Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAHAN KABUPATEN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS

TAHAPAN ATAU ALUR KEGIATAN PROGRAM UKM

No Program Kegiatan Alur


1 PROMKES Pembinaan dan pendaftaran  Mendatangi tempat pelaku UKK
pelaku UKK  Membina dan mendata pelaku UKK
 Meminta cap dan tanda tangan pelaku UKK di surat
tugas
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan program apabila
ada kesalahan
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan program apabila
ada kesalahan
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan program apabila
ada kesalahan
2 KESLING Penyehatan air Metode Rapid Rural Apraissal (RRA) atau penilaian desa
/kelurahan
Secara partisiatif merupakan teknik penilaian yang
relatif terbuka,cepat,dan bersih yang terdiri dari:
 Review data sekunder termasuk peta wilayah dan
pengamatan
 Observasi secara langsung
 Wawancara dengan pemilik/pengelola
 Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik
 Lokakarya
 Membuat laporan
Metode partisipatory Rapid Apressial (PRA)
Merupakan metode pengkajian penyehatan
lingkungan yang lebih banyak melibatkan pihak dalam
yang terdiri dari stakeholder(pemangku kepentingan
kegiatan)dengan difasilitasi pihak luar yang berfungsi
sebagai fasilisator.PRA merupakan metode penilaian
keadaan secara partisipatif yang dilakukan pada tahap
awal perncanaan kegiatan.adapun langkah-langkah
metode PRA meliputi:
 Penelusuran sejarah di wilayah
 Pembuatan Bagan kecenderungan dan perubahan
 Analisis penggunaan waktu
 observasi langsung terhadap dinamika sosial
 Transect (Penelusuran wilayah Desa )dan
pembuatan gambar lingkungan(pemetaan
presarana,bangunan,ruangan,sumber daya alam
dan lokasi)
 Pembangunan bagan alur input dan output
 Mengkaji mata pencaharian di masyarakat
 Membuat matrik dan peringkat permasalahan
yang dihadapi dan ditemukan masyarakat
 Pengurutan potensi
 Pengorganisasian masalah

LANGKAH-LANGKAH
 Persiapan
a. Desiminasi informasi penyehatan
lingkuangan bidang kesehatan di tingkat
kecamatan dan pihak lainnya yang terkait
b. Perencanaan
1. Merencanakan teknis kegiatan
penyehatan lingkungan dengan lintas
sektor terkait
2. Anggaran untuk kegiatan penyehatan
lingkungan dari masing- masing sektor
untuk kegiatan terintegrasi
3. Pelaksanaan
Menentukan ekanisme koordinasi antar
sektor terkait dengan leading sektor dari
puskesmas (penanggung jawab
penyehatan lingkungan)
 Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan
sesuai dengan jadwal yang telah disusun
 Monitoring Evaluasi
 Monitoring pelaksanaan kegiatan peyehatan
lingkungan
 Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyehatan
lingkungan
3 KIA/KB Kelas ibu hamil  Melakukan identifikasi /mendaftar semua ibu hamil yang
ada di wilayah binaan
 Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas
ibu hamil
 Mempersiapkan materi ,alat bantu penyuluhan dan
jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta
mempelajari materi yang akan disampaikan
 Mepersiapkan peserta ibu hamil,mengundang ibu
hamil dengan umur kehamilan 4-36 minggu
 Mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil
Pertemuan promosi ASI 1. Membuat surat pemberitahuan ke
eksklusif dan MP- ASI kades,mengundang ketua kelompok kader
posyandu untuk mengikuti pertemuan
2. Mempersiapkan alat audio visual dan tempat
pertemuan
3. Melaksanakan pertemuan kegiatan di puskesmas
Pamatang Sidamanik
4. Meminta bukti stempel pada surat tugas
5. Mengevaluasi kegiatan
4
6. Menyusun dan membuat laporan
7. Merencanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
8. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
9. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
Kunjungan balita gizi kurang 1. Mengunjungi balita Gizi kurang
2. Melakukan pengukuran antropometri pada Balita Gizi
kurang/buruk
3. Mengisi kuesioner Balita Gizi kurang
4. Mengevaluasi kegiatan program
5. Meyusun dan membuat laporan
6. Merencanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
7. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
8. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan apabila ada
masalah
5 P2P Penjaringan TB Paru  Persiapan

