Anda di halaman 1dari 23

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SUMATERA UTARA

TATA LAKSANA
PENYELENGGARAAN
STATISTIK

Tim-2 Pembinaan Statistik Sektoral


Dalam mengambil keputusan,
Pemerintah harus merujuk kepada data,
serta kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru.
Pidato Presiden Joko Widodo,
Pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan OPD,
16 Agustus 2021

2
SISTEM STATISTIK
[JUDUL SLIDE SATU NASIONAL
BARIS] (SSN)

SSN adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik, sumber daya, metode, sarana dan
prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, serta masukan dari Forum Masyarakat Statistik
(FMS) yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.

Tujuan : Aspek dalam tatanan SSN:


1) Aspek kebutuhan data statistik;
agar penyelenggara kegiatan statistik 2) Saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik;
memanfaatkan sumber daya yang 3) Ketersediaan sumber daya manusia dan sumber dana, metode yang tepat,
tersedia secara optimal, sarana dan prasarana yang memadai, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, aspek penyebarluasan data yang dihasilkan, serta kelengkapan
menghindari kemungkinan terjadinya perangkat hukum;
duplikasi kegiatan oleh para 4) Aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standardisasi (KISS) yang
penyelenggara kegiatan statistik, dilakukan oleh BPS dengan seluruh penyelenggara kegiatan statistik, baik
instansi pemerintah maupun unsur masyarakat
5) Aspek penyediaan informasi statistik kepada konsumen sesuai dengan
menciptakan sistem SSN yang andal, kebutuhannya sehingga dapat memberikan masukan atau umpan balik output
efektif, dan efisien kegiatan statistik yang perlu disempurnakan untuk penyelenggaraan
berikutnya, serta untuk semakin memantapkan SSN.

3
BAGAN SISTEM
[JUDUL SLIDE STATISTIK
SATU BARIS] NASIONAL

Forum Masyarakat Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Standarisasi


Statistik

Survei

Statistik Kompromin Data


Sektoral K/L/I/D
Lainnya

Sensus
Survei
Statistik Data PENYEDIAAN
Kompromin BPS selaku pusat INFORMASI
Dasar
Kebutuhan Data BPS rujukan statistik STATISTIK
Lainnya
Statistik

Survei Sinopsis
Statistik Kompromin
Khusus
Sumber Daya, Metode, Sarana, Masyarakat Lainnya Data
Prasarana, IPTEK, dan Perangkat
Hukum JENIS PENYELENGGARA CARA HASIL

Umpan Balik

4
PEMBIDANGAN JENIS
[JUDUL SLIDE SATU STATISTIK
BARIS]

3 JENIS Statistik Statistik Statistik


STATISTIK Dasar Sektoral Khusus

Penyelenggara: Penyelenggara: Penyelenggara:


BPS K/L/OPD Perorangan/Masyarakat
untuk keperluan yang bersifat untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan
luas, baik bagi pemerintah instansi tertentu dalam rangka spesifik dunia usaha,
maupun masyarakat, yang penyelenggaraan tugas-tugas pendidikan, sosial budaya, dan
memiliki ciri-ciri lintas sektoral, pemerintahan dan pembangunan kepentingan lain dalam
berskala nasional dan makro yang merupakan tugas pokok kehidupan masyarakat
instansi yang bersangkutan

Penerima Jumlah
Inflasi IPM program
Jumlah Kendaraan Penelitian Quick
bantuan Guru
Pertumbuhan count
sosial
Ekonomi
5
[JUDULKEGIATAN
JENIS STATISTIK
SLIDE SATU BARIS]
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya
pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional

Pencacahan semua unit populasi Pengumpulan, pengolahan,


untuk memperoleh karakteristik penyajian, dan analisis data yang
populasi tersebut pada saat didasarkan pada catatan
tertentu Kompilasi administrasi yang ada pada
Sensus Produk pemerintah dan/atau masyarakat
Administrasi

Pencacahan sampel/sebagian Adanya internet dan media sosial


Cara Lain
unit populasi untuk Survei dapat dimanfaatkan untuk
memperkirakan karakteristik sesuai TI pengumpulan data. Contohnya
populasi tersebut pada saat dengan data registrasi akun media
sosial, web crawling, dan big data
tertentu
mining.

6
PENYELENGGARAAN STATISTIK SEKTORAL
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
PP 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik menyebutkan bahwa setiap
penyelenggara survei statistik sektoral wajib:
1. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS
2. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS
3. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukannya kepada BPS

Hal ini bertujuan:

Menghindari terjadinya duplikasi dalam


penyelenggaraan kegiatan statistik 01 02 Mewujudkan Sistem Statistik Nasional
(SSN) yang andal, efektif, dan efisien

Menyediakan metadata rancangan kegiatan


statistik yang menjadi pusat rujukan statistik
di Indonesia
03 04 Mendorong diperolehnya hasil
penyelenggaraan kegiatan statistik yang
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan

Rekomendasi Kegiatan Statistik disediakan BPS sebagai salah satu jenis layanan di PST BPS
7
APA ITU “REKOMENDASI Saran yang diberikan oleh BPS kepada penyelenggara
[JUDUL SLIDE SATU
KEGIATAN STATISTIK”?
BARIS] kegiatan statistik berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi
BPS terhadap suatu rancangan kegiatan statistik.

Peranan Rekomendasi Kegiatan Statistik


01 SISTEM STATISTIK NASIONAL
Penyelenggara
Alur Pengajuan Rekomendasi
Penyelenggara
Rekomendasi kegiatan statistik adalah salah satu bentuk aspek
memeriksa mengajukan
koordinasi antara BPS dengan K/L/I/D penyelenggara statistik rekomendasi
apakah ada
kegiatan menggunakan
statistik yang FS3 elektronik

02 SATU DATA INDONESIA sama

Memberikan rekomendasi dalam proses perencanaan


pengumpulan data merupakan tugas BPS sebagai pembina BPS
data statistik dalam SDI memeriksa
Penyelenggara dokumen
memantau FS3

03 PENYELENGGARAAN STATISTIK perkembangan


rekomendasi
elektronik

Rekomendasi kegiatan statistik sebagai bentuk layanan BPS dalam


merespon kewajiban K/L/D/I dalam pemberitahuan rancangan BPS menerbitkan surat
survei sektoral rekomendasi

8
[JUDUL SLIDEWILAYAH
CAKUPAN SATU BARIS]PEMROSES REKOMENDASI

Apabila wilayah
survei mencakup

1 Provinsi atau 1 Kab/Kota


≥2 Provinsi ≥2 Kab/Kota dalam 1 prov

Satker BPS
Pemberi
Rekomendasi
BPS Pusat BPS Provinsi BPS Kab/Kota

▪ Pemberitahuan rancangan survei melalui Aplikasi Romantik Online, secara otomatis akan ternotifikasi ke satker BPS
terkait yang akan meneliti dan mengevaluasi rancangan survei
▪ Walidata K/L terinfokan melalui notifikasi email
▪ Rancangan survei yang telah mendapatkan rekomendasi dari BPS, akan ditampilkan melalui aplikasi Romantik Online

9
Instrumenyang Digunakan
Formulir Pemberitahuan Survei Statistik Sektoral (FS3) memuat informasi:
1. Nama Instansi
2. Judul
3. Tujuan Survei
4. Jenis Data yang akan dikumpulkan
5. Wilayah kegiatan statistik
6. Metode statistik yang akan digunakan
7. Objek populasi dan jumlah responden
8. Waktu pelaksanaan

Romantik Online adalah suatu aplikasi layanan berbasis web untuk pengajuan rekomendasi kegiatan statistik
dari instansi pemerintah ke BPS

16

Aplikasi Romantik
pst.bps.go.id Online
PERSYARATAN REKOMENDASI
1. Pengguna layanan memiliki alamat email
FS3 memuat Informasi:
yang masih aktif untuk akun pada aplikasi • Nama Instansi
Rekomendasi Kegiatan Statistik (Romantik) • Judul
Online, termasuk email walidata K/L/I/D. • Tujuan Survei
2. Pengguna layanan adalah instansi • Jenis Data yang Akan
pemerintah penyelenggara kegiatan Dikumpulkan
statistik sektoral. • Wilayah Kegiatan Statistik
3. Pengguna layanan mengisi dokumen FS3 • Metode Statistik yang akan
(Survei) dan/atau FP-KPA (Kompilasi
digunakan
Produk Administrasi) dalam bentuk manual
• Objek Populasi dan Jumah
Responden
atau elektronik.
• Waktu Pelaksanaan
11
PROSEDUR LAYANAN REKOMENDASI

1. Pengguna layanan mengajukan rancangan kegiatan statistik baik secara: (a) Offline melalui unit
Pelayanan Statistik Terpadu (PST) maupun (b) Online melalui aplikasi Romantik Online
(pst.bps.go.id).
2. Jika pengajuan secara offline, maka operator BPS akan melakukan perekaman rancangan
kegiatan statistik ke romantik online.
3. BPS memeriksa pengajuan rancangan kegiatan statistik melalui Romantik Online.
4. Jika rancangan kegiatan statistik dinyatakan layak, BPS menerbitkan surat rekomendasi. Namun,
jika rancangan kegiatan statistik perlu diperbaiki, maka BPS mengembalikan FS3 / FP-KPA ke
pengguna layanan.
12
STANDAR LAYANAN
PENGAJUAN REKOMENDASI
REKOMENDASI

✓ JANGKA WAKTU PENYELESAIAN LAYANAN


Pengguna layanan akan menerima email
notifikasi yang berisikan hasil pemeriksaan Akses Pilih menu
Masuk/Daftar
rancangan kegiatan statistik maksimal 30 hari pst.bps.go.id jika belum Rekomendasi
sejak dokumen FS3 terekam lengkap di mempunyai
Romantik Online. akun

✓ BIAYA/TARIF
Tidak dipungut biaya

✓ PRODUK PELAYANAN
Surat rekomendasi kegiatan statistik yang Unduh Surat Monitoring Ajukan
Rekomendasi Rekomendasi rekomendasi
diterbitkan
13
MEKANISME REKOMENDASI KEGIATAN STATISTIK
(manual) (online)

14
DATA INDONESIA
1 Peraturan Presiden no. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia

Kepka BPS No.7


DASAR HUKUM UU No.16/1997
Statistik
Tahun 2000
Tata Cara Penyelenggaraan
Survei Statistik Sektoral
•Adalah kebijakan tata kelola data
pemerintah untuk menghasilkan Data
Peraturan BPS No.4
PP No.51 Tahun 1999
Tahun 2020
yang akurat, mutakhir, terpadu, dan Penyelenggaraan Statistik
Teknis Standar Data Statistik
dapat dipertanggungjawabkan, serta
mudah diakses dan dibagipakaikan Peraturan BPS No. 5
antar Instansi Pusat dan Instansi PP No.18 Tahun 2016 Tahun 2020
Perangkat Daerah Petunjuk Teknis Metadata
Daerah melalui pemenuhan Standar
Statistik
Data, Metadata, Interoperabilitas Data,
dan menggunakan Kode Referensi dan Kepka BPS No.5 Perpres No.39
Data Induk. Tahun 2000 Tahun 2019
Sistem Statistik Nasional Satu Data Indonesia

15
TUJUAN SATU DATA INDONESIA
Perpres 39/2019 tentang SDI Pasal 2 ayat 2

Tujuan Pertam a
Tujuan Ketiga
Memberikan acuan
Mendorong keterbukaan dan
pelaksanaan dan pedoman
transparansi Data sehingga tercipta
bagi Instansi Pusat dan instansi
perencanaan dan perumusan
Daerah dalam rangka
kebijakan pembangunan yang
penyelenggaraan tata kelola
berbasis pada Data
Data

Tujuan Kedua
Mewujudkan ketersediaan data Tujuan Keempat
yang akurat, mutakhir, terpadu,
dapat dipertanggungjawabkan, Mendukung Sistem Statistik
serta mudah diakses dan Nasional (SSN) sesuai peraturan
dibagipakaikan antar instansi perundang-undangan
pusat dan daerah

16
PRINSIP SATUSATU
[JUDUL SLIDE DATABARIS]
INDONESIA
STANDAR DATA
1 standar data terdiri atas: ● Konsep (ide yang mendasari data dan tujuan data
tersebut diproduksi), ● Definisi (penjelasan tentang data yang memberi batas
atau membedakan secara jelas arti dan cakupan data tertentu dengan data
yang lain.), ● Klasifikasi (penggolongan data secara sistematis ke dalam
kelompok atau kategori berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Pembina
METADATA
Metadata kegiatan statistik adalah sekumpulan atribut informasi 2 Data atau dibakukan secara luas. ● Ukuran (unit yang digunakan dalam
pengukuran jumlah, kadar, atau cakupan.), ● Satuan (besaran tertentu dalam
yang memberikan gambaran/dokumentasi dari penyelenggaraan data yang digunakan sebagai standar untuk mengukur atau menakar sebagai
kegiatan statistik.. Metadata memiliki struktur yang berbeda-beda sebuah keseluruhan). Untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan standar
tergantung data yang akan dideskripsikan. Struktur dan format baku data statistic, ditetapkan Peraturan Badan Pusat Statistik (Perban) Nomor 4
serta contoh pengisian metadata statistic dijelaskan dalam Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Standar Data Statistik.
Peraturan BPS Nomor 5 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis

3
Metadata Statistik. Metadata statistik terbagi menjadi tiga yaitu
metadata kegiatan, metadata variabel, dan metadata indikator. INTEROPERABILITAS DATA
Interoperabilitas data adalah kesiapan data untuk dibagipakaikan antar
KODE REFERENSI DAN/ATAU sistem elektronik yang saling berinteraksi. Agar dapat dibagipakaikan antar
system elektronik, data harus: ● Konsisten dalam sintak/bentuk,

4
struktur/skema/ komposisi penyajian, dan semantik/artikulasi keterbacaan; ●
DATA INDUK Disimpan dalam format terbuka yang mudah dibaca sistem elektronik.
Salah satu contoh pemenuhan prinsip interoperabilitas adalah penyediaan
Kode Referensi adalah tanda berisi karakter yang mengandung atau
webservice pada website BPS. Hal ini memungkinkan pengguna data dapat
menggambarkan makna, maksud, atau norma tertentu sebagai
mengakses data-data yang ada di website BPS melalui mekanisme komunikasi
rujukan identitas Data yang bersifat unik. Sedangkan data induk
machine to machine.
adalah data yang merepresentasikan objek dalam proses bisnis
pemerintah yang telah disepakati untuk digunakan bersama, seperti
peta dasar Rupa Bumi Indonesia, data induk penduduk, data induk
kepegawaian, data induk lainnya.
17
Standar Data
Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan

Data yang dihasilkan oleh


produsen Data harus
memenuhi Standar Data
ide yang mendasari penjelasan tentang penggolongan data merupakan unit merupakan besaran
data dan tujuan data yang memberi secara sistematis yang digunakan tertentu dalam data
data tersebut batas atau kedalam kelompok dalam yang digunakan
diproduksi membedakan atau kategori pengukuran sebagai standar
secara jelas arti berdasarkan kriteria jumlah, kadar, atau untuk mengukur
dan cakupan data yang ditetapkan oleh cakupan atau menakar
tertentu dengan Pembina Data atau sebagai sebuah
data yang lain dibakukan secara keseluruhan
luas
Contoh Standar Data Statistik

Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan


Penduduk Penduduk adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan orang 1. WNI Jumlah, Orang,
asing yang bertempat tinggal di wilayah Indonesia dan telah 2. WNA persentase persen
menetap/berniat menetap selama minimal 1 tahun.
Jenis Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis 1 = Laki-laki Jumlah, Orang,
Kelami yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. Jenis kelamin terbagi 2 = Perempuan persentase persen
n atas perempuan dan laki-laki.

Standar Data yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah ditetapkan oleh Pembina Data tingkat pusat
Metadata informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku
METADATA untuk menggambarkan Data, menjelaskan Data, serta memudahkan
pencarian, penggunaan, dan pengelolaan informasi Data.

STRUKTUR FORMAT Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor


Merujuk pada informasi tentang Spesifikasi atau standar 5 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
data yang harus dicakup teknis dari metadata Metadata Statistik:

Data yang dihasilkan oleh produsen


data harus dilengkapi dengan metadata

Informasi dalam metadata harus


mengikuti struktur dan format yang baku

Struktur dan Format


Metadata baku ditetapkan
oleh pembina data tingkat
pusat
INTEROPERABILITAS

Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah


Interoperabilitas Data.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Interoperabilitas Data diatur dengan


Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang komunikasi dan informatika. (Perpres SDI pasal 9 ayat 3)

Contoh Implementasi Interoperabilitas


✔ Penyediaan webservice (API) untuk akses data BPS melalui website BPS. Selama tahun 2020, ada 650
aplikasi yg menggunakan webservice (API) website BPS
✔ Penyediaan webservice (API) untuk akses data spasial tematik melalui portal Sistem Informasi
Geografis BPS https://sig.bps.go.id
KODE REFERENSI DAN Kode Referensi adalah tanda berisi karakter yang mengandung

DATA INDUK atau menggambarkan makna, maksud, atau norma tertentu


sebagai rujukan Identitas Data yang bersifat unik.

Kode referensi dibahas dalam Forum Satu Data Indonesia tingkat pusat, yang menyepakati:
1. Kode referensi dan atau data induk
2. Instansi pusat yang unit kerjanya menjadi walidata atas kode referensi dan atau data induk tersebut

Walidata Tk.Pusat dari Kode


Pembina Data Tk.Pusat Referensi dan/atau Data Walidata Produsen Data
Induk
• Pembina Data menetapkan Kode • Mempublikasikan Kode • Pemeriksaan Kesesuaian Kode • Produksi Data berpedoman
Referensi dan/atau Data Induk Referensi/Data Induk yang Referensi pada Data pada kode referensi yang
beserta Instansi Pusat yang unit sudah disepakati dalam Portal dipublikasikan oleh Walidata
kerjanya menjadi walidata atas SDI
kode ref dan/atau data induk

Kode Referensi yang telah dilakukan pembahasan di Forum SDI antara lain:

Referensi Penduduk Referensi Kewilayahan Referensi Fasyankes


• Forum SDI tematik 2021 melakukan
• NIK menjadi referensi tunggal • Bridging/relasi antar Kode Wilayah pemanduan kode referensi fasilitas
penduduk Indonesia sesuai dengan UU Kerja Statistik BPS dengan Kode pelayanan kesehatan bersama
No.23 Tahun 2006 dan diperkuat Wilayah Administrasi Kementerian Kementerian Kesehatan dan BPJS
dengan kesepakatan Forum SDI 2021 Dalam Negeri dapat dilihat pada Kesehatan dalam proses drafting
serta arahan Dewan Pengarah pada sig.bps.go.id Kepmenkes tentang Kode Referensi
Rapat Dewan Pengarah 2021. Fasyankes
Penyajian Indikator SDGs Pada Website BPS
Sesuai Prinsip SDI
1. STANDAR DATA
Klasifikasi perkotaan dan
pedesaan, klasifikasi
menurut jenjang pendidikan
4
3 2. METADATA
Informasi tentang indikator dan
kegiatan penghasil indikator
1 • Kode referensi BPS dalam tata
kelola basis data dan 3. INTEROPERABILITAS
interoperabilitas Penyajian data dalam format
• Kode Indikator SDGs yang data terbuka seperti excel, csv
mengacu pada buku metadata dan JSON.
SDGs nasional dalam tata kelola Seluruh metadata yang ada di
di dalam basis data SIRUSA juga support API untuk
4 dibagipakaikan
2
4. KODE REFERENSI
Penggunaan kode referensi
yang telah disepakati secara
nasional
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SUMATERA UTARA

Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai