Anda di halaman 1dari 19

LARANGAN DURHAKA TERHADAP ORANGTUA DALAM

QS AL-ISRA AYAT 23 -24

Perspektif TafsirAl-Misbah Karya Quraish Shihab

Oleh:
Ulul Azmi, S.H
NIM : 117.24.2.17

Pembimbing :
DR. H Ahsin Wijaya, M.Ag, Alh

TESIS
Diajukan Kepada Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
Program Pasca Sarjana Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ)
Jawa Tengah Di Wonosobo

Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Magister Agama
WONOSOBO
2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ulul Azmi, S.H

NIM : 117.24.2.17

Program Studi: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil


penelitian / karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya.

Wonosobo, 11 Agustus 2020

Saya yang menyatakan

Ulul Azmi,S.H
117.24.2.17

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ulul Azmi, S.H

NIM : 117.24.2.17

Program Studi: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi.
Jika kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wonosobo, 11 Agustus 2020

Saya yang menyatakan

Ulul Azmi,S.H
117.24.2.17

iii
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR'AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
PROGRAM PASCA SARJANA (PPS)
PENGESAHAN
Tesis yang disusun oleh:

Nama : Ulul Azmi


NIM : 117.24.2.17
Prodi : Ilmu Al-Qur’an danTafsir
Judul : LARANGAN DURHAKA TERHADAP ORANGTUA DALAM QS AL-
ISRA AYAT 23-24 PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH KARYA
QURAISH SHIHAB
telah diujikan dalam Sidang Munaqosah Program Pasca Sarjana (PPS) UNSIQ Jawa
Tengah di Wonosobo pada tanggal:
________________
Tesis tersebut dinyatakan dapat diterima sebagai kelengkapan Ujian Akhir dalam
rangka menyelesaikan program Strata Dua (S-2) guna memperoleh gelar Magister
pada Program Pasca Sarjana.
Wonosobo, 2020
Dewan Penguji
Sidang Munaqosah PPS,

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

....................................... .........................................
Penguji I, Penguji II,

………………………… …………………………
Dekan,

DR. H Asyhar Kholil, Lc. MA


NPU.

iv
MOTTO

‫َخْي ُرالنّاَس أ ْن َفعُ ُه ْم لِلنّاَ ِس‬


"sebaik-baik Manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain"
(HR.Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-
Abani di dalam Shahihul Jami’ No: 3289)

v
PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada:


1. Bapa saya H.Fatchhuloh dan Ibu saya Hj. Lutlatifah
serta keluarga besar tercinta, yang tanpa memiliki rasa
lelah untuk membesarkan, membiayai, merawat,
memberikan kasih sayang, memberikan motivasi,
dukungan, semangat, dan tiada hentinya tulus
mendoakanku demi harapan, kesuksesan dan
keberhasilan.
2. Istriku yang kucintai (Ulin Naziyah, S.H), perhatian
dan kasih sayangnya memberikan motivasi dan suport
serta do’a sehingga menambah inspirasi dalam
pembuatan tesis ini.
3. Kepada pengasuh PPTQ Al-Asy’Ariyyah Ibu nyai
Shofiyah Faqih Muntaha danBapak Abdurrahman
Asy’ari yang senantiasa mendoakan dan memberikan
barokah ilmunya kepada penulis.
4. Teman-Temanku yang ada di MTs Al-Muawanah yang
Sudah memberikan semangat kepada penulis.

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Tim puslitbang Lektur Keagamaan, Pedoman Transliterasi Arab Latin;


Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 Nomor 0543 b/u/1987, Proyek
Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, Jakarta, 2003.
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab -Latin
berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158/1987 dan Nomor 0543 b/u/1987
tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan
dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, sebagian lagi
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab
itu dan transliterasinya dengan huruf lain.
Huruf Nama Huruf Latin Keterangan
Arab
‫ا‬ Alif tidakdilambangkan Tidakdilambangkan
‫ب‬ Bā` b Be
‫ت‬ Tā` t Te

‫ث‬ S|ā ṡ Es (dengantitik di atasnya)

‫ج‬ Jīm j Je

‫ح‬ Ḥā ḥ Ha (dengantitik di bawahnya)

