Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENGAMBILAN NILAI UJIAN PRAKTIK IPS PEMBERONTAKAN


DI/TII

KELAS IX D TAHUN AJARAN 2019/2020

SMP N 2 NGAGLIK

Disusun Oleh:

 Al-Faiz Nazif A. (02)


 Dionisius tony S. (08)
 Rajwaa Naufal M. (27)
 Yudha Adhitya P. H. (32)
A.LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini adalah pengesah dari adanya

proposal ini yaitu guru mapel yang mengampu, ketua kelompok, dan wakil ketua
kelompok. Dengan adanya lembar pengesahan ini kami atas nama kelompok 5
berharap proposal ini benar-benar digunakan sebagaimana semestinya. Kami atas
nama kelompok mengucapkan terimakasih.

Disahkan oleh:

Sabtu, 1 Februari 2020

Guru Mapel Ketua Kelompok

Supriyati, S.Pd. Yudha Aditya P. H.

B.NAMA KEGIATAN
kami kelompok 5 akan melaksanakan pembuatan video sosio drama
pemberontakan di/tii.

C.LATAR BELAKANG
Alasan pertama yang menjadi latar dari gerakan DI/TII Aceh adalah kekecewaan para
tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya provinsi Aceh ke dalam
provinsi Sumatra Utara yang beribu kota di Medan. Peleburan provinsi itu seakan
mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan
kedaulatan Negara Republik Indonesia dimasa revolusi fisik kemerdekaan Indonesia
(1945-1950).
Kekhawatiran kembalinya kekuasaan para ulee balang yang sejak lama telah menjadi
pemimpin formal pada lingkup adat dan politik di Aceh. Keinginan dari masyarakat Aceh
untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.
Sejarawan berkebangsaan Belanda, Cornelis Van Dijk, menyebutkan, kekecewaan
Daud Beureueh terhadap Jakarta semakin berat dengan beredarnya rumor tentang
sebuah dokumen rahasia dari Jakarta. Dokumen itu disebut-sebut dikirim oleh Perdana
Menteri Ali Sastroamidjojo yang isinya berupa perintah pembunuhan terhadap 300
tokoh masyarakat Aceh. Rumor ini disebut sebagai les hitam. Perintah tersebut
dikabarkan diambil oleh Jakarta berdasarkan kecurigaan dan laporan bahwa Aceh
sedang bersiap untuk sebuah pemberontakan guna memisahkan diri dari negara
Indonesia.
Pasal 14 Undang-undang Dasar 1945
Menetapkan:
Pertama:
Memberi amnesti dan abolisi kepada orang-orang yang tersebut dengan
pemberontakan D.I./T.I.I. Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, yang sebelum
ditetapkannya Keputusan ini telah melaporkan dan menyediakan mengabdikan diri
kepada Negara di hadapan Penguasa Perang Daerah Sulawesi Selatan.
Kedua:
(1) Dengan pemberian amnesti, semua akibat hukum-pidana terhadap orang-orang
yang termaksud dalam ketentuan Pertama dihapuskan.
(2) Dengan pemberian abolisi, maka penuntutan terhadap orang-orang yang termaksud
dalam ketentuan Pertama ditiadakan.
Ketiga:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 11 September 1959.

D.TUJUAN
Tujuan utama dibuatnya video ini adalah untuk melengkapi nilai ujian praktik
ilmu pengetahuan sosial. Dan untuk mengenalkan sejarah tentang Pemberontakan
DI/TII kepada seluruh siswa SMPN 2 Ngaglik.

E.SASARAN
Video ini kami sasarkan atau tujukan kepada:

a. Semua anggota kelas 32


b. Semua Siswa 32x4

F.WAKTU DAN PELAKSANAAN


Hari, Tanggal Kegiatan

Jumat, 17 Januari 2020 Diskusi


Jumat, 14 Februari 2020 Rekaman
Minggu,16 Februari 2020 Rekaman
Selasa, 18 Februari 2020 Edit Video
p.s.:waktu bisa saja berubah sesuai keadaan

G.SUSUNAN PERAN
 S.M. Kartosuwirya : Yudha Aditya Putra Hendrico (32)
 Kahar Muzakar : Al Faiz Nazif Attalah (02)
 Daud Beuruh : Rajwaa Naufal M. (27)
 Ibnu Hajar : Dionisius Tony Setiawan (08)

H.JADWAL KEGIATAN
•17/1/2020 13.00 - 16.30 Rumah Yudha
•14/2/2020 14.00 - 17.30 Dusun Banteng
•16/2/2020 13.00 - 16.30 Dusun Banteng
•18/2/2020 14.00 - 17.30 Rumah Yudha

I.RINCIAN ANGGARAN DANA


Anggaran Biaya
Print + Fotocopy Rp. 10.000,00
Paketan Rp. 20.000,00
Properti Rp. 40.000,00
TOTAL: Rp. 60.000,00
p.s.:biaya mungkin bertambah sesuai keadaan

J.PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan ini dibuat, kami mengharapkan bantuan
dan dukungannya dari Ibu. Semoga acara kegiatan ini nantinya dapat terlaksana
dengan lancar dan aman, sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dari
Ibu, kami ucapkan banyak terima kasih.

