Anda di halaman 1dari 13

Dokumen UKL-UPL CV.

Rezeki Serikat

BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1 Nama Rencana Kegiatan


Rencana usaha kegiatan pertambangan komoditas batuan kerikil berpasir alami
atau tanah timbun di Kampung Alur Manis, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh
Tamiang, Provinsi Aceh.

2.2 Lokasi Rencana Kegiatan


Lokasi rencana Rencana Usaha Pertambangan Galian C (Komoditas Tanah Urug) di
Kampung Alur Manis, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh
(Gambar 2.1 dan Gambar 2.2). Lokasi rencana kegiatan tersebut mempunyai luas 1,6
ha. Lahan ini berupa hamparan Galian C menempati satuan bukit dengan ketinggian ±
32 mdpl.

Tabel. 2.1. Titik Koordinat Lokasi Penambangan CV. Rezeki Serikat


NO.
TITI GARIS BUJUR GARIS LINTANG
K (BUJUR TIMUR(BT) UTARA (LU)
○ ´ “ ○ ´ “
1 98 07 17,5125 4 21 22,2788
2 98 07 19,182 4 21 22,2788
3 98 07 19,182 4 21 19,2886
4 98 07 18,4347 4 21 19,2886
5 98 07 18,4347 4 21 14,1405
6 98 07 16,0228 4 21 14,1405
7 98 07 16,0228 4 21 18,3712
8 98 07 17,1132 4 21 18,3712
9 98 07 17,1132 4 21 20,4627
10 98 07 17,5125 4 21 20,4627

II-1
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Gambar 2.1 Kondisi Lahan Rencana Kegiatan

II-2
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Gambar 2.2 Peta Lokasi Kegiatan


II-3
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Gambar 2.3 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang (Sumber: SHP,RBI seluruh Indonesia, BIG)

II-4
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

2.3. Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan RTRW


Berdasarkan rekomendasi surat izin penambangan batuan dari Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Tamiang tanggal 25 Oktober
2021 perihal Rekomendasi Surat Izin Penambangan Batuan terhadap Izin Usaha
Pertambangan CV. Rezeki Serikat telah diberikan rekomendasi untuk melaksanakan
kegiatan pertambangan komoditas tanah timbun dengan mempertimbangkan hal sebagai
berikut:
1. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5059)
2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup .
3. Qanun Provinsi Aceh Nomor 21 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam.
4. Berdasarkan Surat keterangan DPMPTSP Kabupaten Aceh Tamiang Nomor:
503/DPMPTSP/R-SIPB/042/2021 pada prinsipnya mendukung dan tidak keberatan
dengan recana permohonan dimaksud dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan
harus bersedia dan menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan luas lokasi ini lebih kurang 1,6 Ha .
5. Berdasarkan PIPPIB Tahun 2021 periode II Surat Keputusan Menteri LHK RI NO.
SK.5446/MENLHK-PKTL/IPSDA/PLH.1/8/2021 Tanggal 26 Agustus 2021 Bahwa
lokasi kegiatan penambangan pasir dan batu CV.S Rezeki Serikat tidak termasuk
dikawasan tersebut (Peta disajikan pada Lampiran 9)
2.4. Skala/Besaran Rencana Kegiatan
Dalam perencanaannya, usaha kegiatan pertambangan komoditas tanah urug di
Kampung Aur Manis Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang luas areanya ± 1,6 Ha
dengan volumenya ± 56.767,50 m3 dengan target produksi 1.000 m3 per bulan.

2.4.1. Sumberdaya dan Cadangan

Berdasarkan hasil ekplorasi telah dilakukan perhitungan sumberdaya dan cadangan


bahan galian pada lokasi IUP a.n CV. Rezeki Serikat menggunakan metode Pengkuran Long
& Cross dan perhitungan cadangan menggunakan software Excel maka didapat jumlah

II-5
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

sumber daya tertunjuk komoditas bahan galian (Tanah timbun) dengan Luasan 1,6 Ha
adalah 56.767,5 m3 dapat dilihat pada tabel 2.2. dibawah ini:
Tabel 2.2 Perhitungan Volume Cadangan Galian
N
PATOK X.Y LUAS LUAS RATA-RATA (M2) JARAK (M') VOLUME (M3)
O
0+00
1 PR.1 80,6
0
95,5 50 4775
0+02
2 PR.2 110,4
5
95,4 50 4770
0+07
3 PR.3 80,4
5
65,45 50 3272,5
0+12
4 PR.4 50,5
5
80,35 50 4017,5
0+17
5 PR.5 110,2
5
87,8 50 4390
0+20
6 PR.6 65,4
0
57,95 50 2897,5
0+22
7 PR.7 50,5
5
75,5 50 3775
0+25
8 PR.8 100,5
0
85,35 50 4267,5
0+27
9 PR.9 70,2
5
75,35 50 3767,5
0+30
10 PR.10 80,5
0
100,5 50 5025
0+32
11 PR.11 120,5
5
115,35 50 5767,5
0+35
12 PR.12 110,2
0
100,35 50 5017,5
0+37
13 PR.13 90,5
5
100,5 50 5025
0+37
14 PR.14 110,5
5
SUB TOTAL 650 56.767,50

II-6
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

2.4.2. Pencapaian Produksi


Izin Usaha Pertambangan (IUP) CV. Rezeki Serikat berencana untuk melakukan
produksi per tahun terhadap komoditas tanah timbun berdasarkan kuantitas dan
kualitas dari komoditas Tanah Urug yang berada di Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(IUP) CV. Rezeki Serikat, maka produksi penggalian (tanah timbun) direncanakan

56.767,50 m3, dengan rata-rata produksi 1.000 m3 per bulan.

2.5 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Secara umum komponen usaha kegiatan pertambangan komoditas tanah urug di
Kampung Alur Manis Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang terdiri atas:
(a) Pengrekrutan tenaga kerja;
(b) Pengambilan Galian Komoditas Tanah Urug baik di atas lahan seluas ± 1,6 ha.
(c) Pengangkutan hasil galian;
(d) Pengolahan; dan
(e) Reklamasi lahan.

2.6 Garis Besar Komponen Persetujuan Prinsip Rencana Kegiatan


Persetujuan prinsip rencana kegiatan ini didasarkan atas dikeluarkannya surat-
surat yang berupa:

1. Surat Rekomendasi DPMPTSP Aceh Tamiang No. 503/DPMPTSP/R-SIPB /


042/2021 pada tanggal 21 Oktober 2021.
2. Surat Rekomendasi Camat Rantau Nomor: 503/598/2021 Tanggal 02 Agustus
2021.

2.7. Rencana Kegiatan dan Sumber Dampak


Rencana kegiatan yang diperkirakan sebagai sumber dampak tersebar pada
kegiatan tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi. Tahapan ini
disesuaikan dengan masing-masing pekerjaan yang dilakukan dan diselaraskan pula
dengan waktu. Uraian masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :

2.7.1. Tahap Prakonstruksi

II-7
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Kegiatan pada tahap prakonstruksi yang diperkirakan sebagai sumber dampak


terhadap lingkungan Hidup meliputi kegiatan: survei dan penyiapan lokasi.
1. Survei dan Penyiapan Lokasi
Sesuai dengan perencanaan untuk lokasi kegiatan Penambangan Galian C Komoditas
Tanah Urug, maka luas lahan yang diperlukan adalah seluas 1,6 Ha. Lahan tersebut
tidak dilakukan pembebasan, karena milik pribadi. Oleh karena itu, pada kegiatan
survei dan penyiapan lokasi ini diperkirakan tidak akan berdampak besar terhadap
respon masyarakat.
2. Pengukuran dan Pemasangan Patok
Kegiatan pengukuran dan pemasangan patok batas calon lokasi ini diperkirakan
tidak akan berdampak besar terhadap respon masyarakat karena lahan tersebut
tidak dilakukan pembebasan. Sesuai dengan perencanaan untuk lokasi kegiatan
usaha pertambangan komoditas Tanah Urug, maka luas lahan yang diperlukan
adalah seluas 1,6 Ha. Oleh karena itu, pada kegiatan survei dan penyiapan lokasi ini
diperkirakan tidak akan berdampak besar terhadap respon masyarakat.

2.7.2. Tahap Konstruksi


Pada tahap konstruksi tidak ada dampak terhadap lingkungan hidup sedangkan
jalan menuju lokasi sudah ada, sehingga kegiatan usaha pertambangan komoditas Tanah
Urug ini dengan memanfaatkan jalan yang sudah ada tersebut.

1. Pembuatan Basecamp
Pembuatan base camp/tempat istirahat akan dilakukan di lokasi produksi
Galian C Komoditas Tanah Urug di Kampung Alur Manis, Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang, bangunan dibuat dengan konstruksi kayu ukuran 5 x
5 m2.
2. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang dan infrastruktur yang dimaksudkan disini adalah segala
sarana dan prasarana yang direncanakan akan membangun untuk mendukung
beroperasinya kegiatan penambangan. Bangunan Infrastruktur Tambang
membutuhkan luas lahan tertentu yang akan dipakai untuk penempatannya.

II-8
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Fasilitas penunjang penambangan dan pengolahan Komoditas Tanah Urug pada


lahan seluas kurang lebih 1,6 hektar yang terletak di dalam daerah prospek.
Berdasarkan jenis dan fungsinya, maka fasilitas penunjang dan infrastruktur
diantaranya bangunan pos jaga dan tempat penyimpanan sementara limbah B3.

3. Rencana Jalan Tambang


Infrastruktur jalan meliputi semua jalan yang sengaja dibuat untuk kepentingan
kemudahan pemindahan material (transportasi) selama prapenambangan,
penambangan, dan pasca penambangan, dari satu lokasi ke lokasi lain dengan
menggunakan peralatan angkut (truck).

Berdasarkan lokasinya, ada beberapa jalan yang telah direncanakan, yaitu:


Akses jalan keluar dan masuk ke lokasi Penambangan.
Konstruksi jalan angkut yang dibangun direncanakan akan mempergunakan
jenis perkerasan jalan tanah timbun (pasir-batu). Jalan tambang yang
digunakan disekitar lokasi usaha adalah dengan membuat jalan masuk
sepanjang 500 m dengan lebar 4 meter. Rencana jalan utama wilayah kerja
penambangan (transportasi keluar masuk kendaraan usaha/kegiatan) adalah
menggunakan jalan kabupaten.

2.7.3. Tahap Operasi


Rencana Kegiatan Penambangan Galian C Komoditas Tanah Urug seluas 1,6 Ha yang
diperkiraan sebagai sumber dampak terhadap Lingkungan Hidup adalah penambangan
Galian C Komoditas Tanah Urug, dan pengangkutan hasil tambang.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Di dalam mengoperasikan kegiatan penambangan Pemegang IUP (Pemrakarsa)
secara ketat dan tertib telah menerapkan peraturan dan petunjuk keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) yang harus dipatuhi oleh siapapun yang memasuki
wilayah penambangan. Peraturan K3 ini telah disosialisasikan dalam bentuk
gambar prosedur dan petunjuk K3 yang dipasang di ruangan kerja baik di
kantor maupun di lapangan, pemasangan rambu peringatan di lokasi jalan
masuk tambang, gudang peralatan.

II-9
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

Tujuan dari intensifikasi pelaksanaan K3 ini adalah untuk menekan angka


kecelakaan kerja dimana prosentasi kasus kecelakaan kerja di lokasi
penambangan sangat kecil (<1%). Peralatan K3 standar telah disediakan dan
wajib digunakan antara lain sepatu kerja, helm, sarung tangan, dan masker.
Pelaksaan elemen K3 adalah sebagai berikut:
a. Memberlakukan prosedur teknik penambangan dan pengoperasian peralatan
secara ketat dengan memperhatikan segi keselamatan kerja karyawan.
b. Setiap karyawan yang berada di lapangan baik operator alat mekanis, pekerja
harian maupun pengawas lapangan dilengkapi dengan alat proteksi diri
seperti topi pengaman, sarung tangan dan sepatu lapangan. Khusus pada unit
pengolahan, para karyawan diwajibkan memakai dust masker dan ear plug
pada saat alat beroperasi.
c. Setiap peralatan tertentu (back hoe, excavator, dll) hanya ditangani oleh
operator khusus yang berpengalaman.
d. Para karyawan mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan serta
diprogramkan mengikuti Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau BPJS
Tenaga Kerja.
2. Mobilisasi Peralatan
Dalam penambangan Tanah Urug diperlukan beberapa jenis peralatan utama.
Kebutuhan peralatan yang dimaksud dapat dilihat dalam Tabel 2.3. Kegiatan
mobilisasai alat dan material ini diperkirakan akan berdampak terhadap
penurunan kualitas udara dan peningkatan intensitas kebisingan.
Ketika kegiatan penambangan Tanah Urug berlangsung, kegiatan pengoperasian
peralatan akan mengakibatkan dampak terhadap penurunan kualitas udara,
peningkatan intensitas kebisingan, erosi lahan, gangguan/kecelakaan lalu-
lintas, kesempatan kerja dan peluang berusaha, serta peningkatan pendapatan
masyarakat.

Tabel 2.3. Rencana Daftar Jenis Peralatan, Keperluan, Kualifikasi, dan Jumlah Peralatan
Utama Pada Kegiatan usaha pertambangan Tanah Urug
Jenis Peralatan Spesifikasi Jumlah

II-10
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

1 Excavator 1
2 Dumper Truck 2

2.7.4. Penambangan Tanah Urug


1. Jarak
Penjelasan mengenai jarak antara titik terluar lubang galian dengan titik
terdekat dari batas area penambangan yang diizinkan oleh Izin Usaha
Pertambangan (IUP). Jarak lubang galian dari batas IUP merupakan zona
penyangga agar lahan di luar batas IUP tidak terganggu oleh kegiatan
penambangan. Dalam hal ini jarak minimal 5 m dari batas IUP merupakan batas
aman. Jika ada dua atau lebih IUP yang berdampingan maka jarak lubang galian
dimasing-masing IUP dapat mencapai batas IUP yang Berdampingan.

.
2. Kemiringan Dasar Galian
Penjelasan mengenai kemiringan lahan yang merupakan salah satu faktor yang
menentukan daya dukung lahan bagi suatu peruntukan. Persyaratan kelayakan
lahan untuk pemukiman/industri adalah tidak lebih dari 7% sehingga untuk
peruntukan tersebut kemiringan dasar galian dibatasi maksimum 12%.
Persyaratan kelayakan kemiringan dasar galian untuk tanaman tahunan
maksimum 15%. Persyaratan kelayakan kemiringan dasar galian untuk lahan
basah maksimum 3%. Persyaratan kelayakan kemiringan dasar galian untuk
lahan kering maksimum 8%.

3. Dinding Galian
Penjelasan mengenai tinggi teras dan lebar teras. Tinggi teras maksimum 3
meter dan lebar dasar teras minimum 6 meter, atau dengan perbandingan 1:2.
Hal tersebut untuk mempertahankan agar kemiringan dinding galian tidak lebih
dari 50 %. Pengangkutan material yaitu ke Penggilingan (Tanah timbun) yang
dilakukan dengan truk pengangkut material dari wilayah IUP CV. Rezeki Serikat
dengan Elevasi terendah yaitu dengan kedalaman 5 meter.

II-11
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

4. Keselamatan Penambangan
keselamatan tambang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh sehingga
dapat meminimalisir kecelakaan kerja. Faktor yang harus dilaksanakan adalah :
a. Penambangan dilaksanakan secara sistematis dan bertahap yang dimulai dari
elevasi tertinggi, sehingga front kerja yang terbentuk lebih teratur serta
mudah direklamasi pada saat penambangan berakhir.
b. Jalan tambang dibuat dengan lebar agar truk pengangkut dapat leluasa
berpapasan.
c. Untuk menghindari kemacetan, dibuat stop over setiap 200 m – 300 m.
d. Pada turunan jalan, daerah rawan retakan dan lain-lain dipasang rambu
peringatan agar dapat diwaspadai oleh pekerja tambang.
e. Level terendah disesuaikan dengan permukaan bidang datar terendah
setempat untuk menghindari cekungan-cekungan dan longsoran.

II-12
Dokumen UKL-UPL CV. Rezeki Serikat

2.7.5. Pengangkutan Galian C (Tanah Urug)


Tanah Urug yang telah diambil akan diangkat oleh Backhoe dan dimasukkan ke
dalam Dump Truck dengan kapasitas maksimum 3,5 MT yang siap untuk diangkut ke lokasi
yang diinginkan oleh pihak ketiga. Kegiatan mengangkut Tanah Urug diperkirakan akan
berdampak terhadap penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan,
gangguan/kecelakaan lalu-lintas, dan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan
masyarakat.
2.7.6. Tahap Pasca Operasi
2.7.6.1. Reklamasi Lahan
Reklamasi lahan merupakan upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di
daerah bekas penambangan menjadi daerah yang berdaya guna sesuai peruntukannya.
Langkah yang dilakukan diantaranya;
1. Penataan Lahan, meliputi penataan permukaan lahan, sarana pengendalian erosi,
2. Revegetasi, meliputi pengelolaan tanah pucuk, penanaman.
3. Pemeliharaan, meliputi kegiatan pemupukan , penyiangan dan pendangiran.

2.7.6.2. Demobilisasi Peralatan dan Pelepasan Tenaga Kerja


Setelah selesainya reklamasi, semua peralatan akan diangkut. Pada kegiatan ini
diperkirakan akan berdampak terhadap gangguan lalu-lintas. Gangguan ini diperkirakan
hanya berdampak kecil saja, karena kegiatan tersebut berlangsung satu kali saja selama
tahap pasca operasi.

II-13

Anda mungkin juga menyukai