(PEMA4210)
Muhammad Arif,S.Pd.,M.Pd.
Modul 5
UKURAN KEMIRINGAN DAN
UKURAN KERUNCINGAN DARI KURVA NORMAL
CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahasiswa dapat memahami ukuran kemiringan dan keruncingan
CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Mahasiswa dapat:
• menghitung koefisien kemiringan dari sekumpulan data
• menentukan model distribusi dari sekumpulan data ditinjau dari
kemiringannya
• menghitung koefisien keruncingan dari sekumpulan data
• menentukan model distribusi dari sekumpulan data ditinjau dari
keruncingannya
KB.1
Ukuran Kemiringan
Ukuran Kemiringan
ҧ
𝑥−𝑀𝑜
Koefisien kemiringan =
𝑠
𝑥ҧ = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑀𝑜 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠
𝑆 = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
RUMUS KOEFISIEN KEMIRINGAN
ҧ
3(𝑥−𝑀𝑒)
Koefisien kemiringan =
𝑠
𝑥ҧ = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑀𝑒 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛
𝑆 = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
Contoh. Diketahui sekumpulan data memiliki nilai rata-
rata 25, Median = 30, Modus = 32 dan simpangan baku 15
a. Tentukan koefisien kemiringan pertama pearson
b. Tentukan koefisien kemiringan kedua pearson
ҧ
𝑥−𝑀𝑜 25−32 −7
a. Koefisien kemiringan = = = = −0,46
𝑠 15 15
ҧ
3(𝑥−𝑀𝑒) 3(25−30) 3(−5)
b. Koefisien kemiringan = = = = −1
𝑠 15 15
Contoh. Diketahui sekumpulan data:
2 3 3 3 4 3 4 7 5 6. Tentukan
a. Nilai rata-rata
b. Median
c. Modus
d. Koefisien kemiringan Pearson pertama
e. Koefisien kemiringan Pearson kedua
Penyelesaian
2+3+3+3+4+3+4+7+5+6 40
a. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥ҧ = 10
= 10 = 4
b. 2 3 3 3 3 4 4 5 6 7
1
Median = 2 (3+4) = 3,5
c. Modus = 3
σ 𝑥𝑖 −𝑥ҧ 2
s= 𝑛−1
4 + 4 + 0 + 1 + 4 + 9 22
𝑠2 = = = 2,44
9 9
s = 2,44 = 1,56
ҧ
𝑥−𝑀𝑜 4−3 1
Koefisien kemiringan pertama = = 1,56 = 1,56 = 0,64
𝑠
ҧ
3(𝑥−𝑀𝑒) 3(4−3,5) 3(0,5) 1,5
Koefisien kemiringan kedua= = = = 1,56 = 0,96
𝑠 1,56 1,56
CONTOH KOEFISIEN KEMIRINGAN
Tabel berikut merupakan Panjang 50 buah kawat yang diukur dalam mm
Tentukan
a. Rata-rata e. Koefisien Kemiringan pertama dari Pearson
b. Median f. koefisien kemiringan kedua dari pearson
c. Modus
d. Simpangan baku
CONTOH KOEFISIEN KEMIRINGAN
Penyelesaian
a.
Nilai rata-rata
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2550
𝑥ҧ = = = 51
σ 𝑓𝑖 50
Median
d.
Simpangan Baku
σ 𝒇𝒊 𝒙 − 𝒙
ഥ 𝟐 1.350 1.350
𝑠= = = = 27,55 = 5,25
(𝑛 − 1) 50 − 1 49
KOEFISIEN KEMIRINGAN PERTAMA
DARI PEARSON
𝑒. ҧ
𝑥−𝑀𝑜
Koefisien kemiringan pertama Pearson =
𝑠
51 − 51,54
=
5,25
−0,54
=
5,25
= −0,10
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 − 0,10 < 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
KOEFISIEN KEMIRINGAN PERTAMA
DARI PEARSON
𝑓. ҧ
3(𝑥−𝑀𝑒)
Koefisien kemiringan kedua Pearson =
𝑠
3(51 − 51,24)
=
5,25
3(−0,24)
=
5,25
−0,72
=
5,25
= −0,14
RUMUS KOEFISIEN KEMIRINGAN
𝐾3 −2𝐾2 +𝐾1
Koefisien kemiringan =
𝐾3 −𝐾1
𝐾1 = Kuartil pertama
𝐾2 = Kuartil kedua
𝐾3 = Kuartil ketiga
KUARTIL
Contoh 2
Letak kuartil kedua: data ke = 12 + 1 = 6,5
Tentukan koefisien kemiringan dengan menggunakan 4
kuartil data berikut 7, 6, 6, 5, 8, 5, 9, 6, 10, 12, 14, 15 Nilai 𝐾2 =Data ke 6 + 0,5 (data ke 7 – data ke 6)
= 7 + 0,5 (8 – 7)
Penyelesaian = 7 + 0,5 (1)
= 7,5
Data terurut: 5, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15
Banyak data 𝑛 = 12
3
1
Letak kuartil ketiga: data ke = 12 + 1 = 9,75
4
Letak kuartil pertama: data ke = 4 12 + 1 =3,25 Nilai 𝐾3 = Data ke 9 + 0,75 (data ke 10 – data ke 9)
Nilai 𝐾1 =Data ke-3 + 0,25 (data ke 4 – data ke 3) = 10 + 0,75 (12 – 10)
= 6 +0,25 (6-6) = 10 + 0,75 (2)
=6+0 = 10 + 1,5
=6 = 11,5
KUARTIL
𝐾3 −2𝐾2 +𝐾1
Koefisien kemiringan =
𝐾3 −𝐾1
11,5−2 7,5 +6
=
11,5−6
11,5−15+6
=
5,5
2,5
=
5,5
=0,45
CONTOH KOEFISIEN KEMIRINGAN
Tabel berikut menunjukkan berat badan 20 siswa
Tentukan
a. Kuartil Pertama
b. Kuartil kedua
c. Kuartil Ketiga
d. Koefisien kemiringan dengan menggunakan kuartil
KUARTIL PERTAMA
a.
𝐵𝑏𝐾1 = 53 − 0,5 = 52,5
𝑝 = 53 − 50 = 3
𝐹𝐾1 = 4
𝑓𝐾1 = 5
𝑖×𝑛
4 − 𝐹𝐾1
𝐾1 = 𝐵𝑏𝐾1 + 𝑝
𝑓𝐾1
𝑛 = 4 + 5 + 3 + 2 + 6 = 20
𝑖×𝑛 1×20
Letak Kelas kuartil pertama = = =5 5−4
4 4 𝐾1 = 52,5 + 3
5
Kelas 𝐾1 yaitu 53 – 55 1
𝐾1 = 52,5 + 3
5
𝐾1 = 52,5 +0,6
𝐾1 = 53,1
KUARTIL KEDUA
b.
𝐵𝑏𝐾2 = 56 − 0,5 = 55,5
𝑝 = 56 − 53 = 3
𝐹𝐾2 = 4 + 5 = 9
𝑓𝐾2 = 3
𝑖×𝑛
4 − 𝐹𝐾2
𝐾2 = 𝐵𝑏𝐾2 + 𝑝
𝑓𝐾2
𝑛 = 4 + 5 + 3 + 2 + 6 = 20
𝑖×𝑛 2×20
Letak Kelas kuartil kedua = = =10 10 − 9
4 4 𝐾2 = 55,5 + 3
3
Kelas 𝐾2 yaitu 56 – 58 1
𝐾2 = 55,5 + 3
3
𝐾2 = 55,5 +1
𝐾2 = 56,5
KUARTIL KETIGA
C.
𝐵𝑏𝐾3 = 62 − 0,5 = 61,5
𝑝 = 62 − 59 = 3
𝐹𝐾3 = 4 + 5 + 3 + 2 = 14
𝑓𝐾3 = 6
𝑖×𝑛
4 − 𝐹𝐾3
𝐾3 = 𝐵𝑏𝐾3 + 𝑝
𝑓𝐾3
𝑛 = 4 + 5 + 3 + 2 + 6 = 20
𝑖×𝑛 3×20
Letak Kelas kuartil ketiga = = =15 15 − 14
4 4 𝐾3 = 61,5 + 3
6
Kelas 𝐾3 yaitu 62 – 64 1
𝐾3 = 61,5 + 3
6
𝐾3 = 61,5 + 0,5
𝐾3 = 62,0
KOEFISIEN KEMIRINGAN PERTAMA
MENGGUNAKAN KUARTIL
𝐾3 −2𝐾2 +𝐾1
d. Koefisien kemiringan =
𝐾3 −𝐾1
62,0 − 2 56,5 + 53,1
=
62,0 − 5,3,1
Tentukan
a. Persentil sepuluh
b. Persentil lima puluh
c. Persentil Sembilan puluh
d. Koefisien kemiringan dengan menggunakan persentil
PERSENTIL SEPULUH
1
(𝐾 −𝐾1 )
2 3
Koefisien keruncingan =
𝑃90 −𝑃10
𝐾1 = Kuartil pertama
𝐾2 = Kuartil kedua
𝐾3 = Kuartil ketiga
𝑃10 = Persentil sepuluh
𝑃90 = Persentil sepuluh
MODEL DISTRIBUSI BERDASARKAN
KOEFISIEN KERUNCINGAN
Tentukan
a. Kuartil Pertama
b. Kuartil Ketiga
c. Persentil Sepuluh
d. Persentil Sembilan puluh
e. Koefisien keruncingan
KUARTIL PERTAMA
a.
𝐵𝑏𝐾1 = 30 − 0,5 = 29,5
𝑝 = 30 − 25 = 5
𝐹𝐾1 = 2 + 8 = 10
𝑓𝐾1 =10
𝑖×𝑛
4 − 𝐹𝐾1
𝐾1 = 𝐵𝑏𝐾1 + 𝑝
𝑓𝐾1
𝑛 = 2 + 8 + 10 + 16 + 12 + 8 + 4
𝑖×𝑛 1×60
Letak Kelas kuartil pertama = = = 15 15 − 10
4 4 𝐾1 = 29,5 + 5
10
Kelas 𝐾1 yaitu 30 – 34 5
𝐾1 = 29,5 + 5
10
𝐾1 = 29,5 + 2,5
𝐾1 = 32,0
KUARTIL KETIGA
b.
𝐵𝑏𝐾3 = 40 − 0,5 = 39,5
𝑝 = 40 − 35 = 5
𝐹𝐾3 = 2 + 8 + 10 + 16 =36
𝑓𝐾3 =12
𝑖×𝑛
4 − 𝐹𝐾3
𝐾3 = 𝐵𝑏𝐾3 + 𝑝
𝑓𝐾3
𝑛 = 2 + 8 + 10 + 16 + 12 + 8 + 4
𝑖×𝑛 3×60
Letak Kelas kuartil ketiga = = =45 45 − 36
4 4 𝐾3 = 39,5 + 5
12
Kelas 𝐾3 yaitu 40 – 44 9
𝐾3 = 39,5 + 5
12
𝐾3 = 39,5 +3,75
𝐾3 = 43,25
PERSENTIL SEPULUH
1
(𝐾 −𝐾1 )
2 3
𝑒. Koefisien keruncingan =
𝑃90 −𝑃10
1
43,25 − 32
= 2
48,25 − 27
1
2 11,25
=
21,25
5,625
=
21,25
= 0,265