Halaman : 1/2
HASRIA, SKM
PUSKESMAS
NIP.9821208 200902 2
MAMBI 007
1. Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga desa, tim desa siaga
aktif Tim Desa Siaga Aktif dan Pokjanal Kecamatan membahas hasil SMD, prioritas masalah yang
akan diatasi, menggali potensi sumber daya yang dimiliki dan penyusunan rencana intervensi. Frekuensi
pertemuan MMD minimal dilakukan 3 kali per tahun.
2. Tujuan Sebagai acuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor / / / tentang Cara Mendapatkan Umpan Balik, Pembahasan Dan
Tindak Lanjut Umpan Balik Masyarakat
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 / MENKES / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Petunjuk Teknis Perhitungan Biaya Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
Kemenkes, 2010
Surat Mentri Dalam Negeri Nomor 140 / 1508 / SJ Tanggal 27 April 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Daerah
Kurikulum dan Modul Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas, Kemenkes,
2014
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mambi Pengelolah Program Promkes
Halaman : 1/2
HASRIA, SKM
PUSKESMAS
NIP.9821208 200902 2
MAMBI 007
1. Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga desa, tim desa siaga
aktif Tim Desa Siaga Aktif dan Pokjanal Kecamatan membahas hasil SMD, prioritas masalah yang
akan diatasi, menggali potensi sumber daya yang dimiliki dan penyusunan rencana intervensi. Frekuensi
pertemuan MMD minimal dilakukan 3 kali per tahun.
2. Tujuan Sebagai acuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor / / / tentang Cara Mendapatkan Umpan Balik, Pembahasan Dan
Tindak Lanjut Umpan Balik Masyarakat
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 / MENKES / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Petunjuk Teknis Perhitungan Biaya Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
Kemenkes, 2010
Surat Mentri Dalam Negeri Nomor 140 / 1508 / SJ Tanggal 27 April 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Daerah
Kurikulum dan Modul Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas, Kemenkes,
2014
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mambi Pengelolah Program Promkes
I. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mencapai visi dan misi Kementrian Kesehatan,
ditetapkanlah strategi untuk mencapainya yaitu dengan pemberdayaan
masyarakat, swasta, dan madani dalam pembangunan kesehatan melalui
kerjasama nasional dan global. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan
strategi yang berbasis model pendekatan dan kebersamaan yaitu berupaya
memfasilitasi percepatan dan pencapaian peningkatan derajat kesehatan
bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat
kelurahan/RW.
Pengembangan RW siaga sudah dirancangkan sejak tahun 2006
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564
Menkes/SKVIII/2006 tentang pedoman pelaksanaan RW siaga. Dalam
pelaksanannya masih diperlukan penyempurnaan dan pemantapan
komponen-komponen yang ada, sehingga menjadi RW siaga aktif, dimana
standard pelayanan minimal (SPM) cakupan RW siaga aktif 80%,. Sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1529/MENKES/SK/X/2010 mengenai pedoman umum pengembangan RW
dan keluarga siaga aktif, salah satu upaya yang masih perlu dilaksanakan
adalah melaksanakan pembinaan Survei Mawas Diri/Musyawarah
Masyarakat Desa (SMD/MMD).
SMD merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan Kepala Kelurahan dan petugas
kesehatan (petugas puskesmas), bidan kelurahan). Hal ini dilaksanakan
untuk mengetahui masalah apa yang terjadi disuatu wilayah. Sedangkan
MMD adalah pertemuan perwakilan warga kelurahan beserta tokoh
masyarakat dan petugas untuk membahas hasil survey mawas diri dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari
hasil SMD, kegiatan pembinaan SMD/MMD ini dilakukan dalam upaya
meningkatkan cakupan RW siaga aktif.
II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mengetahui masalah apa yang ada di seluruh wilayah kecamatan Mambi dan
potensi apa yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi mengenai tata cara pelaksanaan SMD/MMD.
b. Memberi informasi mengenai RW siaga
III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan SMD/MMD :
1. Kepala lurah/desa.
2. Staf kelurahan/desa.
3. Ketua PKK kelurahan/desa.
4. Kader Posyandu kelurahan/desa.
5. Tokoh masyarakat dan tokoh agama kelurahan/desa.
6. LSM kelurahan/desa.
7. Bidan desa.
8. Pengusaha di kelurahan/desa.
9. Tokoh pendidikan
V. RUANG LINGKUP
1. Pembukaan
2. Pembahasan mengenai permasalahan kesehatan di kelurahan/desa.
3. Rencana tindak lanjut
X. HASIL
1. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke posyandu
2. Masih banyak yang merokok
3. Kurangnya sarana yang menunjang kegiatan di posyandu.
4. Kurangnya penyuluhan yang di lakukan oleh kader di posyandu
5. Balita yang datang ke posyandu hanya sebatas imunisasi.
6. Masih ada masyarakat tidak memiliki jamban.
7. Masih banyak penderita hipertensi tidakberobat teratur.
8. Adanya penderita gangguan jiwa yang belum tertangani.
9. Membuang sampah bukan pada tempatnya.
10. Masih banyak masyarakat tidak memiliki kartu JKN.
Maka kesepakatan yang dibuat pada saat melakukan MMD di seluruh
wilayah kecamtan Mambi adalah sebagai berikut:
1. Sehari sebelum pelaksanaan posyandu RT/RW menginformasikan
waktu pelaksanaan posyandu di RT/RW masing-masing.
2. Tidak merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak rokok dalam
rumah, membuat stiker di setiap rumah tentang larangan asap rokok, dan
tidak menyediakan asbak rokok di dalam rumah, serta tidak
menyuguhkan rokok disetiap acara-acara.
3. Penderita hipertensi rutin memeriksakan kesehatan.
4. Samua masyarakat wajib mengikuti penyuluhan kesehatan setiap
diadakannya Puskel dan kegiatan petugas kesehatan yang ada di
lapangan.
5. Pemerintah desa/kel akan mengusahakannya terkait Masyarakat yang
tidak memeliki jamban.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mambi Pengelolah Program Promkes
XIII. SASARAN
Sasaran dari kegiatan SMD/MMD :
1. Kepala lurah/desa.
2. Staf kelurahan/desa.
3. Ketua PKK kelurahan/desa.
4. Kader Posyandu kelurahan/desa.
5. Tokoh masyarakat dan tokoh agama kelurahan/desa.
6. LSM kelurahan/desa.
7. Bidan desa.
8. Pengusaha di kelurahan/desa.
9. Tokoh pendidikan
XX. HASIL
1. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke posyandu
2. Masih banyak yang merokok
3. Kurangnya sarana yang menunjang kegiatan di posyandu.
4. Kurangnya penyuluhan yang di lakukan oleh kader di posyandu
5. Balita yang datang ke posyandu hanya sebatas imunisasi.
6. Masih ada masyarakat tidak memiliki jamban.
7. Masih banyak penderita hipertensi tidakberobat teratur.
8. Adanya penderita gangguan jiwa yang belum tertangani.
9. Membuang sampah bukan pada tempatnya.
10. Masih banyak masyarakat tidak memiliki kartu JKN.
Maka kesepakatan yang dibuat pada saat melakukan MMD di seluruh wilayah kecamtan
Mambi adalah sebagai berikut:
6. Sehari sebelum pelaksanaan posyandu RT/RW menginformasikan waktu
pelaksanaan posyandu di RT/RW masing-masing.
7. Tidak merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak rokok dalam rumah,
membuat stiker di setiap rumah tentang larangan asap rokok, dan tidak menyediakan
asbak rokok di dalam rumah, serta tidak menyuguhkan rokok disetiap acara-acara.
8. Penderita hipertensi rutin memeriksakan kesehatan.
9. Samua masyarakat wajib mengikuti penyuluhan kesehatan setiap diadakannya Puskel
dan kegiatan petugas kesehatan yang ada di lapangan.
10. Pemerintah desa/kel akan mengusahakannya terkait Masyarakat yang tidak memeliki
jamban.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mambi Pengelolah Program Promkes