KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
UCAPAN TERIMA KASIH.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
Dani Lifauzi...............................................................................................................................................8
Jangan Marah Padaku..............................................................................................................................8
Bulan Darah.............................................................................................................................................9
Hujan, Dini Hari, dan Pesonamu...........................................................................................................10
DUA DEKADE.....................................................................................................................................11
SEMOGA 0.1........................................................................................................................................12
Akbar Sepuloh.........................................................................................................................................13
Metamorfosa..........................................................................................................................................13
Ambisi...................................................................................................................................................14
Ibu Tulang Rusukku..............................................................................................................................15
Pejuang Sejati........................................................................................................................................16
Seseorang..............................................................................................................................................17
Erik Kurniawan.......................................................................................................................................18
Sebatang Candu.....................................................................................................................................18
Kopi.......................................................................................................................................................19
Tak Seindah Hujan Bulan Juni..............................................................................................................20
Kamar....................................................................................................................................................21
Ayu Ramdini............................................................................................................................................22
Namun Entah.........................................................................................................................................22
Malam Tanpa Suaramu..........................................................................................................................23
Doa........................................................................................................................................................24
Memuja dan Merindu............................................................................................................................25
Peminta-Minta.......................................................................................................................................26
Nurul Hasanah.........................................................................................................................................27
Sepertiga Malamku................................................................................................................................27
Membunuh sunyinya.
Menantang amarahnya.
Mengapungkan ingatan …
Mengembalikan rasa …
Menerbangkan amarah …
Ketika angan
Menjadi ingin
Hati terkunci
Ketuk sesekali
Jangan ditahan
Nanti menyakitkan
Itulah rasa
Kadang memaksa
Jika diabaikan
Setidaknya diusahakan
Semoga …
Metamorfosa
Hati bermetamorfosa
Ibu,
Ayah,
Sebatang Candu
Djarum coklattttttt…….
Gelangku hilang
Namun Entah
Ramah..
Malam dengan atau tanpa suaramu itu sama saja
Kepalaku diisi pertanyaan yang entah akan atau tidak ku temukan jawabannya
Cukupkah aku untuk memeluk jauh raga yang tak terlihat itu?
Sepertiga Malamku
Dalam sujudku
Lelah..
Malam..
KAWAN
Kawan...
Berbahagialah,,
Dengan suasana yang baru
Tidak di sini lagi
Tapi di sana
Selamat tinggal..
Apabila kita jumpa kembali
Jangan pernah lupakan aku
Mari bercerita dengan sejuta pengalaman
Kini...
Bukan lagi tentang percintaan
Tapi tentang masa depan
Cobaan, tekanan, dan penderitaan
Dijadikan modal untuk berjuang
Ahh memalukan
Orang cuek sepertiku dibuatnya penasaran
Kembang desa sepertinya mana mungkin mau diajak kencan
Jika Tuhan berkenan
Dia, yang aku dambakan
Hari itu
Dia mengajak sang ratu mencari kesenangan
Di suatu gerai, gelak tawa tak tertahan
Terlupa semua gundah gulana
Terpenting saat itu, ratu bahagia bersamanya
Saat itu
Hujan menambah momentum baru
Duduk berteduh di pinggir jalan
Sang ratu diberinya rasa aman
Pertemuan
Tapi...
Tangisku pecah
Aku terus berusaha menerangi tempat-tempat gelap yang diselimuti kabut tebal
Tapi tetap saja cahaya yang aku bawa tidak diterima keberadaannya
Saat ini aku sedang singgah di tempat gelap yang tidak diketahui keberadaanya oleh semua orang
Aku terus menerangi tempat ini dengan cahaya yang aku bawa
Aku sempat terkejut kanapa cahaya redupku masih tidak berfungsi padahal tempat ini begitu
gelap
Tapi cahaya yang aku bawa kalah terang dari cahaya yang dulu sempat menerangi tempat ini
Menyingsingkan lengannya
Musafir tua..
Musafir tua..
Ikat kepala yang kian melekat sebagai pengikat jiwa yang kuat
Dia Berubah
Aku terhenyak
Teman terbaik adalah dia yang menggunakan telinganya untuk mendengarkan curahan hati
Keringatmu
Terima kasih
Terima kasih
Masa depan
Masa depan
SANTRI
Tapi…
Ibu… ayah…
Maafkan aku
Tetapi resahlah andai Allah SWT membencimu karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat
Tetaplah Nyantri
Yang aku tau, semua orang pasti ingin berkelana dan mencari terlebih dahulu sebelum akhirnya
menemukan rumah yang pas.
Aku hanya mau memahami, bahwa kamu punya cara sendiri untuk kembali dan merasa bahwa
aku adalah rumah yang pas itu.
Dan jika kamu berkata bahwa kamu pernah pergi begitu saja.
Bahwa sejatinya diantara kita tidak benar" pergi, kamu masih ada di dalam palung mariananya
hati ini.
Hanya saja, kamu sedang mencari yang menurut hatimu itu pas denganmu.
Seperti kata Andhika Sastra Gautama "Cocok itu bukan berarti Pas. Cocok adalah rasa.
Sedangkan Pas adalah bentuk yang pasti"
Untuk masa lalu yang telah hadir dan hinggap di dalam hidup kita, biarlah menjadi saksi
perjalanan.
Kebahagiaan yang sederhana, saat senyuman paling ajaib menyihir segala gundah di dalam hati.
Andhika Sastra Gautama pernah bilang "Cukup jadi yang sederhana, karena yang sederhana bisa
saja menjadi segalanya"
Memang sesederhana senyuman itu, namun kamu sudah menjadi yang segalanya bagiku.
Dan di semesta yang luar biasa luasnya ini, kamu berhasil menemukanku.
Jika kamu mengikuti rutenya kamu akan baik-baik saja, jangan melonjak
Aku bahagia, padahal tak ada yang mengajakku menari diatas awan. Teramat bahagia
Kamu tahu? Kini yang bersinar bukan hanya bulan dan bintang
Kamu selalu menjadi bagian dimana hal yang lain adalah angin lalu dan dimana hal lain itu,
Semu.
Pertemuan singkat
Entahlah
Aku lelah mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul dalam pikiranku
Tetapi aku menyadari bahwa langit takan pernah bisa untuk memeluk bumi
Menjalani hubungan yang memiliki ukuran numerik bukanlah hal yang mudah
Apa kabar?
Dulu, dering pesan darimu adalah hal yang paling aku tunggu
Dulu, kamu seolah memberi pesan bahwa kita akan bisa bersama sampai tua
Dering pesan yang selalu ku tunggu kini membawa kabar baik untukmu, tapi tidak untukku.
Jika semua janji manis yang kau ucapkan hanyalah sebuah tong kosong belaka
Apa kabar?
Aku hanya ingin berkata, terima kasih pernah menjadi teka-teki yang belum sempat aku
selesaikan
Terima kasih telah menjadi susunan sebuah kenangan yang mungkin tidak akan pernah ku ingat
kembali
Hembusan angin
Barat ke timur
Tapi mereka tidak tau bahwa tanah rumah yang mereka singgahi terlalu sempit
Kaya akan adat, kaya akan budaya, kaya akan masalah, dan kaya yang diwakilkan
Keruk keruk
...
Berjuta Rasa
Keadaan Seseorang
Saat Kau Resah
Kecuali tuhan
Mengingat tuhan
Kepada hati
Namun
Kepada hati
Tak mudah menghadapi atau mengalah pada ego yang teramat tinggi
Terlintas dalam pikir untuk pergi
Namun lantang berkata tidak ucap hati
Malam hari
Kulihat dirimu di masa lalu
Riang dan bahagia kala itu
Tak sadar waktu telah menggoreskan sisi tajamnya ke arahku
Darah kesedihan bercucuran dari hati yang tergores oleh waktu
Kuingat kembali caramu tertawa adalah rehabilitasi atas candu yang ku alami
Hai, kamu…..
Kamuuuu kejam!
Bahkan, sangat sangat kejam
Kamu telah mencuci otaku dengan tingkah lakumu
Menusuk jiwaku lewat tatapanmu
Menampar wajahku lewat senyumanmu
Sungguh!
Tak berasa
Wahai diri
Mari berdamai
Dan
Bila saatnya
Sungguh..
Di sepertiga malamku
Berakhlak mulia
Panjangkanlah usianya
Sehatkan badannya
Di sisa umurnya
SEBUAH RELA
Kamarku
Ruang yang luas tempat menyendiri dan melepaskan penat setelah menjalani aktivitas
Tuhan....
Hanya luka
Untuk mu...
Terima kasih sudah menjadi diri yang kuat tetap jadilah dirimu
Bule Morpho
Karena-Mu Tuhan,
Membaik karena keharusan
Melepas karena tuntutan
Mengikhlas karena keyakinan
Meski kami akui, tak ada tidak untuk sering menyeka air mata
An…
Tentang cerita dan air mata yang tak lagi dapati ruang
Kau sudah terlatih sedari kecil untuk memendam semuanya sendiri, bukan?
