PROPOSAL
PROPOSAL
SMP N 2 NGAGLIK
Disusun Oleh:
proposal ini yaitu guru mapel yang mengampu, ketua kelompok, dan wakil ketua
kelompok. Dengan adanya lembar pengesahan ini kami atas nama kelompok 5
berharap proposal ini benar-benar digunakan sebagaimana semestinya. Kami atas
nama kelompok mengucapkan terimakasih.
Disahkan oleh:
B.NAMA KEGIATAN
kami kelompok 5 akan melaksanakan pembuatan video sosio drama
pemberontakan di/tii.
C.LATAR BELAKANG
Alasan pertama yang menjadi latar dari gerakan DI/TII Aceh adalah kekecewaan para
tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya provinsi Aceh ke dalam
provinsi Sumatra Utara yang beribu kota di Medan. Peleburan provinsi itu seakan
mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan
kedaulatan Negara Republik Indonesia dimasa revolusi fisik kemerdekaan Indonesia
(1945-1950).
Kekhawatiran kembalinya kekuasaan para ulee balang yang sejak lama telah menjadi
pemimpin formal pada lingkup adat dan politik di Aceh. Keinginan dari masyarakat Aceh
untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.
Sejarawan berkebangsaan Belanda, Cornelis Van Dijk, menyebutkan, kekecewaan
Daud Beureueh terhadap Jakarta semakin berat dengan beredarnya rumor tentang
sebuah dokumen rahasia dari Jakarta. Dokumen itu disebut-sebut dikirim oleh Perdana
Menteri Ali Sastroamidjojo yang isinya berupa perintah pembunuhan terhadap 300
tokoh masyarakat Aceh. Rumor ini disebut sebagai les hitam. Perintah tersebut
dikabarkan diambil oleh Jakarta berdasarkan kecurigaan dan laporan bahwa Aceh
sedang bersiap untuk sebuah pemberontakan guna memisahkan diri dari negara
Indonesia.
Pasal 14 Undang-undang Dasar 1945
Menetapkan:
Pertama:
Memberi amnesti dan abolisi kepada orang-orang yang tersebut dengan
pemberontakan D.I./T.I.I. Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, yang sebelum
ditetapkannya Keputusan ini telah melaporkan dan menyediakan mengabdikan diri
kepada Negara di hadapan Penguasa Perang Daerah Sulawesi Selatan.
Kedua:
(1) Dengan pemberian amnesti, semua akibat hukum-pidana terhadap orang-orang
yang termaksud dalam ketentuan Pertama dihapuskan.
(2) Dengan pemberian abolisi, maka penuntutan terhadap orang-orang yang termaksud
dalam ketentuan Pertama ditiadakan.
Ketiga:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 11 September 1959.
D.TUJUAN
Tujuan utama dibuatnya video ini adalah untuk melengkapi nilai ujian praktik
ilmu pengetahuan sosial. Dan untuk mengenalkan sejarah tentang Pemberontakan
DI/TII kepada seluruh siswa SMPN 2 Ngaglik.
E.SASARAN
Video ini kami sasarkan atau tujukan kepada:
G.SUSUNAN PERAN
S.M. Kartosuwirya : Yudha Aditya Putra Hendrico (32)
Kahar Muzakar : Al Faiz Nazif Attalah (02)
Daud Beuruh : Rajwaa Naufal M. (27)
Ibnu Hajar : Dionisius Tony Setiawan (08)
H.JADWAL KEGIATAN
•17/1/2020 13.00 - 16.30 Rumah Yudha
•14/2/2020 14.00 - 17.30 Dusun Banteng
•16/2/2020 13.00 - 16.30 Dusun Banteng
•18/2/2020 14.00 - 17.30 Rumah Yudha
J.PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan ini dibuat, kami mengharapkan bantuan
dan dukungannya dari Ibu. Semoga acara kegiatan ini nantinya dapat terlaksana
dengan lancar dan aman, sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dari
Ibu, kami ucapkan banyak terima kasih.
Yudha Adhitya P. H.
