Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 7.No.

2 Desember 2021
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Kajian Pengembangan Sediaan Self Nanoemulsifying Drug Delivery


System (SNEDDS) untuk Penghantaran Agen Antidiabetik Oral

Sani Ega Priani*


Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Islam Bandung (UNISBA)

ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik cinamic acid, sitagliptin, dan curcumin dalam bentuk
akibat gangguan aktivitas atau sekresi insulin, dengan tunggal ataupun kombinasi. Sediaan SNEDDS tersebut
angka kejadian dan morbiditas yang terus meningkat. diformulasi menggunakan minyak, surfaktan, dan
Sebagian agen antidiabetik oral diketahui memiliki kosurfaktan terpilih. Surfaktan yang banyak digunakan
kelarutan yang rendah dalam air, sehingga perlu adalah kelompok tween dan cremophor sedangkan
dilakukan modifikasi untuk meningkatkan kosurfaktan yang banyak digunakan adalah PEG400
efektifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan transcutol. Pengembangan sediaan SNEDDS
pengembangan sediaan self nanoemulsifying drug terbukti secara signifikan dapat meningkatkan disolusi
delivery system (SNEDDS) mengandung agen agen antidiabetik oral dan juga meningkatkan
antidiabetik oral dan mengkaji pengaruhnya terhadap bioavailabilitasnya yang ditandai dengan peningkatan
disolusi, bioavailabilitas, dan efek farmakologinya. nilai AUC dan Cmax. Pengembangan SNEDDS juga
Penelitian dilakukan dengan berbasis systematic terbukti mampu menyebabkan penurunan kadar
literature review dengan mengkaji jurnal dari berbagai glukosa darah yang lebih baik dibandingkan dengan
database bereputasi yang memenuhi kriteria inklusi bentuk suspensi atau sediaan pasaran. Dari hasil kajian
dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan jika SNEDDS sesuai digunakan
kajian diketahui bahwa SNEDDS sudah diaplikasikan untuk penghantaran agen antidiabetik oral terutama
untuk berbagai senyawa antidiabetik oral seperti yang memiliki kelarutan rendah dalam air
dapagliflozin, glibenclamid, gliclazid, glimepirid, Kata Kunci : diabetes melitus, antidiabetika oral, BCS
tolbutamid, repaglinid, polypeptide-k, exendin-4, trans- kelas 2, SNEDDS

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease due to The SNEDDS were prepared using selected oils,
impaired insulin activity or secretion, with a very high surfactants, and cosurfactants. The most widely used
incidence and morbidity worldwide. Some oral surfactants are tween and cremophor, while PEG400
antidiabetic agents have low water solubility, so delivery and transcutol are commonly used as co-surfactants.
system modifications need to increase their The development of SNEDDS significantly increases the
effectiveness. This study aims to examine the dissolution of oral antidiabetic agents and their
development of a self nano emulsifying drug delivery bioavailability, which is indicated by an increase in
system (SNEDDS) containing an oral antidiabetic agent blood AUC and Cmax. The SNEDDS increase the
and to examine its effect on dissolution, bioavailability, reduction of blood glucose levels (BGL) compared to
and pharmacological activity. This study is based on a suspension dosage form or marketed products. It can be
systematic literature review by reviewing journals from concluded that SNEDDS is appropriate for delivering
various reputable databases that meet the inclusion and oral antidiabetic agents, especially those with low water
exclusion criteria. The study shows that SNEDDS have solubility.
been applied to many oral antidiabetic agents such as Keywords : Diabetes mellitus, oral antidiabetic agent,
dapagliflozin, glibenclamide, gliclazide, glimepiride, BCS class 2, SNEDD
tolbutamide, repaglinide, polypeptide-k, exendin-4,
trans-cinnamic acid, sitagliptin, and curcumin in single
or in combination form.

Penulis Korespondensi : Informasi Artikel


Sani Ega Priani Submitted : 15 Agustus 2021
Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Islam Accepted : 2 September 2021
Bandung Published : 31 Desember 2021
Email : egapriani@gmail.com

DOI : https://doi.org/10.35311/jmpi. v7i2.86


172

PENDAHULUAN insulin oleh sel beta pankreas dan


Diabetes mellitus adalah atau ganguan fungsi/resintensi
penyakit metabolik kronis yang insulin (Khan et al., 2020;
ditandai dengan peningkatan Pearson, 2019).
kadar glukosa darah akibat Kondisi diabetes tipe 2
gangguan pada aktivitas atau umumnya diterapi menggunakan
sekresi insulin. Penyakit ini agen-agen antidiabetik oral,
diketahui dapat menyebabkan seperti golongan biguanide,
terjadinya masalah atau sulfoniluria, tiazolidindion, dan
kerusakan pada organ lain seperti jenis golongan lainnya
jantung, pembuluh darah, mata, (Tsoutsouki et al., 2020).
ginjal, dan syaraf (Galicia-Garcia Sebagian dari senyawa-senyawa
et al., 2020; Padhi et al., 2020). tersebut diketahui masuk ke
Prevalensi penyakit diabetes dalam golongan
melitus terus meningkat setiap biopharmaceutical classification
tahunnya, baik di Indonesia system (BCS) kelas 2 (Benet,
ataupun di Dunia dengan tingkat 2013). Sebagai contoh adalah
morbiditas yang tinggi (Saeedi et glimepiride, gliclazid, dan
al., 2019). Menurut data pioglitazone. Senyawa aktif yang
International Diabetes tergolong ke dalam BCS kelas 2,
Federation (IDF), pada tahun diketahui memiliki permeabilitas
2019, penyakit ini menyebabkan yang baik, namun kelarutannya
4,2 juta kematian di Dunia. rendah. Umumnya perlu
(Galicia-Garcia et al., 2020). Ada dilakukan perancangan sistem
beberapa tipe dari penyakit penghantaran obat untuk obat
diabetes melitus, yakni tipe 1, tipe BCS kelas 2 yang diharapkan
2, dan tipe gestasional. Diantara dapat meningkatkan kelarutan
semua tipe, DM tipe 2 adalah sehingga memperbaiki disolusi
yang paling banyak terjadi dan dan absorbsinya di saluran cerna.
mencapai sekitar 90% dari total Salah satu sistem penghantaran
kasus diabetes melitus. DM tipe obat untuk penggunaan oral yang
2 ditandai oleh kenaikan gula cukup banyak diaplikasikan pada
darah akibat penurunan sekresi senyawa BCS kelas 2 adalah self

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


173

nanoemulsifying drug delivery kemampuanya untuk


system/SNEDDS (Elgart et al., meningkatkan disolusi dan
2013). absorpsi zat yang sukar larut
SNEDDS adalah campuran dalam air berkaitan dengan
isotropik minyak, surfaktan, dan penurunan ukuran globul pada
kosurfaktan yang dapat secara skala nanometer (Liu et al.,
spontan membentuk sistem 2018). Dibandingkan dengan
nanoemulsi minyak dalam air sediaan nanoemulsi sediaan
ketika bercampur dengan media SNEDDS memiliki stabilitas yang
berair yang disertai pengadukan lebih baik karena tidak
(Savale, 2015). Konsumsi mengandung air dan
SNEDDS secara oral akan memungkinkan untuk dikemas
menyebabkan terbentuknya dalam sediaan kapsul lunak atau
nanoemulsi ketika terjadi sediaan kapsul keras (Andrade, 2015).
kontak sediaan dengan cairan Untuk lebih meningkatkan
saluran cerna dan dibantu oleh stabilitasnya dan juga modifikasi
gerakan peristaltik organ bentuk sediaan, SNEDDS
pencernaan (gambar 1). Setelah selanjutnya bisa diproses lebih
bercampur dengan air umumnya lanjut menjadi sediaan solid-
SNEDDS membentuk sistem SNEDSS atau S-SNEDDS, dengan
nanoemulsi dengan ukuran berbagai metode seperi freeze
globul kurang dari 100 nm (Priani drying dan spray drying. (Singh
et al., 2020). Kelebihan dari et al., 2019)
sediaan SNEDDS adalah pada

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


174

Gambar 1. Mekanisme self nanoemulsification di Saluran Cerna


(Kumar et al., 2019)

Kajian tentang mengenai pengaruh


pengembangan sediaan SNEDDS pengembangan sediaan SNEDSS
sudah cukup banyak dilakukan, terhadap disolusi,
namun belum ada yang bioavailabilitas, dan efek
melakukan kajian secara sepesifik farmakologinya.
terhadap kelomok senyawa anti
diabetika oral, sehingga bisa METODE PENELITIAN
dilihat efeknya baik terhadap Penelitian dilakukan
disolusi, bioavailabilitas, ataupun dengan berbasis Systematic
aktivitas antidiabetiknya secara Literature Review dengan
in vivo (Cherniakov et al., 2015). tahapan pencarian artikel, seleksi
Penelitian ini bertujuan untuk artikel, penentuan artikel, dan
mengkaji pengembangan sediaan ekstraksi data. Pencarian artikel
SNEDDS yang mengandung agen dilakukan di database bereputasi
antidiabetik oral dalam hal yakni: pubmed, science direct,
formulasi dan karakteristik taylor and francis, springer, dan
sediaan yang dihasilkan. Selain sage publication. Pencarian
itu akan dilakukan kajian artikel pada data base tersebut

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


175

dilakukan menggunakan kata Rendahnya kelarutan


kunci pencarian: ‘SNEDDS’, suatu zat dalam air umumnya
‘antidiabetic’, ‘antihiperglicemic’. bisa menjadi masalah pada
Artikel yang diperoleh dengan proses disolusi dan absorpsinya
menggunakan kata kunci di saluran cerna. Oleh karena itu,
tersebut, selanjutnya masuk ke banyak dikembangkan sistem
dalam tahap seleksi penghantaran obat yang dapat
menggunakan kriteria inklusi dan menjadi solusi untuk masalah
eksklusi. Sebagai kriteria inklusi tersebut. SNEDDS yang
adalah artikel penelitian yang merupakan bentuk anhindrat
diterbitkan 10 tahun terkahir dari nanoemulsi banyak di
(2011-2021), dengan tema artikel aplikasikan untuk penghantaran
pengembangan sediaan SNEDSS oral senyawa aktif farmasi
mengandung agen antidiabetik termasuk diantaranya golongan
oral. Kriteria eksklusinya adalah antidiabetik/antihiperglikemi
artikel berbentuk review, artikel (Cherniakov et al., 2015).
formulasi SNEDDS bukan SNEDDS terdiri minyak,
mengandung antidiabetik oral, surfaktan, dan kosurfaktan yang
dan full paper tidak bisa diakses. kemudian akan membentuk
Artikel yang terpilih karena nanoemulsi ketika kontak dengan
memenuhi kriteria inklusi dan cairan saluran cerna.
eksklusi selanjutnya dianalisis Pada penelitian ini telah
dan dilakukan ekstraksi data dilakukan kajian tentang
meliputi aspek formulasi, pengembangan sediaan SNEDDS
karakterisasi, hasil uji disolusi, yang mengandung agen
biovailabilitas, dan aktivitas antidiabetik oral. Terdapat
farmakologi. beberapa jenis obat antidiabetka
oral yang sudah dikembangkan
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam bentuk SNEDDS yakni
Formulasi dan karakterisasi dapagliflozin, exendin-4,
SNEDDS mengandung glibenclamid, gliclazid,
antidiabetika oral glimepirid, polypeptide-k,
repaglinid, tolbutamid, trans-

