Anda di halaman 1dari 2

PANITIA SEMBILAN

Pembentukan Panitia Sembilan

Dalam sidang I BPUPKI, belum terjadi kesepakatan final tentang rumusan dasar negara. Pada 2
Juni 1945, dibentuk sebuah panitia kecil yang berkewajiban menggolong-golongkan dan
memeriksa usulusul tertulis dari anggota mengenai kemerdekaan tanah air Indonesia.
Panitia kecil tersebut beranggotakan 8 orang, yaitu Ir. Soekarno sebagai Ketua Panitia Kecil
kemudian menyampaikan laporan apa yang telah dikerjakan sejak 1 Juni. Disebutkan bahwa
pada 22 Juni, berlangsung rapat antara Panitia Kecil dengan Anggota Dokuritsu Jyunbi Coosakai
yang berjumlah 39 orang di gedung kantor Besar Jawa Hooko Kai.

Anggota Panitia Sembilan

Hasilnya, terbentuklah sebuah Panitia Kecil yang berjumlah 9 orang yaitu:


1. Ir. Soekarno,
2. Drs. Moh. Hatta,
3. Wachid Hasyim,
4. A. Maramis,
5. Abikusno Tjokrosuroso,
6. AK. Muzakir,
7. H. Agus Salim,
8. Achmad Subagjo, dan
9. Moh. Yamin.

Pada 22 Juni 1945, Panitia 9 mencapai suatu kesepakatan vivendi (kesepakatan luhur) yang
dikenal dengan nama Piagam Jakarta yang berisi rancangan naskah Mukadimah Undang-
Undang Dasar.
Pada awalnya Piagam Jakarta ini disusun untuk dijadikan sebagai teks proklamasi
kemerdekaan. Dalam alinea keempat Piagam Jakarta, dicantumkan rumusan dasar negara, yaitu
sebagai berikut.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-Nya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Hasil kesepakatan ini disampaikan Panitia Kecil dan Badan Penyelidik pada 10 Juli 1945. Panitia
Kecil menerima dengan bulat hasil rancangan Preambule (pembukaan) yang disusun oleh
Panitia Sembilan
Foto dan Nama Anggota Panitia Sembilan

Anda mungkin juga menyukai