I. Persoalan
Persyaratan penerima paket bantuan sarana penangkapan ikan.
Dari rincian permintaan yang dibutuhkan pada tabel di atas agar dapat berguna untuk
mengelola hasil laut secara maksimal sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli
desa dan masyarakat.
6. Hasil kordinasi dengan Cabang Dinas Gugus Pulau XI pada tanggal 12 November 2021,
menerangkan bahwa :
IV. Analisis
Berdasarkan fakta-fakta diatas maka proposal yang diajukan untuk mendapatkan paket
bantuan berupa bantuan sarana penangkapan, maka ada beberapa hal yang menjadi
pertimbangannya, antara lain :
1. Potensi perikanan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)
Prospek perikanan di Kabupaten Maluku Barat Daya dari tahun ke tahun
semakin menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil produksi perikanan yang
semakin meningkat. Luas wilayah laut yang memiliki potensi sumberdaya yang
sangat melimpah memungkinkan pengembangan di sektor perikanan.
Sumberdaya kelautan yang dimiliki yaitu sumberdaya ikan, moluska, Echinodermata
dan crustacea. Jenis ikan yang dominan adalah pelagis besar (Ikan tuna, tongkol,
cakalang ikan barakuda dan Ikan marlin/layaran), pelagis kecil (Momar, Komu,
Terbang, Sardin, Lalosi, Julung) dan ikan demersal (Ikan Napoleon/Maming, Ikan
Kakap Merah, Ikan Baronang, Sakuda,Ikan Kwee, Kurau).
Pancing Tonda merupakan alat tangkap tradisional yang bertujuan menangkap
jenis ikan pelagis. Selain itu dalam pengoperasiannya sangat mudah digunakan untuk
menangkap ikan cakalang, tongkol dan tuna berukuran kecil yang biasa hidup di
dekat permukaan. Jenis alat tangkap ini sangat cocok digunakan untuk nelayan
yang hidup di daerah pesisir. Penangkapan dengan menggunakan pancing tonda
masih sangat sedikit jika dibandingkan luasnya perairan yang ada.
Potensi perikanan yang ada belum dapat dimanfaatkan secara optimal, hal ini
ditujukan dengan produktivitas hasil tangkapan yang masih rendah. Kondisi tersebut
disebabkan karena sebagian besar armada penangkapan ikan yang dimiliki oleh
nelayan masih bersifat tradisional dan masih dalam skala kecil sehingga menyulitkan
dalam pengembangan usaha.
Untuk dapat mengelola potensi berupa sumberdaya ikan pelagis besar dan pelagis
kecil, maka kelompok nelayan mengharapkan bantuan armada penangkapan yang
lebih memadai sehingga dapat memanfaatkan potensi perairan tersebut agar
kesejahteraan dan pendapatan anggota kelompok nelayan dapat meningkat.
2. Regulasi
VI. Saran
Kami sarankan kepada Bapak agar tidak mengakomodir Kelompok Nelayan “VILES
NOULET” Kecamatan Pulau-Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Demikian Telaahan staf ini dibuat untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan.