Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.Berita
tentang kekalahan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang bahkan semua stasiun
radio disegel oleh Jepang tetapi tokoh golongan muda yakni Sutan Sjahrir, Wikana,
Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.
Sutan syahrir : kalian dengar itu?! radio BBC London telah menginformasikan
Jepang menyerah kepada Sekutu, berarti di indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.
Chairul Shaleh : "Kalau begitu, kita harus mendesak golongan tua terutama bung
Karno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan!
Sukarni:" Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang lagi di negeri kita. Kita harus
memanfaatkan momen ini !"
Sutan Syahrir :Karena PPKI adalah badan bentukan Jepang!.Kita tidak ingin ada
campur tangan Jepang dalam Proklamasi Kemerdekaan!
Wikana : Maka dari itu, mari kita sepakat untuk menolak segala bentuk " hadiah"
kemerdekaan dari Jepang karena kita akan menyusun kemerdekaan sendiri.
Darwis : Bung Syahrir benar, Kemerdakaan itu adalah hak dan persoalan rakyat yang
harus segera diproklamasikan. Mari kita semua meminta kepada Ir. Soekarno dan
Bung Hatta untuk memutuskan segala hubungan dengan Jepang.
Sukarni: Tepat sekali . Kalau begitu, bung Wikana dan Chairul, kalian harus pergi ke
kediaman Soekarno untuk menyampaikan kabar ini.Saya dan yang lainnya akan
memerintahkan anggota pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan dari Jepang.
Tanggal 14 Agustus 1945 Syahrir, Wikana, Chairul dan Darwis tiba di kediaman
Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Jakarta, sekitar pukul 21.00. WIB.
Keduanya menyampaikan hasil-hasil keputusan rapat. Pada pertemuan itu, datang
beberapa tokoh nasionalis seperti Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, Samsi,
Buntaran, Sudiro dan Ahmad Subardjo.
Sukarno:Silahkan masuk.Ada maksud apa saudara-saudara datang kemari.(bung
Karno mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu).
Syahrir: "Saya mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu di Radio BBC
London di Bandung. Maka dari itu tadi siang kami dari golongan para pemuda
berkumpul mengadakan rapat dan hasilnya adalah,semua pemuda setuju agar Bung
Soekarno dan Bung Hatta segera menyusun kemerdekaan Indonesia.
Ir. Soekarno : Kita tidak bisa begitu saja memproklamasikan kemerdekaan. Kita
harus membicarakan dalam rapat PPKI.
Sultan Syahrir : Kita tidak mungkin membicarakannya dalam rapat PPKI, karena
PPKI dibentuk oleh Jepang dan kemerdekaan Indonesia haruslah dari usaha rakyat
Indonesia bukan pemberian bangsa lain.
Chairul Shaleh: Apakah kita harus menunggu janji Jepang untuk memerdekakan
bangsa ini ? Kita bisa, Bung . Kita harus bangkit dan memproklamirkan kemerdekaan
sendiri . Mengapa harus menunggu janji manis itu? Jepang sendiri bahkan telah
kalah dalam Perang Suci nya !
Soekarno: Kekuatan segelintir ini takkan mampu mengalahkan armada perang milik
Jepang ! Coba kau perlihatkan padaku, mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ?
Apa tindakanmu untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak jika ternyata terjadi
pertumpahan darah ? Bagaimana cara kita nanti untuk mempertahankan
kemerdekaan ? Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri.
Moh. Hatta: Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk berunding sebentar.
Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung
membicarakan permasalahan tersebut.
Moh. Hatta: Bagaimana ini ? Para pemuda menuntut untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan.
Soekarno: Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita butuh waktu untuk
mempersiapkan semuanya dengan matang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
Mr. Soebardjo: Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting sekarang adalah
menghadapi Sekutu yang hendak berniat kembali berkuasa di negeri ini. Selain itu,
masalah kemerdekaan sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang PPKI 18 Agustus
mendatang.
Iwa Kusumasumantri: Lalu bagaimana dengan pendapat golongan muda ? Apa kita
abaikan saja ?
Sudiro : Ya, lagipula mereka masih muda, pemikiran mereka terlalu pendek. Kita
harus melihat ke depan, mempersiapkannya dengan matang. Kalau tidak bagaimana
nanti jika semuanya berantakan?
Dengan demikian usaha para pemuda dengan juru bicara Sutan Syahrir untuk
membujuk Ir. Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan mengalami
kegagalan.
Tanggal 16 Agustus 1945 pada pukul 24.00 golongan muda melakukan rapat di
Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71.
Cudanco Singgih : Bagaimana kalau kita mengasingkan Ir. Soekarno dan Bung. Hatta
keluar dari Jakrta dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang?
Bagaimana?
Darwis: Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju
tempat pengasingan.
Chairul Shaleh: Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari
pengaruh dan ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.
Darwis: Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin
keselamatan mereka.
Mr. Soebardjo: Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta ?
Mr. Soebardjo: Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan
menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, aku juga akan
memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00.
Chairul Shaleh: Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung. Tapi hari sudah
malam dan pihak Jepang tak mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan sekarang,
apalagi jika mereka tahu bahwa kita hendak membicarakan rencana proklamasi.
Mr. Soebardjo: Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah perwira Jepang,
Laksamana Maeda.
Ketika Ir. Soekarno dan Moh. Hatta datang ke rumah Laksamana Maeda,di sana
sudah menanti B.M Diah dan surat kabar Asia Raya, Semaun Bakri dari Jawa
Kokokai, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan para anggota PPKI.
Sementara itu, Ahmad Subardjo dan Iwa Kusuma sumantri mendatangi kediaman
para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana Maeda.
Dr. Moch. Hatta: Tunggu dulu, Bagaimana mungkin kita akan merumuskan suatu
teks proklamasi di rumah seorang Laksamana Jepang
Ir. Soekarno : Kita mulai sekarang saja, bagaimana usulan kalian tentang naskah
proklamasi yang akan kita bahas?
Hening sejenak
Ir. Soekarno : Untuk mempersingkat waktu, saya sudah memiliki konsep teks
proklamasi.
Ir. Soekarno : Ya, baiklah. Lalu, rumusan apa yang akan diambil?
Ir. Soekarno : Baiklah, ide yang bagus. (menulis usulan A. Soebarjo) Ada usulan
lain?
Moh. Hatta : (mengacungkan jari tangan) Bagaimana jika kalimat kedua diubah
menjadi pengalihan kekuasaan?
Ir. Soekarno : Karena ini semua berkat jasa-jasa Indonesia berarti Atas nama
bangsa Indonesia
Moh.Hatta : Maksud saya teks tersebut ditandatangani oleh semua yang hadir
malam ini.
Chaerul S. : Saya tidak setuju jika teks tersebut ditandatangani oleh anggota PPKI
Chaerul S. : Menurut saya PPKI dibentuk oleh Jepang dan anggotanya diangkat
olehJepang padahal kemerdekaan ini kita dapatkan atas usaha bangsa kita sendiri.
Sesudah naskah teks proklamasi diterima oleh Sayuti Melik, Beliau mengubah
beberapa kata yang ejaannya dianggap kurang tepat.Beberapa kata yang diubah
yaitu, kata tempoh menjadi tempo, dan kata Djakarta 17-8-45 menjadi Djakarta
hari 17 bulan 8 tahun 05.