‫خ‬ Khā` kh Kadankha

‫د‬ Dal d De

‫ذ‬ Żal ż Zet (dengantitik di atasnya)

‫ر‬ Rā` r Er

‫ز‬ Zai z Zet

‫س‬ Sīn s Es

vii
‫ش‬ Syīn sy Esdan ye

‫ص‬ S}ād s} Es (dengantitik di bawahnya)

‫ض‬ D}ād d} de (dengantitik di bawahnya)

‫ط‬ T}ā` t} te (dengantitik di bawahnya)

‫ظ‬ Z}ā` z} zet (dengantitik di bawahnya)

‫ع‬ ‘Ain ‘ komaterbalik (di atas)

‫غ‬ Gain g Ge

‫ف‬ Fā` f Ef

‫ق‬ Qāf q Qi

‫ك‬ Kāf k Ka

‫ل‬ Lām l El

‫م‬ Mīm m Em

‫ن‬ Nūn n En

‫و‬ Wāwu w We

‫ه‬ Hā` h Ha
apostrof,
‫ء‬ Hamzah ' tetapilambanginitidakdipergunaka
nuntukhamzah di awal kata
‫ي‬ Yā` y Ye

B. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
‫ﹷ‬ Fathah a A
‫ﹻ‬ Kasrah i I
‫ﹹ‬ Dammah u U

viii
Contoh:
‫ب‬
َ َ‫َكت‬ - kataba ‫ب‬
ُ ‫يَ ْذ َه‬ - yażhabu

‫َف َع َل‬ - fa’ala َ ‫ض ِر‬


‫ب‬ ُ - duriba

‫ذُكِ َر‬ - żukira

2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf yaitu:
TandadanHur Nama Huruf Latin Nama
uf
FathahdanYa ai a dani
Fathahdanwau au a dan u
Contoh:
‫ف‬
َ ‫َك ْي‬ - kaifa ‫َه ْو َل‬ - haula

C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Harakat Nama HurufdanTan Nama
danHuruf da
Fathahdanalifatau a dangaris di
Ā
ya atas
Kasrahdanya Ī idangaris di atas
u dangaris di
Dammahdanwau ū
atas
Contoh:
‫ال‬
َ َ‫ق‬ - Qāla ‫قِ ْي َل‬ - qīla

‫َر َمى‬ - ramā ‫َي ُق ْو ُل‬ - yaqūlu

D. Ta’ Marbutah
Transliterasinya untuk ta marbutah ada dua:
1. Ta marbutah hidup

ix
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan
dammah, transliterasinya adalah /t/.
2. Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah /h/.
3. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta
marbutah itu ditransliterasinya dengan ha (h). Contoh:
- Raudah al-aţfāl
ْ ‫ضةُ اَْألطْ َف‬
‫ال‬ َ ‫َر ْو‬ - Raudatulaţfāl
- al-Madīnah al-Munawwarah
‫اَل َْم ِد ْينَةُ ال ُْمَن َّو َر ْة‬ - al-MadīnatulMunawwarah
- talhah
‫ْح ْة‬
َ ‫طَل‬
E. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuag tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam
transliterasinya ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh:

‫َر َّبنَا‬ - rabbanā ‫َن َّز َل‬ - nazzala

‫اَلْبِ ّر‬ - al-birr ‫ْح ْج‬


َ ‫اَل‬ - al-hajju

‫ُن ِّع َم‬ - nu’’ima


F. Kata Sandang Alif + Lam
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu: ‫ال‬. Namun, dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti oleh
huruf qamariah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditranseliterasikan
sesuai denganbunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama
dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
2. Kata sandang yang diikui oleh Qomariyah

x
Kata sandang yang diikui oleh Qomariyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.
Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qomariyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda
sambung/hubung.Contoh:

- ar-
‫السيِّ َدة‬
َّ - as-
(‫اَ َّلر ُج ُل‬ rajulu sayyidatu
ُ
‫س‬ َّ َ‫ا‬
ُ ‫لش ْم‬
- asy-
syamsu
‫اَلْ َقلِ ُم‬ - al-qolamu

َ‫ْجال‬ َ ‫اَل‬
‫اَلْبَ ِديْ ُع‬ - al-
badī’u
- al-jalālu
‫ُل‬
G. Hamzah
Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab Latin bahwa hamzah
ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan akhir
kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam
tulisan Arab berupa alif. Contoh:
1. Hamzah di awal :
(ُ ‫ُِأم ْر‬
‫ت‬ - Umirtu ‫َأ َك َل‬ - Akala
2. Hamzah di tengah :
‫تَْأ ُخ ُذ ْو‬
- ta’khużūna ‫تَْأ ُكلُ ْو َن‬ - ta’kulūna
‫َن‬
3. Hamzah di akhir :

‫َش ْيٌئ‬ - syai’un


ُ‫الن َّْوء‬ - an-nau’u
H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua
cara; bisa dipisah per kata dan bisa pula dirangkaikan. Contoh:

xi
َّ ‫َوِإ َّن ال ٰلّهَ لَ ُه َو َخ ْي ُر‬
‫الرا ِزقِ ْي َن‬ - Wainnallāhalahuwakhairar-rāziqīn
- Wainnallāhalahuwakhairur-rāziqīn
‫فَ َْأو ُف ْواالْ َك ْي َل َوال ِْم ْي َزا َن‬ -
-
Faaufū al-kailawa al-mīzāna
Faaufū-lkailawa-lmīzāna
(‫رها َو ُم ْر َس َها‬ َ ‫اهلل َم ْج‬ِ ‫بِس ِم‬ - Bismillāhimajrêhāwamursāhā
ْ
ِ ‫َّاس ِح ُّج الْب ْي‬
‫ت‬ َ ِ ‫َو لِ ٰلّ ِه َعلَى الن‬ - Walillāhialā an-nāsihijju al-
baitimanistāta’ailaihisabilā
َ‫اع ِإلَْي ِه َسبِْيال‬ ِ - Walillāhialān-nāsihijjul-
َ َ‫َم ِن ا ْستَط‬ baitimanistāta’ailaihisabilā
I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh:
‫َو َما ُم َح َّم ٌد ِإالَّ َر ُس ْو ٌل‬ - WamāMuhammadunillārasūl

‫َّاس لَلَّ ِذ ْي‬ ِ ‫ض َع لِلن‬ ِ ‫تو‬ ٍ


ُ ‫ِإ َّن ََّأو َل َب ْي‬ - Innaawwalabaitinwudi’alin-
‫بِبَ َّكةَ ُمبَ َار ًكا‬ nāsilallażī bi Bakkatamubārakan

‫ضا َن الَّ ِذى ُأنْ ِز َ(ل فِ ْي ِه الْ ُق ْر ٓأ ُن‬


- SyahruRamadāna al-
َ ‫َش ْه ُر َر َم‬ lażīunżilafīhi al-Qur’ānu
‫َولََق ْد َر ٓأ ُه بِاُْأل ُف ْو ِق ال ُْمبِْي ِن‬ - Walaqadra’āhubil-ufuqilmubīn

‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن‬ ِّ ‫ْح ْم ُد لِ ٰلّ ِه َر‬


َ ‫َأل‬ - Al-hamdulillāhiRabbil-‘ālamīna
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan
kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
dipergunakan
Contoh:
ِ ِ ْ َ‫ن‬
ٌ ْ‫ص ٌر م َن اهلل َو َف ْت ٌح قَ ِري‬
‫ب‬ - Nasrumminallāhiwafathunqarib

‫اَأْلم ُ(ر َج ِم ْي ًعأ‬ ِ ِٰ - Lillāhi al-amrujamī’an


ْ ‫للّه‬ - Lillāhil-amrujamī’an

xii
‫َواهللُ بِ ُك ِّل َش ْيٍئ َعلِ ْي ٌم‬ - Wallāhubikullisyai’in ‘alīmun

xiii
ABSTRAK

Tesis yang berjudul Larangan Durhaka Terhadap Orangtua dalam


QS al-Isra’ Ayat 23-24 Perspektif Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab,
disusun oleh Ulul Azmi(117.24.2.17),Program Pasca Sarjana, Universitas
Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah Di Wonosobo.
Larangan Durhaka Terhadap Orangtua ini adalah kita sebagai
seorang anak tidak boleh melakukan hal yang tidak baik kepada
orangtuaDurhaka terhadap orangtua adalah termasuk dosa yang besar,
dikarenakan orang yang durhaka kepada orangtuanya berarti telah
melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap orang tuanya yang
mengakibatkan orang tua itu sakit hati dan orang yang durhaka tersebut
akan mendapat hukuman berat di akhirat nanti. Bahkan, ketika hidup di
dunia pun ia mendapat azab-Nya.

Yang menjadi masalah dalam Tesis ini adalah bagaimana pandangan


Penafsiran Quraish Shihab Didalam Tfaisr Al-Misbah tentang Larangan
Durhaka Terhadap Orangtua Dalam QS al-Isra’ ayat 23-23.
Di era milenial ini banyak sekali anak-anak yang sudah melakukan
hal yang tidak semestinya dilakukan kepada orangtuanya, bahkan sampai
kejadian yang sangat dilarang yaitu sampai membunuh orang tuanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan
Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab tentang Larangan Durhaka
Terhadap Orangtua dalam QS al-Isra Ayat 23-24.
Jenis penelitianyangpeneliti gunakan adalah library research
(penelitian Pustaka) yang menggunakan sumber dari bahan-bahan pustaka
dari primer dan skunder. metode yang digunakan dalam penafsiran ini
adalah metode tahlili, yaitu pendekatan analisis.

Berdasarkan penelitian yang telah diamati penulis, Quraish Shihab


menafsirkan ayat 23-24 pada QS al-Isra’ ini pada dasarnya adalah ia
dimulai dengan janganlah engkau mengatakan kepada kedua orangtua
dengan perkataan “ah” yakni jangan menampakkan kejemuan dan
kejengkelan serta ketidak sopanan kepadanya. lalu disusul dengan tuntunan
mnegucapkan kata-kata yang mulia. ini lebih tinggi tingkatnya daripada
tuntunan pertama, karena ia mengandung pesan menampakkan
penghormatan dan penghormatan melalui ucapan-ucapan.

Kata Kunci: Larangan Durhaka, Berbakti Terhadap Orangtua, Tfasir Al-


Misbah, Quraish Shihab.

xiv
KATA PENGANTAR
‫الحمد هلل الذي جعل ك ل ش يء في أي د الش باب والص الة والس الم على رس ول هللا س يدنا‬
.‫محمد وعلى أله وصحبه وسلم تسليما كثيرا أمّا بعد‬
Alhamdulillah, segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua. Dengan
karunia-Nya itu pula pennulis dapat menyelesaikan sebuah Tesis ini dengan judul
“Larangan Durhaka Terhadap Orangtua Dalam QS Al-Isra’ Ayat 23-24 Perspektif
Tafsir Al-Misbah”.
Sholawat serta salam teruntuk nabi Muhammad SAW, yang telah berjuang
sepenuh hati dan jiwa untuk menyampaikan risalah Al-Qur’an bagi segenap umat
manusia. Cintamu pada umat yang tiada tara, sulit terbalaskan. Perjuanganmu nan
agung, wahai Nabi yang mulia. Karena beliaulah umat manusia tertuntun ke jalan
yang benar dan beliaulah kelak yang akan memberikan syafa’at di hari kiamat.
Dalam proses penyusunan Tesis ini, penulis menyadari dengan sepenuh hati,
bahwa tidak sedikit waktu, pikiran, tenaga, usaha dan doa tercurahkan untuk dapat
menyelesaikan penyusunan Tesis ini. Dan penuulis menyadari pula, bahwa
selesainya penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan baik
moral, materi, maupun spritual dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak
langsung. Berkenaan dengan itu, penulis hanya dapat menghaturkan ucapan
terimakasih yang tak terkira sebagai tanda dari rasa syukur penulis, kepada:
1. Bapak DR. KH. Mukhotob Hamzah, MM., selaku Rektor UNSIQ Jawa Tengah di
Wonosobo, beserta seluruh Civitas Akademik.
2. Bapak DR.H. Asyhar Kholil, Lc M.A. Selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo.
3. Bapak DR. KH. Ahsin wijaya, Alh, M.Ag.. Selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Dosen pengajar di Program Pasca Sarjana UNSIQ yang telah membekali
berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

xv
5. Semua pihak yang telah memberikan konstribusi kepada penulis yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam macam-macam yang terdapat dalam skripsi ini
masih terlalu jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya masukan, kritik, dan saran yang dapat dijadikan dalam
penyempurnaan tulisan ini.
Demikin kami sampaikan, semoga karya sederhana ini dapat memberikan
manfaat dan juga dapat dijadikan referensi atau sebagai tambahan pertimbangan
bagi pembaca. Amin.
Wonosobo, 11 Agustus 2020
Penulis

Ulul Azmi
NIM: 117.24.2.17

xvi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................. ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIGASI.................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI.............................................................................. vii
ABSTRAKSI........................................................................................................... xiii
KATA PENGANTAR............................................................................................. xiv
DAFTAR ISI............................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 11

E. Kerangka Teori.......................................................................................... 12

F. Telaah Pustaka........................................................................................... 15

G. Metodologi Penelitian................................................................................ 18

H. Hasil Sistematika Penulisan....................................................................... 20

BAB IIPANDANGAN UMUM TENTANG BERBUAT BAIK

TERHADAP ORANG TUA DALAM AL-QUR’AN..................................... 21

A. Konsep Birrul Walidain Menurut Al-Qur’an........................................... 21


1. Bentuk-Bentuk Perilaku Yang Mencerminkan Berbakti Kepada
Kedua Orang Tua................................................................................ 23
2. Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua ................................ 25

xvii
3. Pandangan Islam Tentang Kedudukan Orang Tua Dalam Al-Qur’an.
............................................................................................................. 29
4. Jasa Kedua Orang Tua Kepada Anaknya............................................ 31
B. Hak Dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak....................................... 35
1. Anak Dan Kedudukannya Dalam Al-Qur’an...................................... 38
2. Konsep Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an....................................... 39
BAB IIILARANGAN DURHAKA TERHADAP ORANGTUA DALAM QS AL-

ISRA AYAT 23-24 PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH KARYA QURAISH

SHIHAB.......................................................................................................... 61

A. Profil Quraish Shihab Dan Tafsir Al-Misbah............................................ 61


1. Quraish Shihab.................................................................................... 61

a. Riwayat Pendidikan....................................................................... 61
b. Karya-Karya.................................................................................. 63
c. Riwayat Karir................................................................................ 64
2. Tafsir Al-Misbah................................................................................. 65
1. Latar Belakang Penyusun.............................................................. 67
2. Metode dan Corak Penafsiran........................................................ 70
B. Ayat-Ayat yang Berhubungan dengan Larangan Durhaka Terhadap Orangtua
................................................................................................................... 71
1. Ayat-Ayat Tentang Larangan Durhaka............................................... 71
C. Asbabun Nuzul QS. Al-Isra’ ayat 23-24................................................... 79
D. Penafsiran Quraish Shihab Terhadap QS al-Isra ayat 23-24 dalam Tafsir al-
Misbah....................................................................................................... 81
a. Tafsir Al-Misbah QS al-Isra’ Ayat 23........................................... 81
b. Tafsir Al-Misbah QS al-Isra’ Ayat 24........................................... 87

BAB IVANALISIS TERHADAP LARANGAN DURHAKA TERHADAP


ORANGTUA QS AL-ISRA 23-24 DALAM TAFSIR AL-MISBAH. 94
...............................................................................................................

xviii
1. Larangan Durhaka Terhadap Orangtua dalam al-Qur’an............................ 94
2. Analisis Tentang Penafsiran Quraish Shihab Terhadap QS al-Isra 23-24
Tentang Larangan Durhaka Terhadap Orangtua......................................... 100
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ..................................................................................... 105
.........................................................................................................
2. Saran-saran...................................................................................... 106
.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xix

Anda mungkin juga menyukai