Jend. Kumaciki : Konichiwa Bangsa Indonesia untuk memenuhi janji Jendral Koiso,
saya akan membentuk suatu organisasi untuk mempersiapkan kemerdekaaan Bangsa
Indonesia ini yaitu Dookurisu Joonbi Coosakai. Ariggato.
Narator : Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI terbentuk yang diketuai oleh Dr.
Radjiman Widyodiningrat dan wakilnya Ichibangase dan Suroso. Pada tanggal 28 Mei
1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus seremonial pembukaan masa
persidangan BPUPKI yang pertama di gedung "Chuo Sangi In".
***scene pelantikan
Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang
pertama ini dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan juga dua orang pembesar militer
jepang, yaitu: Panglima Tentara Wilayah ke-7, Jenderal Izagaki, yang menguasai Jawa
serta Panglima Tentara Wilayah ke-16, Jenderal Yuichiro Nagano.
Sidang pertama
Dr. Radjiman : Saudara-saudara pada tanggal 29 mei inilah pertama kali kita
mengadakan sidang yang membahas dasar negara. Kepada saudara-saudara diminta
partisipasinya untuk menyongsong kemerdekaan negara kita ini dengan menyampaikan
usulan-usulan mengenai dasar negara.
Narator : Hari pertama tepatnya tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin mengeluarkan
pendapatnya mengenai dasar negara.
Moh. Yamin : Baiklah saudara-saudara, saya selaku anggota perumusan dasar negara
ingin menyampaikan pendapat berupa lima asas dasar negara yang meliputi :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusian
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Peri kesejahteraan rakyat
Radjiman : Terimxa kasih saudara Moh. Yamin atas usulannya semoga bermanfaat.
Sidang selanjutnya akan diadakan pada tanggal 31 mei 1945. Sekian terimakasih
wassalamualaikum wr wb
Narator : Hari kedua tepatnya tanggal 31 Mei 1945, prof. Dr. Soepomo membuat
rumusan.
Radjiman : Terima kasih atas usulan anda, apakah ada pendapat lagi? Jika tidak
ada, rapat ini dianggap selesai. Kita lanjutkan esok hari 1 juni.
Narator : Sidang BPUPKI dilanjutkan pada hari ketiga tepatnya tanggal 1 Juni
1945, Soekarno mengeluarkan rumusan
Ir. Soekarno : Saudara-saudara saya akan mengusulkan rumusan dasar negara yang
saya beri nama Pancasila, yang berisi:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang maha esa
Radjiman : Terima kasih atas usulannya, dengan ini saya menyatakan sidang pertama
BPUPKI selesai.
Piagam jakarta
Narator : Sampai akhir dari masa persidangan BPUPKI yang pertama, masih belum
ditemukan titik temu kesepakatan dalam perumusan dasar negara Republik Indonesia
yang benar-benar tepat, sehingga dibentuklah "Panitia Sembilan" yang bertugas untuk
merancang rumusan dasar negara serta pembukaan undang-undang dasar.
22 Juni 1945
Ir. Soekarno : “ saudara- saudara pada pertemuan kali ini saya akan melaporkan hasil
kerja panitia sembilan dalam rangka merumuskan dasar negara republik indonesia.
Pemeran 1 : interupsi bung! Saya sangat menghargai hasil kerja dari panitia sembilan,
namun menurut saya pada poin pertama kurang dapat diterima oleh seluruh rakyat
karena terlalu menekankan pada suatu agama.
A.A Maramis : saya setuju dengan pendapat saudara, Bagaimana jika poin pertama
diubah dengan Ketuhanan Yang Maha Esa yang mungkin lebih dapat diterima oleh
seluruh rakyat.
Moh. Hatta : Baik, tetapi kita harus mendapatkan persetujuan dari anggota lainnya.
Bagaimana saudara-saudara apakah pendapat bung A. A maramis dapat diterima?
Anggota : Diterima
Narator : Di antara dua masa persidangan resmi BPUPKI itu, berlangsung pula
persidangan tak resmi yang dihadiri 38 orang anggota BPUPKI. Persidangan tak resmi
ini dipimpin sendiri oleh Bung Karno yang membahas mengenai rancangan
"Pembukaan (bahasa Belanda: "Preambule") Undang-Undang Dasar 1945" , yang
kemudian dilanjutkan pembahasannya pada masa persidangan BPUPKI yang kedua.
Sidang kedua