Pembahasan:
Migrasi adalah perpindahan binatang dari satu tempat ke tempat lain. Migrasi ini dilakukan
musiman atau tahunan, dan menggunakan indera yang membantu hewan menentukan arah
tujuan migrasi.
Migrasi hewan dapat menempuh jarak sangat jauh. Misalnya penyu belimbing (Dermochelys
coriacea) melintas laut sejauh 20.500 km, dari tempatnya menetas di Indonesia ke pantai
barat Amerika Serikat tempatnya hidup di masa dewasa.
Hewan ini melakukan migrasi dengan metode navigasi untuk menentukan arah dan tujuan
migrasi. Cara navigasi ini antara lain:
Menggunakan medan magnet: Banyak burung, salamander, penyu dan paus menggunakan
medan magnet Bumi untuk menentukan arah di sepanjang rute migrasi mereka.
Kemampuan peka medan magnet ini disebut “Magnetoreseptor”
Bentuk muka bumi: Hewan lain menggunakan fitur daratan seperti pegunungan dan sungai,
dan lumba-lumba menggunakan bentuk dasar laut.
Mengikuti adanya air: Kerbau liar Afrika (Wildebeest) mengikuti bau air hujan untuk
menuju padang rumput yang hijau dan salmon menggunakan bau untuk kembali ke aliran
yang sama di mana mereka dilahirkan.
Dalam migrasi, hewan biasanya berkelompok dalam kawanan. hal ini bertujuan untuk
melindungi diri dari pemangsa melalui jumlah yang besar. Pada burung, bermigrasi secara
berkelompok dalam formasi juga memungkinkan penghematan energi melalui pengurangan
gaya gesek angin saat terbang.
Menuju tempat berkembang biak: Misalnya ikan salmon yang bermigrasi dari laut ke hulu
sungai untuk bertelur.
Menghindari suhu dingin: Hewan dari daerah kutub seperti burung layang-layang
(Hirundinidae) dan Kupu-kupu raja bermigrasi musiman setiap musim dingin menuju
daerah yang dekat Khatulistiwa yang lebih hangat
Mencari makan: Misalnya kerbau liar dan antelop yang bermigrasi menuju padang rumput
yang hijau dan memiliki air cukup. Sementara paus bermigrasi antara lautan dingin yang
kaya ikan dan hewan laut lainnnya (habitat mereka untuk mencari makan) dan lautan yang
hangat (untuk berkembang biak).
Pembahasan:
Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi medan magnet untuk mengetahui
arah, ketinggian atau lokasi. Kemampuan sensoris ini digunakan oleh berbagai binatang
untuk orientasi dan navigasi.
Kemampuan peka medan magnet ini disebut “Magnetoreseptor” dan terdapat di bakteri,
serangga, moluska, dan beberapa vertebrata seperti pada burung merpati. Kemampuan peka
medan magnet ini memungkinkan burung merpati untuk bermigrasi pada jarak jauh, dan
tetap mengetahui arah terbang meski pada malam hari yang gelap dan berawan.
Bagian yang peka terhadap medan magnet ini terdapat di sekelompok sel di batang otak. Sel-
sel ini mampu merekam baik arah maupun kekuatan medan magnet.
Kemampuan navigasi merpati ini dimanfaatkan oleh manusia untuk mengirim pesan,
dengan menggunakan merpati pos, yang dapat kembali lagi ke sarangnya.
Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan
terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu,
medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi,
mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Tahukah kamu
hewan apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaaatkan medan magnet
bumi? Cermati gambar dan uraian berikut yang menunjukkan beberapa hewan yang
melakukan migrasi di bumi.
. Migrasi burung
. Migrasi salmon
. Migrasi penyu
. Migrasi lobster duri
. Magnet dalam tubuh bakteri
Hewan lain yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk melakukan migrasi
adalah paus