K.SINOPSIS
Pemberontakan DI/TII terjadi di beberapa tempat. Cikal bakal pemberontakan DI/TII
yang meluas di beberapa wilayah Indonesia bermula dari sebuah gerakan di Jawa
Barat yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo. Dahulu dikenal sebagai salah seorang
tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Perjanjian Renville yang membuka peluang
bagi Kartosuwiryo untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya untuk mendirikan negara
Islam. Salahsatu keputusan Perjanjian Renville adalah harus pindahnya pasukan RI
dari daerah yang diklaim dan diduduki Belanda ke daerah yang dikuasai RI. Begitu juga
Divisi Siliwangi sebagai pasukan resmi RI dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa
Barat dijadikan negara bagian Pasundan oleh Belanda. Parahnya lagi laksar bersenjata
Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak
bersedia pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). Kekosongan
kekuasaan RI di Jawa Barat segera dimanfaatkan oleh Kartosuwiryo meski awalnya dia
memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka menunjang perjuangan untuk
merealisasikan cita-citanya.
Pasca membentuk Darul Islam (negara Islam) sekitar bulan Agustus 1949, muncul
persoalan yang serius yaitu Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat, Kartosuwiryo tidak
mau mengakui pemerintahan RI melainkan bergabung dengan DI/TII. Hal ini sangat
tegas bahwa Kartosuwiryo tidak mengakui pemerintahan RI di Jawa Barat. Sehingga
pemerintahpun bersikap tegas yaitu dengan cara melakukan operasi militer 1959.
L.DIALOG
Kartosuwirya (Scene 1)
Anggota pemerintahan datang untuk mengantarkan surat perjanjian
Kartosuwiryo :"Kita tidak usah tunduk dalam perjanjian ini. Karena Jawa
Barat sedang kosong inilah kesempatan kita untuk menyusun pertahanan negara"
Kartosuwiryo :"Cita-cita saya ingin mendirikan negara Islam. Oleh karena
itu kalian berdua saya berikan tugas untuk menyiapkan Kongres yang akan
dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 1949"
Anak buah :"Terimakasih pak. Semoga cita cita kita bersama dapat
tercapai"
Kahar : " Agar pasukan kita semakin kuat maka ku perintahkan kalian
semua untuk berlatih, sekarang lakukan jongkok berdiri 100 kali."
Anggota pemerintah : " Saya diutus untuk mengantarkan surat balasan anda"
Anggota pemerintah : " Maaf saya tidak tahu bung saya hanya diperintahkan
mengantarkan surat balasan ini, Dan ini bung"
Anggota pemerintah : "Itu akan anda gunakan saat anada dilantik menjadi letnan
kolonel pada tanggal 17 Agustus 1950
Namun pada tanggal 17 Agustus 1950 Kahar Muzakar tidak hadir, lalu di Markas Kahar
Muzakar bertemu dengan Pasukannya
Batalyon 1 : " Anda telah terkepung Bung, anda sudah tidak bisa kemana
mana lagi"
Pengawal Kahar : " Maaf bung saya telah bergabung dengan batalyon (Sambil
mengarahkan senjata ke kepala Kahar)
Mendengar berita buruk dari seorang pengawal tersebut, Daud segera membentuk
gerakan pemberontakan atas rasa kecewanya terhadap pemerintah. Daud memulai
pemberontakan pada 20 September 1953 dan menyatakan proklamasi berdirinya NII
(Negara Islam Indonesia) sehari setelah pemberontakan dimulai. Daud Beureuh pun
berhasil mempengaruhi para pejabat dan ulama.
Pada tanggal 17-21 Desember 1962, Perdana Menteri Ali mengundang Daud Beureuh
dan pengikutnya untuk bermusyawarah mengenai rumor yang beredar. Perdana
Menteri Ali ingin berdamai dan meminta Daud menghentikan pemberontakan.
*Perdebatan*
Akhirnya pemberontakan yang dilakukan oleh Daud Beureuh berakhir dan Propinsi
Aceh kembali seperti semula.
Orang 1 : Benar pemerintah memang tidak adil! Saya juga mendengar banyak
mantan KNIL yg adalah musuh kita diterima masuk APRIS.
Orang 2 : Mereka adalah orang orang cacat, tidak pantas mereka masuk APRIS !
Kitalah yang lebih pantas
Ibnu : Pemerintah juga sama sekali tidak mempercayai kita. Mereka lebih
percaya pada orang" Jawa untuk menduduki jabatan" penting. Oleh karena itu saudara"
ku mari bersama" kita serang pos" TNI itu!! Kita harus melawan!!!!!
*Ibnu diam*
TNI : Kalau begitu, saya beri kamu kesempatan. Pergi dan suruh semua
pasukan mu untuk menyerah!
Ibnu Hajar kabur lari kehutan dan tak pernah kembali, Hari terus berganti banyak
pasukan Ibnu hajar yang memilih menyerahkan diri ke pemerintah, Ibnu hajar akhirnya
menyerah dan tak lama dihukum mati