Anda di halaman 1dari 13

JEJARING DESA SIAGA

1. CONTOH : Struktur Kepengurusan Desa Siaga


PEMBINA/PENASEHAT
KADES
.........................
PENANGGUNG JAWAB
KETUA LPM
......................
KEPALA PUSKESMAS/POSKESDES
.........................

PENGURUS INTI
KETUA UMUM
...................
SEKRETARIS .............
.. BENDAHARA
1...............
2.................

KORWIL .............. ........... KORWIL .............. ........... KORWIL..........


........................ JEJARING ........................ JEJARING ..........................
NOTIFIKASI/PENDATAAN NOTIFIKASI/PENDATAAN
KETUA KETUA JEJARING NOTIFIKASI/PENDATAAN
............................... ............................... KETUA
ANGGOTA ...... ANGGOTA ...... ..........................
............. ................. ............. ................. ANGGOTA
.............. .............. ..........................
JEJARING DANA JEJARING DANA ..........................
KETUA KETUA JEJARING DANA
.................... .................... KETUA
ANGGOTA ANGGOTA ..........................
1................... 1................... ANGGOTA
2................dst 2................dst ..........................
JEJARING TRANSPORTASI JEJARING TRANSPORTASI ..........................
KETUA KETUA JEJARING
................... ................... TRANSPORTASI KETUA
ANGGOTA .......... ANGGOTA .......... ..........................
.................. ......... .................. ......... ANGGOTA
................... ................... ..........................
JEJARING BANK DARAH JEJARING BANK DARAH ..........................
KETUA KETUA JEJARING BANK DARAH
.......... ......... KETUA
ANGGOTA ...... ANGGOTA ...... ..........................
........... ........... ANGGOTA
.................... .................... ..........................
JEJARING ASI EKSKLUSIF JEJARING ASI EKSKLUSIF ..........................
KETUA KETUA JEJARING ASI
............................. ............................. EKSKLUSIF KETUA
ANGGOTA ............. ANGGOTA ............. ..........................
............... ............... ............... ............... ANGGOTA
............. JEJARING ............. JEJARING ..........................
KB KETUA KB KETUA ..........................
........................... ........................... JEJARING KB
. ANGGOTA . ANGGOTA KETUA
........................... ........................... ..........................
.......................... ......................... ANGGOTA
..........................
..........................
..........................

1
2. Uraian Tugas Dari Masing-Masing Kepengurusan
A. Pembina/Penasehat
Pembina atau penasehat Desa Siaga mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Mendukung kegiatan desa siaga dengan memotifasi semua pengurus jejaring supaya bekerja
sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
2) Memantau pelaksanaan kegiatan desa siaga.
3) Memotifasi masyarakat untuk mendukung kegiatan desa siaga.
4) Membantu memecahkan masalah yang menghambat kegiatan di desa.
B. Penanggung Jawab
Penanggungg jawab Desa Siaga mempunyai tuas sebagai berikut :
1) Memantau kegiatan pengurus jejaring.
2) Bertanggung Jawab atas kegiatan desa siaga.
3) Melakukan pemecahan masalah yang ditemukan secara bersama-sama.
4) Melaporkan hambatan dan perkembangan kegiatan kepada pihak yang berwenang.
C. Pengurus Inti
Tugas pengurus inti desa siaga dibagi menjadi tugas umum dan tugas khusus sesuai kedudukannya.
a. Tugas Umum
Tugas umum pengurus inti desa siaga sebagai berikut:
1) Mengadakan rapat rutin bersama semua pengurus jejaring di
dusun. Tujuannya:
 Untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah dijalankan.
 Untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan kegiatan yang sudah dijalankan.
 Memecahkan masalah yang ditemukan pengurus jejaring.
2) Mengadakan rapat koordinasi triwulan/semester antara pengurus desa siaga dengan pihak
yang berkompeten (Puskesmas, PMD Kecamatan dan LSM).
Tujuannya:
 Mengevaluasi perkembangan/kemajuan desa siaga.
 Memecahkan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan desa siaga.
3) Menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi di dalam maupun di luar desa.
4) Mengkoordinasi dengan pihak yang berkompeten dengan desa siaga (Puskesmas,Kecamatan
dan LSM).
b. Tugas Khusus
Tugas khusus pengurus inti desa siaga dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1) Ketua
Ketua desa siaga mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mengkoordinir semua kegiatan dalam jejaring.
b) Memimpin rapat pertemuan pengurus jejaring di desa.
c) Mengadakan pertemuan rutin dengan semua pengurus jejaring tiga bulan sekali. untuk
mengevaluasi kegiatan pengurus jejaring.
d) Membahas dan menetapkan program kerja bulanan pengurus jejaring.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program dan hasil kerja setiap jejaring.
f) Mendorong pengurus jejaring untuk bekerja aktif.
g) Memecahkan masalah yang ditemukan pengurus jejaring.

2
2) Sekretaris
Sekretaris desa siaga mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mencatat laporan hasil kegiatan jejaring.
b) Menyimpan/mengarsipkan hasil laporan.
c) Memberikan informasi kepada pihak mana saja yang membutuhkan keterangan tentang
desa siaga.
d) Memperjanggungjawabkan seluruh administrasi.
3) Bendahara
Bendahara desa siaga mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Menerima dan mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan desa siaga.
b) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kepada masyarakat sebulan sekali
melalui pengumuman di gereja, posyandu dan papan pengumuman kantor desa.
c. Hubungan penggurus inti dengan masing-masing jejaring.
Pengurus inti desa siaga mempunya hubungan dengan masing-masing jejaring yang dijabarkan
sebagai berikut:
a) Hubungan dengan jejaring notifikasi
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring notifikasi ialah membantu
memperlancar pengambilan data bumil, ibu nifas (ibu melahirkan 0-40 hr), Pasangan Usia
Suburu (PUS), Wanita Usia Subur (WUS), dan Bayi/Balita dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
b) Hubungan dengan jejaring dana
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring dan sebagai berikut:
 Membantu memotifasi masyarakat untuk mengumpulkan dana kesehatan sosial.
 Memberi informasi kepada pengurus dana social ibu bersalin (dasolin) maupun
tabungan ibu bersalin (tubulin) tentang kebutuhan dana bagi ibu bersalin.
c) Hubungan dengan jejaring transportasi
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring transportasi sebagai
berikut:
 Membantu memperlancar pengangkutan ibu yang mau melahirkan ke tempat pelayanan
kesehatan.
 Membantu pengurus jejaring mendekati pihak pemilik kendaraan.
d) Hubungan dengan jejaring bank darah
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring bank darah ialah memberi
informasi kepada pengurus bank darah dan kepada masyarakat tentang pentingnya darah
bagi ibu bersalin.
e) Hubungan dengan jejaring ASI Eksklusif
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring ASI Eksklusif ialah
memberi informasi kepada pengurus Asi Eksklusif dan kepada masyarakat tentang
pentingnya ASI Eksklusif.
f) Hubungan dengan jejaring KB
Tugas pengurus inti desa siaga yang berhubungan dengan jejaring KB ialah memberi
informasi kepada pengurus jejaring KB untuk mensosialisasikan segala hal yang berkaitan
dengan KB kepada Pasangan Usia Subur (PUS), Wanita Usia Subur (WUS), dan kesehatan
reproduksi kepada masyarakat.

3
D. Pengurus Jejaring Desa Siaga
Kegiatan umum pengurus jejaring desa siaga sebagai berikut:
 Pelaporan cepat ( kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon cepat.
 Pencegahan & penanggulangan sederhana penyakit & masalah kesehatan.
 Pelaporan kematian.
Pengurus jejaring desa siaga dibagi sebagai berikut:
a) Jejaring Notifikasi

1. Manfaat

Mendata dan memastikan agar semua sasaran terlayani dan pelayanan tepat waktu dan tepat
sasaran.
2. Cara kerja jejaring notifikasi secara umum sebagai berikut:
 Melakukan pendataan ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas, bayi dan balita.
 Menjadikan Buku KIA sebagai acuan cara kerja jejaring.
 Mengadakan pertemuan rutin setiap bulan dan melakukan koordinasi dan kerja sama
dengan jejaringan lain.
 Memotivasi Bumil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke posyandu atau bides
selama hamil paling kurang empat kali pemeriksaan dalam masa kehamilan lebih sering saat
menjelang persalinan.
 Membantu mengisi amanat persalinan bagi bumil
 Memastikan adanya papan sistem siaga di polindes/poskesdes/pustu,balai desa dan
posyandu yang di perbaharui.
 Membuat Peta Bumil dan menyampaikan pada masyarakat sekitar.
 Melakukan pemberitahuan data kepada jejaring lain sesuai peruntukannya.
 Melakukan pendampingan bagi ibu melahirkan.
 Memastikan ibu hamil segera menyusui bayinya setelah melahirkanMemastikan ibu nifas
dan bayi melakukan pemeriksaan dalam masa nifas sebanyak 3 kali.
 Memastikan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan bagi bayi.
 Membantu mengurus akte kelahiran bagi anak yang baru lahir.
 Membantu mengurus KTP ibu hamil yang belum memiliki KTP.

4
3. Tugas dan tanggung jawab kepengurusan jejaring notifikasi
a. Tugas dan tanggung jawab ketua jejaring notifikasi
 Membuat jadwal pertemuan dalam jejaring notifikasi.
 Memimpin pertemuan dalam jejaring.
 Mengecek semua kegiatan dalam jejaring.
 Membuat laporan hasil kegiatan.
b. Tugas dan tanggung jawab anggota jejaring notifikasi
 Melakukan pendataan bumil, nifas dan bayi di dusun
 Melaporkan hasil pendataan kepada ketua.
 Mencatat masalah yang ditemukan di dusun dan melaporkan kepada ketua.
 Bertanggung jawab atas hasil kegiatannya kepada jejaring.
 Melakukan kerja sama dengan jejaring lain.
 Memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan.
4. Hubungan kerja antar Jejaring
 Dengan Jejaring Bank Darah : Memberi informasi tentang jenis golongan darah Bumil,
nama ibu, resiko dan perkiraan bersalin
 Dengan Jejaring Transportasi : Menginformasikan tentang usia kehamilan ibu, bila tiba
saatnya melahirkan,nama ibu, alamat dan resiko sehingga jejaring transportasi siap dan
tanggap melakukan pertolongan dan untuk mengantar ke tempat kesehatan atau
menjemput nakes ke rumah Bumil.
 Dengan Jejaring Dana : Dasolin/Tabulin
Perkiraan persalinan, nama bumil, alamat, kehamilan beresiko dan kemampuan ekonomi
 Dengan Jejaring Pos KB
- Memasukan data peserta KB, yang belum mengikuti KB
- Memasukan data peserta yang menggunakan KBA dan KBB
- Nama, alamat, usia kehamilan, resiko kehamilan, jarak anak dan usia kehamilan.
5. Hubungan kerja dengan pihak luar
 Pemerintah Kelurahan : Memberikan informasi kepada masyarakat
 Tenaga Medis : Memeriksa Bumil dan bayi baru lahir
 Dukun terlatih : Membantu memberikan informasi data bumil, pertolongan bagi Bumil
yang hendak melahirkan sebelum ke tempat kesehatan?
 Dispenduk : Membantu akte anak dan KTP ibu yang belum memiliki KTP.

b) Jejaring Dana

1. Manfaat:
Menyiapkan dana pada saat awal mengatasi masalah kegawatdaruratan kesehatan

5
Ada dua sumber pendanaan pada jejaring dana:
 DASOLIN
Dasolin atau Dana Sosial Ibu Bersalin adalah dana yang bersumber dari masyarakat melalui
kesepakatan. Pengumpulan dana solidaritas ini bisa dalam bentuk uang atau barang
(natura).
 TABULIN
Tabungan ini sifatnya insidensial, keberadaannya terutama pada saat mulainya kehamilan
dan dapat berakhir pada saat seorang ibu sudah melahirkan. Pengelolaan tabulin oleh
tenaga kesehatan atau kader yang dipilih.
2. Cara Kerja jejaring dana secara umum sebagai berikut:
 Mengadakan pertemuan dengan anggota jejaring untuk membagi tugas dan tanggung
jawab.
 Mengadakan rapat dengan kelompok untuk menentukan besarnya dana sosial masyarakat
per bulan.
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
 Melakukan rapat penentuan besarnya tabungan bumil yang akan dipakai bumil saat
bersalin.
 Mengumpulkan dana social masyarakat
 Membuat jadwal pengumpulan dana sosial masyarakat.
 Mengadakan pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota pengurus jejaring dana.
 Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pengurus jejaring lain dan pengurus inti.
 Mendorong masyarakat terutama ibu hamil untuk membuat arisan Bumil.
 Menjelaskan kepada masyarakat tentang manfaat dana social masyarakat.
 Memberitahukan data kepada pengurus jejaring lain dalam dusun.
3. Tugas dan tanggung jawab kepengurusan jejaring dana
a. Tugas dan tanggung jawab ketua jejaring dana
 Membuat jadwal pertemuan dalam jejaring dana
 Membagi tugas kepada anggota
 Mengkoordinir semua tugas dan kegiatan anggota
 Memimpin pertemuan dalam jejaring
 Bersama anggota memotivasi Bumil untuk menabung
 Tabungan dari bumil diadakan pada saat posyandu/ pemeriksaan dengan besarnya
terserah sesuai kemampuan.
 Membuat laporan masuk dan keluar dana secara terbuka
 Mempertanggung jawabkan seluruh administrasi
b. Tugas dan tanggung jawab anggota jejaring dana
 Mendorong mengajak bumil untuk menabung
 Mencatat jumlah bumil sesuai dengan umur kehamilannya
 Melaporkan hasil pendataan kepada ketua
 Anjurkan pada bumil untuk menyicil dalam 4 minggu bila ada kesulitan dana
 Bertanggung jawab atas hasil kegiatannya kepada jejaring

6
 Melakukan kerja sama dengan jejaring lain
 Melancarkan kegiatan
 Mengumpulkan dana solidaritas
 Menyimpan/mengarsipkan hasil laporan
 Memberi informasi kepada pihak mana saja yang membutuhkan keterangan tentang
desa siaga
4. Hubungan Kerja antar Jejaring

 Melakukan koordinasi dengan jejaring lain (Transportasi, Notifikasi, Donor Darah) guna
mengetahui waktu untuk memberikan bantuan sesuai dengan ibu melahirkan.
 Melakukan rapat lintas jejaring guna mengetahui perkembangan serta hambatan

5. Hubungan kerja dengan pihak luar

 Konsultasi dengan pihak pemerintah menyangkut dana

 Konsultasi dengan tenaga medis menyangkut biaya

c) Jejaring Transportasi

1. Manfaat:
Mendekatkan pelayanan dan membantu rujukan pada saat gawat darurat : mengantar pasien ke
fasilitas kesehatan dan menjemput tenaga kesehatan (bidan).

2. Cara kerja jejaring dana secara umum sebagai berikut:


 Pendataan para pemilik kendaraan/ transportasi dalam desa dan di luar desa (tetangga).
 Mendekati atau menghubungi para pemilik kendaraan.
 Mengadakan kesepakatan bersama dengan pemilik kendaraan.
 Menyediakan sarana transportasi untuk pasien sesuai dengan kondisi yang ada (tandu,
ojek,dll) untuk mencapai fasilitas kesehatan.
 Menyediakan sarana transportasi untuk menjemput tenaga kesehatan.
 Membuat penjadwalan tugas bagi pengurus jejaring.
 Melakukan pertemuan bulanan

7
3. Tugas dan tangggung jawab kepengurusan jejaring transportasi
a. Tugas dan tanggung jawab ketua jejaring transportasi
 Membuat jadwal pertemuan dalam jejaring transportasi
 Memimpin pertemuan dalam jejaring
 Mengecek semua kegiatan dalam jejaring
 Menugaskan semua anggota jejaring transportasi untuk menghubungi kendaraan bila
dibutuhkan oleh masing – masing jejaring.
 Menghimpun data – data yang masuk dari jejaring lain
 Membuat laporan hasil kegiatan kepada pengurus inti di desa siaga
b. Tugas dan tanggung jawab anggota jejaring transportasi
 Mencatat semua jenis kendaraan yang ada di desa maupun di desa tetangga.
 Menghubungi pihak pemilik kendaraan di desa/di dusun
 Menghantar pasien ke RS / ke Puskesmas terdekat
 Mendatangkan tenaga kesehatan (Bides/Dokter)
 Menggerakkan masyarakat terdekat untuk menghantar pasien/menjemput tenaga
kesehatan.
 Membuat laporan kegiatan dalam jejaring transportasi

4. Hubungan Kerja antar Jejaring


 Notifikasi
-Membutuhkan data banyaknya ibu hamil serta bayi baru lahir dan alamat tempat tinggal.
-Perkiraan persalinan
-Faktor resiko, kelainan/ berbahaya
 Donor Darah
- Membutuhkan data masing-masing golongan darah serta alamat yang jelas
- Mendatangkan para pendonor untuk pasien yang membutuhkan darah
 Dana : Dasolin
Membutuhkan dana untuk transportasi bagi ibu hamil yang melahirkan
 Pos KB
Mengantar akseptor yang mengalami komplikasi/ dalam keadaan darurat

5. Hubungan Kerja dengan Pihak luar


 Mengadakan kerja sama dengan pemilik kendaraan yang ada di dalam Desa/ Kelurahan
maupun diluar Kelurahan
 Pihak Kecamatan : Kerja sama dengan tenaga teknis (puskesmas).

8
d) Jejaring Bank Darah

1. Manfaat:
Menyiapkan pendonor potensial untuk membantu sesama yang membutuhkan darah terutama
ibu hamil dan ibu bersalin

2. Cara kerja jejaring bank darah secara umum sebagai berikut:


 Melakukan pertemuan bulanan
 Membuat pendataan golongan darah bagi yang sudah tahu golongan darah maupun yang
belum
 Mencatat ibu hamil yang mengalami kelainan kehamilan
 Mengadakan pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota pengurus jejaring donor darah
 Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pengurus jejaring lain dan pengurus inti
 Mendorong masyarakat terutama ibu hamil untuk memeriksakan Goldar
 Menjelaskan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Goldar
 Menyediakan bank darah desa yang sudah diketahui jenis golongan darah Mendata
penduduk yang berumur 17 tahun-50 tahun guna pengambilan darah. (syarat kesehatan)
sebagai pendonor potensial di desa.
 Menghubungkan dengan instansi terkait (PMI/Unit Transfusi Darah).
 Memberitahukan data kepada pengurus jejaring lain dalam dusun.
3. Tugas dan tanggung jawab kepengurusan jejaring darah
a. Tugas dan tanggung jawab ketua jejaring darah
 Membuat jadwal pertemuan dalam jejaring donor darah
 Memimpin pertemuan dalam jejaring
 Mengecek semua kegiatan dalam jejaring
 Sebagai koordinator untuk menerima/ menghimpun informasi serta membuat
keputusan kepada setiap anggota dan berhubungan dengan jejaring yang ada.
 Membuat laporan hasil kegiatan kepada pengurus inti

9
b. Tugas dan tanggung jawab anggota jejaring darah
 Melakukan pendataan masyarakat terutama bumil yang sudah maupun yang belum
memeriksakan Goldar.
 Mengkoordinir setiap golongan darah ( A,B,AB,O )
 Melaporkan hasil pendataan kepada ketua.
 Sebagai motivator untuk mendorong masyarakat di wilayah masing-masing sebab
betapa pentingnya kita menyumbangkan darah bagi orang lain yang membutuhkan
pertolongan.
 Mencacat masalah yang ditemukan di dusun dan melaporkan kepada ketua.
 Bertanggung jawab atas hasil kegiatannya kepada jejaring.
 Melakukan kerja sama dengan jejaring.

4. Hubungan antar Jejaring


 Notifikasi
- Untuk melakukan pendataan tentang Bumil guna membantu jejaring donor darah untuk
mendapatkan data Bumil, jika dalam kelahirannya mengalami pendarahan atau
kekurangan darah.
- Data golongan darah bumil
- Kemungkinan adanya gangguan
 Pos KB
Kemungkinan Pendarahan karena alkon dan kurang darah dan data golongan darah
 Transportasi
- Meyediakan sarana transportasi guna membantu ibu hamil ke tempat bersalin
- Menghubungkan tenaga medis ( Dokter,Bidan )
 Dana : Dasolin/ Tabulin
Dana bagi kasus gawat perdarahan atau komplikasi akibat alokon

5. Hubungan dengan Pihak luar


 Puskesmas, RS : merupakan tempat pelayanan kesehatan yang melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu kepada pihak pendonor sebelum proses pengambilan darah.
 UTD : Sebagai tempat bank darah yang disediakan apabila dibutuhkan darah.
 Tenaga medis : Yang berkaitan dengan penyaluran dan pengambilan darah dari si pendonor
kepada yang membutuhkan.

10
e) Jejaring ASI Eksklusif

1. Manfaat:
 Memberikan informasi kepada setiap ibu melahirkan wajib mengusahakan pemberian ASI
esklusif pada bayinya sampai dengan enam bulan. Selanjutnya memberikan makanan
pendamping ASI sesuai dengan kebutuhan bayi yang dianjurkan.
 Mempromosikan cakupan Gizi pada perempuan pra-nikah, PUS dan warga masyarakat
agar memberikan dan menyediakan makanan bergizi untuk menyelamatkan bumil, ibu
menyusui, bayi dan balita.
2. Tugas dan tanggung jawab kepengurusan jejaring ASI
Ekslusif: Ketua dan Anggota
 Menemukenali bayi dan balita gizi buruk dan memiliki gejala gizi buruk
 Membantu orangtua penderita gizi buruk untuk memeriksakan bayi atau balitanya ke
fasilitas kesehatan
 Memotivasi para ibu hamil agar menyiapkan diri untuk memberikan ASI kepada bayi sejak
lahir.
 Mempromosikan manfaat ASI Eksklusif kepada PUS, perempuan hamil dan menyusui serta
stakeholder yang ada di desa.
 Mempromosikan cara mencegah gizi buruk pada bumil, ibu bufas, dan ibu yang memiliki
balita.
 Kerjasama dengan penyuluh tanaman pangan untuk menyediakan tanaman bergizi seperti :
Sayuran dan kacang-kacangan.
 Mempromosikan makanan lokal yang bernilai gizi
 Bekerjasama dengan dukun bayi di desa untuk mempromosikan Inisiasi Menyusui Dini.
 Melaporkan kegiatan Jejaring ASI Eksklusif dan Kecukupan Gizi kepada kepala desa.
 Melakukan pendataan bayi yang memiliki gizi buruk (kerjasama dengan kader posyandu)
 Melakukan pembuatan peta sasaran bayi dan balita serta ibu hamil (kerjasama dengan
jejaring Notifikasi).

11
f) Jejaring Pos KB

1. Manfaat:
Mempromosikan KB agar setiap kehamilan dan kelahiran direncanakan
2. Cara kerja jejaring pos KB secara umum sebagai berikut:
 Melakukan pendataan WUS, PUS dan Akseptor KB
 Mempromosikan KB dan memberi motivasi kepada masyarakat
 Melakukan motivasi untuk menambah akseptor dan mempertahankan anggota-angota KB
yang sudah ada
 Memastikan terjadinya penyuluhan kesehatan reproduksi bagi WUS dan PUS sebagai
persiapan perkawinan
 Melakukan kegiatan promosi kesehatan : Gizi, PHBS dan Kesehatan Reproduksi serta
HIV/AIDS dll
 Mengadakan pertemuan rutin bulanan
 Melakukan koordinasi secara kedalam maupun keluar
3. Tugas dan tanggung jawab kepengurusan jejaring pos KB
a. Tugas dan tanggung jawab ketua jaringan pos KB
 Membagi tugas kepada semua anggota, menjelaskan tugas dan fungsi anggota
 Mengkoordinir semua tugas dan kegiatan
 Bertanggung jawab secara menyeluruh atas hasil kerja anggota
 Membuat laporan hasil kegiatan dan tanggung jawab pada pengurus inti
 Bersama anggota melakukan kegiatan jejaring Pos KB
b. Tugas dan tanggung jawab anggota jejaring pos KB
 Memotivasi Pasutri, PUS untuk mengikuti program KB (KBA, KBB)
 Memotivasi masyarakat untuk berpola hidup sehat
 Mencatat sekaligus mendata Pasutri, PUS di wilayah kerja
 Memberi laporan secara resmi kepada yang berkompeten tentang perkembangan
jejaring KB

12
4. Hubungan kerja antar Jejaring
 Jejaring Notifikasi: Untuk mengetahui jumlah peserta KB secara menyeluruh (PUS,
Pasutri)
 Jejaring Dana : Mengusahakan dana bagi Pasutri yang bermasalah
 Jejaring Donor darah : Apabila Pasutri dan Pus mengalami permasalahan dalam
pengunaan alat kontrasepsi (KBB)
 Jejaring Transportasi :Untuk membantu pasien yang mengalami hal-hal yang terjadi
secara tiba-tiba ( mengalami gangguan dalam pengunaan alat kontrasepsi )
5. Hubungan kerja dengan Pihak luar
 Kerja sama antar Jejaring
 Bidan Desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RSUD
 Membutuhkan pelatihan KB dan kerjasama dengan BKKBN dan Paskel Gereja
 Mencari informasi terbaru tentang permasalahan kesehatan, alat kontrasepsi dll

13

Anda mungkin juga menyukai