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


176

cinamic acid, sitagliptin, dan cara meningkatkan sekresi


curcumin yang diformulasi dalam insulin (Proks et al., 2002). Ke-
bentuk tunggal atau kombinasi. empat senyawa tersebut
Hasil kajian formulasi sediaan diketahui masuk ke dalam
SNEDDS tersebut dapat dilihat golongan obat BCS kelas 2,
pada tabel 1. dengan kelarutan yang rendah
Dapagliflozin adalah salah dalam air, sehingga
satu senyawa antidiabetik oral dikembangkan menjadi sediaan
yang baru disetujui oleh FDA SNEDDS ( Patel et al., 2020).
pada 2014, termasuk ke dalam Senyawa lainnya yang
kelas gliflozin. Dapagliflozin dikembangkan menjadi sediaan
ketahui memiliki bioavaibilitas SNEDDS adalah replaglinid.
yang rendah yang disebabkan Repaglinid adalah senyawa
karena faktor rendahnya antidiabetik oral golongan
kelarutan dan stabilitas. Hal meglitinide, yang dapat
tersebut yang menjadi dasar menstimulasi proses sekresi
pengembangannya menjadi insulin. Repaglinid bersifat
sediaan SNEDSS (Ameeduzzafar praktis tidak larut dalam air
et al., 2019). Dapagliflozin juga dengan kelarutannya 34 μg/mL.
dikembangkan menjadi sediaan Repaglinid masuk ke dalam
SNEDDS dalam bentuk kelompok BCS-2 yang
kombinasi dengan sitagliptin. dikembangkan dalam bentuk
Sitagliptin adalah obat untuk SNEDSS dengan tujuan
diabetes tipe 2 yang termasuk ke meningkatkan kelarutannya.
dalam golongan DPP-4 inhibitor. (Karami et al., 2020)
(Johnson & Schurr, 2011) Polypeptide-k adalah
Pengembangan sediaan peptida yang diekstrak dari
SNEDDS juga dilakukan terhadap bagian biji Momordica
glibenclamid, gliclazid, charantia, yang disebut sebagai
glimepiride, dan tulbotamid. phyto-insulin (Garg, et al., 2017).
Keempatnya merupakan senyawa Polypeptide-k diketahui memiliki
antidiabetik golongan aktivitas antidiabetik yang baik,
sulfonilurea yang bekerja dengan namun penghantarannya secara

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


177

oral memiliki beberapa Dari hasil kajian di atas,


permasalahan. Selain karena dapat dikatakan bahwa yang
kelarutannya yang rendah dalam menjadi dasar utama
air (50 mg/L), strukturnya yang pengembangan agen antidiabetik
terbentuk polipetida oral menjadi sediaan SNEDDS
membuatnya rentan terhadap adalah masalah rendahnya
reaksi enzimatis di saluran cerna. kelarutan dalam air. Paparan
Hal tersebut yang kemudian tentang formulasi dan
menjadi dasar pengembangannya karakterisasi dari sediaan
menjadi sediaan SNEDDS. Pada SNEDDS mengandung
penelitian lainnya polypeptide-k antidiabetik oral dapat di lihat
dikombinasikan dengan pada tabel 1. Pada formulasi
curcumin yang merupakan isolat sediaan SNEDDS secara umum
dari Curcuma longa (Garg et al., digunakan 3 komponen utama
2019). Selain polypeptide-K ada yakni minyak, surfaktan, dan
senyawa antidiabetik lainnya kosurfaktan. Komposisi minyak,
yang juga memiliki struktur surfaktan, dan kosurfaktan untuk
peptida, yakni exendin, yang juga masing-masing bahan aktif
sudah dikembangkan menjadi sangat bervariasi, dan perlu
sediaan SNEDDS. (Celik-Tekeli et dilakukan optimasi untuk
al., 2021) mendapatkan formula paling
Trans-cinnamic acid dan optimum. Minyak dalam
Ipomoea reptans extract formulasi SNEDDS berfungsi
merupakan senyawa bahan alam untuk membentuk sistem dispersi
yang juga punya aktivitas dan juga memfasilitasi kelarutan
antidiabetik. Trans-cinnamic zat aktif. Harus dipilih minyak
acid adalah isolat dari kulit yang mampu melarutkan zat aktif
batang kayu manis. Kedua dengan baik, karena hal tersebut
senyawa ini diketahui memiliki akan menjadi kunci drug loading
kelarutan yang terbatas dalam capacity dari sediaan (Desai &
air, sehingga dikembangkan Nagarsenker, 2013).
menjadi sediaan SNEDDS. Selain minyak ke dalam
sistem SNEDDS juga

