1, Februari 2019
Ikaditya et.al./Pharmacoscript, Volume 2, No, 1 Februari 2019
ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akan menyertai
seumur hidup penderita sehingga mengharuskan penderita harus melakukan pengobatan setiap
hari yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Tujuan Penelitian adalah untuk
mengetahui kualitas hidup pasien DM Tipe 2 di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya yang
mendapatkan terapi Insulin, Obat oral Anti Diabetes (OAD), maupun kombinasi insulin dan
OAD, serta mengetahui hubungan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dengan Pola pengobatan DM.
Desain penelitian yang digunakan analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional di
RSUD Dr. Sukarjo Kota Tasikmalaya pada periode Juli-Agustus 2016. Adapun kriteria inklusi
penelitian ini yaitu pasien dengan usia lebih dari 18 tahun, terdiagnosa DM tipe 2, bersedia
mengikuti penelitian, tidak buta huruf, dan tidak tuli. Alat pengukuran kualitas hidup
menggunakan kuisioner Diabetes Quality Of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ).
Hasil penelitian terdapat 71 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan rata-rata skor
kualitas hidup pasien DM yang menggunakan terapi OAD (74.33 ± 14.29) lebih baik daripada
pasien yang menggunakan terapi insulin (73.27 ± 15.01) dan kombinasi OAD+Insulin (62.18 ±
7.06). Pola terapi menggunakan OAD, Insulin, maupun kombinasi insulin menunjukkan kualitas
hidup pada kategori rendah dan perbedaan kualitas hidup total antara ketiga kelompok tidak
berbeda secara signifikan (p = 0,389).
Kata kunci : DM tipe 2, Insulin dan oral antidiabetik (OAD), Kualitas hidup (Quality of Life)
ABSTRACT
Type 2 Diabetes (DM) is a disease that cannot be cured and suffer lifetime so that the
patient must take medication every day which can affect the quality of life of the patient. The aim
of the study was to determine the quality of life of patients with DM in Dr. Soekardjo
Tasikmalaya who received Insulin therapy, oral Anti Diabetes Medicine (OAD), or a
combination of insulin and OAD, and found out the correlation of quality of life of DM patients
with the treatment patterns. A cross-sectional study design used descriptive analytic held in
RSUD Dr. Soekarjo, Tasikmalaya between July-August 2016. The inclusion criteria of this study
were patients with more than 18 years of age, diagnosed with DM, willing to take part in
research, not illiteracy, and not deaf. The quality of life measurement using the Diabetes Quality
Of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ) questionnaire. Of the total of 71 patients who
met the inclusion criteria completed the study. Based on the average quality of life scores of DM
55
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Februari 2019
patients using OAD therapy (74.33 ± 14.29) better than patients using insulin therapy (73.27 ±
15.01) and OAD + Insulin combination (62.18 ± 7.06). The results that the quality of life for
three group therapy, those differences were not significant (ANOVA test, p = 0.389).
Keywords: Type 2 DM, Insulin and oral antidiabetic (OAD), Quality of Life
56
Ikaditya et.al.;Studi Komparasi…..Pharmacoscript Volume 2 No. 1, Februari 2019
(16,9%), dan terapi kombinasi OAD dengan pengobatannya, serta merasa keluhan yang
insulin yang berjumlah 3 subjek (4,2%) lebih banyak (Hartati, 2003). Berdasarkan
pada bulan Juli-Agustus 2016 yang penelitian yang dilakukan oleh Redekop et
memenuhi kriteria inklusi dan eklusi Tabel al., (2002) di Belanda, menyebutkan bahwa
1. pasien dengan komplikasi baik mikro
Tabel 1. Gambaran Karakteristik maupun makrovaskuler memiliki kualitas
Pengobatan Pada Terapi
hidup terendah karena lebih banyak masalah
Diabetes
Karakteristik Subyek n (%) yang dihadapi. Selain itu pasien juga lebih
Pasien Terapi Oral
56 (78,8) merasa cemas atau depresi dan nyeri akibat
Antidiabetik(OAD)
Pasien Terapi Insulin 12 (21,4)
Pasien Terapi Oral dari penyakit lain yang dideritanya selain
Antidiabetik(OAD) Kombinasi 3 (5,3) diabetes.
Dengan Insulin
OAD yang digunakan oleh pasien
Pada penelitian ini juga dilakukan DM tipe 2 di instalasi rawat jalan RSUD
pengukuran kualitas hidup berdasarkan Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dapat
penyakit yang menyertai atau komplikasi. dilihat pada tabel 2.
Hasilnya pasien Diabetes Mellitus lebih Tabel 2. Gambaran Karakteristik
Penggunaan Obat OAD
banyak yang mengalami komplikasi dengan
penyakit hipertensi dibandingkan dengan Pola Terapi Oad N (%)
Tunggal
penyakit lainnya seperti penyakit jantung, Glimepiride 5 (8,9)
Metformin 4 (7,1)
ginjal, gangren, neurofati, dan lain Acarbose 2 (3,5)
sebagainya. Pasien Diabetes Mellitus yang Kombinasi 2 OAD
Glibenclamide + Glucobay 1 (1,7)
mengalami komplikasi dengan penyakit Glurenorm + Glucobay 1 (1,7)
Glurenorm + Acarbose 1 (1,7)
lain, memiliki kualitas hidup yang lebih
Glidabet + Acarbose 1 (1,7)
rendah dibandingkan dengan pasien yang Glimepiride + Acarbose 7 (12,5)
tidak mengalami komplikasi. Hal ini Metformin + Acarbose 3 (5,3)
Glimepiride + Metformin 27 (48,2)
dikarenakan pada penderita yang Kombinasi 3 OAD
mempunyai komplikasi : fungsi fisik dan Glimepiride + Metformin + 3 (5,3)
Acarbose
energinya lemah, kesehatan mentalnya Kombinasi 4 OAD
Glimepiride + Metformin + 1 (1,7)
merasa tertekan, kurang puas terhadap Acarbose + Glibenclamide
59
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Februari 2019
menggunakan Novorapid dan Novomix, berdasarkan skor rata-rata total tiap pola
60
Ikaditya et.al.;Studi Komparasi…..Pharmacoscript Volume 2 No. 1, Februari 2019
Pada domain energi, karakteristik semua pola pengobatan dengan hasil sama
kualitas hidup yang diukur yaitu mengenai dalam kategori kualitas hidup baik.
pengaruh Diabetes Mellitus terhadap Pada domain ketiga yaitu tekanan
aktivitas sehari-hari, hasilnya pasien untuk kesehatan, karakteristik kualitas hidup yang
61
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Februari 2019
64