Anda di halaman 1dari 31

WORKSHOP PEMERIKSAAN RDT ANTIGEN SARS-COV-2

BAGI NAKES di FASYANKES

29-30 November 2021


UPTD BAPELKES PROPINSI SUMATERA SELATAN
Ikhtisar Workshop Pemeriksaan Tes Diagnostik Cepat
(RDT) Antigen SARS-CoV-2

• Tujuan Workshop ini adalah melatih peserta tentang


komponen teoretis dan praktikal dalam pelaksanaan tes
diagnostic cepat (RDT) Antigen SARS-CoV-2.

• Pelatihan ini diadakan dengan penilaian kompetensi dan


penghargaan atas peserta yang berhasil mengikuti
pelatihan.

• Workshop ini disusun bagi para pengguna RDT Antigen


SARS-CoV-2
Tujuan pembelajaran

Pada akhir Workshop ini, Peserta akan dapat:


1. memahami peran RDT antigen dalam respons COVID-19;
2. memahami pentingnya menjaga kualitas tes dan cara
meminimalisasi kekeliruan;
3. memahami cara mengambil dan menganalisis data hasil tes rutin
untuk memantau kinerja tes; dan
4. mengambil sampel dengan aman, menjalankan tes RDT Antigen
SARS-CoV-2, menafsirkan hasilnya, dan memahami implikasinya bagi
tatalaksana pasien.
WORKSHOP PEMERIKSAAN RDT ANTIGEN SARS-COV-2
BAGI PETUGAS PUSKEMAS

o 01 − Pengantar 06 − Logistik dan Penyimpanan RDT


07 − Melakukan tes RDT Antigen SARS-CoV-2 dan
o 02 − Pengenalan Virus SARS-CoV-2
Kontrol Kualitas
o 03 − Keamanan Biologi Pemeriksaan SARS-
CoV-2 dan Alat Pelindung Diri 08 − Pencatatan Hasil RDT Antigen SARS-CoV-2
o 04 − Desinfeksi 09 − Penanganan Limbah
o 05 − Strategi Pemilihan RDT Antigen dan
Pengambilan Spesimen
Metoda pembelajaran

• Seminar (tatap muka atau daring)


• Latihan langsung (Hari ke-2)
• Tanya jawab dan diskusi
• Penilaian kompetensi
Penilaian kompetensi

Agar dinilai berhasil menyelesaikan pelatihan, peserta pelatihan harus:


• mendapatkan nilai minimal 80% dalam tes praktek, di mana peserta
diminta untuk mengambil satu sampel nasofaring dan melakukan tes
RDT Antigen SARS-CoV-2 pada sampel dengan diamati oleh seorang
pelatih/Supervisor;
• mendapatkan nilai minimal 80% dalam tes teori tertulis (termasuk
Pembacaan hasil pemeriksaan).
Situasi Global dan Nasional serta
Kebijakan Laboratorium untuk
Pengendalian COVID-19
COVID-19 dan Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
• SARS CoV-2 -> keluarga Coronaviridae
• Single stranded RNA virus
• Genom Virus ± 28 kbp
• Ditularkan melalui droplet dan
aerosol Sumber:phil.cdc.gov
• Gejala umum : gejala gangguan
pernafasan akut seperti demam,
batuk, sesak nafas (ringan – berat)
• Termasuk dalam Agen Infeksius Risk
Group 3 (Kelompok Resiko 3)

Sumber: J F-W Chan, et al., 2020


Perjalanan menuju Pandemi COVID-19

WHO mengubah
istilah 2019-nCoV
menjadi SARS
CoV2
COVID-19 Pandemi: Situasi Global per 21 November 2021
Figure 2. COVID-19 cases per 100 000 population reported by countries, territories and areas, 15-21 November 2021**

**See Annex 2: Data, table, and figure notes

3
COVID-19 Pandemi: Situasi Global per 21 November 2021
Figure 3. COVID-19 deaths per 100 000 population reported by countries, territories and areas, 15-21 November 2021**

Angka Kematian per


•A 100.000 populasi

**See Annex 2: Data, table, and figure notes

4
the Americas reported relatively stable case incidence, both regions reported large increases in new weekly
deaths, 29% and 19% respectively. In contrast, the African and the South-East Asia Regions reported a decrease

Data Kasus Global Berdasar Regional WHO


in new weekly deaths, while the other regions reported a similar trend as compared to the previous week.

