Anda di halaman 1dari 30

PELATIHAN PELAYANAN GIZI

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR – BASIC


Bandung, 9 – 12 Mei 2012

DIAGNOSIS GIZI
ASOSIASI DIETISIEN INDONESIA
DPD JAWA BARAT
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 2

TUJUAN

• Peserta memahami Definisi Diagnosis gizi


• Peserta memahami perbedaan diagnosis gizi dengan
diagnosis medis
• Peserta memahami hubungan diagnosis gizi dengan
pengkajian gizi
• Peserta memahami domain pada Diagnosis gizi
• Peserta memahami penelusuran masalah gizi
• Peserta dapat menuliskan pernyataan diagnosis gizi
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012
3
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 4

DEFINISI DIAGNOSIS GIZI

“Identifikasi dan memberi nama masalah


gizi yang spesifik dimana profesi dietetik
bertanggung jawab untuk merawatnya
secara mandiri”

Diagnosis Gizi BUKAN Diagnosis medis

Diagnosis gizi merupakan “ missing link”


antara pengkajian gizi dengan intervensi
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 5

• DIAGNOSIS GIZI BERBEDA DG DIAGNOSIS MEDIS

DIAGNOSIS GIZI DIAGNOSIS MEDIS


Rangkuman masalah gizi Gambaran penyakit atau
dari data penilaian gizi patologi organ tertentu atau
(kesehatan pasien, hasil sistem tubuh
lab, diagnosa medis,
masalah atau gejala)

Bersifat sementara sesuai Tidak berubah sepanjang


dengan perubahan respon kondisi penyakitnya masih
pasien/klien ada
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 6

PERHATIKAN DIAGNOSIS MEDIS INI..

DM TIPE 2 : pasien seorang anak DM dg insulin dan


overweight
DM TIPE 2 : pasien dewasa usia 45 tahun,
overweight
 Apakah intervensi gizi pada kedua pasien ini akan sama?
 Bila intervensi gizi sama apakah outcomenya akan sama?

Shg..
PERLU ADA DIAGNOSIS GIZI sebagai dasar
intervensi dan Monitoring Evaluasi
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 7

Contoh :

DIAGNOSIS MEDIS • Dyslipidemia

• Dysphagia

DIAGNOSIS GIZI
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan seringnya
mengkonsumsi makanan cepat saji ditandai dengan
pemeriksaan kolesterol 230 mg/dl dan mengkonsumsi
hamburger/sandwich 10 kali/minggu.

Kesulitan menelan berkaitan dengan komplikasi paska


stroke ditandai dengan hasil test menelan dan gangguan
selama makan.
8

HUBUNGAN PENGKAJIAN DG DIAGNOSIS GIZI

Pengkajian Diagnosa Intervensi Mon Ev


Gizi Gizi Gizi Gizi

Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012


1. FH PROBLEM
2. BD (What)
3. AD ETIOLOGI
4. PD (Why)
5. CH
6. CS SIGNS/ SYMPTOMS
(How do I know?)
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 9

BERPIKIR KRITIS DALAM DIAGNOSIS GIZI


• Mengelompokkan dan analisa data pengkajian untuk
menetapkan diagnosis gizi
• Memilih diagnosis gizi
• Identifikasi data yg belum lengkap untuk menetapkan
diagnosis yang lebih pasti
• Gunakan Signs dan symptoms dari masalah

• Identifikasi Diagnosis gizi yang prioritas

• Identifikasi akar masalah sbg dasar intervensi gizi

• Identifikasi signs – symptoms dapat dikoreksi,


diminimalkan, atau dapat dimonitor / diukur
perkembangannya
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 10

AGAR DIAGNOSIS GIZI TEPAT, DATA PENGKAJIAN


GIZI HARUS :

• Tersedia/ lengkap untuk mendukung pemilihan


diagnosis gizi

• Spesifik agar dapat memperlihatkan


perkembangan

• Dapat menjadi signs dan symptoms untuk


menunjukkan problem dan etiologi yang
ditentukan
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 11

DOMAIN TERMINOLOGI PADA DIAGNOSIS GIZI


Penamaan pada Diagnosis gizi

• Cara untuk menghubungkan masalah masalah


gizi yang teridentifikasi pada pengkajian gizi
dengan intervensi yang akan dilakukan dan hasil
yang diharapkan .

• Kesamaan bahasa: agar dipahami oleh sesama


dietisien/ praktisi kesehatan
• Kesamaan intervensi dan hasil yang diharapkan
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 12

DOMAIN TERMINOLOGI PADA DIAGNOSIS GIZI

DOMAIN • Masalah gizi terkait asupan energi,


zatGizi, cairan, bioaktif melalui oral
INTAKE maupun enteral dan parenteral

• Masalah gizi yang berkaitan dengan


DOMAIN KLINIS kondisi fisik atau medis

DOMAIN • Masalah gizi terkait dengan


PERILAKU- pengetahuan, perilaku/ kepercayaan,
fisik lingkungan atau penyediaan dan
LINGKUNGAN keamanan makanan
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 13

DIAGNOSIS GIZI
Terdapat 60 diagnosis gizi ( + 10 diagnosis baru th
2011)
Lama Baru

Evidence protein Energy Malnutrition


malnutrition (NI 5.2)

Inappropriate intake of Inappropriate intake of


food fats (NI.5.6.3) fats

Excessive Exercise (NB2.2) Excessive physical


activities
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 14

DOMAIN INTAKE (NI)


Terdiri dari 10 kelas

1. Asupan Energi – NI.1 (5 terms)


2. Asupan oral/ nutrition support – NI.2 ( 5 terms )
3. Asupan cairan- NI.3 ( 2 terms)
4. Asupan substansi bioaktif – NI.4 (3 terms)
5. Asupan zat gizi – NI.5 ( 5 terms)
6. Asupan lemak dan kolesterol – NI.6 ( 3 terms)
7. Asupan protein – NI.7 ( 3 terms)
8. Asupan KH dan serat – NI.8 ( 6 terms)
9. Asupan vitamin – NI.9 ( 2 terms )
10.Asupan mireral – NI.10 ( 2 terms )

Kata Inadekuat dpt diganti dg suboptimal


Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 15

DOMAIN KLINIS (NC)


Terdiri dari 3 kelas

1. Fungsional – NC.1 ( 4 terms)


Menelan, mengunyah, menyusui, Saluran cerna

2. Biokimia – NC.2 ( 3 terms)


Interaksi lab dan obat terhadap gizi

3. Berat – NC.3 (4 terms)


Perubahan status berat ( naik atau turun)

Lihat buku PAGT, hal 77


Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 16

DOMAIN PERILAKU – LINGKUNGAN (NB)


Terdiri dari 3 kelas

1. Pengetahuan & Kepercayaan - NB.1 ( 7 terms)

2. Aktifitas & fungsi fisik – NB.2 ( 6 terms)

3. Keamanan dan akses makanan – NB.3 (2 terms)

Lihat buku PAGT, hal 77


Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 17

PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI


TERDIRI DARI 3 BAGIAN
PROBLEM (nama diagnosis)

P Menggambarkan perubahan / issue


berhubungan dg gizi klien (masalah
aktual)

E ETIOLOGI
Penyebab atau faktor resiko yang
mempunyai kontribusi pd masalah

S SIGNs & SYMPTOMs


Karakteristik penentu PROBLEM
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 18

PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI

P
Contoh :
E
Kelebihan asupan energi (P) berkaitan
dengan konsumsi makanan tinggi
S lemak dengan porsi besar (E) ditandai
dengan asupan energi >1000 kalori dari
yang dianjurkan dan kenaikan berat
badan 6 kg dalam 18 bulan terakhir
(S)
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 19

PENGGGUNAAN TERMINOLOGI DIAGNOSIS GIZI

P • Semua terminologi/ istilah dapat


digunakan sebagai PROBLEM
E
• Beberapa terminologi dapat digunakan
S pula sebagai etiologi ( bisa juga
dengan kalimat bebas)

• Beberapa terminologi dapat digunakan


sebagai Signs Symptoms namun harus
disertai data aktual ( bisa juga dengan
kalimat bebas)
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 20

PENELUSURAN DIAGNOSIS GIZI

2 Cara:

1. Intuitif dengan melihat data pengkajian yang ada


dan pilih 1 – 4 terminologi diagnosis gizi (P)

atau

2. Gunakan Matriks pengkajian gizi untuk menetapkan


beberapa diagnosis gizi (P)
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 21
DOMAIN PERILAKU DOMAIN INTAKE
LINGKUNGAN NUTRIEN OKSIGEN

FAKTOR
LINGKUNGAN INTAKE KEBUTUHAN PANKREAS
INSULIN
GLUKAGON

SAL. NAFAS
SAL. CERNA

CO2
DOMAIN HATI
KLINIS

SAL. KARDIOVASKULER

KULIT GINJAL
PENELUSURAN SEL-SEL TUBUH
METABOLISME:
PROBLEM AIR & PANAS KATABOLISME UREA N
ANABOLISME KREATININ
AIR & ELEKTROLIT
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 22
23

Hubungan etiologi & Intervensi

Nutrition Nutrition
Nutrition Nutrition
Assessment Monitoring &
diagnosis Intervention Evaluation

PROBLEM ETIOLOGI SIGN SYMPTOMS

• Penyebab / faktor yg mempunyai kontribusi terjadinya masalah


• DasarWhat Why
untuk identifikati intervensi How do I know ?
Asosiasi Dietisien Indonesia DPC Jabar
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 24

KATEGORI ETIOLOGI

 Sikap – Kepercayaan
 Budaya
 Pengetahuan
 Fungsi fisik
 Fisiologis metabolik
 Psikologis
 Sosial – personal
 Perawatan
 Akses
 Perilaku
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 25

MATRIKS ETIOLOGI- DIAGNOSIS


Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 26

PENULISAN PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI

PENULISAN YANG BAIK

• Sederhana, jelas dan tepat


• Objektif dan faktual
• Spesifik untuk klien/ pasien
• Berkaitan dengan satu masalah gizi klien/
pasien
• Akurat terkait dengan etiologi
• Berdasarkan data pengkajian gizi yang dapat
dipercaya dan akurat
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 27

EVALUASI PES

Tidak ada pernyataan PES yang “ BENAR” atau


“ SALAH” …

Tetapi ADA beberapa pernyataan PES yang


“LEBIH BAIK”
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 28

EVALUASI PES

• Apakah Dietisien dpt memecahkan Diagnosis


P gizi?

• Apakah E benar2 akar masalah?

E • Apakah Dietisien dpt memecahkan masalah


berdasarkan E
• Apakah intervensi dpt mengurangi sign dan simptoms?

• Apakah sign simptoms dpt menunjukkan


S perkembangan masalah?
• Apakah sign dan simptoms cukup spesifik/
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 29

Contoh kasus 1
Seorang wanita 56 th dg diagnosis DM tipe 2 datang ke
puskemas berdasarkan rujukan dokter. Dokter merujuknya
untuk mendapatkan modifikasi dan konseling diet. Wanita ini
mendapatkan obat metformin. TB : 160 cm. BB: 65 kg .
Hasil Lab : KGD puasa 200 mg dan HBA1C 9,2 %. Hasil
anamnesa gizi : pasien senang mengkonsumsi biskuit,
minuman dan makanan manis. Porsi KH sehari sebesar 14
penukar. Setiap 3 kali seminggu pasien berjalan kaki kira kira
45 menit.
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar 2012 30

TUGAS
• Kelompokkan kemungkinan diagnosis gizi yang ada dapatkan
pada domain domainnya
• Kaji kembali kemungkinan2 diagnosis tersebut dengan
mengkaitkan diagnosis2 tersebut sehingga ditemukan Problem
/ diagnosis yang paling tepat
• Tetapkan etiologi (dapat menggunakan matriks etiologi-
diagnosis gizi)
• Tuliskan kalimat PES
• Evaluasi kalimat PES anda

Anda mungkin juga menyukai