Setiap negara mempunyai cara sendiri dalam mengatur tiap individu dalam mengelola
sumber daya yang terbatas, untuk memenuhi tingkat kebutuhan manusia yang tidak
terbatas. Cara tersebut bisa kita kategorikan dalam tiga besar tentang siapa yang dapat
mengambil keputusan ekonomi. Pertama, sistem ekonomi terpusat, Kedua, sistem
ekonomi pasar,. Ketiga, sistem ekonomi campuran, Dari pernyataan diatas :
a. sistem ekonomi apa yang dianut pemerintah Indonesia. (berikan alasannya)
b. mengapa pemerintah perlu menetapkan kebijakan harga atap.
Jawab :
a. Sistem ekonomi yang dianut pemerintah Indonesia adalah sitem ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang dijalankan
dengan nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem
ekonomi ini dipilih karena mengandung makna demokrasi ekonomi. Karena itu,
sistem ekonomi Pancasila juga sering disebut sebagai sistem ekonomi demokrasi.
b. Harga atap (ceilling price) adalah harga yang tertinggi yang diperbolehkan oleh
pemerintah yang biasanya ditetapkan untuk melindungi konsumen jika harga
ekuilibrium yang terjadi di pasaran terlalu tinggi. Hal ini sering terjadi pada waktu
jumlah produksi/penawaran kurang, umpamanya pada waktu paceklik atau gagal
panen. Tujuan penetapan kebijakan harga atap adalah untuk melindungi konsumen
dari kenaikan harga yang berdampak pada penurunan daya beli
MC
2
AVC
A Dx = AR = MR
PE 10
7
B
0 8 Qx
10 20
Penjelasan :
Sesuai dengan syarat keuntungan maksimum yaitu, MR=MC maka kurva MC akan
memotong MR atau permintaan X pada titik A, yaitu pada saat output sama dengan 8.
Pendapatan total (TR) adalah sama dengan output (Q) di kalikan harganya (P = 10) atau
sama dengan 80. Biaya produksi digambarkan pada titik B atau garis yang dibuat antara
MR = MC dengan sumbu horizontal (Q). di mana jika di Tarik garis lagi dari MR = MC ke
sumbu vertikal (P) didapat P = 7. Oleh karena itu total biaya adalah sama dengan 8 di
kalikan 7, yaitu 56. Keuntungan adalah kotak AB (10)(7), atau sama dengan 24 yang
didapat selisih harga (10-7) dikalikan 8.
Y=C+I S=I
= (90+0,9 Y) + 100 -90+0,1Y = 100
= 190 + 0,9 Y 0,1Y = 100 + 90
Y – 0,9 Y = 190 0,1Y = 190
Y(1-0,9) = 190 Ye = 190/0,1
Ye = 190/0,1 Ye = 19000
Ye = 1900
4. Penciptaan uang giral (rekening koran) yang dilakukan oleh bank atas simpanan uang
dari nasabah bank, terbagi dalam 2 jenis pertama tabungan giral utama dan tabungan
giral derivatif. Jika Seorang nasabah menyetor uangnya ke bank umum A sebesar Rp20
juta dan disimpan dalam bentuk rekening koran. Dengan cadangan yang ditetapkan
15%, dengan asumsi yang digunakan untuk menjelaskan proses terciptanya uang giral
sebagai berikut :
a. Terdapat rasio cadangan, misalnya 15%. Rasio ini kewajiban bank umum untuk
menyimpan sebagian dana yang didapat untuk keperluan transaksi di bank.
b. Selain dana yang dicadangkan semua akan disalurkan dalam bentuk pinjaman
c. Transaksi tidak menggunakan tunai tetapi melalui cek
Aktiva Pasiva
Cadangan Rp. 1.500.000 Tabungan giral Rp. 10.000.000
Bank umum B
Aktiva Pasiva
Bank umum C
Aktiva Pasiva
Cadangan Rp. 1.083.750 Tabungan giral Rp. 7.225.000
2. D=
D=