Anda di halaman 1dari 25

ALUR PELAPORAN

DATA COVID-19

Direktur Surveilan dan Karantina Kesehatan


Ditjen P2P Kemenkes
Situasi COVID-19
COVID-19

• WHO menetapkan
12 Feb 2020 • semua regional
2 Mar 2020
• WHO menetapkan
2019-nCoV • WHO menetapkan WHO ditempatkan COVID-19 sebagai
• Indonesia
sebagai nama 2019-nCoV berisiko sangat pandemi
melaporkan 2 kasus
PHEIC/KKMMD. menjadi COVID-19. tinggi
konfirmasi COVID-19

30 Jan 2020 29 Feb 2020 11 Mar 2020

Pemerintah menetapkan sebagai BENCANA NASIONAL NON ALAM


melalui Keppres Nomor 12 tahun 2020
Kasus Konfirmasi
1600 60000

1400
50000

1200

Cumulative Confirmed Cases


40000
Daily Confirmed Cases

1000

800 30000

600
20000

400

10000
200

0 0
2-Mar

9-Mar

4-May

15-Jun

22-Jun

29-Jun
6-Apr
16-Mar

23-Mar

30-Mar

11-May

18-May

25-May
13-Apr

20-Apr

27-Apr

1-Jun

8-Jun
Konfirmasi Harian Konfirmasi Total Linear (Konfirmasi Total)

• Total 56385 kasus konfirmasi positif, naik 1293 kasus. Kenaikan tertinggi dilaporkan pada 27 Juni dengan 1385 kasus.
• Jumlah kasus harian berdasarkan jumlah yang dilaporkan oleh Kemkes, bukan menggambarkan jumlah kasus yang terinfeksi
pada hari tersebut
Jumlah Spesimen Diperiksa vs Jumlah Kasus Diperiksa Lab
25000
Rata-rata spesimen diperiksa
Rata-rata spesimen diperiksa
Rata-rata spesimen diperiksa Juni = 16017/hari
Mei = 7380/hari
April = 4111/hari Target 20.000
20000

15000

Target 10.000
10000

5000

0
2-May
4-May
6-May
8-May

11-Jun
13-Jun
15-Jun
17-Jun
19-Jun
21-Jun
23-Jun
25-Jun
27-Jun
29-Jun
10-May
12-May
14-May
16-May
18-May
20-May
22-May
24-May
26-May
28-May
30-May
16-Apr
18-Apr
20-Apr
22-Apr
24-Apr
26-Apr
28-Apr
30-Apr

1-Jun
3-Jun
5-Jun
7-Jun
9-Jun
Spesimen Diperiksa Kasus Diperiksa Spesimen

• Per 30 Juni, terdapat 803898 spesimen diperiksa dengan 477318 kasus/orang diperiksa lab. Rata-rata
dalam 1 minggu terakhir adalah 19383 spesimen/hari
CFR (Laju kematian) and Recovery Rate (Laju Kesembuhan) (%)
50

45
44,0
40

35

30

25
%

20

15

10
5,1
5

0
1-May
3-May
5-May
7-May
9-May

10-Jun
12-Jun
14-Jun
16-Jun
18-Jun
20-Jun
22-Jun
24-Jun
26-Jun
28-Jun
30-Jun
1-Apr
3-Apr
5-Apr
7-Apr
9-Apr

11-May
13-May
15-May
17-May
19-May
21-May
23-May
25-May
27-May
29-May
31-May
2-Jun
11-Apr
13-Apr
15-Apr
17-Apr
19-Apr
21-Apr
23-Apr
25-Apr
27-Apr
29-Apr

4-Jun
6-Jun
8-Jun
CFR (%) Recovery Rate (%)

• Per 30 Juni 2020:


• Case fatality rate (CFR) sebesar 5.1% (N = 2876); naik 71 kasus meninggal; world average CFR 3.7%
• Recovery rate sebesar 44% (N = 24806); naik 1006 kasus sembuh
CFR by Province
Jawa Timur 7,4
Sulawesi Utara 7,1
Lampung 6,3
Kalimantan Tengah 6,2
Kalimantan Selatan 6,0
Sumatera Utara 5,9
Jawa Barat 5,6
Banten 5,5
DKI Jakarta 5,5
Kepulauan Riau 5,5
Indonesia 5,1
Nusa Tenggara Barat 4,9
Maluku Utara 4,5
Riau 4,4
Sumatera Selatan 4,4
Sumatera Barat 4,3
Gorontalo 4,0
Jawa Tengah 3,9
Aceh 3,8
Sulawesi Selatan 3,3
Sulawesi Tengah 2,6
D I Yogyakarta 2,6
Maluku 2,2
Sulawesi Barat 1,8
Papua Barat 1,7
Sulawesi Tenggara 1,6
Kalimantan Timur 1,4
Kepulauan Bangka Belitung 1,3
Kalimantan Barat 1,2
Kalimantan Utara 1,0
Bali 0,9
Nusa Tenggara Timur 0,9
Papua 0,9
Jambi 0,0
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

Data as of 30 June 2020


JAWA BARAT
3500 60,0

3000
50,0

2500
40,0

2000
TOTAL CASES

RATE
30,0

1500

20,0
1000

10,0
500

0 0,0
2-Mar 9-Mar 16-Mar 23-Mar 30-Mar 6-Apr 13-Apr 20-Apr 27-Apr 4-May 11-May 18-May 25-May 1-Jun 8-Jun 15-Jun 22-Jun 29-Jun

Confirmed Case (Cum) Recovered (Cum) Death (Cum) Active Confirmed Case CFR (%) Recovery Rate (%)
Alur Pelaporan
COVID-19
Aspek Legal

• SE Menkes Nomor HK.02.01/Menkes/381/2020 tentang Upaya penguatan


data dan informasi dalam percepatan penanganan Covid-19 melalui Sistem
Informasi All-Record TC-19
• SE Sekjen Kemenkes Nomor HK.02.02/III/1457 tentang Penyelenggaraan
Sistim Informasi Satu Pintu untuk penanganan Covid-19.
• SE Menkes Nomor HK.02.01/Menkes/214/2020 tentang Upaya Penanganan
Covid-19 melalui dukungan teknologi Informasi dan Komunikasi.
SE Menkes Nomor HK.02.01/Menkes/381/2020 tentang Upaya
penguatan data dan informasi dalam percepatan penanganan Covid-19
melalui Sistem Informasi All-Record TC-19

• Penyelenggaraan sistem informasi Covid-19 dilakukan melalui sistem


informasi Allrecord-tc-19 dalam domain Kemenkes.
• Pengguna sistim informasi, meliputi
a. RS dan Puskesmas
b. Lembaga laboratorium pemeriksa Covid-19
c. Dinas Kesehatan Provinsi
d. Dinas Kesehatan Kab/Kota
e. Kementerian Kesehatan
Tugas :
• RS dan Puskesmas harus melakukan input data pasien
Covid-19 melalui allrecord-tc-19.
• Laboratorium harus melaporkan hasil lab PCR pasien
Covid-19 dan ketersediaan reagen pemeriksaan melalui
allrecord-tc-19
• Puskesmas dan Dinkes yg melakukan penyelidikan
epidemiologi dan pengambilan spesimen Covid-19 agar
mengirimkan laporan allrecord-tc-19 setiap hari kepada
laboratorium pemeriksa.
Gambar. Alur Pencatatan dan Pelaporan COVID-19
Pencatatan & Pelaporan data COVID-19
Pencatatan dan pelaporan COVID-19 td:
1. Laporan notifikasi kasus
2. Laporan pengiriman dan pemeriksaan spesimen
3. Laporan hasil penyelidikan epidemiologi
4. Laporan pelacakan dan pemantauan kontak (data
kontak)
5. Laporan harian agregat.
1. Laporan Notifikasi Kasus COVID-19 (1)

• Pencatatan dan pelaporan kasus COVID 19 online berbasis


aplikasi.
• All Record TC-19 (https://allrecord-tc19.kemkes.go.id), dan
Sistem Online Pelaporan Harian COVID-19
(https://s.id/laporhariancovid).

• Wilayah yang tidak bisa melaporkan secara online, pengiriman


pelaporan dilakukan secara offline menggunakan formulir.
• Laporan offline dari fasyankes akan diinput ke aplikasi online
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Laporan Notifikasi Kasus COVID-19 (2)
• Kasus baru diterima oleh Fasyankes (Puskesmas, RS, Klinik, atau fasyankes
lain) dan atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, baik dari kunjungan pasien
atau hasil penelusuran kontak erat, harus dicatat dan dilaporkan dalam
formulir notifikasi penemuan kasus COVID-19.
• Bagi fasyankes yang melakukan pengambilan spesimen, setelah mencatat
data diatas harus melakukan input melalui aplikasi online All Record TC-19.
• Formulir notifikasi penemuan kasus selanjutnya dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi untuk direkap dan
ditindaklanjuti.
• Dinas Kesehatan juga dapat melihat notifikasi penemuan kasus terkait kasus
yang dikirim spesimennya melalui aplikasi online All Record TC-19
menggunakan akun Dinas Kesehatan.
Alur Pencatatan dan Pelaporan COVID-19 (3)

• Kasus merupakan kontak erat yang harus dipantau 


dilanjutkan dengan pelaporan pemantauan kontak erat.
• Kasus merupakan kasus suspek, probabel atau konfirmasi yang
perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak,
maka dilanjutkan dengan pelaporan penyelidikan epidemiologi.
• Kasus yang harus dirujuk ke fasyankes lain, pada formulir
notifikasi harus mencantumkan tanggal merujuk dan fasyankes
rujukan yang dituju untuk menjadi perhatian Dinas Kesehatan.
• Bagi Rumah Sakit yang sudah terdaftar ke dalam SIRS-
Online, maka data kasus juga diinput ke dalam aplikasi
SIRS-Online sesuai ketentuan pelayanan di rumah sakit.
Alur Pencatatan dan Pelaporan COVID-19 (4)

• Bagi fasyankes yang memiliki akses ke aplikasi online, data


kasus yang akan dirujuk harus dipastikan sudah diinput ke
dalam aplikasi SIRS-Online atau All Record TC-19 untuk
memudahkan pelacakan riwayat pelayanan kesehatan bagi
kasus yang bersangkutan.

• Pencatatan dan pelaporan kasus terkait COVID-19 di pintu


masuk negara dan area kekarantinaan Kesehatan dilakukan
melalui aplikasi online SINKARKES/eHAC, selanjutnya akan
dilakukan sinkronisasi interoperable kepada aplikasi All
Record TC-19.
2. Laporan dan Pengiriman & Pemeriksaan Spesimen

1) Spesimen yang diambil dan dikirim ke laboratorium pemeriksa


spesimen harus tercatat dan terlaporkan seluruhnya ke dalam
aplikasi online All Record TC-19.
2) Pada saat akan mengirimkan spesimen, fasyankes harus
melampirkan form permintaan pemeriksaan laboratorium yang dapat
dicetak dari aplikasi All Record TC-19.
3) Seluruh laboratorium di lingkungan rumah sakit dan laboratorium lain
yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan uji RT-PCR SARS-CoV-
2 diwajibkan melaporkan hasil uji dalam waktu 1 x 24 jam ke
Kementerian Kesehatan melalui aplikasi All Record TC-19.
3. Laporan Penyelidikan Epidemiologi
1) Fasyankes yang melakukan perawatan kasus atau pemantauan
kasus (isolasi mandiri) diharuskan melengkapi data kasus melalui
aplikasi All Record TC-19.
2) Bila fasyankes tersebut terdaftar dalam aplikasi SIRS-Online, maka
harus memastikan kedua aplikasi tersebut sudah terisi data yang
sama dengan lengkap.
3) Bila tidak dapat melaporkan secara online, maka fasyankes harus
melengkapi formulir PE, dan mengirimkannya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk dilengkapi dan ditindaklanjuti.
4. Laporan Pemantauan Data Kontak

1) Setiap kasus yang dilakukan PE akan dilakukan pelacakan kontak


erat, dicatat dan dilaporkan secara harian ke Dinkes Kab/Kota.

2) Fasyankes yang merawat kasus suspek/probable harus


melakukan pelaporan pemantauan kontak erat, dan juga
melakukan pemantauan petugas kesehatan yang merupakan
kontak erat karena merawat kasus suspek/probable/konfirmasi.
5. Laporan Harian Agregat

1) Laporan harian agregat ini dilakukan secara online melalui


Sistem Online Pelaporan Harian (https://s.id/laporhariancovid)
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2) Dilaporkan secara online setiap hari sebelum pukul 12.00


WIB. Laporan yang dikirim setelah pukul 12.00 WIB akan
masuk di kelengkapan laporan hari berikutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai