Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK REMBUG STUNTING

I. REMBUG STUNTING
A. Pengertian
Rembuk stunting merupakan forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD,
masyarakat Desa dengan pemerintah Desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan
penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting dengan mendayagunakan
sumber daya pembangunan yang ada di Desa.

Rembug stunting juga merupakan Musyawarah pemangku kepentingan di Desa sebelum


pelaksanaan Musyawarah Desa ( Permendesa 16 Th 2019 ).
Fungsinya untuk : (a) menyiapkan data pendukung; (b) menggali dan menampung
aspirasi; dan (c) membahas dan merumuskan aspirasi pemangku kepentingan.

B. Tujuan
1. Pembahasan usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif melalui
FGD, berdasar Hasil Pendataan SDGs Desa
2. Pembahasan dan penyepakatan prioritas usulan program/kegiatan intervensi gizi
spesifik dan sensitif.
3. Menyusun usulan kegiatan yang mencakup 5 paket layanan dasar untuk pencegahan
dan penanganan stunting, dengan mengacu Hasil Pendataan SDGs Desa

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Rembug stunting dilaksanakan paling lambat pada minggu IV bulan Juli Tahun (n)
2. Pelaksanaan kegiatan rembug stunting dilaksanakan di wilayah desa (tempat yang
disepakati).

D. Fasilitator
Fasilitator rembug stunting berasal dari Aparat Kecamatan, Bidan Desa, Tenaga
Pendamping (PD/PDTI/ PLD) yang bertugas mengarahkan dan mendampingi pelaksanaan
rembug stunting agar berjalan sesuai dengan pedoman pelaksanaan.

E. Peserta
1. Wakil Pemerintah desa :
2. Wakil Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
3. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
4. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
5. Perwakilan kelompok perempuan di desa.
6. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa.
7. Kader Pembangunan Manusia.
8. Perwakilan pengurus Desa Siaga.
9. Perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan anak.
10. Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader PPKBD/Sub PPKBD, kader kesehatan, Kader
Pendidikan dan kader lainnya di tingkat desa
F. Narasumber
Nasa Sumber dalam pelaksanaan musyawarah desa terdiri dari :
1. Camat / Aparat kecamatan.
2. Bidan Desa
3. Kader Pembangunan Manusia

G. Pelaksanaan Kegiatan rembug stunting


1. Pemerintah Desa mengundang peserta rembuk stunting (Form 2.1)
2. Peserta mengisi daftar hadir (Form 2.2)
3. Paparan Hasil Pendataan SDGs Desa terkait Hasil Pemetaan Sosial, Pemantauan
Kondisi Layanan, dan Pemantauan 3 Bulanan Sasaran 1000 HPK
4. Pencapaian kondisi kesehatan di desa serta hasil evaluasi dan target capaian SDG’s
Desa.
5. Usulan Konvergensi Pencegahan Stunting
6. Tanggapan dari Pemerintah Desa
7. Rencana Kerja Tindak Lanjut
8. Penandatanganan komitmen pencegahan stunting (form 2.3)
9. Menyusun Berita Acara Rembuk Stunting (form 2.4)
10. Menyusun Notulen ( form 2.5 )
11. Menetapkan Hasil Rancangan Rembuk Stunting ( form 2.6 )
12. Foto Kegiatan Rembuk Stunting ( Form 2.7 )

Adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan


unsur masyarakat serta lembaga Desa yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk membahas dan menetapkan RKP Desa.
Pemerintah Desa memfasilitasi penyelenggaraan Musyawarah Desa (Musdes) dengan
mempersiapkan bahan pembahasan. Tahap penyiapan bahan Musdes dilakukan
dengan tujuan untuk mempersiapkan teknis, substansi dan administrasi yang
dibutuhkan pada saat pelaksanaan Musdes. Kepala Desa bertanggungjawab dalam
proses fasilitasi pelaksanaan Musdes.
A. Tujuan
Membahas dan menetapkan RKP Desa
B. Waktu Pelaksanaan
Paling lambat bulan september tahun 2021
C. Pelaksana
BPD dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa
D. Bahan/Masukan
1. Rancangan akhir RKP Desa hasil Musrenbang Desa
2. Catatan/rekomendasi hasil Musrenbang Desa
E. Kegiatan
Pelaksanaan Musyawarah Desa sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Bahan Musyawarah :
a. Membuat Surat Undangan (Form 8.1)
b. Membuat Daftar Hadir ( Form 8.2)
c. Membuat Notulen ( Form 8.3)
d. Membuat Berita Acara (Form 8.4)
e. Foto Dokumentasi (Form 8.5)
f. Keputusan BPD tentang Persetujuan Perdes (Form 8.6)
2. Tata tertib musyawarah desa :
a. Musyawarah dipimpin oleh Ketua BPD. Apabila Ketua BPD berhalangan
hadir, posisi pimpinan Musdes dapat digantikan oleh wakil ketua atau
anggota BPD lainnya.
b. Sekretaris Musdes adalah salah satu anggota BPD, atau unsur masyarakat
dan/atau LPMD.
c. Peserta yang hadir dalam kegiatan Musyawarah Desa harus menandatangani
daftar hadir.
d. Musdes dimulai dan dibuka apabila peserta yang hadir telah memenuhi 2/3 dari
peserta yang diundang, dan/atau telah disepakati oleh para peserta Musdes.
3. Pembahasan Materi Musyawarah Desa
Agenda :
a. Penyampaian rancangan RKP Desa hasil kesepakatan dalam Musrenbang
Desa oleh Pemerintah Desa;
b. Pembahasan dan Penetapan rancangan akhir RKP Desa menjadi rencana
program kegiatan tahunan Desa;
4. Pengambilan Keputusan Musdes;
a. Berdasarkan hasil pembahasan, Pimpinan Musdes merumuskan rancangan
keputusan Musdes.
b. Rancangan keputusan Musdes disampaikan/dibacakan dan ditawarkan
kepada peserta Musdes untuk disepakati.
c. Keputusan Musdes dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh
Pimpinan Musdes dan Perwakilan Peserta Musdes dengan memperhatikan
keterwakilan unsur peserta Musdes.

Anda mungkin juga menyukai