Anda di halaman 1dari 12

pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mendatangi rumah soekarno dengan maksud

memberitahukan Soekarno tentan keinginan para pemuda itu.


Sutan Syahrir
Fatmawati
Sutan syahrir
Fatmawati
Chairul Saleh
Fatmawati
Chairul saleh
Fatmawati

: ok-tok
, asalamualaikum , ?
: fatmawati membukan pintu waalaikumSalam !
: maaf bu, apakah Bungkarnonya ada , kami ingin bertemu
dengannya
: yah kang mas ada didalam, memang ada apa yah mencari
kang mas
: Begini Bu ada hal yang penting yang harus kami icarakan
dengan nya.
: oh kalau begitu ya sudah ayo slahkan masuk, silahkan
duduk
: terima kasih Bu !
: Sama-sama (sambil tersenyum ) kalau begitu saya
panggilkan dulu kangmas

Fatmawati akhirnya pergi meninggalkan para pemuda di ruang tamu dan kemudian ia
menemui Soekarno
Soekarno
Fatmawati
Soekarno

: saat fatmawati menghampiri Soekarno di ruang baca.


Soekarno betanya Siapa Bu yang datang
: itu para pemuda datang mereka ingin berbicara penting
katanya
: (Soekarno kemudian beranjak dari kursi dan pergi untuk
menghampiri para pemuda

Akhirnya Soekarno datang bersama fatmawati kemudian para pemuda berjabat tangan
dengan Soekarno. Dan menceritakan maksud kedatangan mereka. Fatmawatipun pergi
meninggalkan Soekarno dan para pemuda.
Fatmawati
Soekarno
Chairul saleh
Soekarno
Chairul saleh
Soekarno
Sutan sahir
Soekarno

: Ya sudah kang mas saya kembali ke belakang dulu. Masih


banyak pekerjaan yang belum saya kerjakan. Oh ya tuan-tuan ini mau
minum apa, biar saya ambilkan dulu !
: Saya dengar dari istri saya katanya ada yang ingin kalian
bicarakan memang apa
: Kami ingin membicarakan tentang keinginan kami untuk
secepatnya Indonesia memperoklamsikan kemerdekaannya
: Maksud kalian apa saya tidak mengerti?
: maksud kami adalah menginginkan agar secepatnya Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya
: Lalu kenapa kalian ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
: Karena inilah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena Jepang sudah
menyerah pada sekutu
: Apa kalian tidak memikirkan bahaya apa saja apabila bila kita tetap
nekad memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Apa lagi kekuatan

Sutan sahir
Soekarno
Sutan sahir
Soekarno
Sutan sahir
Chairul saleh
Soekarno

militer Jepang yang masih berada di Indonesia mampu menggagalkan


rencana untuk memperoklamasikan Indonesia
: Yang jelas kami menginginkan kemerdekaan Indonesia secepatnya!
: Apa ini tidak terlalu tergesa-gesa ! sedangkan kebenaran berita
menyerahkan Jepang kepada sekutu masih di ragukan, lebih baik kita cek
dahulu dari sumber yang resmi
: Jadi usulan kami belum dapat di setujui tapi saya yakin berita
tersebut benar adanya
: Nanti saja kita bicarakan lagi lebih lanjut dengan anggota PPKI
lainnya karena saya sendiri tidak bisa mengambil keputusan sendiri
: Ya sudah kalau memang keputusan Bung Karno seperti itu apa boleh
buat
: Mungkin pembicaraan ini kita cukupkan sekian saja karena sudah
terlalu malam. Sebelumnya kami meminta maaf mungkin kedatangan
kami menganggu waktu istirahat Bung
: Tidak apa-apa, silahkan!

(Merekapun berjabat tangan dan berpamitan pulang)


malam harinya para pemuda mengadakan rapat lagi tepatnya jam 20.00 WIB untuk
membahas mengenai sikap Soekarno yang kurang mendukung keinginan para pemuda.
Chairul saleh

: Bagaimana kalau apa yang kita bicarakan ini kita rundingkan


kembali dengan Soekarno dan Moch Hatta

Semua yang hadir : Setuju


Akhirnya mereka berangkat ke rumah Soekarno, tak lama kemudian mereka sampai di rumah
Soekarno
Chairul saleh
Fatmawati
Sukarni
fatmawari
sukarni

: Asalamualaikum !
: Oh mancari Kang Mas ada didalam, ayo masuk wah kebetulan
sekali yah, tokoh-tokoh tua juga sedang berkumpul disini
: Apa Bu,tokoh tua juga ada disini ?
(Sukarni bertanya dengan penuh rasa kaget)
: Ya ada, seperti Moch Hatta, Dr Samsi, Buntaran, dan yang lainnya,
maaf saya keasyikan ngobrol, mari masuk, silahkan duduk, saya
penggilkan dulu Kang Mas
: Silahkan Bu !

Tidak lama kemudian Soekarno datang bersama tokoh-tokoh tua


Chairul saleh
: Maaf Bung, lagi-lagi kami menganggu waktu anda
Soekarno
: Ah tak apa-apa, lalu apa yang ingin kalian bicarakan
Chairul saleh
: Begini, Bung sendiri sudah tehukah bahwa kami menginginkan
Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaannya
Soekarno
: Yah saya tahu, kalian begitu menginginkan Indonesia segera
memperoklamasikan kemerdekaan, sama saya juga menginginkan
Latif Hendraningrat : :Lalu kenapa Bung tidak menyetujui, kalau Bung menginginkan
kemerdekaan Indonesia

Soekarno

: Saya tidak bisa seenaknya menyetujui usul anda, tanpa mengadakan


rapat dahulu dengan anggota PPKI
Sutan sahir
: :Saya berharap Bung tidak akan mengadakan rapat dengan anggota
PPKI, karena yang saya takutkan nanti Jepang malah mengetahui rencana
ini Bung, kita tahukan PPKI memang di bentuk oleh Jepang
Soekarno
: Yah saya tahu itu bahwa memang PPKI itu dibentuk oleh Jepang,
tapi itu merupakan satu-satunya jembatan bagi kita unruk
memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Chairul saleh
: Tetapi kami tidak ingin Jepang ikut campur tangan dalam rencana
ini Bung!
Ahmad Soebarjo
: Jadi maksudnya kita memutuskan segala ikatan dengan Jepang, begitu
kan
Sutan sahir
: yah begitu
Soekarno
: Tetapi saya tidak menyetujuinya, lebih baik kita bicarakan masalah
ini dengan anggota PPKI< agar nantinya saat memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia kita tidak mengalami banyak masalah
Sutan sahir
: Tapi
Soekarno
: (Memotong pembicaraan sutan sahir) Tidak ada tapi-tapiab yang
tidak akan mengikuti keinginan kalian (dengan nada bicara yang tinggi.
Sambil emosi yang meluap luap)
Semakin a lot perundingan, para pemuda dan Soekarno berisitegang keadaan semakin panas.
Tiba-tiba Moch Hataan datang
Hatta
Soekarno
Hatta
Soekarno
Hatta
Soekarno
Hatta
Soekarno
Hatta
Soekarno

: Asalamualaikum!
: Waalaikum salam!
: ada apa ini para pemuda dan tokoh Bung datang berkumpul di
sini
: Ah tidak apa-apa saya senang sekjali Bung datang kemari. Kami
sedang membicarakan keinginan para pemuda ini
:Memang apa keinginan para pemuda itu, yang saya dengar kalau
tidak salah mereka ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
: Yah benar sekali itu yang mereka inginkan, tepi yang saya tidak
setujui karena saya tidak bisa mengambil keputusan ini sendiri
: Bagaimana kalau kita rundingkan dulu masalah ini tanpa para
pemuda, kita renungkan bersama para tokoh tua
: Baiklah saya setuju!
: tapi bagaimana dengan para pemuda ini
: Biarkan para pemuda itu duduk di serambi belakang

(Pemuda keluar dari rumah Soekarno dan menunggu tokoh tua yang berunding. Mereka
menunggu di serambi belakang)
(Bung Karno dan Bung Hatta serta para tokoh nasionalis tua berunding
Hatta

: Lalu apa yang sekarang kita lakukan sedangkan para pemuda


terus mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Soekarno
Hatta
Soekarno
Buntaran
Hatta

: tapi kita tidak tahu kebenaran berita tersebut, lagi pula kalau
memang Berita tersebut benar tentu saja seharusnya kitalah dahulu yang
mengetahuinya.
: Jadi maksud bung kita tidak akan mengikuti keinginan para
pemuda
: benar, karena yang saya takutkan natinya malah terjadi prtumpahan
darah, mengingat kekuatan militer masih siap siaga dan kuat disini.
: Ya sudah bagaimana kalau keputusan anda dan bung Hatta ntuk
tidak menyetujui keinginan para pemuda ini kita sampaikan kepada para
pemuda
: Ya sudah ayo kita hampiri mereka!

(kemudian para tokoh nasionalis tua itu beranjak keluar dan menemui para pemuda yang
sejak tadi menunggu di serambi belakang.
Suhud
Soekarno

: bagaiman keputusan anda Bung.?


:Saya tetap pada pendirian saya, bahwa kami (sambil menunjuk Bung
Hatta) tetap tidak ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
sekarang ini, jika memang kalian tetap pada pendirian kalian maka saya
persilahkan anda untuk mencari tokoh yang lain.

Sutan Syahrir

:!bailah kalau pendirian adan seperti itu kami tidak bisa melakukan
apa-apa , tapi yang jelas kami akan berusaha memproklamasikan
kemedekaan Indonesia secepatnya.

Akhirnya para pemudapu poergi dari rumah Soekarno dengan kekecewaan yang mendalam.
Pukul 24.00menjelang tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda mengadakan rapat di Cikini.
Chaerul Saleh

: sekarang apa yang harus kita lakukan Soekarno dan Moh. Hatta tetap
bersikeras tidak menyetujuinya usul kita apalagi mereka berdua tetap tidak
percaya dengan berita itu.

Sutan syahrir

:Begini saja saya mengusulkan agar Bung Karno dan Moh. Hatta kita
aasingkan saja keluar Jakarta untujk menjauhkan mereka dari
pengaruh Jepang, apakalian setuju usul saya!

Sukarni, Yusup Kamto, Muwardi berkata Setuju


Sutan syahrir
Sukarni
Muwardi
Latif

: tapi yang saya bingungkan kita akan membawa kedua tokoh


Nasionalis itu kemana ya!.
: Kema yah ( sambil kebingungan )
: Kita serahkan saja tugas ini kepada Singgih dan latif Hendra ningrat
karena mereka berdua adalah anggota peta
: baiklah akan saya pikirkan dahulu

(sekitar 15 menit mereka berpikir)

latif
singgih
suhud

: Bagaimana kalau kita bawa mereka dua ke renggas dengklok


dekat Karawang, karena disana dekat dengan tempat salah satu pemusatan
tentara peta yang keamanannya terjamin
: benar, apa kalian menyetujuinya?
: :Bagus, kami setuju dengan rencana tersebut

latif hendra ningrat dan Singgihpun kemudian pergi ke rumah Soekarno. Tidak lama
kemudian mereka sampai di rumah Soekarno.
Singgi
Fatmawati

: Tok.tok.tok.Assalamualaikum?
: Walaiku salam (Fatmawati membuka pinti)

Ada apa yach malam-malam begitu bertamu kemari


Latif
Fatmawati
Latif

: maaf Bu, kami tidak bermaksud mengenaggu waktu istirahat


Ibu, tapi ada hal penting yang harus kami bicarakan dengan Bung Karno,
sekali lagi kami minta maaf!
: Ah tidak apa-apa, mari silahkan masuk, silahkan duduk!
: Terima kasih bu