Ngaglik,1 Februari 2020


Ketua Kelompok

Yudha Adhitya P. H.

K.SINOPSIS
Pemberontakan DI/TII terjadi di beberapa tempat. Cikal bakal pemberontakan DI/TII
yang meluas di beberapa wilayah Indonesia bermula dari sebuah gerakan di Jawa
Barat yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo. Dahulu dikenal sebagai salah seorang
tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Perjanjian Renville yang membuka peluang
bagi Kartosuwiryo untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya untuk mendirikan negara
Islam. Salahsatu keputusan Perjanjian Renville adalah harus pindahnya pasukan RI
dari daerah yang diklaim dan diduduki Belanda ke daerah yang dikuasai RI. Begitu juga
Divisi Siliwangi sebagai pasukan resmi RI dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa
Barat dijadikan negara bagian Pasundan oleh Belanda. Parahnya lagi laksar bersenjata
Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak
bersedia pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). Kekosongan
kekuasaan RI di Jawa Barat segera dimanfaatkan oleh Kartosuwiryo meski awalnya dia
memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka menunjang perjuangan untuk
merealisasikan cita-citanya.

Pasca membentuk Darul Islam (negara Islam) sekitar bulan Agustus 1949, muncul
persoalan yang serius yaitu Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat, Kartosuwiryo tidak
mau mengakui pemerintahan RI melainkan bergabung dengan DI/TII. Hal ini sangat
tegas bahwa Kartosuwiryo tidak mengakui pemerintahan RI di Jawa Barat. Sehingga
pemerintahpun bersikap tegas yaitu dengan cara melakukan operasi militer 1959.

L.DIALOG
Kartosuwirya (Scene 1)
Anggota pemerintahan datang untuk mengantarkan surat perjanjian

Anggota pemerintahan :"Assalamu'alaikum ini saya dari pemerintahan ingin


mengantarkan surat perjanjian ini"

Kartosuwiryo :"Terimakasih sudah mengantarkan surat ini. Apa masih ada


lagi yang bisa saya bantu?"

Anggota pemerintahan :"Tidak pak terimakasih, saya sudah harus pergi

Setelah anggota pemerintahan pergi Kartosuwiryo berdiskusi dengan anak buahnya

Kartosuwiryo :"Kita tidak usah tunduk dalam perjanjian ini. Karena Jawa
Barat sedang kosong inilah kesempatan kita untuk menyusun pertahanan negara"
Kartosuwiryo :"Cita-cita saya ingin mendirikan negara Islam. Oleh karena
itu kalian berdua saya berikan tugas untuk menyiapkan Kongres yang akan
dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 1949"

Akhirnya Kongres dilaksanakan

Kartosuwiryo :"Saya bangga dengan kalian sudah bisa menjalankan tugas


dengan baik"

Anak buah :"Terimakasih pak. Semoga cita cita kita bersama dapat
tercapai"

Tiba-tiba pasukan TNI menyerbu rumah Kartosuwiryo

Anak buah :"Sebentar pak saya bukakan pintunya"

TNI :"Anda saya tangkap!!"

Akhirnya Kartosuwiryo dibunuh

TNI :"Atas perintah presiden anda harus kami bunuh"

Kahar Muzakar (Scene 2)


Pada suatu hari Kahar Muzakar melatih para pasukannya

Kahar : " Agar pasukan kita semakin kuat maka ku perintahkan kalian
semua untuk berlatih, sekarang lakukan jongkok berdiri 100 kali."

Pasukan kahar : "Baik tuan."

Setelah melatih pasukannya Kahar memerintahkan pengawalnya untuk mengantarkan


surat ke pemerintahan pusat

Kahar : " Pengawal"

Pengawal : " Iya tuan?"

Kahar : " Tolong antarkan surat ini ke pemerintahan pusat"

Pengawal : "Baik Tuan akan saya antarkan"


Tak lama surat balasan pun datang

Anggota pemerintah : " Saya diutus untuk mengantarkan surat balasan anda"

Kahar : "Apa maksudmu! Tidak semua pasukanku diterima?"