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


178

ditambahkan surfaktan. bercampur baik dengan zat aktif


Surfaktan akan berfungsi untuk dan fase minyak yang digunakan.
membentuk lapisan antar muka Selain surfaktan juga
minyak dan air ketika SNEDDS ditambahkan ko-surfaktan ke
berubah menjadi sistem dalam sediaan SNEDDS.
nanoemulsi di dalam media air. Kosurfaktan membantu surfaktan
Surfaktan juga menurunkan nilai membentuk lapisan antar muka
tegangan permukaan sehingga yang lebih rapat, fleksibel, dan
bisa menurunkan nilai energi stabil pada sistem nanoglobul.
bebas dan meningkatkan Kosurfaktan yang paling banyak
stabilitas. Dari tabel 1 terlihat digunakan dalam formulasi
beberapa jenis surfaktan yang SNEDDS mengandung senyawa
digunakan untuk formulasi antidiabetik oral adalah PEG400
SNEDDS, yakni Tween80, Tween dan transcutol.
20, cremophor EL, dan Sediaan SNEDDS
cremophor RH-40. Sifat dari mengandung agen antidiabetik
Tween 80 dan cremophor yang oral memiliki karakteristik yang
merupakan surfaktan non-ionik, baik. Hal tersebut ditandai
menjadi salah satu dasar utama dengan kemampuannya untuk
pemilihannya. Surfaktan non membentuk nanoemulsi secara
ionik memiliki toksisitas oral spontan ketika SNEDSS kontak
paling rendah dibandingkan dengan media air. Nanoemulsi
dengan surfaktan jenis lainnya yang dihasilkan memiliki ukuran
(anionic dan kationik) (Mustapha globul pada rentang 15-152 nm,
& Bawa-Allah, 2020). Tween dan bila merujuk pada data yang
cremophor juga diketahui ditampilkan pada tabel 1.
memiliki nilai HLB tinggi >12 Meskipun beberapa pustaka
yang sehingga sesuai untuk mempersyaratkan batas ukuran
pembentukan sistem nanoemulsi globul 100 nm, namun beberapa
minyak dalam air di saluran rujukan lainnya memberikan
cerna. Pemilihan surfaktan juga batas ukuran globul <200 nm
ditentukan dengan (Date et al., 2010). Sehingga bisa
kemampuannya untuk bisa dikatakan bahwa semua sediaan

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


179

memenuhi persyaratan ukuran nilainya<0,5 nm, yang


globul. Begitu pula dengan nilai menunjukkan homogenitas dari
(PDI) yang secara umum distribusi ukuran globul. (Shakeel
memenuhi pesyaratan karena et al., 2014)

Tabel 1. Formulasi dan karakterisasi agen antidiabetik oral

Nama Zat Aktif Formulasi Hasil Karakterisasi Pustaka


Dapagliflozin M : Eucalyptus oil UG : 65,23 ± 5,54 nm (Ameeduzzafar
S : Tween 80 PDI : 0,225 ± 0,012 et al., 2019)
CoS : PEG 400 PZ : −18,85 mV
Kombinasi M: Capmul MCM + UG : 66,5 ±5,3 nm (Kazi et al.,
sitagliptin dan black seed oil PDI: 0,14 2021)
dapagliflozin S : Cremophor EL ZP :-16,1 ±4,1 mV

Tolbutamid M: Asam oleat UG: 58,55 ± 0,2 nm’ (Pandita et al.,


S: Tween 20 PDI: 0,277 2018)
CoS: PEG 400
Glibenclamid M: Cottonseed oil UG : 143.6 nm (Bari et al.,
S: Tween 80 PDI : 0.251 2015)
CoS: PEG 400
Gliclazid M: Capmul MCM UG: 110,4 ± 1,9 nm (Patel et al.,
S: Cremophor RH 40 PDI : 0.262 2019)
CoS: Transcutol HP PZ: − 30.1 mV
Glimepirid M : Mygliol UG: 152 (Mohd et al.,
S : Tween 80 PDI: 0.211 2015)
CoS: PEG400
Repaglinid M : Capmul MCM UG: 65,1 ±2,33 nm (Desai &
S : Cremophor EL Nagarsenker,
CoS: PEG400 2013)
Polypeptide-k M: Oleoyl polyoxyl-6 UG : 31,89 nm (Garg et al.,
glycerides PDI: 0,16 2017)
C: Tween 80 PZ: −15,65 mV
CoS : Transcutol
Kombinasi M: Labrafil M1944 UG: 61 nm (Garg et al.,
polypeptide-k dan S: Tween 80 PDI : 0.263 2019)
curcumin CoS :Transcutol PZ: -26.5 mV
Exendin-4 M: Asam oleat UG: 24,28 ± 0,43 nm (Celik-Tekeli
S: Chremophor EL PDI: 0,17 ± 0,01 et al., 2021)
CoS : Propilenglikol PZ : -1,28 ± 3,61 mV
Ipomoea reptans M : Capryol 90 UG : 15,5 ± 0,8 nm (Jumaryatno et
Extract S : Tween 20 PDI: 0,558 ± 0,04 al., 2018)
CoS: PEG400
Trans-cinamic M : Isopropil miristat UG: 28 nm (Wang et al.,
acid S: Cremophor EL PDI: 0.176 2015)
CoS: PEG400
Keterangan: M(minyak), S (Surfaktan), CoS (Cosurfactant), UG (ukuran globul), PDI
(polydispersity index), PZ (potensial zeta)

Pengaruh formulasi Pada tabel 2 ditampilkan


SNEDDS terhadap disolusi data % disolusi/pelepasan dari
zat aktif zat aktif yang dalam bentuk

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


180

sediaan SNEDDS, dibandingkan rendah. Secara umum formulasi


dengan zat aktif murninya. Dari SNEDDS menyebabkan
data tersebut dapat disimpulkan peningkatkan disolusi menjadi
bahwa formulasi SNEDDS secara >80%. Peningkatan disolusi pada
signifikan meningkatkan disolusi sistem SNEDDS dapat
zat aktif. Seperti dipaparkan disebabkan karena terbentuknya
sebelumnya senyawa-senyawa globul berukuran nanometer di
tersebut umumnya masuk saluran pencernaan yang akan
kategori BCS kelas 2, sehingga mempermudah proses pelarutan.
memiliki kelarutan yang rendah Selain itu keberadaan surfaktan
dalam air. Hal tersebut dapat dan kosurfaktan yang dapat
terlihat dari data disolusi untuk meningkatkan kelarutan (Desai
zat aktif murninya yang relatif & Nagarsenker, 2013).

Tabel 2. Pengaruh SNEDDS terhadap disolusi agen antidiabetik oral


Nama Zat Aktif % Disolusi/Pelepasan zat Pustaka
Zat aktif murni SNEDDS
Dapagliflozin ~ 30 92,76 ± 5,59 (Ameeduzzafar et al., 2019)
Glibenclamid <15 >90 (Bari et al., 2015)
Gliclazid 15,99 97,84 (Patel et al., 2019)
Glimepirid <15 >85 (Mohd et al., 2015)
Repaglinid 15 79 (Desai & Nagarsenker, 2013)
Polypeptide-k 15,3 > 90 (Garg et al., 2017)
Polypeptide-k 18,4 >85% (Garg et al., 2019)
Curcumin 15,6 >85% (Garg et al., 2019)
Transcinnamic acid 50 >90 (Wang et al., 2015)

Pengaruh formulasi curve) dan nilai Cmax


SNEDDS terhadap (konsentrasi plasma maksimal).
biovailabilitas Dari hasil tersebut terlihat bahwa
Pada tabel 3 dibahas pengembangan sediaan SNEDDS
tentang pengaruh formulasi secara signifikan mampu
SNEDDS terhadap meningkatkan biovailabilitas dari
bioavailabilitas dari agen zat aktif di dalam tubuh yang
antidiabetik yang di konsumsi ditandai dengan peningkatan
secara oral. Paramater yang dikaji nilai AUC (area under curve) dan
adalah nilai AUC (area under Cmax (konsentrasi plasma

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


181

maksimal). Ada beberapa hal bioavailabilitas. Selain itu zat


yang dapat menyebabkan aktif yang terlarut dalam
peningkatan bioavailabilitas nanoglobul minyak
tersebut. Kemampuan SNEDDS memungkinkan untuk terjadinya
untuk meningkatkan kelarutan absorbsi melalui mekanisme
akan selaras dengan peningkatan transelular/paraselular atau
absorpsinya di saluran cerna, dan melalui jalur limfatik. (Celik-
peningkatan absorpsi Tekeli et al., 2021)
menyebabkan peningkatan

Tabel 3. Pengaruh SNEDDS terhadap bioavailabilitas zat


Nama Zat Aktif Bioavailabilitas Pustaka
Suspensi/Marketed product SNEDDS
Dapagliflozin Cmax=1,04 ±0,02 µg/mL Cmax=1,99 ±0,21 µg/mL (Kazi et
AUC = 6,46 ±0,017 µg/mL AUC = 17,94 ±1,25 al., 2021)
µg/mL
Glibencalmid AUC: 103,5 ± 22,6 mg/ml.h AUC: 139,3 ± 34,1 (Bari et al.,
mg/ml.h 2015)
Gliclazid Cmax: 1347,81 ± 118 ng/mL Cmax : 3639,73 ± 120 (Patel et
AUC: 8264,46 ± 102 ng.h/mL ng/mL al., 2019)
AUC: 17.445,78 ± 125
ng.h./mL
Glimepirid AUC: 128.77 AUC : 248.88 (Mohd et
al., 2015)
Axendin-4’s Cmax: 14,9 ± 2,2 pg/mL Cmax: 28,5 ± 6,9 pg/mL (Celik-
AUC: 2.069,2 ± 196,7 AUC: 3.027,5 ± 905,5 Tekeli et
pg.min/mL pg.min/mL al., 2021)
Trans-cinnamic Cmax: 9,62 ± 2.8 mg/ml Cmax: 23,6±5,2 mg/ml (Wang et
acid AUC: 5,45±1,44 hmg/ml AUC: 13,18±3,42 hmg/ml al., 2015)

Pengaruh formulasi menyebabkan peningkatan


SNEDDS terhadap aktivitas aktivitas antidiabetik yang
antidiabetik ditandai dengan penurunan
Kajian terakhir mengenai kadar glukosa darah yang lebih
pengaruh pengembangan baik jika dibandingkan dengan
SNEDDS terhadap aktivitas bentuk sediaan lainnya
antidiabetik atau penurunan (suspensi/produk di pasaran).
kadar gula darah, dengan hasil Peningkatan aktivitas ini tentu
ditampilkan pada tabel 4. Dari saja berkaitan erat dengan
hasil tersebut terlihat bahwa peningkatan bioavailabilitas
pengembangan sediaan SNEDDS seperti yang sudah dipaparkan