(Fatmawati : Sama-sama, kalau begitu tunggu sebentar yah saya panggilkan dulu Bung
Karnonya. Oh ya hampir lupa kebetulan Bung Hatta juga menginap di sini katanya mereka
ingin membahas keinginan para pemuda, apa Bung Hatta juga perlu saya panggilkan
latif
: Ya, Bu silahkan
(Fatmawati meninggalkan mereka berdua, ia menemui suaminya dan Bung Hatta untuk
memberitahukan kedatangan para pemuda. Tak lama kemudian Bung Karno datang ia di
temani oleh Moch Hatta dan Fatmawati
singgih dan Latif
Asalamualaikum
(Mereka berdiri saat Soekarno dan Moch Hatta datang)
soekarno
singgih
soekarno

: Waalaikum salam ayo silahkan duduk


: Terima kasih
: Sama-sama. Bu kok tamunya tidak di tawarin minum
dulu
fatmawati
: Maaf Kang Mas Ibu lupa. Oh ya tuan-tuan ini mau
minum apa
latif
: Ah ngerepotin Bu, enggak usah saja Bu, terima kasih
fatmawati
: Biasa saja, jadi tuan ini mau minum apa
singgih
: Apa saja Bu yang penting halal
fatmawati
: Ya sudah saya kebelakang dulu
(Fatmawati pergi ke dapur untuk membuat air minum)
soekarno
: Katanya kalian ingin membicarakan hal yang penting dengan saya,
memang hal yang penting hal apa. Apa berkaitan dengan yang tadi siang
singgih
: Sebelumnya kamu meminta maaf lagi-lagi kami mengganggu
waktu istirahat Bubg, memang kedatangan kamu kemari memang
berkaitan dengan kejadian tadi siang

soekarno
hatta
latif
hatta
latif
Hatta
Latif
Bung Karno
Latif
Bung Karno

: Begini Bung, kami sebenarnya di utus kemari karena mendapat


tugas untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta keluar kota
: Kemana ?
:Kekerawang!
: Memang kenapa kamu harus pergi keluar kota?
: Untuk menghindar dari pengaruh Jepang!
: Tapi kalau kami tidak mau?
: Sekarang tuan bukan waktunya untuk berdebat cepat ikut kami
: Apakah ini semua penting?
: Sangat penting!
: Baiklah kami akan ikut tapi saya berpamitan dulu dengan Fatmawati

(Soekarno pergi dan menemui Fatmawati di dapur)


soekarno
: Bu, Kang Mas pamit dulu, Kang Mas akan pergi dengan para pemuda
itu
fatmawati
soekarno
fatmawati

: Kemana?
: Ke Karawang!
: Bolehkah saya ikut. Saya merasa akhir-akhir ini perasaan saya tidak
enak tentang Kang Mas!
soekarno
: Baiklah ayo cepat!
(Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun kembali)
singgih
: Maaf Bung, apakah sudah selesai bicaranya kalau begitu
bagaimana kalau sekarang kita berangkat agar lebih cepat
Bung Karno
: Ya sudah kita berangkat
Akhirnya mereka meninggalkan rumah Soekarno dan langsung menuju Renggas dengklok di
Karawang disana para pemuda sudah berkumpul menunggu kedatangan Soekarno dan Moch
Hatta. Setelah lama di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah. Di sana
Soekarno dan Moch. Hatta terus di desak oleh pemuda. Namun ternyata sungguh besar
wibawa mereka berdua hingga para pemuda menjadi naik pitam.
Latif
Singgih

Soekarno

: Bung Karno, tunggu apa lagi waktu inilah yang tepat bagi kita
semua memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
: Iya, sebaiknya Bung setuju usul kami ini Soekarno dan Muhammad
Hatta
Terdiam ketika para pemuda terus mendesak Soekarno dan
Moh Hatta agar menyetujui keinginan para pemuda. Namun Soekarno
tetap saja bersikeras dengan pendirinnya
: Maaf tapi saya tidak bisa

Jawaban itu membuat Singgih geram


Singgih
: (Sambil menodongkan pistol kepada Soekarno
Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia secepatnya kalau tidak kubunuh kau, apa kau mau
seperti ini door door door
(Peluru pistol keluar dari pistol)
Fatmawati yang melihat kejadian ini kemudian ia menghampiri dan merangkul Soekarno dan
bertanya kepada para pemuda