Kau sudah terlatih sedari kecil untuk memeluk dirimu sendiri, bukan?
Berkali-kali
Didewasakan keadaan
Tetap tegar
Dan mati
Tidak mengerti
Bersadar Diri
Bersabarlah
Kini, aku tak hanya bisa menggenggam, kamu berlari sangat jauh
“kita.. berhak Bahagia dengan cara kita masing-masing” ucapmu yang sedang bosan
Dani Lifauzi
Akbar Sepuloh
Erik kurniawan, lahir di Garut pada tanggal 25 Maret 2002 pernah belajar di
SDN Mandalasari II, SMPN 1 Kadungora, SMA YKBBB Leles. Sekarang
menempuh pendidikan di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut. Bermula
menyukai menulis sejak saya kuliah karena banyak orang yang suka menulis
dan itulah saya menjadi semangat untuk menulis. Instagram @erik666
WA 08997504565
Ayu Ramdini
Ayu Ramdini, seorang pemudi yang lahir di Garut, tanggal 14 Desember 2000.
Bermula menyukai menulis sejak kelas 1 SMA, menggemari sastra, menyukai
tumbuhan kaktus . Pernah belajar di SDN Tegalpanjang 3, SMPN 1 Sucinaraja ,
serta MA Persis tarogong.
Instagram :ayrmdhni03
Nurul Hasanah
Nurul Hasanah, seorang wanita yang lahir di Garut, tanggal 16 mei 2000.
Bermula menyukai menulis puisi sejak masuk di jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Pernah belajar di SDN Depok 2, SMPN 2 Cisompet, serta
SMAN 5 Garut.
Menulis merupakan suatu cara agar tetap abadi. Penulis bisa disapa melalui
akun Instagram @ddllnnn
Eva Julianti
Eva Julianti, seorang perempuan yang lahir di Garut, pada hari Jum’at, 30
Maret 2001. Suka dengan sastra sejak kelas 3 SMA menuju finish, pecinta mie
kocok bandung dan ice greentea cheese. Sebab, yang tak terlupakan dibalik
keduanya adalah kenangan manis.
Pernah mengikuti lomba cipta puisi nasional yang diselenggarakan oleh Sastra Nasional 2019,
Linimasa.us 2020, dan T-Zone Publisher 2020. Penulis bisa disapa melaui akun instagram
@evjuuuu_
Putri Hermaryati
Dalva Herawati
Yusep Adimulya
Untuk lebih kenal lebih dekat bisa disapa melalui akun instagram @yusep
adimulya.
Kania Rahma Fitriana, dia adalah seorang perempuan yang tinggal dan lahir di
Garut pada tanggal 19 Desember 2000. Menyukai keindahan semesta, karena
darinya lah karya dihadirkan. Bercita-cita menjadi seorang penulis ulung,
supaya bisa bersatu dan menyerap bersama kehidupan.
Fauzi Hidayatullah
Fauzi Hidayatullah atau kerap disapa Raden Fauzi, lahir di Garut pada 13
November 2001. Saat ini sedang menempuh program studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia di Institut Pendidikan Indonesia. Selain aktif dalam
penulisan beliau juga aktif berorganisasi. Beliau memegang prinsip menulis
"Penulis akan mati, karya akan abadi". Mau sharing? Mau kenalan? Bisa
hubungi lewat:
Fb : Fauzi Hidayatullah
IG : @_fauzihidayatullah
YT : Fauzi Hidayatullah
Twitter : @Fauzi_Kasjep
Tiktok : @silver_king111
Fitri Mulyani
Fitri Mulyani, seorang gadis yang lahir di Garut, pada tanggal 27 Desember
2000. Aktif di sanggar Teater Saddo. Bermula menyukai menulis sejak kelas 3
SMP. Sering menggemari sastra dan menikmati alunan musik. Sebab, ada
alasan tersendiri bahwa musik dapat menenangkan suasana hati. Pernah belajar
di SDN Cibiuk Kaler II, SMP Terpadu Riadlul Ulum Wadda’wah, serta SMA
Terpadu Riadlul Ulum. Sekarang sedang menempuh Pendidikan di Institut
Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.
Restu sihabudin ahmad seorang pemuda yang lahir di Garut, tanggal 3 Agustus
2001.Orang yang tadinya tidak gemar membaca dan menulis dengan seiring
berjalannya waktu dan tuntutan sebagai Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,akhirnya terbuatlah sebuah karya Sastra yang apa adanya dan
berani untuk mengunggahnya dibeberapa media. Pernah belajar di SDN
Sirnajaya V, SMPN 1 Tarogong Kaler, serta SMAN 17 Garut. Sekarang sedang
menempuh Pendidikan di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.
Amni Nur Manzilina , seorang gadis yang lahir di Garut, tanggal 17 November
2000. Anak dari pasangan suami istri Bapak Juju Suherman dan Ibu Aan
Nuryanah. Pernah belajar di SDN Paas V Pameungpeuk , SMP Muhammadiah
Pameungpeuk, serta MAN 3 Garut. Sekarang sedang menempuh pendidikan di
Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut yang Insya Allah akan segera
mendapat gelar Sarjana. aamiin.
Email nurmanzilinaa@gmail.com
Alan Abdilah
Alan Abdillah, pemuda yang lahir di Garut, 20 Januari 2001. Pria berkacamata
yang memiliki hobi bermain futsal. Jejak sekolah dari SDN Cisurupan 02, MTS
Nurul Huda, dan MA Nurul Huda. Untuk pendidikan sekarang sedang
menempuh S1 di Institut Pendidikan Indonesia GARUT.
Nursyifa Khaerani
Nursyifa khaerani, aku lahir di Garut, tanggal 06 Februari 2001. Aku tinggal
di Jakarta untuk mengikut ke dua orang tua. Hobi ku memulis dan suka
membaca sejak itu aku suka membuat puisi dan cerpen. Awal mulai
menggemari sastra membaca puisi Chairil Anwar dan melikin cerita dalam
kehidupan untuk menjadi sebuah cerpen. Pernah sekolah 12 tahun di sekolah
Madrasah Dail Khairaat Jakarta dan sekarang aku memutuskan untuk merantau
ke kampung halamanku dan sekarang sedang menempuh pendidikan di Institut
Pendidikan Indonesia (IPI) Garut. melalui akun instagram @nursyfkhn
Fuzi Novelia Citra Resmi, lahir di Garut pada 29 April 2001. Masa kecil dan
remaja termasuk pendidikan ditempuh dikota Garut dimulai dari tingkat SD
Pamalayan 1,SD Sirnagalih 5,SD Sirnagalih1,SMP Negeri 1 Bayongbong,SMA
Negeri 19 Garut, dan sekarang sedang menempuh Pendidikan di Institut
Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia .
Sebagai seorang mahasiswi bahasa dan sastra tentunya harus menyeimbangkan
antara kemampuan kebahasaan dan sastra. Penulis sangat menyukai hujan,salju,
galaksi,bunga dan seorang penggemar K-Pop. Oleh karena itu dalam hal
menulis sastra penulis seringkali menjadikan kesenangan nya itu sebagai inspirasi dalam
menulis.Karena bagi penulis,menulis itu harus diawali dari hal-hal yang kita sukai.
Wanita yang tidak memiliki hal favorit tapi selalu tergila-gila dengan langit.
Langit baginya adalah pembelajaran berharga. Sebab langit luas tanpa batas,
pun penerimaannya tentang segala hal menjadi seluas langit.
Orangnya kaku, tak mau terlihat, tapi bisa kalian temui di akun instagram @rivafadhilah.
Menulis, ichitan brown sugar, seblak, uang, Sheila On 7 dan senang bernyanyi
walaupun suara fals adalah beberapa hal yang disukai oleh seorang wanita
bernama Ranti Alia Riyadi. Lahir di salah satu bidan di Limbangan, Garut pada
tanggal 09 Desember 2000, tepat ketika orang-orang yang sedang tahajud.
Memiliki cita-cita pergi ke Paris sejak SD hanya untuk melihat Menara Eiffel,
ingin melanjutkan kuliah di Turki, liburan ke Switzerland, bertemu dengan
Song Jong Ki, dan memiliki perumahan 20 pintu. Dari SMP senang berolahraga
terutama basket, walau sering minder jika sedang tournament karena lawannya tinggi-tinggi.
Sejak SMP senang membaca novel, hingga memasuki SMA sering membaca wattpad, nangis
sendiri, ketawa sendiri. Hingga pada akhirnya ketertarikannya menulis semakin kuat sejak ia
senang membaca wattpad, namun ide nya terlalu banyak akhirnya menumpuk karena di diamkan.
Saat ini Ranti Alia sedang menempuh Pendidikan di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) selain itu
ia sedang merintis bisnis berjualan jus buah yang murah. Dia merupakan orang yang cuek jika
belum dikenal, dan menyenangkan jika sudah nyaman.
Jika kamu mencari ia dan ingin bercengkrama dengan Ranti Alia di: