Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH LUCAS WONG SEBAGAI BRAND


AMBASSADOR TERHADAP MINAT BELI NEO
COFFEE

Disusun Oleh :
Dewi Angelica Rahman
5420119015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS TERAPAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2021
0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Brand Ambassador merupakan individu maupun kelompok yang disewa oleh suatu
perusahaan untuk memasarkan produk ataupun layanan yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut. Tujuan penggunaan brand ambassador sendiri dilakukan oleh perusahaan guna
mengajak dan mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk dari perusahaan
tersebut sehingga dapat meningkatkan daya jual produk dan memperoleh laba. Pemilihan
brand ambassador yang tepat untuk sebuah produk cukup berpengaruh terhadap minat
pembelian konsumen, pernyataan ini didasari oleh penelitian dan study terdahulu yang
membahas mengenai brand ambassador dan minat beli hasil penelitian tersebut menunjukan
adanya hubungan yang terjadi diantara kedua variable tersebut.

Saat ini penggunaan artis sebagai brand ambassador banyak dilakukan oleh
perusahaan tidak hanya menggunakan artist lokal tetapi juga artist-artist yang berasal dari
luar negeri, salah satunya Korea Selatan. Masuknya Korean Wave (K-Wave) atau lebih
dikenal dengan hallyu ke Indonesia yang memperkenalkan budaya Korea Selatan seperti
drama, musik, fashion, dan lain berhasil menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia
terutama kaum millenials. Melihat peluang tersebut beberapa perusahaan berbondong-
bondong untuk menggunakan artis korea sebagai brand ambassador untuk produk mereka.
Berikut adalah beberapa produk/brand yang menggunakan artist korea sebagai brand
ambassador:

Tabel 1.1
Produk/brand yang Menggunakan Artist Korea sebagai Brand ambassador
No Nama Brand/Produk Nama Idol /Artist Korea

1 Shopee Blackpink, Gfriend, Stray Kids

2 Tokopedia BTS

3 Lazada Lee Minho

4 Mie Sedaap Choi Siwon

5 Luwak White Koffie Lee Minho

6 Neo Coffee Lucas Wong

7 Oreo Winner

Sumber : Google

1
PT. Wings Group merupakan salah satu perusahaan yang aktif menggunakan artist
Korea sebagai brand ambassador untuk memasarkan produknya. Setelah sukses dengan
produk kopi instan Top Coffee, PT. Wings Group kembali mengeluarkan produk kopi instan
bermerk NEO Coffee dengan menggandeng Lucas Wong sebagai brand ambassador. Lucas
Wong merupakan salah satu member dari grup NCT dan SuperM di Korea Selatan, dan grup
‘WayV’ di China. Ketiga grup ini bernaung di bawah agensi nomor 1 di Korea Selatan, yakni
SM Entertainment. Selain di Korea Selatan dan di China Lucas Wong memiliki banyak
penggemar mancanegara salah satunya negara Indonesia khususnya kalangan remaja, hal ini
beriringan dengan target pemasaran Neo Coffee yakni kalangan remaja khususnya pelajar
dan mahasiswa. Diumumkannya Lucas Wong sebagai brand ambassador Neo Coffee dengan
tagar #BOSENYANGBIASA mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia
terutama NCTZen yang merupakan nama panggilan untuk penggemar NCT.

Gambar 1.1
Cuplikan iklan Neo Coffee

Sumber : https://www. youtube.com/watch?v=bM7I8H_qnNg

Melihat banyaknya penggemar Lucas Wong dan respon positif dari masyarakat
Indonesia, peneliti semakin tertarik untuk melakukan penelitian ini, yakni untuk mengetahui
bagaimana pengaruh Lucas Wong sebagai brand ambassador terhadap minat beli Neo
Coffee.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menjadikan remaja Kabupaten Cianjur


sebagai objek penelitian. Pemilihan remaja sebagai objek penelitian dikarenakan target
pemasaran dari produk Neo Coffee sendiri adalah remaja khususnya pelajar dan mahasiswa.
Rentang usia yang diambil dalam penelitian ini ialah 15-24 tahun sesuai dengan data dari
BKKBN mengenai rentang usia remaja.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, terdapat 2 (dua) masalah yang dikaji dalam penelitian ini:

1. Bagaimana tingkat minat beli konsumen pada produk Neo Coffee dikalangan
remaja Kabupaten Cianjur?

2. Bagaimana pengaruh brand ambassador terhadap minat beli Neo Coffee


dikalangan remaja Kabupaten Cianjur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh brand ambassador terhadap minat beli
produk NEO Coffee di kalangan remaja Kabupaten Cianjur?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand ambassador terhadap minat


beli produk NEO Coffee di kalangan remaja Kabupaten Cianjur

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Akademis
Peneliti berharap dengan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya di bidang pemasaran dengan kajian teori brand ambassador dan minat
beli

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Neo Coffee terhadap
penggunaan brand ambassador dan sebagai bahan masukan dalam penggunaan brand
ambassador di masa mendatang untuk meningkatkan minat beli

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori

a. Brand Ambassador
Proses membangun kepercayaan pada konsumen terhadap produk perlu dilakukan
berbagai cara seperti promosi. Setiap perusahaan harus menciptakan strategi promosi
pemasaran terhadap produk atau jasa yang dimilikinya secara langsung, agar strategi yang
digunakan dapat dengan baik diterima oleh konsumen. Maka pemakaian Brand ambassador
dimaksudkan untuk mewujudkan identitas perusahaan dalam penampilan, sikap, nilai-nilai
dan etika.
Menurut Kotler dan Keller (2009, p.181) menjelaskan bahwa brand ambassador
adalah pendukung iklan atau disebut juga juru bicara produk yang dipilih dari orang terkenal
atau orang tidak dikenal yang memnpunyai penampilan menarik untuk menarik perhatian dan
ingatan konsumen. Biasanya brand ambassador digunakan oleh seorang dari kalangan
selebriti atau orang-orang popular lainya yang mendapat mendukung iklan produk yang
diiklankan. Perusahaan dapat menggunakan publik figur atau dikenal dengan artis terkenal
yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan menyeluruh. Maka dari itu keberadaan
para selebriti tersebut sangat dibutuhkan, untuk menjadi juru bicara merek produk yang
diiklankan agar cepat melekat dibenak dan ingatan konsumen, sehingga konsumen mau
membeli merek tersebut. Selain itu, selebriti digunakan sebagai alat yang tepat untuk
mewakili segmen pasar yang menjadi target perusahaan mendapatkan konsumen yang baru
dan mencakup lebih luas.
Menurut Lea Greenwood dalam Yusri, Suharyono, Muhammad, (2012) Brand
Ambassador adalah ikon budaya atau identitas, dimana merek bertindak sebagai sebuah alat
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan
masyarakat tentang bagaimana perusahaan benar-benar meningkatkan penjualan. Penggunaan
brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk memengaruhi atau mengajak konsumen.
Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik menggunakan produk, terlebih karena pemilihan
brand ambassador biasanya didasarkan pada pencitraan melalui seorang selebrititas yang
terkenal serta memiliki reputasi yang baik dan mendukung merek tersebut. Dari definisi-
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Brand ambassador merupakan upaya yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menyampaikan atau mempromosikan merek produknya melalui
seseorang selebriti yang terkenal sebagai juru bicara untuk mempresentasikan citra terbaik
dari suatu produk, dengan tujuan agar merek yang diiklankan mudah diterima dengan baik
oleh konsumen serta mengajak konsumen untuk mau menggunakan produk.

b. Minat Beli
1. Pengertian Minat Beli Konsumen
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada

4
akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses
yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam
pertimbangan (Pramono, 2012:136). Pengertian minat beli menurut Kotler dan Keller
(2009:15), “Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian”. Menurut Durianto dan
Liana (2004:44), “Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan minat beli merupakan pernyataan
mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Suatu produk dikatakan telah dikomsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut
telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Karakteristik pribadi konsumen yang
dipergunakan untuk memproses rangsangan sangat komplek, 7 dan salah satunya adalah
asanya dorongan atau motivasi konsumen untuk membeli. Dari beberapa pendapat diatas
maka dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah kesungguhan hati untuk memiliki sesuatu
pengorbanan dimana minat beli itu timbul karena konsumen merasa puas terhadap kualitas
produk yang diberikan oleh perusahaan. Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya,
sedangkan minat berperilaku sangat tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku.
Keyakinan atas akibat perilaku sangat mmepengaruhi sikap dan norma subyektifnya. Sikap
individu terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan penting
seseorang konsumen, sedangkan norma subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen


Konsumen dimanapun dan kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah keputusan
pembelian untuk melakukan transaksi pembelian. Dimana konsumen akan membandingkan
atau mempertimbangkan satu barang dengan barang yang lainnya untuk mereka konsumsi.
Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler dan Keller 2009) yaitu : a.
Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang
akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. b. Faktor
situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen
dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri,
apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak. 8 Menurut
Durianto dan Liana (2004:32), dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen tersebut dapat
membuat lima sub keputusan pembelian sebagai berikut :

a. Keputusan merk
b. Keputusan pemasok
c. Keputusan kuantitas
d. Keputusan waktu
e. Keputusan metode pembayaran

Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai dengan dan
kebutuhannya dalam menggunakan suatu produk, berdasarkan hal tersebut maka analisa

5
mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen sangat penting dilakukan, maka
cara terbaik untuk mempengaruhi adalah mempelajari apa yang difikirkannya, dengan
demikian akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentu lebih bagaimanan proses
informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The
Buying Process” (proses pemebelian). Proses pemebelian meliputi 5 hal yaitu :

a. Need (kebutuhan)
Proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak harus dipenuhi atau
kebutuhan yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk melakukan
pembelian.
b. Recognition (pengenalan)
Kebutuhan belum cukup untuk merangsang terjadinya pembelian karena
mengenali kebutuhan itu senddiriuntuk dapat menetapakan sesuatu untuk
memenuhinya.
c. Search (pencarian)
Merupakan bagian aktif dalm pembelian yaitu mencari jalan untuk mengisi
kebutuhan tersebut.
d. Evaluation (evaluasi)
Suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat selama proses pencarian
dan mengembangkan beberapa pilihan.
e. Decision (keputusan)
Langkah terakhir dari suatu proses pemebelian untuk mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang diterima.

3. Indikator Pengukuran Minat Beli Konsumen

Seorang konsumen tidak dengan sendirinya memiliki keputusan dalam pembelian


barang atau jasa. Terlebih dahulu konsumen mencari informasi dari orang terdekat atau orang
yang benar-benar dipercaya untuk membantunya dalam pengambilan keputusan. Indikator di
dalam penelitian ini Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat di identifikasikan melalui
indikator-indikator sebagai berikut :

a. Minat transaksional
Kecenderungan seseorang untuk membeli produk .
b. Minat refrensial
Kecenderungan seseorang untuk merekomendasi produk kepada orang lain.
c. Minat eksploratif
Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi
mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

6
Penelitian terdahulu mengandung informasi yang berkaitan dengan naiknya harga cabai
terhadap minat beli konsumen sehingga dapat dijadikan referensi penelitian ini. Berikut
adalah penelitian terdahulu :

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

Pengaruh Choi
1 Sofia Ilmi, 2020 Siwon sebagai Hasil penelitian menunjukkan
Supawi Brand Ambassador, bahwa berpengruh signifikan
Pawenang Brand Image (Citra Brand Ambassador, Brand
, Fithri Merk) dan Cita Image, Cita Rasa berpengaruh
Rasa terhadap
Setya secara parsial terhadap keputusan
Keputusan
Marwati Pembelian Mie pembelian mie sedaap Korea
Korean Spicy spicy chinken.
Chicken

2 Nurvitya 2016 Pengaruh Brand Hasil penelitian terbukti


Septa Ambassador berpengaruh signifikan. Brand
Ningrum terhadap Minat Beli ambassador berpengaruh secara
Konsumen MD positif terhadap minat beli.
Clinic By Lazeta

3 Gita, D., 2016 Pengaruh Brand Terdapat pengaruh positif


& Ambassador variable brand ambassador
Setyorini, Terhadap Brand terhadap citra merek
R. Image (Pada
Perusahaan Online
Zalora)

2.3 Kerangka Berpikir

Brand
Ambassador
Minat Beli

Lucas Wong

7
2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dan perlu mencari kebenarannya dilapangan.


Oleh karena itu peneliti merumuskan hipotesis dari kerangka pemikiran diatas sebagai
berikut:

1. Brand ambassador berpengaruh terhadap minat beli Neo Coffee


2. Lucas Wong berdampak positif terhadap minat beli Neo Coffee

Anda mungkin juga menyukai