1. Koordinasi dengan dokter Balai Pengobatan


umum,bidan desa untuk dapat menjaring
suspek TB paru dengan gejala batuk > 2
minggu
2. Pengobatan OAT pada pasien yang positif TB
paru selama 6-7 bulan
3. Koordinasi dengan lintas program dan lintas
sektor lainnya dalam kegiatan sosialisasi
dan penjaringan suspek TB paru
 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penjaringan TB
paru
1. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dilakukan di dalam gedung bekerjasama
dengan kader,bidan desa dan dokter
2. Pelaksanaan penjaringan suspek TB paru
dapat dilakukan di Balai pengobatan umum
dan juga di desa-desa
3. Penjaringan suspek TB paru dapat
dilakukan dengan cara screning sesuai
dengan format yang ada
4. Penjaringan TB paru dapat dilakukan Bidan
desa ,kader dan petugas pengendalian
penyakit
Imunisasi Pemberian imunisasi HB unijeck
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menjelaskan kepada ibu anak
tersebut,umur anak (0-7 hari) mendapatkan
imunisasi hepatitis dosis 0,5 ml dalam
kemasaan PID
3. Petugas mengambil vaksin Hepatitis B dalam
kemasan dalam Previl Injection Device (PID)
4. Petugas membuka Kantong alumunium /plastic
dan keluarkan Uniject
5. Petugas memegang Uniject pada leher
dan tutup jarum dengan memegang
keduanya diantara jari telunjuk dan
jempol
6. Petugas mendorong tutup kearah leher
7. Petugas meneruskan mendorong sampai tidak
ada jarak antara tutup dan leher
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menyuntikkan jarum ke
pasien,untuk imunisasi ini aspirasi tidak
perlu dilakukan
10. Petugas memijit reservoir dengan kuat
untuk menyuntik .setelah reservoir kempis
mencabut uniject
11. Petugas membuang Uniject yang telah
dipakai kedalam wadah alat suntik bekas
sesuai persyaratan yang berlaku
12. Petugas menerangkan kepada ibu anak
tersebut ,tentang reaksi local seperti rasa
sakit,kemerahan dan pembengkakan
disekitar tempat penyuntikan
13. Petugas merapikan alat-alat
14. Petugas mencatat dalam buku KIA /KMS
anak dan buku kunjungan / Register
15. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi BCG
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan anak belum pernah di
BCG dengan menanyakan pada orang tua
anak tersebut
3. Petugas menyiapkan vaksin dan spuit yang akan
digunakan
4. Petugas melarutkan vaksin dengan cairan
pelarut BCG 1 ampul atau 1 vial dengan
pelarut BCG
5. Petugas mengambil 0,05 cc vaksin BCG yang
telah dilarutkan tadi
6. Petugas membersihkan lengan dengan
kapas yang telah dibasahi air bersih
7. Petugas menyuntikkan vaksin tersebut
sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya
pada insertio musculus deltoideus)secara
intrakutan / dibawah kulit
8. Petugas merapikan alat-alat
9. Petugas mencatat dalam buku
10. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi polio
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksi polio dalam
keadaan baik (perhatikan
nomor,kadaluarsadan vaksin vial monitor
3. Petugas membuka tutup vaksin dengan
menggunakan pinset/ gunting kecil
4. Petugasmemasang pipet diatas botol vaksin
5. Petugas mengatur anak pada posisi yang
senyaman mungkin
6. Petugas membuka mulut anak dan teteskan
vaksin polio sebanyak 2 tetes
7. Petugas memastikan vaksin yang telah
diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
8. Petugas mengulangi lagi penetesan polio
jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh
anak
9. Petugas menjaga agar vaksin tetap steril
saat meneteskan vaksin ke mulut
10. Petugas merapikan alat
11. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi DPT/ HB/ HIB
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin akan digunakan
3. Petugas menjelaskan kepada ibu dan anak
tersebut, umur anak ( 2-11 bulan ) jumlah
suntikan 3x untuk imunisasi DPT-HB-Hib ini
4. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin DPT-HB-Hib
5. Petugas membersihkan 1/3 paha bagian luar
denagan kapas yang telah dibasahi air bersih
6. Petugas menyuntikkan secara intra muskuler
atau sub kutan
7. Petugas menerangkan kepada ibu anak
tersebut tentang panas akibat DPT-HB-Hib
8. Petugas memberikanresep obat penurun
panas/ antipiretik kepada ibu anak tersebut
bilaanak panas tinggi
9. Petugas merapikan alat- alat
10. Petugas mencatat dalam buku KIA dan buku
kunjungan / register
11. Petugas mencucian tangan
Pemberian imunisasi campak
1. petugas mencuci tangan
2. petugas melakukan identifikasi dan
anamnese dengan menanyakan pada pasien
3. petugas membuka tutup botol vaksin dengan
pinset
4. petugas melarutkan dengan cairan pelarut
campak yang sudah ada ( 5 cc )
5. petugas memastikan umur anak tepat untuk
di imunisasi campak (9 bulan )
6. petugas mengambil 0,5 ccvaksin campak yang
telah dilarutkan tadi
7. petugas membersihkan lengan kiri bagian atas
anak dengan kapas yang telah di basahi air
bersih
8. petugas menyuntikkan secara subcutan
9. petugas merapikan alat
10. petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi TT
1. petugas cuci tangan
2. petugas melakukan identifikasi dan
anamnese dengan menanyakan pada pasien
pada;nama, umur dan alamat, apakah ada alergi
obat-obatan
3. petugas memastikan kondisi pasien dalam
keadaan sehat
4. petugas menyiapkan alat suntik
5. petugas mengambil vaksin dengan jarum
dan spuit disposible sebanyak0,5 cc
6. petugas mempersilahkan pasien duduk
7. petugas mengoleskan kapas basah pada lengan
kiri bagian atas
8. petugas menyuntik pada lengan kiri bagian atas
secara intra muscular
9. petugas mengolesi bekas suntikan dengan
kapas
10. petugas membuang jarum bekas suntikan ke
dalam kotak/ safety box
11. petugas mempersilakan pasien menunggu
15 menit dan jika tidak terjadiefek samping
pasien boleh pulang
12. petugas mencatat pada kartu TT atau buku ibu
hamil/ buku KIA
13. petugas cuci tangan
Bias ( bulan imunisasi anak sekolah )
1. petugas memastikan jumlah sasaran bias
2. petugas mengambil vaksin ,logestic imunisasi
sesuai sasaran bias
3. petugas membawa surat tugas
4. petugas membawa buku register bias, safety
box dan alat kipi set
5. petugas melaksanakan prosedur imunisasi
sesuai jenis vaksinnya
6. petugas menunggu 2 jam post imunisasi uks
sekolah
Pemberian imunisasi DT/TD
1. petugas mencuci tangan
2. petugasmelakukan identifikasi dan
anamnese dengan menanyakan nama,umur
dan alamat,apakah ada alergi obat-obatan
3. petugas memastikan kondisi anak dalam
keadaan sehat
4. petugas menyiapkan bahan dan alat suntik
5. petugas mengambil vaksin dengan jarum
semprit disposible 0,5 m
6. petugas mempersilahkan anak duduk
7. petugas mengoleskan kapas steril pada lengan
kiri bagian atas
8. petugas menyuntik pada lengan kiri bagian atas
secara intra muscular
9. petugas mengolesi bekas suntikan dengan
kapas steril
10. petugas membuang jarum bekas suntikan
kedalam kotak /safety box
11. petugas mempersilahkan anak menunggu 15
menit
12. petugas mencatat pada buku register BIAS
13. petugas cuci tangan
Pendistribusian vaksin ke puskesmas / posyandu
1. petugas mengisi formulir permintaan vaksin
sesuai sasaran imunisasi
2. petugas menyiapkan cold box/ vaksin carier beri
2 buahcool pack
3. petugas memastikan jenis vaksin dan
jumlah vaksin dengan menggunakan
vaksin vial monitor
4. petugas mencatat jenis dan jumlah,no
batch,tanggal kadaluarsa vaksin yang diterima
5. petugas memasukkan vaksin kedalam cool box
6. petugas tanda tangan SBBK vaksin
7. petugas mendistribusikan keposyandu
6 UKS Penjaringan kesehatan Pemeriksaan berkala peserta didik ( SD dan SMP )
dilakukan 1 tahun sekali awal tahun
Pelajaran :
1. pemeriksaan keadaan umum
2. pemeriksaan gigi dan mulut
3. pemeriksaan indra ( penglihatan, pendengaran )
4. deteksi dini penyimpangan mental
UKGS Penjaringan kesehatan gigi dan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi
mulut sekolah dasar meliputi
1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2. Penyuluhan sikat gigi yang baik dan benar
3. Pelaksanaan sikat gigi massal
4. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
UKGM Pemeriksaan kesehatan gigi dan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dan
mulut ibu balita di posyandu :
1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2. Penyuluhan sikat gigi yang baik dan benar
3. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
7 Lansia Posyandu lansia 1. kegiatan posyandu lansia dilaksanakan 1 x
dalam sebulan
2. pemeriksaan status kesehatan lansia meliputi :
berat badan,tekan darah
3. konsultasi kesehatan dilakukan untuk
memberikan konseling tentang penyakit yang
diderita oleh lansia

Anda mungkin juga menyukai