Fatmawati
: apa-apaan kalian ini
(Ia bertanya dengan penuh emosi yang meluap-luap)
sutan sahrir
: Tidak apa-apa bu, kami cuma ingin memproklamasikan Indonesia
secepatnya. Namun Bung Karno menolak
fatmawati
: Ya saya tahu itu. Tapi jalannya tidak seperti ini. Lagi pula kalau
Kang Mas menolak untuk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
saat ini. Pasti ia mempunyai alasan tersendiri
sukarni
: Lalu dengan jalan bagaimana padahal keputusan ada di tangan
kedua pemimpin tersebut
fatmawati
: Ya sudah bagaimana kalau masalah kalian ini kita bicarakan lagi
dengan kepala yang dingin tidak dengan emosi
akhirnya Fatmawatipun berhasul meyakinkan para pemuda agar kembali berunding dengan
Soekarno dan Moh Hatta.
Disisi lain achmad Soebardjo yang mengetahui keberadaan Soekarno dan Fatmawati serta
Muhamad Hatta berusaha meyakinkan para pemuda agar kedua tokoh
nasional itu di bawa kembali ke Jakarta
Ahmad Soebarjo
: Sudahlah Chairul Soleh sebaliknya kalian jangan menahan Soekarno
dan Moch Hatta
Chairul Saleh
: Memang kenapa, apa alasannya?
Ahmad soebarjo
: Rasanya tidak arif apabila kita menahan kedua tokoh nasionalis itu
Chairul saleh
: Tidak arif bagaimana, kami sudah mencoba untuk meyakinkan
mereka namun tetap saja mereka menolak
Ahmad soebarjo
: Saya yakin kalau kita bicara baik-baik pasti keinginan kalian akan di
penuhi saya akan membantu kalian untuk meyakinkan Soekarno dan mhch
Hatta
Yusuf Kamto
: Apakah yang Bung bicarakan ini dapat di pegang, yang kami
inginkan adalah kemerdekaan Indonesia besok harus di laksanakan
Ahmad soebarjo
: Percayalah, saya akan meyakinkan tokoh nasionalis itu agar
menyetujui usul kalian itu!
Chairul saleh
: Ya sudah sebaiknya kita sekarang berangkat ke Kerawang untuk
menjemput Soekarno dan Moch hatta
Yusuf kamto
: Baiklah ayo kita berangkat!
Kemudian mereka berangkat ke Renggas dengklok tepatnya sampai di Renggas dengkok dan
bertemu dengan Soekarno dan Moch Hatta. Setelah sampai mereka
langsung berangkat legi menuju. Hotel Den Hendels tepatnya di Jakarta.
Akhirnya mereka sampai di Hotel Hendels. Kemudian Sayuti melik
menghampiri pelayan restoran
Sayuti melik
: Maaf tuan apakah ada kamar Hotel yang masih kosong untuk kami!
Pelayan hotel
: Maaf tuan semua kamar hotel di sini sudah penuh!
Sayuti melik
: Oh begitu, terima kasih
Kemudian Sayuti melik kembali menemui Ahmad subarjo dan yang lainnya.
Sayuti melik
: Kamarnya penuh, bagaimana yach
Ahmad subarjo
: Bagaimana kalau kita kerumah Laksamana maeda, ia adalah teman
karib saya dia juga orang yang mendukung mekerdekaan Indonesia
Sayuti melik
: Kalau tidak salah juga dia merupakan salah satu perwira tinggi
angkatan darat, jadi pasti keamanannya terjamin

Suhud
Soekarno

: saya setuju, karena seperti yang dikatakan sayuti melik keamanannya


terjamin
: Ya sudah kalau begitu kita berangkat ke rumah kalsamana maeda

Mereka berangkat ke rumah Laksamana maeda tidak lama kemudian mereka sampai di
rumah laksamana maeda
Soekarno
: Tok.tok.tok! Permisi selamat malam bisakah kami bertemu
dengan tuan laksamana maeda
Orang Jepang
: Baiklah silahkan masuk tuan ada di dalam
Hatta
: terima kasih
(Sesaat kemudian Soekarno dan Moch Hatta bertemu dengan laksamana maeda)
soekarno
: Selamat malam tuan?
laksamana maeda : (membalas sapaan dengan senyuman) ada apa, kenapa tuan-tuan ini
mendatangi kediaman saya. Apakah ada masalah yang serius
Soekarno
: Maaf mungkin kedatangan kami menganggu waktu istirahat tuan
Laksamana sobarjo : Kami bermaksud untu menanyakan apakah benar berita menyerahnya
Jepang terhadap sekutu itu?
Laksamana maeda : Dari mana tuan mendengar berita tersebut
Soekarno
: Kami mendengar berita tersebut dari salah satu pemuda. Katanya
dia mendengar berita tersebut dari radio luar negeri
Laksamana maeda : Memang benar berita tersebut tapi kami masih merahasiahkannya agar
tidak timbul kekacauan karena kami masih bertanggung jawab terhadap
keamanan Indonesia
Moch Hatta
: Sekarang tuan yang kami bingubngkan para pemuda terus mendesak
agar memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya
Laksamana maeda : Wah itu merupakan gagasan yang bagus mengingat inilah waktu yang
tepat untuk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Moch Hatta
: Berarti tuan menyetujuinya
Laksamanmaeda
: (Membalas dengan senyuman)
Ahmad soebrjo
: Begini, kalau maeda mengiinkan kami boleh meminjam rumah anda
Laksamana maeda : Boleh memang untuk apa
Hatta
: Kami telah sepakat apabila berita itu kami akan secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia rencananya kami akan
memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia besok pagi jadi apakah tuan
keberatan
Laksamana maeda : Tidak tidak sama sekali lalu persiapan apa yang akan kita siapkan!
Soekarno
: rencanaynya kami akan membuat naskah proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Laksamana maeda : ya sudah ayo sekarang kita buat bersama naskahnya di ruang makan.
Kita tidak boleh membuang waktu percuma kan!
Soekarno
: Rasanya terlalu banyak orang kalau kita mengerjakan naskah ini bila
bersama bagaimana kalau anda, Bung Hatta, ahmad subarjo serta saya
mengerjakan naskah ini bersama
Suhud
: Benar, sebaliknya memang merekalah yang harus menuju ruang
makan
Hatta
: Tapi bagaimana dengan para pemuda ini

Laksamana maeda : Biarkan mereka disini menunggu kita, ayo Soekarno. Moch Hatta,
Ahmad subarjo dan laksamana maeda bersama beberapa pemuda pergi ke
ruang makan untuk menyusun naskah proklamasi
Soekarno
: Biarkan saya yang mencatat
Ahmad subarjo
: Baiklah
Soekarno
: untuk pembukaan kata apa yang bagus ya ?
Hatta
: Bagaimana untuk pembukaannya kata proklamasi sepertinya kata
itu cocok untuk naskah ini
Soekarno
:Yah bagus (Kemudian ia menulisnya dalam secarik kertas) lalu untuk
isinya apa?
Ahmad subarjo
: Tunggu sebentar biarkan saya berpikir dulu (sekitar 5 menit ahmad
subarjo berpikir)
Yach, bagaimana kalau begini Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia
Hatta
: Itu bagus, karena kan naskah ini menyatakan kemerdekaan
bangsa kita (kemudian ia menulisnya dalam secarik kertas)
Soekarno
: Itukan bagian dari pembukaan sekarang isinya bagaimana?
Hatta
: Sayasudah berpikir begini Hal-hal yang mengenai pemindahan
dan kekuasaan dll, di selenggarakan dengan cara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya
Soekarno
: Yah bagus semua sudah selesai, jadinya seperti ini
Ahmad soebarjo
: Alhamdulillah akhirnya selesai juga
Bagaimana kalau sekarang kita menghampiri para pemuda apakah mereka menyetujuinya isi
naskah ini
Soekarno
: Ya sudah ayo kita menghampiri para pemuda
(Tidak lama kemudian mereka sampai di serambi belakang di tempat para pemuda
menunggu)
sutan sahrir
: Bagaimana naskahnya sudah selesai Bung
soekarno
: Sudah akan saya bacakan
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 8- 05
Wakil Bangsa Indonesia
Soekarno
Sukarni

; Mungkin ada yang ingin menambahkan


: Ada, kata-kata ada sedikit yang janggal jadi perlu di beri perubahan
sedikit
Soekarno
: Baiklah kita akan memperbaikinya sekali lagi!
Sukarni
: Itu lebih baik!
Akhirnya mereka merundingkan kembali naskah tersebut bersama para pemuda. Kemudian
mereka melakukan sedikit perubahan pada naskah proklamasi itu. Setelah
selesai melakukan sedikit perubahan kemudian Soekarno menyruh sayuti
melik mengetik naskah proklamasi

Soekarno
Sayuti melik
Soekarno
Sayuti melik

: Maaf, apakah sayuti melik bisa mengetik naskah ini dengan


perubahan-perubahannya?
: Saya bisa, Bung
: Ya sudah tolong ketik naskah ini dengan cepat
: Baiklah

Sayuti melikpun mengetik naskah proklamasi, kemudian setelah selesai. Naskah itu di
berikan pada Soekarno
Sayuti melik

: Ini Bung naskahnya sudah selesai sekarang tinggal siapa yang akan
menandatanagni naskah ini
Soekarni
: Terima kasih, bagaimana kalau naskah ini yang menandatangi adalah
kita semua yang hadir disini
Hatta
: Yah saya setuju. Agar mengacu pakta deelaration of independce
Chairul saleh
: Saya tidak setuju lebih baik anda dan Bung Hatta yang menandatangi
naskah tersebut atas nama bangsa Indonesia
Semua yang hadir : Setuju, itu lebih baik !
Soekarno
: Nah sekaraqng naskah sudah selesai lalu, sekarang yang harus kita
pikirkan di mana naskah ini akan di bacakan
Sukarni
: Kami sudah menyiapkan tempat kita akan membacakan teks
proklamasi ini
Hatta
: Dimana?
Sukarni
: Dilapangan Ikada
Soekarno
Saya menolak
Sukarni
: Kenapa anda menolak?
Soekarno
: Karena kalau kita membacakan naskah proklamasi ini di lapangan
Ikada pasti akan timbul bentrokan dengan tentara Jepang
Sukarni
: Iya juga yah ! Kenapa saya tidak berpikir sampai kesana?
Soekarno
: Bagaimana kalau kita membacakan teks proklamasi ini di rumah saya
Hatta
: Saya setuju, mungkin dengan itu tentara Jepang tidak akan
mengacaukan proklamasi kemerdekaan Indonesia
Semua yang hadir : setuju
Laksamana maeda : :Ya sudah naskah sudah selesai disusun bagaimana kalau kalian
pulang ke rumah masing-masing dan istirahat saja lihat kalian begitu
lelah. Pagi harinya kita berkumpul di rumha Soekarno
Soekarno
: Yah kami semua sudah lelah, sebaiknya kami
semua pulang saja, sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih
atas izin tuan
Laksamana maeda ; Ah tidak apa-apa
Ahmad
: Ya sudah tuan kami pamit dulu
Akhirnya dini harinya tanggal 17 semua pulang ke rumah masing-masing, tetapi para
pemuda tidak pulang ke rumahnya, tetapi mereka menghimpun rekanrekannya untuk menyebar luaskan berita itu kesegenap masyarakat
Jakarta.
Dengan cepat mereka mempersiapkan fomlet-fomlet dan mobil pengeras suara untuk
memberitahukan kepada penduduk tentang kabar gembira ini.
Pagi harinya pemuda-pemuda dan penduduk sekitar berkumpul di Jakarta yaitu di rumah Ir.
Soekarno.

Muwardi

: Bung karno para pemuda telah berkumpul mereka sudah tidak lagi
untuk m,endengarkan anda membacakan naskah proklamasi
Soekarno
: Tunggulah sebentar Bung Hatta belum datang saya akan menunggu
Bung Hatta dulu
Muwardi
: Ya sudah silahkan, tapi jangan terlalu lama. Kami sudah tidak sabar
untuk menunggu senebtar lagi kan sudah pukul 10.00
Soekarno
: Ehm baiklah
Suhud
: (Tiba-tiba datang)
Maaf Bung Karno apakah kita akan melakukan pengibaran bendera merah putih
soekarno
: Ya haruslah, itukan sebagai simbol kalau kita telah merdeka
suhud
: belum
soekarno
: Ya sudah biar saya yang mengurus benderanya, saya akan menyuruh
Fatmawati menjahitkannya sekarang juga
suhud
: Ya sudah Bung biar saya yang mencari tiang bambunya, saya permisi
dulu
soekarno
: Ya silahkan, Wikana tolong panggilkan Fatmawati kemari
Wikana
: Baik Bung Karno
Sesaat kemudian Fatmawati datang
Fatmawati
: Ada apa Kang Mas memanggil saya?
Soekarno
:
Bu
tolong
jahit
bendera
merah
putihnya
disini. Bukankah ibu mempunyai kain merah putih
Fatmawati
: Entahlah tapi seingat kain itu sudah ibu buat rok
Soekarno
: Pokonya Kang Mas minta sekarang jahitkan benderanya
Kemudian fatmawati mancari kain itu, setelah selesai mencari fatmawati menjahit dengan
tangan. Tidak lama kemudian Moch Hatta datang tepat pukul 19.45
Hatta
: Maaf terlalu lama menunggu saya
Soekarno
: Ah tidak apa-apa, kebetulan persiapannya juga beleum selesai
Hatta
: Memang persiapan apa
Soekarno
: Persiapan untuk pengibaran bendera sedang menjahit benderanya
sebentar lagi juga sudah beres
Akhirnya segala persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia selesai benera sudah dijahit,
begitu pula dengan tiang bambu suhud sudah mencarinya. Kemudian latif menjemput kedua
tokoh nasionalis itu di kamar Soekarno
Latif
: Maaf Bung bisakah proklamasi ini segera di mulai
Soekarno
: Bisa, ayo silahkan kita menuju halaman depan
(Saat Soekarno dan Moch Hatta keluar dari rumahnya dan naik ke panggung mereka di
sambut dengan antusiasme yang penuh oleh para penduduk yang sudah
berkumpul)
tak lama kemudain Soekarno membacakan pidatonya
assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan pagi ini kita berkumpul untuk menjadi saksi dari peristiwa penting
yang selama ini kita tunggu, yaitu peristiwa yang selalu menjadi impian dan harapan sebagai
bangsa yang terjajah. Dari bertahun-tahun yang lalu sampai beratus-ratus tahun yang lalu kita
memperjuangkan kemerdekaan kita agar bebas dari penjajahan.

Hari ini kita mengibarkan kemerdekaan kita dengan harapan dapat menjadi tombak agar
kehidupan kitaa bisa berubah menjadi lebih baik labih layak dari sebelumnya.
Terima kasih kepada para pejuang yang kokoh dan teguh memperjuangkan kemerdekaan
bangsa kita dengan segenap jiwa dan raganya dari mulai penjajahan Bangsa Portugis, Inggris,
Jepang dan Belanda. Kita selama ini seolah seperti orang yang selalu tunduk di hadapan
penjajah. Kita seolah mengabdi kepada mereka. Namun di dalam hati kita, kita tetap
menjungjung tinggi keinginan dan impian kita untuk kemerdekaan bangsa kita.
Kini semua harapan kita itu bukanlah sebuah angan-angan belaka, melainkan sebuah
perjuangan yang hasilnya dapat kita saksikan saat ini, prolkamasi kemerdekaan Bangsa
Indonesia, dengan di tandai pembacaan Naskah proklamasi.

D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 2
NAMA :

1.) M.Nanda Septheo Wiyuda


2.) Adi Rahman
3.) Febri Triyuda
4.) Budi Waluwiyo
5.) Akbar Bonanza
6.) Sartika Wulandari
7.) Anjani Mulia
8.) Lusmiayati
9.) Eka Safitri
10.) Kiki Astria

Anda mungkin juga menyukai