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


182

sebelumnya. Untuk obat dengan SNEDDS memberikan efek positif


efek sistemik, jumlah obat yang baik untuk kelarutan,
sampai ke darah akan bioavailabilitas, ataupun untuk
berpengaruh pada aktivitas yang efek antidiabetik. Sehingga bisa
dihasilkan (Kazi et al., 2021). dikatakan bahwa SNEDDS bisa
Dari seluruh hasil kajian menjadi alternatif yang potensial
yang telah dilakukan dapat untuk meningkatkan aktivitas
terlihat bagaimana pengaruh dari farmakologi dari senyawa
pengembangan bentuk sediaan antidiabetik terutama untuk yang
SNEDDS terhadap penghantaran memiliki kelarutan yang rendah
agen anti diabetika oral. Hasil dalam air.
nya menunjukkan bahwa

Tabel 4. Pengaruh SNEDDS terhadap efek antidiabetik

Nama zat aktif Aktivitas Farmakologi Pustaka


Dapagliflozin SNEDDS dapagliflozin menyebabkan penurunan kadar (Ameeduzzafar
glukosa 56% lebih besar dibandingkan bentuk sediaan et al., 2019)
suspensi (44%)
Kombinasi SNEDDS mengandung kombinasi sitaglipin dan (Kazi et al.,
sitagliptin dan dapagliflozin menyebabkan penurunan glukosa 63,97% 2021)
dapagliflozin lebih baik dibandingkan sitaglipin (39,5%), dapagliflozin
(54,6%), ataupun marketed produk (45,05%)
Glibenclamid SNEDDS glibenclamid menyebabkan penurunan kadar (Bari et al.,
glukosa sebesar ~40% lebih besar dibandingkan dengan 2015)
zat murni yang menyebabkan penurunan ~20% pada jam
ke-2
Gliclazid Kadar glukosa pada hewan uji yang diberi SNEDDS (Patel et al.,
sebesar 104.43 ± 1.61 mg/dl sedangkan yang diberi 2019)
bentuk suspensi 136.22 ± 6.84 mg/dl pada menit ke-30
Glimepirid SNEDDS glimepiride menyebabkan penurunan kadar (Mohd et al.,
glukosa darah ~55%, lebih baik dibandingkan dengan 2015)
bentuk suspensi (~35%) dan produk pasaran (~45%)
pada jam ke-2
Transinamic acid SNEDDS Trans-cinnamic acid menyebabkan penurunan (Wang et al.,
kadar glucosa paling baik dibanding bentuk suspensi dan 2015)
sediaan pasaran berbentuk tablet

KESIMPULAN dapagliflozin, glibenclamid,


Berdasarkan hasil kajian gliclazid, glimepirid, tolbutamid,
diketahui bahwa SNEDDS sudah repaglinid, polypeptide-k,
diaplikasikan untuk berbagai exendin-4, trans-cinamic acid,
senyawa antidiabetik oral seperti sitagliptin, dan curcumin dalam

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


183

bentuk tunggal atau kombinasi. antidiabetic activity. Journal


of Drug Delivery Science
Sediaan SNEDDS tersebut
and Technology, 54.
diformulasi menggunakan https://doi.org/10.1016/j.jdd
st.2019.101279
minyak, surfaktan, dan
Andrade Santana, M. H. (2015).
kosurfaktan terpilih. Surfaktan Self-Emulsifying Drug
Delivery Systems (SEDDS) in
yang banyak digunakan adalah
Pharmaceutical
kelompok tween dan cremophor Development. Journal of
Advanced Chemical
sedangkan kosurfaktan yang
Engineering, 5(3).
banyak digunakan adalah https://doi.org/10.4172/209
0-4568.1000130
PEG400 dan transcutol.
Bari, A., Chella, N., Sanka, K.,
Pengembangan sediaan SNEDDS Shastri, N. R., & Diwan, P. V.
(2015). Improved anti-
terbukti secara signifikan dapat
diabetic activity of
meningkatkan disolusi agen glibenclamide using oral self
nano emulsifying powder.
antidiabetik oral dan juga
Journal of
meningkatkan bioavailabilitasnya Microencapsulation, 32(1).
https://doi.org/10.3109/026
yang ditandai dengan
52048.2014.944950
peningkatan nilai AUC dan Cmax. Benet, L. Z. (2013). The role of
BCS (biopharmaceutics
Pengembangan SNEDDS juga
classification system) and
terbukti mampu menyebabkan BDDCS (biopharmaceutics
drug disposition
penurunan kadar glukosa darah
classification system) in drug
yang lebih baik dibandingkan development. Journal of
Pharmaceutical Sciences,
dengan bentuk suspensi atau
102(1).
sediaan pasaran. https://doi.org/10.1002/jps.
23359
Celik-Tekeli, M., Celebi, N.,
DAFTAR PUSTAKA Tekeli, M. Y., & Aktas, Y.
(2021). Evaluation of the
Ameeduzzafar, El-Bagory, I.,
hypoglycemic effect of
Alruwaili, N. K., Elkomy, M.
exendin-4’s new oral self-
H., Ahmad, J., Afzal, M.,
nanoemulsifying system in
Ahmad, N., Elmowafy, M.,
rats. European Journal of
Alharbi, K. S., & Md Shoaib
Pharmaceutical Sciences,
Alam. (2019). Development
158.
of novel dapagliflozin loaded
https://doi.org/10.1016/j.ejp
solid self-nanoemulsifying
s.2020.105644
oral delivery system:
Cherniakov, I., Domb, A. J., &
Physiochemical
Hoffman, A. (2015). Self-
characterization and in vivo
nano-emulsifying drug

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


184

delivery systems: An update Garg, V., Kaur, J., Singh, C., Kaur,
of the biopharmaceutical B., Kumar, B., Narang, R., &
aspects. In Expert Opinion Singh, S. K. (2017).
on Drug Delivery. “polypeptide-k” as
https://doi.org/10.1517/1742 phytoinsulin: How much and
5247.2015.999038 how far. In International
Date, A. A., Desai, N., Dixit, R., & Journal of Green Pharmacy
Nagarsenker, M. (2010). (Vol. 11, Issue 2).
Self-nanoemulsifying drug Garg, V., Kaur, P., Gulati, M.,
delivery systems: Singh, S. K., Kumar, B.,
Formulation insights, Pandey, N. K., Yadav, A. K.,
applications and advances. Kumar, R., Kuppusamy, G.,
In Nanomedicine (Vol. 5, De, A., Puttappa, N., &
Issue 10). Wadhwa, S. (2019).
https://doi.org/10.2217/nnm Coadministration of
.10.126 Polypeptide-k and Curcumin
Desai, N. S., & Nagarsenker, M. S. Through Solid Self-
(2013). Design and Nanoemulsifying Drug
evaluation of self- Delivery System for Better
nanoemulsifying pellets of Therapeutic Effect Against
repaglinide. AAPS Diabetes Mellitus:
PharmSciTech, 14(3). Formulation, Optimization,
https://doi.org/10.1208/s12 Biopharmaceutical
249-013-9990-9 Characterization, and
Elgart, A., Cherniakov, I., Pharmacodynamic
Aldouby, Y., Domb, A. J., & Assessment. Assay and Drug
Hoffman, A. (2013). Development Technologies,
Improved oral bioavailability 17(4).
of BCS class 2 compounds by https://doi.org/10.1089/adt.
self nano-emulsifying drug 2018.902
delivery systems (SNEDDS): Garg, V., Kaur, P., Singh, S. K.,
The underlying mechanisms Kumar, B., Bawa, P., Gulati,
for amiodarone and talinolol. M., & Yadav, A. K. (2017).
Pharmaceutical Research, Solid self-nanoemulsifying
30(12). drug delivery systems for
https://doi.org/10.1007/s110 oral delivery of polypeptide-
95-013-1063-y k: Formulation,
Galicia-Garcia, U., Benito- optimization, in-vitro and in-
Vicente, A., Jebari, S., vivo antidiabetic evaluation.
Larrea-Sebal, A., Siddiqi, H., European Journal of
Uribe, K. B., Ostolaza, H., & Pharmaceutical Sciences,
Martín, C. (2020). 109.
Pathophysiology of type 2 https://doi.org/10.1016/j.ejp
diabetes mellitus. In s.2017.08.022
International Journal of Johnson, K. M. S., & Schurr, K.
Molecular Sciences (Vol. 21, (2011). Sitagliptin: A DPP-4
Issue 17). inhibitor for the treatment of
https://doi.org/10.3390/ijm type 2 diabetes mellitus. In
s21176275 Clinical Medicine Insights:

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


185

Therapeutics (Vol. 3). Health, 10(1).


https://doi.org/10.4137/CM https://doi.org/10.2991/JEG
T.S6227 H.K.191028.001
Jumaryatno, P., Chabib, L., Kumar, M., Bishnoi, R. S.,
Hayati, F., & Awaluddin, R. Shukla, A. K., & Jain, C. P.
(2018). Stability study of (2019). Techniques for
Ipomoea reptans extract self- formulation of nanoemulsion
nanoemulsifying drug drug delivery system: A
delivery system (SNEDDS) as review. In Preventive
anti-diabetic therapy. Nutrition and Food Science
Journal of Applied (Vol. 24, Issue 3).
Pharmaceutical Science, https://doi.org/10.3746/pnf.
8(9). 2019.24.3.225
https://doi.org/10.7324/JAP Liu, C., Lv, L., Guo, W., Mo, L.,
S.2018.8903 Huang, Y., Li, G., & Huang,
Karami, Z., Saghatchi Zanjani, M. X. (2018). Self-
R., Nasihatsheno, N., & Nanoemulsifying Drug
Hamidi, M. (2020). Delivery System of
Improved oral bioavailability Tetrandrine for Improved
of repaglinide, a typical BCS Bioavailability:
Class II drug, with a Physicochemical
chitosan-coated Characterization and
nanoemulsion. Journal of Pharmacokinetic Study.
Biomedical Materials BioMed Research
Research - Part B Applied International, 2018.
Biomaterials, 108(3). https://doi.org/10.1155/2018
https://doi.org/10.1002/jbm /6763057
.b.34426 Mohd, A. B., Sanka, K., Bandi, S.,
Kazi, M., Alqahtani, A., Ahmad, Diwan, P. V., & Shastri, N.
A., Noman, O. M., (2015). Solid self-
Aldughaim, M. S., Alqahtani, nanoemulsifying drug
A. S., & Alanazi, F. K. (2021). delivery system (S-SNEDDS)
Development and for oral delivery of
optimization of sitagliptin glimepiride: Development
and dapagliflozin loaded oral and antidiabetic activity in
self-nanoemulsifying albino rabbits. Drug
formulation against type 2 Delivery, 22(4).
diabetes mellitus. Drug https://doi.org/10.3109/107
Delivery, 28(1). 17544.2013.879753
https://doi.org/10.1080/107 Mustapha, D. S., & Bawa-Allah,
17544.2020.1859001 K. A. (2020). Differential
Khan, M. A. B., Hashim, M. J., toxicities of anionic and
King, J. K., Govender, R. D., nonionic surfactants in fish.
Mustafa, H., & Kaabi, J. Al. Environmental Science and
(2020). Epidemiology of Pollution Research, 27(14).
Type 2 diabetes - Global https://doi.org/10.1007/s113
burden of disease and 56-020-08212-6
forecasted trends. Journal of Padhi, S., Nayak, A. K., & Behera,
Epidemiology and Global A. (2020). Type II diabetes