Figure 1. COVID-19 cases reported weekly by WHO Region, and global deaths, as of 21 November 2021**
6 000 000 120 000
Americas
South-East Asia
5 000 000 Europe
100 000
Eastern Mediterranean
4 000 000 Africa 80 000
Western Pacific

Deaths
Cases

3 000 000 Deaths 60 000

2 000 000 40 000

1 000 000 20 000

0 0
10-Aug
31-Aug

02-Nov
23-Nov

02-Aug
23-Aug

15-Nov
06-Apr
27-Apr

19-Apr
24-Feb

14-Dec
18-May

10-May
31-May

13-Sep
13-Jan

04-Jan
25-Jan
03-Feb

16-Mar

21-Sep

15-Feb
08-Mar
29-Mar
08-Jun
29-Jun
20-Jul

21-Jun
12-Oct

12-Jul

04-Oct
25-Oct
Reported week commencing
**See Annex 2: Data, table, and figure notes

1
Sumber https://www.who.int/publications/m/item/weekly-epidemiological-update-on-covid
Situasi Indonesia (per 16 November 2021)
SITUASI INDONESIA
4.251.076 4.098.884 143.670 8.522

Kasus Konfirmasi Kasus Sembuh Kasus Meninggal Kasus Aktif

50.382.458 33.711.018 29.459.942 3.845

Spesimen Diperiksa Orang Diperiksa Hasil Negatif Kasus Suspek

Saat ini, Indonesia termasuk dalam kategori TRANSMISI KOMUNITAS

Peta Situasi di Indonesia

Perkembangan Kasus Positivity Rate


Sumber:https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/
Jumlah Kasus Per-
Propinsi

Sumber:https://covid19.k
emkes.go.id/situasi-
infeksi-emerging/info-
corona-virus/
Perkembangan Kasus Positivity Rate

* Kenaikan tertinggi dilaporkan tanggal 15 Juli 2021 dengan 56.757 kasus.


** Jumlah kasus harian yang dilaporkan, bukan menggambarkan jumlah kasus yang Positivity Rate 12,6%
terinfeksi pada hari tersebut.

CFR dan Recovery Rate (%) Jumlah Spesimen Diperiksa dan Jumlah Kasus Diperiksa Lab
(Harian)

Case Fatality Rate 3,4% Rata-Rata dalam 1 Minggu Terakhir adalah 260.437
Recovery Rate 96,4% Spesimen/Hari dan 172.249 Kasus Dites/Hari

2
Sumber:https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/
Peran Laboratorium dalam Pandemi COVID-19

Sumber:Clinical Chemistry and


Laboratory Medicine (CCLM) 58,
7; 10.1515/cclm-2020-0240
Pedoman Global terkait Laboratorium COVID-19 - WHO
1. Pedoman interim pemeriksaan laboratorium
- 17 Januari 2020 mencakup : jenis spesimen, suhu pengiriman dan
penyimpanan spesimen, dan rekomendasi pengulangan
pemeriksaan
diperbaharui pada tanggal 2 dan 19 Maret 2020 :
- suhu pengiriman dan penyimpanan spesimen
- penggunaan saline steril sebagai VTM
- skrining rRT-PCR dari satu sasaran “discriminatory” cukup
- 11 September 2020: tes dilakukan berdasarkan pertimbangan klinis
dan epidemiologis
Metode Deteksi (WHO)

• Nucleic acid amplification tests (NAAT) for COVID-19


virus
• Realtime PCR
• TCM (Test Cepat Molekuler)
• Uji Serologi
• Sequencing
• Kultur Virus
• Rapid test antigen
Pedoman Global terkait Laboratorium COVID-19 -
WHO
3. Pedoman interim biosafety laboratorium
- pada tanggal 12 Februari 2020, diperbaharui pada tanggal 19 Maret 2020
- mencakup : persyaratan utama lab pemeriksa PCR (GMPP), pelatihan
dan kompetensi personel, desain fasilitas , penerimaan dan penyimpanan
spesimen, APD, Kesehatan kerja
- kemudian diperbaharui : 13 Mei 2020 berkaitan dengan “biosafety” pada
pemeriksaan POC (“Point of Care”) atau “near POC” untuk COVID-19
Pedoman Global terkait Laboratorium COVID-19 - WHO
4. Penggunaan Tes Imundiagnostik di Fasyankes (point-of-care) untuk COVID-19 (8
April 2020)
A. Tes diagnostik cepat berbasis deteksi antigen
B. Tes diagnostik cepat berbasis deteksi antibodi

Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat,


panduan interim WHO ini dikeluarkan tanggal 11 September 2020

Petunjuk implementasi Rapid Diagnostik Tes antigen SARS CoV 2 (21 Desember 2020)

5. Kebijakan WHO sehubungan dengan uji diagnostik yang akan datang

Antigen-detection in the diagnosis of SARS-CoV-2


infection using rapid immunoassays
Interim guidance
11 September 2020

Background After collecting the respiratory specimen and applying


Panduan WHO Terbaru- Diagnostik untuk Pelaku
Perjalanan
• Pengujian Amplifikasi Asam Nukleat
(NAAT), seperti dengan “real time RT-PCR
(rRT-PCR), adalah jenis pengujian yang
direkomendasikan untuk konfirmasi infeksi
SARS-CoV-2 (20).
• Hasil negatif dari tes pra-perjalanan tidak • Tes diagnostik cepat yang mendeteksi
dapat menjamin bahwa para pelancong protein virus berpotensi mempercepat dan
bebas dari infeksi pada saat melakukan mempermudah deteksi infeksi aktif SARS-
perjalanan, karena mereka mungkin dites CoV-2. WHO telah menerbitkan panduan
sebelum terinfeksi atau selama periode sementara tentang penggunaan RDT
ketika “viral load” belum cukup untuk antigen dalam diagnosis COVID-19 (11
dapat dideteksi. September 2020).
(/hslp/)

Register (https://extranet.who.int/hslp/training/local/hslpinvitation/viewb/) Log in (/hslp/saml_login) English

SARS-CoV-2 Antigen Rapid Diagnostic Test training


package
SARS-CoV-2 Antigen Rapid Diagnostic Test training package
The SARS-CoV-2 Antigen Rapid Diagnostic test (RDT) training package is a
structured comprehensive collection of training resources and tools to enable
relevant institutions to organize, run and evaluate training of trainers and/or
training of health workers who will be performing SARS-CoV-2 testing using
Antigen RDTs.

The training package can be used in face to face training or as a blend of


remote and face to face training. Materials can be adapted and customized
based on national guidelines and target group of participants.
Kebijakan Nasional mengenai Laboratorium COVID-19
(2020)
surat No. 295
KMK No. SE No. HK.02.01/Menkes/234/2020 PM.03.01/Menkes/358/2020 laboratorium
HK.01.07/Menkes/214/2020 Tentang Pedoman Pemeriksaan Uji tentang Percepatan dan pemeriksa
Tentang Jejaring Real-Time PCR bagi Laboratorium di Peningkatan Cakupan covid,
Laboratorium Pemeriksaan Lingkungan RS & Lab lain yang Pemeriksaan COVID-19 menggunakan
COVID-19 (45 Lab) melakukan Pemeriksaan COVID-19 (target 20.000) PCR dan TCM

16 19 26 7 April 27 9 Juni 1 Juli Per 11


Agustus
Maret Maret Maret 2020 April 2020 2020 2020
2020 2020 2020 2020
KMK No. SE Dirjen P2P No.
HK.01.07/Menkes/182/2020 2020 KMK No. HK.02.02/V/6664/2020 KMK No.
Tentang Jejaring HK.01.07/Menkes/216/20 tentang Pelaksanaan HK.01.07/Menkes/405/202
20 Pemeriksaan PCR 0
Laboratorium Pemeriksaan
COVID-19 (12 Lab Tentang Jejaring COVID-19 Mengguakan Tentang Jejaring
Laboratorium alat Close System (TCM Laboratorium Pemeriksaan
Pemeriksa)
Pemeriksaan COVID-19 Tuberkulosis dan Alat PCR COVID-19 (163 Lab)
(49 Lab) Viral Load HIV)

Catatan: KMK 182, 214, 216 tidak berlaku lagi


Sumber dari https://www.litbang.kemkes.go.id/ per tanggal 20 November 2021
24
Kebijakan Baru (2021)
• KMK No 446/2021 tentang Penggunaan
Rapid Diagnostic Test Antigen dalam
Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) à KMK 4794/2021
• KMK No 477/2021tentang Laboratorium
Penguji Validitas Rapid Diagnostic Test
Antigen (Rdt-ag)
• Keputusan Dirjen Yankes No
HK.02.02/I/1404 tentang Petunjuk Teknis
Pemantauan dan Evaluasi Kesiapan lab
Pemeriksa Covid-19
b ah
d iu
la h
Te

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/4794/2021
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/446/2021 TENTANG PENGGUNAAN RAPID
DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN DALAM PEMERIKSAAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


RANCANGAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/4641/2021
TENTANG
PANDUAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN, PELACAKAN, KARANTINA, DAN
ISOLASI DALAM RANGKA PERCEPATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan pencegahan dan


pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),
diperlukan penguatan sinergi dan kerja sama antara
seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, khususnya
27
dalam pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, karantina,
memperhatikan keseluruhan indikator dan mengaitkannya dengan dampak
5. Kritis yaitu:
terhadap pengendalian pandemi. Meskipun target yang tertulis berikut ini telah
Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis
tercapai, pencapaian masing-masing indikator harus tetap ditingkatkan jika
dan syok sepsis.
transmisi masih berlangsung, apalagi meningkat.
Dalam waktu 24 jam, kasus terkonfirmasi harus segera memulai isolasi
D. Pemeriksaan
dan diwawancarai untuk mengidentifikasi kontak erat (Gambar 1). Dalam waktu
Pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk penegakan diagnosis
48 jam sejak kasus terkonfirmasi, kontak erat harus diwawancarai dan memulai
dari kasus COVID-19 melalui uji laboratorium. RANCANGAN
karantina. Dalam waktu 72 jam sejak kasus terkonfirmasi, kontak erat harus KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

dilakukan pemeriksaan dengan NAAT/RDT-Ag. NOMOR HK.01.07/MENKES/4641/2021


E. Pelacakan TENTANG
PANDUAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN, PELACAKAN, KARANTINA, DAN
Pelacakan kontak yang selanjutnya disebut Pelacakan adalah kegiatan yang ISOLASI DALAM RANGKA PERCEPATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
dilakukan untuk mencari dan memantau kontak erat dari kasus konfirmasi CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

atau kasus probable.


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

jdih.kemkes.go.id Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan pencegahan dan


pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),
diperlukan penguatan sinergi dan kerja sama antara
seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, khususnya
Gambar 1. Timeline target dan indikator pencapaian pemeriksaan, pelacakan,
dalam pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, karantina,
karantina dan isolasi dan isolasi kasus COVID-19;
b. bahwa untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan
pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi dalam
rangka percepatan pencegahan dan pengendalian COVID-

jdih.kemkes.go.id 19, dibutuhkan panduan bagi pemerintah, pemerintah


daerah dan seluruh elemen masyarakat agar pemeriksaan,
pelacakan, karantina dan isolasi dapat dilakukan secara
masif, cepat, efektif, dan terkoordinasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
28
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Kesehatan tentang Panduan Pemeriksaan,
bah
u
di
l ah
Te

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/4642/2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN CORONAVIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah


dinyatakan sebagai bencana non-alam berupa
wabah/pandemik sehingga perlu dilakukan upaya
penanggulangan termasuk penguatan jejaring
laboratorium yang berfungsi melakukan pemeriksaan
spesimen;
b. bahwa untuk menjamin kesinambungan pemeriksaan
screening spesimen COVID-19 diperlukan jejaring
laboratorium pemeriksaan COVID-19;
Kesimpulan

• Situasi global dan nasional COVID19 sangat dinamis


• Informasi terbaru dapat diperoleh dari website terpercaya:WHO,
Kementerian Kesehatan
• Kebijakan berkaitan dengan Penanganan COVID 19 baik global dan
nasional terus bertambah seiring dengan situasi perkembangan kasus
COVID-19
Thank you
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai