEN
Merupakan ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron yang
Saling terbagi (pemakaian bersama elektron) diantara atom-atom yang berikatan.
Ikatan Kovalen dibagi 2:
- Ikatan kovalen polar
~ Ikatan kovalen nonpolar
Contoh : HO, BR2,Cl2,02
4, IKATAN PEPTIDA
Merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil molekul
asam amino dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul asam amino lainnya.
5. IKATAN VAN DER WALS-
Ikatan gaya tarik menarik antara atom atau molekul, dimana gaya ini relatif jauh lebih
Jemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi.
BIOKIMIA
A. UJIKARBOHIDRAT
1) UJIMOLISCH
Uji pendahuluan karbohidrat
Pereaksi : a-Naftol 5%
Etanol 95%
HiSOs
Hasil Positif : Cincin berwarna ungu (Menandakan sampel terdapat karbohidrat)
2) UsIIODIUM
Uji untuk menentukan polisakarida
Pereaksi —: Larutan lodium
Hasil Positif: Perubahan warna menjadi biru (+Amylum)
Perubahan warna menjadi Merah (+Glikogen)
3) UJI BARFOED
Uji untuk menentukan monosakarida atau disakarida
Pereaksi _: Larutan Barfoed
Hasil Positif: Dalam 5 menit terbentuk endapan merah (+Monosakarida)
Hasil Negatif : Lebih dari 5 menit baru terbentuk endapan (+Disakarida)
4) ‘UJI BENEDICT
Uji untuk menentukan adanya kandungan gula (karbohidrat) pereduksi
(Glukosa, Galaktosa, Arabinosa, Maltosa, Laktosa).
Pereaksi :
Hasil Positif _: Terbentuk endapan merah bata (+Glukosa, Galaktosa, Arabinosa,
Maltosa, Laktosa)
wre
Dipindai dengan CamScannerada end;
5) Unosacon lapan merah (+Sukrosa)
Merupakan uji.karbohidrat
macam karbohidrat dari b
Pereaksi
Hasil Positif
Yang bertujuan untuk membedakan bermacam-
entuk struktur kristalnya
\sazon
ilihat dari bentuk kristal nya pada microscope
(setiap karbohidrat memiliki bentuk khasnya masing-masing)
6) UJI SELIWANOF
Uji untuk menentukan fruktosa
Pereaksi —_: Resorsinol dalam HCI
Hasil Positif : Warna merah ceri (+Fruktosa)
Penggolongan Karbohidrat (Tersusun dari atom C, H, O)
1. MONOSAKARIDA
> Glukosa
> Fruktosa
> Galaktosa
2. DISAKARIDA
> Sukrosa
> Maltosa
> Laktosa
3. POLISAKARIDA
» Amylum
> Glikogen
. USI PROTEIN
1) UJISUSUNAN ELEMENTER PROTEIN
2) UJI ADANYA UNSUR C, H, O, N
3) UJIADANYA ATOMS
4) UJADANYA ATOM N
5) UJIKELARUTAN PROTEIN
6) UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN GARAM.
7) UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM DAN ASAM ORGANIK
8) UJIBIURET
Uji biuret adalah uji kimia yang digunakan untuk menentukan keberadaan ikatan
Peptida dalam suatu zat. Metode ini didasarkan pada reaksi
struktur peptida yang mengandung setidaknya dua ikatan pepti
warna ungu ketika direaksikan dengan CuSO«.
Pereaksi : Reagen Biuret adalah larutan yang terdiri dari natrium hidroksida
(NaOH) atau kalium hidroksida (KOH), CuSOs,
tartrat.
9) UJININHIDRIN
Uji ninhydrin ini didasarkan pada dua molekul ninhydrin (2,2-dihydroxyindane-1,3-
dione) yang bereaksi dengan asam alfa-amino bebas untuk menghasilkan warna
Uungu tua atau biru yang dikenal sebagai ungu Ruhemann,
biuret di mana
ida menghasilkan
dan kalium natrium
Dipindai dengan CamScannerHasil Negatif Ti
5)'un OsAIGN : Tidak ada endapan merah (+Sukrosa)
Meru ji i
aaa uji_karbohidrat yang bertujuan untuk membedakan bermacam-
m karbohidrat dari bentuk struktur kristalnya
Pereaksi Osazon
Hasil Positif
ilihat dari bentuk kristal nya pada microscope
(setiap karbohidrat memiliki bentuk khasnya masing-masing)
6) UJI SELIWANOF
Uji untuk menentukan fruktosa
Pereaksi —_ Resorsinol dalam HCl
Hasil Positif: Warna merah ceri (+Fruktosa)
Penggolongan Karbohidrat (Tersusun dari atom C, H, 0)
1, MONOSAKARIDA
> Glukosa
> Fruktosa
> Galaktosa
2. DISAKARIDA
> Sukrosa
> Maltosa
> Laktosa
3. POLISAKARIDA
> Amylum
> Glikogen
‘UJI PROTEIN:
1) UJISUSUNAN ELEMENTER PROTEIN
2) UJIADANYA UNSUR C, H, 0, N
3) UJIADANYA ATOMS
4) UJIADANYA ATOM N
5) UJI KELARUTAN PROTEIN
6) UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN GARAM
7) _UJIPENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM DAN ASAM ORGANIK
8) USIBIURET
Uji biuret adalah uji kimia yang digunakan untuk menentukan keberadaan ikatan
peptida dalam suatu zat. Metode ini didasarkan pada reaksi biuret di mana
struktur peptida yang mengandung setidaknya dua ikatan peptida menghasilkan
warna ungu ketika direaksikan dengan CuSOs.
Reagen Biuret adalah larutan yang terdiri dari natrium hidroksida
(INaOH) atau kalium hidroksida (KOH), CuSOs, dan kalium natrium
tartrat.
9) UJININHIDRIN
Ujininhydrin ini didasarkan pada dua molekul ninhydrin (2,2-dihydroxyindane-1,3-
dione) yang bereaksi dengan asam alfa-amino bebas untuk menghasilkan warna
ungu tua atau biru yang dikenal sebagai ungu Ruhemann.
Dipindai dengan CamScanner10) UJI XANTOPROTEIN
a pene didasarkan pada reaksi antara gugus aromatik dalam asam
10 dengan HNOs pekat dengan pemanasan untuk menghasilkan turunan nitro
yang berwarna kuning pekat.
Protein adalah kumpulan dari beberapa asam amino(
berikatan (ikatan peptide). Bobot 5000 - >1 juta molekul.
Protein dibagi menjadi 3 yaitu :
4), Protein Fiber
Terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu
dengan yang lainnya oleh beberapa ikatan silang hhingga merupakan bentuk serat
atau serabut yang stabil.
(Tidak Larut dalam air & Sukar diuraikan oleh enzim)
Contoh : Kolagen, Kerati
2), Protein Globular
Berbentuk bulat atau elips
R yang bersifat polar terletal
disebelah dalam.
(Larut dalam air, asam, etanol)
Contoh : Albumin, globulin, protamin.
3). Protein Campuran
Protein yang berikatan
ini disebut gugus prostetik
Jenis-jenis protein gabungan :
a. Mukoprotein
protein dengan Karbohidrat (>4% heksosamina)
(20 jenis asam amino) yang saling
ipeptida yang berlipat. Gugus
dan terdiri atas rantai pol
ik terletak
J. dibagian luar, dan gugus R yang hidrofob!
dengan senyawa yang bukan protein. Gugus bukan protein
b. Glikoprotein
Protein dengan Karbohi
¢. Lipoprotein
Protein (larut air) dengan lipid
d. Nukleoprotein
Protein dengan asam nukleat
Cc. UJILEMAK
1) KUAUTATIF
2). UJIKELARUTAN LEMAK
3) UJIPEMBENTUKAN EMULS!
44) UJIKEASAMAN LEMAK
5) UJITIDAKJENUHAN MINYAK
6)_UJI PENYABUNAN MINYAK
7) UIIKOLESTEROL
8) UJI KRISTAL KOLESTEROL
D. UJI VITAMIN
Vitamin merupakan nutrien organic ya
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umut
harus dipasok dari makanan.
Vitamin dibagi menjadi 2 berdasarkan kelarutannya :
fat (<4% heksosamina)
ng dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
mnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga
Dipindai dengan CamScannerAltona
Alena
Alkane
>
r
Cotlane
Caltin
Catan 2
1, LARUT AIR:
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
VITAMIN B
-B1 (THIAMIN)
~ B2 (RIBOFLAVIN)
~ B3 (NIASIN)
= BS (PANTOTENAT)
= BG (PIRIDOKSIN)
= B7 (BIOTIN)
~B9 (FOLAT)
-B12(KOBALAMIN)
2, TIDAK LARUT AIR
> VITAMIN A (RETINOL)
> VITAMIN D (KALSIFEROL)
> VITAMIN E (TOKOFEROL)
> VITAMIN K (PHYLLOQUINONE)
KIMIA DASAR
busoa Nena
1, Metona CHa eens Ha
afore Cah ere ty
3. regan, C38 fropee Coe
4. Catena Cathe batere calls
sefeniane Cette tovors Cathe
G. Ueetow Cell Ueksere Cott
2. Megton® tie Hetero Coty,
2. ctor Cais rrene Cathe
2 Nero Calte TeMe™™ Colts
Oekow Collin Deena Croltre
Aeon
Dipindai dengan CamScanner