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


186

mellitus: a review on recent dan Karakterisasi SNEDDS


drug based therapeutics. In (Self Nanoemulsifying Drug
Biomedicine and Delivery System)
Pharmacotherapy (Vol. 131). Mengandung Minyak Jintan
https://doi.org/10.1016/j.bio Hitam dan Minyak Zaitun.
pha.2020.110708 Jurnal Sains Farmasi &
Pandita, D., Kumari, N., & Lather, Klinis.
V. (2018). A Self- https://doi.org/10.25077/jsf
nanoemulsifying Drug k.7.1.31-38.2020
Delivery System for Poorly Proks, P., Reimann, F., Green, N.,
Water Soluble Tolbutamide: Gribble, F., & Ashcroft, F.
Development, Optimization (2002). Sulfonylurea
and Pharmacodynamic stimulation of insulin
Studies. Pharmaceutical secretion. Diabetes,
Nanotechnology, 5(4). 51(SUPPL. 3).
https://doi.org/10.2174/2211 https://doi.org/10.2337/diab
738505666170915154920 etes.51.2007.s368
Patel, H., Pandey, N., Patel, B., Saeedi, P., Petersohn, I., Salpea,
Ranch, K., Bodiwala, K., & P., Malanda, B., Karuranga,
Vyas, B. (2020). S., Unwin, N., Colagiuri, S.,
Enhancement of in vivo Guariguata, L., Motala, A. A.,
hypoglycemic effect of Ogurtsova, K., Shaw, J. E.,
gliclazide by developing self- Bright, D., & Williams, R.
microemulsifying pellet (2019). Global and regional
dosage form. Future Journal diabetes prevalence
of Pharmaceutical Sciences, estimates for 2019 and
6(1). projections for 2030 and
https://doi.org/10.1186/s43 2045: Results from the
094-020-00034-0 International Diabetes
Patel, P., Pailla, S. R., Rangaraj, Federation Diabetes Atlas,
N., Cheruvu, H. S., Dodoala, 9th edition. Diabetes
S., & Sampathi, S. (2019). Research and Clinical
Quality by Design Approach Practice, 157.
for Developing Lipid-Based https://doi.org/10.1016/j.dia
Nanoformulations of bres.2019.107843
Gliclazide to Improve Oral Savale, S. K. (2015). a Review -
Bioavailability and Anti- Self Nanoemulsifying Drug
Diabetic Activity. AAPS Delivery System (Snedds).
PharmSciTech, 20(2). International Journal of
https://doi.org/10.1208/s12 Research in Pharmaceutical
249-018-1214-x and Nano Sciences.
Pearson, E. R. (2019). Type 2 Shakeel, F., Haq, N., Alanazi, F.
diabetes: a multifaceted K., & Alsarra, I. A. (2014).
disease. In Diabetologia Polymeric solid self-
(Vol. 62, Issue 7). nanoemulsifying drug
https://doi.org/10.1007/s00 delivery system of
125-019-4909-y glibenclamide using coffee
Priani, S. E., Somantri, S. Y., & husk as a low cost
Aryani, R. (2020). Formulasi biosorbent. Powder

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187


187

Technology, 256. of diabetes: Therapies for


https://doi.org/10.1016/j.po type 2 diabetes. In
wtec.2014.02.028 Postgraduate Medical
Singh, H., Nathani, S., Singh, N., Journal (Vol. 96, Issue 1140).
Roy, P., Paul, S., Sohal, H. S., https://doi.org/10.1136/post
& Jain, S. K. (2019). gradmedj-2019-137404
Development and Wang, H., Li, Q., Deng, W.,
characterization of Solid- Omari-Siaw, E., Wang, Q.,
SNEDDS formulation of Wang, S., Wang, S., Cao, X.,
DHA using hydrophilic Xu, X., & Yu, J. (2015). Self-
carrier with improved shelf nanoemulsifying drug
life, oxidative stability and delivery system of trans-
therapeutic activity. Journal cinnamic acid: Formulation
of Drug Delivery Science development and
and Technology, 54. pharmacodynamic
https://doi.org/10.1016/j.jdd evaluation in alloxan-
st.2019.101326 induced type 2 diabetic rat
Tsoutsouki, J., Wunna, W., model. Drug Development
Chowdhury, A., & Research, 76(2).
Chowdhury, T. A. (2020). https://doi.org/10.1002/ddr.
Advances in the management 21244

Priani, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 171-187

Anda mungkin juga menyukai