Anggota pemerintah : " Maaf saya tidak tahu bung saya hanya diperintahkan
mengantarkan surat balasan ini, Dan ini bung"

Kahar : " Apa ini?"

Anggota pemerintah : "Itu akan anda gunakan saat anada dilantik menjadi letnan
kolonel pada tanggal 17 Agustus 1950

Kahar : " Baiklah"

Anggota pemerintah : " Saya permisi dulu bung"

Namun pada tanggal 17 Agustus 1950 Kahar Muzakar tidak hadir, lalu di Markas Kahar
Muzakar bertemu dengan Pasukannya

Kahar : " Bagaimana keadaan pemberontakan yang kita lakukan ini?"

Pasukan Kahar : " Semua aman bung"

Kahar : " Bagus, laksanakan"

Pasukan Kahar : " Siap laksanakan"

Tak terduga tiba tiba pasukan batalyon mengepung Kahar Muzakar

Batalyon 1 : " Anda telah terkepung Bung, anda sudah tidak bisa kemana
mana lagi"

Batalyon 2 : " Lebih baik menyereh saja kau bung"

Kahar : " Pengawal serang dia!!"

Pengawal Kahar : " Maaf bung saya telah bergabung dengan batalyon (Sambil
mengarahkan senjata ke kepala Kahar)

Kahar : " Apa apaan ini?"

Pengawal Kahar : " Maaf bung"


Kahar Muzakar pun akhirnya meninggal tertembak

Daud Beuruh (Scene 3)


Pada tahun 1950, Pemerintah memasukkan Propinsi Aceh ke dalam Propinsi Sumatera
Utara. Pada saat itu Daud Beureuh menjabat sebagai gubernur militer.

Pengawal : ”Maaf tuan, ada berita buruk!”

Daud : ”Berita buruk apa?”

Pengawal : ”Pemerintah menurunkan status Daerah Istimewa Aceh dan disatukan


dengan Propinsi Sumatera Utara.”

Daud : ”Apa ??!! Bagaimana bisa ??”

Pengawal : ”Maaf tuan, saya tidak tahu.”

Daud : ”Baiklah, terima kasih atas informasinya. Silahkan keluar.”

Pengawal : ”Baik tuan.”

Mendengar berita buruk dari seorang pengawal tersebut, Daud segera membentuk
gerakan pemberontakan atas rasa kecewanya terhadap pemerintah. Daud memulai
pemberontakan pada 20 September 1953 dan menyatakan proklamasi berdirinya NII
(Negara Islam Indonesia) sehari setelah pemberontakan dimulai. Daud Beureuh pun
berhasil mempengaruhi para pejabat dan ulama.

Pada tanggal 17-21 Desember 1962, Perdana Menteri Ali mengundang Daud Beureuh
dan pengikutnya untuk bermusyawarah mengenai rumor yang beredar. Perdana
Menteri Ali ingin berdamai dan meminta Daud menghentikan pemberontakan.

*Perdebatan*

Akhirnya pemberontakan yang dilakukan oleh Daud Beureuh berakhir dan Propinsi
Aceh kembali seperti semula.

Ibnu Hajar (Scene 4)


Ibnu : Bagaimana ini!!! Pemerintah sangat tidak adil ! Banyak diantara kita
telah berjuang melawan penjajah tapi mengapa hanya sebagian kecil dari kita yang
diterima masuk APRI

Orang 1 : Benar pemerintah memang tidak adil! Saya juga mendengar banyak
mantan KNIL yg adalah musuh kita diterima masuk APRIS.

Orang 2 : Mereka adalah orang orang cacat, tidak pantas mereka masuk APRIS !
Kitalah yang lebih pantas

Ibnu : Pemerintah juga sama sekali tidak mempercayai kita. Mereka lebih
percaya pada orang" Jawa untuk menduduki jabatan" penting. Oleh karena itu saudara"
ku mari bersama" kita serang pos" TNI itu!! Kita harus melawan!!!!!

Ibnu dan pasukan menyerang pos pos, Lalu ia ditangkap

TNI : Akhirnya kau tertangkap. Dimana pasukanmu

*Ibnu diam*

TNI : Kalau begitu, saya beri kamu kesempatan. Pergi dan suruh semua
pasukan mu untuk menyerah!

Ibnu Hajar kabur lari kehutan dan tak pernah kembali, Hari terus berganti banyak
pasukan Ibnu hajar yang memilih menyerahkan diri ke pemerintah, Ibnu hajar akhirnya
menyerah dan tak lama dihukum mati

Anda mungkin juga menyukai