Perhitungan Struktur Nicu

DASAR PERATURAN YANG DIGUNAKAN
01. SNI 1727:2020 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain; Badan Standardisasi
Nasional
02. SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan; Badan Standardisasi
Nasional
03. SNI 1726:2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung;
Badan Standardisasi Nasional
04. SNI 2052:2017 Baja Tulangan Beton; Badan Standardisasi Nasional

GAMBAR BESTEK
GAMBAR 01. DENAH LANTAI 1 GEDUNG NICU
GAMBAR 02. DENAH LANTAI 2 GEDUNG NICU

GAMBAR 03. TAMPAK DEPAN GEDUNG NICU
GAMBAR 04. TAMPAK BELAKANG GEDUNG NICU
GAMBAR 05. TAMPAK SAMPING KANAN GEDUNG NICU
GAMBAR 06. TAMPAK SAMPING KIRI GEDUNG NICU

DATA PROYEK
PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG NICU (DAK) KABUPATEN PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN
TENGAH
LOKASI : KABUPATEN PULANG PISAU
DATA TEKNIS BANGUNAN

A. DATA SPESIFIKASI BANGUNAN
NAMA BANGUNAN : GEDUNG NICU
FUNGSI BANGUNAN : FASILITAS KESEHATAN
TINGGI BANGUNAN : 10,61 m
LEBAR BANGUNAN : 16,53 m
PANJANG BANGUNAN : 27,7 m
JENIS STRUKTUR : STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB)
B. DATA SPESIFIKASI BAHAN

BAHAN BETON
- MUTU BETON = K-250
- KUAT TEKAN BETON (fc') = 21,7 Mpa
- BERAT JENIS = 2400 Kg/m3
- MODULUS ELASTISITAS (Ec) = 21.894 Mpa
- POISSON RATIO (U) = 0,2
BAHAN TULANGAN ULIR

- MUTU BAJA = BJTD 40
- DIAMETER (D) = Menyesuaikan
- TEGANGAN LELEH MINIMUM (fy) = 400 Mpa
- TEGANGAN PUTUS MINIMUM (fu) = 520 Mpa
- BERAT JENIS = 7.850 Kg/m3
BAHAN TULANGAN POLOS

- MUTU BAJA = BJTD 24
- DIAMETER (Ø) = Menyesuaikan
- TEGANGAN LELEH MINIMUM (fy) = 240 Mpa
- TEGANGAN PUTUS MINIMUM (fu) = 320 Mpa
- BERAT JENIS = 7.850 Kg/m3
C. DATA PEMBEBANAN
BEBAN MATI TAMBAHAN (D)
- BERAT BETON BERTULANG = 2.400,00 Kg/m3
- BERAT PENUTUP LANTAI = 24,00 Kg/m2
- BERAT SPESI PER 1 cm = 21,00 Kg/m2
- BERAT RANGKA DAN PENUTUP PLAFOND = 15,00 Kg/m2
- BERAT INSTALASI (ME) = 10,00 Kg/m2
- BERAT DINDING BATA RINGAN = 150,00 Kg/m
- BERAT AIR HUJAN = 25,00 Kg/m2
- BERAT ATAP = 5,00 Kg/m2
- BERAT ACP = 5,60 Kg/m2
- BERAT CANOPI ACRILIC = 5,00 Kg/m2
BEBAN HIDUP (L)

- PELAT LANTAI RUANG RUMAH SAKIT = 192,00 Kg/m2 (Berdasarkan SNI 1727-2020)
D. KOMBINASI PEMBEBANAN
01. 1,4D
02. 1,2D + 1,6L
E. PENJELASAN
Bangunan yang direncanakan bagian belakang berlantai satu dan bagian depan berlantai dua, dengan konstruksi struktur
paggung pada lantai satu. Struktur banguanan akan di design untuk mampu menahan beban 3 lantai, untuk mengantisipasi
kemungkinan bangunan dilanjutkan. pada bangunan direncanakan menggunakan pelat dak ditambah atap metal dengan
konstruksi kuda-kuda baja berat.
PERMODELAN STRUKTUR BANGUNAN
GAMBAR 07. LAYOUT TITIK PONDASI (ELV -3,00 m)
GAMBAR 08. LAYOUT SLOOF (ELV -01,00 m)

GAMBAR 09. LAYOUT BALOK LANTAI 1 (ELV 0,00 m)
GAMBAR 10. LAYOUT PELAT LANTAI 1 (ELV 0,00 m)

GAMBAR 11. LAYOUT BALOK LANTAI 2 (ELV +4,20 m)
GAMBAR 12. LAYOUT PELAT LANTAI 2 (ELV +4,20 m)

GAMBAR 13. LAYOUT RING BALOK (ELV +8,40 m)
GAMBAR 14. LAYOUT DAK ATAP (ELV +8,40 m)

GAMBAR 15. MELINTANG GRID 1




GAMBAR 27. MEMANJANG GRID A
GAMBAR 28. MEMANJANG GRID B
GAMBAR 28. MEMANJANG GRID G
GAMBAR 29. MEMANJANG GRID C

GAMBAR 30. MEMANJANG GRID D
GAMBAR 31. MEMANJANG GRID E
GAMBAR 32. MEMANJANG GRID F

GAMBAR 33. MEMANJANG GRID G
GAMBAR 34. MEMANJANG GRID H
GAMBAR 35. MODEL EXTRUDE

PERMODELAN KUDA-KUDA UNTUK MENDAPATKAN NILAI BEBAN
GAMBAR 36. KUDA-KUDA BAJA RINGAN DENGAN 2 TUMPUAN
GAMBAR 37. KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN

PERHITUNGAN BEBAN
A. BEBAN YANG DI INPUT

01. BEBAN PADA 1 BUAH KUDA-KUDA BAJA PADA BAGIAN BELAKANG BANGUNAN
BEBAN MATI TAMBAHAN (D) = 135,00 Kg/m
- BERAT AIR HUJAN = 25,00 X 4,50 = 112,50 Kg/m
- BERAT ATAP = 5,00 X 4,50 = 22,50 Kg/m
02. BEBAN PADA 1 BUAH KUDA-KUDA BAJA PADA BAGIAN DEPAN BANGUNAN
- BERAT AIR HUJAN = 25,00 X 4,47 = 111,75 Kg/m
- BERAT ATAP = 5,00 X 4,47 = 22,35 Kg/m
03. BEBAN PELAT LANTAI 1

BEBAN MATI TAMBAHAN (D) = 129,00 Kg/m2
- BERAT PENUTUP LANTAI = 24,00 X 1,00 = 24,00 Kg/m2
- BERAT SPESI PER 1 cm = 21,00 X 5,00 = 105,00 Kg/m2
BEBAN HIDUP (L) = 192,00 Kg/m2
03. BEBAN PELAT LANTAI 2 DAN DAK

- BERAT INSTALASI (ME) = 10,00 X 5,00 / 1,00 = 50,00 Kg/m
- BERAT RANGKA DAN PENUTUP PLAFOND = 15,00 X 4,47 / 1,00 = 67,05 Kg/m
BEBAN HIDUP (L) = 192,00 Kg/m2
04. BEBAN PELAT LANTAI TANGGA DAN BORDER

BEBAN HIDUP (L) 479,00 Kg/m2
05. BEBAN PADA BALOK YANG MENOPANG DINDING

- BERAT DINDING BATA RINGAN = 150,00 X 4,00 = 600,00 Kg/m
06. BEBAN ACP PADA BALOK LUAR

- BERAT ACP = 5,60 X 5,43 / 2,00 = 15,20 Kg/m
07. BEBAN CANOPI ACRILIK PADA BALOK LUAR

- BERAT CANOPI ACRILIC = 5,00 X 3,30 = 16,50 Kg/m
08. BEBAN JOINT BALOK KOLOM LANTAI 1 = 85.896,15 Kg
09. BEBAN JOINT BALOK KOLOM LANTAI 2 = 59.414,48 Kg

ANALISIS STRUKTUR PADA KUDA-KUDA
GAMBAR 39. INPUT BEBAN PADA KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN
Beban mati material atap secara otomatis terinput pada SAP2000, dan perlu ditambahkan beban mati lainnya.
Output yang dibutuhkan dari analisis ini iyalah gaya yang bekerja pada tumpuan yang nantinya akan diinput menjadi
beban bagi struktur bangunan utama. Bentuk dari beban tersebut akan menjadi beban terpusat/titik yang berada di titik
join balok kolom.
GAMBAR 40. GAYA AKSIAL YANG TERJADI PADA KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN
TABEL 1. OUTPUT ANALISIS STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN
No Tumpuan Gaya Aksial

01. Depan 1.341,15 Kg
02. Belakang 1.341,15 Kg
Dari hasil analisis struktur pada kuda-kuda yang dapat kita lihat di tabel 1, maka beban pada struktur bangunan adalah:
- beban terpusat pada tumpuan depan/balok depan = 1.341,15 Kg
- beban terpusat pada tumpuan belakang/balok belakang = 1.341,15 Kg

ANALISIS STRUKTUR PADA KUDA-KUDA
GAMBAR 41. INPUT BEBAN PADA KUDA-KUDA BAJA RINGAN DENGAN 4 TUMPUAN
Beban mati material atap secara otomatis terinput pada SAP2000, dan perlu ditambahkan beban mati lainnya.
Output yang dibutuhkan dari analisis ini iyalah gaya yang bekerja pada tumpuan yang nantinya akan diinput menjadi
beban bagi struktur bangunan utama. Bentuk dari beban tersebut akan menjadi beban terpusat/titik joint balok kolom
bangunan sesuai dengan kontruksi kuda-kuda.
GAMBAR 42. GAYA AKSIAL YANG TERJADI PADA KUDA-KUDA BAJA RINGAN DENGAN 4 TUMPUAN
TABEL 2. OUTPUT ANALISIS STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA RINGAN
No Tumpuan Gaya Aksial

01. Kiri 1.617,34 Kg
02. Kanan 1.617,34 Kg
Dari hasil analisis struktur pada kuda-kuda yang dapat kita lihat di tabel 2, maka beban pada struktur bangunan adalah:
- beban terpusat untuk kuda-kuda yang bertumpu pada 4 ring balok = 1.617,34 Kg
- beban terpusat untuk kuda-kuda yang bertumpu pada 6 ring balok = 1.617,34 Kg
ANALISIS STRUKTUR PADA BANGUNAN
GAMBAR 43. INPUT BEBAN HIDUP DAN BEBAN MATI TAMBAHAN LANTAI 1
GAMBAR 44. INPUT BEBAN HIDUP DAN BEBAN MATI TAMBAHAN LANTAI 2
GAMBAR 52. INPUT BEBAN MATI TAMBAHAN LANTAI 1
GAMBAR 45. INPUT BEBAN HIDUP DAN BEBAN MATI TAMBAHAN LANTAI DAK
GAMBAR 46. INPUT BEBAN DINDING
GAMBAR 47. INPUT BEBAN ATAP

GAMBAR 43. INPUT BEBAN RENCANA UNTUK ANTISIPISI PENAMBAHAN BANGUNAN SAMPAI 3 LANTAI
GAMBAR 44. INPUT BEBAN ACP
GAMBAR 44. INPUT BEBAN CANOPI TERAS

Beban mati material beton otomatis terinput pada SAP2000, dan perlu ditambahkan beban mati lainnya, beban hidup, beban
dinding dan beban atap
Output yang dibutuhkan dari analisis ini iyalah gaya yang bekerja pada setiap struktur berupa gaya aksial, momen, geser
dan normal yang nantinya menjadi dasar dalam perhitungan desain struktur.
GAMBAR 45. SAMPEL OUTPUT DIAGRAM MOMEN 3-3 PADA STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KOMBINASI 1,4DL + 1,6LL
GAMBAR 65. SAMPEL OUTPUT DIAGRAM GESER 2-2 PADA STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KOMBINASI 1,4DL + 1,6LL
GAMBAR 66. SAMPEL OUTPUT DIAGRAM AKSIAL PADA STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KOMBINASI 1,4DL + 1,6LL
TABEL 3. GAYA-GAYA MAKSIMUM YANG BEKERJA PADA STRUKTUR BANGUNAN
No. Item Struktur Jenis Gaya Gaya Positif Gaya Negatif
01. Sloof 15/20 Momen (kgm) 153,47

02. Sloof 15/20 Momen (kgm) 60,55
03. Sloof 15/20 Geser (Kg) 207,06
04. Sloof 15/20 Geser (Kg) 194,71
05. Sloof 15/25 Momen (kgm) 590,96
06. Sloof 15/25 Momen (kgm) 293,37
07. Sloof 15/25 Geser (Kg) 591,79
08. Sloof 15/25 Geser (Kg) 471,92
09. Balok 15/30 Momen (kgm) 1.842,52
10. Balok 15/30 Momen (kgm) 2.968,34
11. Balok 15/30 Geser (Kg) 3.576,41
12. Balok 15/30 Geser (Kg) 3.365,15
13. Balok 20/30 Momen (kgm) 2.803,33
14. Balok 20/30 Momen (kgm) 3.698,43
15. Balok 20/30 Geser (Kg) 6.375,77
16. Balok 20/30 Geser (Kg) 4.450,97
17. Balok 25/40 Momen (kgm) 8.728,13
18. Balok 25/40 Momen (kgm) 10.446,73
19. Balok 25/40 Geser (Kg) 9.316,80
20. Balok 25/40 Geser (Kg) 9.230,54
21. Kolom 40x60 Momen (kgm) 6.503,03
22. Kolom 40x60 Momen (kgm) 6.090,62
23. Kolom 40x60 Geser (Kg) 2.492,78
24. Kolom 40x60 Geser (Kg) 2.676,43
25. Kolom 40x60 Aksial (Kg) 159.063,45
DESAIN STRUKTUR
PELAT LANTAI
DIMENSI PELAT LANTAI

ly = 3 m = 3000 mm
lx = 3 m = 3000 mm
h = 0,12 m = 120 mm
b = 1,00 m = 1000 mm
Faktor reduksi kekuatan, Ø

- Struktur lentur tanpa beban aksial = 0,80
TULANGAN LONGITUDINAL
Perhitungan tulangan lentur balok terjabar sebagai berikut
Sb = 20,00 mm
Ø (Tulangan polos) = 10,00 mm
ds = 25,00 mm
d = 95,00 mm
fy = 240,00 Mpa
fc' = 21,70 Mpa
DD = 22,35 Kg/m
DL = 24,00 Kg/m
TULANGAN UTAMA
- Beban maksimum, (qu) = 1,2. 𝐷𝐷 + 1,6. 𝐷𝐿 = 65,22 Kg/m
- Rasio bentang x dan bentang y = ly/lx = 1,00
- Momen perlu
* Mlx⁺ = 0,001. 𝐶𝑙𝑥. 𝑞𝑢. 𝑙𝑥² = 14,67 Kgm = 0,15 KNm
* Mly⁺ = 0,001. 𝐶𝑙𝑦. 𝑞𝑢. 𝑙𝑥² = 12,33 Kgm = 0,12 KNm
* Mtx⁻ = 0,001. 𝐶𝑡𝑥. 𝑞𝑢. 𝑙𝑥² = 34,63 Kgm = 0,35 KNm
* Mty⁻ = 0,001. 𝐶𝑡𝑦. 𝑞𝑢. 𝑙𝑥² = 31,70 Kgm = 0,32 KNm
- Momen maksimum, (Mu) = diambil yang terbesar dari momen perlu = 0,35 KNm
- Faktor pembentuk tegangan beton tekan

persegi ekivalen, β1 = fc' < 30 = 0,850
𝑀𝑢
- Faktor momen pikul, (K) = ∅. 𝑏. 𝑑 = 0,05 Mpa
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
- Faktor momen pikul maksimum, (Kmaks) = (600 + 𝑓𝑦)
= 6,49 Mpa
- Kontrol = K < Kmaks

= 0,05 < 6,487 , maka tebal pelat sudah cukup
- Tinggi blok tegangan tekan beton persegi

2. 𝐾
ekivalen, (a) = 1− 1−
0,85. 𝑓𝑐′
.𝑑 = 0,25 mm
Menentukan Nilai Penulangan Pokok
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
- Luas tulangan pokok, (As) (1) = = 19,01 mm2
𝑓𝑦
1,4
- Luas tulangan pokok, (As) (2) = 𝑓𝑦
. 𝑏. 𝑑 = 554,17 mm2
- Dipilih luas tulangan yang terbesar, (As,u) = = 554,17 mm2

1
. 𝜋. 𝐷 , 𝑏
- Jarak tulangan, (s) = 4 = 141,65 mm
𝐴𝑠, 𝑢
- Jarak tulangan, (s) = 3. ℎ = 360,00 mm
- maka dipakai tulangan = Ø 10 - 140 mm 2 layer
1
. 𝜋. 𝐷 , 𝑏
4
- Kontrol luas tulangan = 𝑠 = 560,71
= As > As,u
= 560,7 > 554,2 Aman
MOMEN RENCANA PELAT
- Rasio tulangan maksimal (ρmaks) = = 1,63 %
- Rasio tulangan maksimal (ρmin) = = 0,35 %

𝐴𝑠
- Rasio, (ρ) = = 0,59 %
𝑏. 𝑑
- Jadi nilai = ρmin < ρ < ρmaks

= 0,35 < 0,59 < 1,63
- Tinggi blok tegangan tekan beton persegi 𝐴𝑠. 𝑓𝑦

ekivalen, (a) = 0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
= 7,30 mm
𝑎
- Momen Nominal, (Mn) = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦. (𝑑 − )
2
= 12.293.381,15 Nmm
= 12,29 KNm
- Momen Rencana, (Mr) = ∅. 𝑀𝑛 > 𝑀𝑢 ⁻

= 9,83 > 0,35 Aman
DESAIN STRUKTUR
SLOOF 15 X 20 cm
DIMENSI SLOOF 15x20

l = 3,00 m (Bentang terpanjang)
h = 0,20 m = 0,200 m = 200 mm
b = 0,15 m = 0,150 m = 150 mm

- Geser dan torsi = 0,75
Sb = 20,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
DIAMETER (Ø) = 12,00 mm (sebagai tulangan longitudinal)
DIAMETER (Ø) = 6,00 mm (sebagai tulangan geser/begel)
ds1 = 32,00 mm
ds2 = 0,00 mm
ds = 32,00 mm
d = 168,00 mm
m = 3,32 bh = 3,00 bh ,jumlah tulangan yang diperbolehkan dalam 3 baris
fy (Ø) utama = 240,00 Mpa
fc' = 21,70 Mpa
TULANGAN MOMEN POSITIF

- Nilai momen maksimum output SAP2000 = 153,47 Kgm = 1,5347 KNm
- Faktor pembentuk tegangan beton

tekan persegi ekivalen, β1 = 21,70 < 30 = 0,850
𝑀𝑢
- Faktor momen pikul, K = = 0,453 Mpa
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
- Faktor momen pikul maksimum, Kmaks = = 6,487 Mpa
(600 + 𝑓𝑦)
- Penentuan kontruksi penulangan = K < Kmaks = pakai tulangan tunggal
- Tinggi blok tegangan tekan beton 2. 𝐾

1− 1− .𝑑
persegi ekivalen, a = 0,85. 𝑓𝑐′ = 4,179 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
- Luas tulangan perlu, As (1) = = 48,178 mm2
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
- Luas tulangan perlu, As (2) = . 𝑏. 𝑑 = 122,281 mm2
4. 𝑓𝑦
1,4
- Luas tulangan perlu, As (3) = 𝑓𝑦
. 𝑏. 𝑑 = 147,000 mm2
- Diambil nilai As terbesar untuk sebagai

luas luas kebutuhan tulangan rencana = As, u = 147,000 mm2
𝐴𝑠, 𝑢
- Jumlah tulangan perbaris, n = 1 = 1,299 dipakai 2,00 batang
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan lapangan dipakai = 2 batang Ø 12 mm

KONTROL KEAMANAN TULANGAN MOMEN POSITIF
Kontrol keamanan terhadap Mr = Mr ≥ Mu
1
- Luas tulangan As pakai = 𝑛. . π. 𝐷 = 226,286 mm2
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 19,629 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
- Nilai Momen nominal, Mn = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦. (𝑑 − ) = 8.590.828,2 Nmm
2
= 8,59 KNm
- Momen rencana, Mr = ∅. 𝑀𝑛 = 6,87 KN
- Kontrol = Ø.Mn > Mu

= 6,87 > 1,53 Aman
Kontrol keamanan terhadap Ɛc' = Ɛc' ≤ 0,003
- Nilai Ɛy = 𝑓𝑦/𝐸𝑠 = 0,001

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00019
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00019 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN MOMEN NEGATIF


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 147,000 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan tumpuan dipakai = 2 batang Ø 12 mm
KONTROL KEAMANAN TULANGAN MOMEN NEGATIF

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 19,629 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 8,59 KNm

= 6,87 > 0,61 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00019
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00019 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN GESER
- Nilai geser maksimum, Vu = 207,06 Kg = 2.070,60 N
- Gaya geser berfaktor yang ditahan = 1 = 14.673,727 N

∅. . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑
beton 6
- menentukan daerah penulangan = Ø.Vc/2 > Vu < Ø.Vc

= 7.336,86 > 2.070,60 < 14.673,73
= Dipakai luas begel minimal
- Luas perlu, Av,u (1) = 75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆 = 181,97 mm2

1200. 𝑓𝑦
𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (2) = = 208,33 mm2
3. 𝑓𝑦
- Luas Pakai, Av = dipilih dari Av,u yang terbesar = 208,33 mm2
1
𝑛. . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi begel (s) = 4 = 271,30 mm
𝐴𝑣, 𝑢
- Menentukan jarak tulangan geser = s < d/2 & 600 mm

= s < 84 & 600 mm
Jadi, untuk begel/tulangan geser dipakai = Ø 6 - 80 mm
GAMBAR PENAMPANG SLOOF 15/20 GAMBAR MEMANJANG SLOOF 15/20

DESAIN STRUKTUR
SLOOF 15 X 25 cm
DIMENSI SLOOF 15x25

h = 0,25 m = 0,250 m = 250 mm
b = 0,15 m = 0,150 m = 150 mm

Sb = 30,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
DIAMETER (Ø) = 12,00 mm (sebagai tulangan longitudinal)
ds1 = 42,00 mm
ds2 = 0,00 mm
ds = 42,00 mm
d = 208,00 mm
fc' = 21,70 Mpa


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 182,000 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan lapangan dipakai = 2 batang Ø 12 mm

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 19,629 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 10,76 KNm

= 8,61 > 5,91 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00015
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00015 ≤ 0,003 Aman


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 182,000 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan tumpuan dipakai = 2 batang Ø 12 mm

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 19,629 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 10,76 KNm

= 8,61 > 2,93 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00015
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00015 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN GESER
- Nilai geser maksimum, Vu = 591,79 Kg = 5.917,90 N

∅. . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑
beton 6
- menentukan daerah penulangan = Ø.Vc/2 > Vu < Ø.Vc

= 9.083,74 > 5.917,90 < 18.167,47
= Dipakai luas begel minimal
- Luas perlu, Av,u (1) = 75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆 = 181,97 mm2

1200. 𝑓𝑦
𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (2) = = 208,33 mm2
3. 𝑓𝑦
1
𝑛. . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi begel (s) = 4 = 271,30 mm
𝐴𝑣, 𝑢

= s < 104 & 600 mm

DESAIN STRUKTUR
BALOK ANAK 15 X 30 cm
DIMENSI BALOK ANAK 15x30

h = 0,30 m = = 300 mm
b = 0,15 m = = 150 mm

Sb = 30,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
DIAMETER (D) = 13,00 mm (sebagai tulangan longitudinal)
ds1 = 42,50 mm
ds2 = 74,00 mm
ds = 79,50 mm
d = 220,50 mm
fy (Ø) utama = 400 Mpa
fc' = 21,70 Mpa

- Nilai momen maksimum output SAP2000 = 1.842,52 Kgm = 18,4252 KNm

𝑀𝑢
- Faktor momen pikul, K = ∅. 𝑏. 𝑑
= 3,158 Mpa
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1

(600 + 𝑓𝑦)
- Tinggi blok tegangan tekan beton 1− 1−

2. 𝐾
.𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 115,763 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan lapangan dipakai = 3 batang D 13 mm

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 57,592 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 30,55 KNm

= 24,44 > 18,43 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00089
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00089 ≤ 0,003 Aman


𝑀𝑢
- Faktor momen pikul, K = ∅. 𝑏. 𝑑
= 5,088 Mpa
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1

(600 + 𝑓𝑦)
- Tinggi blok tegangan tekan beton 1− 1−

2. 𝐾
.𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 115,763 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4
Jadi, untuk tulangan tumpuan dipakai = 4 batang D 13 mm

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 76,789 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 40,73 KNm

= 32,58 > 29,68 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00139
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00139 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN GESER
- Nilai geser maksimum, Vu = 3.576,41 Kg = 35.764,10 N
- Gaya geser berfaktor yang ditahan = 1

∅. . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑
= 19.259,266 N
beton 6
- menentukan daerah penulangan = Ø.Vc/2 < Vu > Ø.Vc

= 9.629,63 < 35.764,10 > 19.259,27
= Dipilih luas begel perlu per meter panjang balok (As,u) yang besar:
𝑉𝑢 − ∅. Vc
- Gaya geser yang ditanggung oleh = = 22.006,445 N
∅
tulangan begel, Vs
75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (1) = = 181,97 mm2
1200. 𝑓𝑦
𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (2) = = 208,33 mm2
3. 𝑓𝑦
𝑉𝑠. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (3) = = 415,844 mm2
𝑓𝑦. 𝑑
1
𝑛. . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi begel (s) = 4 = 135,92 mm
𝐴𝑣, 𝑢

= s < 110 & 600 mm
GAMBAR MELINTANG BALOK 15/30 GAMBAR MEMANJANG BALOK 15/30

DESAIN STRUKTUR
BALOK 20 X 30 cm
DIMENSI BALOK 20x30

h = 0,30 m = 0,300 m = 300 mm
b = 0,20 m = 0,200 m = 200 mm

Sb = 30,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
ds1 = 42,50 mm
ds2 = mm
ds = 42,50 mm
d = 257,50 mm
fc' = 21,70 Mpa


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 180,250 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 43,194 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 37,59 KNm

= 30,07 > 28,03 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00049
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00049 ≤ 0,003 Aman


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 180,250 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 57,592 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 50,12 KNm

= 40,10 > 36,98 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00071
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00071 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN GESER

∅. . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑
beton 6

= 14.993,99 < 44.509,70 > 29.987,97
∅
tulangan begel, Vs
75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (1) = = 242,62 mm2
1200. 𝑓𝑦
𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (2) = = 277,78 mm2
3. 𝑓𝑦
𝑉𝑠. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (3) = = 313,306 mm2
𝑓𝑦. 𝑑
1
𝑛. 4 . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi begel (s) = = 180,40 mm
𝐴𝑣, 𝑢

= s < 129 & 600 mm
GAMBAR MELINTANG BALOK 20/30 GAMBAR MEMANJANG BALOK 20/30

DESAIN STRUKTUR
BALOK 25 X 40 cm
DIMENSI BALOK 25x40

h = 0,40 m = 0,400 m = 400 mm
b = 0,25 m = 0,250 m = 250 mm

Sb = 40,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
ds1 = 58,00 mm
ds2 = 91,00 mm
ds = 103,50 mm
d = 296,50 mm
fc' = 21,70 Mpa


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 259,438 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 104,688 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 117,86 KNm

= 94,29 > 87,28 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00142
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00142 ≤ 0,003 Aman


𝑀𝑢
∅. 𝑏. 𝑑
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
(600 + 𝑓𝑦)
- Penentuan kontruksi penulangan = K > Kmaks = pakai tulangan rangkap

1− 1− .𝑑
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
𝑓𝑦
𝑓𝑐′
4. 𝑓𝑦
1,4
. 𝑏. 𝑑 = 259,438 mm2

𝐴𝑠, 𝑢
. π. 𝐷
4

1
4
𝐴𝑠. 𝑓𝑦
- Nilai a = = 122,136 mm
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑏
𝑎
2
= 137,51 KNm

= 110,01 > 104,5 Aman

𝑎
- Nilai Ɛc' = . 𝜀𝑦 = 0,00188
𝛽1. 𝑑 − 𝑎
- Kontrol = 0,00188 ≤ 0,003 Aman
TULANGAN GESER

∅. . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑
beton 6

= 21.581,15 < 93.168,00 > 43.162,30
∅
tulangan begel, Vs
75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (1) = = 303,28 mm2
1200. 𝑓𝑦
𝑏. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (2) = = 347,22 mm2
3. 𝑓𝑦
𝑉𝑠. 𝑆
- Luas perlu, Av,u (3) = = 936,963 mm2
𝑓𝑦. 𝑑
1
𝑛. 4 . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi begel (s) = = 167,56 mm
𝐴𝑣, 𝑢

= s < 148 & 600 mm
GAMBAR MELINTANG BALOK 25X40 GAMBAR MEMANJANG BALOK 25X40

DESAIN STRUKTUR
KOLOM 40 x 50 cm
DIMENSI KOLOM 40x50

h = 0,50 m = 0,500 m = 500 mm
b = 0,40 m = 0,400 m = 400 mm
Faktor reduksi untuk Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur, Φ
- Komponen struktur dengan tulangan sengkang biasa = 0,65
- Untuk begel = 0,75
Sb = 40,00 mm
Snv = 25,00 mm
Sn = 25,00 mm
ds1 = 56,00 mm
ds2 = 0,00 mm
ds = 56,00 mm
d = 444,00 mm
m = 8,02 bh = 8,00 bh jumlah tulangan yang diperbolehkan dalam 1 baris
fy utama = 400 Mpa
fy geser = 240 Mpa
fc' = 21,70 Mpa
Mu1 = 6503,03 Kgm = 65,03 KNm
Mu2 = 6090,62 Kgm = -60,91 KNm
Pu = 159063,45 Kg = 1590,63 KN
Vu = 2676,43 Kg = 26,76 KN
λk = 3,80 m
TULANGAN LENTUR
- Luas tulangan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

* syarat = 0,06 Ag > Ast > 0,01 Ag
= 12.000,00 > Ast > 2.000,00
* Nilai, (Ag) = h x b = 200.000,00 mm2
- Maka dicoba tulangan = 16 D 16 , maka nilai, (Ast) = 3.215,36 mm2
- Kontrol luas tulangan lentur = 12.000,00 > 3.215,36 > 2.000,00 OKE
- Kuat maksimal tekan rencana kolom tidak boleh

diambil lebih besar dari, Pn,max = 0,8.Φ.(0,85.fc'.(Ag-Ast)+Ast.fy) = 2.556.235,08 N
- Kontrol tulangan lentur dengan diagram iteraksi untuk kolom sudut grid C-11
KOLOM TEPI
3000
2500
2000
Aksial (P), (KN)
1500
1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300 350
-500
-1000
-1500
Momen (M), (KNm)
- dengan nilai (Pmaks) kolom grid J-1 = 942 KN didapat = 275,00 KNm > 60,91 KNm AMAN
- Kontrol tulangan lentur dengan diagram iteraksi untuk kolom tengah grid C-9
KOLOM TENGAH
3000
2500
2000
1500
Aksial (P), (KN)

1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300 350
-500
-1000
-1500
Momen (M), (KNm)
- dengan nilai (Pmaks) kolom grid J-1 = 1335 KN didapat = 243,00 KNm > 60,91 KNm AMAN
TULANGAN GESER
𝑀𝑢2 − 𝑀𝑢1
- Dihitung gaya geser perlu kolom, (Vu,k) = = 33,14 KN
λ𝑘
= 33.141,18 N
𝑁𝑢, 𝑘 𝑓𝑐′
- Gaya geser yang disumbangkan oleh beton, (Vc) = 1+ . . 𝑏. 𝑑 = 137.964,78 N
14. 𝐴𝑔 6
𝑉𝑢, 𝑘 − ∅. 𝑉𝑐
- Gaya geser yang ditahan oleh begel, (Vs) = = - 102.279,04 N
∅
gaya aksial yang terjadi pada bangunan jauh lebih besar dari pada gaya momen dan geser pada bangunan. Sehingga nilai gaya geser tersebut
sudah ditahan oleh beton bahkan tanpa begel. Maka cukup dipasang begel sebegai berikut:
2
- Gaya geser begel maksimum, (Vs, maks) = . 𝑓𝑐 . 𝑏. 𝑑 = 551.545,78 N
3
- kontrol ukuran kolom = karena, Vs < Vs,maks
= - 102.279,04 < 551.545,78 ,maka ukuran kolom sudah cukup
𝑏. 𝑆
- Luas tulangan begel perlu, Av,u = = 555,56 mm2
3. 𝑓𝑦
75. 𝑓𝑐′𝑏. 𝑆
- Luas tulangan begel perlu, Av,u = = 485,24 mm2
1200. 𝑓𝑦
1
𝑛. 4 . 𝜋. 𝑑𝑝 . 𝑆
- Spasi tulangan geser, s (1) = = 180,86 mm
𝐴𝑣, 𝑢
- Spasi tulangan geser, s (2) = 16.D = 256,00 mm
- Spasi tulangan geser, s (3) = 48.dp = 384,00 mm
- Spasi tulangan geser, s (4) = d/2 = 222,00 mm
- Spasi tulangan geser, s (5) = 600 = 600,00 mm
- dipilih spasi yang terkecil, s = = 180,86 mm
- Maka dipakai langsung tulangan = Ø 8 - 180 mm

GAMBAR MEMANJANG KOLOM 40X50
GAMBAR MELINTANG KOLOM 40X50

DESAIN STRUKTUR
PILE CAP
DATA AWAL
Data Pondasi
Jenis tiang pancang = BETON PRACETAK
Diameter, D = - mm
Ukuran, B x h = 0,30 m x 0,30 m
Panjang tiang pancang, L = 8,00 m
Kuat tekan tiang pancang, fc' = 36,00 Mpa
Berat, Wc = 23,54 KN/m3
Jarak tiang pancang terhadap sisi = 0,10 m
luar
Jarak tiang pancang = 0,20 m
TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG

01. GAYA AKSIAL YANG DAPAT DITAHAN TIANG PANCANG BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN
- Luas penampang tiang pancang, Ab = 𝐵𝑥ℎ = 0,0900 m2
- Berat tiang pancang, Wp = 𝐴. 𝐿. 𝑊𝑐 = 16,95 KN
- Kuat tekan tiang pancang, fc' = = 36.000,00 Kpa
- Kapasitas dukung tiang pancang, Pn = 0,3. 𝑓𝑐 . 𝐴 − 1,2. 𝑊𝑝 = 951,66 KN
- Faktor reduksi kekuatan, Φ = = 0,6
- Tahanan aksial tiang pancang = Φ. 𝑃𝑛 = 571,00 KN
02. GAYA AKSIAL YANG DITAHAN TIANG PANCANG BERDASARKAN DATA SONDIR
a. tahanan ujung
- Kohesi tanah di sekitar dasar tiang, = = 1.000,00 KN/m2

qc
- Faktor daya dukung menurut = = 5,14

Skempton, Nc
- Tahanan ujung nominal tiang = 𝐴𝑏. 𝑞𝑐. 𝑁𝑐 = 462,60 KN

pancang, qp
b. tahanan gesek
- Luas dari permukaan keliling tiang = 𝐵. 4. 𝑙 = 9,60 m2

pancang, As
- Tahanan gesek tiang pancang, qs = 0,012. 𝑞 . 𝐴 = 115,20 KN
c. Tahanan aksial tiang pancang
- Tahan nominal tiang pancang, Pn = 𝑞 .𝑞 = 577,80 KN
- Faktor reduksi kekuatan, Φ = = 0,60
- Tahanan aksial tiang pancang, Φ.Pn = = 346,68 KN
- Jumlah tiang pancang, n = 6,00 Buah
- tambahan daya dukung akibat penambahan tiang pancang, (σp) = 924,48 KN/m2
GAMBAR POTONGAN MELINTANG TIANG PANCANG GAMBAR TAMPAK ATAS TIANG PANCANG
DESAIN STRUKTUR
PONDASI FOOTPLATE
DATA AWAL
Data Pondasi
ukuran kolom = 500,00 mm x 400,00 mm
Pu = 159.063,45 Kg = 1590,63 KN
Mu = 6.090,62 Kgm = 60,91 KNm
Perkiraan Dalam Pondasi, (Df) = 2,00 m = 2000,00 mm
Pekiraan tebal pondasi, (hf) = 0,50 m = 500,00 mm
Berat beton, (ỿf) = 24,00 KN/m3
Perkiranaan lebar pondasi (B) = 1,50 m = 1500,00 mm
Data Tanah
Tebal tanah diatas pondasi, (ht) = 1,50 m
Berat tanah, (ỿt) = 17,20 KN/m3
Tahanan Konus, (qc) = 5,00 Kg/cm2
Faktor reduksi kekuatan, Ø = 0,7

DATA TULANGAN
Sb = 70,00 mm
D (Tulangan Ulir) = 16,00 mm
ds = 78,00 mm
d = 422,00 mm
fy (D) utama = 400,00 Mpa
fc' = 21,70 Mpa
β1 = 0,85
MENGHITUNG DAYA DUKUNG TANAH

Daya dukung tanah menurut Meyerhot:
𝐷𝑓
- Nilai Kd = 1 + 0,33. = 1,44
𝐵
- Daya dukung ijin, (σa) = 𝑞𝑐 𝐵 + 0,3 = 0,31 Kg/cm2

. . 𝐾𝑑
33 𝐵 = 31,42 KN/m2
Daya dukung tanah menurut Schetermann

- Daya dukung ijin, (σa) = 5 + 0,34. 𝑞𝑐 = 6,70 Kg/cm2
= 670,00 KN/m2
Daya dukung tanah menurut Bowles
- Daya dukung ijin, (σa) = . .qc = 0,75 Kg/cm2

75,00 KN/m2
Diambil nilai daya dukung tanah yang terkecil dari ketiga perhitungan, yaitu, (σa) 31,42 KN/m2
tambahan daya dukung akibat penambahan tiang pancang, (σp) = 924,48 KN/m2
Maka daya dukung tanah pada tapak pondasi, (σt) = 955,90 KN/m2
MENENTUKAN DIMENSI PONDASI
- Nilai q = ℎ𝑓. 𝛾𝑐 + ℎ𝑡. 𝛾𝑡 = 37,8 KN/m2
𝑃𝑢 𝑀𝑢
- Tegangan tanah maksimum, (σmaks) = + +𝑞 ≤ σt = 853,03 KN/m2
𝐵. 𝐿 1 . 𝐵. 𝐿
6
- Kontrol ukuran pondasi = 853,03 KN/m2 < 955,90 KN/m2 Aman

𝑃𝑢 𝑀𝑢
- Tegangan tanah minimum, (σmin) = − +𝑞 = 636,47 KN/m2
𝐵. 𝐿 1 . 𝐵. 𝐿
6
Maka ukuran pondasi 1,5 m x 1,5 m x 0,5 m dapat dipakai
KONTROL TEGANGAN GESER 1 ARAH
- Nilai (a) = B/2-b/2-d = 78,00 mm

= 0,08 m
- Tegangan tanah pada titik a, (σa) = σmin +(B-a) . (σmaks - σmin)/B = 841,77 KN/m2
- Gaya tekan keatas dari tanah (Vu) = a.B.(σmaks+σa)/2 = 99,15 KN
- Gaya geser yang dapat ditahan beton (Ø.Vc)
𝑓𝑐
Ø.Vc = ∅− . 𝐵. 𝑑 = 344.017,37 N
6
= 344,02 KN
- Kontrol = Vu < Ø.Vc
= 99,15 < 344,02 Aman
KONTROL TEGANGAN GESER 2 ARAH (GESER SPON)
- Nilai (b+d) = b+d = 922,00 mm

= 0,92 m
- Nilai (h+d) = h+d = 822,00 mm

= 0,82 m
𝜎𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝜎𝑚𝑖𝑛
- Nilai, (Vu) = 𝐵 − 𝑏+𝑑 . ℎ+𝑑 . = 636,41 KN
2
- Rasio terhadap ukuran kolom, (βc) = hk/bk = 0,8
- Nilai, (bo) = 2.{(b+d)+(h+d)} = 3.488,00 mm
- Gaya geser yang dapat ditahan beton (Ø.Vc) (1)

2 𝑓𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
Ø.Vc = 1+
𝛽𝑐
.
6
= 11.999.325,73 N
= 11.999,33 KN

𝑎𝑠. 𝑑 𝑓𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
Ø.Vc = 2+
𝑏𝑜
.
12
= 3.216.726,19 N
= 3.216,73 KN

1
Ø.Vc = . 𝑓𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑 = 2.285.585,85 N
3
= 2.285,59 KN
- Dipilih Vc yang terkecil, jadi Ø.Vc = = 2.285,59 KN
- Kontrol = Vu < Ø.Vc

= 636,41 < 2285,59 Aman
PENULANGAN PONDASI
- Nilai, (x) = B/2-h/2 = 0,50 m
- Tegangan tanah pada titik x, (σx) = σmin +(B-x) . (σmaks - σmin)/B = 780,84 KN/m2
1 1
- Nilai, (Mu) = . 𝜎𝑥. 𝑥 + . 𝜎𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝜎𝑥 . 𝑥 = 103,62 KNm
2 3
𝑀𝑢
- Faktor momen pikul, (K) = ∅. 𝑏. 𝑑 = 0,73 Mpa
- Faktor momen pikul maksimum, Kmaks

382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐 . (600 + 𝑓𝑦 − 225. 𝛽1
= = 5,706 Mpa
(600 + 𝑓𝑦)
- Kontrol momen pikul = K < Kmaks

= 0,73 < 5,706 Memenuhi syarat
- Tinggi blok tegangan tekan beton

2. 𝐾
persegi ekivalen, (a) = 1− 1− .𝑑 = 16,982 mm
0,85. 𝑓𝑐′
0,85. 𝑓𝑐 . 𝑎. 𝑏
- Luas tulangan perlu, (As) (1) = = 783,089 mm2
𝑓𝑦
1,4
- Luas tulangan perlu, (As) (2) = . 𝑏. 𝑑 = 1477,000 mm2
𝑓𝑦
- Dipilih As yang terbesar, (As,u) = = 1477,000 mm2

1
- Jarak tulangan, (s) (1) = 4 . 𝜋. 𝐷 . 𝑆 = 136,183 mm
𝐴𝑠, 𝑢
- Jarak tulangan, (s) (2) = s ≤ 2.hf ≤ 400 mm

= s ≤ 800 ≤ 400 mm
- Dipilih yang terkecil, yaitu, (s) = = 136,183 mm

= Dibulatkan menjadi = 130,00 mm
Jadi dipakai tulangan pondasi = D 16 - 130 mm
Panjang penyaluran tegangan tulangan, (λd):

- Nilai λd =
.
.
.
.
. . .
.db = 149,20 mm
= 0,1492 m
= λd > 300 ,maka dipakai nilai λd = 0,3000
- Panjang tersedia, (λt) = B/2-bk/2-70 = 430,00 mm

= 0,430 m
- Kontrol = λt > λd
= 0,430 > 0,3000 Ukuran Pondasi Cukup
KONTROL KUAT DUKUNG PONDASI
- Nilai, (PU) = Ø.0,85.fc'.Ak = 2.582.300,00 N

= 2.582,30 KN
- Kontrol = Pu,k < Pu

= 1590,63 < 2582,30 Aman
GAMBAR HASIL PERHITUNGAN
GAMBAR TAMPAK ATAS PONDASI

GAMBAR POTONGAN MELINTANG PONDASI
REKAP HASIL DESAIN
NO ITEM DESAIN PENULANGAN KETERANGAN

01. PELAT LANTAI
Tebal : 12 cm
Jenis tulangan : Polos
Diameter : 10 mm
Jarak : 14 cm
jumlah layer : 2 layer
Selimut beton : 2 cm
Pelat lantai untuk maks bentang 4 m
02. SLOOF 15/25

Tinggi (h) : 25 cm
Lebar (b) : 15 cm
Jenis tulangan utama : Polos
Diameter tulangan utama : 12 mm
Jumlah tulangan utama atas : 2 buah
Jumlah tulangan utama bawah : 2 buah
Jenis tulangan begel : Polos

GAMBAR PENAMPANG SLOOF 15/20 GAMBAR MEMANJANG SLOOF 15/20 Diameter tulangan begel : 6 mm
Jarak begel : 8 cm
Sloof untuk bentang maksimal 4 m

03. SLOOF 15/30
Tinggi (h) : 30 cm
Lebar (b) : 15 cm
Jenis tulangan utama : Polos

Diameter tulangan begel : 6 mm
Jarak begel : 8 cm
sloof untuk bentang maksimal 6 m
04. BALOK ANAK 15/30
Tinggi (h) : 30 cm
Lebar (b) : 15 cm
Jenis tulangan utama : Ulir

Jarak begel : 12 cm
GAMBAR PENAMPANG BALOK 20/30 GAMBAR MEMANJANG BALOK 20/30 Balok anak untuk pelat lantai denagn bentang 4 m - 6 m
04. BALOK 20/30

Tinggi (h) : 30 cm
Lebar (b) : 20 cm

Jarak begel : 12 cm
Balok untuk bentang maksimal 6 m

GAMBAR PENAMPANG BALOK 20/30 GAMBAR MEMANJANG BALOK 20/30
05. balok 25/40

Tinggi (h) : 40 cm
Lebar (b) : 25 cm

Jarak begel : 15 cm
Balok untuk bentang maksimal 6,5 m

GAMBAR PENAMPANG RING BALOK 15/20 GAMBAR MEMANJANG RING BALOK 15/20
07. KOLOM 40X50
Tinggi (h) : 50 cm
Lebar (b) : 40 cm
Jumlah tulangan utama : 16 buah

Jarak begel : 180 cm
GAMBAR PENAMPANG KOLOM 30X30
GAMBAR MEMANJANG RING KOLOM 30X30
08. TIANG PANCANG

Jenis tiang pancang : beton K-450
Panjang : 8m
Ukuran : 30 cm x 30 cm
Jumlah tiang pancang per pondasi : 6 buah
GAMBAR POTONGAN MELINTANG TIANG PANCANG GAMBAR TAMPAK ATAS TIANG PANCANG
09. PONDASI
Tinggi (h) : 50 cm
Lebar (b) : 150 cm
Jarak tulangan : 13 cm
Selimumt beton : 7 cm
GAMBAR POTONGAN MELINTANG PONDASI GAMBAR TAMPAK ATAS PONDASI

Perhitungan Struktur Nicu

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Perhitungan Struktur Nicu

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DASAR PERATURAN YANG DIGUNAKAN

04. SNI 2052:2017 Baja Tulangan Beton; Badan Standardisasi Nasional

GAMBAR 01. DENAH LANTAI 1 GEDUNG NICU

GAMBAR 02. DENAH LANTAI 2 GEDUNG NICU

GAMBAR 04. TAMPAK BELAKANG GEDUNG NICU

GAMBAR 05. TAMPAK SAMPING KANAN GEDUNG NICU

GAMBAR 06. TAMPAK SAMPING KIRI GEDUNG NICU

DATA TEKNIS BANGUNAN

B. DATA SPESIFIKASI BAHAN

BAHAN TULANGAN ULIR

BAHAN TULANGAN POLOS

BEBAN HIDUP (L)

GAMBAR 07. LAYOUT TITIK PONDASI (ELV -3,00 m)

GAMBAR 08. LAYOUT SLOOF (ELV -01,00 m)

GAMBAR 10. LAYOUT PELAT LANTAI 1 (ELV 0,00 m)

GAMBAR 12. LAYOUT PELAT LANTAI 2 (ELV +4,20 m)

GAMBAR 14. LAYOUT DAK ATAP (ELV +8,40 m)

GAMBAR 16. MELINTANG GRID 2

GAMBAR 17. MELINTANG GRID 3

GAMBAR 19. MELINTANG GRID 5

GAMBAR 20. MELINTANG GRID 6

GAMBAR 19. MELINTANG GRID 9

GAMBAR 22. MELINTANG GRID 8

GAMBAR 23. MELINTANG GRID 9

GAMBAR 25. MELINTANG GRID 11

GAMBAR 26. MELINTANG GRID 12

GAMBAR 28. MEMANJANG GRID B

GAMBAR 28. MEMANJANG GRID G

GAMBAR 29. MEMANJANG GRID C

GAMBAR 31. MEMANJANG GRID E

GAMBAR 32. MEMANJANG GRID F

GAMBAR 34. MEMANJANG GRID H

GAMBAR 35. MODEL EXTRUDE

GAMBAR 36. KUDA-KUDA BAJA RINGAN DENGAN 2 TUMPUAN

GAMBAR 37. KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN

A. BEBAN YANG DI INPUT

03. BEBAN PELAT LANTAI 1

BEBAN HIDUP (L) = 192,00 Kg/m2

03. BEBAN PELAT LANTAI 2 DAN DAK

BEBAN HIDUP (L) = 192,00 Kg/m2

04. BEBAN PELAT LANTAI TANGGA DAN BORDER

BEBAN HIDUP (L) 479,00 Kg/m2

05. BEBAN PADA BALOK YANG MENOPANG DINDING

06. BEBAN ACP PADA BALOK LUAR

07. BEBAN CANOPI ACRILIK PADA BALOK LUAR

08. BEBAN JOINT BALOK KOLOM LANTAI 1 = 85.896,15 Kg

09. BEBAN JOINT BALOK KOLOM LANTAI 2 = 59.414,48 Kg

TABEL 1. OUTPUT ANALISIS STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA BERAT DENGAN 2 TUMPUAN

No Tumpuan Gaya Aksial

- beban terpusat pada tumpuan depan/balok depan = 1.341,15 Kg

- beban terpusat pada tumpuan belakang/balok belakang = 1.341,15 Kg

TABEL 2. OUTPUT ANALISIS STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA RINGAN

No Tumpuan Gaya Aksial

GAMBAR 46. INPUT BEBAN DINDING

GAMBAR 47. INPUT BEBAN ATAP

GAMBAR 44. INPUT BEBAN ACP

GAMBAR 44. INPUT BEBAN CANOPI TERAS

No. Item Struktur Jenis Gaya Gaya Positif Gaya Negatif

01. Sloof 15/20 Momen (kgm) 153,47

DIMENSI PELAT LANTAI

Faktor reduksi kekuatan, Ø

- Beban maksimum, (qu) = 1,2. 𝐷𝐷 + 1,6. 𝐷𝐿 = 65,22 Kg/m

- Rasio bentang x dan bentang y = ly/lx = 1,00